Anda di halaman 1dari 2

III.

ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
No. Nama Alat Ukuran Jumlah No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Spatula - 1 buah 9. Lumping alu - 1 buah
2. Batang - 1 buah 10. Labu 100 mL 1 buah
Pengaduk Erlenmeyer
3. Kaca Arloji - 1 buah 11. Pipet 10mL 1 buah
Volume
4. Gelas Ukur 500mL,25mL 2 buah 12. Ball Filler - 1 buah
5. Labu Ukur 100 mL 1 buah 13. Corong - 1 buah
Gelas
6. Gelas Kimia 250mL, 2 buah 14. Toples - 2 buah
10000mL
7. Statif & klem - 1 buah 15. Pipet Tetes - 3 buah
8. Buret 50mL 1 buah 16. Botol 500 mL 1 buah
Semprot

2. BAHAN
No. Nama Konsentrasi Jumlah No Nama Alat Ukuran Jumlah
Bahan
1. Telur ayam - 6 buah 11. Lar. Buffer - 10 mL
negeri pH 10
2. Telur bebek - 6 buah 12. K2CrO4 - 1 mL
3. Telur puyuh - 6 buah 13. Indikator - secukupnya
EBT
4. Telur ayam - 6 buah 14. Indikator - secukupnya
kampung Murexid
5. NaCl 20% 500mL 15. MgSO4 . - 50 mL
7H2O
6. NaOH 5% 250mL 16. Akuades - secukupnya
7. CaCO3 0,1 M 10mL 17. Air Selokan - 50 mL
8. EDTA 0,3 M 20mL 18. Air PDAM - 50 mL
9. AgNO3 0,1 M 100mL 19. Air Sawah - 50 mL
10. Lar. Kapur - 10mL 20. Air Sungai - 50 mL
(CaO)
IV. PROSEDUR KERJA
1. Mempelajari Karakter Membran Cangkang Telur
Langkah pertama yang dilakukan adalah telur dicuci dan dikeringkan, lalu diukur
volumenya dengan menggunakan gelas ukur. Kemudian isi telur dikeluarkan dan
dibersihkan. Setelah itu 2 toples berpenutup ulir disiapkan. Lalu larutan NaCl 20%
disiapkan sebanyak 1 liter dan dimasukkan ke dalam toples hingga merendam kurang
lebih ½ bagian telur. Kemudian cangkang telur dimasukkan ke dalam toples dan
cangkang telur diisi dengan akuades sebanyak ½ bagian. Lalu tutup dan amankan
toples diamkan selama 2 minggu, dan hitung kadar NaCl dengan titrasi argentometri.
Selanjutnya langah yang sama dilakukan namun menggunakan cangkang telur yang
direndam dengan larutan NaOH 5% (b/b) selama 30 menit. Lalu saring dan cuci
dengan akuades dan dikeringkan di udara terbuka.

2. Standarisasi Larutan AgNO3


Langkah pertama yang dilakukan adalah larutan NaCl 0,1M dipipet kedalam
Erlenmeyer dan ditambahkan 3 tetes indicator K2CrO4. Kemudian dititrasi dengan
AgNO3. Lalu konsentrasi AgNO3 ditentukan.

3. Pelunakan Air Sadah


Langkah pertama yang dilakukan adalah air sadah diambil. Atau larutan CaCO3
jenuh dibuat dan dibagi kedalam 2 bagian. Pada bagian pertama, kadar Ca ditentukan
dengan cara titrasi kompleksometri EDTA. Pada bagian kedua kapur ditambahkan
dan dilarutkan dalam air hingga jenuh, secara bertahap hingga terbentuk endapan.
Setelah itu endapan disaring dan kadar Ca ditentuukan dengan titrasi kompleksometri
EDTA. Kemudian kadar Ca sebelum dibandingkan dengan kadar Ca setelah
penampahan kapur.

4. Standarisasi Larutan EDTA


Langkah pertama yang dilakukan adalah larutan CaCO3 dipipet sebanyak 10mL
ke dalam labu Erlenmeyer dan ditambahkan 10 tetes larutan buffer pH 10. Kemudian
ditambahkan 1 spatula indikator EBT. Lalu dititrasi dengan larutan EDTA dan
konsentrasi EDTA ditentukan.

5. Penentuan Kadar NaCl (titrasi argentometri)


Langkah pertama yang dilakukan adalah larutan didalam telur dipipet sebanyak
10mL ke dan ditambahkan 3 tetes indicator K2CrO4 kemudian dititrasi dengan larutan
AgNO3 lalu kadar NaCl ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai