Anda di halaman 1dari 7

KERAMAT Rhoma Irama

Hai manusia, hormati ibumu

Yang melahirkan dan membesarkanmu

Darah dagingmu dari air susunya

Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya

Dialah manusia satu-satunya

Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Doa ibumu dikabulkan Tuhan

Dan kutukannya jadi kenyataan

Ridla Ilahi karena ridlanya

Murka Ilahi karena murkanya

Bila kau sayang pada kekasih

Lebih sayanglah pada ibumu

Bila kau patuh pada rajamu

Lebih patuhlah pada ibumu

Bukannya gunung tempat kau meminta

Bukan lautan tempat kau memuja

Bukan pula dukun tempat kau menghiba

Bukan kuburan tempat memohon doa

Tiada keramat yang ampuh di dunia

Selain dari doa ibumu jua


Gelandangan

Rhoma Irama

Kering sudah rasanya air mataku

Terlalu banyak sudah yang tertumpah

Menangis meratapi buruk nasibku

Nasib buruk seorang tunawisma

Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang aku makan

Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang aku makan

Jembatan menjadi tempat perlindungan

Dari terik matahari dan hujan

Begitulah nasib yang aku alami

Entah sampai kapan hidup begini

Kering sudah rasanya air mataku

Terlalu banyak sudah yang tertumpah

Menangis meratapi buruk nasibku

Nasib buruk seorang tunawisma

Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi…
Pantun cinta

Pria:

Banyak bunga di taman cuma satu kupetik

Banyak anak perawan cuma Adik yang cantik

Wanita:

Banyak buah semangka dibawa dalam sampan

Banyak anak jejaka cuma Abang yang tampan

Pria:

Berjuta bintang di langit

Satu yang bercahaya

Berjuta gadis yang cantik

Adiklah yang kucinta

Wanita:

Pandai Abang merayu, hatiku rasa malu

Pria:

Rumah atapnya tinggi terbuat dari bambu

Cuma Adik kupilih dan yang selalu kurindu

Wanita:

Gunung puncaknya tinggi tertutup oleh salju

Memang Abang kupilih dan yang selalu kurindu


Malam Terakhir

Rhoma Irama

Malam ini malam terakhir bagi kita

Untuk mencurahkan rasa rindu di dada

Esok aku akan pergi lama kembali

Kuharapkan agar engkau sabar menanti

Esok aku akan pergi lama kembali

Kuharapkan agar engkau sabar menanti

Aku akan sabar menantimu kembali

Selamat jalan dan sampai berjumpa lagi

Esok kita akan berpisah

Tentu hari-hari 'kan jadi sunyi

Esok kita akan berpisah

Tentu hati akan rindu sekali

Semakin lama kita berpisah

Semakin mesra kita berjumpa

Malam ini malam terakhir bagi kita

Untuk mencurahkan rasa rindu di dada

Kita akan berjumpa di saat bahagia

Di saat…
Cuma kamu

Wanita:

Cuma kamu sayangku di dunia ini

Cuma kamu cintaku di dunia ini

Pria:

Tanpa kamu sunyi kurasa dunia ini

Tanpa kamu hampa kurasa dunia ini

Duet:

Cuma kamu sayangku di dunia ini

Cuma kamu cintaku di dunia ini

Pria:

Tiada kalimat dapat melukiskan

Betapa cintaku kepada dirimu

Tiada ibarat sebagai umpama

Betapa sayangku kepada dirimu

Wanita:

Itu dapat kurasa dari belai tanganmu

Itu dapat kurasa dari pandang matamu


Air Mata Mata Air

Panas sungguh menyengat Mata air yang mengering

Bagai membakar bumi ini Tandus-gersang bumi ini

Resah berjuta insan Tiada air setetes

Di dalam menanti turunnya hujan

Tuhan, dosa apakah kiranya

Jerit lapar menggema Hingga Kaumurkai semua

Ratap dan tangisan serta doa Adzab pedih-Mu yang


menggoncangkan hati
Tiada putus terucap

Dari segelintir orang beriman


Tuhan, hanya pada-Mu kami

Memohon pertolongan
Air mata pun mengalir
Limpahkanlah semua rasa kasih-
Mata air yang mengering
sayang-Mu
Tandus-gersang bumi ini

Tiada air setetes


Tuhan, kabulkan doa kami

Biarkan kemarau berlalu pergi


Air mata pun mengalir
Kana

Ohhhh hoo khana

Khana Khana engkau lah gadis india

Khana Khana engkaulah gadis pujaan

Senyum serta gayamu sungguh mempesona

Khana Khana engkau lah gadis india

Pandang matamu penuh cahaya

Mengundang rasa ingin bercinta

Aduhai khana engkau bagaikan sek

untum

Bunga mawar berseri

Khana Khana membuat hati tergoda

Khana Khana engkau lah gadis india

Anda mungkin juga menyukai