Anda di halaman 1dari 13

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah

Heart Activity and Blood Flow

Salsabila Luqyana 1)*, Reva Aulia Qori2), Muthya Oktaviani3), Indah Fadhila4), Afif Aidil
Saputra5) , Julita6)

1)
NIM. 1710422023, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
2)
NIM. 1710421014, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
3)
NIM. 1710422002, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
4)
NIM. 1710422004, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
5)
NIM. 1710423006, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
6)
NIM. 1710423022, Kelompok 1 B, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
*
Koresponden : salsabilaluqyana667@gmail.com

ABSTRACT
An experiment about Heart Activity and Blood Flow was done on October 3rd, 2019. The purpose of
this experiment were to understand blood pressure and heart rate measurement method, to understand
the relationship between blood pressure and heart rate with activities and gender, and to identify types
of blood vessels based on the blood flow. The method that used were experimental method. The
results shown that the highest blood pressure obtained when running at 160/90 mmHg and the fastest
pulse obtained when running at 137 beats. The lowest blood pressure obtained when sitting at 110/60
and the lowest pulse obtained when sitting at 68 beats. On observing the tadpole tail Rana sp.
observed arteries and veins. The conclusion are activity affects blood pressure and pulse. The heavier
the activity, the higher the blood pressure and pulse. Blood pressure and pulse are highest when
running and lowest when sitting. The portion of blood flow that can be observed in Rana sp, namely
arteries and veins.
Keywords: Arteries, Blood Pressure, Diastole, Sistole, Veins

PENDAHULUAN
Sistem sirkulasi adalah sistem yang yang relatif tipis dan berfungsi sebagai
bertindak sebagai transportasi berbagai zat ruangan penampungan bagi darah yang
yang masuk dan keluar dalam tubuh. Sistem kembali ke jantung, dan hanya memompa
sirkulasi merupakan salah satu sistem yang darah dalam jarak yang sangat dekat menuju
vital bagi keberlangsungan aktivitas- ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding
aktivitas fisiologi organisme. Sistem yang lebih tebal dan jauh lebih kuat
sirkulasi terdiri atas saluran-saluran atau dibandingkan dengan atrium khususnya
ruang-ruang yang saling berkesinambungan ventrikel kiri, yang harus memompa darah
dan terdapat dalam tubuh untuk mengangkut keluar menuju seluruh organ tubuh melalui
cairan dan bahan padatan yang terlarut ke sirkuit sistemik. Empat katub yang terdapat
dalam tubuh. Sistem sirkulasi terdiri atas pada jantung berfungsi sebagai organ yang
sistem peredaran darah dan sistem limfa. mencegah terjadinya aliran balik dalam
Sistem peredaran darah adalah sistem organ darah (Campbell, 2000).
yang tersusun atas tiga hal utama yaitu Gerakan jantung terdiri dari dua jenis
darah sebagai medium transportasi, jantung yaitu kontraksi (sistolik) dan relaksasi
sebagai pemompa darah dan pembuluh (diastolik). Sistolik merupakan sepertiga
darah sebagai saluran darah (Soedjono, dari siklus jantung. Kontraksi dari ke dua
2005). atrium terjadi secara serentak yang disebut
Jantung adalah pompa otot beruang sistolik atrial dan relaksasinya disebut
empat yang mendorong darah mengelilingi diastolik atrial. Lama kontraksi ventrikel
sirkulasi. Jantung tersusun dari jaringan otot lebih kurang 0,3 detik dan tahap
jantung. Kedua atria mempunyai dinding relaksasinya selama 0,5 detik. Kontraksi
kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi Tekanan darah menentukan kondisi
ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Daya kesehatan kardiovaskular seseorang (Lewis,
dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena 2007).
harus mendorong darah keseluruh tubuh Bila seseorang mengatakan bahwa
untuk mempertahankan tekanan darah tekanan dalam pembuluh adalah 100 mmHg
sistemik (Syaifuddin, 2006). hal itu berarti bahwa daya yang dihasilkan
Pada sistem sirkulasi, darah dialirkan cukup untuk mendorong kolom air raksa
ke seluruh tubuh oleh jantung. Dalam melawan gravitasi sampai setinggi 100 mm
rangka menganalisa aktivitas sistem (Guyton dan Hall, 2008). Tekanan darah
sirkulasi, dapat dilakukan perhitungan dapat diukur secara langsung maupun
tekanan darah dan denyut nadi yang karena tidak langsung. Pengukuran langsung
kemampuan konduktivitasnya dapat dilakukan dengan memasukkan alat
dihitung pada nadi di pergelangan tangan. pengukur tekanan ke sebuah jarum yang
Kecepatan detak nadi seirama dengan dimasukkan ke dalam arteri, seperti
detakan jantung memompa darah yang juga contohnya pada pengukuran tekanan darah
selaras dengan faktor kebutuhan energi dari hewan. Pengukuran tidak langsung dilaku-
respirasi seluler (Abbas dan Santoso, 2009). kan dengan menggunakan alat pengukur
Tekanan darah adalah daya dorong tekanan darah sfigmomano-meter, suatu
darah ke semua arah pada seluruh manset yang dapat dikembungkan yang
permukaan yang tertutup yaitu, pada dipakai secara ekster-nal dan dihubungkan
dinding bagian dalam jantung dan pembuluh dengan pengukur tekanan (Sherwood,
darah. Aksi pemompaan jantung 2001).
memberikan tekanan yang mendorong darah Menurut The Joint National
melewati pembuluh- pembuluh. Darah Committee on Detection, Evaluation and
mengalir melalui sebuah sistem pembuluh Treatment of High Blood Pressure (JNC-
tertutup karena ada perbedaan tekanan atau VII) (2003) bahwa pada kategori normal,
gradien tekanan antara ventrikel kiri dan tekanan sistole <20 mmHg dan tekanan
atrium kanan (Sloane, 2004). Tekanan darah diastole <80 mmHg. Pada kategori pre
dipengaruhi oleh beberapa faktor internal hipertensi, tekanan sistole 120-139 mmHg
seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan tekanan diastole 80-89 mmHg. Pada
volume, dan laju serta kekuatan (viskositas) kategori hipertensi tahap 1, tekanan sistole
darah. Sedangkan faktor eksternalnya 140-159 mmHg dan tekanan diastole 90-99
berupa umur, kegiatan berfikir, kegiatan mmHg. Pada kategori hipertensi tahap 2,
(kerja otot), pengaruh gravitasi, kerja tekanan sistole ≥160 mmHg dan tekanan
jantung dan ekspirasi serta inspirasi. diastole ≥100 mmHg. Pada kategori
Tekanan darah terjadi akibat fenomena hipertensi sistol terisolasi, tekanan sistole
siklis dimana tekanan puncak terjadi saat ≥140 mmHg dan tekanan diastole <90
ventrikel berkontraksi sedangkan tekanan mmHg.
terendah yang terjadi saat jantung Batas tensi normal pada rentang usia
beristirahat (Smeltzer dan Bare, 2002). menurut WHO diantaranya dibawah umur 2
Beberapa faktor yang mempengaruhi tahun batas tensi nrmal <104/70 mmHg dan
tekanan darah antara lain, usia, dimana kategori hipertensi >112/74 mmHg. Umur
seseorang yang lebih tua akan mengalami 3- 5 Tahun batas tensi normal < 108/70
tekanan darah yang lebih tinggi disbanding- mmHg, kategori hipertensi >116/76 mmHg.
kan dengan usia yang lebih muda, jenis Umur 6- 9 Tahun batas tensi normal <114
kelamin, wanita biasanya mempunyai /74 mmHg, kategori hipertensi <122/78
tekanan darah lebih rendah daripada pria mmHg. Umur 16-20 tahun batas normal
pada usia yang sama, hal ini disebabkan dari <136/84 mmHg kategori hipertensi >140/90
pola aktifitas yang terjadi dan juga pengaruh mmHg. Diatas umur 65 tahun batas normal
<150 / 85 mmHg kategori hipertensi
hormonal, terkecuali ketika wanita tersebut
>160/90 mmHg (Martuti, 2009).
sedang hamil, menstruasi, selanjutya
Denyut nadi (pulse rate)
metabolisme, emosi dan posisi seseorang.
menggambarkan frekuensi kontraksi jantung milimeter per detik atau setiap satuan aliran
seseorang. Pemeriksaan denyut nadi lainnya. Aliran darah yang melalui
sederhana, biasanya dilakukan secara pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor,
palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan yang pertama yaitu perbedaan tekanan darah
dengan meraba, menyentuh, atau merasakan di antara kedua ujung pembuluh, kadang
struktur dengan ujung-ujung jari. kadang juga disebut gradien tekanan di
Sedangkan, saat pemeriksaan dikatakan sepanjang pembuluh darah, yaitu daya yang
auskultasi terjadi apabila pemeriksaan mendorong darah melalui pembuluh, yang
dilakukan dengan mendengarkan suara- kedua yaitu rintangan bagi aliran darah
suara alami yang diproduksi dalam tubuh. melalui pembuluh, yang disebut resistensi
Pada umumnya, pengukuran denyut nadi pembuluh darah (Brotowidjoyo, 1989).
dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu Pembuluh darah adalah pembuluh
arteri radialis, arteri brakhialis, arteri terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya
carotis communis, arteri femoralis, arteri adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran
dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri gas, nutrisi, dan substansi-substansi lainnya
temporalis, arteri apical, arteri tibialis antara darah dan sel. Fungsi tersebut
posterior (Saladin, 2003). didukung oleh struktur kapiler yang hanya
Frekuensi denyut nadi manusia tersusun atas selapis sel tipis dan luas
bervariasi, tergantung dari banyak faktor permukaan total yang sangat besar. Venul
yang mempengaruhinya, pada saat aktifitas adalah vena kecil yang berhubungan
normal, bayi baru lahir memiliki denyut langsung dengan kapiler, sedangkan vena
nadi normal 140 kali per menit, di bawah berperan dalam mengembalikan darah ke
umur 1 bulan frekuensi normal nadi 110 kali jantung. Struktur dindingnya lebih tipis
per menit, 1 – 6 bulan frekuensi normal nadi daripada arteri dan dialiri darah bertekanan
130 kali per menit, 2 – 6 tahun frekuensi rendah. Vena memiliki katub yang
normal nadi 105 kali per menit, 1 – 2 tahun memastikan terjadinya aliran darah satu ara
frekuensi normal nadi 110 kali per menit, 6 saja kembali ke jantung (Abbas dan
– 10 tahun frekuensi normal nadi 95 kali per Santoso, 2009).
menit, 6 – 10 tahun frekuensi normal nadi Arteri merupakan aliran darah yang
95 kali per menit, 10 – 14 tahun frekuensi berfungsi membawa darah dari jantung ke
normal nadi 85 kali per menit, 14 – 18 tahun jaringan, vena berfungsi membawa darah ke
frekuensi normal nadi 82 kali per menit dan jantung, sedangkan kapiler merupakan
di atas 18 tahun frekuensi normal nadi 60 – pembuluh yang berlokasi di jaringan.
100 kali per menit sedangkan pada usia Pembuluh darah arteri berwarna lebih merah
lanjut frekuensi normal nadi 60 -70 kali per muda karena mengandung O2 yang tinggi
menit (Keperawatan Klinis, 2011). dan CO2 yang rendah, pada saat darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan.
denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, Tekanan parsial O2 turun, darah dengan
keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, mudah melepaskan O2 dan meningkatkan
intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor kemampuan membawa O2 sehingga vena
fisik dan kondisi psikis, suhu udara disekitar yang mengalir dari jaringan ke jantung
serta obat yang sedang dikonsumsi. berwarna merah tua karena mengandung
Olahraga dan aktivitas fisik dapat CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball,
meningkatkan jumlah denyut jantung, 1993).
namun jika jumlahnya terlalu berlebihan Arteri berdinding tebal, elastis,
atau diluar batas dapat menimbulkan bahaya berdenyut dengan teratur, mempunyai klep
(Sloane, 2004). luarnya pada permukaan aorta (dekat
Aliran darah berarti jumlah darah jantung), alirannya dari jantung ke jaringan
yang mengalir melalui suatu titik tertentu di tubuh, letaknya di bagian dalam jaringan
sirkulasi dalam periode waktu terentu. otot, tekanan cepat karena letaknya dekat
Biasanya aliran darah dinyatakan dalam dengan jantung dan darahnya berlawanan
milimeter per menit atau liter per menit, dengan gravitasi bumi, berwarna merah
tetapi dapat juga dinyatakan dalam muda, aliran darah pada percabangan
menyebar. Vena berdinding tipis, tidak (Fadjarwati, 1982).
elastis, tidak berdenyut, pada seluruh vena Adapun tujuan pada praktikum ini
terdapat klep (untuk mencegah darah yaitu untuk memahami metode pengukuran
kembali ke jantung), letak vena dekat tekanan darah dan detak jantung manusia,
dengan permukaan dan seringkali tampak untuk mengetahui hubungan tekanan darah
dari luar, tekanannya lambat karena berasal dan detak jantung dengan aktivitas dan jenis
dari cabang aliran yang letaknya jauh dari kelamin, serta untuk mengidentifikasi jenis
jantung serta berlawanan arahnya dengan pembuluh darah berdasarkan arah aliran
gravitasi bumi, warna merah tua serta aliran darah.
darah pada percabangan menggumpal

METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat kelamin dengan tekanan darah manusia.
Praktikum Aktivitas Jantung dan Aliran Diinterpretasikan hasil yang diperoleh.
Darah dilakukan pada hari Kamis, 3
Oktober 2019 di Laboratorium Teaching 2. Penghitungan Denyut Nadi pada
II, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Berbagai Aktivitas
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Dilakukan penghitungan denyut nadi pada
Andalas, Padang. seluruh anggota kelompok praktikum baik
laki-laki maupun perempuan. Pengukuran
Alat dan Bahan dilakukan dengan berbagai posisi
Adapun alat yang digunakan pada (aktivitas) yaitu duduk, berdiri, berjalan
praktikum Aktivitas Jantung dan Aliran santai, jalan cepat, dan berlari (masing-
Darah yaitu Stopwatch, spigmomano- masing selama 1 menit). Dicatat hasil
meter/tensimeter digital, stetoskop, alat pengukuran denyut nadi per menit pada
tulis, Mikroskop, petridish, pinset, object lembar kerja.
glass, dan kertas tissue. Sedangkan bahan
yang digunakan yaitu tubuh praktikan 3. Aliran Darah Pada Kecebong
sendiri dengan jenis kelamin berbeda, Diambil kecebong dari wadahnya lalu
kecebong, dan batu es. diletakkan di atas batu es beberapa saat
hingga pasif (jangan terlalu lama karena
Cara Kerja menyebabkan kematian). Diangkat
1. Pengukuran Tekanan Darah pada kecebong tersebut dengan hati-hati lalu
Berbagai Aktivitas diletakkan di atas kaca objek dan diamati
Dilakukan pengukuran tekanan darah dengan mikroskop dengan memposisikan
pada seluruh anggota kelompok bagian pinggir ekornya yang bening
praktikum baik laki-laki maupun perem- sehingga terlihat jelas pada perbesaran
puan. Pengukuran dilakukan dengan minimum (4x10) atau 10x10.
menggunakan spigmo-manomeneter Diperhatikan aliran darah pada pembuluh
terhadap praktikan dengan berbagai posisi darahnya dan ditentukan jenis pembuluh
(aktivitas) yaitu duduk, berdiri, berjalan serta arah aliran darah dan dicatat hasil
santai, jalan cepat, dan berlari (masing- pada lembar pengamatan. Dibuat sketsa
masing selama 5 menit). Dicatat hasil arah aliran darah yang terlihat dan
pengukuran sistole dan diastole, detak ditentukan kategori kecepatan alirannya
jantung per menit pada lembar kerja dan (cepat, sedang, lambat).
dibuat grafik hubungan aktivitas dan jenis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil yang didapat dari praktikum adalah :
1. Pengukuran Tekanan Darah pada Berbagai Aktivitas
Tabel 1. Pengukuran Tekanan Darah pada Berbagai Aktivitas
Tekanan Darah (mmHg)
No Nama Praktikan L/P
Duduk Berdiri Jalan Jalan cepat Lari
1 Afif Aidil L/P 120/70 120/70 120/70 130/90 160/90
2 Julita P 120/80 120/70 110/70 139/90 160/90
3 Salsabila L P 110/70 110/70 120/70 130/90 145/90
4 Indah Fadhila P 120/70 120/70 120/70 135/90 160/90
5 Muthya Oktaviani P 100/60 110/70 110/70 120/85 140/90
6 Reva Aulia Qori P 100/60 100/60 110/70 120/80 150/90
Rata -Rata 112/68 117/73 115/70 129/88 153/90

Grafik 1. Hubungan Tekanan Darah dengan Berbagai Aktivitas


180
160
140
120
Tekanan
Darah 100
Sistole
(mmHg) 80
Diasole
60
40
20
0
Duduk Berdiri Jalan Jalan Cepat Lari
Berdasarkan hasil data pada tabel 1 diatas, dibandingkan dengan usia yang lebih
dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan muda, jenis kelamin, wanita biasanya
darah saat duduk yaitu sebesar 112/68 mempunyai tekanan darah lebih rendah
mmHg, pada saat berdiri sebesar 117/73 daripada pria pada usia yang sama, hal ini
mmHg, pada saat berjalan sebesar 115/70 disebabkan dari pola aktifitas yang terjadi
mmHg, pada saat berjalan dengan cepat dan juga pengaruh hormonal, terkecuali
sebesar 129/88 mmHg dan pada saat ketika wanita tersebut sedang hamil,
berlari sebesar 153/90 mmHg. Saat menstruasi, selanjutya metabolisme,
aktivitas duduk, tekanan darah tertinggi emosi dan posisi seseorang. Tekanan
sebesar 120/80 mmHg. Sedangkan, darah menentukan kondisi kesehatan
tekanan darah terendah sebesar 100/60 kardiovaskular seseorang.
mmHg. Pada kondisi ini, tekanan darah Berdasarkan grafik 1. didapatkan
tertinggi maupun terendah dalam keadaan hasil bahwasanya aktivitas mempengaruhi
sistolik dan diastolik berada dalam tekanan darah. Semakin berat aktivitas
keadaan normal. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan, maka tekanan darah akan
pendapat Lewis (2007), dimana terdapat meningkat. Saat melakukan aktivitas
beberapa faktor yang mempengaruhi ringan seperti duduk, tekanan darah
tekanan darah antara lain, usia, dimana menurun karena banyak dari jaringan dan
seseorang yang lebih tua akan mengalami organ tubuh yang berelaksasi sedangkan
tekanan darah yang lebih tinggi saat melakukan aktivitas berat seperti
berlari, tekanan darah akan meningkat dengan pernyataan Joint National Comitte
karena jaringan dan organ pada tubuh (2018) menyatakan bahwasannya pada
aktif dalam melakukan pergerakan, tekanan darah normal, tekanan sistole
sehingga darah yang dipompa dari kecil dari 120 mmHg dan pada tekanan
jantung diedarkan dengan cepat menuju diastolik kecil dari 80 mmHg. Ganong
seluruh tubuh untuk memaksimalkan kerja (2002) menambahkan bahwasanya pada
otot. Pada saat duduk, seluruh bagian posisi berdiri, pengumpulan darah di vena
jaringan-jaringan yang ada pada tubuh lebih banyak yang menyebabkan volume
cenderung berelaksasi, sehingga, sirkulasi total dan volume darah yang ditampung
darah keluar dan masuk jantung dalam vena menjadi lebih kecil hingga
cenderung stabil. Hal ini sesuai dengan mengakibatkan volume darah yang
pernyataan International Society of kembali ke jantung sedikit dan curah
Hypertension (1999) yang menyebutkan jantung berkurang. Pada saat darah
bahwasanya tekanan darah dalam kondisi sampai ke kaki, untuk kembali ke
normal saat sistolik sebesar 90-130 jantung, harus ada tekanan darah yang
mmHg sedangkan tekanan darah normal mengalirkannya, untuk itu perlu adanya
saat diastolik sebesar 60-90 mmHg. kontraksi otot untuk mengalirkannya ke
Guyton dan Hall (2002) menam- atas. Oleh karenanya, jantung akan
bahkan bahwasanya sikap atau posisi memompakan darah lebih banyak ke
duduk membuat tekanan darah cenderung seluruh tubuh untuk mengaktifkan kerja
stabil. Hal ini dikarenakan, pada saat otot agar tetap stabil, sedangkan aliran
duduk, sistem vasokonstraktor simpatis darah ke jantung semakin sedikit.
terangsang dan sinyal syaraf disalurkan Pada saat melakukan aktivitas
serentak melalui syaraf rangka menuju ke berjalan santai, tekanan darah tertinggi
otot rangka tubuh, terutama otot abdomen. diperoleh sebesar 120/70 mmHg dan
Keadaan ini akan meningkatkan tonus tekanan darah terendah diperoleh sebesar
dasar otot tersebut menekan seluruh vena 110/70 mmHg. Saat perubahan aktivitas
cadangan yang terdapat di abdomen untuk dari berdiri hingga berjalan, diperoleh
membantu mengeluarkan darah yang hasil bahwasannya terjadi peningkatan
berasal dari cadangan vaskuler menuju tekanan darah dalam keadaan sistolik dan
jantung. Hal ini membuat pemompaan diastolik. Hal ini dikarenakan darah
darah menjadi terjaga stabilitasnya. dipompa dengan cepat oleh jantung untuk
Pada saat melakukan aktivitas dialirkan ke seluruh jaringan tubuh untuk
berdiri, tekanan darah tertinggi diperoleh mengaktifkan kinerja otot-otot sendi pada
sebesar 130/80 mmHg, sedangkan anggota gerak atas maupun bawah sehing-
tekanan darah terendah diperoleh sebesar ga tekanan saat jantung berkontraksi cen-
110/70 mmHg. Saat perubahan aktivitas derung meningkat. Pembuluh darah cen-
dari duduk hingga berdiri, diperoleh hasil derung lentur sehingga penggumpalan
bahwasannya terjadi peningkatan tekanan darah pada vena dapat diperkecil, sehing-
darah dalam keadaan sistolik sedangkan ga aliran darah kembali ke jantung cende-
pada keadaan diastolik cenderung stabil. rung stabil.
Hal ini dikarenakan, pada saat berdiri, Hal ini sesuai dengan American
jantung giat dalam memompakan darah ke Heart Association (2018) menyebutkan
seluruh jaringan tubuh sehingga tekanan bahwasannya tekanan darah normal
darah saat jantung berkontraksi mening- berada pada saat tekanan sistolik kecil
kat, sedangkan darah yang kembali ke dari 130 mmHg dan tekanan diastolik
jantung cenderung sedikit dikarenakan kecil dari 85 mmHg. Kusmiyati (2006)
pada saat berdiri, pembuluh darah vena menambahkan bahwasannya melakukan
akan memberikan tekanan pada bagian aktivitas seperti berjalan dapat meningkat-
kaki untuk dapat memberikan tekananan kan kinerja aktivitas jantung untuk
pemompaan darah terlebih dahulu menuju memompakan darah lebih banyak ke
bagian atas tubuh, sehingga darah yang seluruh jaringan tubuh mengikuti
kembali ke jantung sedikit. Hal ini sesuai frekuensi gerakan otot yang mengikuti
aktivitas. Jantung memompa darah lebih diperoleh sebesar 160/90 mmHg dan
banyak melalui sistem vaskular, berarti tekanan darah terendah sebesar 140/90
lebih banyak tekanan darah pada dinding mmHg. Pada kondisi ini, tekanan darah
pembuluh darah sehingga dapat membuat meningkat jika dibandingkan dengan
tekanan darah meningkat sementara. aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan
Pada saat melakukan aktivitas sebelumnya. Hal ini dikarenakan, pada
berupa berjalan dengan cepat, tekanan saat berlari, pembuluh darah akan
darah tertinggi diperoleh sebesar 135/90 melebarkan dinding pembuluhnya, se-
mmHg dan tekanan darah terendah hingga volume darah yang mengalir akan
sebesar 120/80 mmHg. Pada kondisi ini, meningkat mengakibatkan tekanan darah
terjadi peningkatan tekanan darah pada menjadi tinggi. Selain itu, pada saat
saat berjalan santai dengan berjalan cepat. berlari, energi yang dibutuhkan untuk
Hal ini dikarenakan, pada saat berjalan melakukan aktivitas tersebut meningkat,
cepat, pemompaan darah dari jantung sehingga jantung akan giat memompakan
akan lebih di tingkatkan agar dapat teralir darah ke seluruh jaringan tubuh.
menuju seluruh jaringan tubuh yang aktif Hal ini sesuai dengan pernyataan
seperti otot pada kaki. Arteri akan Andrajati (2008) bahwa pada saat berlari
membawa darah yang kaya oksigen lebih sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang
banyak untuk memberikan pasokan bagi banyak akibat dari metabolisme sel yang
pembakaran yang berlangsung dalam bekerja semakin cepat pula dalam
tubuh demi menghasilkan energi yang menghasilkan energi. Sehingga peredaran
lebih besar. Oleh karenanya, tekanan darah di dalam pembuluh darah akan
darah akan meningkat seiring dengan semakin cepat dan curah darah yang
pertambahan energi yang dibutuhkan. dibutuhkan akan semakin besar. Akibat
Hal ini sesuai dengan pernyataan adanya vasodilatasi pada otot jantung dan
Lucia (2017) bahwasannya saat berjalan otot rangka serta vasokontriksi arteriol
cepat, detak jantung meningkat karena yang menyebabkan arteriol menyempit
harus memompa lebih banyak darah untuk dan kerja jantung tiap satuan waktupun
membuat otot lebih kuat. Makin banyak bertambah sehingga volume darah pada
darah yang dipompa berarti tekanan pada arteriol akan meningkat dan tekanannya
dinding pembuluh darah juga lebih kuat pun meningkat. Dapat dikatakan bahwa
dan tekanan darah pun meningkat, namun volume darah yang masuk dari arteri ke
peningkatan ini hanya berlangsung jantung meningkat. Pada organ-organ
sementara hingga jantung kembali tersebut dan menyebabkan aliran darah ke
berelaksasi menuju keadaan normal. saluran pencernaan dan ginjal berkurang.
Potter dan Perry (2005) menambahkan Persentase darah yang dialirkan ke organ-
bahwasannya faktor –faktor yang organ tersebut untuk menunjang
mempengaruhi tekanan darah yaitu faktor peningkatan aktivitas metabolik keduanya
stress yang dapat memicu suatu hormon dan kerja jantung juga akan semakin cepat
dalam tubuh yang mengendalikan pikiran dalam memompa darah.
seseorang. Jika mengalami stress hal Saputri (2010) menambahkan bahwa
tersebut dapat mengakibatkan tekanan faktor eksternal yang menyebabkan
darah semakin tinggi dan meningkat. perubahan tekanan darah diantaranya
Ansietas, takut, nyeri dan stres emosi yaitu umur dimana tekanan darah
mengakibatkan stimulasi simpatik yang seseorang akan meningkat selaras dengan
meningkatkan frekuensi darah, curah bersamaan bertambahnya umur,
jantung, dan tahanan perifer, efek dikarenakan semakin berkurangnya
stimulasi simpatik dapat meningkatkan distensibilitas dinding pembuluh darah
tekanan darah dan kualitas tidur yang seiring pertambahan usia. Hal ini
buruk juga dapat berpengaruh terhadap mengakibatkan peningkatan terhadap
peningkatan risiko tekanan darah tinggi. tekanan sistolik dan diastolik. Posisi tubuh
Pada saat melakukan aktivitas akan mempengaruhi jumlah darah arteri
berupa berlari, tekanan darah tertinggi
yang pada dasarnya ditentukan oleh oleh faktor suhu. Hal ini sesuai dengan
jumlah darah yang terkandung di dalam mekanisme homeostatis tubuh manusia.
arteri tersebut. Keadaan psikologis yang Saat tubuh manusia berada pada
terganggu seperti stres akan meningkatkan temperatur yang relatif lebih rendah,
tekanan darah. Faktor yang pembuluh-pembuluh darah akan menyem-
mempengaruhi tekanan darah selain faktor pit (vasokonstriksi), terutama pembuluh
besar atau jenis aktivitas yang dilakukan, darah perifer.
besarnya tekanan darah juga dipengaruhi

