Anda di halaman 1dari 11

STUDI KASUS : Bangunan Resort

A. Defenisi dan Latar belakang resort :


Dalam studi kasus ini meliputi konsep perancangan Resort Hotel, ini karena resort
memiliki pemahaman yang lebih dekat dengan bangunan multi-massa, dalam hal ini
dalam perencanaan resort memiliki tatanan bangunan yang terpisah dan majemuk,
kemudian itu terhubung satu dengan lainnya hingga membentu suatu jaringan
bangunan yang berkaitan antara satu dengan lainnya
Dalam pelaksanaannya resort cendrung menggunakan istilah “Ekologi”: ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah
ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, pada tahun 1869 sebagai ilmu
interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya.Dalam
perkembangannya, pemahaman dari konsep dasar ekologi dikembangkan ke dalam
sebuah desain Arsitektur, sehingga muncul sebuah konsep desain yang baru di dalam
dunia arsitektur yakni Arsitektur Ekologis.Pendekatan ekologi meliputi analisa matahari
dan analisa iklim yang ada di karimunjawa, sedangkan konsep ekologinya adalah
menggunakan tanaman sebagai bidang pembayang, atap hijau (green roof), dan
menciptakan energi alternatif.
B. Prinsip Perancangan :
Prinsip Ekologi untuk resort dalam beberapa teori ekologi yang mendukung dalam
mendesain bangunan ber-arsitektur ekologi yang merujujk pada bangunan majemuk
seperti resort diantaranya adalah :
a. Zbigniew Bromberek, dalam bukunya Eco-Resort Planning and Design for the
tropicsterdapat beberapa prinsip ekologi, yaitu :
•Mengurangi arus pemakaian energi danmaterial
•Memikirkan cara kreatif mengharmoniskan hubungan antara budaya dan alam.
•Membiarkan alam bekerja secara alami
•Menjaga aspek-aspek yang kritis seperti tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang,iklim,
topografi, aliran air dan manusia.
•Memadukan tujuan manusia dengan bentuk siklus dan aliran milik alam.Pada sebuah
rancangan dapat diterapkan dalam mendesain sebuah resor pantai yang ekologis,
diantaranya adalah :
1) Mendesain kawasan : Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi
Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan untuk menerima cahaya alam tanpa
kesilauan, selain arah matahari, arah angin juga diperhitungkan dengan mengarahkan
bangunan sekitar.
2) Penataan vegetasi : Vegetasi cenderung untuk menstabilkan suhu karena tanaman
merupakan penyerap panas alami, selain itu tanaman juga dapat peneduh dan dapat
digunakan sebagai peredam suara. Pohon-pohon harus dapat memberikan naungan
untuk atap dan dinding, tetapi tidak menghalangi pergerakan udara di sekitar bangunan.
3) Layout bangunan : Untuk semua jenis bangunan dalam resor, salah satu Faktor
desain yang paling penting adalah memberikan ruang yang cukup untuk pergerakan
udara. Airmovement dianggap salah satu cara efektif untuk membuat kondisi termal
yang nyaman di iklim hangat dan lembab.
4) Bentuk bangunan : Bentuk bangunan dari segi konstruksi hinggap bentuk atap
bangunannya. Bromberek juga membuat wisatawan merasakan eko-pariwisata
sesungguhnya dengan mengajak wisatawan melepaskan zona nyamannya untuk
sementara seperti tidak adanya pendingin buatan (AC) di tingkat kenyamanan thermal
wisatawan selama berada di resor. Memperhatikan cahaya, angin, dan kelembapan
juga penting untuk mendesain bangunan.
b. Cowan dan Ryn (1996), mengemukakan prinsip-prinsip desain yang ekologis
sebagai berikut :
1) Ecological Acounting Informs Design :Perhitungan-perhitungan ekologis merupakan
upaya untuk memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan. Keputusan desain yang
diambil harus sekecil mungkin memberikan dampak negatuf terhadap lingkungan.
2) Make Nature Visible :Proses-proses alamiah merupakan proses yang siklis.
Arsitektur sebaiknya juga mampu untuk melakukan proses tersebut sehingga limbah
yang dihasilkan dapat ditekan seminimal mungkin.
Resort merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata. Tujuan pembangunan
hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas
wisata. Namun seiring meningkatnya kegiatan pariwisata dengan aktivitas yang tidak
bertanggung jawab akan kelestarian lingkungan, secara langsung dapat memberi
dampak buruk terhadap kerusakan terumbu karang. Pendekatan desain pada resort
adalah arsitektur biomorfik yang mengambil ide-ide bentukan dari makhluk hidup di
alam yang kemudian diterapkan pada rencana tapak. Kajian diawali dengan
mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai resort, tipe dan syarat hotel,
sejarah dan perkembangan hotel, pedoman perencanaan hotel resort dan tinjauan
arsitektur biomorfik. Berdasarkan keseluruhan aspek-aspek tersebut dapat saling
mempengaruhi dalam menghasilkan perancangan resort dengan konsep arsitektur
ekologis. Konsep Ekologis diwujudkan dengan perancangan resort yang
memperhatikan lingkungan, melalui pola tatanan massa bangunan, konsep
penghawaan dan pencahayaan bangunan, pemilihan material yang ekologis serta
sistem sanitasi pada resort. Resort difasilitasi dengan laboratorium terumbu karang
sebagai sarana penelitian bagi para peneliti dan pecinta alam.
C. Metode Perancangnan :
Perancangan Hotel Resort bermula dari pemikiran tentang upaya dalam menciptakan
suatu wadah kegiatan yaitu berupa bangunan di lingkungan alam-kota tetap
mempertimbangkan konsep pembangunan yang memperhatikan prinsip-prinsip
keberlanjutan dalam memelihara kelestarian lingkungan.Strategi desain yang akan
terapkan pada resort yang berpedoman pada unsur pokok Arsitektur Ekologisantara
lain udara, air, api (energi), dan tanah (bumi), serta beberapa aspek penerapan prinsip
Arsitektur Ekologis. Prinsip Arsitektur Ekologisyang diterapkan pada desainantara lain
adalah(Heinz Frick, 1998):
a. Ramah LingkunganLokasi Hotel Resortberada di Kota BatuMalang yang merupakan
daerah lereng gunung dengan kondisi lahan berkontur, aspek penerapan Arsitektur
Ekologisterletak pada :
1. Pengolahan tapak (unsur tanah).
2. Pengolahan tampilan bangunan.
3. Penataan lansekap.
4. Pengolahan sistem struktur bangunan.
b. Hemat EnergiPenghematanenergi (tidak terbarukan)dilakukan dengan
memanfaatkan energi alam untuk diterapkan pada sistem bangunan :
1. Penghawaan alami.
2. Pencahayaan alami.
3. Penggunaan sistem gravitasi untuk pendistribusian air.
c. Pemeliharaan Sumber Lingkungan :
1. Meminimalkan pencemaran udara.
2. Pemeliharaan tanah.
3. Pemeliharaan air.
4. Pencegahan terhadap erosi tanah lereng gunung.
d. Menggunakan Teknologi SederhanaPenggunaan teknologi sederhana pada
perancangan Hotel Resortyaitu pada pemilihan bahan bangunan dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Produksi bahan bangunan menggunakan energi sesedikit mungkin.
2. Tidak mengalami perubahan bahan yang dapat dikembalikan ke alam.
3. Eksploitasi, pembuatan (produksi), penggunaan bahan bangunan sesedikit mungkin
mencemari lingkungan.
4. Bahan bangunan berasal dari sumber lokal.
E. Analisa dan Konsep :
a. Tapak yang mendukung dari fungsi bangunan yang akan diwadahi.Dasar
Pertimbangan:
1. Bukan merupakan area konservasi hutan lindung, dan juga bukan merupakan daerah
rawan bencana.
2. Luas tapak cukup untuk menampung segala kegiatanHotel Resort.
3. Topografi tapak tidak terlalu curamuntuk kemudahan sirkulasi dan penataan ruang,
serta sebagai pendukung beberapa fasilitas Hotel Resortyang membutuhkan tapak
datar misalnyalapangan olah raga, sehingga tidak banyak melakukan kegiatancut and
fillpada tanah.
4. Dekat dengan kawasan wisata dan budaya.
5. Dilalui jaringan sarana dan prasarana kota seperti sistem utilitas, drainase, listrik,
telepon, air dan sarana transportasi.
b. Pencapaian tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu
masuk utama (Main Entrence) dan untuk pintu kegiatan service (Side Entrence), dasar
pertimbnagannya adalah :
a. Main Enterence(ME)
 Mudah dijangkau oleh pengunjung baik itu dari luar daerah maupun warga sekitar

 Mudah diakses menggunakan kendaraan umum/pribadi

 Ekpose pintu masuk mudah dikenali/dipahami letaknya

 Tidak mengakibatkan kemacetan

 Mengutamakan keamanan pengendara kendaraan maupun pejalan kakib

b. Second Enterence(SE) :
 Tersembunyi/ akses terbatas untuk pengelola/servis

 Mudah diakses oleh pengelola/servis

 Tidak mengakibatkan kemacetan

 Mengutamakan keamanan pengendara kendaraan maupun pejalan kakiMenurut


Ching (2000 : 231) ada beberapa macam pencapaian yaitu :
a. Langsung, mengarah menuju tempat bangunan yang dituju, searah dengan
sumbu bangunan.
b. Tersamar, merubah arah pencapaian untuk memperpanjang urutan
pencapaian, dapat menambah efek perspektif fasade dan bentuk bangunan.
c. Berputar, pencapaian dengan jalan yang berputar mengelilingi bangunan,
dengan memperpanjang urutan pencapaian memberikan efek prespektif fasade
dan bentuk bangunan secara menyeluruh.
c. Analisa kebisingan :
Pemintakatan (zoning)pada kawasan berdasarkan kebutuhan akan privasi dan
ketenanganDasar pertimbangan:
1. Fungsi yang ditampung.
2. Kenyamanan pengguna.
d.Analisis Pemintakan (zoning) :
Pemintakatan (zoning) pada kawasan Hotel Resortsesuai dengan jenis kegiatan.Dasar
pertimbangan:
1. Jenis kegiatan serta pengelompokannya.
2. Konsep pemintakatan.
3. Pencapaian tapak.
4. Sirkulasi.
5. View dan orientasi.
6. Klimatologi tapak.
7. Kenyamanan pengguna.
e. Analisis massa bangunan :
Bentuk massa bangunan, pola tata massa bangunan, dan tampilan bangunanDasar
Pertimbangan :
1. Fleksibilitas dan efisiensi ruang.
2. Kedekatan ruang sejenis.
3. Pencerminan fungsi yang diwadahi.
4. Kondisi Tapak.
5. Responsif terhadap pemanfaatan sumber daya setempat.
6. Prinsip Arsitektur Ekologis.
Bentuk dasar bangunan Hotel Resortmengadopsi bentuk segi empat dengan
pertimbangan kemudahan dalam pengerjaan sertaefisiensi dalam penataan ruang.

Bangunan Hotel Resort menggunakan sistem massa majemuk yaitu massa bangunan
terpisah antara bangunan satu dengan bangunan lainnya sesuai dengan jenis kegiatan
yang sudah dikelompokkan sebelumnya namun memiliki massa bangunan utama
sebagai pusat interaksi, penyesuaian terhadap kondisi tapak yang berkontur menjadi
alasan utama pemilihan sistem massa tersebut. Peletakan massa bangunan
menerapkan sistem komposisi radial dan Cluster, sistem radial memusatkan massa
bangunan di satu pusat bangunan utama di antara massa bangunan lainnya yang
dihubungkan dengan sumbu linier, massa bangunan pada setiap kelompok kegiatan
ditata berdasarkan sistem komposisi Cluster guna mempermudah interaksi
f. Analisis pengolahan kontur :
Pertimbanganpengolahan kontur didasarkan pada pengembangan mengikuti
eksistingkonturdalamkawasan. menunjukkan garis kontur pada lahan potensial
dipertahankan untuk menjaga keaslian kawasan serta dimanfaatkan untuk pembagian
zona kawasan. Penataan Masa Pada Lahan Upaya dalam mempertahankan kontur asli
tapak juga dilakukan dengan penggunaan konsep struktur bangunan panggung, selain
mampu menjaga keaslian kontur tanah juga dapat mengurangi perkerasan terhadap
tanah sehingga dapat mempertahankan daerah peresapan air.
D. Karakteristik :
Dalam praktiknya, resort hotel memiliki karakteristik yang membedakannya dengan
jenis hotel lain(dalam hal hotel yang memiliki massa tunggal), yaitu :
a. Segmen pasar
Resort hotel merupakan fasilitas akomodasi yang terletak di daerah wisata. Sasaran
pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk berlibur, bersenang-
senang, mengisi waktu luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang
membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi
fasilitas yang bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan yang
memuaskan. Rancangan resort yang baik harus dapat merespons kebutuhan ini
sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
memungkinkan konsumen untuk bersenang-senang, refreshing, dan mendapatkan
hiburan.
b. Lokasi
Umumnya resort hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi wisata yang
baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah seperti pantai,
pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus yang tidak dirusak
oleh keramaian kota sebagai daya tariknya.
c. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2 kategori utama,
yaitu: Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi,
pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resort menyediakan fasilitas ini.
Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih
spesifik dan dapat menggambarkan kealamian resort. Contoh fasilitas ini adalah
kondisi fisik di tepi laut, yaitu pasir pantai dan sinar matahari dimanfaatkan untuk
berjemur atau bermain voli pantai. Lautnya yang luas dimanfaatkan untuk kegiatan
berenang, selancar, dan menyelam.
d. Arsitektur dan suasana
Wisatawan yang berkunjung ke resort hotel cenderung mencari akomodasi dengan
arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel lain. Arsitektur dan
suasana alami merupakan pilihan mereka. Wisatawan pengunjung resort hotel lebih
cenderung memilih penampilan bangunan dengan tema alami atau tradisional dengan
motif dekorasi interior yang bersifat etnik dan atau ruang luar dengan sentuhan
etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan pembentukan suasana
khusus daripada efisiensi.
E. Bentuk massa bangunan :
Tujuan dari analisaini adalah untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang menjadi dasar
perancangan ,sehingga dapat menjadikan bangunan dan kawasan menjadi daya
tarik pengunjung , dasar yang di pertimbangkan adalah:
Kondisi tapak serta lingkungan
Tuntutan jenis aktivitas dan penggunanya
Karakter serta jenis ruang sesuai dengan kegiatannya

