Anda di halaman 1dari 5

Indah Nursyahfitri Suhadi

DIII – Kebidanan Tk. 3

Manajemen kebidanan dalam asuhan kebidanan Komunitas


a. Cari dan jabarkan program pemerintah yang berkaitan dengan KIA dan KB

Prinsip pengelolaan program kia/kb

 Peduli kesehatan ibu :


- Meningkatkan status gizi perempuan dan remaja;
- Meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dimulai dari lingkup
keluarga;
- Meningkatkan konseling pranikah untuk calon pengantin;
- Meningkatkan peran aktif suami, keluarga, tokoh agama, tokoh adat, kader dan
masyarakat dalam menjaga mutu kesehatan keluarga (terutama calon ibu) sebelum
dan saat hamil,
- Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi atau P4K
Pemenuhan kebutuhan pelayanan Keluarga Berencana (KB).

Target MDG 5, khususnya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), merupakan salah satu
target MDGs yang memerlukan perhatian khusus. Diperlukan upaya-upaya terobosan dan
inovatif untuk mengejar pencapaian target MDG 5 tersebut pada tahun 2015 Cakupan
kunjungan antenatal minimal empat kali (K4) mencapai 90,18%. Masih ditemukan disparitas
derajat kesehatan ibu, baik antar wilayah maupun antar sosial ekonomi disebabkan oleh
faktor:

1. Geografis khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan


2. Belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan obat-obatan yang terjangkau
3. Keterbatasan tenaga kesehatan dalam hal jumlah, jenis, mutu, distribusi, retensi,
4. Hambatan finansial masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan ibu dan
reproduksi termasuk KB yang disediakan oleh Pemerintah
5. Pada Rapat Terbatas Kabinet yang dilaksanakan di Kemenkes 1 Agustus 2012,
Presiden memberikan Instruksi agar Kemenkes bersama lintas sektor terkait
merumuskan strategi dan rencana aksi untuk mempercepat penurunan AKI.
6. Menindaklanjuti Instruksi Presiden tersebut, Dir Bina Kesehatan Ibu bersama lintas
program dan lintas sektor terkait telah merumuskan sasaran strategis dalam upaya
percepatan penurunan AKI, yaitu:
 Menyediakan pelayanan KIA di tingkat desa sesuai standar
 Menyediakan fasyankes di tingkat dasar yang mampu memberikan pertolongan
persalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu
 Seluruh Puskesmas Perawatan, Puskesmas PONED dan RS PONEK 24 jam 7 hari
seminggu berfungsi sesuai standar,
 Terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi
 Penguatan Pemda Kabupaten/Kota dalam tata kelola desentralisasi program kesehatan
(regulasi, pembiayaan, dll)
 Meningkatkan kemitraan lintas sektor dan swasta, serta
 Meningkatkan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat melalui pemahanan
dan pelaksanaan P4K serta Posyandu.
 Dalam mewujudkan sasaran strategis tersebut, untuk tahun 2013 Direktorat Bina
Kesehatan Ibu bersama lintas program dan lintas sektor terkait juga telah merumuskan
target rencana aksi pada tahun 2013, yaitu:
o Penyediaan 2.000 Poskesdes
o Penyediaan 7.655 Bidan Kit bagi Bidan Di Desa
o Pelaksanaan supervisi fasilitatif kepada Bidan Di Desa di 465 kabupaten/kota
o Penyediaan sarana dan prasarana persalinan bagi 2.070 Puskesmas
o Pelatihan PONED bagi 397 tenaga kesehatan
o Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP) di 398 kabupaten/kota (kumulatif)
o Distribusi dokter SpOG dan SpA ke 22 RS kabupaten/kota
o Penyediaan Unit Transfusi Darah (UTD) di 22 RS kabupaten/kota
o Pengembangan pedoman operasional rujukan kasus maternal dan neonatal di 19
provinsi
o Orientasi kader kesehatan tentang tanda bahaya dan peran mereka dalam P4K di 932
Puskesmas
o Pelaksanaan kelas ibu hamil di 7.458 Puskesmas (kumulatif)
o Pelatihan KB pasca persalinan bagi tenaga kesehatan di 681 Puskesmas Perawatan
dan RS Kabupaten/Kota
o Penyediaan alat dan obat kontrasepsi di 60.077 fasilitas pelayanan kesehatan
(kumulatif)

PROGRAM-PROGRAM

1. JAMPERSAL

JAMPERSAL

Jampersal adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan


kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan
dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
(Kemenkes, 2011).

