Anda di halaman 1dari 10

DETERMINAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH


DI TK KEMUNING MINAS PROVINSI RIAU

Asna Wati(1), Fitra Mayenti(²), Ari Rahmat Aziz(³)


(1)
Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Al Insyirah
Pekanbaru, Jl. Parit Indah No. 38, Pekanbaru
email : asnawati2606@gmail.com
(2)
Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Al Insyirah
Pekanbaru, Jl. Parit Indah No. 38, Pekanbaru
email : fitramayenti19@gmail.com
(3)
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Al Insyirah
Pekanbaru, Jl. Parit Indah No. 38, Pekanbaru
email : aricandoit@gmail.com

ABSTRAK
Anak merupakan generasi penerus pembangunan dan investasi suatu negara. Lebih dari
200 juta anak di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimal oleh
pola asuh. Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah yang dalam proses
tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui determinan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra
sekolah di TK Kemuning Minas. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Total responden berjumlah 70 orang tua dan anak. Waktu penelitian
mulai Januari 2019 sampai agustus 2019. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh demokratis
(p value =0,035), pola asuh otoriter (p value =0,029), pola asuh permisif (p value =0,020)
dengan perkembangan anak usia prasekolah. Determinan faktor pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak usia prasekolah adalah pola asuh permisif (p value
=0,021;OR=0,3650). Disarankan kepada guru agar dapat melakukan pemeriksaan rutin
perkembangan anak disekolah serta berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan setempat.

Kata kunci : Perkembangan anak, Pola asuh, Usia pra sekolah

ABSTRACT
Children are the next generation of development and investment in a country. Estimated,
more than 200 million children in developing countries fail to achieve optimal
development. Child development process take place naturally which in the process is very
related to the relationship with parents. The purposed of this study was to determine of
parenting with the development of pre-school children in kindergarten Kemuning Minas.
The method of research is quantitative with a cross sectional approach. The sample was
70 parents with pre-school children. The study was conducted in January 2019 to august
2019. The sampling technique was purposive sampling. statistical analysis results show
that there was a relationship between democratic parenting (p value = 0.035),
authoritarian parenting (p value = 0.029), permissive parenting (p value = 0.020) with
the development of pre-school children. Determinants of parenting parents pre-school
development was permissive parenting (p value = 0.021; OR = 3.650). It is recommended
to teachers will be able to carry out regular checks on the development of children at
school and consult with local health facilities.

Keywords : Child development, Parenting, Pre-school children


PENDAHULUAN rangsangan atau stimulus yang berguna
Anak-anak merupakan generasi untuk perkembangannya.
penerus pembangunan dan investasi Perkembangan anak sangat
suatu negara. Pertumbuhan dan dipengaruhi oleh lingkungan dan
perkembangan anak-anak Indonesia interaksi antara anak dengan orang
merupakan salah satu penentu kualitas tuanya. Salah satu upaya untuk
suatu negara. Ada 4 prinsip dasar hak mencengah gangguan perkembangan
anak yang terkandung di dalam pada anak adalah dengan deteksi dini
Konvensi Hak-Hak Anak yang (Adriana, 2013).
disetujui oleh Majelis Umum Metode deteksi dini untuk
Perserikatan Bangsa-bangsa pada mengetahui gangguan perkembangan
tanggal 20 November 1989 anak telah banyak dikembangkan.
(Kementrian Kesehatan Republik Demikian pula dengan skrining untuk
Indonesia, 2012). mengetahui penyakit-penyakit yang
Penyimpangan sekecil apapun potensial yang dapat mengakibatkan
pada masa ini apabila tidak terdeteksi gangguan perkembangan anak.
akan mengurangi kualitas sumber daya Skrining perkembangan merupakan
manusia di kemudian hari. Angka prosedur rutin dalam pemeriksaan
kejadian gangguan perkembangan anak tumbuh kembang anak sehari - hari
di seluruh dunia masih tergolong tinggi yang dapat memberikan petunjuk ada
yaitu di Amerika Serikat bekisar 12- tidaknya sesuatu yang perlu mendapat
16%, Thailand 24%, Argentina 22%, perhatian (Soetjiningsih, 2012)
dan Indonesia 13-18%. Prevalensi Seorang anak dapat mengalami
gangguan perkembangan anak di keterlambatan perkembangan di hanya
Indonesia cenderung meningkat dalam satu ranah perkembangan saja, atau
6 tahun terakhir. Perkembangan anak dapat pula di lebih dari satu ranah
balita di Indonesia perlu mendapat perkembangan. Sekitar 5 hingga 10%
perhatian serius, karena jumlah balita anak diperkirakan mengalami
di Indonesia cukup tinggi (Hidayat, keterlambatan perkembangan, data
2010). angka kejadian keterlambatan
Perkembangan anak merupakan perkembangan diperkirakan sekitar 1-
hal yang saling berkaitan antara proses 3% anak usia prasekolah mengalami
biologis, proses sosial-emosional dan keterlambatan perkembangan umum
proses kognitif. Ketiga hal tersebut (IDAI, 2013).
akan saling berpengaruh satu sama lain Hasil penelitian perkembangan
dan sepanjang perjalanan hidup anak (Widati, 2013) melaporkan bahwa
manusia. Masa kritis perkembangan 0,4 juta (16%) Balita Indonesia
tersebut mencakup perkembangan mengalami gangguan perkembangan,
perilaku sosial, bahasa, kognitif, fisik baik perkembangan motorik halus dan
atau motorik (Depkes, 2013). kasar, gangguan pendengaran,
Masa kritis perkembangan anak kecerdasan kurang dan keterlambatan
pada periode usia anak di bawah lima bicara. Menurut Dinas Kesehatan
tahun (Balita). Pada lima tahun pertama Magelang (2013) sebesar 85.779
kehidupan, proses tumbuh kembang (62,02%) anak usia prasekolah
anak berjalan sangat pesat dan optimal mengalami gangguan perkembangan.
dimana anak sangat memerlukan
Faktor faktor yang mempengaruhi Beberapa penelitian terkait pola
perkembangan anak usia pra sekolah asuh orang tua dengan perkembangan
ada 2 faktor yaitu faktor internal seperti anak usia prasekolah yakni penelitian
ras, keluarga, umur, jenis kelamin, gen, Sri dan Mira (2017) di Cimahi
kelainan kromosom sedangkan faktor menunjukan bahwa Sebagian besar ibu
eksternal ada faktor prenatal, inranatal, menerapkan pola asuh demokratis yaitu
pascanatal salah satu faktor pascanatal sebanyak (89,6%) hampir setengahnya
yaitu pola asuh orang tua. Pola asuh anak dengan perkembangan yang
orang tua sangat penting untuk sesuai yaitu sebanyak (43,8%),
memantau agar anak dapat tumbuh dan Terdapat hubungan antara pola asuh
berkembang dengan baik. orang tua dengan perkembangan anak
Orang tua perlu mengetahui dan prasekolah. Hasil serupa juga
mengenali ciri-ciri serta prinsip ditemukan pada penelitian Iga (2017)
perkembangan seorang anak. Interaksi di Bali hasil penelitian menunjukan
antara anak dan orang tua sangat bahwa terdapat hubungan yang
bermanfaat bagi proses perkembangan signifikan antara pola asuh demokratis
anak secara keseluruhan. Anak yang terhadap perkembangan anak.
pertumbuhan dan perkembanganya Studi pendahuluan awal yang
baik akan menjamin kelangsungan dilakukan pada 26 November 2018 di
hidup yang baik untuk masa depannya TK Kemuning Minas yang beralamat
kelak (Maryam, 2015). dijalan yossudarso km. 26 Kel. Minas
Pola asuh orang tua bertujuan agar Jaya Kec. Minas Kabupaten Siak
anak dapat tumbuh dan berkembang terdapat anak usia 4-6 tahun berjumlah
dengan optimal penerapan pola asuh 85 anak. Hasil wawancara dengan guru
orang tua perlu memperhatikan dan observasi ditemukan anak
keunikan anak. Anak memiliki mengalami perkembangan motorik
kekhasan sifat-sifat yang berbeda dari halus seperti belum bisa memengang
satu anak dengan anak yang lain, pensil dengan baik, belum dapat
sehingga orang tua dapat menerapkan menulis beberapa huruf dan sebagian
beberapa pola asuh secara bergantian belum bisa menulis sendiri, sedangkan
untuk menghadapi anak (Badan dari perkembangan sosialisasi dan
Kependudukan dan Keluarga kemandirian ada 20 anak usia 4, 5 dan
Berencana Nasional, Bina Keluarga 6 tahun belum mampu bersosialisasi
Balita dan Anak, 2013). dengan baik seperti tidak mau
Pengasuhan keluarga selama 5 bergabung main bersama teman-
tahun pertama kehidupan sangat temannya, serta 15 anak belum mampu
berpengaruh terhadap 4 dominan mandiri seperti belum berani ke toilet
perkembangan yaitu motorik, kognitif, sendiri, belum bisa makan sendiri dan
bahasa dan sosial-emosional anak. masih ditunggu oleh orang tuanya.
Berbagai aspek inilah sangat Berdasarkan wawancara kepada
berpengaruh terhadap perkembangan 15 orang tua anak didapatkan hasil
dan perilaku anak di masa mendatang, sebanyak 10 orang tua anak
bentuk pola asuh yang diterapkan menerapkan pola asuh demokratis
orang tua yang dapat mempengaruhi mengarahkan anak untuk berbuat baik,
perkembangan anak yaitu pola asuh menegur anak apabila anak melakukan
demokratis, pola asuh otoriter, dan pola kesalahan dan tidak menghukum anak.
asuh permisif. (Kariger dkk, 2012).
Sedangkan 5 orang tua anak dengan nilai r tabel yang dicari pada
menerapkan pola asuh otoriter ibu signifikan 5% dan N (jumlah
sering marah dan menghukum anak responden) = 20. = 0.359. Kuesioner
apabila anak melakukan kesalahan dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel
seperti menjewer, mencubit dan tidak (0,378) dan tidak valid jika r hitung <
mengizinkan anak keluar rumah dari r tabel (0,359).
apabila bersalah, anak diharuskan Uji reabilitas variabel pola asuh
untuk tidur siang, dan menuntut anak demokratis (0,87) hubungan sangat
untuk berprestasi. tinggi, pola asuh otoriter (0,873)
Berdasarkan uraian pada latar hubungan sangat tinggi, dan pola asuh
belakang, ditetapkan rumusan masalah permisif didapatkan nilai reabilitas
sebagai berikut “Bagaimana (0,912) hubungan sangat tinggi. Selain
determinan pola asuh orang tua instrumen pola asuh, untuk mengukur
(Demokratis, Otoriter, Permisif) perkembangan anak prasekolah
dengan perkembangan anak usia menggunakan questioner KPSP yang
prasekolah di TK Kemuning Minas disusun oleh kementrian kesehatan
Provinsi Riau”. Tujuan penelitian Indonesia yang terdiri atas 9-10
adalah untuk mengetahui determinan pertanyaan tentang kemampuan
pola asuh orang tua dengan perkembangan yang telah dicapai anak
perkembangan anak usia prasekolah di sesuai usia anak.
TK Kemuning Minas Provinsi Riau. Kuesioner perkembangan anak
tidak dilakukan uji validitas karena
METODE kuesioner sudah baku dan diambil dari
Jenis penelitian yang digunakan Kemenkes 2014. Analisa data
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistic uji chi-square
pendekatan Cross Sectional. Variabel dengan tingkat signifikan (0,05),
independen adalah pola asuh orang tua sedangkan untuk mengetahui
(Demokratis, Otoriter, Permisif) dan determinan pola asuh menggunakan uji
variabel dependennya adalah multivariat regresi logistic ganda.
perkembangan anak usia prasekolah.
Tempat penelitian di TK Kemuning HASIL DAN PEMBAHASAN
Minas KecamatanMinas Kabupaten Hubungan Antara Pola Asuh
Siak. Demokratis Terhadap
Teknik pengambilan sampel Perkembangan Anak Usia
adalah purposive sampling. jumlah Prasekolah
Perkembangan Anak p
sampel sebanyak 70 sampel siswa dan No
Pola Asuh
Sesuai Meragukan Penyimpangan Jumlah value
Demokratis
orang tua. Variabel dalam penelitian ini f % f % f %
1 Demokratis 38 54,3 14 20 3 4,3 55
adalah pola asuh demokratis, pola asuh 2 Tidak 6 8,6 9 12,9 0 0 15
0,035
otoriter, pola asuh permisif, dan Demokratis
Jumlah 44 23 3 70
perkembangan anak usia prasekolah.
Instrumen yang dipilih dalam
penelitian ini adalah Kuesioner pola Hasil penelitian menunjukkan
asuh (Demokratis, Otoriter, Permisif) menunjukkan bahwa perkembangan
berjumlah 30 pertanyaan, masing- anak dengan pola asuh demokratis
masing 10-15 pertanyaan setiap pola sesuai, lebih tinggi dari perkembangan
asuh dengan pilihan ya dan tidak, anak meragukan dan penyimpangan
untuk skor 1 adalah ya dan skor 0 (54,3%, 20%, dan 4,3%). Sedangkan,
adalah tidak. Menentukan validitas perkembangan anak dengan pola asuh
tidak demokratis meragukan lebih berbahasasalah satu nya adalah bicara
tinggi dari perkembangan sesuai dan yang merupakan alat komunikasi,
penyimpangan (12,9%, 8,6%, dan 0%). belajar bicaramemerlukan proses yang
Hasil uji statistik didapatkan panjang dan rumit. Oleh sebab itu,
nilai p value 0,035 artinya ada orang tuadengan pola asuh tertentu
hubungan signifikan antara pola asuh tentu akan berpengaruh terhadap
demokratis dengan perkembangan anak perkembanganbahasa anak.
usia prasekolah TK Kemuning Minas Orang tua hendaknya dapat
Provinsi Riau. Hasil penelitian ini menerapkan pola asuh yang sesuai
sejalan dengan penelitian yang dengankebutuhan anak sehingga
dilakukan Asri (2017), mengenai perkembangan berbicara dapat
hubungan pola asuh terhadap berkembang sesuaidengan tahap
perkembangan anak usia dini yang perkembangannya.Salah satu pola asuh
menunjukkan adanya hubungan yang yang dapat diterapkanoleh orang tua
signifikan yaitu p value 0,000. Selain adalah pola asuh demokratis.Pola asuh
itu penelitian ini juga sejalan dengan demokratismerupakan pola asuh yang
penelitian Wulan (2018), didalam memberikan kebebasan kepada anak
penelitianya menyebutkan bahwasanya dan tidakmenuntut anak harus bisa
terdapat hubungan antara pola asuh melakukan sesuatu dengan benar.
orang tua demokratis dengan Begitu pulasaat anak belajar mengenai
perkembangan bahasa anak usia dini di tata cara komunikasi yang baik
TK Al-Muthma’innah Kota Jambi denganmenggunakan bahasa yang baik.
dengan p value 0,030 (p<0,05). Selain Orang tua yang demokratis tidak
itu, penelitian ini juga sejalan dengan akanmemaksa anak untuk langsung
penelitian yang dilakukan oleh bisa menggunakan bahasa yang baik
Septiawati (2016), terdapat hubungan danbenar, tetapi orang tua yang
antara Pola Asuh Orang Tua demokratis anak mengajarkan kepada
Demokratis Terhadap Perkembangan anakmereka untuk berkomunikasi yang
Kognitif Anak di TK Aisyiyah baik serta berpikir realistis
Bustanul Athfal Limpung Kabupaten terhadapkemampuan yang dimiliki oleh
Batang Tahun Ajaran 2015/2016. anak mereka.
Pola asuh orangtua yang
demokratis adalah pola asuh yang Hubungan Antara Pola Asuh
memberikan kebebasan kepadaanak Otoriter Terhadap Perkembangan
dengan batas-batas kendali tertentu, Anak Usia Pra Sekolah
Perkembangan Anak p
memberikan pengarahan danbimbingan No
Pola Asuh
Sesuai Meragukan Penyimpangan Jumlah value
Otoriter
kepada anak serta perhatian kepada f % f % f %
1 Otoriter 28 40 7 10 1 1,4 36
anak. Kebiasan-kebiasantersebut akan 2 Tidak 16 22,9 16 22,9 2 2,9 34
0,029
membuat anak menjadi terbiasa untuk Otoriter
Jumlah 44 23 3 70
bisa berkomunikasidengan lingkungan
sekitar anak, baik lingkungan bermain
maupunlingkungan Berdasarkan hasil penelitian
sekolah.Kemampuan komunikasi yang menunjukkan bahwa perkembangan
baik yang dimiliki oleh anak anak dengan pola asuh otoriter sesuai,
tentusangat berkaitan dengan bahasa lebih tinggi dari perkembangan anak
anak.Bahasa adalah aspek meragukan dan penyimpangan (40%,
perkembanganyang berperan penting 10%, dan 1,4%). Sedangkan,
dalam kehidupan manusia. Komponen perkembangan anak dengan pola asuh
tidak otoriter sesuai dan meragukan
memiliki jumlah sama dan lebih besar pada anak. Pola asuh otoriter
dibandingkan dengan yang mengalami cenderung menentukan apa yang harus
penyimpangan (22,9%, 22,9%, dan dilakukan atau dipilih anak adalah apa
2,9%). yang terbaik menurut orangtuanya.
Hasil uji statistik didapatkan Menurut Baumrind (1968) pola asuh
nilai p value 0,029 artinya ada otoriter masih bisa diterapkan untuk
hubungan antara pola asuh otoriter anak usia awal namun tidak lagi cocok
dengan perkembangan anak usia jika diterapkan kepada anak yang
prasekolah TK Kemuning Minas sudah memasuki usia remaja dimana
Provinsi Riau. Penelitian ini sejalan anak remaja sudah memiliki
dengan penelitian yang dilakukan oleh kemampuan yang lebih matang
Agustini (2018), tentang Hubungan dibandingkan masa kanak-kanak.
Pola Asuh Orang Tua terhadap Adapun penggunaan kekuasaan
Perkembangan Anak Usia Prasekolah orangtua kepada anak remaja harus
(4-5 Tahun) di TK GMIM Bukit Moria diimbangi dengan upaya memberikan
Malalayang, dari penelitianya penjelasan terkait dengan alasan dari
didapatkan hasil bahwa ada hubungan peraturan tersebut.
antara pola asuh otoriter dengan Penerapan pola asuh otoriter
dengan perkembangan anak dengan (p oleh orangtua dengan mengontrol
value 0,021). perilaku anak berdasarkan standar yang
Selain itu penelitian ini juga sudah ditetapkan oleh orangtua
sejalan dengan penelitian yang biasanya didorong oleh motivasi
dilakukan oleh Ningsih (2018), tentang ideologi.Pola asuh ini cenderung
hubungan pola asuh terhadap mengontrol anak sesuai
perkembangan anak di TK Negeri denganlingkungan serta ideologi yang
Pembina 2 Kota Jambi, dari hasil berkembang di masyarakat.Hal inilah
penelitianya didapatkan hasil bahwa yang menyebabkan orang tua yang
ada hubungan antara pola asuh otoriter menjalankan pola asuh otoriter tidak
dengan perkembanagan anak memberi ruang pada anak untuk
prasekolah dengan (p value menegosiasikan peraturan karena
0,041).Hasil penelitian ini sejalan aturan tersebut dianggap pedoman
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Baumrind, 1996).
Miftahul (2017), di dalam penelitianya
tentang hubungan pola asuh terhadap Hubungan Antara Pola Asuh
perkembangan pola asuh anak Permisif Terhadap Perkembangan
prasekolah di TK Jogokarya Anak Usia Pra Sekolah
Perkembangan Anak p
Yogyakarta, dari hasil penelitianya No
Pola Asuh
Sesuai Meragukan Penyimpangan Jumlah value
Permisif
didapatkan bahwa ada hubungan antara f % f % f %
1 Permisif 27 38,6 6 8,6 2 2,9 35
pola asuh otoriter dengan 2 Tidak 17 24,3 17 24,3 1 1,4 35
0,020
perkembangan anak prasekolah dengan Permisif
Jumlah 44 23 3 70
(p value 0,009).
Pola asuh orang tua yang
Hasil penelitian menunjukkan
otoriter adalah pola asuh yang
bahwa perkembangan anak dengan
memberikan kesempatan pada anak
pola asuh permisif sesuai, lebih tinggi
untuk menentukan pilihannya dalam
dari perkembangan anak meragukan
batas yang sudah ditentukan oleh orang
dan penyimpangan (38,6%, 8,6%, dan
tua, pola asuh ini akan menimbulkan
2,9%). Sedangkan, perkembangan anak
perkembangan positif maupun negatif
dengan pola asuh tidak permisif sesuai
dan meragukan sama dan lebih tinggi anak. Sikap pola asuh menunjukkan
dari perkembangan penyimpangan perbedaan alamiah yang muncul dari
(24,3%, 24,3%, dan 1,4%). nilai-nilai yang diajarkan, perlakuan
Hasil uji statistik didapatkan orang tua, perilaku responsif dan
nilai p value 0,020 artinya ada tuntutan (Ribeiro, 2009).
hubungan antara pola asuh permisif Pola asuh permisif biasanya
dengan perkembangan anak memberikan tutuntan dan sedikit
usiaprasekolah TK Kemuning Minas. disiplin.Orang tua tidak selalu menun-
Hasil penelitian ini sesuai dengan tut anak untuk bertanggung jawab
penelitian yang dilakukan oleh terhadap usrusan rumah
Ambarwati (2016), didalam tangga.Keinginan dan sikap seperti
penelitianya tentang hubungan pola perilaku anak selalu diterima dan
asuh permisif terhadap perkembangan disetujui oleh orang tua, anak tidak
anak di TK Lazuardi Kamila Global terlatih untuk mentaati peraturan yang
Islamic School, didalam penelitianya berlaku, serta beranggapan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan orang tua bukan tokoh yang aktif dan
antara pola asuh permisif dan tanggung jawab.Karena orang tua
perkembangan anak dengan p bersikap serba bebas dan bisa
value0,01(p = 0,005; p<0,01). memperoleh segala sesuatunya tanpa
Selain penelitian diatas, hasil menuntut anak. Anak yang di asuh
penelitian ini juga sejalan dengan dengan pola asuh primitif mempunyai
penelitian yang dilakukan oleh kecenderungan kurang berorientasi
Miftahul (2017), penelitianya yang pada prestasi, ego, suka memaksakan
dilakukan di TK Jogokarya Yogyakarta keinginannya, kemandiriannya rendah,
menunjukkan bahwasannya ada serta kurang bertanggung jawabakan
pengaruh yang signifikan antara pola tetapi dengan pola asuh ini anak akan
asuh permisif dengan perkembangan merasa bebas berinteraksi dengan
anak prasekolah dengan (p value lingkungan dan akan mudah
0,001). Selain itu penelitian ini juga mencontoh segala sesuatu yang telah
sejalan dengan yang dilakukan oleh terjadi di lingkungan. Anak juga akan
Wahyu dkk (2013), di posyandu berprilaku agresif dan antisosial,
Kelurahan Kedurus Surabaya, didalam karena sejak awal tidak diajarkan untuk
penelitianya juga menyebutkan ada mematuhi peraturan yang berlaku
pengaruh antara pola asuh permisif dilingkungan sosial, tidak pernah diberi
dengan perkembanagn anak usia hukuman ketika melanggar peraturan
prasekolah dengan (p value 0,022). yang sudah diterapkan oleh orang tua.
Pola asuh orang tua Bagi anak kehadiran orang tua
merupakan interaksi antara orang tua merupakan kompas untuk masa depan
dan anak dalam berkomunikasi, perkembangan kepribadian anak
mendidik, mengasuh, dan terus kedepannya.
berkelanjutan dari waktu kewaktu. Analisa Multivariat Determinan Pola
Dengan pola asuh yang diterapkan Asuh Orang Tua Terhadap
orang tua anak dapat berinteraksi Perkembangan Anak Pra Sekolah TK
dengan lingkungan mengenai dunia Kemuning Minas Provinsi Riau 2019
95% CI. For EXP (B)
Variabel p value OR
sekitar serta mengenal pergaulan hidup Lower Upper
Pola Asuh Demokratis 0,291 2,059 0,539 7,859
yang berlaku dilingkungannya dan Pola Asuh Otoriter 0,033 3,456 1,104 10,823
akan menimbulkan perkembangan Pola Asuh Permisif 0,021 3,650 1,211 10,999

yang sesuai dengan semestinya bagi


Hasil penelitian menunjukkan selalu mendukung keinginan dari sang
variabel yang paling berhubungan anak tersebut. Seperti terlihat
dengan perkembangan anak usia dilapangan orang saat anak disuguhi
prasekolah adalah variabel Pola Asuh beberapa pertanyaan atau penyataan
Permisif. Hasil penelitian ini berbeda yang harus diikuti sang anak, maka
dengan penelitian yang dilakukan oleh anak-anak TK Kemuning Minas
Rahman (2015), didalam penelitianya provinsi Riau banyak yang rebut dan
di TK Lazuardi Kamila Global Islamic susah di beri pengarahan dan ada juga
School Surakarta didalam penelitianya yang mau dengan sendirinya
yang menjadi faktor dominan melakukan perintah karena
perkembangan anak prasekolah adalah keinginannya sendiri dan tanp anjuran
variabel pola asuh demokratis (p value dari orang tua.
=0,018 ; OR=3,478) tetapi variabel Menurut asumsi peneliti
pola asuh permisif ikut berhubungan orangtua permisif secara emosional
dalam perkembangan anak mendukung dan merespons ketika
prasekolah.Sedangkan didalam berinteraksi dengan anak-anak
penelitian yang dilakukan oleh mereka.Mereka benar-benar
Muamanah (2018) dalam penelitianya menekankan pada hubungan mereka
tentang hubungan faktor pola asuh dengan anak-anak mereka, dan dengan
orang tua terhadap perkembangan anak sepenuh hati ingin memaksimalkan
prasekolah di Bandar Abung kebahagiaan anak-anak.Orangtua
Kecamatan Abung Surakarta mungkin melakukan hal ini untuk
menyebutkan pola asuh yang paling mencegah hubungan yang renggang
dominan adalah pola asuh otoriter. antara anak-anak mereka. Konflik atau
Menurut Aulia (2019), argumen antara orangtua dan anak
meyatakan orangtua dengan pola asuh jarang terjadi atau tidak sama sekali,
permisif cenderung lebih seperti teman karena orangtua yang permisif tidak
daripada orangtua. Mereka sangat mengatur keinginan anak mereka,
mencintai dan memberikan perhatian memberi kebebasan anak untuk
dengan anak-anak mereka.Namun, berkreasi dan pemikiran inovatif tanpa
orangtua cenderung tidak takut akan halangan dan keterbatasan.
mendisiplinkan anaknya atau mengajari
tentang tanggung jawab. Anak-anak KESIMPULAN
yang dibesarkan oleh pola asuh Distribusi frekuensi responden
permisif memiliki harga diri tinggi, berdasarkan pola asuh demokratis
keterampilan sosial yang baik, dan menunjukkan mayoritas pola asuh
lebih banyak akal daripada mereka orang tua adalah demokratis 55 orang
yang dibesarkan oleh orangtua otoriter tua (78,6%), berdasarkan pola asuh
atau terlalu ketat, akan tetapi lebih otoriter menunjukkan mayoritas pola
optimal lagi jika halnya pola asuh ini asuh orang tua adalah otoriter 36 orang
dibarengi dengan kesabaran dari pihak tua (51,4%), dan berdasarkan pola asuh
orang tua pada. permisif menunjukkan pola asuh orang
Menurut Hurlock (2012), tua permisif dan tidak permisif
menyatakan pola asuh permisif memiliki jumlah yang sama yaitu 35
membantu anak- anak dengan bebas orang tua (50%), serta berdasarkan
memilih apa yang diinginkanya perkembangan anak usia prasekolah
termasuk dalam hal akademik ataupun mayoritas perkembangan anak adalah
non akademik, karena orang tua akan sesuai sebanyak 44 anak (62,9%)
Ada hubungana ntara pola asuh Volume 18, No. 1, November
demokratis, otoriter dan permisif 2014, hlm.9-18.
terhadap perkembangan anak usia Diana, F. M. 2010. Pemantauan
prasekolah TK Kemuning Minas Perkembangan Anak Balita.
Provinsi Riau Tahun 2019 (p value Jurnal Kesehatan masyarakat
0,035, 0,029, 0,020). Determinan pola Unand.4(2):120.
asuh terhadap perkembangan anak usia EtiN . 2015. Memahami tumbuh
prasekolah di TK Kemuning Minas kembang anak usia dini. Jurnal
paling dominan adalah pola asuh pendidikan anak. 1(2): 1.
permisif. Disarankan kepada guru agar Fatimah, Listriana. 2010. Hubungan
dapat melakukan pemeriksaan rutin Pola Asuh Orang Tuadengan
perkembangan anak disekolah serta Perkembangan Anak di R.A
berkonsultasi dengan fasilitas Darussalam Desa Sumber Mulyo,
kesehatan setempat. Jogoroto, Jombang. Jurnal
Kebidanan. FIK UNIPDU
DAFTAR PUSTAKA :Jombang.
Agustini. 2018. Hubungan Pola Asuh Kaisa, A. Hakan, S. &Jari-Erik, N.
Orang Tua Dengan 2000.Parenting styles and
Perkembangan Anak Usia adolescents’ achievement
Prasekolah (4 - 5 tahun) di TK strategies. Journal of
GMIM Bukit Moria Malalayang. Adolescence, 23(2), 205-222.
Juranal Keperawatan (e-Kp) Vol Kariger, dkk. 2012. Indicators of
7 No 1 Februari 2019. Family Care For Development
Asri.Sri. 2017. Hubungan Pola Asuh for Use in Multicountry Surveys.
Terhdap Perkembangan Anak Bangladesh. Journal Health
Usia Dini. Journal Pendidikan PopuNutr, 30 (4), 472-486.
Guru Miftahul, Jannah. 2017. Identifikasi
PendidikanAnakUsiaDiniVol 1 Pola Asuh orang Tua di Taman
No 2 Desember 2019, ISSN Kanak-Kanak ABA Jokokarya
2580-3344. Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Baumrind, D. 1991. The influence of Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun
parenting style on adolescent Ke-6 2017
competence and substance Novita D. 2015. Pengaruh pola
use.The Journal of Early pengasuhan orang tua dan proses
Adolescence, 11 (1), 56-95. pembelajaran di sekolah terhadap
Blegur, L., 2014. Pola Asuh Dan tingkat kreativitas anak
Perkembangan Anak Di Tempat prasekolah (4-5 tahun). Jurna
Penitipan Anak. STIKES Nani lpendidikan Universitas
Hasanuddin Makassar.Jurnal Of terbuka.16(2): 101-9.
Pediatric Nursing, 1. Nurhidayati N. 2015. Hubungan
Debri, Pristinella. 2013. Hubungan Pengetahuan Bidan tentang KPSP
Antara Jenis Kepribadian dengan Pelaksanaan Deteksi Dini
Agreeableness, Openness, dan Perkembangan Anak di Wilayah
Conscientiousness Dengan Ibi Korwil Kabupaten Boyolali
Kecenderungan Ketergantungan Kota. Jurnal Kebidanan Stikes
Mahasiswa Pada Telepon Estu Utomo Boyolali. 7(2):202
Seluler. Jurnal Penelitian. Nur, I. H. 2014. Pola Asuh Otoriter
Orang Tua, Kecerdasan Emosi,
dan Kemandirian Anak SD.
Jurnal Psikologi Indonesia. 3(1):
1-8.
Septi, R., dkk. 2017. Hubungan Antara
Pola Asuh Demokratis Dengan
Kemandirian Anak di
KelompokAPaud IT BINA
IMAN Kabupaten Bengkulu
Utara. Jurnal Potensia. 2(1).
Shanker, S.In Search of the Pathways
that lead to mentally healthy
children journal of
developmental process. Vol 3 no
1 (2008):h. 22-23.
Upoyo. 2009. Hubungan pola asuh
orang tua terhadap kemampuan
sosialisasi pada anak prasekolah.
Jurnal Keperawatan Soedirman.
4 (3): 112-8.

Anda mungkin juga menyukai