Bentuk-bentuk arsitektural yang tanggap terhadap kondisi lingkungan site Bentuk


bangunan menggunaan bentuk-bentuk dasar sebagai acuan dan mengoptimalkan
berbagai bentuk sekitar site baik itu bentuk bangunan, bentuk flora serta fauna lokal
yang di transformasikan ke desain. Pendekatan konsep tata massa bangunan.
Jumlah massa banyak karena kebutuhan ruang yang menuntut penambahan fungsi
dan mendukung bagi segi kondisi alam, kelancaran aktivitas sekaligus dengan
melihat karakter kegiatan.
Bentuk massa yang mempunyai fleksibilitas dalam pengolahannya
Bentuk massa yang menyesuaikan konsep secara arsitektural

1. Alternatif bentuk dasar massa :


 Lingkaran Figure terpusat dalam introvertyang biasanyastabil dan terpusat ke
dalam lingkungannya. Meletakkan lingkaran ke pusat sebuah bidang akan
memperkuat sentralitas alamiyah. Menggabungkan dengan bentuk lurus atau
bersudut atau meletakkan sebuah elemen di sekelilingnya dapat menimbulkan
suatu kesan gerak melingkar.
 SegitigaSegitiga berarti stabilitas, bila berdiri sendiri pada salah satu ujungnya
bentuk itu dapat disetimbangkan dalam keadaan seimbang atau menjadi tidak
stabil dan cenderung berguling ka arah satu sisi yang lain.
 Segi empat/bujur sangkarBujur sangkar mempunyai arti kemurnian dan
rasionalitas. Bujur sangkar meupakan figure yang statis dan netral yang tidak
mempunyai kecenderungan arah. Persegi panjang lainnya dapat dianggap
sebagai variasi bentuk bujur sangkar dengan penyimpangan penambahan
panjang atau lebar.Seperti segitiga, bujur sangkar merupakan bidang yang stabil
pada semua sisinya dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya.

2. Pemilihan bentuk dasar :


Bentuk dasar bujur sangkar dan lingkarang merupakan bentuk yang dipilih
sebagai denah pemiihan bujur sangkar sebagai bentuk denah karena bujur
sangkar memiliki sifat netral, tidak memiliki kecenderungan arah bisa dirubah
arah orientasinya. Pemilihan bujur sangkar juga memliki alasan untuk
mempermudah arah sirkulasi secara network atau secara jaringan, sehingga
pencapaian ke setiap tempat dapat dijangkau dengan mudah. Arah orientasi
bangunan dapat dirubah secara mudah dengan menghadapkan arah yang sudah
sesuai dengan analisa dan konsep, sedangkan bentuk lingkaran memiliki
keunggulandapat menampung kapasitas orang yang banyak karena bentuk
lingkaran yang tidak bersudut. Pemilihan bujur sangkar juga memliki alasan
untuk mempermudah arah sirkulasi secara network atau secara jaringan,
sehingga pencapaian ke setiap tempat dapat dijangkaudengan mudah. Arah
orientasi bangunan dapat dirubah secara mudah dengan menghadapkan arah
yang sudah sesuai dengan analisa dan konsep
F. Contoh-contoh Resort :
Beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini mempengaruhi variasi resort hotel
yang ada. Berdasarkan letak dan fasilitasnya, resort hotel dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Beach Resort Hotel
Resort ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam dan laut sebagai
daya tariknya. Pemandangan yang lepas ke arah laut, keindahan pantai, dan fasilitas
olahraga air seringkali dimanfaatkan sebagai pertimbangan utama perancangan
bangunan. Contoh beach resort hotel adalah Amari Trang Beach Resort Hotel.
b. Marina Resort Hotel
Resort ini terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Oleh karena terletak di
kawasan marina, rancangan resort ini memanfaatkan potensi utama kawasan tersebut
sebagai kawasan perairan. Biasanya respon rancangan resort ini diwujudkan dengan
melengkapi resort dengan fasilitas dermaga serta mengutamakan penyediaan fasilitas
yang berhubungan dengan aktivitas olahraga air dan kegiatan yang berhubungan
dengan air. Contoh resorit ini adalah Mauritius Hotel.
c. Mountain Resort Hotel
Resort ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan daerah pegunungan yang
indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagai ciri rancangan resort ini.
Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan alam dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki
gunung, hiking, dan aktivitas lainnya.
d. Health Resorts and Spas
Resort hotel ini dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui aktivitas spa. Rancangan
resort semacam ini dilengkapi dengan fasilitas untuk pemulihan kesegaran jasmani,
rohani, maupun mental serta kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran. Contoh
resort jenis ini adalah thermal hotel di Aquicium, Budapest; The Cangkringan Spa &
Villas Hotel.
e. Rural Resort and Country Hotels
Adalah resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan jauh dari area bisnis dan
keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang masih alami, diperkuat dengan
fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di kota seperti berburu, bermain golf,
tenis, berkuda, panjat tebing, memanah, atau aktivitas khusus lainnya. Contoh resort
ini adalah Village Equestre de Pompadour, Correze, France.
f. Themed Resorts
Resort jenis ini dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi yang spesial
sebagai daya tariknya. Contoh resort ini adalah Grosvenor Resort in Walt Disney World
Resort Hotel, Lake Buena Vista Florida.
g. Condiminium, time share, and residental development
Resort ini mempunyai strategi pemasaran yang menari. Sebagian dari kamar resort
ini ditawarkan untuk disewa selama periode waktu yang telah ditentukan dalam kontrak,
biasanya dalam jangka panjang. Tentunya penghitungan biaya sewanya berbeda
dengan biaya sea harian dari kamar-kamar tersebut. Sistem ini dapat dilakukan
sebagai daya tarik untuk memfasilitasi serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan di
resort tersebut. Dalam operasionalnya, perlu dilakukan pembedaan area dalam fasilitas
publik resort tersebut seperti entrance, lobby, dan elevator, harus dipisahkan untuk
penggunaan residen dan tamu hotel yang biasa.
h. All-suites hotels
Resort jenis ini terholong resort mewah yang semua kamar disewakan dalam hotel
tersebut tergolong ke dalam kelas suite. Contoh resort ini adalah Conrad Hotel yang
terletak di pelabuhan New Chelsea, London. Hotel ini memiliki 160 kamar suote
dengan beberapa desain.
i. Sight-seeing Resort Hotel
Resort hotel ini terletak di daerah yang mempunyai potensi khusus atau tempat-
tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan bersejarah, tempat hiburan, dan
sebagainya. Contoh resort jenis ini adalah Resort Amanjiwo di Magelang yang berada
di dekat Candi Borobudur dan memanfaatkan keindahan alam pedesaan sebagai daya
tariknya.
Berdasarkan periode pemakaiannya, resort hotel dapat dibagi menjadi:
1. Winter Resort Hotel, merupakan resort yang dibuka hanya pada musim dingin,
biasanya karena potensi wisatanya memang hanya menonjol di musim dingin,
misalnya resort hotel di kawasan-kawasan wisata ski.
2. Summer Resort Hotel, merupakan resort yang dibuka hanya pada musim panas
saja, biasanya karena potensi wisata di daerah tersebut hanya menonjol di
musim panas. Contoh resort ini adalah Sharm El Sheikh resort Hotel yang
terletak di tepi pantai.
3. Year Round Hotel, merupakan resort yang dibuka sepanjang tahun

G. Contoh Resort :

Anda mungkin juga menyukai