Proposal PKM KC-2 Rev
Proposal PKM KC-2 Rev
Proposal PKM KC-2 Rev
JUDUL PROGRAM
pe
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Rodzan Iskandar (2416100104) Angkatan 2016
Yosiana Ria Donna A. G (2416100032) Angkatan 2016
Winda Nur Azizah (2416100017) Angkatan 2016
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di beberapa daerah di Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan sering
kali terjadi pencemaran udara yang diakibatkan oleh kebakaran hutan atau lahan
gambut. Kebakaran hutan ini sendiri dipicu oleh dua hal. Pertama, terjadi karena
kemarau yang berkepanjangan sehingga memunculkan titik api. Kedua,
diperparah dengan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab membakar lahan
untuk dijadikan area perkebunan.
Kebakaran lahan menyebabkan bencana kabut asap yang dampaknya tidak
hanya dirasakan saat daerah sedang diliputi asap, namun juga dirasakan dalam
lima tahun ke depan atau lebih. Hal ini terjadi karena zat beracun berupa gas dan
partikel berbahaya yang terkandung dalam asap tersebut. Akibatnya, terasa sesak
saat bernafas, keracunan, infeksi saluran pernafasan, kanker paru-paru, dan
meninggal dunia. Selain itu, pencemaran udara dan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, di antaranya adalah hujan asam, penipisan lapisan ozon, dan
pemanasan global.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dosen Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan ITB Puji Lestari mengena polusi asap sejak 2010 di Sumatera dan
Kalimantan, terdapat gas berbahaya seperti karbon dioksida (CO 2), nitrous oksida
(N2O), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida (CO). Selain itu, terdapat
partikulat logam berat yang berbahaya dalam asap pembakaran, yang jumlahnya
sangat banyak dan wujudnya yang sangat halus seperti krom (Cr), kadmium (Cd),
dan nikel (Ni) yang berukuran dari 2.5 hingga 0.1 mikro.
Sebagai upaya perlindungan, saat berada di luar ruangan diwajibkan
menggunakan masker dan dianjurkan untuk berada dalam ruangan. Namun, pada
ruangan tidak ber-AC, asap akan masuk melalui ventilasi. Jika ventilasi ditutup
dengan kain atau plastik, sirkulasi udara tidak berjalan lancar. Udara yang tidak
tersaring dan mengandung partikulat akan terhirup apabila tidak memakai masker
dalam ruangan. Masker umum yang digunakan pun bisa mengurangi efek gas
beracun, namun untuk mencegah partikel logam halus masuk saluran pernafasan
diperlukan masker khusus dengan penyaring berukuran mikro. Dalam hal
penggunaan masker, untuk balita khususnya bayi hal ini tidak dapat diterapkan.
Oleh karena itu, solusi kami untuk mengatasi masalah kabut asap tersebut
dengan membuat alat penyaring udara yang dapat dipasang di ventilasi yang
bekerja seperti masker khusus di ventilasi ruangan tidak ber AC dan dapat
dibongkar pasang agar dapat disesuaikan dengan ukuruan ventilasi pada sebuah
bangunan, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik dan agar kandungan
berbahaya pada asap tidak terhirup saat berada dalam ruangan.
Indeks Kategori
1 - 50 Baik
51 - 100 Sedang
10 50 80 5 120 (2)
Karbon Aktif
Karbon aktif adalah bahan yang dihasilkan dari bahan sumber karbon
seperti batu bara, tempurung kelapa, gambut, kayu, dan lignit. Bahan baku yang
digunakan untuk karbon aktif adalah bahan organik dengan kandungan karbon
tinggi. Bahan berbasis karbon diubah menjadi karbon aktif melalui modifikasi
fisik dan dekomposisi termal dalam tungku, di bawah suasana yang terkendali dan
suhu. Produk jadi memiliki luas permukaan yang besar per satuan volume dan
jaringan pori-pori submikroskopik mana adsorpsi berlangsung. Dengan luas
permukaan yang besar, karbon aktif digunakan untuk menyaring kontaminan
dengan menangkap bahan kimia dari udara dalam struktur pori dari partikel
karbon.ukuran pori-pori karbon aktif digolongkan menjadi tiga yaitu
- Mikropori – dengan ukuran <0,01 μm
- Mesopori - dengan ukuran antara 0,01 μm hingga 0,1 μm
- Makropori – dengan ukuran > 0,1 μm
Untuk dapat menyaring partikulat berukuran 2.5 μm hingga 0.1 μm pada asap,
maka pada alat penyaring udara digunakan karbon aktif mikropori.
Mulai
Mulai
studi Literatur
Perancangan
Pembuatan
Pengujian Alat
BAIK
Pembuatan Laporan
Selesai
3.1 Studi Literatur
Kegiatan studi literatur dilakukan dengan mencari materi penunjang dari buku,
jurnal, dan artikel pada media cetak dan media online. Kegiatan yang dilakukan
adalah menari dasar teori yang tepat dalam merancang alat, sistem kerja alat
penyaring udara dan tentang kandungan asap serta dampaknya terhadap tubuh.
3.2
Dengan melakukan perancangan bosdesap ini terdiri dari berbagai tujuan aspek
seperti yang tampak pada gambar diatas yang meliputi
Komponen penyusun alat penyaring udara terdiri dari kerangka luar dan tiga
lapisan yang terdiri dari prefilter, HEPA filter, dan karbon aktif.
3 Perjalanan (15%) Rp
4 Lain-lain (15%) Rp
Jumlah Rp
Program Kreativitas Mahasiswa ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut
No Jenis Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
Literatur
2. Identifikas
i dan
Pemodela
n Sistem
3. Perancang
an Sistem
4. Pembuata
n Alat
5. Pengujian
Alat
6. Analisis
7. Pembuata
n Laporan