DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Tahun 2011 kasus baru ditemukan berjumlah 559 kasus baru dan tahun
oleh para ahli dua dekade terakhir. Artinya kemungkinan kasus tersebut
Testing (VCT), sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP) maka akan terus ditemukan kasus baru maupun lama HIV dan
yang menjalani tes HIV, 534 (2,5%) di antaranya positif terinfeksi HIV.
jumlah infeksi baru HIV yang meningkat dari 71.879 (2012) menjadi
populasi 15-49 tahun akan meningkat hampir dua kali lipat di tahun
Indonesia terjadi peningkatan angka infeksi baru HIV lebih dari 25%
dalam kurun waktu 2001 sampai 2011. Jumlah kumulatif kasus AIDS
2013 sebesar 108.600 kasus HIV dan 43.667 kasus AIDS, dengan
kasus kematian akibat AIDS sebesar 8.340 kasus. Saat ini kasus
propinsi di Indonesia.
meningkat. Pada tahun 2002 ditemukan 1 kasus dan pada tahun 2011
2012).
berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
“Apakah Pengaruh Penyuluhan Skrinning HIV/AIDS di Posyandu
Pesawaran?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS pada ibu hamil
HIV/AIDS
II. RENCANA KEGIATAN
1. Sasaran Responden
Semua ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Posyandu Cempaka
Kabupaten Pesawaran
Sasaran : Seluruh ibu hamil didesa bagelen
Jumlah Peserta : 25 orang
Topik Penyuluhan : Pentingnya skrinning HIV/AIDS pada ibu hamil
Evaluasi : Kegiatan akan dievaluasi setelah dilakukan
skrinning HIV/AIDS
III. NARASUMBER
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bidan Nila Septiani dan Bidan Dwi Siti
Malyanti.
IV. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab.
V. KEPANITIAAN
VI. PENUTUP
PANITIA PELAKSANA
KETUA SEKERTARIS
1. Jadwal Kegiatan
2. Rencana Anggaran Biaya
3. Satuan Acara Penyuluhan
4. Susunan Acara
5. Surat Izin
6. Materi
7. Leaflet
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Penanggungjawa
Pelaksanaan b
(PJ)
1. Penyusunan Proposal Maret 2019 Mely Fhatma N.
Pelaksana :
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Penyampai
materi
Pembukaan Memberi salam Menjawab 5 menit Bidan
Memperkenalkan Nila Septiani
salam
diri Memperhatikan
Menjelaskan
tujuan
SUSUNAN ACARA
Waktu Kegiatan Penanggung jawab
09.00 wib Pembukaan Elsa Pratama A.
09.15 wib Sambutan Kepala UPT Puskesmas Dr. Imelda Carolia
Gedong Tataan M.Kes
09.30 wib Sambutan ketua panitia Mely Fhatma N.
09.30-10.00 wib Penyuluhan Nila Septiani
10.00–10.15 wib Tanya jawab & Kesimpulan Seluruh panitia
MATERI PENYULUHAN
a. PENGERTIAN
HIV merupakan singkatan dari ’human immunodeficiency virus’. HIV
berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak
kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV yang di tandai dengan menurunnya
system kekebalan tubuh sehingga pasien AIDS mudah diserang oleh infeksi
mulai dari kelainan ringan dalam respon imun tanpa dan gejala yang nyata hingga
membawa kematian dan dengan kelainan malignitas yang jarang terjadi ( center
( HIV ) yang berupa agen viral yang dikenal dengan retrovirus yang diularkan
menetap)
2) Stadium klinis 2 :
BB menurun <10 % dari BB semula
Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti : dermatitis seboroik,
tahun
Demam tanpa sebab yang jelas
Kandidiasis oral
TB paru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakteri berat (pneumonia)
Herpes zozter yang berkomplikasi
4) Stadium klinis 4 :
Badan menjadi kurus
Pneumocystis carinii pneumonia (pcp)
Toksoplasmosis pada otak
Infeksi virus heper simpleks
Mikosis ( infeksi jamur )
Kandidiasis eosofagus, trakea, bronkus atau paru
Sarcoma koposi
Limfoma
d. MANIFESTASI KLINIS
Penyakit AIDS menyebar luas dan pada dasarnya dapat mengenai semua
sel yang terinfeksi HIV dan terkonsentrasi di kelenjar limfe, limpa dan sumsum
dengan bagian virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4
terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka HIV menginfeksi sel lain dengan
terinfeksi.
Dengan menurunya jumlah sel T4, maka system imun seluler makin lemah
secara progresif. Diikuti dengan berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan
berkurang dari sekitar 1000 sel/ml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-
f. PENATALAKSANAAN
1) Pengobatan suporatif
Tujuan :
a) Meningkatkan keadaan umum pasien
b) Pemberian gizi yang sesuai
c) Obat simptomatik dan vitamin
d) Dukungan psikilogis
2) Pengobatan infeksi oportunistik
Infeksi :
a) Kandidiasis eosofagus
b) Tuberculosis
c) Toksoplasmosis
d) Herpes
e) Pcp
3) Pengobatan yang terkait AIDS, Limfoma malignum,sarcoma Kaposi
g. UPAYA PENCEGAHAN
Penularan HIV secara seksual dapat dicegah dengan:
1) Berpantang seks
2) Hubungan monogami antara pasangan yang tidak terinfeksi
3) Seks non-penetratif
4) Penggunaan kondom pria atau kondom wanita secara konsisten dan
benar
suntik atau semprit baru yang sekali pakai atau jarum yang secara
yaitu:
4) Beralih dari napza yang harus disuntikkan ke yang dapat diminum
secara oral.
5) Jangan pernah menggunakan atau secara bergantian menggunakan
30% ibu dengan infeksi HIV akan menularkan infeksi selama masa
pada faktor- faktor klinis dan bisa saja bervariasi tergantung dari pola
diberikan dalam satu dosis kepada ibu saat proses persalinan, dan
dalam satu dosis kepada anak dalam waktu 72 jam setelah kelahiran.
diberikan kepada ibu dalam enam bulan terakhir masa kehamilan, dan
melalui infus selama proses persalinan, dan kepada sang bayi selama
enam minggu setelah kelahiran. Bahkan bila zidovudine diberikan di
mana bayi dilahirkan melalui sayatan pada dinding perut dan uterus
kebutuhan gizi anak, bila formula bayi itu dapat dibuat dalam kondisi
yang higienis, dan bila biaya formula bayi itu terjangkau oleh
keluarga.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat rekomendasi sebagai berikut:
dalam data medis secara rahasia. Hasil tidak dapat dibagi dengan
ini. Sebagai gantinya, sebuah nomor kode diterakan dalam tes, yang
kehendak orang yang akan dites. Walaupun hasil tes HIV sebaiknya
orang yang hidup dengan HIV (ODHA) dapat menjalani hidup yang
lebih sehat dan lebih lama. Sangatlah penting untuk memiliki dokter
yang tepat.
2) Selain itu juga dapat dilakukan hal-hal berikut agar tetap sehat:
3) Ikuti petunjuk dokter. Atur dan tepai janji dengan dokter. Bila dokter
1.
2.
3.
4.
5.
Pringsewu, April 2019
Pembimbing