Laporan Studi Harian 4 Obgyn Hiperemesis Gravidarum
Laporan Studi Harian 4 Obgyn Hiperemesis Gravidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Di Ruang Drupadi RSUD Sanjiwani Gianyar
Oleh :
2
FISIK/KLINIS
1. Fisik
Kesadaran CM (Compos mentis),
Mual muntah terus menerus
Setiap makan selalu muntah
Kondisi tsb sudah berlangsung mulai
dari sebulan yang lalu dan terus
memburuk
Berat badan pasien turun dari 45 kg
hingga 43 kg
Lemas, Pusing
2. Klinis
Pemeriksa Hasil Nilai Ket
an Normal
Nadi 80x/menit 60-100 Normal
x/menit
Suhu 37oC 36-37oC Normal
Badan
Tekanan 90/80 <120/<80 Normal
Darah mmHg mmHg
Respirasi 20 x/menit Normal
x/menit
RIWAYAT GIZI Asupan NI 2.1 Asupan oral
1. Pola Makan pasien sebelum MRS : Rendah tidak adekuat
Pola makan tidak teratur, bisa 2 – 4 kali berkaitan dengan
makan sehari mual muntah
Pagi biasa makan bubur 2 sendok (karena ditandai dengan
muntah) @50 gram asupan selama
Siang nasi atau bubur 2 sendok @50 gram dirumah <80 %
3
Tabel Analisa Tingkat Konsumsi berdasarkan hasil 29.03 %, Lemak
SQFFQ sebelum MRS : 42.71%, KH
36.22%
Implemen Energi Protein Lemak KH
tasi (kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 567.8 24.67 23.12 103.2
4
Kebutuhan Lemak
25 % x 1732.6kkal (+ 6)= 54.13gram
9
Kebutuhan Karbohidrat
60 % x 1732.6 kkal (+ 25)= 284.9gram
4
2. Pola Makan di Rumah Sakit NI 2.1 Asupan oral
Nafsu makan masih rendah. tidak adekuat
Pasien muntah setiap makan berkaitan dengan
Tabel analisa Tingkat konsumsi berdasarkan hasil mual muntah
recall di Rumah sakit : ditandai dengan
asupan selama
Energi Protein Lemak KH
Impleme dirumah sakit <80
(kkal) (gr) (gr) (gr)
ntasi % yaitu Energi
Asupan 567.8 24.67 23.12 103.2 33.40 %, Protein
Kebutuh 1700 84 53 282 29.37% Lemak
an RS 43.62%, KH 36.60
% 33.40 29.37 43.62 36.60 %.
Tingkat
Penerima
an
Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang
Keterangan :
Kategori asupan makan :
Baik > 80%
Kurang < 80%
RIWAYAT PERSONAL
Bekerja sebagai penjahit
Hamil 3 bulan, kehamilan ke 3, pada kehamilan
sebelumnya tidak pernah mengalami Hiperemesis
5
III. RENCANA INTERVENSI GIZI
1. Jenis Diet Hiperemesis I
2. Tujuan Diet - Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi pasien
- Meningkatkan asupan oral
3. Prinsip Diet - Rendah Lemak
- Tinggi Karbohidrat
4. Syarat Diet - Energi diberikan sebesar 1700 kkal
- Protein diberikan sebesar 84 gram
- Lemak diberikan sebesar 53 gram yang mana 10% berasal dari
lemak jenuh dan 15% lemak tidak jenuh.
- Karbohidrat diberikan sebesar 282 gram. Diutamakan bersumber
dari karbohidrat kompleks.
- Vitamin A diberikan sebesar 880 RE
- Vitamin E diberikan 18.4 mg
- Vitamin C diberikan sebesar 87.6 mg
- Asam folat diberikam 400 mcg
- Zat besi diberikan 32 mg
- Kalsium diberikan 1000 mg Fosfor 560 mg
5. Kebutuhan BB : 43 kg
Gizi TB : 158 cm
BBI : 52.2 kg
LILA : 22.5 cm
% LILA : 77.56 % (Gizi Kurang)
Energi : 655 + 9.6 (BBI) + 1.8 (TB) – 4.7 (U) + Keb Hamil
655+501.12+284.4 – 164.5+ 180 = 1711.22 kkal
Protein : 15 % x Energi Total + Keb Hamil
15 x 1711.22 (+20)= 64.17 gram = 84 gram
Lemak : 10 % x Energi Total + Keb hamil
10 % x 1711.22/9 (+6) = 47.53 gr = 53 gram
KH : 75 % x Energi Total + Keb hamil
75 % x 1711.22/4 (+25) = 256.68 gr = 282 gram
6
6. Implementasi Makanan diberikan dalam bentuk makanan kering. Makanan utama 3
kali sehari dan snack 2 kali sehari , diberikan melalui oral karena
pasien dalam keadaan sadar. Pasien disarankan untuk makan sering
tapi sedikit
7. Rencana Tempat : Ruang Drupadi Kamar 5
Edukasi Waktu : 10.30 wita
Konseling Metode : Ceramah
Gizi Sasaran : Pasien dan Keluarga
1. Gizi Ibu Hamil
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus
dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik
ketika kehamilan sangat membantu ibu hamil dan janin tetap sehat.
Status gizi merupakan status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara hubungan dan masukan nutrisi. Gizi ibu hamil
adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi selama
kehamilan yaitu dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan
gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara
(mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan
janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan
untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan
untuk pertumbuhan ibunya. Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu
hamil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama
kehamilannya.
2. Hiperemesis
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai
Trimester II) yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah
yang berlebihan dalam waktu relatif lama. Bila keadaan ini tidak
diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Ciri
khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang
7
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan
muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
3. Diet Hiperemesis
Tujuan Diet:
(1) Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
(2) Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi
yang cukup.
Syarat Diet:
(1) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total.
(2) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total.
(3) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(4) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
(5) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan
diberikan sering dalam porsi kecil.
(6) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan
malam dan selingan malam.
(7) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi
sesuai keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Kategori Diet Hiperemesis:
(1) Diet Hiperemesis I = Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien
dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari
roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan
buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di
dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.
(2) Diet Hiperemesis II = Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah
sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan
memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan
yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
8
(3) Diet Hiperemesis III = Diet hiperemesis III diberikan kepada
pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai
kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan
semua zat gizi.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = roti panggang, biskuit, krekers.
(2) Buah-buahan = buah segar, dan sari buah.
(3) Minuman = minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh,
dan kopi encer.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengandung zat
tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap).
9
3. Fisik/Klinis b. Peningkatan
Kondisi fisik pasien masih lemas dan mual, muntah pengetahuan
sudah mulai berkurang pasien dan
Pemeriksaan Hasil Nilai Ket penjaga
Normal pasien
Nadi (x/menit) 80 60-100 Normal terhadap
Suhu Badan (oC) 36oC 36-37oC Normal makanan
Tekanan Darah <120/<80 Normal yang
110/80
(mmHg) dianjurkan
Respirasi 20 14-20 Normal dan tidak
(x/menit) dianjurkan
4. Pembahasan Kasus untuk Ibu
Ibu NKEA datang ke Rumah sakit dengan keluhan mual Hamil
muntah berkepanjangan hal ini baru dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu yang menyebabkan berat badan pasien turun drastic.
Hasil SQFFQ dirumah menyatakan asupan pasien sangat
rendah Energi 32.77%, Protein 29.03 %, Lemak 42.71%, KH
36.22% asupan masih berada dalam kategori Kurang. Hasil
recall dirumah sakit juga menyatakan asupan yang terus
menurun yaitu Energi 33.40%, Protein 29.37% Lemak 43.62
%, KH 36.60 %.
Sedangkan asupan pasien setelah monitoring adalah
Energi 39.60% Protein 25.95%, Lemak 29.43% KH 46.03%.
Pasien juga diberikan konseling gizi mengenai gizi pada ibu
hamil serta pola hidup sehat.
Gianyar, Oktober 2019
Pembimbing Kasus
10