MINUMAN
DOSEN PEMBIMBING
OLEH :
Nama Kelompok 1
1. Fadiah Mulyanti
2. Ghina Ajeng Felicia
3. Heka Amsa Saputra
4. Indah Sandra Ananda
5. Lala Awila
6. Mirza Febriyanti
7. Pratiwi Cahya Ramadhani
8. Tantia Melane
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan penuntutan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik meteri maupun cara penulisan nya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena
nya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................... 4
B. Tujuan……………………………………………….…………………………………. ...5
C. Manfaat……………………....……………….…….………………………………..........5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Makanan………………………………………………………………………6
2.2 Pengertian Peralatan Makanan……………………………………………………………7
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengambilan Sampel secara Bakteriologis………………………………………………..10
B. Pengambilan Sampel secara Fisik…………………………………………………………11
C. Pengambilan Sampel secara Kimia………………………………………………………..12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran…………………………………………………….………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………….…………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat makan merupakan bagianyang
sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas makanan dan minuman. Alat makanyang tidak
dicuci dengan bersih dapat menyebabkan organisme atau bibit penyakit yangtertinggal akan
berkembang biak dan mencemari makanan yang akan diletakkan di atasnya.Angka kuman dan
adanya bakteri coli pada permukaan alat makan yang telah dicuci dapat diketahui dengan
melakukan uji dengan cara usap alat makan pada permukaan alat makan.
Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
kebersihan alat tersebut. Sehingga melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas inspeksi dari dinas
kesehatan dapat menetapkan apakan alat makan tersebut sudah layak digunakan atau belum.
(Anonim 2010).
Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan adalah
makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat hygiene. Keadaan hygiene makanan dan
minuman antara lain dipengaruhi oleh hygiene alat masak dan alat makan yang dipergunakan
dalam proses penyediaan makanan dan minuman. Alat masak dan alat makan ini perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikrobiologi usap alat makan meliputi pemeriksaan
angka kuman. (Tiksundari 2013).
Sanitasi alat makan dimaksudkan untuk membunuh sel mikroba vegetatif yang tertinggal
pada permukaan alat. Agar proses sanitasi efisien maka permukaan yang akan disanitasi sebaiknya
dibersihkan dulu dengan sebaik-baiknya. Pencucian dan tindakan pembersihan pada peralatan
makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan makanan. Menjaga kebersihan peralatan
makan telah membantu mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi terhadap peralatan
dilakukan dengan pembersihan peralatan yang benar.
Kontaminasi makanan dapat terjadi setiap saat, salah satunya dari peralatan makanan yang
digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Di Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk
Permenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa untuk persyaratan peralatan makanan tidak
boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm. Peranan peralatan makanan dalam pedagang makanan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip-prinsip penyehatan makanan (Food hygiene).
Setiap peralatan makan (piring, gelas, sendok) harus selalu dijagakebersihannya setiap saat
digunakan. Alat makan (piring, gelas, sendok) yang kelihatan bersih belum merupakan jaminan
telah memenuhi persyaratan kesehatan, karena didalam alatmakan (piring, gelas, sendok) tersebut
tercemar bakteri E.coli yang menyebabkan alat makan(piring, gelas, sendok) tersebut tidak
memenuhi kesehatan. Untuk itu pencucian peralatan sangat penting diketahui secara mendasar,
dengan pencucian secara baik akan menghasilkan peralatan yang bersih dan sehat pula. Dengan
menjaga kebersihan peralatan makan (piring,gelas, sendok,dll.), berarti telah membantu mencegah
pencemaran atau kontaminasi makananyang dikonsumsi (DjajadinigraT, 1989 dalam Pohan,
2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel makanan dan minuman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara persiapan alat dalam pengambilan sampel makanan dan minuman.
b. Untuk mengetahui penentuan titik pengambilan sampel makanan dan minuman.
c. Untuk mengetahui prosedur pengambilan sampel ALT alat makan dan minum.
d. Untuk mengetahui prosedur pengambilan sampel ALT makanan padat dan cair.
e.Untuk mengetahui baku mutu makanan dan minuman.
C. Manfaat
Untuk mengetahui cara menyiapkan peralatan dalam mengambil sampel makanan dan
minuman dengan baik, serta cara mempersiapkan bahan-bahan sampel makanan dan minuman
untuk pengujian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
`1
Peran makanan dalam penyebaran penyakit, adalah :
a. Makanan sebagai penyebab penyakit (agent)
Makanan sebagai penyebab penyakit bisa terjadi apabila dalam makanan tersebut sudah
mengandung bahan yang menjadi penyebab langsung suatu penyakit, misalnya jamur
beracun, ikan beracun dan adanya racun yang secara alamiah sudah mengandung racun.
b. Makanan sebagai pembawa penyakit (Vehicle)
Makanan dapat sebagai pembawa penyakit apabila makanan tersebut tercemar oleh
bahan yang membahayakan kehidupan, misalnya mikroorganisme dan bahan kima
beracun. Semula makanan tidak berbahaya namun setelah terkontaminasi oleh
mikriorganisme atau bahan kimia beracun maka akhirnya makanan tersebut berbahaya bagi
kesehatan.
c. Makanan sebagai media
Makanan yang terkontaminasi dengan keadaan suhu dan waktu yang cukup serta
kondisi yang memungkinkan suburnya mikrooorganisme atau kuman penyakit, maka
makanan akan menjadi media yang menguntungkan bagi kuman untuk berkembang biak
dan apabila dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan (Mukono, 2002).
CARA KERJA :