Anda di halaman 1dari 10

Lampiran Surat Keputusan

Nomor : /R00000/2019-S8
Tanggal :

PANDUAN
PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN

RUMAH SAKIT PERTAMINA DUMAI


JL. RAYA BUKIT DATUK DUMAI - 28825
Telp. (0765) 443601 - 443688 Fax. (0765) 38730
Email :

RUMAH SAKIT PERTAMINA DUMAI


2 0 1 9

1
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 2

BAB I DEFINISI …………………………………………………………. 3

BAB II RUANG LINGKUP .................................................................... 4

BAB III TATA LAKSANA..................................................................... 5

BAB IV DOKUMENTASI ................................................................. 10

2
BAB I
DEFINISI

1. Rencana Pemulangan/Discharge Planning


Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Rencana Pemulangan/Discharge Planning
juga merupakan suatu progres yang berkesinambungan dan harus sudah dimulai sejak
pengkajian awal pasien masuk ke rumah sakit untuk rawat inap yang telah di rencanakan
sebelumnya/elektif dan sesegera mungkin pada pasien-pasien non elektif (kritis).
2. Tujuan discharge planning adalah menjaga kontinuitas perawatan, meningkatkan kualitas
perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan.
3. Pasien elektif adalah rencana implementasi pemulangan pasien dapat dilakukan
menjelang pasien keluar rumah sakit.
4. Pasien non elektif (kritis) adalah rencana implementasi pemulangan pasien yang harus
segera dipersiapkan sejak pasien diterima sebagai pasien rawat inap yang antara lain
kondisi sebagai berikut:
a. Umur di atas 70 tahun
b. Multipel diagnosis
c. Risiko kematian yang tinggi
d. Terbatasnya mobilitas fisik
e. Keterbatasan merawat diri sendiri
f. Penurunan status kognisi/kognitif
g. Risiko terjadi cedera
h. Penyakit kronis
i. Penyalahgunaan zat
5. Tujuan discharge planning adalah meningkatkan kontinuitas perawatan, meningkatkan
kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan.

BAB II

3
RUANG LINGKUP

1. Ruang lingkup panduan ini berlaku di seluruh unit perawatan yaitu:


1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Perawatan Intensif
2. Rencana pemulangan pasien harus mengacu ke panduan ini.
3. Jenis pemulangan pasien sebagai berikut:
a. Pulang sementara atau cuti, keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik
dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus
ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat dan pasien/keluarga
mengisi formulir ijin keluar sementara dari rumah sakit.
b. Pulang mutlak atau selamanya, cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien
dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali, maka prosedur
perawatan dapat dilakukan kembali.
c. Pulang atas permintaan sendiri, kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus
dipersiapkan untuk perawatan di rumah dan pasien atau keluarga menandatangani
informed consent penolakan melanjutkan rawat inap.
Pada pasien yang ingin pulang atas permintaan sendiri (dimana bertentangan dengan
saran dan kondisi medisnya), dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pasien memahami risiko yang dapat timbul akibat pulang atas permintaan sendiri
tersebut
b. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan dengan pulang
atas permintaan sendiri, dikarenakan kondisi medisnya
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang
berhubungan dengan pulang atas permintaan sendiri dikarenakan gangguan jiwa
4. Kriteria pasien dapat dipulangkan apabila:
a. Tanda vital dalam batas normal.
b. Klinis: keluhan membaik, atau hilang.
c. Sesuai PPK
d. Tidak ada pemeriksaan atau tindakan lagi

BAB III
TATA LAKSANA

4
A. Pelaksanaan
1. Pada saat asesmen awal ketika pasien masuk rumah sakit harus dilakukan juga
asesmen rencana pemulangan pasien (discharge planning)
2. Dalam mempersiapkan pemulangan pasien, petugas harus melibatkan pasien dan
atau keluarga dengan menggunakan bahasa dan istilah yang dapat dimengerti.
3. Persiapan pemulangan pasien kritis harus memperhatikan :
a. Asesmen risiko tinggi
b. Pilihan peralatan yang tersedia untuk perawatan di rumah
c. Fasilitas kesehatan terdekat dari rumah untuk pertolongan bila terjadi kondisi
kegawatdaruratan
4. Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pada
saat pemulangan

B. Tugas dan Kewajiban


1. DPJP
a. Menyusun rencana pemulangan pasien secara multidisiplin.
b. Memastikan pasien mendapatkan pelayanan pemulangan secara adekuat dan
komprehensif.
c. Memberikan edukasi terkait dengan pengobatan di rumah.
2. Perawat
a. Mengkoordinasikan semua aspek peralatan pasien termasuk discharge planning
b. Melakukanasesmen dan peninjauan ulang rencana peralatan pada saat pulang.
c. Mendiskusikan dengan pasien mengenai perkiraan tanggal pemulangan pasien.
d. Memberikan edukasi terkait dengan perawatan pasien di rumah.
3. Petugas Farmasi
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk rencana pemulangan pasien dan kebutuhan
edukasi.
b. Memberikan edukasi terkait penggunaan obat-obatan di rumah.
4. Petugas Gizi
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk rencana pemulangan pasien dan kebutuhan
edukasi.
b. Memberikan edukasi terkait kebutuhan nutrisi dan pengaturan diet.

5. Petugas Rehabilitasi Medis

5
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk rencana pemulangan pasien dan kebutuhan
edukasi.
b. Memberikan edukasi terkait kebutuhan mobilisasi dan aktivitas.
6. Petugas Administrasi
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk rencana pemulangan pasien dan kebutuhan
edukasi.
b. Memastikan pembayaran atau penjaminan pasien.
C. Informasi dan Edukasi Pasien Pulang
1. Informasi Kesehatan
a. Pemberian informasi tentang hasil pengkajian medis, diagnosis, tata laksana,
prognosis, rencana pemulangan pasien.
b. Rencana pemulangan pasien didiskusikan dengan keluarga untuk perawatan
pasien di rumah.
c. Pemberitahuan tanggal rencana pemulangan pasien
d. Tanda dan gejala yang perlu dilaporkan
e. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan sebelum ke rumah sakit
f. Pemberian nomor telepon yang bisa dihubungi saat pasien
membutuhkan bantuan.
2. Edukasi Kesehatan Untuk Pasien di Rumah
a. Pemberian edukasi kesehatan sesuai dengan diagnosis.
b. Pemberian edukasi perawatan pasien selama di rumah.
c. Pemberian edukasi diet, latihan aktivitas serta penggunaan obat-obatan di rumah.
3. Persiapan Pemulangan Pasien
a. Tempat perawatan dan peralatan yang harus tersedia di rumah.
b. Rencana kontrol dan pertolongan dalam kondisi kedaruratan.
c. Resume pasien pulang/Discharge Summary.
d. Persiapan transportasi saat pulang.
e. Kelengkapan administrasi.
D. Persiapan Rencana Pemulangan
1. Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan pasien sepulangnya
dari rumah sakit bila diperlukan :
a. Peralatan portabel dan sederhana serta mudah digunakan.
b. Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara menggunakannya seperti
tempat tidur khusus.
2. Identifikasi dan petugas yang dapat merawat pasien serta lakukan koordinasi dengan
tim multidisiplin dalam merancang disharge planning.

6
3. Tim multi disiplin adalah para profesional kesehatan dari disiplin ilmu yang berbeda-
beda seperti dokter, perawat, terapis dan lain-lain.
4. Lakukan diskusi dengan pasien dan keluarga mengenai alasan pasien dirawat, tata
laksana, prognosis dan rencana pemulangan pasien
5. Tanyakan kepada pasien siapa yang akan merawat sepulangnya dari rumah sakit.
Biasanya pasien akan memilih untuk dirawat oleh anggota keluarganya. Tanyakan
kepada keluarganya mengenai kesediaan mereka untuk merawat pasien. Pastikan
mereka di informasikan mengenai cara perawatan pasien di rumah, dan berikanlah
mereka waktu untuk memutuskan
6. Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui oleh pemberi layanan perawatan pasien
sepulangnya dari rumah sakit:
a. Rencana pemulangan pasien baik secara lisan maupun secara tertulis.
b. Kondisi pasien pada saat dipulangkan.
c. Penjelasan mengenai dampak finansial.
d. Penjelasan mengenai kapan pasien dipulangkan.
e. Mendemonstrasikan peralatan yang akan digunakan di rumah.
5. Diskusi dengan pendamping pasien.
6. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf harus
memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien (jika terdapat
konflik antara keinginan pasien dan keluarganya dalam merancang discharge
planning)
7. Staf harus melakukan peninjauan ulang mengenai rencana perawatan dan mencari
solusi realistis dari masalah yang timbul misalnya dengan cara konferensi kasus yang
melibatkan multidisipliner.
E. Saat pasien akan dipulangkan
1. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien sebaiknya
dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang sesuai.
2. Yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah
DPJP/konsultan penanggung jawab pasien
3. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan
dan pelaksanaan pemulangan pasien
4. Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh (holistik)
5. Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien
6. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien
7. Tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit),
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Berikut adalah beberapa contoh tempat perawatan:

