Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Alinyemen Horizontal Superelevasi ini dengan
baik meskipun terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita
mengenai Alinyemen Horizontal Superelevasi. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi yang membacanya. Sekiranya makalah ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membiacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………4
a. Superelevasi (e)………………………………………………………. 5
b. Jari-Jari Tikungan……………………………………………………...5
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………… 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Alinyemen horizontal ialah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Alinyemen
horizontal dikenal juga dengan nama “situasi jalan” atau “trase jalan”. Alinyemen horizontal
terdiri dari garis-garis lengkung. Garis lengkung tersebut dapat terdiri dari busur lingkaran
ditambah busur peralihan, busur peralihan saja ataupun busur lingkaran saja.
Pada alinyemen horizontal akan terlihat apakah jalan tersebut merupakan jalan lurus,
menikung kekiri, atau kekanan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus, lengkung
berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk busur lingkaran.
Perencanaan geometrik jalan memfokuskan pada pemilihan letak dan panjang dari bagian-
bagian ini, sesuai dengan kondisi medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan mengoperasikan
lalu lintas, dan keamanan ditinjau dari jarak pandangan dan sifat pengemudi kendaraan
ditikungan.
4
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tikungan pada alinyemen horizontal
adalah:
a. Superelevasi (e)
b. Jari-Jari Tikungan
Tikungan jalan terdiri dari lingkaran dan lengkung peralihan. Penentuan ukuran
bagian-bagian tikungan didasarkan pada keseimbangan gaya yang bekerja pada
kendaraan yang melintasi tikungan tersebut. Di dalam perancangan geometrik
jalan, ketajaman lengkung horizontal dapat dinyatakan dalam jari-jari lengkung
(R) atau dalam derajat lengkung (D). Besarnya jari-jari minimum (Rmin)
lengkung pada alinyemen horizontal dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
5
Fmax = koefisien gesek maksimum untuk perkerasan aspal (fmax = 0,24)
c. Lengkung Peralihan
Lengkung peralihan adalah lengkung transisi pada alinyemen horizontal dan
sebagai pengantar dari kondisi lurus ke lengkung penuh secara berangsur-angsur.
Pada lengkung peralihan, perubahan kecepatan dapat terjadi secara berangsur-
angsur serta memberikan kemungkinan untuk mengatur pencapaian kemiringan
(perubahan kemiringan melintang secara berangsur-angsur).
Pada alinemen horisontal terdapat dua jenis gaya yang bekerja# yaitugaya sentripetal dan
sentrifugal. $erdasarkan arah gaya# arah gayasentripetal menuju ke arah pusat lingkaran
sedangkan gaya sentrifugalke arah luar (menjauhi titik pusat lingkaran) atau terlempar ke luar.
Padaalinemen horisontal# gaya yang diperhitungkan adalah gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal akan terjadi jika benda (kendaraan) denganke&epatan ' melintasi suatu
lengkung seperti lingkaran (tikungan). Gayaini akan mendorong kendaraan keluar lintasan
dengan arah tegak lurusterhadap ke&epatan
Dimana :
m = massa = G/g
G = berat kendaraan
a = percepatan sentrifugal
6
= V2/R
V = kecepatan kendaraan
Kemiringan tersebut dalam ilmu teknik sipil dinamakan sbg superelevasi yg berfungsi utk
melawan gaya sentrifugal supaya kendaraan terus dapat berjalan normal tanpa terpental. makin
besar kemiringanya maka makin besar nilai koefisien berat kendaraan yg didapat. adapun
pengertian superlevasi & sentrifugal yakni Superlevasi pada tikungan jalan yaitu segi kemiringan
yg dibuat dgn tujuan utk melawan gaya sentrifugal kendaraan. Gaya sentrifugal terhadap
tikungan jalan yakni gaya yg mendorong kendaraan kearah luar jalan,
7
Untuk itu tikungan jalanya butuh diberikan superlevasi, dibuat miring maka kendaraan yg
melintas mendapat bantuan dalam melawan gaya serntrifugal maka tak terpental ke luar jalur,
atau bahasa sederhananya biar tak berlangsung kecelakaan lalu lintas.
Jadi kini kita lebih tahu bahwa jalan di tikungan itu memang lah sengaja dibuat miring
demi kenyamanan, kelancaran juga keamanan dalam berlalu lintas, maksudnya supaya
kendaraan tak terpental atau ke luar jalur jalan disaat menikung. Walaupun jalan tikunganya
telah di desain miring biar aman, bukan berarti kita tak butuh berhati-hati disaat melintasi
tikungan, lihat sudut tikunganya & seberapa besar kemiringanya maka kita dapat memperkirakan
di jalur mana yg paling baik & seberapa besar kecepatan mengemudi yg paling aman, hati-hatilah
mengemudi supaya selamat, sebab bakal membuat repot jika celaka, rumah sakitnya jauh &
biayanya mahal juga.
8
2.4.2. Diagram elevasi
Diperoleh R minimum : 115 m. Ini berarti untuk kecepatan rencana 60 km/jam dan
superelevasi maksimum l0% Iengkung tertajam yang diperkenankan adalah lengkung
dengan radius : 115 m atau Dmaks : 12,78"
Jadi : A1, menunjukan kondisi untuk e maks :0,10; D maks :12,78". A2, menunjukan
kondisi untuk f maks : 0, 153; D maks :12,78". A3, diperoleh dengan mampergunakan
kecepatan jalan rata-rata.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Alinyemen
horizontal dikenal juga dengan nama situasi jalan atau trase jalan. Alinyemen horizontal terdiri
dari garis-garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung.Garis lengkung tersebut
terdiri dari busur lingkaran ditambah busur peralihan, busur peralihan saja atau busur lingkaran
saja.
Superelevasi adalah kemiringan melintang permukaan pada lengkung horizontal.
Superelevasi bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan untuk mengimbangi gaya
sentrifugal. Semakin besar superelevasi, semakin besar komponen berat kendaraan yang
diperolaeh.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://civildoqument.blogspot.com/2016/04/superelevasi-jalan-raya-mengapa.html
https://aanpiss.wordpress.com/
https://www.scribd.com/doc/307591630/Makalah-Alinyemen-Horizontal
12