Jurnal LFS
Jurnal LFS
Nurul Itsnaini
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Mataram
nuyunisna@yahoo.com
Abstrak
Masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah sistem transitivitas dalam teks Perda KTR di
Kota Mataram. Berdasarkan kelogisan masalah ini, maka tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan sistem transitivitas dalam teks Perda KTR di Kota Mataram. Adapun
sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode pustaka dan wawancara. Metode
penganalisisan data yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil
transitivitas dari Perda KTR di Kota Mataram. Berdasarkan hasil analisis data,
menunjukkan bahwa sistem transitivitas khususnya unsur proses didominasi oleh proses
material sebanyak 65, selanjutnya proses relasional sebanyak 60, proses verbal sebanyak 3,
proses mental sebanyak 2, proses wujud sebanyak 1, kemudian proses tingkah laku tidak
ditemukan dalam teks Perda KTR tersebut.
Kata kunci: Teks, Transitivitas, Perda, KTR
Abstract
problems of the study to research this is a system transitivitas in the text bylaw KTR in kota
mataram .Based on kelogisan this problem , so the purpose of this research is described
system transitivitas in the text bylaw KTR in kota mataram. As for data sources used to
research this is data primary and secondary. Data collection method used is the method
library and interview. A method of penganalisisan the data used is the method qualitative
described the results of transitivitas of local regulations KTR in kota mataram. Based on
the results of data analysis , show that the system transitivitas especially element the
process dominated by processes materials 65, next the process relational 60, the process of
verbal about three, mental processes as much as two, the process form by one, then the
process behavior not found in local regulations KTR the text.
Password: text , transitivitas , local regulations , KTR
41
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
disahkan oleh mantan Presiden Susilo bagi aparat, penyidikan, ketentuan pidana,
Bambang Yudhoyono pada tahun 2012 dan ketentuan-ketentuan lainnya yang
dalam PP 109 tahun 2012, dan disahkan berjumlah 13 bab.
oleh Walikota Mataram pada tahun 2013 Makna teks ini dapat
dalam Peraturan Daerah Kota Mataram dieksplorasikan apabila diuraikan
Nomor 4 tahun 2013. Perda tersebut menurut konteks sosial, dideskripsikan
dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan hubungan tata bahasa dengan konteks
bersama kepala daerah. Tujuan dibentuk sosial, dan ditentukan pola pemakaian
Perda salah satunya untuk aspek tata bahasa. Langkah ini adalah
menyelenggarakan otonomi daerah tepat dan sangat menarik karena makna-
provinsi/kabupaten/kota dan tugas makna teks yang digunakan oleh
pembantuan. masyarakat dibangun oleh konteks sosial
Perda yang bermuatan politik ini (lihat Coultas, 2003:4). Berdasarkan itu,
bentuknya seperti pasal-pasal yang sangat beralasan bahwa teks Perda KTR
dirincikan oleh ayat-ayat. Oleh karena di Kota Mataram sangat tepat ditelusuri
demikian bentuknya, bahasa Perda dengan pendekatan Linguistik Fungsional
menggunakan bahasa hukum. Jadi, Sistemik (selanjutnya disingkat LFS)
bahasanya mengandung kaidah hukum- yang memandang bahasa sebagai
hukum yang direalisasikan oleh kata-kata semiotika sosial.
perintah dan larangan. Artinya, berisi apa LFS menelaah teks yang
yang harus dilakukan dan apa yang tidak berkonstrual dengan konteks sosial (lihat
dilakukan, serta tidak sedikit yang Saragih, 2006:1). Dan konsep yang
mengandung paksaan (lihat Hadikusuma, dikemukakan oleh Halliday, yaitu context
2010:13). of situation, maksudnya "melalui sebuah
Mengacu pada Perda KTR Kota hubungan yang sistematik antara
Mataram Nomor 4 Tahun 2013. Bahasa lingkungan sosial pada satu sisi dan
yang digunakan dalam Perda ini berwujud organisasi bahasa yang fungsional pada
bahasa tulis yang merupakan bentuk sisi lainnya" (Halliday & Hasan,
penggunaan bahasa yang berbentuk 1985:11). Terkait dengan itu, teks Perda
rangkaian kata atau kalimat hasil KTR ini merupakan hasil rangkaian
pemikiran dan pengetahuan penulis yang pilihan yang tidak terlepas dari teks yang
disampaikan kepada orang lain melalui dibuat dengan memperhatikan konteks
tulisan. Bahasa tulis sangat penting dalam sosial. Oleh karena itu, untuk memahami
membantu pengembangan dan penguatan makna suatu teks harus juga dilihat dari
terhadap bahasa lisan seperti dalam konteks sosialnya. Pilihan semantis teks
pengembangan ilmu pengetahuan maupun Perda KTR ini direalisasikan oleh
ilmu sosial. Selanjutnya, Perda ini leksikogramatikal. Setiap elemen
dikatakan teks dalam tulisan ini. Model semantis yang direalisasikan oleh
teks ini merupakan produk dari leksikogramatikal teks Perda KTR dapat
pemerintah kota Mataram sebagai dikaji melalui sistem transitivitas (salah
representasi pengalaman non linguistik satunya).
menjadi pengalaman linguistik. Sistem transitivitas adalah sistem
Teks Perda KTR Nomor 4 Tahun yang menguraikan pengalaman sebagai
2013 menjelaskan tujuan dari penetapan jenis proses, partisipan, dan sirkumstan.
peraturan ini, hak dan kewajiban Sebagai misal pada Perda KTR Pasal 1
masyarakat, kawasan-kawasan yang Nomor 1 Tahun 2013 terdapat klausa
dimaksudkan, kegiatan pembinaan, Daerah adalah Kota Mataram. Jika
pengawasan dan pengendalian, peran dipilah, klausa ini dikonstruksikan oleh
masyarakat, sanksi administratif, sanksi Daerah, adalah, Kota Mataram. Daerah
42
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
yang berfungsi sebagai pembawa yang secara detail perihal kebahasaan pada teks
berkelas frasa nomina, adalah yang Perda KTR Kota Mataram Nomor 4
berkategori proses dan berfungsi sebagai Tahun 2013 dan kemudian direlevansikan
relasional, Kota Mataram yang dengan pembelajaran bahasa Indonesia di
berkategori partisipan dan berfungsi SMA.
sebagai milik. Melalui proses seperti ini, Berdasarkan latar belakang di atas,
akan diperoleh gambaran sistem penelitian ini ditujukan untuk
transitivitasnya. mendeskripsikan sistem transitivitas
Penelitian ini sengaja mengambil dalam teks Perda KTR di Kota Mataram.
Perda KTR, karena belum ada peneliti
sebelumnya yang melakukan penelitian II. Penelitian Relevan
terhadap Perda KTR di Kota Mataram Beberapa penelitian terdahulu
yang mengkaji dari segi kebahasaan yang objek kajiannya menggunakan teori
khususnya dengan pendekatan LFS. Hal LFS, dan merelevansikan terhadap
ini tentu penting dilakukan untuk pembelajaran dianggap memiliki
mengetahui secara lebih mendalam makna relevansi dengan penelitian ini. penelitian
atau arti dalam teks tersebut. Makna teks yang dimaksud adalah sebagai berikut.
dapat diuraikan melalui konfigurasi Pertama, penelitian yang
situasional atau konteks situasi, konteks dilakukan oleh Halimatussakdiah (2010)
budaya (genre), dan ideologi. Konteks dengan judul “Wacana Kepemimpinan:
situasi akan mendeskripikan medan, Analisis Fase dan Sistem Transitivitas
pelibat, dan sarana teks. Konteks budaya Teks Pidato Presiden Susilo Bambang
akan menguraikan genre apa yang Yudhoyono Berdasarkan Perspektif
digunakan. Kemudian, pengkajian Linguistik Sistem Fungsional”. Penelitian
ideologi akan diperoleh hal apa saja yang tersebut menunjukkan bahwa wacana
dilarang dan apa saja yang harus kepemimpinan dalam teks tersebut
dikerjakan. direpresentasikan oleh 2 hal yakni (1) fase
Selanjutnya, kajian LFS bagi dan sub fase, dan (2) modalitas (modalitas
kaum fungsionalis dianggap memadai dan modulasi).
