Disusun Oleh :
Darwin P 331610053
Istiqomah 331610056
Yani S. 331610052
BEKASI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi
segala ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya, penyusun dapat
menyelesaikan laporan tugas dengan judul Pengolahan Limbah Industri Cair Domestik
Dengan Sistem Aerasi”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Tugas. Penyusun
menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Donn y ST., M.M. selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.
2. Teristimewa kepada orang tua kami yang dengan tulus hati membesarkan,
mendidik, dan senantiasa memberikan dorongan, semaangat serta doa yang tiada
henti. Semoga penulis diberikan kesempatan untuk membahagiakan mereka kelak.
3. Teman-teman Teknik Lingkungan angkatan 2016 yang selalu memberikan
dorongan untuk menyelesaikan laporan ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Penyusun
Kelompok I TL.D2.16 i
DAFTAR ISI
Kelompok I TL.D2.16 ii
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok I TL.D2.16 1
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aerasi adalah suatu unit pengolahan biologis yang dilengkapi dengan reactor
dan suatu unit proses pengolahan air limbah dengan memanfaatkan
mikroorganisme tersuspensi tanpa proses resirkulasi lumpur. Penambahan udara
pada kolam dilakukan dengan menggunakan aerator (Metcaif & Eddy).
Adapun tujuan dari aerasi ini adalah untuk penambahan jumlah oksigen
terlarut, penurunan jumlah CO2, menghilangkan H2S, CH4 yang menyebabkan
timbulnya bau, menurunkan Fe dan Mn dalam air. Skema alir proses dari aerasi
adalah sebagai berikut :
O₂ _ aerasi , reaksi:
Merubah Fe²+ › Fe³+ › mengendap
4 Fe ²+ + O₂ + 10 H₂O › 4 Fe ( OH )₃ + 8 H+
a. Spray nozzles
suatu proses dimana air baku disemprotkan melewati kolom pipa tertentu dan
keluar melalui nozzle. Dari nozzle inilah kemudian air baku akan kontak
dengan udara bebas.
b. Cascade
suatu proses dimana air baku dijatuhkan melewati bangunan berbentuk tangga
sehingga saat jatuh dari tangga yang lebih tinggi ke tangga yang di bawahnya
akan terjadi kontak dengan udara bebas.
Kelompok I TL.D2.16 2
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
d. Diffused-air aerator
suatu proses aerasi dimana sejumlah udara di difusikan ke dalam air baku
melalui tekanan yang tinggi ke dalam tangki/bak pengolahan. Udara yang
didisfusikan akan mengoksidasi beberapa senyawa yang dapat dihilangkan
dengan proses oksidasi yang terjadi.
Kelompok I TL.D2.16 3
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
d. Perpindahan gas
Perpindahan gas terjadi karena adanya kontak antara udara atau gas lain dengan
air, yang kemudian terjadi perpindahan suatu senyawa dari fase cair ke fase gas
yang akan dilepas ke udara. Banyaknya jumlah tray dalam aerasi akan
mempengaruhi besarnya perpindahan gas.8
e. Tekanan air
Tekanan air yang dipergunakan harus disesuaikan dengan metode yang
dipergunakan didalam proses aerasi. Tekanan air yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan proses transfer gas oksigen dalam air tidak berjalan maksimal.
f. Waktu kontak.
Perpindahan oksigen dari udara ke dalam air mebutuhkan waktu, semakin
panjang waktu kontak semakin banyak oksigen yang dapat berpindah.
g. Kejenuhan.
Konsentrasi dari gas-gas terlarut dalam air pada keadaan setimbang berarti gas-
gas tersebut telah mencapai titik jenuhnya. Nilai jenuh tergantung pada suhu
air, tekanan gas dalam atmosfer. Proses aerasi yang lebih lama akan
menghasilkan nilai jenuh oksigen.
Kelompok I TL.D2.16 4
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Keterangan : * = dikontrol.
Kelompok I TL.D2.16 5
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
BAB III
3.1 Proses
1. Biomassa yang terbentuk akan mendegradasi polutan organic. Penyediaan
oksigen juga terkadang dibantu dari fotosintetis alga / ganggang dalam kolam
tersebut
2. Penambahan Oksigen kedalam kolam dilakukan dengan pengadukan / difusi
udara. Dalam kolam aerobic, oksigen terlarut dan padatan tersuspensi teraduk
dengan baik, dari mikroorganisme yang bekerja juga termasuk mikroorganisme
aerobik.
Kelompok I TL.D2.16 6
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Flow Process 1
Kelompok I TL.D2.16 7
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Sedangkan fungsi dari bak aerasi itu sendiri secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memasok oksigen bagi mikroorganisme aerobic.
2. Menjaga lumpur aktif selalu konstan melaksanakan kontak dengan air
limbah yang baru datang dari sistem pengolahan limbah sebelumnya.
3. Mengurangi bahkan dapat menghilagkan zat pencemar yang terkandung
dalam air limbah.
Kelompok I TL.D2.16 8
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Flow Process 2
Kelompok I TL.D2.16 9
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Kelompok I TL.D2.16 10
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
Dari data tersebut dapat dihitung besar volume dan debit air limbah yang
keluar ke saluran irigasi. perhitungannya sebagai berikut:
1. Volume air limbah pada bulan
= 53 + 65 + 55,5 + 58
= 231,5m3
2. Debit air limbah setiap hari
= 231,5 : 31
= 7,47m3/ hari
Kelompok I TL.D2.16 11
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aerasi adalah pemambahan oksigen ke dalam air sehingga oksigen terlarut di
dalam air semakin tinggi. Pada prinsipnya aersi itu mencampurkan air dengan udara
atau bahan lain sehingga air yang beroksigen rendah kontak dengan oksigen atau
udara. Aerasi termasuk pengolahan secara fisika, karena lebih mengutamakan unsur
mekanisasi dari pada unsur biologi. Aerasi merupakan proses pengolahan dimana
air dibuat mengalami kontak erat dengan udara dengan tujuan meningkatkan
kandungan oksigen dalam air tersebut. Dengan meningkatnya oksigen zat-zat
mudah menguap seperti hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan
bau dapat dihilangkan. Kandungan karbondioksida dalam air akan berkurang.
Mineral yang larut seprti besi dan mangan akan teroksidasi mementuk endapan yang
dapat dihilangkan dengan sedimentasi dan filtrasi.
Kelompok I TL.D2.16 12
Sistem Pengolahan Kolam Aerasi (TL.16.D2)
2019
DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G., diterjemahkan oleh Santika, S., 1984, “ Metoda Penelitian Air”, Usaha
Nasional, Surabaya.
BPPT, 2008, “Buku Air Limbah Domestik DKI”, Dapat dilihat di:
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomesti
kDKI/BAB9KOLAMLAGOON.pdf, (akses terakhir: 15 Juni 2012).
BPPT, 2008, “Publikasi Buku 10 Patek”, Dapat dilihat di:
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/Buku10Patek/08TEKSTI .pdf,
(akses terakhir: 15 Juni 2012).
Dwioktavia., 2011, “Pengolahan Limbah Industri Tekstil”, Dapat dilihat di:
http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/pengolahanlimbah-industri-
tekstil/, (akses terakhir: 15 Juni 2012).
Rahayu, Betty S., 1993, ”Penanganan Limbah Industri Pangan”, Kanisius,
Yogyakarta.
Siregar, S.A., 2005, “ Instalasi Pengolahan Air Limbah”, Kanisius, Yogyakarta.
Sugiharto, 1987, “Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah”, Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Tchobanoglous, G., 1991, Edisi ke tiga “Teknik Sumber Daya Air”, Erlangga,
Jakarta.
Kelompok I TL.D2.16 13