7
a. Perawatan di rumah dengan penggunaan peralatan tambahan untuk
menunjang perawatan pasien
b. Pemulangan pasien ke rumah tanpa perlu perawatan khusus
c. Perawatan di rumah dengan didampingi oleh perawat pendamping pasien
d. Rumah sakit / fasilitas perawatan jangka panjang
e. Fasilitas keperawatan yang terlatih
f. Rumah perawatan umum, seperti panti jompo, dan sebagainya
8. DPJP/Perawat bersama dengan pasien/keluarga mengupayakan pencarian tempat
perawatan yang dapat menunjang kebutuhan pasien
9. Pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksana perawatan untuk menjamin
bahwa setiap pasien menerima perawatan dan penanganan yang sesuai dan adekuat
10. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komunikasi dengan dokter keluarga pasien
(jika ada). Jika pasien tidak memiliki dokter keluarga, maka Dokter jaga atau perawat
menganjurkan pasien untuk kontrol sesuai jadual ke RS. Namun jika pasien tidak
bersedia kontrol ke RS maka dianjurkan untuk kontrol ke instansi kesehatan terdekat.
11. Identifikasi pasien-pasien yang memerlukan perawatan khusus/ekstra seperti
kebutuhan perawatan kebersihan diri, sosial, dan sebagainya. Usahakan terpenuhinya
kebutuhan pasien dan berikan dukungan tambahan
12. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan mengenai rencana
keperawatan
13. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien
14. Pastikan bahwa pasien dan keluarga/pendamping telah memperoleh informasi yang
adekuat
15. Hak pasien sebelum dipulangkan:
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis,
rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan
lainnya mengenai rencana perawatan dan tata laksana selanjutnya
b. Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya, bersama dengan kerabat,
pendamping, atau teman pasien
c. Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang relevan
dengan perawatannya dan tersedia di masyarakat
d. Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan jangka panjang,
termasuk dampak finansialnya
e. Diberikan nomor kontak yang dapat di hubungi saat pasien
membutuhkan bantuan/saran mengenai pemulangannya
f. Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail layanan yang dapat
diakses (resume pasien pulang/discharge summary)

8
g. DPJP/perawat tersedia sebagai orang yang dapat dihubungi oleh pasien dalam
membantu memberikan saran
h. Memperoleh akses untuk memberikan komplain mengenai pengaturan discharge
planning pasien dan memperoleh penjelasannya.
16. Discharge Summary pasien berisi :
a. Alasan masuk rumah sakit, diagnosis, dan komorbiditas
b. Temuan kelainan fisik dan lainnya yang penting
c. Prosedur diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan
d. Medikamentosa termasuk obat waktu pulang (yaitu semua obat-obatan untuk
diminum di rumah)
e. Status/kondisi pasien saat pulang
f. Instruksi follow up/tindak lanjut

F. Evaluasi
Monitor dan evaluasi efektivitas dan kelayakan rencana perawatan pasien secara periodik,
dengan cara:
1. Peninjauan ulang rekam medis/catatan pasien
2. Gunakan checklist untuk menilai perkembangan dan kemajuan discharge planing
Lakukan perencanaan ulang jika diperlukan

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi discharge planning berisi :


1. Resume perawatan pasien selama di rumah sakit

9
2. Resume rencana penanganan dan tata laksana pasien selanjutnya
3. Regimen pengobatan pasien
4. Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan terapi selanjutnya
5. Rencana kontrol dengan profesional/tenaga kesehatan lainnya
6. Detail mengenai pengaturan layanan di komunitas/publik dan waktu pertemuannya
Nomor kontak yang dapat dihubungi jika terjadi kondisi emergency/pembatalan kontrol/
muncul masalah-masalah medis pada pasien.

Ditetapkan di : Dumai
Pada Tanggal : Oktober 2019
RUMAH SAKIT PERTAMINA DUMAI
Direktur,

dr. Rudy Harmanda, MPH

10

Anda mungkin juga menyukai