2. Penghitungan Denyut Nadi pada Berbagai Aktivitas


Tabel 2. Pengukuran Denyut Nadi pada Berbagai Aktivitas
Denyut Nadi (/menit)
No Nama Praktikan L/P Jalan
Duduk Berdiri Jalan Cepat Lari
1 Afif Aidil L/P 74 80 82 110 125
2 Julita P 85 100 100 131 133
3 Salsabila L P 80 95 100 101 135
4 Indah Fadhila P 76 80 83 100 137
5 Muthya Oktaviani P 85 110 118 121 136
6 Reva Aulia Qori P 68 74 70 87 123
Rata -Rata 78 90 92 108 132

Grafik 2. Hubungan Denyut Nadi dan Jenis Kelamin

150

100

50

0
Duduk Berdiri Jalan Jalan cepat Lari

Laki laki Perempuan

(Sumber : Kelompok 4b)

Berdasarkan hasil data pada tabel 2. dan aktivitas yang dilakukan maka semakin
grafik 2 diatas, dapat diketahui bahwa banyak pula kuantitas panas yang
nilai rata-rata detak nadi saat duduk dibuang. Tubuh membutuhkan lebih
sebesar 78 kali, pada saat berdiri sebesar banyak oksigen. Demi mencukupi kebu-
90 kali, pada saat berjalan 92 kali, pada tuhan aktivitas tubuh maka peredaran
saat berjalan cepat 108 kali dan saat darah meningkat dan jantung juga
berlari 132 kali. Pada umumnya frekuensi berdetak lebih cepat. Laki-laki memiliki
rata-rata denyut nadi perempuan lebih aktivitas yang lebih berat daripada
kecil daripada laki-laki. Namun, perempuan sehingga mereka membutuh-
berdasarkan hasil praktikum didapatkan kan lebih banyak oksigen. Oleh karena
hasil yang berbeda dengan literatur itu, denyut nadi mereka lebih besar.
dimana menurut Ville (1998), hubungan Sedangkan menurut Potter dan
antara aktivitas dengan jumlah denyut Perry (2005), denyut nadi pada wanita
nadi adalah semakin banyak atau berat lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
laki-laki. Pada laki-laki dengan kerja 50% kembali ke jantung akan lebih sedikit.
maksimal rata-rata nadi kerja mencapai Kondisi ini yang mungkin menyebabkan
128 denyut per menit, pada wanita 138 adanya peningkatan denyut nadi
denyut per menit. Menurut Sandi (2013), mendadak ketika seseorang bergerak dari
denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat posisi duduk atau berbaring ke posisi
badan dengan perbandingan berbanding berdiri. Sebanyak 300-500 ml pada posisi
lurus, sedangkan berat badan berkaitan berdiri, darah pada pembuluh
dengan IMT. Makin tinggi berat badan capacitance vena anggota tubuh bagian
semakin tinggi IMT, begitu sebaliknya bawah dan isi sekuncup mengalami
makin rendah berat badan IMT semakin penurunan sampai 40%.
rendah. Sehingga makin tinggi IMT Pada saat berjalan santai, denyut
denyut nadi istirahat semakin tinggi. nadi terendah sebanyak 70 kali dan
Orang yang tidak aktif juga denyut nadi tertinggi sebanyak 118 kali.
cenderung mempunyai frekuensi denyut Pada aktivitas ini, denyut nadi masih
jantung yang lebih tinggi sehingga otot berada dalam keadaan normal, dan terjadi
jantungnya harus bekerja lebih keras pada peningkatan denyut nadi dari aktivitas
setiap kontraksi. Makin keras dan sering berdiri hingga aktivitas berjalan santai
otot jantung memompa, dan makin tinggi dikarenakan pada saat berjalan santai,
tekanan yang dibebankan pada arteri terjadi penambahan energi pada bagian
(Naesilla, Argarini & Mukono, 2016). otot tubuh, sehingga metabolisme
Pada saat duduk, detak nadi paling berlangsung cepat dan penghantaran
banyak yaitu 85 kali dan paling sedikit darah keseluruh jaringan tubuh
sebanyak 68 kali. Pada kondisi ini, detak berlangsung lebih cepat yang
nadi dalam keadaan normal dikarenakan mengakibatkan meningkatnya denyut
keadaan tubuh yang berelaksasi, sehingga jantung Hal ini sesuai dengan American
pemompaan darah keluar jantung tidak Heart Association (2016) bahwa denyut
berlangsung cepat. Hal ini sesuai dengan nadi normal berada pada range 70-100
Muffichatum (2006) bahwa kecepatan kali per menit. Asmadi (2008)
denyut nadi seseorang berbeda-beda. menambahkan bahwa gerakan tubuh
Jantung akan berdetak sebanyak 60 seperti berjalan akan merangsang
sampai dengan 90 kali setiap menit dalam peredaran darah ke otot dan organ tubuh
keadaan normal. Istiqomah (2009) yang lain. Terjadi peningkatan tekanan
menyatakan bahwa kerja jantung pada arteri pada saat selama tubuh bergerak.
posisi duduk, dalam memompa darah Peningkatan terjadi karena adanya
akan searah dengan gaya gravitasi pencetusan simpatis dan vasokonstriksi
sehingga kecepatan denyut jantung stabil. sebagian besar pembuluh darah. Hal ini
Pada saat berdiri, denyut nadi menyebabkan peningkatan denyut
terendah sebanyak 74 kali dan denyut jantung.
nadi tertinggi sebanyak 110 kali. Pada Pada saat berjalan cepat, denyut
aktivitas ini, denyut nadi masih berada nadi terendah sebanyak 87 kali dan
dalam keadaan normal, dan terjadi denyut nadi tertinggi sebanyak 131 kali.
peningkatan denyut nadi dari aktivitas Pada aktivitas ini, denyut nadi masih
duduk hingga aktivitas berdiri. Hal ini berada dalam keadaan normal, dan terjadi
dikarenakan saat beraktivitas kebutuhan peningkatan denyut nadi dari aktivitas
oksigen dalam tubuh akan meningkat berjalan santai hingga aktivitas berjalan
karena adanya peningkatan aktivitas tub- cepat. Hal ini sesuai dengan pendapat
uh. Hal ini sesuai dengan Keperawatan Komar (2017) mengatakan bahwa pada
Klinis (2011) bahwasannya detak nadi orang dewasa usia 21-35 tahun yang sehat
normal berada pada kisaran 60 sampai denyut jantung yang normal adalah
dengan 100 kali per menit. Ganong sekitar 60-115 denyut per menit (bpm).
(2008) menambahkan bahwasannya Hayens (2003) menambahkan bahwasa-
denyut nadi akan meningkat saat nya pada saat kita beraktivitas berat
seseorang berdiri, karena darah yang jantung kita melakukan kerja yang sangat
cepat, sehingga kerja jantung akan selaras menit, namun frekuensi denyut nadi ini
dengan denyut nadi, semakin banyak tidak bertahan lama. Denyut nadi
pemompaan darah oleh jantung, maka seseorang akan terus meningkat bila suhu
denyut nadi akan semakin meningkat. tubuh meningkat kecuali bila pekerja
Pada saat berlari, denyut nadi yang bersangkutan telah beraklimatisasi
terendah sebanyak 123 kali dan denyut terhadap suhu udara yang tinggi.
nadi tertinggi sebanyak 137 kali. Pada Pemaparan panas dapat menyebabkan
aktivitas ini, denyut nadi berada dalam beban tambahan pada sirkulasi darah.
keadaan normal, dan terjadi peningkatan Pada waktu melakukan pekerjaan fisik
denyut nadi dari aktivitas berjalan cepat yang berat dilingkungan panas, maka
hingga aktivitas berlari. Hal ini darah akan mendapat beban tambahan,
dikarenakan beberapa faktor seperti suhu karena harus membawa oksigen ke
tubuh. Ketika berlari, suhu tubuh akan bagian otot yang sedang bekerja.
meningkat. Meningkatnya suhu tubuh Disamping itu darah juga harus
akan membuat kinerja jantung dalam membawa panas dari dalam tubuh ke
memompakan darah semakin cepat yang permukaan kulit. Hal demikian itu juga
diiringi dengan meningkatnya denyut merupakan beban tambahan bagi jantung
nadi untuk menjaga stabilitas tubuh. Hal yang harus memompa darah lebih banyak
ini sesuai dengan literatur. Abbas dan lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka
Santoso (2009) menyebutkan bahwa frekuensi denyut nadi akan meningkat
denyut nadi pada manusia normal sehat pula.
berkisar antara 100 hingga 200 denyut per

