Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 KL- 4220 PIPA BWAH LAUT

Dosen: Prof. Ir. Ricky Lukman Tawekal, MSE, Ph.D


Diberikan: Senin, 18 Februari 2019
Dikumpul: Jumat, 1 Maret 2019

Ketentuan Pengerjaan
1. Tugas dikerjakan berkelompok.
2. Pada setiap pengumpulan tugas, bagian pengerjaan setiap anggota kelompok wajib dicantumkan
pada halaman depan tugas.

NIM Nama Nomor Soal yang Dikerjakan


15510049 Faridah Zahra Soal 1 dan 2
15510023 Soal 2 dan 3
Soal 3

3. Pekerjaan yang identik baik sebagian maupun keseluruhan akan diberikan nilai 0 (nol).
4. Keterlambatan pengumpulan tugas diberikan sanksi pemotongan nilai sebesar 10 (sepuluh) poin
per hari keterlambatan.
5. Setiap tugas WAJIB menyertakan sumber atau referensi.
6. File tugas dikumpulkan dengan format nama: “[Tugas xx] Kelompok xx – 2019”
7. Tugas dikumpulkan dalam format pdf melalui email ke: kuliahpipaklitb@gmail.com dengan
subjek “[Tugas xx] Kelompok xx – 2019”.

Soal 1 (20%) – Material Pipa dan Coating


Soal ini mereview pemahaman Anda terhadap materi pemilihan material dan pelapis (coating) pipa.
a. Kriteria apa saja yang diperhatikan dalam pemilihan material pipa bawah laut?
b. Apa bedanya carbon steel, high strength low alloy steel dan alloy steel?
c. Coba kemukakan alasan Anda mengapa orang lebih suka memakai pipa carbon steel dari pada
stainless steel, padahal stainless steel lebih tahan karat?
d. Apa bedanya istilah Pipe Size dan Pipe Outer Diameter berdasarkan API 5L? Misal untuk pipa
dengan nominal pipe size (NPS) 12”, berapakah diameter terluar pipanya?
e. Apa bedanya SMYS dan SMTS? Lengkapi dengan sketsa yang mudah dimengerti.
f. Apa yang dimaksud material grade pipa? Apa bedanya pipa dengan grade X52 dan X65
menurut API 5L? Bandingkan SMYS dan SMTSnya.
g. Apa bedanya pipa seamless, ERW, dan SAWL?
h. Apa beda kegunaan corrosion coating, insulation coating dan concrete coating?
i. Coba Anda cari literatur di internet mengenai corrosion coating dan insulation coating/flow
assurance coating (misal di situs: http://www.brederoshaw.com/solutions). Ambil 2 contoh
bahan corrosion coating, internal coating dan insulation coating kemudian tariklah
kesimpulan kegunaannya dan hubungannya dengan temperatur.
j. Apa bedanya hoop stress, longitudinal stress? Berikan sketsa definisi yang jelas.
k. Apa bedanya buckling, propagation buckling, rupture, bursting dan collapse pada pipa?
Penjelasan Anda dapat Anda lengkapi dengan gambar dari literatur/internet guna
memudahkan paparan Anda dicerna.

Halaman 1 dari 3
Soal 2 (10%) – Kriteria Desain Tebal Pipa
Soal 2 ini membantu Anda memahami lebih jauh mengenai desain tebal pipa menggunakan berbagai
standard/code yang akan Anda kerjakan di soal 4.

No. Nama Standard Tugas Baca


1. ASME B31.8- Gas Transmission and Sec. 841 Steel Pipe
Distribution Piping Syste Sec A842, page 103-105
2. DnV OS F101– Submarine Pipeline Sect. 5. D Limit States
Systems
3. DnV 1981 - Rules for Submarine Set. 4 Strength and Inplace Stability
Pipelines
4. API RP 1111 - Design, Construction, Sec. 4.1-4.3
Operation and Maintenance of
Offshore Hydrocarbon Pipelines

Jawablah pertanyaan di bawah ini:


a. Apa yang dimaksud temperatur derating factor?
b. Apa kriteria desain tebal pipa yang harus dipenuhi terkait internal pressure containment/
hoop stress menurut standard ASME B31.8, DnV OS F101, DnV 1981, dan DnV OS F101?
c. Apa kriteria desain tebal pipa yang harus dipenuhi terkait external pressure menurut standard
ASME B31.8, DnV OS F101, DnV 1981, dan DnV OS F101?
d. Apa kriteria desain tebal pipa yang harus dipenuhi terkait Local Buckling menurut standard
ASME B31.8, DnV OS F101, DnV 1981, dan DnV OS F101?
e. Apa kriteria desain tebal pipa yang harus dipenuhi terkait Propagation Buckling menurut
standard ASME B31.8, DnV OS F101, DnV 1981, dan DnV OS F101?
f. Berdasarkan hasil bacaan Anda, jelaskan perbedaan kriteria desain pada DNV 1981 dan DNV
F101!

Soal 3 (30%) – Diagram Alir Perhitungan Tebal Pipa


Susunlah flowchart untuk setiap kriteria dan setiap standar/code berikut ini (Ada 16 Flowchart):
Kriteria
Local Buckling/
Standar/Code Internal Pressure External Pressure Propagation
combined
Containment Collapse Buckling
loading
ASME B31.8 Flowchart 1 Flowchart 2 Flowchart 3 Flowchart 4
DNV OS F101 Flowchart 5 Flowchart 6 Flowchart 7 Flowchart 8
DNV 1981 Flowchart 9 Flowchart 10 Flowchart 11 Flowchart 12
API RP1111 Flowchart 13 Flowchart 14 Flowchart 15 Flowchart 16
Flowchart 1, sudah diberikan pada contoh. Bonus buat Anda. Lihat Gambar 1 terlampir.

Berdasarkan table di atas, berarti ada 16 flowchart yang harus Anda susun untuk setiap
standar/code dan setiap kriteria. Cara membaca table di atas misalnya:
flowchart 2 adalah “diagram alir penghitungan tebal pipa dengan kriteria external pressure collapse
berdasarkan ASME B31.8” dan
Flowchart 11 adalah “diagram alir perhitungan tebal pipa dengan kriteria local buckling berdasarkan
DNV 1981”.

Halaman 2 dari 3
Gambar 1 Contoh Diagram Alir Perhitungan Tebal pipa Kriteria Internal Pressure Containment
berdasarkan ASME B31.8

Soal 4 (40%) – Perhitungan Desain Tebal Pipa


Outcome/capaian yang diharapkan setelah mengikuti kuliah mengenai pemilihan desain tebal pipa
ini yakni Anda memiliki kemampuan mendesain tebal pipa. Oleh karena itu, amat penting Anda
menghayati dan serius mengerjakan sendiri soal 4 ini dengan baik.
Tugas Anda:
Dengan menggunakan data pipa pada soal Tugas Besar, hitunglah tebal pipa bawah laut
menggunakan standard ASME B31.8, API RP 1111, DnV 1981 dan DNV OS F101 untuk kriteria Internal
pressure containment, external pressure collapse, local buckling dan buckle propagation!

Lalu dari hasil perhitungan di atas buatkan tabel perbandingan tebal pipa seperti tabel di bawah ini:
Kriteria ASME B31.8 API RP 1111 DNV 1981 DNV OS-F101
Internal Pressure
containment
Collapse due to
External Pressure
Local Buckling
Buckle Propagation
Selected Wall
Thickness (API 5L)

kemudian pilihlah tebal pipa yang sesuai API 5L jika diminta untuk mengambil tebal pipa yang paling
konservatif!
---Soal Selesai---

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai