PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cara yang lebih memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan
pemahaman membawa kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu
mencapai tujuan. Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang
mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan
alam semesta. Sehingga untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah
secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu; epistemologi
segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai
cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat yang begitu luas
sama membahas tentang hakikat, hanya saja berangkat dari hal yang berbeda
1
membahas tentang bagaimana mendapat pengetahuan, bagaimana kita bisa
tahu dan dapat membedakan dengan yang lain. Ontologi membahas tentang
apa objek yang kita kaji, bagaimana wujudnya yang hakiki dan hubungannya
dengan daya pikir. Sedangkan aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang
perkembangannya.
kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula alam pikiran Yunani telah
segenap filsafat Yunani yang kita kenal adalah Thales. Atas perenungannya
terhadap air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula dari
segala sesuatu.
kita menerangan hakikat dari segala yang ada ini? Pertama kali orang
(kejiwaan).
ada dan yang mungkin ada. Hakikat adalah realitas; realita adalah ke-real-an,
2
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ontologi
Logos=logic. Jadi ontologi adalah The theory of being qua being (teori tentang
sesuatu yang ada, ens, being, I’etre. Gambarannya dapat terkesan pada
dikatakan adil?, apa ada itu? Apa yang dimaksud dengan warna putih?”. Ini
semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat timbul bagi setiap orang yang
hidup dengan kesadaran ada atau ‘being’ dari ilmu itu. Umpamanya yang ada
pada ilmu hukum yaitu norma (patokan). Ada pada ilmu ekonomi adalah
itu yang dinamakan “ada”, dan apa itu keberadaan yang harusnya bisa
membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu.
semesta universal. Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap
4
kenyataan, atau dalam rumusan Lorean Bagus, menjelaskan yang ada yang
berasal dari kata ontos = sesuatu yang terwujud. Ontologi adalah teori /ilmu
tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Ontologi tidak banyak berdasar pada
On/Ontos = ada, dan Logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang
yang ada.
2. Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang
tahun 1936 M. untuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang bersifat
lain dari ontologi. Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi adalah
cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling
dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedang metafisika khusus masih dibagi
tentang alam semesta. Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus
5
membicarakan tentang jiwa manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang
1. Monoisme
kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu
hakikat saja sebagai sumber yang asal, baik yang asal berupa materi
dan berdiri sendiri. Haruslah satunya merupakan sumber yang pokok dan
a. Materialisme
b. Idealisme
6
Sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang
beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis
Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani.
2. Dualisme
hakikat itu ada, aliran ini disebut dualisme. Aliran ini berpendapat bahwa
benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu
hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Materi
bukan muncul dari ruh, dan ruh bukan mncul dari benda. Sama-sama
kehidupan dalam alam ini. Contoh paling jelas tentang adanya kerja sama
3. Pluralisme
7
bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau
dua entita. Tokok aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras
dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk
dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, api, air, dan udara.
4. Nihilisme
Nihilisme berasal dari Bahasa Latin yang berarti Nothing atau tidak
ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui validasi alternatif yang positif.
Father and Childern yang ditulisnya pada tahun 1862 di Rusia. Dalam
yang eksis. Kedua, bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui. Ketiga,
sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita
5. Agnositisme
hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Kata Agno
8
maupun ruhani. Aliran ini mirip dengan skeptisisme yang berpendapat
Sebelum kita masuk pada cangkupan dan kajian aspek ontologi filsafat
hukum, maka kita perlu meletakan fungsi ontologi. Ajaran ontologi dalam
filsafat ilmu, tidak membatasi jangkauannya hanya pada suatu wujud tertentu.
secara objektif ditangkap oleh panca indra, yaitu pada taraf metafisika akan
mengkaji dan membicarakan problem watak yang sangat mendasar dari benda
koperhensif, oleh karena itu, ontologi akan mencari dan mengkaji serta
Muhajir berpandangan bahwa objek telaah ontologi adalah yang ada tidak
terikat pada sesuatu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada
secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan
yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa titik tolak kajian ontologi dalam filsafat ilmu akan
“begini” dan hukum harus “begitu”, tanpa melihat apa sesungguhnya dari
9
objek hukum itu sendiri. Dengan kata lain, filsafat hukum adalah ilmu yang
Anshori bahwa objek filsafat hukum adalah hukum, dan objek tersebut dikaji
secara mendalam sampai pada inti atau dasarnya, yang disebut sebagai
dan pertanyaan yang dibahas oleh filsafat hukum itupun antara lain berkisar
pada apa yang telah diuraikan diatas, seperti hubungan hukum dengan
kekuasaan, hubungan hukum kodrat dan hukum positif, apa sebab orang
hukum yang ramai dibicarakan saat ini oleh sebahagian orang disebut sebagai
masalah filsafat hukum kontemporer meskipun itu belum tentu benar, oleh
karena masalah tersebut jauh sejak dulu telah diperbincangkan. Para filsuf
hukum saat ini bukan lagi filsafat hukum para fisuf zaman yunani dan romawi.
debalik apa yang telah tertuntaskan (ultimate). Pandangan fisafat hukum juga
tidak secara langsung mempersoalkan hukum positif sebagai objek yang inti.
Adalah Gustav Radbruch dengan tesis “Tiga Nilai Dasar Hukum”, yaitu
Keadilan, Kegunaan dan Kepastian Hukum Oleh karena filsafat hukum secara
10
pada prinsipntnya tidak hanya melihat hukum sebagai objeknya melainkan
segala pola perilaku manusia, dasar dimana timbal balik hak dan kewajiban
(manusia) berperan, serta hubungan timbal balik antara manusia dengan alam
yang dimaksudkan dengan objek filsafat hukum yaitu, hak dan kewajiban,
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ontologi
On/Ontos = ada, dan Logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang
yang ada.
bahwa hukum harus “begini” dan hukum harus “begitu”, tanpa melihat apa
sesungguhnya dari objek hukum itu sendiri. Ontologi filsafat hukum, pada
segala pola perilaku manusia, dasar dimana timbal balik hak dan
12
dengan alam sekitarnya yang berkemungkinan bersentuhan (perlindungan)
B. Saran
disiplin ilmu yang terpisah kaitannya satu sama lain. Dengan demikian,
kritik dan saran senantiasa saya harapkan sebagai bahan acuan evaluasi
13
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Cet. 15. Rajagrafindo Persada, Depok, 2017.
Rasjidi Lili dan Rasjidi Ira Thania. Pengantar Filsafat Hukum. Cet. 1.
14