dalam pengkajian fungsi dan makna kata, Kelebihan penelitian tersebut
frasa, dan klausa. LFS sangat penting adalah analisis fase dan modalitas pada
digunakan untuk menelaah teks yang Teks Pidato Presiden SBY dilakukan
berkonstrual (saling merujuk) dengan secara rinci sehingga dapat memberikan
konteks sosial (konteks situasi sebagai gambaran yang lengkap tentang isi sebuah
penentu) yang dilibatkan diantaranya; pidato. Kekurangan penelitian tersebut
masyarakat, penutur, tindak tutur, budaya, terletak pada fokus kajiannya yang hanya
dan kondisi sosial masyarakat tutur menganalisis fase dan modalitas tidak
sebagai fenomena faktual dan layak mengeksplorasi secara jelas konteks sosial
dikaji. yang turut serta membangun makna
Berdasarkan itu, LFS salah satu sebuah teks.
ilmu yang dapat dijadikan sebagai pisau Relevansi penelitian tersebut
bedah untuk mengkaji teks Perda KTR dengan penelitian ini adalah sama-sama
Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2013. mengkaji teks sebagai realisasi
Dengan demikian, melalui penelitian yang penggunaan bahasa menggunakan teori
berjudul “Teks Peraturan Daerah LFS. Penelitian tersebut memberikan
Kawasan Tanpa Rokok di Kota Mataram: sumbangsih pemikiran terhadap analisis
Kajian Linguistik Fungsional Sistemik penelitian ini terutama analisis
dan Relevansinya dengan Pembelajaran di transitivitasnya. Perbedaan penelitian ini
SMA” diharapkan dapat dideskripsikan terdapat pada objek penelitiannya.
43
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
44
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
45
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
46
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
47
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
48
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
Klausa data 103 di atas berfungsi sebagai proses wujud. verba tersebut ditandai
langsung oleh kata berada yang menandakan keberadaan sesuatu. Seperti biasa, proses
wujud diikuti oleh pasangannya, yakni partisipan maujud. Partisipan itu diwujudkan oleh
bentuk PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Kemudian, klausa ini memiliki
sirkumtan tampat, yakni di bawah koordinasi Penyidik POLRI sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Secara jelas, tingkat kemunculan proses dalam teks Perda KTR Kota Mataram dapat
dicermati pada tabel berikut ini.
No. Jenis Proses Jumlah
1 Proses Material 65
2. Proses Mental 2
49
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
3. Proses Relasional 60
4. Proses Verbal 3
5. Proses Tingkah Laku -
6. Proses Wujud 1
Jumlah 131
Partisipan I Partisipan II
No. Jenis Jumlah % Jenis Jumlah %
1. Pelaku 32 32,98 % Gol 31 32,63 %
2. Pengindera 2 2,08 % Fenomenon 1 1,05 %
3. Bentuk 46 47,44 % Nilai 46 48,44%
4. Pemilik 2 2,06 % Milik 2 2,10 %
5. Penyandang 12 12,37 % Atribut 12 12,63 %
6. Petingkah laku - - - -
7. Pembicara 2 2,06 % Penerima 1 1,05 %
8. Maujud 1 1,03 % Perkataan 2 2,10 %
Jumlah 97 100 % 95 100%
Tabel Persentase Kemunculan Pertisipan
4.3 Sirkumstan besarnya bagi kemanusiaan dan
perikehidupan yang sehat bagi setiap
Kemunculan sirkumstan dapat
warga negara.
dicermati pada beberapa klausa berikut
ini. Data 78
Data 29 Walikota melakukan pembinaan umum
atas: a. perlindungan terhadap warga
Kemanfaatan umum, berarti bahwa masyarakat dari bahaya rokok; b.
Kawasan Tanpa Rokok harus memberikan
terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok.
manfaat yang sebesar-
50
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
51
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
Bloor, Thomas & Bloor, Meriel. 2004. Halliday, M.A.K. 1994. An Introduction
The Fungcional Analysis of to Functional Grammer. London:
English. New York: Arnold. Edward Arnold.
52
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
53
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Nurul Itsnaini
54