BAB I
PENDAHULUAN
yang kondusif bagi sektor properti sehingga memberi dampak yang positif pada
properti baru yang menawarkan barang dan jasa yang sama di pasar sehingga
dan bertahan dalam persaingan bisnis. Keadaan pasar dengan iklim kompetisi yang
tinggi menurut Palmer, dkk (2006) merupakan salah satu alasan mengapa
perusahaan perlu untuk berubah. Pembelajaran yang dilakukan organisasi ini
Development) (Porras & Robertson dalam Jex dan Britt, 2008). PT. XYZ, Tbk.
yang berdiri pada tahun 1979 dan merupakan salah satu pelopor di bidang properti,
dari sektor bisnis sejenis yang mengakibatkan PT. XYZ, Tbk tidak termasuk dalam
maju dan menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal. PT. XYZ melakukan
penelitian, tampak bahwa terdapat beberapa hal yang berada di bawah target
hal ini yang menjadi dasar untuk memilih intervensi pengembangan organisasi
suatu lingkungan usaha yang bersifat kompetitif. Oleh karena itu dapat juga
dikatakan bahwa seorang manajer adalah juga seorang creator dan sekaligus
sebagai inovator. Atas dasar hal tersebut, sudah sepantasnya apabila kreativitas dan
inovasi juga dimasukkan dalam salah satu bagian manajemen. Bagian ini secara
substansi melakukan ini, maka kemungkinan besar merupakan penciptaan dan
pengembangan cara-cara baru dan lebih baik dalam mengerjakan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Seorang manajer mungkin dapat
menggali ide-idebaru dari dirinya sendiri atau dapat pula mengkombinasikan ide
lama dengan ide-ide baru, atau menyesuaikan ide-ide dari bidang lain untuk
menutup kemungkinan dia dapat juga bertindak sebagai katalisator dan stimulator
bagi orang lain (anggota dalam organisasi) untuk mengembangkan dan melakukan
ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi
inovasi memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, maka organisasi perlu
timbulnya suatu ‘’keadaan yang mendorong kreativitas’’, yaitu tidak hanya dalam
bidang teknologi, dalam standar produk, dan juga dalam persaingan. Semua ini
pengembanganorganisasi
BAB II
PEMBAHASAN
adalah Kemampuan mengembangkan ide – ide baru yang unik dan tidak biasa serta
dapat bermanfaat dalam situasi kerja. Setiap organisasi yang ingin bertahan dan
sebenarnya bergantung pada situasi yang ada saat ini serta kemampuan untuk
bersaing secara berulang, mekanis dan tidak sensitive. Hal ini membutuhkan
kualitas dan perhatian mendalam yang sulit diraih. Pada prakteknya kreativitas sulit
dijalankan pada institusi karena hal ini menantang peraturan – peraturan yang telah
dibentuk dan mengubahnya kedalam ketidakpastian. Jika berbagai ide – ide baru
yang akandisampaikan disensor terlebih dulu maka ide tersebut bisa saja
merupakan organisasi yang sangat teratur atau bisa jadi merupakan organisasi yang
rapuh, lambat dan tidak memiliki fasilitas yang menunjang. Manajer hanya
realisasikan. Ketika seseorang memberikan ide – ide baru yang tidak biasa
ditanggapi dengan dingin oleh manajer kecuali ide – ide tersebut datang dari atasan.
Sehingga pada akhirnya karyawan merasa bahwa lebih baik berada di zona aman.
Orang – orang yang berada pada organisasi yang tidak kreatif belajar
bahwa mengambil resiko merupakan hal yang berbahaya dan tidak akan diapresiasi.
Jika hal ini merupakan praktek yang biasa dijalankan oleh perusahaan maka
orang – orang yang ada di dalamnya akan takut untuk melakukan hal – hal
karyawan. Pada level bawah terjadi ketidak pedulian dan tidak adanya kesadaran
yang rendah ini maka kompetitor dari perusahaan akan lebih berkembang, dan
Untuk mennghindari hal tersebut, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan
1. Motivasi (Motivation)
Reward telah sejak lama menjadi motivasi utama dalam bekerja. Imbalan keuangan
karena itu mungkin memang menjadi faktor atas kesediaan karyawan untuk
mengembangkan dan memberikan ide-ide (Frese dkk., 1999). Frese dkk (1999)
merasa hal tersebut dapat berdampak positif pada situasi kerja mereka dan
menemukan bahwa prospek pekerjaan yang lebih baik, yaitu lebih mudah atau lebih
1996). Sebaliknya, kontrol diri yang tinggi atas pekerjaan seseorang, termasuk
dan meningkatkan kreativitas. Hal ini disebut sebagai otonomi individu (Nonaka
dengan mengizinkan gagasan mengalir bebas dan mengadakan evaluasi yang adil
lainnya (Nagasundaram dan Dennis, 1993;. Amabile et al, 1996b). Paulus (2000),
3. Iklim (Climate)
Iklim Organisasi dapat mencakup faktor penghambat seperti takut gagal, pekerjaan
untuk inovasi, atau struktur organisasi yang terlalu kaku yang tidak dapat
menunjukkan bahwa ketika orang merasa bebas untuk menyarankan ide-ide yang
tidak biasa tanpa harus khawatir tentang teguran, mereka cenderung lebih inovatif.
Hal ini menunjukkan organisasi cukup fleksibel untuk mencakup apa pun inovasi
yang tak terduga yang mungkin muncul ke permukaan (Amabile dkk, 1996).
Manajemen jelas memainkan peranan penting dalam hal ini. Disisi lain, Oldham
timbulnya kreativitas.
Proses KreativitasOrganisasi
Di banyak organisasi, terutama pada organisasi atau perusahaan besar dan progresif
seperti Toyota Corp, Dells Corp, Hp Corp, Samsung, Sumitomo Corp, dan
Suatu organisasi yang tidak mampu berubah, dapat dipastikan bahwa organisasi ini
akan “mati.” Di lain pihak, organisasi yang terlampau cepat berubah atau hanya
Proses kreativitas organisasi menurut Hicks dimulai dari sebuah ide, dan kemudian
ide ini secara otomatis ditransformasi menjadi sebuah kegiatan inovatif. Banyak ide
baru diciptakan oleh orang-orang yang tidak memiliki kewenangan dan tanggung
jawab dalam
tugas organisasi (Jones, 1998). Seharusnya ide-ide dari mereka ini ditampung
dan disalurkan melalui saluran struktur yang ada guna perbaikan proses layanan
dan proses operasional organisasi. Ide-ide yang ”liar” dan tidak tertampung ini akan
berakibat menjadi semacam keluhan dari orang-orang yang memiliki ide tadi. Maka
media penampungan dan penyaluran ide agar ide dan gagasan yang datang dari
Metode penyediaan tampungan dan penyaluran ide ini harus didukung oleh orang-
Sesungguhnya, kreativitas itu bukan barang langka, justru yang langka adalah
macam golongan:
apabila ide yang ada adalah pengadaan satelit untuk efektivitas informasi dan
pemetaan geografis. Walaupun ide ini sepele, namun memiliki nilai manfaat
yang besar bagi kegunaan pengawasan keutuhan wilayah. Maka ide ini
Ernest Dale dalam bukunya Management Theory and Practice, dalam Koonttz,
O’Donnell, & Weihrich, (1980),bahwa ide-ide (pemikiran) lama yang tumbuh dan
kita’’ (Koonttz, O’Donnell, & Weihrich, 1980) mengatakan Salah satu teknik
kecil orang dengan struktur sangat kecil yang bertujuan untuk menghasilkan
gagasan gagasan baru dan inovatif dalam jumlah besar (Zimmerer dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi tersebut, dengan tidak peduli
bagaimana ide-ide tersebut pada saat pertamanya kelihatan seperti dibuat-buat atau
tidak praktis. Dan evaluasi dari usulanusulan tersebut hanya dimulai apabila
menciptakan atmosfer yang terbuka dan tidak terhambat agar anggota kelompok
Langkah pertama dalam teknik ini adalah menuliskan katakata yang berhubungan
dengan masalah yang sedang dihadapi. Kemudian menyusun suatu daftar yang
kelompok kemudian berusaha keras untuk melihat apakah hubungan katakata dari
daftar pertama dengan daftar kedua akan menghasilkan suatu ide baru yang berguna
atau tidak.
perlengkapan yang mungkin untuk mencapai suatu kemampuan fungsional Jika hal
ini menyangkut masalah teknis, maka teknik ini akan merupakan suatu tugas yang
rumit, tetapi apabila berhubungan dengan masalah manajemen, maka teknik akan
dari pengembangan bahan bakar tersebut, yaitu akan diproduksi dalam bentuk apa.
sehelai kertas, yang pada salah satu sudutnya disajikan sumber tersebut, yaitu
plastik itu sendiri dalam berbagai macam bentuk yang mungkin dapat diproduksi.
Sudut kedua akan ditandai dengan kegunaan-kegunaan yang mungkin dari produk
sebagainya. Dari semua hal ini mungkin timbul suatu keputusan, misalnya untuk
ruangan. Di sini meskipun biaya pertamanya (initial cost) mungkin lebih tinggi
daripada kalau menggunakan kertas dinding (wall paper) atau cat, tetapi
dapat pula dipromosikan bahwa biaya pemeliharaannya akan lebih rendah karena
tidak perlu lagi menggantinya seperti kalau menggunakan kertas dinding atau
dikembangkan, yang mungkin lebih mempunyai potensi dari pada yang sudah
diusulkan tersebut.
mengajukan tiga cara di dalam meningkatkan proses kreatif yang lebih dikenal
dengan 3R, yaitu Rough (kasar), Rapid (cepat), dan Right (benar). Setiap gagasan
dibuatkan suatu model yang masih dalam bentuk kasar dari suatu ide. Model
akhirnya model yang utuh dan benar. Kuncinya di dalam menjalankan 3R adalah
sabar dan teliti. Seperti halnya Thomas Edison yang berhasil menciptakan lampu
pijar dengan melalui proses percobaan dan penyempurnaan yang ratusan kali.
teknis. Teknik meneliti tentang bagaimana cara kerja organ-organ makhluk hidup
Contohnya, tipe komputer yang baru dengan kemampuan yang lebih besar
otak manusia. Di sini diusahakan untuk mengetahui cara berfikir atau car cara
bekerjanya otak manusia yang bekerja secara alami,kemudian hal ini digunakan
Adapun perkembangan sebuah ide, diikuti tiga macam tahapan sebagai berikut:
Sebuah bisnis tipikal akan diawali dari pemikiran seseorang yang memiliki
sebuah produk atau jasa yang akan diminta dan diminati oleh pasar. Dengan
sendirinya ide tersebut perlu menawarkan sesuatuyang lebih baik dibandingkan
dengan apa yang dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah, dibandingkan
dengan produk atau jasa yang telah ada di pasar. Pemikiran kreatif sangat
dibutuhkan pada tahapan pemunculan ide semacam itu. Thomas Alva Edison yang
memiliki ide kreatif menciptakan lampu pijar. Idenya ini ternyata memiliki
rentetan yang sangat panjang, baik dalam pengembangan produk lampu pijar
yang beraneka ragam, maupun dalam hal penyediaan sumber tenaga (energi)
bagi lampu, mulai dari baterai sampai pembangkit tenaga listrik. Semua lini kreatif
efisien.
3. Pembaruan sebuah ide.
Sebuah produk atau jasa yang berhasil, suatu ketika akan diganti oleh
ide, seringkali muncul oleh karena ide-ide baru tersebut akan menggantikan produk
jasa yang baru dapat dilihat dari sisi keunggulannya, baik keunggulan kompetitif
pengembangan organisasi
Beberapa pakar OD menyatakan mengenai pengembangan organisasi dengan cara
yang beragam. Porras dan Robertson (dalam Jex dan Britt, 2008) menjelaskan
terencana pada perilaku kerja anggota organisasi. Disisi lain, Cummings dan
teori dan praktek yang membuat perubahan yang terencana terhadap suatu
Disamping itu, di belakang faktor tersebut terdapat kinerja organisasi yang rendah
organisasi bagaimana kepentingan kreatifitas bagi sebuah tempat kerja dan bagi
di dalamnya.
organisasidikelola oleh para pimpinan organisasi dan mereka yang selama ini
yang utuh dari seluruh jajaran manajemen yang ada dalam organisasi
organisasi dengan cara yang beragam. Porras dan Robertson (dalam Jex dan Britt,
2008).
Framework
Dalam membuat analisis peneliti menggunakan sebuah model yang dicetuskan oleh
Nadler dan Thusman yang disebut dengan model sistem terbuka. Model ini
beragam elemen yang terdapat dalam organisasi. Model ini melihat organisasi
dalam 4 komponen, yaitu: a) tugas (tugas khusus yang sudah terberi), b) individual
tercantum).
Asesmen Organisasi
Asesmen organisasi adalah proses untuk merefleksikan dan melihat berbagai area
dalam organisaisi dalam hal apa yang bekerja dan apa yang bisa berbeda. Melalui
asesmen didapatkan gambaran ojektif mengenai keondisi nyata
organisasi berkaitan dengan segala aspek di dalamnya. Proses ini akan membantu
kuesioner yang dapat membantu untuk menjelaskan area mana saja dalam
perusahaan yang perlu untuk diperhatikan atau disebut sebagai “blockage” atau
Blockages, menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel utama yang masih rendah yang
terdapat pada PT XYZ sebagai berikut: 1.) Kreativitas Rendah (Low Creativity);
rendahnya kreativitas. Hal ini sejalan dengan hasil observasi kondisi yang ada,
dimana perusahaan XYZ saat ini terlihat kurang dapat memunculkan gagasan-
gagasan atau inovasi baru, sehingga mengalami kesulitan untuk memunculkan
produk baru,strategi baru, yang pada akhirnya membuat perusahaan tersebut kalah
terletak baik pada level individu maupun organisasi. Hal ini juga muncul dari nilai
continous improvement dan inovation yang rendah pada hasil asesmen yang telah
dilakukan perusahaan. Individu pada saat ini dinilai masih belum memunculkan
karyawan hanya berusaha mencapai target yang telah ditetapkan di awal tanpa
dapat mengatasi hambatan tersebut, maka perlu adanya pemilihan intervensi yang
internvensi yang akan dilakukan bila mengacu pada jenis intervensi dari Cummings
Process Intervention, dengan salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah
perusahaan XYZ.
BAB III
3.1 Kesimpulan
1. Kreativitas dibutuh kan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan karena
apabila tidak ada kretivitas dalam perusahaan maka pastinya suatu saat perusahaan
tersebut akan tenggelam dan punah.untuk menjaga hal tersebut agar tidak terjadi
2. Proses kreativitas organisasi,dimulai dari sebuah ide, dan kemudian ide ini secara
yang datang dari berbagai macam ini dapat diimplementasikan dalam bentuk
3.Kreativitas dan inovasi bagi organisasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat
fital, karena kreativitas menjadi tulang punggung bagi kelangsungan hidup suatu
dalam standar produk, dan juga dalam persaingan.Untuk kepentingan itu, maka
3.2 Saran
1. Agar organisasi mempertimbangkan faktor faktor yang mampu mendorong
karyawan supaya membangun kreativitas diri mereka untuk kemajuan perusahaan
2. Agar organisasi memberi apresiasi kepada karyawan yang memiliki sumbangan ide
perusahaan