Jampersal merupakan upaya untuk menjamin dan melindungi proses kehamilan, persalinan,
paska persalinan, dan pelayanan KB paska salin serta komplikasi yang terkait dengan
kehamilan, persalinan, nifas, KB paska salin, sehingga manfaatnya terbatas dan tidak
dimaksudkan untuk melindungi semua masalah kesehatan individu (Kemenkes, 2011).

› Tujuan Umum
Meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan
dalam rangka menurunkan AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan
persalinan.

› Sasaran

a. Ibu hamil

b. Ibu bersalin

c. Ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan)

d. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

2. EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL SURVIVAL (EMAS)

EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL SURVIVAL (EMAS)

Pelayanan KB pasca persalinan dilakukan hingga 42 hari pasca salin. Program EMAS
merupakan program hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan lembaga donor
USAID, yang bertujuan untuk menurunkan AKI dan AKN di Indonesia sebesar 25%.

Untuk mencapai target tersebut, program EMAS akan dilaksanakan di provinsi dan
kabupaten dengan jumlah kematian yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dimana pada tahun pertama akan
dilaksanakan pada 10 kabupaten.

Upaya penurunan AKI dan AKN melalui program EMAS akan dilakukan dengan cara:

o Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di
150 Rumah Sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED)
o Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan Rumah
Sakit

Dalam pelaksanaannya di lapangan, upaya tersebut dilakukan dengan pendekatan


“Vanguard”, yaitu:

o Memilih dan memantapkan sekitar 30 RS dan 60 Puskesmas yang sudah cukup kuat
agar berjejaring dan dapat membimbing jaringan Kabupaten yang lain, dan
o Melibatkan RS/RB swasta untuk memperkuat jejaring sistem rujukan di daerah

3. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara medis dan maupun
non medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensive; yakni pelayanan yang diberikan
bersifat paripurna mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan
tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif
yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care).
JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk warga asing harus
membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin
dan tidak mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai
penerima bantuan iuran. Harapannya semua penduduk Indonesia sudah menjadi peserta JKN
pada tahun 2019.

JKN akan dimulai per 1 Januari 2014. Jaminan kesehatan ini merupakan bentuk perlindungan
sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak. JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial
nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial
yang bersifat wajib (mandatory). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004
tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang
layak.

Ada 2 (dua) manfaat Jaminan Kesehatan, yakni


1. berupa pelayanan kesehatan dan Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans.
Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi
tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.

2. Paket manfaat yang diterima dalam program JKN ini adalah komprehensive sesuai
kebutuhan medis. Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat paripurna (preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif) tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya premi bagi peserta.
Promotif dan preventif yang diberikan dalam konteks upaya kesehatan perorangan (personal
care)

Meskipun manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif namun masih ada yang
dibatasi, yaitu kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat
penyangga, kursi roda dan korset). Sedangkan yang tidak dijamin meliputi:

o Tidak sesuai prosedur


o Pelayanan diluar Faskes Yang bekerjasama dng BPJS
o Pelayanan bertujuan kosmetik
o General check up, pengobatan alternatif
o Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi
o Pelayanan Kesehatan Pada Saat Bencana
o Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri
Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba

4. Dua anak lebih baik


Moto dari program keluarga berencana (KB) yang sampai kini mungkin masih sangat kita
hafal. Program KB sendiri merupakan program skala nasional untuk menekan angka
kelahiran dan mengendalikan pertambahan jumlah penduduk di suatu negara. program KB
sudah ada di Indonesia sejak akhir tahun 1970an.
Selain untuk menekan angka kelahiran, program KB juga dibuat untuk menciptakan
kemajuan, kestabilan dan kesejahteraan ekonomi keluarga. Mengenai KB, ini sudah di atur
dalam UU No 10 tahun 1992 dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN).

B. Bagaimana cara peningkatan pelayaran ANC untuk menjangkay seluruh sasaran

C. Bagaimana cara penglihatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang


diarahkan ke fasilitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai