Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA POSKO / DESA KABBA


KULIAH KERJA NYATA ENTREPRENEUR (KKN-E)

KECAMATAN MINASATE’NE
KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

Disusun Oleh
1. Rusli/1620121063,TEKNIK/Teknik Sipil/(Ketua)
2. Moehammad Novrizal Kadir/
3. Ita Faramita/1620421008,TEKNIK/Teknik Kimia/(Sekretaris)
4. Astrid Novriani Ismail
5. Riska Aulia Triani I./1510621019,FEIS/Sastra Inggris/(Anggota)
6. Nurmegawati/1610321155,FEIS/Akuntansi SI/(Anggota)
7. Andi Virgian Jacob/1620321043,TEKNIK/Teknik Arsitektur/(Anggota)
8. Yogi Wahyudi/1610321050,FEIS/Akuntansi SI/(Anggota)
9. Rizal Mandala Putra/1520221024,TEKNIK/Teknik Elektro/(Anggota)
10. Didit Agung Prasetyo/1820223010,TEKNIK/Teknik Elektro/(Anggota)
11. Shinta Hutami Annisa/1510121133,FEIS/Ilmu Komunikasi/(anggota)
12. Diding Setiawan Prayoga/
13. Eleaser Pallunan/1520121069,TEKNIK/Teknik Sipil/(Aggota)
14. Sri Hastuti Salam/………….,FEIS/Manajemen/(Anggota)
15. Shafira Chadra/1610421128.FEIS/Manajemen/(Anggota)
16. Liku Paledung/1620121010,TEKNIK/Teknik Sipil/(Anggota)
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2019
LAPORAN
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA POSKO / DESA BARA BATU
KULIAH KERJA NYATA ENTREPRENEUR (KKN-E)
UNIVERSITAS FAJAR
ANGKATAN XII TAHUN 2019

DESA KABBA
KECAMATAN MINASATE’NE KABUPATEN PANGKAJENE DAN
KEPULAUAN (PANGKEP)

………………………………………2019

Mengetahui

Kepala Desa Ketua Posko/Koordinator Kelurahan

NASRULLAH SALAM ,S.H RUSLI


NIM. 1510421085
Koordinator Supervisor
KKN-E UNIFA Angkatan XII

Muhammad Yusuf Ali, ST.,MT ERNA CAHYANI,S.M.,PAR.,M.SI


NIDN. 0911198101 NIDN. 0921037601
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN-E)
Angkatan XII Universitas Fajar Makassar yang mengambil lokasi di Kabupaten
Pangkep tahun 2019 ini dapat berjalan tepat waktu hingga penyusunan laporan ini
selesai dengan baik.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dari awal pelaksanaan hingga
penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di antaranya;
Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan positif sehingga kami mampu
mengikuti dan menyelesaikan program KKN-E ini dengan maksimal.
1. Bapak Dr Mulyadi Hamid,SE.,M.Si selaku Rektor Universitas Fajar
beserta jajaran.
2. Ibu Dr.Hj.Sinar,ST.,MT. selaku Ketua LPPM Universitas Fajar beserta
para panitia penyelenggara KKN-E.
3. Bapak Muhammad Yusuf Ali, ST.,MT selaku Koordinator KKN-E
Angkatan XII Universitas Fajar.
4. Ibu Erna Cahyani,S.M.,PAR.,M.SI, selaku pembimbing/supervisor yang
telah membimbing dan memberi arahan kepada kami selama menjalankan
program KKN-E di lokasi.
5. Pemerintah Kabupaten Pangkep khususnya bapak Nasrullah,S.H selaku
Kepala Desa Kabba beserta jajaran yang telah mendukung pelaksanaan
semua program kerja kami selama di lokasi.
6. Masyarakat Desa Kabba tanpa terkecuali yang turut berpartisipasi dalam
pelaksanaan KKN.
7. Para mahasiswa peserta KKN-E Angkatan XII Universitas Fajar,
khususnya Posko Desa Kabba atas kerjasama, totalitas, dan rasa tanggung
jawab tinggi sehingga program KKN-E ini dapat dilalui bersama.
Semoga pengalaman-pengalaman yang didapatkan dapat memberi manfaat
tidak hanya bagi mahasiswa yang mengikuti KKN, melainkan orang banyak.
Serta pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan KKN hingga
tersusunnya laporan ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kami susun berdasarkan apa yang
telah kami laksanakan selama menjalani KKN di Desa Kabba, Kecamatan
Minasate’ne yang dilaksanakan selama 45 hari yaitu, mulai 29 Juli hingga 10
September 2019.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan program wajib
perguruan tinggi sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian masyarakat. Dengan demikian mahasiswa wajib mengikuti program
Kuliah Kerja Nyata dan menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana dengan baik atas koordinasi
dan kerjasama berbagai pihak, terutama aparat pemerintah desa dan masyarakat
Desa Kabba.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
karenanya saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya,
semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun
pada khususnya.

Makassar, 25 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM). Salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat dan Universitas
Fajar (UNIFA) selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi
lainnya telah menjadi pelopor dalam mewujudkan hal tersebut dengan membentuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengabdian dan pengaplikasian
teori atau pengalaman-pengalaman mahasiswa di lapangan terkait dengan realitas
kehidupan masyarakat. Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan
suatu kegiatan akademis bagi mahasiswa dan merupakan syarat mutlak dalam
menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Kegiatan KKN pada intinya tidak
terlepas dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui
Kuliah Kerja Nyata (KKN), memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori dan menjadi motivator di tengah masyarakat dalam
pembangunan di daerahnya. Mahasiswa dituntut pula menjadi manusia yang
inovatif, kreatif dan siap dalam dunia kerja dan dalam kehidupan bermasyarakat,
mengingat hakikat manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi
dengan sesamanya.
Keterlibatan mahasiswa yang terjun langsung dalam KKN tidak hanya
bersifat fisik namun juga bersifat non fisik. Dengan ilmu yang dimiliki,
mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi. Dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah
masyarakat dapat memberikan masukan tentang metode-metode yang modern dan
kompleks karena masyarakat cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap
kehidupannya. Dengan demikian, diharapkan dengan metode yang lebih modern
dapat memunculkan potensi kemandirian lokal untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya di Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan.
1.2. Tujuan Dan Manfaat
1.2.1. Bagi Mahasiswa KKN-E
Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja
secara praktis dalam menanggulangi berbagai permasalahan di
masyarakat
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang di hadapi
masyarakat dalam melaksanakan pengembangan SDM.
Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam
melakukan telaah, perumusan dan pemecahan masalah.
Membina mahasiswa menjadi inovator, motivator, dinamisator, problem
solver dan Religions counselor.
Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.
1.2.2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakat akan lebih
sesuai dengan pengembangan sumber daya masyarakat.
Terbentuknya kader-kader penerus pengembangan di
masyarakat sehingga terjamin kelangsungan pengembangan SDM bagi
bangsa dan negara.
1.2.3. Bagi Perguruan Tinggi
Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa
dengan masyarakat sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan masyarakat
Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai
pengalaman yang berharga dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan kegiatan penelitian.
Mempererat kerja sama antara lembaga dengan instansi lain dalam
pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia.
BAB 2
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1. Kondisi Desa


2.1.1. Sejarah Desa Kabba
Sebelum bernama desa Kabba dahulu dikenal dengan nama Soreang
Cindea yang wilayahnya meliputi Desa Kabba di sebelah timur dan kelurahan
Bonto Langkasa di sebelah Selatan. Mengingat karena masyarakat Desa Soreang
Cindea pada saat itu sangatlah religius, maka berkisar pada tahun 60-an para
Ketua Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Agama sepakat untuk
mengganti nama Soreang Cindea menjadi Desa Kabba yang nama tersebut
terinspirasi dari salah satu tempat suci umat Islam yang ada di kota Mekah. Maka
mulai pada saat itu nama Desa Soreang Cindea berganti nama menjadi
Desa Kabba.
Seiring dengan berjalannya waktu, mulailah berdatangan para pendatang
yang tiinggal menetap di Desa Kabba bahkan juga memiliki beberapa petak sawah
dan tanah darat untuk kemudian dijadikan olehnya sebagai tempat tinggal dan hal
inilah yang menjadikan Desa Kabba sebagai desa yang masyarakatnya terdiri dari
berbagai macam suku dan asal – usul yang berlainan dan terus mawarnai
kehidupan masyarakatnya hingga saat ini.
Pada saat itu sarana dan prasarana di Desa Kabba belumlah memadai dan
hampir seluruh penduduknya menggantungkan sumber pendapatannya hanya
dengan bertani dan beternak, bahkan sarana seperti kantor Kepala Desa, Masjid
Babul Khair dan lapangan sepak bola yang ada sekarang ini dahulu adalah milik
seorang Tokoh Masyarakat yang oleh pemerintah telah digantikan dengan
beberapa petak sawah, sehingga sarana yang sangat vital tersebut dapat kita
rasakan manfaatnya hingga sekarang ini.
Di masa orde baru, Desa Kabba yang sangatlah luas tersebut berdampak
pada kurang maksimalnya pelayanan pemerintah terhadap kebutuhan dasar
masyarakatnya, akhirnya menjadi wilayah yang disebut Bonto Langkasa
memisahlan diri berubah status menjadi Desa Bonto Langkasa berkisar pada tahun
80-an yang sekarang berubah status menjadi Kelurahan Bonto Langkasa. Dan
pada tahun 90-an hal ini dirasakan pula oleh wilayah yang disebut Kabba yang
terletak di bagian Timur Desa Kabba juga ikut memisahkan diri dan menamakan
desanya dengan Desa Kabba disebelah Timur dan Desa Kabba sendiri.
Didalam perkembangannya Desa Kabba telah dipimpin oleh beberapa
Kepala Desa yakni sebagai berikut:
1. HM. Bakri Dg Malanre
2. A. Rahman Palinrungi
3. Daming Bahar
4. HM. Bakri Dg Malanre
5. Maryam Dg Nganne
6. Muhammad Haris, SE
7. Nasrullah Salam, SE
Demikianlah sedikit tentang sejarah Desa Kabba, dan untuk lebih
konkritnya mari kita lihat tabel peristiwa yang pernah terjadi di Desa Kabba
berikut ini:

Tabel 2.1. Sejarah singkat Desa Kabba

Tahun Kejadian Peristiwa Baik Peristiwa Buruk


1940 Masa maraknya
gerombolah
1947 – 1948 Penjajahan Belanda II
1960 Perintisan jalan ke
lokasi proyek Tonasa I
1964 – 1965 Pemberontakan
G30S/PKI
1970 Mulai perintisan jalan
desa
1975 Sulitnya air bersih
1982 Pertama kali listrik
masuk
1984 Sering terjadi fuso
1990 Perbaikan sarana
Pendidikan
1995 Masuknya PDAM
1997 Perbaikan pasar desa
1998 Era revormasi awal
2001 Pemilihan kepala desa
2002 Maraknya pencurian
2003 Sebagaian besar sawah
masyarakat gagal panen
2004 Bantuan ternak kambing
2006 Bantuan ternak itik
2007 Pemilihan kepala desa
2008 Terjadi bencana angin
kencan
2009 Terjadi bencana
kebakaran
2010 Bantuan Handtraktor Sering terjadi fuso
Bantuan benih padi
Bantuan pupuk
2011 Bantuan Handtraktor Terjadi bencana
Bantuan benih padi kebakaran
Bantuan pupuk
2012 Bantuan Handtraktor Terjadi bencana angin
Bantuan benih padi kencang
Bantuan pupuk
2013 Bantuan Handtraktor Terjadi bencana angin
Bantuan benih padi kencang
Bantuan pupuk Sering terjadi fuso
Pemilihan kepala desa
2014 Bantuan benih padi dan Terjadi bencana angin
tanaman buah kencang
Pemilihan kepala dusun Sering terjadi fuso
2016 Bantuan bencana angin Banyak anak – anak
puting beliung terkena demam berdarah
2017
Sumber :Data RPJM Desa Tahun 2014-2019
2.1.2. Kondisi Demografi
Berdasarkan pendataan kependudukan Desa Kabba Tahun 2016 bahwa
jumlah penduduk desa Kabba adalah sebanyak 4.300 jiwa, di mana sebelumnya
jumlah data kependudukan desa Kabba pada Tahun 2014 adalah sebanyak 4.275
jiwa atau bertambah sebesar 25 jiwa periode waktu 1 tahun terakhir 2014.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Dusun Soreang dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.885 jiwa, sedang yang terkecil adalah di Dusun Kabba
dengan jumlah sebanyak 1.415 jiwa.
a. Kepadatan dan Distribusi Penduduk
Kepadatan dan distribusi penduduk per dusun dalam wilayah desa
Kabba diuraikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.2. Kepadatan Penduduk Desa Kabba Tahun 2016

Kepadatan Distribusi
Luas
Jumlah Penduduk Penduduk Penduduk
No Nama Dusun Wilayah
(Jiwa) (Jiwa/Km2) (%)
(Km2)

1 Soreang 2.885 56.120 178 1,75 %


2 Kabba 1.415 46.880 52 1,50 %
Jumlah 4.300 102.000 230 3,07 %
Sumber :Data RPJM Desa Tahun 2014-2019
b. Komposisi Penduduk
Uraian mengenai komposisi penduduk terdiri dari komposisi
penduduk menurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


Kelompok Laki - laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Umur Kelamin

93 103 196 1 : 5,10 %


0–5

259 267 526 1 : 1,52 %


6 – 12
248 253 501 1 : 0,99 %
13 – 18
399 417 816 1 : 2,20 %
19 – 35
443 445 888 1 : 0,22 %
36 – 54
686 687 1.373 1 : 0,07 %
55 >
2.128 2.172 4.300 1 : 1,02 %
Jumlah

Sumber :Data RPJM Desa Tahun 2014-2019

2.1.3. Keadaan Sosial Budaya


Kekayaan dan keragaman budaya desa Kabba sebagai satu rumpun budaya
hanya terdiri dari Bugis dan Makassar. Rumpun Bugis dominan di 2 (dua) dusun,
baik di dusun Soreang maupun dusun Kabba, sedangkan Rumpun Makassar
dominan berada di kampung RK 001 Soreang. Kemajemukan ini terkait pula
dengan potensi kearifan lokal yang bisa berkembang dalam tatanan sosial budaya.
Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu:
Sarana pendidikan berupa PAUD sebanyak 1 (satu) unit, TK 1 (satu) unit, TPA 1
(satu) unit, SD sebanyak 3 (tiga) unit dan SMA 1 (satu) unit.
Sarana kesehatan berupa Pustu permanen 1 (satu) unit dan Posyandu 3 (tiga) unit.
Sarana Ibadah berupa Masjid 3 (tiga) unit dan Mushallah 1 (satu) unit
Serta sarana dan prasarana perdagangan 1 (satu) dan lapangan sepak bola 1 buah.
2.1.4. Keadaan Ekonomi
Sumber perekonomian utama bagi warga desa Kabba yaitu bidang
pertanian sebagai petani padi dan tambak, di samping profesi lainnya sebagai
peternak, pedagang, wirausaha, pegawai swasta, PNS, dan anggota TNI/Polri.
Petani pada umumnya masih sekedar memproduksi gabah/beras, ikan dan
udang tanpa berusaha menambah nilai lebih. Hal ini mungkin dikarenakan mereka
kebanyakn hanya sebagai petani penggarap, bukan sebagai petani pemilik lahan.
Petani belum teroganisir secara baik sehingga hasil produksinya masih
sangat ditentukan oleh para pedagang. Pemilik modal tersebut memiliki gudang
dan pabrik penggilingan beras sehingga mampu manampung semua gabah dari
petani.
Peternak unggas yang ada masih berskala rumah tangga sehingga belum
bisa diandalkan sebagai penghasilan utama keluarga. Begitupula halnyapeternak
hewan besar (sapi/kerbau) hanya sebagai peternak bagi hasil.
Wirausahawan yang ada masih sedikit dan usahanya relatif masih
sederhana yaitu usaha perbengkelan tradisional, pembuatan pagar, pabrik
gabah/padi, dan usaha jahit – menjahit.
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Desa Kabba masuk wilayah Kecamatan Minasatene terletak sekitar ± 5
Km dari kota Pangkajene dan Kepulauan, dan sekitar ± 7 Km dari pusat
pemerintahan Kecematan Minasatene. Daratannya terdiri atas tanah persawahan,
empang dan kebun yang subur terbentang luas sekitar 1.020 Km2 atau sekitar 210
Ha, yang terdiri dar: tanah darat 473 Ha, sawah 420 Ha dan empang 127 Ha,
dengan jumlah penduduk sebanyak 4.300 jiwa berdasarkan data kependudukan
desa Kabba tahun 2016.
Adapun batas – batas wilayah desa Kabba sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Bonto Kio
Sebelah Timur : Desa Kabba
Sebelah Selatan : Kelurahan Bonto Langkasa
Sebelah Barat : Kelurahan Sibatua
Desa Kabba ini dipimpin oleh kepala desa yang visioner dibantu seorang
sekretaris desa, seorang bendahara desa, 2 (dua) orang kepala urusan (umum dan
keuangan) dan 3 (tiga) orang kepala seksi (pemerintahan, pembangunan, dan
kesejahteraan sosial). Desa Kabba terdiri dari 2 (dua) dusun yang masing –
masing dipimpin oleh kepala dusun, yaitu dusun Sorean dan dusun Kabba.
Pelaksanaan pemerintahan desa Kabba berjalan dengan baik dan mendapat
dukungan penuh dengan mitra kerjanya yaitu Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) sebagai perwakilan dari masyarakat desa sesuai dengan Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa.
2.2.2. Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintah Desa
Susunan organisasi tata kerja pemerintah desa Kabba dibuat berdasarkan
atas peraturan pemerintah Nomor 84 Tahun 2015 tentang pemerintahan Desa dan
Peraturan Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 2 Tahun 2017
tentang Perangkat Desa. Adapun susunan organisasi tata kerja pemerintah desa
Kabba adalah sebagai berikut:
2.3. Potensi dan Masalah
2.3.1. Potensi
Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dan potensi desa
Kabba yang dapat dijadikan landasan dalam perumusan strategi untuk mendukung
keberadaan agenda utama pembangunan lima tahun yang akan datang:
a. Sumber Daya Manusia
Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan terbukti bahwa sudah banyak pemuda dan warga yang
melanjutkan pendidikan sampai Perguruan Tinggi bahkan sudah ada
beberapa diantaranya yang menyandang gelar sarjana dari
berbagai jurusan.
Ekonomi (biaya) menjadi alasan utama penyebab tingginya angka
putus sekolah dikalangan anak usia sekolah khusus jenjang Perguruan
Tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah desa Kabba.
b. Demografi
Jumlah penduduk 4.386 jiwa termasuk jumlah yang besar bagi ukuran
suatu desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan menjadi satu kekuatan
atau potensi pembangunan bilamana memiliki kompetensi sumberdaya
manusia. Komposisi perbandingan jumlah laki – laki dan perempuan
adalah hampir seimbang.
Pertumbuhan penduduk yang tidak stabil setiap tahun, di satu sisi
menjadi beban pembangunan karena ruang gerak untuk produktivitas
masyarakat makin rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan
pendidikan yang dapat menciptakan lapangan kerja. Memang tidak
selamanya pertambahan penduduk membawa dampak negatif, malahan
menjadi positif jika dapat diberdayakan secara baik untuk meningkatkan
kesejahteraan massyarakat.
Kondisi ketenagakerjaan yang harus mendapatakan perhatian dan
penanganan secara komprehensif adalah terjadinya peningkatan angka usia
kerja setiap tahunnya.
Pertumbuhan angka kerja yang memasuki dunia kerja di mana dari
angkatan kerja yang mencari kerja tidak dapat terserap pada lapangan
kerja yang tersedia khususnya dalam konteks hubungan kerja (bekerja di
sektor pemerintah atau di sektor swasta/perusahaan), karena memang daya
serap dari sektor – sektor tersebut sangat terbatas, sehingga sebagai “katup
pengaman” harus dapat dikembangkan sebagai potensi atau peluang
bekerja terbuka luas melalui kerja mandiri/wirausaha (sektor ekonomi non
formal).
c. Pertanian dan Peternakan
Lahan pertanian berupa lahan sawah yang subur seluas sekitar 420
Ha yang terbentang luas tersebar di setiap dusun. Hal ini berpotensi untuk
dapat meningkatkan jumlah produksi pertanian dengan cara intensifikasi
budidaya dengan sentuhan teknologi yang tepat.
Jenis ternak yang berpotensi dikembangkan adalah unggas (bebek
dan ayam) dan ternak besar (sapi, kerbau, kuda, dan kambing).
Disamping itu terdapat aliran sungai Male’leng pada bagian
sebelah bara desa Kabba sebagai pembatas langsung dengan Bonto Kio.
Sepanjang aliran sungai tersebut berpotensi untuk dikembangkan budidaya
ikan air tawar.
d. Sarana dan Prasarana
Terdapat sarana dan prasarana jalan berupa jalan raya utama (jalan
beton dan aspal) yaitu poros Soreang – Tonasa I dan tersedia jalan lorong
yang tersebar di setiap dusun.
Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu:
Sarana pendidikan berupa PAUD sebanyak 1 (satu) unit, TK 1 (satu) unit,
TPA 1 (satu) unit, SD sebanyak 3 (tiga) unit dan SMA 1 (satu) unit.
Sarana kesehatan berupa Pustu permanen 1 (satu) unit dan Posyandu 3
(tiga) unit.
Sarana Ibadah berupa Masjid 3 (tiga) unit dan Mushallah 1 (satu) unit
Serta sarana dan prasarana perdagangan 1 (satu) dan lapangan sepak bola 1
buah.
2.3.2. Masalah
Setelah mengidentifikasi masukan – masukan seluruh elemen mesyarakat
desa Kabba dan pihak lain yang berkepentingan maka dapat dirumuskan
beberapa masalah:
1. Sarana dan prasarana jalan : perawatan jalan poros dan lorong yang sangat
terlambat dibandingkan dengan seharusnya, juga masih minimnya jumlah
jalanan usaha tani.
2. Sarana dan prasarana pendidikan : belum tersedia SD unggulan dan SMA,
belum ada Perpustakaan Umum dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakar
(PKBM). Masih tingginya angka putus sekolah dan kurangnya kesadaran
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
3. Sarana dan prasarana sosial kemasyarakatan : pemuda dan olahraga belum
tersedia ruang serbaguna, belum ada lapangan olahraga yang refresentatif.
Masih tinggi angkat pengangguran dan masih di temukan adanya keluarga
miskin
4. Sarana dan prasarana kesehatan : belum maksimalnya pemanfaatan pustu
dan posyandu, pelayanna kesehatan terhadap kelompok balita dan usia
lanjut termasuk keluarga miskin belum memuaskan. Belum ada tindakan
nyata terhadap usaha peningkatan gizi masyarakat termasuk kelompok
usia anak sekolah.
5. Kesadaran beragama, berdemokrasi, dan kondisi keamanan : masih minim
pelaksanaan syariat agama. Masih tabuh atau rendahya pemahaman akan
arti pentingnya sebuah perbedaan pendapat. Dan masih sering terjadi
pencurian ternak.
6. Kelembagaan masyarakat : minimnya perhatian dan minat masyarakat
terhadap kelembagaan masyarakat desa. Belum maksimalnya potensi
kelompok – kelompok tani yang sudah terdaftar begitupula kelompok
perempuan yang masih harus di bina dan dikembangkan serta belum
tersedianya gedung/kantor kelembagaan masyarakat.
Kelembagaan pemerintah : belum tersedianya kantor BPD yang refresentatif.
Kompetensi dan profesionalisme anggota BPD dan para staf desa termasuk para
kepala Dusun masih harus diberdayakan dan ditingkatkan melalui pendidikan dan
pelatihan.

BAB III
KEGIATAN KKN-E
3.1.Identifikasi Masalah dan Kendala yang dihadapi
Pada tanggal 1 hingga 4 Agustus 2019 kami menjalankan tahap pertama
program KKN-E yakni observasi. Berlokasi di Desa Kabba, kecamatan
Minasate’ne, kabupaten Pangkep kami menjalankan observasi dengan pendekatan
persuasif kepada masyarakat dan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat.
Alhasil kami mengidentifikasi beberapa permasalahan yang terdapat desa Bara
Batu diantaranya sebagai berikut:

No Program Kerja Identifikasi Masalah

1. Website Desa Website Desa menjadi salah satu program


andalan dalam KKN-E kali ini. Namun saat
proses pengumpulan data, kami mendapati
kendala berupa kurangnya kelengkapan data
yang dimiliki pemerintah desa. Selain itu,
data yang kami peroleh pun masih belum
akurat.

2. Pemetaan Potensi Akurasi batas-batas desa dan dusun adalah


Desa kendala yang paling utama bagi tim
penanggung jawab dalam mengerjakan
program ini. Selain itu perbedaan batas riil
dan batas yang tertera di google maps
(sebagai acuan) juga membuat tim bekerja
ekstra dalam melakukan identifikasi.

3. BUMDes Dari hasil diskusi kami dengan pemerintah


desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
masih belum memiliki logonya sendiri.
Selain itu, laporan keuangan dibidang ini
juga masih dibuat dengan cara manual dan
tidak tertata rapih.

4. Kurangnya informasi tentang komoditas di


desa Bara Batu membuat tim penanggung
Enterpreneur jawab beberapa kali mengganti rancangan
produk yang akan dikerjakan di program
Entrepreneur ini

3.2. Alternatif Pemecahan


Dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama di lokasi KKN
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dalam hal tenaga, waktu, maupun
biaya. Pemecahan masalah sedapat mungkin dari hasil kesepakatan bersama dan
koordinasi yang baik dengan masyarakat pun dengan aparat pemerintah setempat
dalam hal ini pemerintah Desa Kabba Kecamatan Minasate’ne Kabupaten
Pangkep.

3.3. Rencana Program Kerja


Sebelum pelaksanaan program kerja, terlebih dahulu dilakukan penyusunan
rencana program kerja. Rencana program kerja disusun berdasarkan hasil
observasi pada minggu pertama dan saran pemerintah setempat yang kemudian
disetujui oleh supervisor, serta diketahui oleh Kepala Desa/Lurah di lokasi KKN
pada saat seminar program kerja telah dilakukan. Adapun rencana program kerja
tersebut sebagai berikut.
No Program Kerja Rencana Program Kerja

1. WEB Pembuatan Website Desa


2. Pemetaan Potensi Embuaatn Peta Desa
Desa
3. BUMDes Pelatihan manajemen dan keuangan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes)
4. Enterpreneur Pelatihan pembuatan ikan bandeng nugget

3.4. Pelaksanaan Program


Setelah rangkaian penyusunan dan pemaparan rencana program kerja
dilakukan dan disepakati, maka dilaksanakanlah seluruh rencana program kerja
tersebut dengan pemanfaatan sumber daya yang ada semaksimal mungkin.
3.5. Hasil dan Evaluasi Pelaksanaan Program
Setelah melakukan observasi pada minggu pertama di lokasi KKN
kemudian dilakukan perumusan program kerja yang akan dilakukan disesuaikan
dengan kebutuhan objektif di lokasi dan kemampuan dari mahasiswa KKN
Entrepreneur UNIFA angkatan XII tahun 2019. Hasil pelaksanaan program
secara sederhana dapat dipaparkan sebagai berikut:
3.5.1 Hasil Pelaksanaan Program
Setelah melaksanakan seminar program kerja desa, yang dihadiri
aparat-aparat desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum. Pelaksanaan
program kerja dapat di selesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Ini karena dukungan dari masyarakat, sehingga pelaksanaan program kerja
dapat berjalan lancar.

1) Nama Kegiatan : Website Desa


Tujuan Kegiatan : Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan
mempermudah masyarakat untuk mengakses
setiap kegiatan yang terkait dengan Desa Kabba.
Hasil yang Dicapai : Terlaksana dengan baik atas kerja sama antar
sesama mahasiswa KKN dan masyarakat beserta
perangkat desa.
2) Nama Kegiatan : Pemetaan Potensi Desa

Tujuan Kegiatan : Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah


masyarakat untuk mengetahui perbatasan
desanya, yang terkhusus untuk Desa Kabba
Hasil yang Dicapai : Terlaksana dengan baik atas kerja sama antar
sesama mahasiswa KKN turut serta adik-adik
yang ingin belajar dan pihak sekolah
3) Nama Kegiatan : BUMDes
Tujuan Kegiatan : Kegiatan ini Berfungsi untuk mengatur usaha
yang dimiliki desa agar pengelolaan bumdes
terstruktur dan tersistematis sebagaimana
mestinya.
Hasil yang Dicapai : Terlaksana dengan baik atas kerja sama antar
sesama mahasiswa KKN.
4) Nama Kegiatan : Enterpreneur
Tujuan Kegiatan : Kegiatan ini berfungsi untuk membantu
masyarakata Desa Kabba mengolah hasil alam
yang ada di Desa untuk dijadikan produk yang
bernilai jual timggi dan ekonomis.
Hasil yang Dicapai : Terlaksana dengan baik atas kerja sama antar
mahasiswa KKN, perangkat desa, dan warga desa
Kabba.

3.5.2. Evaluasi Pelaksanaan Program


Dalam pelaksanaan program kerja ditemukan beberapa faktor
pendukung dan faktor penghambat. Sebagai bahan evaluasi, faktor
pendukung dan faktor penghambat tersebut dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1. Faktor Pendukung antara lain:
a. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara peserta KKN
dengan pemerintah setempat terutama dalam merencanakan
program kerja.
b. Komunikasi antara peserta KKN dengan pihak terkait (Kepala
Sekolah, Kepala Lingkungan, Imam Lingkungan, Masyarakat)
yang terbuka terhadap saran dan kritikan sehingga membantu
jalannya program kerja dengan baik.
c. Koordinasi dan komunikasi antar peserta KKN yang baik
sehingga program kerja yang dibuat dapat terlaksana dengan
hasil yang maksimal.
d. Bimbingan dari pihak supervisor yang sangat membantu dalam
proses pemecahan masalah yang terjadi selama berada di lokasi
KKN.
e. Manajemen dana operasional yang baik sehingga
memaksimalisasi terlaksananya semua program kerja.
f. Kreativitas sebagai pemecahan masalah.

2. Faktor Penghambat antara lain:


a. Kemampuan mahasiswa peserta KKN yang terbatas, sehingga
belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat terkait
program kerja.
b. Pendanaan yang tergolong minim, sehingga berefek pada
maksimalisasi program kerja.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi selama dilokasi, dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kemendesa Pemda
Pangkep angkatan XII Universitas Fajar Makassar yang dilaksanakan di Desa
Kabba, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berjalan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan program kerja yang
dilaksanakan terdiri dari Website Desa, Pemetaan Potensi Desa,BUMDes, Dan
Enterpreneur. Program kerja ini terlaksana dengan baik dengan adanya bantuan
kerjasama dari Aparat Desa Kabba dan masyarakat desa Kabba.
4.2. Saran
Sebaiknya penempatan lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengacu pada
disiplin ilmu yang dimiliki mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat betul-betul
mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya di lokasi KKN.
LAMPIRAN 1
BIODATA MAHASISWA PESERTA KKN-E
POSKO DESA KABBA KECAMATAN MINASATE’NE

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015
Nama : Alma anugrah pratiwi
Stambuk : 1610321152
Jurusan : Akuntansi (S1)
Kosentrasi: Akuntansi keuangan
Angkatan : 2016

Nama : Riska Rahman


Stambuk : 1610321075
Jurusan : Akuntansi (S1)
Kosentrasi: Sistem informasi akuntansi
Angkatan : 2016

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015
Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015
Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015

Nama : Rusli
Stambuk :
Jurusan :
Kosentrasi :
Angkatan : 2015
LAMPIRAN 2.
DOKUMENTASI KEGIATAN KKN-E
LAMPIRAN 3.
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN DAN NOTA

NO TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT SALDO


1 29/7/2019 Dana dari kampus Rp. 2.000.000 - Rp. 2.000.000
2 04/8/2019 Spanduk 100x75 - Rp. 20.000 Rp. 1.980.000
3 05/8/2019 Concorde karton - Rp. 28.000 Rp. 1.952.000
4 05/8/2019 Galaxy - Rp. 32.500 Rp. 1.919.500
5 05/8/2019 Povinal lem - Rp. 2.500 Rp. 1.917.000
6 06/8/2019 Spanduk sosialisasi - Rp. 30.000 Rp. 1.887.000
7 07/8/2019 Teh kotak - Rp. 20.000 Rp. 1.867.000
8 07/8/2019 Aqua botol - Rp. 20.000 Rp. 1.847.000
9 07/8/2019 Air gelas - Rp. 15.000 Rp. 1.832.000
10 08/8/2019 Barang pecah bela - Rp. 22.000 Rp. 1.810.000
11 08/8/2019 Pensil vis-1 - Rp. 9.000 Rp. 1.801.000
12 08/8/2019 Pulpen - Rp. 9.500 Rp. 1.791.500
13 08/8/2019 Buku tulis - Rp. 34.000 Rp. 1.757.500
14 08/8/2019 Gas - Rp. 180.000 Rp. 1.577.500
15 20/8/2019 Spanduk peta desa - Rp. 30.000 Rp. 1.547.500
16 20/8/2019 Gelas eskrim - Rp. 8.500 Rp. 1.539.000
17 20/8/2019 Kantong tea - Rp. 26.000 Rp. 1.513.000
18 20/8/2019 Dana lain-lain - Rp. 20.000 Rp. 1.493.000
19 23/8/2019 The Kotak - Rp. 12.400 Rp. 1.480.600
20 23/8/2019 Kental manis - Rp. 10.200 Rp. 1.470.400
21 23/8/2019 Pondan - Rp. 27.000 Rp. 1.443.400
22 28/8/2019 Plastik packaging - Rp. 63.000 Rp. 1.380.400
23 29/8/2019 Lakban - Rp. 10.000 Rp. 1.370.400
24 30/8/2019 Gas - Rp. 180.000 Rp. 1.190.400
25 31/8/2019 F&N cair - Rp. 30.000 Rp. 1.160.400
26 31/8/2019 Spanduk pelatihan - Rp. 30.000 Rp. 1.130.400
27 31/8/2019 Stiker - Rp. 160.000 Rp. 970.400
28 31/8/2019 Sedotan - Rp. 7.000 Rp. 963.400
29 31/8/2019 Stiker ss - Rp. 40.000 Rp. 923.400
30 01/9/2019 Dana lain-lain - Rp. 100.000 Rp. 823.400
31 02/9/2019 Kental manis - Rp. 12.000 Rp. 811.400
32 02/9/2019 Jagung - Rp. 10.000 Rp. 801.400
33 02/9/2019 Kue - Rp. 50.000 Rp. 751.400
34 02/9/2019 Air gelas - Rp. 15.000 Rp. 736.400
35 02/9/2019 Teh kotak - Rp. 20.000 Rp. 716.400
36 02/9/2019 Aqua botol - Rp. 20.000 Rp. 696.400
37 02/9/2019 Tbm - Rp. 6.000 Rp. 690.400
38 03/9/2019 Maizena - Rp. 5.000 Rp. 685.400
39 03/9/2019 Tbm - Rp. 6.000 Rp. 679.400
40 03/9/2019 Gelas ice - Rp. 10.000 Rp. 669.400
41 03/9/2019 Sendok ice - Rp. 7.000 Rp. 662.400
42 03/9/2019 Tutup ice - Rp. 3.000 Rp. 659.400
43 04/9/2019 Spanduk - Rp. 60.000 Rp. 599.400
44 04/9/2019 Print - Rp. 2.000 Rp. 597.400
45 04/9/2019 Bingkai foto - Rp. 35.000 Rp. 562.400
46 04/9/2019 Kertas sertifikat - Rp. 10.000 Rp. 552.400
47 05/9/2019 Jilid - Rp. 5.000 Rp. 547.400
48 05/9/2019 Jilid antero - Rp. 25.000 Rp. 522.400
49 05/9/2019 Teh kotak - Rp. 4.000 Rp. 518.400
50 05/9/2019 Aqua botol - Rp. 3.000 Rp. 515.400
51 05/9/2019 Kue - Rp. 25.000 Rp. 490.400
52 05/9/2019 Air gelas - Rp. 15.000 Rp. 475.400
53 05/9/2019 Tepung - Rp. 10.000 Rp. 465.400
54 07/9/2019 Gelas ice - Rp. 23.000 Rp. 442.400
55 07/9/2019 Kental manis - Rp. 24.000 Rp. 418.400
56 07/9/2019 Gula pasir - Rp. 6.000 Rp. 412.400
57 07/9/2019 Maizena - Rp. 10.000 Rp. 402.400
58 07/9/2019 Tbm - Rp. 15.000 Rp. 387.400
59 07/9/2019 Vanili - Rp. 3.000 Rp. 384.400
60 07/9/2019 Kuning telur - Rp. 2.000 Rp. 382.400
61 07/9/2019 Plastik - Rp. 1.000 Rp. 381.400
62 07/9/2019 Jagung - Rp. 20.000 Rp. 361.400
63 07/9/2019 Beras merah - Rp. 105.000 Rp. 256.400
64 07/9/2019 Konsumsi - Rp. 256.400 Rp. 0
LAMPIRAN 4.
SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI MELAKUKAN KKN

DESA KABBA KECAMATAN


MINASATE’NE
SURAT KETERANGAN KULIAH KERJA NYATA
Kami selaku Kepala Kelurahan menerangkan bahwa mahasiswa:

NAMA NIM FAKULTAS PRODI

Telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN-E) di:


Desa : Kabba
Tanggal : 29 Juli – 10 September 2019
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kabba, 16 September 2019


Kepala Desa Kabba

Nasrullah Salam,S.H

Anda mungkin juga menyukai