3. Aliran Darah pada Kecebong Rana sp.

(1)

(2)

(a) (b)
Gambar 1. (a) Aliran darah pada Kecebong Rana sp., (b) Literatur aliran darah pada kecebong
(quora.com) : (1) arteri, (2) vena

Berdasarkan gambar 1. diatas, diperoleh aliran darah pada pembuluh arteri.


hasil bahwasannya dari pengamatan Cahya (2013) menyebutkan
aliran darah pada ekor kecebong Rana sp. bahwa pembuluh darah pada kecebong
diamati terdapatnya pembuluh darah vena terdiri atas arteri dan vena. Arteri
dan pembuluh darah arteri. Namun, pada berhubungan langsung dengan vena pada
pembuluh kapiler tidak dapat diamati bagian kapiler dan venula yang
karna ukurannya yang relatif kecil. dihubungan oleh bagian endotheliumnya.
Pengidentifikasian ini didasarkan pada Arteri dan vena terletak bersebelahan.
aliran darah yang tampak dibawah Dinding arteri lebih tebal dari pada
mikroskop ketika mengamati penampang dinding vena. Dinding arteri dan vena
ekor kecebong tersebut. Saat mengamati mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan
penampang ekor kecebong tersebut, bagian dalam yang terdiri dari
tampak aliran darah menuju kebawah. endhotelium, lapisan tengah yang terdiri
Berdasarkan hal tersebut, diiden- atas otot polos dengan serat elastis da
tifikasikan bahwa darah mengalir pada lapisan paling luar yang terdiri atas
pembuluh vena. Sedangkan, aliran darah jaringan ikat ditambah dengan serat
menuju ke atas, diidentifikasikan sebagai elastis.
Menurut Ville (1988), vena Pembuluh vena mempunyai katup
merupakan pembuluh yang membawa sepanjang pembuluhnya. Katup ini
darah menuju jantung. Darahnya banyak berfungsi agar darah tetap mengalir satu
mengandung karbon dioksida. Umumnya arah. Dengan adanya katup tersebut,
terletak dekat permukaan tubuh dan aliran darah tetap mengalir menuju
tampak kebiru-biruan. Dinding jantung. Jika vena terluka, darah tidak
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika memancar tetapi merembes.
diraba, denyut jantungnya tidak terasa.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari tertinggi pada saat berlari dan
praktikum ini adalah : terendah pada saat duduk.
1. Aktivitas mempengaruhi tekanan 2. Denyut nadi pada laki-laki
darah dan denyut nadi. Semakin umumnya lebih cepat dibandingkan
berat aktivitas, maka tekanan darah pada perempuan
dan denyut nadi semakin tinggi. 3. Bagian aliran darah yang dapat
Tekanan darah dan denyut nadi diamati pada ekor kecebong Rana
sp yaitu arteri dan vena.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas dan Santoso, P. 2009. Buku Ajar Guyton dan Hall, J.E. 2002. Text Book of
Fisiologi Hewan. Universitas Medical Physiology. W. B.
Andalas. Padang Saunders Co. New York
American Heart Association. 2016. Heart Guyton dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar
Diesease 2016. American Heart Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Association. Texas EGC. Jakarta
American Heart Association. 2018. Hayens, B. 2003. Buku Pintar
Classes of heart failure. NUV. Menaklukkan Hipertensi. Ladang
New State Pustaka. Jakarta
Andrajati, Fadjarwati T. 2008. Ikhtisar International Society of Hypertension.
Biologi. IPIEMS. Surabaya 1999. World Health Organization
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural (WHO)/ International Society of
Keperawatan Konsep dan Aplikasi Hypertension (ISH) Statement on
Kebutuhan Dasar. Salemba Management of Hypertension.
Medika. Jakarta Diakses pada 5 Oktober 2019
Brotowidjoyo, M. D. 1989. Zoologi Istiqomah, T. 2009. Pengukuran Tekanan
Dasar.Erlangga. Jakarta Darah. UB. Malang
Cahya, Wiryowidagdo P. 2013. Tanaman Joint National Committee. 2018. The
Obat untuk Penyakit Jantung, Seventh Report of the Joint
Darah Tinggi, &Kolesterol. National Committee on
Agromedia Pustaka. Jakarta Prevention,Detection, Evaluation,
Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima- and Treatment of High Blood
Jilid 3.Erlangga. Jakarta Pressure (JNC-VII). NIH
Fadjarwati, T. 1982. Ikhtisar Biologi. publication. Bethesda
IPIEMS. Surabaya. Keperawatan Klinis. 2011. Pedoman
Ganong, William. 2002. Buku Ajar Klinis Keperawatan Pediatrik.
Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. EGC. Jakarta
Jakarta. EGC Kimball, J. 1993. Biologi. Erlangga.
Ganong, W. 2008. Buku Ajar Fisiologi Jakarta
Kedokteran Edisi 14. Komar, Sumosardjuno S. 2017.
Kedoteran EGC. Jakarta Pengetahuan Praktis Kesehatan
dalam Olahraga 2. EGC. Jakarta
Kusmiyati, Sustrani L. 2006. Hipertensi. and Fitness Journal. 1 (1) : 38 – 44
PT Gramedia Pustaka Utama. Saputri, Deasy E. 2010. Hubunga Stres
Jakarta Dengan Hipertensi Pada Penduduk
Lewis,S. L. 2007. Medical Surgical Di Indonesia Tahun 2007. Tesis.
Nursing. Missouri. Mosby. Program Pasca Sarjana Fakultas
Lucia, Lamb D.R. 2017. Physiology of Kesehatan Masyarakat. Universitas
Exercise Responses an Indonesia
Adaptation. 2th. Ed. Macmillan Sherwood , L. 2001. Pembuluh Darah
Publishing Company dan Tekanan Darah. EGC . Jakarta
Martuti, Handayani A. 2009 . Merawat Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan
dan Menyembuhkan Hipertensi, Fisiologi untuk Pemula. EGC.
Penyakit Tekanan Darah Tinggi. Jakarta
Kreasi Wacana. Bantul Smeltzer, C dan Bare,G. B. 2002. Buku
Muffichatum. 2006. Hubungan Ajar Keperawatan Medikal Bedah
antara Tekanan Panas, Denyut Edisi 8. EGC. Jakarta
Nadi, dan Produktivitas Kerja Soedjono, Basoeki. 2005. Fisiologi
pada Pekerja Pandai Besi Manusia. UNM. Malang
Paguyuban Wesi Aji. Diakses Soewolo, D. 2003. Fisiologi Manusia II.
pada tanggal 5 Oktober 2019 UB. Malang
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Syaifuddin, P. 2006. Anatomi dan
Fundamental Keperawatan . Fisiologi Untuk Mahasiswa
EGC. Jakarta Keperawatan. EGC. Jakarta
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & The Joint National Committee on
Physiology: The Unity of Form Detection, Evaluation, and
and Function, Edisi ke 3. Treatment of High Blood Pressure
Erlangga. Jakarta (JNC VII). 2003. Maternal
Sandi, N. I. 2013. Hubungan Antara Mortality. WHO. Geneva
Tinggi Badan, Berat Badan, Indeks Ville, Kozier, B. 1988. Buku Ajar Praktik
Massa Tubuh, Dan Umur Terhadap Keperawatan Klinis Kozier Erb.
Frekuensi Denyut Nadi Istirahat EGC. Jakarta
Siswa SMKN-5 Denpasar. Sport

Anda mungkin juga menyukai