Anda di halaman 1dari 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN SISTEM PRODUKSI


(Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara VII)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Anne Shinta Kusumarini


NIM : 112114070

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka


kamu akan mendapat; ketoklah, maka akan dibukakan
bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintuakan dibukakan .”
(Matius 7:7-8)

Sebuah karya dan bukti perjuangan yang Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus tercinta

Mamak Bapak tersayang

Adikku Melly yang terkasih

Sahabat-sahabatku untuk semua bantuan dan dukungannya

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Sistem Produksi”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma. Saya menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. H. Herry Maridjo, Dr., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP Supardiyono, M.Si,Akt.,QIA.,CA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari,S.E., S.I.P., M.Sc.,Ak.,CAselaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi
masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si.,QIA.,Ak.,CA selaku Dosen Pendamping
Akademik yang selalu membantu dalam masa-masa perkuliahan saya.
6. PT. Perkebunan Nusantara VII yang telah bersedia menjadi tempat penelitian
dan memberikan informasi kepada penulis dalam penyususnan skripsi.
7. Mamak, Bapak, dan adikku Melly yang selalu mendukung, memberi semangat
dan selalu mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan saling mendoakan
satu dengan yang lain.
9. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu per
satu.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
9Apr
il2
016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS . . . . . . . . v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA . . . . . . . . . . . . . . vi
HALAMAN KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
HALAMAN DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
HALAMAN DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
HALAMAN DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv
ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...........................................................................3
C. Batasan Penelitian......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan................................................................... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 7


A. Sistem............................................................................................. 7
B. Pengendalian Intern....................................................................... 10
C. Efektivitas...................................................................................... 18
D. Sistem Produksi............................................................................. 10
E. Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi
Manufaktur................................................................................... 23
F. Pengujian Kepatuhan ................................................................... 24
G. Statistika Sampling untuk Pengujian Kepatuhan........................ 25

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III : METODE PENELITIAN............................................................... 29


A. Jenis Penelitian............................................................................. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................ 29
D. Data Penelitian............................................................................. 30
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 30
F. Teknik Analisis Data................................................................... 31
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...................................... 37
A. Sejarah PT. Perkebunan Nusantara VII..................................... 37
B. Visi dan Misi perusahaan............................................................ 38
C. Aset Perusahaan.......................................................................... 39
D. Komoditas Unit Usaha............................................................... 39
E. Produk yang Dihasilkan.............................................................. 40
F. Kehidupan Sosial Kemasyarakatan............................................. 40
G. Struktur Organisasi, Job Desk dan Jam Kerja............................. 41
H. Pengendalian Intern Sistem Produksi Pada PT.Perkebunan
Nusantara VII............................................................................. 48

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................. 63


A. Gambaran Data ........................................................................ 63
B. Analisis Data............................................................................ 63
C. Pembahasan.............................................................................. 85
BAB VI : PENUTUP.................................................................................. 89
A. Kesimpulan............................................................................... 89
B. Keterbatasan dalam Penelitian................................................. 89
C. Saran ........................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 91
LAMPIRAN

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar Aliran Aktivitas Pengadaan Bahan Baku................ 50

Gambar 2 Gambar Aliran Aktivitas Produksi....................................... 52

Gambar 3 Gambar Aliran aktivitas Penyerahan Barang Kegudang..... 54

Gambar 4 Gambar Aliran Aktivitas Akuntansi.................................... 56

Gambar 5 Penentuan Besarnya Sampel, Keandalan 95%.......................88

Gambar 6 Evaluasi Hasil, Keandalan 95%.............................................89

Gambar 7 Dokumen Berita Acara........................................................ 92

Gambar 8 Laporan Produksi Harian.................................................... 93

Gambar 9 Laporan Barang Jadi........................................................... 94

Gambar 10 Laporan Pengiriman Barang Jadi ke Gudang.................... 95

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut


COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
Nusantara VI ............................................................................. 63
Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut
COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
Nusantara VI (lanjutan)............................................................... 64
Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut
COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
NusantaraVII (lanjutan)......................................................... 65
Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut
COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
Nusantara VI (lanjutan) ............................................................ 66
Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut
COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
Nusantara VII (lanjutan)............................................................ 67
Tabel 1 Perbandingan 5 komponen sistem pengendalian intern menurut
COSO(Committe Of Sponsoring Organization) dengan
pengendalian yang telah diterapkan pada PT Perkebunan
Nusantara VII (lanjutan)........................................................ 68
Tabel 2 Hasil pemeriksaan dokumen penerimaan bokar ..................... 70
Tabel 2 Hasil pemeriksaan dokumen penerimaan bokar (lanjutan)...... 71
Tabel 2 Hasil pemeriksaan dokumen penerimaan bokar (lanjutan)...... 72
Tabel 3 Hasil pemeriksaan dokumen monitoring pelaksanaan
produksi harian......................................................................... 73
Tabel 3 Hasil pemeriksaan dokumen monitoring pelaksanaan
produksi harian (lanjutan)......................................................... 74
Tabel 3 Hasil pemeriksaan dokumen monitoring pelaksanaan
produksi harian(lanjutan).......................................................... 75

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4 Hasil pemeriksaan dokumen barang jadi................................. 76


Tabel 4 Hasil pemeriksaan dokumen barang jadi (lanjutan)................. 77
Tabel 4 Hasil pemeriksaan dokumen barang jadi(lanjutan)................. 78
Tabel 5 Hasil pemeriksaan dokumen pengiriman barang jadi
kegudang.................................................................................. 79
Tabel 5 Hasil pemeriksaan dokumen pengiriman barang jadi
kegudang (lanjutan).................................................................. 80
Tabel 5 Hasil pemeriksaan dokumen pengiriman barang jadi
kegudang(lanjutan)................................................................... 81
Tabel 6 Perhitungan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern................. 84
Tabel 7 Daftar Tanggal dokumen yang terpilih secara acak ..................

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN KEPANJANGAN
AUPL Achieved upper precission limit
BOKAR Bahan Olah Karet
COSO (Committe Of Sponsoring Organization)
CP Corpotare Plane
CSR Corporate Social Responsibility
DUPL Desired upper precission limit
K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LG basah Low grade basah
LG kering Low grade kering
PTPN VII PT Perkebunan Nusantara VII
P2K3 Pejabat Pengadaan Kadar Karet Kering
RJPP Rencana Jangka Panjang Perusahaan
RKAP Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
RKO Rencana Kerja Oprasional
RKP Rencana Kerja Perusahaan
RPJ Rencana Jangka Panjang
RSS Rubber Smoked Sheet
SDM Sumber Daya Manusia
SIR Standard Indonesian Rubber
SNI Standard Nasional Indonesia
SMT Sistem Manajemen Terpadu
SOP Standar Operating Procedure
TBM Tanaman Belum Menhasilkan
TM Tanaman Menghasilkan
TUK Tata Usaha dan Kelola

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN SISTEM PRODUKSI


(Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara VII )

ANNE SHINTA KUSUMARINI


NIM: 112114070

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


2016

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengevaluasi apakah pengendalian intern


sistem produksi pada PT. Perkebunan Nusantara VII berjalan sesuai dengan lima
komponen dalam pengendalan intern menurut COSO (Committe Of Sponsoring
Organization) (2) untuk mengevaluasi apakah pengendalian intern sistem
produksi pada PT.Perkebunan Nusantara VII sudah efektif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis derkriptif. Cara menganalisis pelaksanaan pengendalian intern
sistem produksi dengan uji kepatuhan menggunakan metode fixed-sample-size
attribute samplinguntuk mengetahui apakah pengendalian intern sistem produksi
pada PT. Perkebunan Nusantara VII sudah efektif.
Dari hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa (1) pengendalian intern yang telah diterapkan oleh PT.
Perkebunan Nusantara VII belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan kelima
komponen pengendalian interen menurut teori COSO (Committe Of Sponsoring
Organization (2) sistem pengendalian intern sistem produksi belum efektif.
Kata kunci: pengendalian intern, coso, evaluasi pengendalian intern, siklus
produksi

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

EVALUATION OF PRODUCTION SYSTEM INTERNAL CONTROL


(A Case study at PT. Perkebunan Nusantara VII)

ANNE SHINTA KUSUMARINI


NIM: 11211407

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


2016

The purposes of this research are (1) to evaluate the internal control of the
production system in PT. Perkebunan Nusantara VII, (2) to evaluate whether the
internal control of production system in PT. Perkebunan Nusantara VII has been
or not.

The research is a case study. Data wascollected by observation, interview,


and documentation. The data analysis was descriptive. The analysis of production
system internal control was using the compliance test with fixed-sample-size
attribute sampling.

The results was showed that (1) The implementation of internal control in
PT. Perkebunan Nusantara VII was not fully in accordance with the five
components from the theory of COSO (Committe of Sponsoring Organization) (2)
the internal control of production system was not effective.

Keyword : internal control, COSO, internal control evaluation, production cycle

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan lingkungan dunia usaha pada masa saat

ini telah berkembang sangat cepat dan pesat. Persaingan usaha

antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya juga berlangsung secara

ketat, kondisi ini mengakibatkan seluruh perusahaan penghasil barang dan

jasa harus menghadapi lingkungan persaingan usaha yang semakin

kompetitif dan menuntut penggunaan sumber daya yang efisien dan

ekonomis serta konsisten dalam menghasilkan produk barang jadi. Untuk

menghasilkan barang jadi yang baik pastinya diperlukan bahan baku yang

baik pula dan proses produksi yang tepat.

Sejalan dengan perkembangan usaha dan semakin banyaknya

karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut tidak menutup

kemungkinan jika ada kecurangan yang dilakukan oleh karyawannya.

Dengan alasan ini memungkinkan perusahaan membutuhkan alat untuk

tetap melakukan pengawasan terhadap proses produksi secara tidak

langsung yang memberikan keyakinan bahwa apa yang telah dilaporkan

memang benar-benar dapat dipercaya. Salah satu alat ini yaitu pengendalian

intern.

Pada buku Sistem Akuntansi yang ditulis oleh Mulyadi (2008:163),

“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”. Dalam suatu perusahaan,

pengendalian intern mutlak diperlukan bagi kelangsungan hidup suatu

perusahaan. Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan

pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat

menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan

manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan

sebagai pedoman dalam perencanaan..

Pengendalian intern yang diterapkan pada perusahaan belum tentu

baik dan efektif walaupun sudah dapat berjalan selama perusahaan itu

didirikan. Dalam suatu sistem ini pasti terdapat kelemahan-kelemahan dan

kendala-kendala yang seharusnya dapat diatasi oleh perusahaan. Jika

kelemahan itu tidak segera diperbaiki maka perusahaan bisa mengalami

kerugian dan jika ini terjadi secara terus menerus bisa saja perusahaan

mengalami kebangkrutan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat

judul “Evaluasi Pengendalian Intern Sistem Produksi” studi kasus pada

perusahaan pengolahan karet pada PT. Perkebunan Nusantara VII. PT.

Perkebunan Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi adalah perusahaan

manufaktur yang cukup besar yang bergerak dalam bidang industri

pengolahan karet,agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan dan

kemungkinan adanya kecurangan maka diperlukan suatu sistem

pengendalian intern terhadap sistem produksinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan

masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah:

1. Apakah pengendalian intern sistem produksi di PT. Perkebunan

Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi sudah sesuai dengan 5

komponen pengendalian intern dalam teori COSO (Committe Of

Sponsoring Organization)?

2. Apakah pengendalian intern sistem produksi di PT. Perkebunan

Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi sudah efektif ?

C. Batasan Penelitian

Penulis membatasi masalah yang dibahas mengenai evaluasi

efektivitas pengendalian intern sistem produksi pada PT. Perkebunan

Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi dilihat dari ada atau tidaknya

otorisasi pada setiap dokumen yang berhubungan dengan sistem produksi.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan yang

ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengevaluasi apakah pengendalian intern sistem produksi pada

PT. Perkebunan Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi telah sesuai

dengan lima komponen sistem pengendalian interen

padaCOSO(Committe Of Sponsoring Organization).

2. Untuk mengevaluasi apakah pengendalian intern sistem produksi pada

PT.Perkebunan Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi sudah efektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VII unit usaha Padang

Pelawi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi

manajemen perusahaan dalam memperbaiki sistem pengendalian intern

yang telah diterapkan dalam perusahaan khususnya pada sistem

produksi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai permasalahan

yang dibahas dalam penulisan ini dan juga diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama

penelitian yang berkaitan dengan evaluasi pengendalian intern sistem

produksi pada perusahaan pengolahan karet.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

penerapan 5 komponen sistem pengendalian intern COSO(Committe Of

Sponsoring Organization) sistem produksi pada perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang

masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang

digunakan sebagai dasar dalam mendeskripsikan dan

mengevaluasi pengendalian intern sistem produksi.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, waktu

dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik

pengumpulan data, jenis data yang diperlukan, serta teknik

analisis data.

Ban IV : Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini akan dibahas tentang perusahaan, sejarah

berdirinya perusahaan,tujuan didirikannya perusahaan,

struktur organisasi, job deskription dan jam kerja, bidang

usaha dan fasilita serta sistem pengendalian intern yang

diterapkan pada perusahaan.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengendalian intern

sistem produksi dan pengujian evektivitas pengendalian

intern sistem produksi.

Bab VI : Penutup

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari

pembahasan, keterbatasan penelitian, dan saran yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti

selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto, HM (2008:34), “Sistem(system) dapat

didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan

komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

sebagai kumpulan dan prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan

tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.”

Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan

proses. Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses

adalah prosedurnya. Menurut Mulyadi (2008:2), “Sistem merupakan

sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya,

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Nugroho(2001:32), “Pengertian sistem adalah sesuatu yang

memiliki bagian-bagian yang yang saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output”.

Pada dasarnya yang dapat disebut sebagai sistem bilamana dapat

memenuhi dua syarat. Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang

saling berkaitan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu,yang

disebut dengan subsistem. Agar sistem dapat berfungsi secara efektif

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan efisien, subsistem-subsistem ini harus berkaitan satu dengan yang

lain. Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga

unsur, yaitu input, proses, dan output. Input adalah penggerak atau

pemberi tenaga supaya sistem persebut dapat dioperasikan danproses

itu sendiri adalah yang merubah input menjadi output. Sedangkanoutput

adalah hasil operasi yang dalam pengertian sederhananya berarti tujuan,

sasaran atau target pengoperasian suatu sistem

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto,HM pada buku Sistem Teknologi Informasi

(2008:54) mengemukakan bahwa “Karakteristik yang terkandung

didalam sistem meliputi komponen-komponen berikut ini, batasan

sistem (boundary), lingkungan luar sistem, penghubung(interface),

input, output proses dan sasaran atau tujuan”.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

bagian dari sistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara

keseluruhan. Contoh, jika perusahaan dipandang sebagai sistem maka,

sistem akuntansi adalah subsistemnya.

Suatu sistem memiliki batasan sistem yang merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

lingkungan yang lainnya. Batas sistem menunjukan ruang lingkup dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suatu sistem. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan tapi dapat juga bersifat merugikan

sistem. Bila bersifat menguntungkan maka lingkungan tersebut harus

tetap dijaga dan di pelihara. Namun bila bersifat merugikan maka harus

ditahan dan dikendalikan karena dapat mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

Penghubung sistem adalah media yang menghubungkan antar

subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari

subsistem satu ke subsistem yang lainny. Input adalah energi yang

dimasukkan kedalam sistem. Input dapat dibagi menjadi dua yaitu

maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi

yang dimasukkan supaya sistem tersebut beroprerasi. Contohnya sistem

komputer yang berada didalam sistem komputer. Sedangkan signal

input adalah energi yang diproses untuk didapatkan output, contohnya

data yang diolah menjadi informasi. Sedangkan keluaran atau output

adalah hasil dari energi yang diolah, misalnya informasi keuangan.

Pengolahan sistem merupakan bagian dari sistem yang akan

merubah input menjadi output. Misalnya sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan atau laporan-

laporan lainnya yang dibutuhkan manajemen. Suatu sistem pasti

memiliki tujuan atau sasaran, karena sasaran dari sistem akan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

menentukan input yang dibutuhkan sistem dan output yang akan

dihasilkan sistem.

Dari definisi-definisi diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa

sistem merupakan hal yang mendasar dalam suatu organisasi untuk

membentuk suatu kesatuan dalam mencapai tujuan tertentu.

B. Pengendalian Intern

1. Pengertian Pengendalian Intern

Adapun pengertian pengendalian internal menurut COSO

(Committe of Sponsoring Organization) pada buku Auditing yang

disusun oleh Al. Haryono Jusup (2001:252) mendefinisikan sebagai

berikut:

“Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh


dewan komisaris, manajemen dan personil satuan usaha
lainnya,yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut:
(a) keandalan pelaporan keuangan
(b) kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
(c) efektifitas dan efisiensi operasi.

Sedangkan menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2008)

mengatakan bahwa “Sistem pengendalian interen meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Jadi peneliti penyimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan

proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dirancang

untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif

tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,

mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.

2. Konsep Pengendalian Intern

Ada lima komponen struktur pengendalian intern menurut teori

COSO (Committe of Sponsoring Organization)yang saling

berkaitanyang terdapat pada buku Auditing yang disusun oleh Al.

Haryono Jusup (2008:252) yaitu :

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana organisasi,

mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang-

orangnya. Dan merupakan landasan bagi komponen-komponen

pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur.

menurut Boynton, Johnson, Kell (2003:379-383) ada sejumlah

faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu

entitas yang diantaranya sebagai berikut:

1) Pentingnya integritas dan nilai etika (integrity and ethical

values) diantara semua personil dalam organisasi, manajemen

puncak seharusnya mengkomunikasikan kepada semua

karyawan, baik secara verbal maupun pernyataan kebijakkan

tertulis dan kode etik perilaku, bahwa hal yang sama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

diharapkan dari mereka. Memberikan bimbingan moral kepada

karyawan yang memiliki latar belakang kurang baik yang telah

mengakibatkan mereka tidak mempedulikan mana yang baik

dan mana yang buruk. Serta mengurangi dan menghilangkan

godaan yang dapat mengarahkan tindakan yang tidak jujur dan

melawan hukum.

2) Komitmen terhadap kompetensi (commitment to competence).

Untuk mencapai tujuan entitas, personel pada setiap tingkatan

dalam organisasi harus mencakup pertimbangan manajemen

mengenai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, dan

bauran dari intelegensi, pelatihan dan pengalaman yang

diperlukan untuk mengembangkan kompetensi tersebut.

3) Dewan komisaris dan komite audit.

Komposisi dari dewan komisaris dan komite audit (board of

directors and audit committee) dan cara mereka melaksanakan

tanggung jawab atas kekuasaan dan kekeliruan memiliki

dampak yang besar terhadap lingkungan pengendalian.

4) Filosofi dan gaya operasi manajemen.

Banyak karakteristik yang dapat membentuk bagian dari

filosofi dan gaya operasi manajemen (management’s

philosophy and operating style) dan memiliki dampak terhadap

lingkungan pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

5) Struktur organisasi.

Struktur organisasi (organization structure) berkontribusi

terhadap kemampuan suatu entitas utuk memenuhi tujuan

dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan

aktivitas suatu entitas. Struktur organisasi entitas biasanya

digambarkan dalam suatu bagan organisasi yang harus secara

akurat merefleksikan garis wewenang dan hubungan

pelaporan.

6) Penetapan wewenang dan tanggung jawab.

Penetapan wewenang dan tanggung jawab (assignment of

authority and responsibility) merupakan perpanjangan dari

pengembangan suatu struktur organisasi. Wewenang dan

tanggung jawab mencakup penjelasan-penjelasan mengenai

bagaimana dan kepada siapa wewenang dan tanggung jawab

untuk semua entitas dibebankan, dan harus memungkinkan

setiap individu untuk mengetahuai bagaimana tindakannya

saling berhubungan dengan individu lainnya dalam

memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan entitas.

7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

Suatu konsep fundamental adalah bahwa pengendalian intern

dilaksanakan atau diimplementasikan oleh orang. Oleh karena

itu, agar pengendalian intern efektif, adalah penting bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

kebijakan dan prosedur sumber daya manusia (human resource

policies and procedures) yang ditetapkan akan menjamin

bahwa personil entitas memiliki tingkat integritas, nilai etika,

dan kompetensi yang diharapkan.

b. Penaksiran Risiko

Perusahaan harus mewaspadai dan mengelola risiko yang

dihadapinya. Perusahaan harus menetapkan tujuan yang terintegrasi

dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan aktivitas-

aktivitas lainnya sehingga organisasi beroperasi secara harmonis.

Perusahaan juga harus menetapkan mekanisme untuk

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko terkait.

c. Informasi dan Komunikasi

Disekitar aktivitas-aktivitas ini terdapat sistem informasi dan

komunikasi. Hal ini memungkinkan karyawan perusahaan

mendapatkan dan menukar informasi yang diperlukan untuk

melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.

Dalam buku Auditing yang disusun oleh Al. Haryono Jusup

(2010:262)dijelaskan tentang informasi dan komunikasi sebagai

berikut “Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan

pelaporan keuangan, yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari

metoda dan catatan-catatan yang digunakan untuk

mengidentifikasi, menggabungkan ,menganalisis, menggolongkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

,mencatat, dan melaporkan transaksi perusahaan (termasuk pula

kejadian-kejadian dan kondisi) dan menyelenggarakan

pertanggungjawaban atas aktivitas dan kewajiban yang

bersangkutan. Komunikasi menyangkut pemberian pemahaman

yang jelas tentang peran dan tanggung jawab masing-masing

individu berkenaan dengan struktur pengendalian intern atas

pelaporan keuangan.

d. Aktivitas Pengendalian

Al. Haryono Jusup (2010:263) juga mengemukakan dalam buku

Auditingnya bahwa, “Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan

prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen

telah dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan”. Aktivitas

pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada

berbagai jenjang organisasi dan fungsi.

Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan

keuangan dikategorikan dengan berbagai cara, yaitu:

1) Pemisahan tugas

Pemisahan tugas (segregation of duties) melibatkan

pemastian bahwa individu tidak melaksanakan tugasnya yang

tidak seimbang. Tugas dianggap tidak seimbang dari sudut

pandang pengendalian ketika memungkinkan individu untuk

melakukan suatu kekeliruan ataupun kecurangan dan kemudian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

berada pada posisi untuk menutupinya dalam pelaksanaan

tugas normalnya.

2) Pengendalian pemrosesan informasi

Pengendalian pemrosesan informasi (information

processing controls) mengacu pada resiko yang berhubungan

dengan otorisasi, kelengkapan dan akurasi transaksi. Terdiri

dari 2 kategori, yaitu:

a). Pengendalian umum. Tujuan pengendalian umum

(general controls) adalah untuk mengendalikan

pengembangan program, perubahan program, operasi

komputer, dan mengamankan akses terhadap data dan

program.

b). Pengendalian aplikasi. Pengendalian aplikasi

(application controls) dirancang untuk menyediakan

keyakinan yang memadai bahwa pencatatan, pemrosesan

dan pelaporan data oleh teknologi informasi secara tepat

dilaksanakan untuk aplikasi tertentu.

c) Pengendalian fisik. Pengendalian fisik (physical controls)

menaruh perhatian terhadap pembatasan dua jenis aktiva

dan catatan yang penting seperti akses fisik langsung, akses

tidak langsung melalui persiapan atau pemrosesan dokumen

seperti pesanan penjualan dan pengeluaran nota yang

mengotorisasi penggunaan dan disposisi aktiva.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4) Review kinerja

Review digunakan untuk menilai kinerja dan juga dapat

digunakan untuk menganalisis dalam perancanaan audit, serta

melakukan review terhadap laporan yang mengikhtisarkan secara

terinci dari saldo akun serta melakukan review terhadap kinerja

aktual yang dibandingkan dengan anggaran, peramalan atau jumlah

periode sebelumnya.

e. Pemantauan

Pada buku Auditing yang disusun oleh Al. Haryono Jusup

(2008:270) menyatakan bahwa, “Pemantauan atau pemonitoring

adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja struktur

pengendalian intern sepanjang masa”. Hal itu menyangkut

penilaian tentang rencana dan pelaksanaan operasi pengendalian

oleh orang yang tepat untuk setiap periode waktu tertentu, untuk

menentukan bahwa sistem pengendalian intern telah berjalan sesuai

dengan yang dikehendaki dan bahwa modifikasi yang diperlukan

karena adanya perubahan-perubahan kondisi telah dilakukan.

Faktor-faktor berikut yang dipertimbangkan dalam memutuskan

bagaimana mengimplementasikan setiap komponen, yaitu: Ukuran

entitas, karakteristik organisasi dan kepemilikan, sifat dari usaha,

keanekaragaman dan kompleksitas dari operasi, metode

pemrosesan data, persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

C. Efektivitas

Pada buku Pemeriksaan Kinerja yang disusun oleh Johny Setyawan

(1988:56) bahwa,

“Pengertian efektivitas tidak lepas dari pengertian efisiensi karena


terdapat hubungan yang erat. Efisiensi dapat dirumuskan dengan
melihat kapasitasnya”. Pendek kata merupakan berbandingan
antara input dengan output, sedangkan efektivitas dirumuskan
sebagai derajad suatu keberhasilan suatu organisasi dalam
usahanya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaa. Jadi
sebenarnya pengertian efektivitas berhubungan dengan hasil
operasionalnya”.

D. Sistem Produksi

1. Pengertian Siklus Produksi

“Sistem atau siklus produksi berkaitan dengan proses mengubah

bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan dan

pengendalian tentang jenis dan jumlah barang yang diproduksi, tingkat

persediaan yang harus diselenggarakan, dan transaksi-transaksi serta

kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses produksi” ( AL.

Haryono Jusup 2002:151). Transaksi dalam siklus ini dimulai pada saat

bahan baku diminta untuk keperlukan produksi, dan diakhiri dengan

pengiriman barang yang diproduksi menjadi barang jadi. Transaksi-

transaksi dalam siklus ini disebut transaksi-transaksi produksi

2. Fungsi-fungsi serta Pengendalian yang Terkait dengan Siklus Produksi

a. Fungsi Penjualan

Jika dalam suatu perusahaan produksinya berdasarkan pesanan dari

pembeli, bagian order penjualan berfungsi menerima order dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

customer dan menentukan order tersebut ke departemen produksi.

Order pelangganyang telah ditulis dalam formulir pemesanan, maka

order dari pelanggan dapat diserahkan langsung oleh fungsi penjualan

ke fungsi produksi untuk dapat segera diproses. Juka dalam

perusahaan yang berproduksi secara massa, fungsi penjualan melayan

order dari customer berdasarkan sediaan produk jadi yang ada

digudang.

b. Fungsi Otorisasi Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat perintah produksi

bagi bagian-bagian yang ada dibawahnya yang akan terkait dalam

pelaksanaan proses produksi guna memenuhi perintah produksi dan

fungsi penjualan. Fungsi otorisasi produksi berada ditangan

departemen produksi dan biasanya dibantu oleh fungsi perencanaan

dan pengawasan produksi dalam pembuatan order produksi tersebut.

Order produksi tersebut dituangkan dalam bentuk tertulis berupa

dokumen yang disebut dengar order produksi. Surat order produksi

ini dilampiri surat kebutuhan dan daftar kegiatan produksi.

c. Fungsi Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan produksi sesuai

dengan surat order produksi yang diterima dari departemen produksi

dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang

melampiri surat order produksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

d. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membantu Departemen

Produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.

Otorisasi pelaksanaan produksi diberikan didepartemen perencanaan

dan pengendalian produksi berdasarkan order yang diterima dari

pesanan(pembeli) atau analisis taksiran penjualan dan permintaan

barang. Dokumentasi otorisasi dilakukan dengan menerbitkan order

produksi bernomor urut tercetak. Selain itu dibuat juga laporan

permintaan bahan yang menunjukan bahan baku dan bahan lain yang

dibutuhkan bahan yang harus dibeli dahulu, maka salah satu copy

laporan dikirimkan ke bagian pembelian.

Perencanaan dan pengendalian produksi juga bertanggung jawab

atas pemonitoran pemakaian bahan dan tenaga kerja, dan mengikuti

perkembangan-perkembangan order produksi sampai order-order

tersebut selesai dan ditransfer ke bagian barang jadi. Dalam

pelaksanaan tanggungjawab ini, review atas laporan aktivitas produksi

harian sangat penting artinya.

e. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk melayani permintaan

bahan baku dan bahan atau barang yang lain yang disimpan digudang.

Fungsi ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang

diserahkan oleh fungsi produksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

f. Fungsi Akuntansi Biaya

Fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mencatat biaya

produksi tidak langsung dan biaya non produksi kedalam buku

pembantu biaya.

g. Fungsi Akuntansi Umum

Fungsi akuntansi umum bertanggung jawab untuk mencatat

transaksi terjadinya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead

pabrik, dan biaya non produksi kedalam jurnal pemakaian bahan baku

dan jurnal umum.

3. Dokumen dan Catatan

Dokumen dan catatan yang digunakan dalam transaksi manufaktur

adalah sebagai berikut:

a. Surat Order Produksi

Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh

departemen produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang

terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi

sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi,

dan jangka waktu seperti yang tercantum dalam surat order produksi

tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

b. Kartu Jam Kerja

Untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi

untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order

produksi.

c. Bukti pengeluaran an penerimaan barang gudang

d. Bukti pengembalian barang kegudang

e. Bukti kas keluar

f. Laporan produk selesai

g. Buku pembantu sediaan

4. Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Manufaktur

Sebagai dasar untuk pengujian pengendaalian dan perancangan program

audit untuk pengujian subtantif,berikut ini disajikan sebagai bagan alir sistem

informasi akuntansi manufaktur. Dalam bagian ini digambarkan dengan bagan

alir sistem informasi akuntansi yang terdiri dari gabungan jaringan prosedur-

prosedur yang membentuk sistem tersebut :

a. Prosedur Order Produksi

Prosedur order produksi ditujukan untuk mengkoordinasikan

kegiatan pengolahan produk guna memenuhi pesanan pembelian atau

kebutuhan produk untuk jangka waktu tertentu.

b. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang

Setelah fungsi produksi menerima surat order produksi,

berdasarkan daftar kebutuhan bahan fungsi produksi meminta bahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

baku dan bahan penolong kefungsi gudang melalui prosedur

permintaan dan pengeluaran barang gudang.

c. Prosedur Pengembalian Barang Gudang

Jika jumlah yang diambil dari gudang lebih banyak dari bahan

yang dipakai, pengembalian barang kegudang dilakukan dengan

prosedur seperti yang terdapat dalam lampiran.

E. Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi Manufaktur

Menurut Mulyadi dalam buku Auditing(2002:234) aktivitas pengendalian

yang diperlukan dalam transaksi manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang,

dan fungsi yang menganggarkan biaya.

2. Pemisahan fungsi gudang dan fungsi produksi.

3. Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.

4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi

perencanaan dan pengendalian produksi dan otorisasi oleh kepala

fungsi produksi.

5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh

kepala fungsi produksi yang bersangkutan.

6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang

bersangkutan.

7. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebankan biaya

overhead pabrik kepada produk.

8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

9. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang

gudang, bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut bercetak dan

penggunaannya dipertanggungjawabkan.

10. Penggunaan kartu kos produk untuk mencatat kos produk yang

diproduksi.

11. Menggunakan laporan produk selesai untuk menyerahkan produk

selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang dan untuk dasar

pencatatan kos produk yang diproduksi.

12. Secara periodik dilakukan rekonsilisasi kartu biaya dengan akun

kontrol biaya didalam buku besar.

13. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produksi pada waktu

yang tepat.

F. Pengujian Kepatuhan

Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern dapat dilakukan

dengan dua cara pengujian:

1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap struktur sistem pengendalian

intern. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pengujian Transaksi dengan Cara Mengikuti Pelaksanaan

Transaksi Tertentu.

Dalam membuktikan adanya kepatuhan PI, akuntan dapat

memilih transaksi tertentu,kemudan melakukan pengamatan

adanya unsur-unsur pengendalian intern dalam pelaksaanaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

transaksi tersebut, sejak transaksi itu dimulai hingga transaksi

tersebut selesai.

b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah

dicatat.

Dalam hal ini akuntan harus memiliki transaksi tertentu

kemudian mengikuti pelaksanaan sejak awal sampai selesai

melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut

dan pencatatannya dalam catatan auntansi.

2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap struktur pengendalian intern

Dalam pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengambil sampel kas masuk dan dengan dokumen

pendukung lainnya. Tujuannya untuk memastikan transaksi

yang telah terjadi telah mendapat otorisasi dari pejabat yang

berwajib.

b. Melaksanakan pengujian yang bertujuan untuk menilai

efektivitas pengendalian intern.

G. Statistika Sampling untuk Pengujian Kepatuhan

Menurut Mulyadi (2002:253), “Statistical sampling dibagi menjadi dua

yaitu attribute sampling dan variabel sampling.Attribute sampling atau

disebut pula dengan proportional sampling digunakan terutama untuk

menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian),

sedangkan variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai

rupiah yang tercantum dalam akun (dalam pengujian substantif)”. Dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

bagian ini uraian akan dibatasi pada penggunaan attribute sampling dalam

pengujian kepatuhan.

Ada tiga model attribute sampling:

1. Fixed-sample-size attribute sampling

Model pengambilan sampel ini ditujukan untuk memperkirakan

persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini

terutama digunakan jika akuntan melakukan pengujian pengendalian

terhadap suatu unsur pengendalian intern, dan akuntan tersebut

memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan (kesalahan).

Prosedur dalam pengambilan sampel pada model ini adalah sebagai

berikut:

a) Menentukan attribute sampling yang akan diperiksa untuk menguji

efektivitas pengendalian intern

b) Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya

c) Menentukan besarnya sampel

d) Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi

e) Memeriksa terhadap attribute yang menunjukan aktivitas unsur

pengendalian intern

f) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel

2. Stop-or-go sampling

Model ini dapat mencegah akuntan dari pengambilan sampel yang

terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini

mungkin. Model ini digunakan jika akuntan yakin bahwa kesalahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

yang diperkirakan dalam populasi sangatlah kecil. Prosedur yang harus

ditempuh oleh auditor dalam menggunkan stop – or – go sampling

adalah sebagai berikut :

a. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan

b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian

pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil

c. Buatlah tabel stop – or – go decision

d. Evaluasi hasil pemeriksaan tehadap sampel

3. Discovery sampling

Model pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat

kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati

nol). Dalam model ini akuntan menginginkan kemungkinan tertentu

untuk menemukan paling tidak satu kesalahan, jika kenyataannya tingkat

kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan. Discovery

sampling digunakan akuntan untuk menemukan kecurangan, pelanggaran

yang serius dari unsur pengendalian intern, dan ketidakberesan yang

lain.Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan attribute yang akan diperiksa

b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil

sampelnya

c. Tentukan tingkat keandalan

d. Tentukan desered upper precision limit (DUPL)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

e. Tentukan besarnya sampel

f. Periksa attribute sample

g. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

memusatkan pada objek penelitian tertentu dengan mempelajarinya sebagai

studi kasus. Data yang diperoleh disusun dan dipelajari menurut urutannya

dan dihubungkan satu dengan yang lainnya secara menyeluruh sehingga

kesimpulan yang dapat diambil hanya berlaku untuk tempat yang diteliti

saja.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2015.

2. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII bagian produksi

karet unit Padang Pelawi, Bengkulu.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang mengerti tentang sistem

produksi pada perusahaan tersebut, diantaranya pimpinan, karyawan

bagian produksi, dan bagian administrasi.

2. Objek penelitian

Objek yang akan diteliti adalah sistem produksi yang disajikan

oleh perusahaan, beserta dengan pengendalian internnya.

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

D. Data penelitian

Data yang dibutuhkan oleh penulis dari perusahaan dalam penelitian ini

adalah:

1. Gambaran umum perusahaan

2. Sejarah dan perkembangan perusahaan

3. Prosedur kegiatan produksi

4. Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem produksi

5. Dokumen sumber dan dokumen pendukung dalam sistem produksi

6. Pengendalian intern produksi

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip data

perusahaan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

gambaran umum perusahaan dan siklus produksi perusahaan.

2. Wawancara

Peneliti juga melakukan wawancara langsung pada manajer atau

karyawan yang bersangkutan, yang berkaitan dengan subjek dan objek

penelitian.

3. Observasi

Peneliti akan melakukan observasi terhadap dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan pengendalian intern sistem produksi. Adapun

dokumen dokumen yang diperiksa meliputi:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

a. Order produksi

b. Laporan permintaan bahan baku

c. Laporan aktivitas produksi harian

d. Laporan produksi selesai

e. Laporan pengiriman barang kegudang

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang dipakai adalah Teknik Deskriftif, yaitu teknik yang

mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data mengenai

pengendalian intern terhadap sistem produksi pada perusahaan, sehingga

memberikan gambaran yang cukup jelas untuk menarik kesimpulan tentang

keefektifan pengendalian intern tersebut.

1. Untuk menjawab pertanyaan pertama

Untuk mengevaluasi apakah pengendalian intern sistem produksi

pada PT. Perkebunan Nusantara VII sudah berjalan sesuai dengan

kelima komponen pengendalian intern menurut COSO(Commite Of

Sponsoring Organization) adalah:

a). Mendeskripsikan dan memahami pengendalian intern sistem produksi

dan juga melihat apakah ada fungsi penjualan, otorisasi produksi,

produksi, perencanaan dan pengawasan produksi, gudang, fungsi

akuntansi biaya, dan fungsi akuntansi umum.

b). Mendeskripsikan adanya pemisahan fungsi.

c). Mendeskripsikan catatan akuntansi yang ada didalam sistem produksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

d). Membandingkan secara satu persatu dari kelima komponen struktur

pengendalian intern menurut teori COSO (Committe of Sponsoring

Organization) dengan kegiatan pengendalian yang telah dilakukan

pada perusahaan, dangan begitu peneliti dapat mendeskripsikan

pengendalian intern yang sudah berjalan apakah sudah sesuai dengan

kelima komponen struktur pengendalian intern menurut teori COSO

(Committe of Sponsoring Organization) yaitu lingkungan

pengendalian , penaksiran resiko, informasi dan komunikasi, aktivitas

pengendalian serta pemantauan dan membandingkannya dengan

kegiatan serta penerapan pengendalian pada perusahaan pada saat

dilakukannya penelitian. Cara yang dilakukan dalam membandingkan

semua teori dengan praktiknya digambarkan dalam tabel. Dengan

dibuatnya tabel diharapkan para pembaca dapat dengan mudah

membandingkan antara teori dengan praktik apakah sudah terlaksana

atau belom.

2. Untuk menjawab permasalahan kedua

Untuk mengevaluasi apakah pengendalian intern pada sistem

produksi di PT. Perkebunan Nusantara VII sudah efektif. Metode yang

digunakan untuk menguji efektivitas SPI ini adalah fixed -sample –size

attribute sampling. Digunakan metode ini karena penulis belum

mengetahui apakah sistem pengendalian intern yang ada pada PT.

Perkebunan Nusantara VII sudah efektif atau belum dan karena penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

belum yakin dengan sistem pengendalian yang sudah ada pernah diteliti

atau belum.

Pengambilan sampel dengan metode ini ditujukan untuk

memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dengan populasi.

Model ini terutama digunakan jika melakukan pengujian terhadap suatu

unsur pengendalian intern dan dalam pengujian tersebut akan menjumpai

beberapa kesalahan.

Adapun prosedurnya adalah:

a) Menentukan atribut yang akan diperiksa dalam penelitian ini

tandatangan atau otorisasi dari pihak berwenang.

b) Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Dokumen yang

akan dipakai untuk mengambil sampel adalah dokumen tahun 2015

dari bulan Januari sampai April . Dokumen yang dimaksud adalah

Order produksi, Laporan permintaan bahan, Laporan aktivitas

peoduksi harian,Laporan produksi selesai, Laporan pengiriman

kegudang

c) Menentukan besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel

yang akan diambil dari populasi tersebut secara statistik, maka terlebih

dahulu ditentukan:

1. Tingkat keandalan atau disingkat R%.

Dalam pengujian kepatuhan ini menggunakan tingkat keandalan

95%.

2. Penaksiran persentase terjadinya attribute dalam populasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Dalam pengujian ini peneliti menentukan taksiran presentase

kesalahan dalam populasi sebesar 5%.

3. Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan( desired upper

precision limit atau DUPL). Peneliti menentukan batas maksimum

kesalahan yang masih dapat diterima sebesar 5%. Setelah itu lihat

tabel penentu besarnya sample dengan tingkat keandalan 95%.

Adapun cara untuk menetukan besarnya sampel dari tabel tersebut

dengan cara:

1. Lihat kolom taksiran persentasekesalahan populasi (expected

percent rate of occurrence) pada tabel tersebut,cari angka

1%.

2. Cari DUPL (baris diatas) sebesar 5%.

3. Cari penentuan antara kolom accurrence rate 1% dengan

DUPL 5%

4. Kolom accurrence rate 1% dengan DUPL 5% bertemu

pada angka 100. Artinya sampel yang harus di ambil adalah

sebesar 100.

Dalam penentuan accurrence rate 1% peneliti telah melakukan

perhitungan terhadap 100 dokumen acak dan telah ditemukan 1

kesalahan, dengan begitu peneliti dapat memperhitungan accurrence rate

dengan cara: × 100% = 1%.

d) Pemilihan anggota sampel dari seluruh populasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Dalam penelitian ini, pemilihan anggota 100 sampel. Adapun

caranya adalah dari keseluruhan populasi akan dikelompokan menurut

bulan diterbitkannya dokumen perusahaan (sampel)tersebut. Karena

periode penelitian diambil 4 bulan (Januari-April ) maka dari setiap

bulannya akan diambil 25 sampel secara acak.

e) Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukan efektivitas unsur

pengendalian intern.

Cara pemeriksaan terhadap attribute yang akan menunjukan

efektivitas unsur pengendalian intern adalah dari jumlah samplel yang

diambil tersebut, kemudian diperiksa attributenya yaitu berupa

tandatangan atau otorisasi dari pihak yang berwenang. Jika dari suatu

attribute sampel tersebut ditemukan dokumen yang tidak ada tanda

tangan atau otorisasi dari pihak yang berwenang, maka akan dicatat

berapa kali ditemukan hal tersebut.

f) Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel

Untuk menentukan efektivitas suatu unsur sistem pengendalian

intern tersebut, digunakan tabel evaluasi hasil yang memiliki tingkat

keandalan sesuai dengan yang digunakan untuk menentukan besarnya

sampel yang lalu. Dengan tabel (lampiran) tersebut dapat ditemukan

berapa achieved upper precisioon limit (AUPL).

Pencarian AUPL dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Lihat tabel evaluasi hasil keandalan 95%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2. Dalam kolom sample size, dicari angka sebesar sample yang

telah dipilih yaitu 100

3. Dari angka sample size kemudian pencarian diarahkan

kekanan secara horizontal untuk menemukan angka

kesalahan yang dicari.

4. Dari angka kesalahan jika ditarik secara horizontal ke kiri

didapati sample size, ditarik vertikal keatas untuk

menemukan achieved upper precision limit. Lalu di

bandingkan AUPL dengan DUPL.

Jika AUPL > DUPL maka SPI tidak efektif

Jika AUPL≤ DUPL maka SPI efektif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. Perkebunan Nusantara VII

Kronologis berdirinya Unit Usaha Padang Pelawi diawali dengan terbitnya

Surat Menteri Pertanian No. 518/Mentan/VI/1980 tanggal 6 Juni 1980 perihal

penugasan kepada Direksi PT Perkebunan di Indonesia termasuk PT Perkebunan

XXIII (Persero) Surabaya untuk mengadakan penjajakan dan penelitian

kemungkinan pelaksanaan perkebunan inti rakyat (PIR) di daerah Bengkulu yang

dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dirjen BUN/Dirjen Trans dan

PEMDA Tk. I Bengkulu. Dalam surat dari Dirjen Perkebunan Departemen

Pertanian Republik Indonesia No. 949/E/VII/1980 tanggal 17 Juli 1980 Perihal

mohon bantuan kepada Gubernur Kepala Daerah Tk. I Bengkulu untuk

penyediaan tanah kebun inti PTP XXIII dan Start-up Project dalam rangka proyek

NES VI di Bengkulu. Terbitnya Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I

Bengkulu No. 320/SK/B.IV/1980 tanggal 27 Oktober 1980 tentang penunjukan

lokasi tanah untuk proyek PIR/NES V Karet yang dilaksanakan oleh PT.

Perkebunan XXIII (Persero) di Kecamatan Seluma Kabupaten Bengkulu Selatan

dengan luas pencadangan untuk inti seluas 6.250 Ha.

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 78/HGU/DA/1988 tanggal 1 Oktober

1988 tentang pemberian Hak Guna Usaha atas nama PT. Perkebunan XXIII

(Persero) Surabaya melalui Kepala Direktorat Agraria Propinsi Bengkulu yang

isinya antara lain:

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

1. Memberikan Hak Guna Usaha pada PT Perkebunan XXIII (Persero) yang

diuraikan dalam peta situasi lampiran Pemerintah Panitia B Propinsi

Bengkulu No. 16/RSLB/B/1988 tanggal 5 April 1988 seluas ± 5.905 Ha

yang terletak di Desa Andalas Kecamatan Seluma Kabupaten Bengkulu

Selatan Propinsi Bengkulu.

2. Luas yang pasti akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pengukuran

dari Instansi Agraria.

3. Hak Guna Usaha berlaku sejak tanggal didaftarkan pada Kantor Agraria

Kabupaten yang bersangkutan dan berakhir pada tanggal 31 Desember

2023. Hak Guna Usaha No. 03/BS dengan surat ukur No. 3046/PT/1988

seluas 5.804 Ha yang dikeluarkan oleh kantor Agraria Bengkulu Selatan

tanggal 30 Desember 1988. Kemudian berdasarkan PP No. 12 tahun

1966 tanggal 14 Februari 1996 tertuang dalam Lembaran Negara RI No.

19 Tahun 1996 dan Akte Pendirian di Hadapan Notaris Harun Kamil SH.

No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI

No. C2-8335 HT. 01-01 tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996.

B. Visi dan Misi perusahaan

PTPN VII memiliki Visi “Menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet,

kelapa sawit,teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global”. Sedangkan Misi

dari PTPN VII yaitu “ Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan

tebu dengan menggunkan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif

serta ramah lingkungan. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan

bisnis inti (karet, kelapasawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

terbaru. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi.

Membangun tata kelola usaha yang efektif. Memelihara keseimbangan

kepentingan stakeholders, untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh

kembangkan perusahaan.

C. Aset Perusahaan

Dalam budidaya karet perusahaan memiliki 9 afdelling dengan yang terdiri

dari perkebunan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan

(TM) dan afdilling untuk pembibitan dengan luas keseluruhan 5.804 Ha, gedung

administrasi,m musola,rumah inap bagi pekerja, gedung pabrik, bengkel, mesin

pengolahan karet SIR(Standard Indonesian Rubber) dan RSS Ribber Smoked

Sheet), serta genset.

D. Komoditas Unit Usaha

Komoditas tanaman yang dikembangkan di kebun inti Unit Usaha Padang

Pelawi adalah karet. Tanaman ini dibudidayakan pada tanah dengan kontur yang

bervariasi. Budidaya yang dilaksanakan meliputi pembibitan, Tanaman Belum

Menghasilkan (TBM), dan Tanaman Menghasilkan (TM ). Secara administrative,

kebun inti Unit Usaha ini terbagi ke dalam 8 afdelling. Setiap afdelling tersebut

dipimpin oleh seorang Sinder Tanaman. Organisasi kerja yang dikepalai oleh

Sinder Tanaman tersebut bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan

operasional maupun administrasi terkait dengan tanaman dalam afdellingnya.Unit

Usaha Padang Pelawi juga memiliki 1Afdelling bibitan dikepalai seorang Sinder

Bibitan. Pohon-pohon karet yang dimiliki unit usaha saat ini adalah pohon-pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

dengan tahun tanam tahun 2003 sampai dengan 2012. Karet yang telah

menghasilkan saat ini adalah pohon dari tahun tanam 2003 sampai tahun 2007.

E. Produk yang Dihasilkan

PTPN VII (Persero) adalah salah satu perusahaan perkebunan milik negara.

Produk utama PTPN VII yaitu karet, minyak sawit, teh dan gula. Tetapi dalam

penelitian ini, peneliti memfokuskan pada unit usaha perkebunan karet. Dalam

komoditi karet ini perusahaan menghasilkan produk SIR(Standard Indonesian

Rubber) dan RSS (Ribber Smoked Sheet).

F. Kehidupan Sosial Kemasyarakatan

Dalam program Corporate Social Responsibilty (CSR), PTPN VII (Persero)

Unit Usaha Padang Pelawi telah menjalin hubungan yang baik dan bersifat

berkesinambungan dengan masyarakat sekitar wilayah kerja dalam pelaksanaan

kegiatan berupa kegiatan keagamaan, kegiatan sosial dan kegiatan kebudayaan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Kegiatan Keagamaan: Pada bulan Ramadhan, Unit Usaha Padang Pelawi

melaksanakan kegiatan rutin yaitu kegiatan Safari Ramadhan ke masjid-

masjid di desa sekitar dengan memberikan bantuan-bantuan sarana

ibadah.

2. Kegiatan Sosial: Unit Usaha Padang Pelawi ikut berpartisipasi dalam

kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan maupun yang dilaksanakan di

desa-desa sekitar seperti kegitan sosial KB geratis, sunat massal, dan

posyandu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3. Kegiatan Kebudayaan: Sebagaimana diketahui secara umum bahwa nilai-

nilai kebudayaan yang ada di wilayah kerja PTPN VII unit usaha terdapat

beragam kebudayaan namun walaupun demikian antara pekerja dan

anggota masyarakat yang ada tetap terjalin dengan baik dan saling

menghargai satu sama lainnya.

4. Tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan: Dalam menciptakan rasa

aman di wilayah kerjanya, Unit Usaha Padang Pelawi telah menjalin

hubungan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan.

G. Struktur Organisasi, Job Desk dan Jam Kerja

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berada dilampiran dalam skripsi.

2. Job Desk

a. Direksi

Direksi berwenang untuk menetapkan kebijakan dan mengatur

penyerahan kekuasaan direksi kepada seseorang atau beberapa

anggota untuk mengambil keputusan atas nama direksi atau

mewakili perseroan didalam atau diluar pengadilan. Serta mengatur

tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji,pensiun

atau tunjangan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja perseroan

berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

b. Bagian Pengawasan Intern

Bagian pengawasan internal memiliki kewajiban menetapkan

jadwal pelaksanaan audit, melaksanakan audit manajemen maupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

oprasional, memberikan saran perbaikan proses bisnis dan

membina serta memberi penilaian kinerja pekerja.

c. Sekertaris Perusahaan

Sekertaris perusahaan memiliki kewajiban untuk merumuskan

kebijakan strategi tatakelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance), strategi komunikasi, brand manajemen,

pengelolaan hubungan internal dan eksternal dan menjamin

manajemen mematuhinya serta merumuskan kebijakan hubungan

investor, kelembagaan dan kegiatan protokoler.

d. Direktorat Produksi

Direktorat produksi memiliki kewajiban serta bertanggung

jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut produksi dan

investasi yang telah diputuskan oleh direktur utama baik tanaman

maupun non tanaman, bertanggung jawab pula atas segala aktivitas

yangmenyangkut pengolahan dan bidang teknik sehingga

menghasilkan mutu dan kualitas sebagaimana yang diharapkan,

kerja seluruh distrik, unit dan bagian-bagian yang berkaitan dengan

aktivitas produksi termasuk unit plasma, serta bertanggung jawab

atas hal-hal yang berkaitan dengan biaya, baik investasi maupun

eksploitasi termasuk pengendalian harga pokok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

e. Kepala Bagian Tanaman

Kepala bagian tanaman berkewajiban untuk merumuskan

kebijakan dan perencanaan yang berkaitan dengan bidang tanaman

dan melaksanakan monitoring dan evaluasi atas kebijakan direksi

dibidang tanaman.

f. Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan

Kepala bagian teknik dan pengolahan berkewajiban untuk

memastikan pelaksanaan pross bisnis dan program kerja di bagian

teknik dan pengolahan yang meliputi bidang teknik pabrik, teknik

tanaman, teknik sipil dan pengolahan, serta memastikan

penyusunan Corporate Plan(CP), Rencana jangka Panjang (RPJ)

serta mengkoordinir penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Kerja Operasional

(RKO) bidang teknik dan pengelolaan sejalan dengan sasaran dan

perkembangan perusahaan serta mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaannya.

g. Direktur SDM dan Umum

Direktur SDM dan umum memiliki tanggung jawab atas

pelaksanaan , pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pada

seluruh kehiatan pembinaan SDM yang meliputui personalia,

hubungan antar kerja,kesejahteraan pekerja, pendidikan latihan,

keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dan hal-dal yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

menyangkut bidang umum seperti keamanan, hubungan

masyarakat (humas),hukum dan pertahanan.

h. Kepala Bagian Sumber Daya manusia

Kepala bagian sumber daya manusia memiliki kewajiban atas

perumusan kebijakan perencanaan dan rekrutmen serta menjamin

pelaksanaannya, merumuskan kebijakan dan strategi

pengembangan, pendidikan, training. Merumuskan dan

melakasanakan kebijakan sistem remunerisasi dan pensiun, sistem

informasi SDM, kesehatan pegawai, serta menjamin pelaksanaan

pengembangan organisasi, pelaksanaan hubungan industrial dan

pelaksanaan knowladge manajemen.

i. Kepala Bagian Hukum dan Regulasi

Kepala bagian hukum dan regulasi berkewajiban untuk

memastikan kelancaran pelaksanaan program kerja di bagian

hukum dan regulasi berjalan dengan efektif, sesuai dengan target

kerja yang tercantum dalam RKAP dan RKO.

j. Kepala Bagian Umum

Kepala bagian umum dan PKBL berkewajiban untuk

memastikan pelaksanaan implementasi kegiatan/program di bagian

umum dan PKBL berjalan dengan baik, serta memastikan

kelancaran dan tertib administrasi bidang umum dan PKBL.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

k. Direktur Keuangan

Direktur keuangan berkewajiban atas perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pada seluruh

kegiatan yang menyangkut keuangan yang berlaku umum,dan

pengelolaan sumber dana dan penggunaan dana yang mendorong

peningkatan produktivitas dan pengendalian harga pokok

penjualan.

l. Kepala Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan memiliki kewajiban untuk

memastikan pelaksanaan kegiatan/program di bagian keuangan

berjalan secara efektif dan efisien sesuai Standar oprating

Procedure (SOP)

m. Kepala Bagian Pemasaran

Kewajiban dari kepala bagian pemasaran yaitu menyusun,

memonitoring dan evaluasi Rencana Kerja Operasional(RKO) dan

Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) bidang

pemasaran, serta melakukan kajian terhadap strategi dan rencana

pemasaran hasil produksi, baik untuk pemasaran ekspor maupun

pemasaran lokal

n. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Tanggung jawab direktur Perencanaan dang pengembangan

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

pengawasan pada seluruh kegiatan pengkajian, perencanaan dan

pengembangan usaha dam pemasaran yang meliputi penentuan

harga jual, stok, produksi,distribusi/penyaluran barang,

pengembangan produk dan promosi sehingga mencapai sasaran

yang diinginkan.

o. Kepala Bagian Logistik

Kepala bagian logistik memiliki kewajiban untuk memastikan

pelaksanaan implementasi kegiatan/program dalam bidang logistik

berjalan dengan baik.

p. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Kepala bagian perencanaan dan pembangunan memiliki

tanggung jawab dalam pengkajian yang bersifat lintas fungsional

dan atau berskala korporat, bertanggung jawab sebagai koordinator

dalam pentusuna RJPP(Rancangan Jangka Panjang Perusahaan)

serta bertanggung jawab atas pengembangan bisnis baik yang

bersifat organik maupun an-organik.

q. Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Sistem

Kepala bagian ini berkewajiban untuk memastikan beberapa

hal meliputi kelancaran informasi berbasis teknologi informasi,

pelaporan bidang teknologi informasi dan pengembangan sistem

akurat dan tepat waktu, memastikan jumlah dan kualitas peralatan

dan jaringan teknologi informasi dan sistem guna mendukung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

pencapaian sasaran perusahaan sesuai RKAP, serta untuk

memastikan biaya bagian teknologi informasi dan sistem sesuai

dengan RKAP.

r. Distrik

Distrik dipimpin oleh general manager, memiliki kewajiban

untuk memastikan perumusan kebijakan dan perencanaan yang

berkait dengan bidang pelaksanaan operasional perusahaan distrik

dan unit, memastikan penyusunan RKAP(Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan) dan RKO(Rencana Kerja Oprasional), memastikan

penggunaan dan pengendalian biaya efisien dan efektif dengan

menggunakan pedoman RKAP (Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan) dan RKO (Rencana Kerja Oprasional) yang telah

disahkan, serta memastikan laporan kinerja distrik dan unit

lengkap,akurat, dan tepat waktu.

s. Management Representative

Management representive berkewajiban untuk menyiapkan

dan merevisi dokumen Sistem Manajemen Terpadu (SMT),

mempersiapkan tinjauan manajemen ,jadwal pertemuan dan

melakukan managemen review, mempersiapkan jadwal dan

memantau pelaksanaan audit internal serta berkoordinasi dengan

kepala bagian teknologi Informasi dan sistem mengenai isu-isu

kualitas/ ketidaksesuaian & laporan Audit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

3. Jam Kerja

Jam kerja kantor pada PT. Perkebunan Nusantara VII yaitu hari

senin-sabtu, pada hari senin-jumat jam kerja kantor dimulai pukul

07.00-16.00 WIB, sedangkan pada hari sabtu jam kantor hanya

beroperasi mulai pukul 07.00-13.00 WIB.Untuk jam kerja pada pabrik

sendiri berbeda dengan jam kerja kantor, jam kerja pabrik terbagi atas

2 bagian yaitu sift dan non-sift. Jika non-sift yaitu dimulai pukul 07.00-

15.00 WIB, yang termasuk bukan non-sift yaitu pada bagian Bokar,

Packing, laboratorium, falet.

Untuk jam kerja shift itu juga di bagi menjadi 2 bagian, yaitu

pengolahan kering dan pengolahan basah,untuk shift I dimulai pukul

07.00-15.00 WIB untuk sift II pikul 15.00-23.00 WIB. Hanya bedanya

untuk pengolahan basah ada istirahat total 1 jam di setiap siftnya

sedangkan untuk bagian kering tidak ada jam istirahat, hanya saja

sistem bergantian.

H. Pengendalian Intern Sistem Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara

VII

1. Fungsi-Fungsi yang terkait dalam pengendalian sistem produksi pada

PT. Perkebunan Nusantara VII unit Padang Pelawi adalah fungsi

penerimaan Bokar (Bahan Olah Karet), fungsi produksi, fungsi gudang

dan fungsi akuntansi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

a. Fungsi Penerimaan Bokar (Bahan Olah Karet)

Fungsi penerimaan bokar berperan dalam penerimaan dan

pembelian bahan baku dari petani. Pada fungsi ini juga diketahui

berapa kadar yang terkandung didalamnya, serta untuk memeriksa

apakah karet atau bahan baku berkualitas baik, hal ini dilihat dari

banyak atau tidaknya sampah yang terdapat pada bokar, jika terlalu

banyak sampah atau kotoran yang ada didalamnya maka bokar

akan di kembalikan kepada petani.

Pertama-tama bokar ditimbang di jembatan timbang, dan

dihitung berapa jumlah yang harus dibayarkan kepada petani,

dokumen pendukungnya berupa surat pengantar dari bagian

penimbangan yang diketahui oleh pihak ke III yaitu petani dan

penimbang. Pada setiap harinya akan dilaporkan dalam bentuk

berita acara. Pembuat laporan berita acara yaitu petugas

penerimaan bokar, diketahui oleh sinder pengolahan atau asisten

pengolahan, dan disetuhui oleh manager unit.Berikut ini terdapat

aliran aktivitas dalam penerimaan bokar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

1
Memetakan Potensi Bahan Baku

Pelaksanaan Bongkar, Sortir dan


Menganalisa Pembelian Bahan Baku Analisa Mutu Bahan Baku

Menetapkan Harga Beli


tidak

Pengumpulan Bahan Baku

setuju dengan harga


yang ditawarkan ?

Mitra/pihak III

ya
Transfer Fricing Membuat PUK Pembelian Bahan
Baku
Melaksanakan Penimbangan

Mengirim Berkas Pembayaran

1 Gambar 1: Aliran Aktivitas Penerimaan Bokar


Sumber: Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

b. Fungsi Produksi

Fungsi produksi berperan dalam pengolahan bahan baku karet

hingga menjadi SIR atau RSS, bagian produksi di kepalai oleh

sinder produksi dan terdapat pula asisten pengolahan untuk

mengawasi kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi ada

beberapa tahap yang harus dilalui, mulai dari penerimaan bokar,

pencucian, penggilingan, pengolahan kembali, pematangan,

pengepresan dan terakhir pengepakan. Dalam setiap kali produksi

ada laporan yang harus dibuat yaitu laporan pengolahan harian, di

dalam laporan terdapat keterangan jumlah yang diolah, jumlah jadi

pada setiap siftnya. Dokumen tersebut di buat 2 rangkap dimana

rangkap pertama diserahkan kemanager unit dan yang rangkap

kedua diarsipkan dibagian produksi. Dalam laporan yang dibuat

telah diketahui oleh 2 pihak, yaitu asisten pengolahan serta

manager unit.Berikut ini merupakan aliran aktivitas pengolahan

bokar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Melakukan
Penimbangan 1
Bahan Baku

latek Jenis Melaksanakan Penimbangan dan


lump
Bahan Pengepakaan
Baku
Melaksanakan
Pencacahan 2
Melaksanakan Pengujian Mutu
Melaksanakan
Melaksanakan Pembentukan
Pengenceran
lembaran crape

Melaksanakan
pengumpulan Melaksanakan Tidak
Sesuai SNI 2
Penjemuran
SIR Melaksanakan
crepe ?
Penggilingan &
RSS peremahan
ya
Melaksanakan
Penggilingan Melaksanakan
Pengeringan
Melaksanakan pengemasan
Melaksanakan
Pengasapan
Melaksanakan
sortasi
Melaksanakan Penyimpanan

Tida Produk
Tidak
Melaprkan Stok Produksi
k Matang ?

ya

Gambar 1: Aliran Aktivitas Penerimaan Bokar


1
Sumber: Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1. Fungsi Gudang

Fungsi gudang berfungsi dalam penerimaan barang jadi yang

akan siap dikirim ketempat pengiriman bagi konsumen. Setiap

barang yang telah di pak/packing diserahkan kegudang, setiap

barang yang telah selesai di produksi langsung di serahkan

kegudang, jadi jumlah yang di produksi hari itu di serahkan ke

gudang pada hari itu juga kecuali jika hari libur, maka pengiriman

barang jadi kegudang ditunda untuk pengirimannya dan di letakkan

pada gudang sementara yang berlokasi sama pada ruang produksi,

setiap pengiriman barang kegudang, jumlah dan kuaalitas sudah

dicek terlebih dahulu dan telah melewati uji kadar yang dilakukan

oleh bagian laboratorium dan telah di ketahui oleh sinder

pengolahan atau asisten pengolahan.setelah barang disimpan

kegudang bagian gudang membuat persediaan barang. Berikut ini

merupakan aliran aktivitas penerimaan barang digudang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Menerima Barang dan/ jasa

Memverifikasikan Barang dan/atau


jasa

Menolak/mengembalikan tidak Sesuai ?


Barang
ya

Membuat bukti penerimaan barang


dan/atau jasa

Mengajukan permintaan Menyimpan barang gudang


pengeluaran barang

Mengeluarkan barang gudang

Melaporkan persediaan barang

Gambar 3: Aliran Aktivitas penerimaan barang kegudang


Sumber: Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

d. Fungsi Akuntansi

Dalam proses ini kegiatan yang dilakukan adalah memposting

semua jurnal transaksi yang telah disetujui oleh kepala bagian

Akuntansi/General Manager/Manajer unit. Dalam proses ini kegiatan

yang dilakukan adalah membuat jurnal untuk transaksi yang belum

diketahui ataupun dikoreksi atas jurnal yang sudah diposting setelah

neraca percobaan ditutup pada akhir bulan(jurnal penyesuaian)

membuat jurnal penutup dan jurnal balik atas rekening laba/rugi pada

akhir taun serta membuat jurnal audit setelah dilakukan pemeriksaan

oleh auditor eksternal. Yang bertanggung jawab dan melakukan

postingan jurnal transaksi yaitu asisten kepala/asisten AKU

(Akuntansi Keuangan dan Umum), kepala bidang AKU(Akuntansi

Keuangan dan Umum) serta kepala urusan akuntansi keuangan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dalam aliran aktivitas dibawah ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Melakukan jurnal transaksi

Tidak

Apakah setuju
dengan akun jurnal
yang dibuat ?

ya

Melakukan posting jurnal


transaksi

Melakukan jurnal
penyesuaian

Tidak

Apakah setuju
dengan akun
jurnal yang
dibuat ?

ya

Melakukan posting jurnal


Penyesuaian

Gambar 4: Aliran Aktivitas Akuntansi


Sumber: Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

2. Pemisahan Fungsi

PT. Perkebunan NusantaraVII Unit Usaha Padang Pelawi memiliki

pemisahan fungsi yang berkaitan dengan pengendalian produksi, antara

lain fungsi penerimaan bokar, fungsi produksi, fungsi gudang dan

fungsi akuntansi. Prmisahan fungsi tertera dalam job desk masing-

masing orang yang berwenang yaitu:

a. Petugas Penimbang Crape

Tanggung jawab petugas penimbang crape:

1. Bertanggung jawab kepada Mandor Pengolahan Basah untuk

terlaksananya proses pengolahan basah terutama sesuai dengan

ketentuan.

2. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerjanya.

3. Menjaga aset materi dan sumber daya manusia di bagian

pengolahan serta meningkatkan produktivitas pekerjaannya.

b. Sinder Pengolahan

Sinder pengolahan bertanggung jawab atas:

1. Jumlah dan mutu produksi bokar masuk, LG. Basah dan LG.

Kering.

2. Menyediakan biaya pengolahan, serta menyediakan data

administrasi pengolahan yang lengkap dan akurat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

3. Menjaga aset materi an sumber daya manusia di bidang

pengolahan serta meningkatkan produktivitas pekerja

bawahannya, dan

4. Menciptakan hubingan yang baik dalam lingkup pekerja

maupun dengan pihak luar yang terkait dengan kegiatan bidang

pengolahan.

c. Mandor Penerimaan Bokar

Mandor penerimaan bokar bertanggung jawab untuk :

1. Terlaksananya kegiatan penerimaan bokar di pabrik sesuai

ketentuan.

2. Mengawasi proses penerimaan bokar dalam kuantitas maupun

kualitas (mutu).

3. Menyediakan data penerimaan bokar yang lengkap dan akurat.

4. Melakukan penjagaan aset materi dan sumber daya manusia di

bagian penerimaan bokar serta meningkatkan produktivitas

pekerja bawahannya.

5. Menciptakan hubungan baik dalam lingkungan pekerja maupun

dengan pihak-pihak terkait dengan penerimaan bokar.

d. Operator Timbang

Operator Timbang memiliki tanggung jawab untuk :

1. Melaksanakan kegiatan penerimaan bokar di pabrik sesuai

degan ketentuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2. Mengawasi proses penerimaan bokar dalam kuantitas maupun

kualitas (mutu) dan menyediaan data penerimaan bokar yang

lengkap dan akurat.

3. Menjaga aset materi dan sumber daya manusia di bagian

penerimaan bokar serta meningkatkan produktivitas pekerjanya.

4. Menciptakan hubungan yang baik dalam lingkup pekerja

maupun dengan pihak-pihak luar terkait dengan penerimaan

bokar.

e. Krani Produksi

Krani produksi atau pengolahan bertanggungjawab kepada sinder

pengolahan atas:

1. Kelancaran kegiatan administrasi pengolahan.

2. Melakukan penyimpanan data-data pengolahan dengan baik

serta menyediakan data-data yang terkait dengan pengolahan

dengan lengkap.

f. Krani Kepala Gudang

Krani kepala Gudang produksi bertanggungjawab kepada kepala

TUK ( Tata Usaha dan Kelola) untuk:

1. Mempertanggungjawabkan atas data/laporan penerimaan dan

pengeluaran produksi.

2. Melakukan perhitugan jumlah (stok) produksi yang ada dalam

gudang produksi.

g. Petugas P2K3( Pejabat Pengadaan Kadar Karet Kering)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Petugas P2K3 memiliki tanggung jawab untuk:

1. Terlaksananya kegiatan analiis mutu produk di pabrik sesuai

norma.

2. Mengawasi mutu produk sesuai dengan spesifikasi mutu.

3. Bertanggung jawab untuk biaya operasional laboratorium dan

menyediakan data administrasi laboratorium yang lengkap dan

akurat.

4. Penjagaan aset materi dan sumber daya manusia bagian

laboratorium.

5. Peningkatan produktivitas pekerjaan serta menciptakan

hubungan yang baik dalam lingkup pekerja maupun dengan

pihak-pihak luar terkait dengan kegiatan laboratorium.

h. Petugas Penerimaan Bokar

Petugas penerima bokar bertanggungjawab kepada mandor

penerimaan untuk:

1. Terlaksananya kegiatan penerimaan bokar di pabrik sesuai

dengan ketentuan.

2. Mengawasi proses penerimaan bokar dalam kualitas maupun

kuantitas (mutu).

3. Menyediakan data penerimaan bokar yang lengkap dan akurat.

4. Menjaga aset materi dan sumber daya manusia dibagian

penerimaan bokar serta peningkatan produktivitas pekerjanya.

3. Dokumen yang Terkait


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Ada beberapa dokumen yang terkait dalam pengendalian intern

proses produksi, yaitu berita acara penerimaan bokar, dokumen

formulir monitoring produksi pengolahan harian, serta juga formulir

pengiriman barang kegudang.

Berita acara penerimaan bokar digunakan untuk mengetahui bahwa

telah dilakukannya penerimaan bokar pihak ke III yang didukung oleh

beberapa dokumen seperti informasi mengenai kadar karet

kering,formulir surat timbang dan formulir surat pengiriman bokar

pihak III. Dalam laporan berita acara dokumen dibuat oleh petugas

penerimaan bokar dengan diketahui oleh Asisten Pengolahan serta

disetujui oleh manajer unit. Berita acara di priksa oleh manager unit

dengan di lampiri dokumen pendukung diatas.

Dokumen yang kedua yaitu formulir monitoring produksi harian.

Dokumen ini menjelaskan jumlah bokar yang diterima dari perkebunan

perusahaan maupun dari petani untuk diolah pada hari itu

juga,dokumen dibuat sebanyak dua rangkap dimana rangkap pertama

diserahkan oleh manager unit, dan yang satunya dijadikan arsip di

kantor produksi. Pada dokumen ini yang berhak memberikan otorisasi

yaitu sinder pengolahan atau asisten pengolahan dan di ketahui oleh

manager unit.

Dokumen yang ketiga yaitu formulir produksi selesai dokumen

ini menjelaskan kegiatan produksi, mulai dari bahan baku yang masuk

ke pabrik, realisasi hasil olah mulai dari sift I-III, hambatan yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

alami dalam proses pengolahan pada hari ini serta jumlah pemakaian

bahan dalam proses produksi pada hari intu. Dokumen dibuat menjadi

rangkap dua, dimana dokumen rangkap pertama diserahkan ke pada

manager unit untuk periksa dan dokumen kedua diasrispkan oleh bagian

administrasi pabrik. Dalam dokumen ini pihak yang mengotorisasi yaitu

sinder pengolahan atau asisten pengolahan dan juga manager unit.

Dokumen yang keempat yaitu formulir pengiriman barang jadi

kegudang. Dokumen ini menjelaskan jumlah barang jadi yang akan di

kirim ke gudang persediaan, dalam dokumen ini yang memberikan

otorisasi yaitu sinder pengolahan atau asisten pengolahan, krani

produksi dan krani kepala gudang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Data

Penelitian ini meneliti tentang penerapan sistem pengendalian intern pada

PT. Perkebunan Nusantara VII pada bulan Januari- April 2015. Data yang

digunakan adalah data primer, dimana data langsung diperoleh pada saat

dilakukannya penelitian.

Data-data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu semua fungsi-fungsi

yang terkait dalam sistem produksi, tabel pemeriksaan penerapan sistem

pengendalian intern pada perusahaan, serta daftar pemeriksaan dokumen untuk

melakukan perhitungan efektifitas sistem pengendalian intern.

B. Analisis Data

Data yang diperoleh pada saat penelitian dapat digunakan dalam melakukan

analisis terhadap:

1. Evaluasi penerapan 5 komponen COSO (Commite Of Sponsoring

Organization)

Penilaian apakah sistem pengendalian yang sudah diterapkan PT.

Perkebunan Nusantara VII sudah sesuai dengan 5 komponen pengendalian

COSO (Committe of Sponsoring Organization), dapat dilakukan dengan

cara membandingkan 5 komponen tersebut dengan pengendalian intern

yang diterapkan pada PT. Perkebunan Nusantara VII.

Berikut ini hasil perbandingan ke 5 komponen COSO (Committe of

Sponsoring Organization) :

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

4. Perbandingan Teori unsur-unsur pengendalian intern dengan yang terjadi

Tabel 1. 4.Perbandingan
Perbandinganantara
Teori lima
unsur-unsur pengendalian
komponen menurut intern dengan (Committe
teori COSO yang terjadiof Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.

SESUAI/
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII TIDAK KETERANGAN
SESUAI
Lingkungan Faktor kinci yang harus di perhatikan Yang terjadi pada PTPN VII Tidak Masih ditemukan
Pengendalian pada komponen lingkungan yaitu manajemen telah sesuai dokumen yang tidak
pengendalian : mengomunikasikan kepada di tadatangani oleh
a. Integritas dan nilai-nilai etika semua karyawan akan pihak yang
Manajemen menunjukan suatu tanggung jawab yang harus di mempunyai
komitmen terhadap integritas dan terapkan pada setiap wewenang
nilai etika melalui perkataan dan karyawannya, tetapi masih
perbuatan serta manajemen saja ada karyawan yang
mengomunikasikan kepada belum sepenuhnya melakukan
semua karyawan baik secara tanggung jawabnya dengan
verbal maupun melalui baik
pernyataan kebijakan tertulis dan
kode etik prilaku bahwa setiap
karyawan memiliki tanggung
jawab atas semua yang terjadi
pada perusahaan

Sumber: Hasil wawancara dan observasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)

SESUAI/
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII TIDAK KETERANGAN
SESUAI
b. Komitmen akan kompetensi. Dalam penerimaan karyawaan Sesuai
Komitmen terhadap kompetensi baru pada PTPN VII,
mencakup pertimbangan perusahaan selalu
manajemen mengenai mempertimbangkan tentang
pengetahuan dan keahlian yang pengetahuan, keterampilan
diperlukan, dan bauran dari yang diperlukan agar dapat
intelegensi, pelatihan dan melaksanakan pekerjaan
pengalaman yang diperlukan mereka secara efektif
untuk mengembangkan
kompetensi agar dapat
melaksanakan pekerjaan mereka
secara efektif

c. Dewan komisaris dan komite PTPN VII memiliki dewan


audit. komisaris dan komite audit Sesuai
Dewan komisaris dan komite untuk melakukan pengawasan
audit memiliki peran dalam terhadap aktivitas manajemen
pengawasan aktivitas yang dan melakukan pemeriksaan
dilakukan oleh pihak terhadap kekeliruan pelapuran
manajemen. keuangan dan meningkatkan
independensi auditor
eksternal.
Sumber: Hasil wawancara dan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)

SESUAI/
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII TIDAK KETERANGAN
SESUAI
d. Filsafah manajemen dan gaya PTPN VII memiliki Sesuai
operasinya. karakteristik yang khas dari
perusahaan harus memiliki budaya organisasi yaitu The
falsafah manajemen dan gaya Spirit of Change “ProMOSI”
operasinya sendiri yang akan tercermin dalam sikap mental
memiliki dampak terhadap dari organisasi dengan
lingkungan pengendalian. mengimplementasikan nilai-
nilai produktivitas, mutu,
organisasi servis dan inovasi.
e. Struktur Organisasi Pada PTPN VII telah dibuat Sesuai
Setiap perusahaan harus memiliki srtuktur organisasi untuk
struktur organisasi yang jelas memperjelas garis wewenang
serta harus secara akurat pada setiap tingkatannya
merefleksikan garis wewenang
dan hubungan pelaporan
f. Penetapan wewenang dan Karyawan PTPN VIII Sesuai
tanggung jawab. mengetahui dan memahami
Penetapan wewenang dan sebatas mana wewenang yang
tanggung jawab perpanjangan dimiliki dan mempertanggung
suatu struktur organisasi jawabkan akan wewenang
yang diterimanya
Sumber: Hasil wawancara dan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)
SESUAI/TI
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII DAK KETERANGAN
SESUAI
g. Kebijakan dan praktik Perusahaan telah melakukan Sesuai
sumberdaya manusia. praktik sehat mengenai
Kebijakan yang diterapkan akan sumberdaya manusianya seperti
menjamin bahwa personel entitas pada proses penerimaan
memiliki tingkat integritas, nilai karyawan baru dan melakukan
etika, dan kompetensi yang pendisiplinan atas pelanggaran
diharapkan. Praktik tersebut serta melakukan evaluasi
mencakup kebijakan perekrutan kepada kerja karyawan serta
dan proses penyeleksian yang adanya promosi berdasarkan
dikembangkan dengan baik akan kinerja yang lalu.
orientasi personil baru.
Perhitungan Perhitungan risiko untuk tujuan Manajemen PTPN VII telah Sesuai
resiko pelaporan keuangan adalah melakukan identifikasi serta
identifikasi, analisis, dan pengelolaan menganalisis laporan keuangan
risiko suatu perusahaan berkenaan yang dituangkan dalam RKAP
dengan penyusunan laporan dan RKA untuk menggelola
keuangan yang disajikan secara wajar risiko yang dihadapi.
Informasi Dalam informasi dan komunikasi Pada perusahaan PTPN VII Sesuai
dan yang di perhatikan yaitu: metode yang digunakan dalam
komunikasi a. Sistem informasi yang pemanfaatan bahan baku dengan
berhubungan dengan tujuan metode FIFO (First In first Out)
pelaporan keuangan, yang bahwa bahan baku yang masuk
mencakup sistem akuntansi pertama itu yang digunakan
terdiri dari metoda dan catatan- dalam produksi.
catatan yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)

SESUAI/TI
KOMPONEN
TEORI PENERAPAN di PTPN VII DAK KETERANGAN
SESUAI
b. Melakukan identifikasi dan transaksi dicatat sesuai dengan Sesuai
melakukan pencatatan terkait kejadian yang terjadi pada hari
transaksi-transaksi yang terjadi itu
pada periode berjalan
c. Melakukan penggolongan Setelah melakukan pencatatan Sesuai
transaksi dan menganalisisnya semua transaksi maka dibuatlah
serta melaporkan pertanggung laporan harian untuk dilaporkan
jawaban atas aktiva dan kepada pihak manajer unit usaha
kewajiban yang bersangkutan
d. Dalam komunikasi melibatkan Dalam penyampaian laporan Sesuai
penyediaan suatu pemahaman keuangan dibuat oleh pihak
yang jelas mengenai peran dan akuntansi setelah memperoleh
tanggungjawab individu informasi berupa dokumen atau
berkenaan dengan pengendalian catatan dalam pelaksanan
intern atas pelaporan keuangan produksi
Sumber: Hasil wawancara dan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 1. Perbandingan antara 5komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan kejadian
yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)
SESUAI/
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII TIDAK KETERANGAN
SESUAI
Aktivitas Aktifitas pengendalian merupakan kebijakan Setiap karyawan memiliki Sesuai
pengendalian dan prosedur yang membantu memastikan tugasnya masing-masing
bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan, sehingga tidak
berikut ini merupakan aktivitas pengendalian memungkinkan untuk
yang relevan yaitu diantaranya; melakukan perangkapan
a. Pemisahan tugas. tugas, karena jika terjadi
Pemisahan tugas melibatkan pemastian perangkapan tugas
bahwa individu tidak melaksanakan tugas kemungkinan akan terjadi
yang tidak seimbang. Tugas dianggap tidak kekeliruan.
seimbang dari sudut pandang pengendalian
ketika memungkinkan individu untuk
melakukan kekeliruan atau kecurangan dan
kemudian berada pada posisi untuk
menutupinya dalam melaksanakan tugas
normal
b. Pengendalian fisik. Dilakukan pengecekan dan Sesuai
Pengendalian fisik berhubungan dengan penyesuaian atara bentuk
pembatasan dua jenis akses terhadap aktiva fisik dengan jumlah yang ada
dan catatan-catatan penting yaitu akses pada laporan, sehingga dapat
fisik secara langsung dan akses tidak mengantisipasi akan
langsung melalui pembuatan atau terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan dokumen. pencatatan

Sumber: Hasil wawancara dan observasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)

SESUAI
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII /TIDAK KETERANGAN
SESUAI
c. Riview kerja. Pada setiap pertriwulan PTPN Sesuai
Melakaukan riview terhadap laporan VII melakukan riview terhadap
yang mengikhtisarkan secara terinci hasil produksi apakah sudah
dari saldo akun serta melakukan mencapai target produksi atau
riview terhadap kinerja aktual yang belum serta meriview apakah
dibandingkan dengan anggaran, realisasi produksi melebihi dari
peramalan atau jumlah periode anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. untuk produk serta dilakukan
evaluasi kinerja untuk
karyawannya
Pemantauan Pemantauan atau monitoring dapat Pada PTPN VII Pemantauan Sesuai
atau monitoring melalui; dilakukan secara rutin pada hari
a. Aktivitas yang sedang berjalan kerja, asisten pengolahan
melakukan pemantauan pada
setiap kegiatan produksi
b. Melakukan penilaian secara periodik Setelah melakukan pengawasan Sesuai
atas kegiatan yang terjadi maka asisten pengolahan
melakukan penilaian terhadap
semua kegiatan produksi
Sumber: Hasil wawancara dan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 1. Perbandingan antaralima komponen menurut teori COSO (Committe of Sponsoring Organization)dengan
kejadian yang terjadi di PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.(lanjutan)

SESUAI/TIDAK
KOMPONEN TEORI PENERAPAN di PTPN VII KETERANGAN
SESUAI
c. Mendapat informasi dari sumber Manajemen dan auditor intern Sesuai
intern seperti manajemen dan auditor melakukan pemantauan dan
melakukan penilaian akan segala
sesuatu yang berhubungan
dengan kegiatan produksi
sehingga membantu asisten
produksi memperoleh informasi
dalam melakukan evaluasi kerja
d. Memperolerh informasi dari sumber Dilakukannya pendekatan Sesuai
eksternal yang berasal dai pelanggan, kepada para pelanggan,
pemasok, instansi pemerintah ataupun pemasok, instansi pemerintah
dari auditor ekstrnal maupun auditor internal untuk
melakukan evaluasi kinerja
perusahaan dengan memberikan
pernyataan kepuasan atas
pelayanan dan kinerja yang
dilakukan oleh perusahaan
Sumber: Hasil wawancara dan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

2. Pengujian Efektivitas pengendalian intern

Untuk mengetahuai apakah pengendalian interen terhadap proses

produksi sudah berjalan secara efektif atau tidak dapat dilakukan dengan

cara menbandingkan AUPL (achieved upper precission limit) dengan

DUPL ( desired upper presicion limit), dimana AUPL (achieved upper

precission limit) merupakan tingkat kesalahan yang dihasilkan berdasarkan

perhitungan sampel sedangkan DUPL(desired upper presicion limit)

merupakan batas ketepatan atas yang diinginkan. Jika dalam

perhitunggannya nanti AUPL lebih besar dari DUPL maka pengendalian

intern tersebut tidak efektif begitu juga dengan sebalikknya jika AUPL lebih

kecil dari DUPL maka pengendalian intern telah efektif. Berikut ini

merupakan cara melakukan perhitungan efektivitas pengendalian interen:

1. Menentukan besarnya sampel

Tingkat kepercayaan yang ditetapkan penelitian untuk mengevaluasi

kepatuhan adalah 95% dengan DUPL 5% dan taksiran tingkat kesalahan

dalam populasi adalah sebesar 1%, dengan mendasarkan tabel sampel zero

expected occurrances diperlukan jumlah sampel minimum sebanyak 100

dokumen. Secara acak peneliti telah memiliki 100 tanggal penerimaan

bokar, 100 dokumen monitoring kegiatan aproduksi harian, 100 dokumen

barang jadi, dan 100 dokumen pengiriman barang jadi kegudang.

2. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen

Berikut ini tabel hasil pemeriksaan pemeriksaan terhadap

kelengkapan otorisasi dokumen diantaranya:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

a. Dokumen penerimaan bokar

Tabel 2. Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen penerimaan bokar

Otorisasi
No Tanggal
Pihak II Asisten Pengolahan Manajer unit
1 2/1/2015 √ √ √
2 4/1/2015 √ √ √
3 5/1/2015 X X X
4 6/1/2015 √ √ √
5 8/1/2015 √ √ √
6 10/1/2015 √ √ √
7 11/1/2015 √ √ √
8 12/1/2015 √ √ √
9 13/1/2015 √ √ √
10 14/1/2015 √ √ √
11 15/1/2015 √ √ √
12 16/1/2015 √ √ √
13 17/1/2015 √ √ √
14 18/1/2015 √ √ √
15 19/1/2015 √ √ √
16 20/1/2015 X √ √
17 21/1/2015 √ √ √
18 22/1/2015 √ √ √
19 23/1/2015 √ √ √
20 25/1/2015 √ √ √
21 26/1/2015 √ √ √
22 27/1/2015 √ √ √
23 28/1/2015 √ √ √
24 29/1/2015 √ √ √
25 30/1/2015 √ √ √
26 1/2/2015 √ √ √
27 2/2/2015 √ √ √
28 4/2/2015 √ √ √
29 5/2/2015 √ √ √
30 6/2/2015 √ X √
31 7/2/2015 √ √ √
32 8/2/2015 √ √ √
33 9/2/2015 X √ √
34 10/2/2015 √ √ √
35 11/2/2015 √ √ √
36 12/2/2015 √ √ √
37 13/2/2015 √ √ √
38 14/2/2015 √ √ √
39 15/2/2015 √ √ √
Sumber: Pemeriksaan data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel .2 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen penerimaan bokar


(lanjutan)

40 16/2/2015 √ √ √
41 17/2/2015 √ √ √
42 18/2/2015 √ √ √
43 19/2/2015 X X X
44 20/2/2015 √ √ √
45 21/2/2015 √ √ √
46 22/2/2015 √ √ √
47 23/2/2015 √ √ √
48 24/2/2015 √ √ √
49 25/2/2015 √ √ √
50 26/2/2015 √ √ √
51 2/3/2015 √ √ √
52 3/3/2015 √ √ √
53 4/3/2015 √ √ √
54 6/3/2015 √ √ √
55 7/3/2015 √ √ √
56 10/3/2015 √ √ √
57 11/3/2015 √ √ √
58 12/3/2015 √ √ √
59 13/3/2015 √ √ √
60 14/3/2015 √ √ √
61 15/3/2015 √ √ √
62 16/3/2015 √ √ √
63 17/3/2015 √ √ √
64 18/3/2015 √ √ √
65 19/3/2015 √ √ √
66 20/3/2015 √ √ √
67 21/3/2015 X X X
68 22/3/2015 √ √ √
69 23/3/2015 √ √ √
70 25/3/2015 √ √ √
71 26/3/2015 √ √ √
72 27/3/2015 √ √ √
73 28/3/2015 √ √ √
74 29/3/2015 √ √ √
75 31/3/2015 √ √ √
76 2/4/2015 √ √ √
77 4/542015 √ √ √
78 5/4/2015 √ √ √
79 6/4/2015 √ √ √
80 8/4/2015 √ √ √
Sumber: Pemeriksaan data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Tabel.2 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen penerimaan bokar


(lanjutan)

81 10/4/2015 √ √ √
82 11/4/2015 √ √ √
83 12/4/2015 √ √ √
84 13/4/2015 √ √ √
85 14/4/2015 √ √ √
86 15/4/2015 √ √ √
87 16/4/2015 √ √ √
88 17/4/2015 √ √ √
89 18/4/2015 √ √ √
90 19/4/2015 √ √ √
91 20/4/2015 √ √ √
92 21/4/2015 √ √ √
93 22/4/2015 X √ √
94 23/4/2015 √ √ √
95 25/4/2015 √ √ √
96 26/4/2015 √ √ √
97 27/4/2015 √ √ √
98 28/4/2015 √ √ √
99 29/4/2015 √ √ √
100 30/4/2015 √ √ √
Sumber: Pemeriksaan data primer

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel telah yang dilakukan di

temukan 6 dokumen berita acara penerimaan bokar tidak diotorisasi oleh

departemen penerimaan bokar atau pihak ke II, 4 dokumen berita acara tidak

ditandatangani oleh asisten pengolahan/sinder pengolahan dan 3 dokumen

yang tidah ditandatangani oleh manajer unit. Jika dihitung secara

keseluruhan akan kelengkapan terdapat 7 dokumen berita acara penerimaaan

bokar yang tidak lengkap. Jumlah kesalahan ini selanjutnya digunakan

untuk menentukan Upper Precision Limit : Percent Rate of Occrurrence.

Berdasarkan tabel evaluasi hasil keandalan 95% dapat diketahui bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Upper Precision Limit : Percent rate Of Occurrence untguk tingkat

kesalahan 7 adalah 12%.

b. Dokumen monitoring produksi harian

Tabel. 3 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen monitoring produksi


harian

Otorisasi
No Tanggal
Asisten Pengolahan Manager Unit
1 2/1/2015 √ √
2 4/1/2015 √ √
3 5/1/2015 X X
4 6/1/2015 √ √
5 8/1/2015 √ √
6 10/1/2015 √ √
7 11/1/2015 √ √
8 12/1/2015 √ √
9 13/1/2015 √ √
10 14/1/2015 √ √
11 15/1/2015 √ √
12 16/1/2015 √ √
13 17/1/2015 √ √
14 18/1/2015 √ √
15 19/1/2015 √ √
16 20/1/2015 √ √
17 21/1/2015 √ √
18 22/1/2015 √ √
19 23/1/2015 √ √
20 25/1/2015 √ √
21 26/1/2015 √ √
22 27/1/2015 √ √
23 28/1/2015 √ √
24 29/1/2015 √ √
25 30/1/2015 √ √
26 1/2/2015 √ √
27 2/2/2015 √ √
28 4/2/2015 √ √
29 5/2/2015 √ √
30 6/2/2015 X √
31 7/2/2015 √ √
32 8/2/2015 √ √
Sumber: Pemeriksaan data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel. 3 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen monitoring produksi


harian (lanjutan)

32 8/2/2015 √ √
33 9/2/2015 √ √
34 10/2/2015 √ √
35 11/2/2015 √ √
36 12/2/2015 √ √
37 13/2/2015 √ √
38 14/2/2015 √ √
39 15/2/2015 √ √
40 16/2/2015 √ √
41 17/2/2015 √ √
42 18/2/2015 √ √
43 19/2/2015 X X
44 20/2/2015 √ √
45 21/2/2015 √ √
46 22/2/2015 √ √
47 23/2/2015 √ √
48 24/2/2015 √ √
49 25/2/2015 √ √
50 26/2/2015 √ √
51 2/3/2015 √ √
52 3/3/2015 √ √
53 4/3/2015 √ √
54 6/3/2015 √ √
55 7/3/2015 √ √
56 10/3/2015 √ √
57 11/3/2015 √ √
58 12/3/2015 √ √
59 13/3/2015 √ √
60 14/3/2015 √ √
61 15/3/2015 √ √
62 16/3/2015 √ √
63 17/3/2015 √ √
64 18/3/2015 √ √
65 19/3/2015 √ √
66 20/3/2015 √ √
67 21/3/2015 X X
68 22/3/2015 √ √
69 23/3/2015 √ √
70 25/3/2015 √ √
Sumber: pemeriksaan data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabel. 3 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen monitoring produksi


harian (lanjutan)

71 26/3/2015 √ √
72 27/3/2015 √ √
73 28/3/2015 √ √
74 29/3/2015 √ √
75 31/3/2015 √ √
76 2/4/2015 √ √
77 4/542015 √ √
78 5/4/2015 √ √
79 6/4/2015 √ √
80 8/4/2015 √ √
81 10/4/2015 √ √
82 11/4/2015 √ √
83 12/4/2015 √ √
84 13/4/2015 √ √
85 14/4/2015 √ √
86 15/4/2015 √ √
87 16/4/2015 √ √
88 17/4/2015 √ √
89 18/4/2015 √ √
90 19/4/2015 X √
91 20/4/2015 √ √
92 21/4/2015 √ √
93 22/4/2015 √ √
94 23/4/2015 √ √
95 25/4/2015 √ √
96 26/4/2015 √ √
97 27/4/2015 √ √
98 28/4/2015 √ √
99 29/4/2015 √ √
100 30/4/2015 √ √
Sumber: Pemeriksaan data primer

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang telah dilakukan dalam

tabel diatas ditemukan 5 kali tidak diotorisasinya laporan monitoring

produksi harian oleh asisten pengolahan atau sinder pengolaha dan 3 kali

tidak di otorisasinya oleh manajer unit.dengan demikian jika dilihat dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

kelengkapan otorisasi telah ditemukan 5 dokumen yang tidak lengkap,atau

terdapat 5 kesalahan pada dokumen monitoring produksi harian. Jumlah

kesalahan ini selanjutnya digunakan untuk menentukan Upper Precision

Limit : Percent Rate of Occrurrence. Berdasarkan tabel evaluasi hasil

keandalan 95% dapat diketahui bahwa Upper Precision Limit : Percent rate

Of Occurrence untuk tingkat kesalahan 5 adalah 10%. Hasil AUPL yang

lebih besar dari pada DUPL(10%>5%).

c. Dokumen barang jadi


Tabel. 4 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen barang jadi
Otorisasi
No Tanggal
Asisten Pengolahan Manager Unit
1 2/1/2015 √ √
2 4/1/2015 √ √
3 5/1/2015 X X
4 6/1/2015 √ √
5 8/1/2015 √ √
6 10/1/2015 √ √
7 11/1/2015 √ √
8 12/1/2015 √ √
9 13/1/2015 √ √
10 14/1/2015 √ √
11 15/1/2015 √ √
12 16/1/2015 √ √
13 17/1/2015 √ √
14 18/1/2015 √ √
15 19/1/2015 √ √
16 20/1/2015 √ √
17 21/1/2015 √ √
18 22/1/2015 √ √
19 23/1/2015 √ √
20 25/1/2015 √ √
21 26/1/2015 √ √
22 27/1/2015 √ √
23 28/1/2015 √ √
24 29/1/2015 √ √
25 30/1/2015 √ √

Sumber: Pemeriksaan data primer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Tabel. 4 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen barang jadi (lanjutan)

26 1/2/2015 √ √
27 2/2/2015 √ √
28 4/2/2015 √ √
29 5/2/2015 √ √
30 6/2/2015 X √
31 7/2/2015 √ √
32 8/2/2015 √ √
33 9/2/2015 √ √
34 10/2/2015 √ √
35 11/2/2015 √ √
36 12/2/2015 √ √
37 13/2/2015 √ √
38 14/2/2015 √ √
39 15/2/2015 √ √
40 16/2/2015 √ √
41 17/2/2015 √ √
42 18/2/2015 √ √
43 19/2/2015 X X
44 20/2/2015 √ √
45 21/2/2015 √ √
46 22/2/2015 √ √
47 23/2/2015 √ √
48 24/2/2015 √ √
49 25/2/2015 √ √
50 26/2/2015 √ √
51 2/3/2015 √ √
52 3/3/2015 √ √
53 4/3/2015 √ √
54 6/3/2015 √ √
55 7/3/2015 √ √
56 10/3/2015 √ √
57 11/3/2015 √ √
58 12/3/2015 √ √
59 13/3/2015 √ √
60 14/3/2015 √ √
61 15/3/2015 √ √
62 16/3/2015 √ √
63 17/3/2015 √ √
64 18/3/2015 √ √
65 19/3/2015 √ √
Sumber: pemeriksaan data primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Tabel. 4 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen barang jadi (lanjutan)

66 20/3/2015 √ √
67 21/3/2015 X X
68 22/3/2015 √ √
69 23/3/2015 √ √
70 25/3/2015 √ √
71 26/3/2015 √ √
72 27/3/2015 √ √
73 28/3/2015 √ √
74 29/3/2015 √ √
75 31/3/2015 √ √
76 2/4/2015 √ √
77 4/542015 √ √
78 5/4/2015 √ √
79 6/4/2015 √ √
80 8/4/2015 √ √
81 10/4/2015 √ √
82 11/4/2015 √ √
83 12/4/2015 √ √
84 13/4/2015 √ √
85 14/4/2015 √ √
86 15/4/2015 √ √
87 16/4/2015 √ √
88 17/4/2015 √ √
89 18/4/2015 √ √
90 19/4/2015 X √
91 20/4/2015 √ √
92 21/4/2015 √ √
93 22/4/2015 √ √
94 23/4/2015 √ √
95 25/4/2015 √ √
96 26/4/2015 √ √
97 27/4/2015 √ √
98 28/4/2015 √ √
99 29/4/2015 √ √
100 30/4/2015 √ √
Sumber: pemeriksaan data primer

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang telah dilakukan

ditemukan 5 kali tidak diotorisasi oleh asisten pengolahan/sinder

pengolahan dan ditemukan sebanyak 3 kali tidak adanya otorisasi oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

manajer unit, jadi jika di hitung dari kelengkapan otorisasi dalam setiap

dokumennya terdapat 5 dokumen yang tidak lengkap atau terdapat 5

kesalahan dalam dokumen produk jadi. Jumlah kesalahan ini selanjutnya

digunakan untuk menentukan Upper Precision Limit : Percent Rate of

Occrurrence. Berdasarkan tabel evaluasi hasil keandalan 95% dapat

diketahui bahwa Upper Precision Limit : Percent rate Of Occurrence untuk

tingkat kesalahan 5 adalah 10%. Hasil AUPL yang lebih besar dari pada

DUPL(10%>5%).

d. Dokumen pengiriman barang kegudang


Tabel.5 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen pengiriman barang
jadi kegudang
Otorisasi
No Tanggal Asisten Krani Krani kepala
Pengolahan Produksi gudang
1 2/1/2015 √ √ √
2 4/1/2015 √ √ √
3 5/1/2015 X √ √
4 6/1/2015 √ √ √
5 8/1/2015 √ √ √
6 10/1/2015 √ √ √
7 11/1/2015 √ X X
8 12/1/2015 √ √ √
9 13/1/2015 √ √ √
10 14/1/2015 √ √ √
11 15/1/2015 √ √ √
12 16/1/2015 √ √ √
13 17/1/2015 √ √ √
14 18/1/2015 √ √ √
15 19/1/2015 √ √ √
16 20/1/2015 √ √ √
17 21/1/2015 √ √ √
18 22/1/2015 √ √ √
19 23/1/2015 √ √ √
20 25/1/2015 √ √ √

Sumber: Pemeriksaan data primer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel. 5 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen pengiriman barang


jadi kegudang (lanjutan)

21 26/1/2015 √ √ √
22 27/1/2015 √ √ √
23 28/1/2015 √ √ √
24 29/1/2015 √ √ √
25 30/1/2015 √ √ √
26 1/2/2015 √ √ √
27 2/2/2015 √ √ √
28 4/2/2015 √ √ √
29 5/2/2015 √ √ √
30 6/2/2015 X √ √
31 7/2/2015 √ √ √
32 8/2/2015 √ √ √
33 9/2/2015 √ √ √
34 10/2/2015 √ √ √
35 11/2/2015 √ √ √
36 12/2/2015 √ √ √
37 13/2/2015 √ √ √
38 14/2/2015 √ √ √
39 15/2/2015 √ √ √
40 16/2/2015 √ √ √
41 17/2/2015 √ √ √
42 18/2/2015 √ √ √
43 19/2/2015 X √ √
44 20/2/2015 √ √ √
45 21/2/2015 √ √ √
46 22/2/2015 √ √ √
47 23/2/2015 √ √ X
48 24/2/2015 √ √ X
49 25/2/2015 √ X √
50 26/2/2015 √ X √
51 2/3/2015 √ √ √
52 3/3/2015 √ √ √
53 4/3/2015 √ √ √
54 6/3/2015 √ √ √
55 7/3/2015 √ √ √
56 10/3/2015 √ √ √
57 11/3/2015 √ √ √
58 12/3/2015 √ √ √
59 13/3/2015 √ √ √
60 14/3/2015 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Tabel. 5 Hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen pengiriman barang


jadi kegudang (lanjutan)

61 15/3/2015 √ √ √
62 16/3/2015 √ √ √
63 17/3/2015 √ √ √
64 18/3/2015 √ √ √
65 19/3/2015 √ √ √
66 20/3/2015 √ √ √
67 21/3/2015 X √ √
68 22/3/2015 √ √ √
69 23/3/2015 √ √ √
70 25/3/2015 √ √ √
71 26/3/2015 √ √ √
72 27/3/2015 √ √ √
73 28/3/2015 √ √ √
74 29/3/2015 √ √ √
75 31/3/2015 √ √ √
76 2/4/2015 √ √ √
77 4/542015 √ √ √
78 5/4/2015 √ √ √
79 6/4/2015 √ √ √
80 8/4/2015 √ √ √
81 10/4/2015 √ √ √
82 11/4/2015 √ √ √
83 12/4/2015 √ √ √
84 13/4/2015 √ √ √
85 14/4/2015 √ √ √
86 15/4/2015 √ √ √
87 16/4/2015 √ √ √
88 17/4/2015 √ √ √
89 18/4/2015 √ √ √
90 19/4/2015 X √ √
91 20/4/2015 √ √ √
92 21/4/2015 √ √ √
93 22/4/2015 √ √ √
94 23/4/2015 √ √ √
95 25/4/2015 √ √ √
96 26/4/2015 √ √ √
97 27/4/2015 √ √ √
98 28/4/2015 √ √ √
99 29/4/2015 √ √ √
100 30/4/2015 √ √ √
Sumber: Data Primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang telah dilakukan

ditemukan 5 kali tidak adanya otorisasi dari asisten pengolahan/sinder

pengolahan, 3 kali tidak ada otorisasi dari krani produksi dan 3 kali tidak

adanya otorisasi dari krani kepala gudang. Jika dilihat dari kelengkapan

dokumen barang jadi yang dikirim kegudang terdapat 10 dokumen tidak

lengkap atau terdapat 10 kesalahan dalam dokumen pengiriman barang

jadi kegudang. Jumlah kesalahan ini selanjutnya digunakan untuk

menentukan Upper Precision Limit : Percent Rate of Occrurrence.

Berdasarkan tabel evaluasi hasil keandalan 95% dapat diketahui bahwa

Upper Precision Limit : Percent rate Of Occurrence untuk tingkat

kesalahan 10 adalah 16%. Hasil AUPL yang lebih besar dari pada DUPL

(16% >5%).

C. Pembahasan

Berdasarkan dari analisis data yang dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan untuk pembahasan:

1. Penerapan 5 komponen COSO (Committe Of Sponsoring Organization)

pada PT. Perkebunan Nusantara VII

Lima Komponen dalam pengendalian intern berdasarkan COSO (Committe

Of Sponsoring Organization) yaitu lingkungan pengendalian, perhitungan risiko,

informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan atau

monitoring.

Pada PT. Perkebunan Nusantara VII komponen lingkungngan pengendalian

telah diterapkan sesuai dengan teori COSO (Committe Of Sponsoring


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Organization) namun belum sepenuhnya komponen lingkungan pengendalian

dilaksanakan dengan baik, terbukti bahwa masih ada dokumen yang tidak

ditandatangani oleh pihak yang memiliki wewenang dalam melakukan otorisasi

dokumen tersebut. Tidak ditandatanganinya dokumen oleh pihak yang

berwenang berarti menunjukan bahwa karyawan belum sepenuhnya melakukan

tanggung jawab atas pekerjaanya, sehinga akan mempengaruhi integritas dan

nilai-nilai etika dalam lingkungan pengendalian pada PT. Perkebunan Nusantara

VII.

Untuk komponen sistem pengendalian intern seperti perhitungan risiko,

informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantauan atau

monitoring pada PT. Perkebunan Nusantara VII telah dilaksanakan sesuai

dengan komponen sistem pengendalian intern menurut COSO (Committe Of

Sponsoring Organization).

Jadi, berdasarkan dari hasil penemuan pada saat observasi maupun

wawancara dan melakukan perbandingan antara teori dengan praktiknya penulis

menganggap bahwa perusahaan belum sepenuhnya menerapkan kelima

komponen dalam COSO (Committe Of Sponsoring Organization). Dari 20 poin

yang dibandingkan ada 2 poin yang belum dilaksanakan dengan baik oleh

perusahaan, jika dihitung presentase kesesuaian 90% perusahaan telah

menerapkan ke5 komponen pengendalian COSO (Committe Of Sponsoring

Organization)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

2. Perhitungan efektivitas sistem pengendalian intrn pada PT.

Perkebunan Nusantara VII

Dari permeriksaan semua dokumen maka dapat dihasilkan informasi berikut

ini

Tabel. 6 Perhitungan efektifitas sistem pengendalian intrn

Efektif/
Jumlah
No Nama Dokumen AUPL DUPL Hasil tidak
kesalahan
efektif
1 Dokumen 7 12% 5% AUPL>DUPL Tidak
penerimaan bokar efektif

2 Dokumen 5 10% 5% AUPL>DUPL Tidak


monitoring efektif
kegiatan
pengolahan
produksi harian

3 Dokumen produk 5 10% 5% AUPL>DUPL Tidak


jadi efektif

4 Dokumen 10 16% 5% AUPL>DUPL Tidak


pengiriman barang efektif
jadi ke gudang

Sumber: Pengolahan data Primer

Dari keempat dokumen yang diteliti dapat di lihat bahwa nilai AUPL

(achieved upper precission limit) lebih besar dari pada nilai DUPL (desired

upper presicion limit), dimana nilai AUPL (achieved upper precission limit)

merupakan tingkat kesalahan yang dihasilkan berdasarkan perhitungan

sampel sedangkan DUPL (desired upper presicion limit) merupakan batas

ketepatan atas yang diinginkan. Jadi, jika nilai AUPL (achieved upper

precission limit) lebih besar dari DUPL (desired upper presicion limit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

maka sistem pengendalin yang telah diterapkan oleh PT. Perkebunan

Nusantara VII dianggap tidak efektif.

Pengendalian tersebut dianggap tidak efektif karena belum

sepenuhnya kegiatan dilakukan sesuai dengan 5 komponen dari COSO

(Committe Of Sponsoring Organization) dan dari hasil evaluasi masih ada

dokumen yang belum mendapat otorisasi dari pihak yang berwenang .Ada

beberapa kemungkinan mengapa tidak dilengkapinya atau tidak

ditandatanganinya dokumen, karena pihak yang berwenang tidak masuk

atau berhalangan hadir. Dengan demikian kita juga dapat melihat bahwa

karyawannya tidak melakukan perangkapan kerja karena setiap devisi dan

setiap tingkatan jabatan memiliki tugas dan wewenangnya masing-masin ng.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di PT. Perkebunan Nusantara VII unit

usaha Padang Pelawi dapat diketahui bahwa:

1. Sistem pengendalian intern pada PT. Perkebunan Nusantara VII unit

usahaPadang Pelawibelum sepenuhnyaditerapkansesuai dengan kelima

komponen dalam sistem pengendalian intern pada teori COSO (Committe

of Sponsoring Organization), karena pada saat melakukan perbandingan

dari komponen-komponen pengendalian intern masih ada komponen

yang belum sesuai penerapannya dengan teori yang ada.

2. Pengendalian intern sistem produksi yang diterapkan oleh PT.

Perkebunan Nusantara VII unit usaha Padang Pelawi tidak efektif, karena

dalam melakukan uji efektivitas masih ditemukan banyak kesalahan

dengan begitu dapat ambil kesimpulan bahwa pihak yang memiliki

wewenang dalam melakukan otorisasi dokumen belum melaksanakan

tanggung jawabnya secara maksimal.

B. Keterbatasan dalam penelitian

Berikut ini adalah keterbatasan penelitian yang dilakukan dalam penelitian:

1. Pertanyaan yang digunakan sebagai bahan wawancara peneliti kepada

narasumber tidak mencakup keseluruhan dari kelima komponen

pengendalian

internsepertitidakadapertanyaanmengenaiperandewankomisarisdankomit

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

e audit. Hal ini mengakibatkan kurangnya informasi yang didapat

mengenai pengendalian intern pada PT. Perkebunan Nusantaraunit

usaha Padang Pelawi.

2. Data wawancara belum sepenuhnya membantu menjelaskan penerapan

kelima komponen pengendalian intern pada perusahaan

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan lapangan dan pembahasan, dapat diberikan

saran sebagai berikut :

1. Pengendalian terhadap sistem produksi yang dimiliki oleh PT

Perkebunan Nusantara VIIunit usaha Padang Pelawiharus lebih

ditingkatkan lagi, dengan ditemukannya karyawan yang tidak melakukan

tanggungjawabnya dengan baik maka sebaiknya dari pihak menejemen

perusahaan memberikan teguran atau sanksi kepada karyawan yang

mangkir dari tanggung jawabnya sehingga nantinya karyawan lebih

disiplin dalam melakukan kewajibannya.

2. Dilakukannnya pemeriksaan mendadak (surprised audit) tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu dengan jadwal yang tidak teratur karena

hal ini dapat mendorong karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan

aturan yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

kinerja karyawan dan meminimalisir kecurangan yang akan terjadi .

3. Untukpenelitiberikutnyadiharapkanmenyantumkankomponenpertanyaan

mengenaiperandewankomisarisdankomite audit dalampengendalianintern

padasaatmelakukanwawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

DAFTAR PUSTAKA

Boyton, William C., Raymond N. Johnson., and Walter G. Kell. 2003. Modern
Auditing.Edisi 7.Jakarta: Erlangga

HM,Jogiyanto. 2008.Sistem Teknologi Informasi. CV ANDI


OFFISET.Yogyakarta

Hartadi, Bambang. 1987. Auditing: Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi


Tahap Pendahuluan.Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Jusuf, Al. Haryono,2010. Auditingbuku 1, Bagian Penerbitan SekolahTinggi Ilmu


Ekonomi YKPN

Jusuf, Al. Haryono,2002. Auditingbuku 2, Bagian Penerbitan SekolahTinggi Ilmu


Ekonomi YKPN

Krisdianto lim,Erwin. 2013. Evaluasi Pengendalian Internal Berdasarkan COSO


pada Siklus Produksi Untuk Mengingatkan Efisiensi PT Gerongan
Surajaya di Surabaya. Karya ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Vol.2 No.1(2013). Diakses tanggal 30 Januari 2015

Nugroho.M. 2001. Sistem Pengendalian Interen, Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta


. 2002. Auditing. Edisi 6. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta
. 2002. Auditing. Edisi 6. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta

Setyawan, Jhony.2004. Pemeriksaan Kinerja. BPFE UGM. Yogyakarta

Pedoman Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII tahun 2014. Bengkulu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

LAMPIRAN 1 (Struktur Organisasi)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Gambar 7 Berita Acara Penerimaan BOKAR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Gambar 8 Laporan Produksi Harian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Gambar 9 Laporan Produk jadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Gambar 10 Laporan Pengiriman Barang Jadi Kegudang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Tabel 7 Daftar Tanggal Dokumen Yang Terpilih Secara acak

No Tanggal No Tanggal No Tanggal No Tanggal


1 2/1/2015 25 1/2/2015 51 1/3/2015 76 2/4/2015
2 4/1/2015 27 2/2/2015 52 2/3/2015 77 4/542015
3 5/1/2015 28 4/2/2015 53 3/3/2015 78 5/4/2015
4 6/1/2015 29 5/2/2015 54 6/3/2015 79 6/4/2015
5 8/1/2015 30 6/2/2015 55 8/3/2015 80 8/4/2015
6 10/1/2015 31 7/2/2015 56 10/3/2015 81 10/4/2015
7 11/1/2015 32 8/2/2015 57 11/3/2015 82 11/4/2015
8 12/1/2015 33 9/2/2015 58 12/3/2015 83 12/4/2015
9 13/1/2015 34 10/2/2015 59 13/3/2015 84 13/4/2015
10 14/1/2015 35 11/2/2015 60 14/3/2015 85 14/4/2015
11 15/1/2015 36 12/2/2015 61 15/3/2015 86 15/4/2015
12 16/1/2015 37 13/2/2015 62 16/3/2015 87 16/4/2015
13 17/1/2015 38 14/2/2015 63 17/3/2015 88 17/4/2015
14 18/1/2015 39 15/2/2015 64 18/3/2015 89 18/4/2015
15 19/1/2015 40 16/2/2015 65 19/3/2015 90 19/4/2015
16 20/1/2015 41 17/2/2015 66 20/3/2015 91 20/4/2015
17 21/1/2015 42 18/2/2015 67 21/3/2015 92 21/4/2015
18 22/1/2015 43 19/2/2015 68 22/3/2015 93 22/4/2015
19 23/1/2015 44 20/2/2015 69 23/3/2015 94 23/4/2015
20 25/1/2015 45 21/2/2015 70 25/3/2015 95 25/4/2015
21 26/1/2015 46 22/2/2015 71 26/3/2015 96 26/4/2015
22 27/1/2015 47 23/2/2015 72 27/3/2015 97 27/4/2015
23 28/1/2015 48 24/2/2015 73 28/3/2015 98 28/4/2015
24 29/1/2015 49 25/2/2015 74 29/3/2015 99 29/4/2015
25 30/1/2015 50 26/2/2015 75 31/3/2015 100 30/4/2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Komponen pengendalian intern Narasumber


Lingkungan pengendalian
1 bagaimana komitmen untuk nilai-nilai : disini pihak manajemen maupun
integritas perusahaan apakah telah karyawan telah memiliki
diterapkan atau dipraktikan ? komitmen dan integritas yang
telah dituangkan dalam
manajemen mutu serta fakta
inegritas
2 Lalu apakah independensi : Manajemen telah memiliki tim
pengawasan manajemen dan latihan satuan pengawasan internal dan
pengembangan kinerja pengendalian pelaksanaan pelatihan yang
internal sudah dilakukan ? berkaitan dengan peningkatan
kualitas dan juga pengembangan
SDMnya
3 untuk pengelolaan dengan : sudah itu sudah dilakukan , disini
pengawasan dewan, stuktur manajemen telah membuat dan
organisasi, jalur pelaporan dan pihak menegaskan dengan strutur
berwenang serta tanggung jawab organisasi dan dengan struktur
dalam pencapaian tujuan sudah organisasi dapat menentukan
dilakuakan ? tugas serta wewenang pada setiap
level jabatan dalam proses
pencapaian sasaran perusahaan
4 bagaimana perusahaan : manajemen tentu memiliki
mempertahankan individu yang program pengembangan SDM
kompeten serta sejalan dengan tujuan sesuai dengan kebutuhan
dari perusahaan sendiri ? perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Penaksiran risiko
1 Apakah perusahan telah : tentu saja sudah , setiap kegiatan
mempertimbangkan potensi resiko- yang akan dilakukan pasti akan
resiko yang akan terjadi dan dipertimbangan resiko-
melakukan identifikasi terhadap resikoyang akan di timbulkan
resiko yang akan terjadi ? juga.

2 apakah organisasi atau perusahaan : sudah, disini manajemen telah


sudah menetapkan tujuan dengan memiliki sasaran kinerja yang
kejelasan yang cukup untuk dituangkan dalam RKAP, RKO
melakukan identifikasi dan penilaian dan juga sasran mutu. Disini
resiko yang berkaitan dengan tujuan manajemen juga memiliki tim
perusahaan itu sendiri ? manajemn resiko yang bertugas
untuk melakukan identifikasi dan
mitigas resiko
3 apakah organisasi sudah melakukan : tim manajemen telah melakukan
identifikasi resiko terhadap identifikasi resiko , dan
pencapaian tujuan dari seluruh entitas identifikasi resiko dilakukan
ini ? pertriwulan oleh tim manajemen
resiko itu sendiri.

Aktifitas pengendalian
untuk aktivitas pengendalian sendiri : manajemen selalu melakukan
apa yang telah manajemen lakukan ? pengawasan, selalu melakukan
evaluasi, mengidentifikasi dan
menindak lanjuti terhadap hasil
evaluasi dan identifikasi dalam
proses pencapaian sasaran kerja
2 apakah organisasi atau perusahaan : perusahaan memilih &
telah memilih dan mengembangkan mengembangkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

kegiatan pengendalian umum atas pengendalian umum atas


teknologi untuk mencapai tujuan ? teknologi untuk mendukung
pencapaian tujuan dan Organisasi
menyebarkan kegiatan
pengawasan sebagaimana
diwujudkan dalam kebijakan
Informasi dan komunikasi
1 apakah perusahaan atau manajemen : iya kami selalu
selalu mengomunikasikan informasi mengomunikasikan informasi
termasuk tujuan dan tanggung jawab termasuk tujuan dan tanggung
untuk mendukung fungsi komponen jawab untuk mendukung fungsi
lain dari pengendalian intern? komponen lain dari pengendalian
intern.

2 sudahkan perusahaan atau menejemen : sudah dan harus . Perusahaan


menerapkan bahwa dalam ataupun manajemen selalu
memperoleh atau dalam menghasilkan mengkominikasikan informasi,
informasi harus merupakan informasi termasuk tujuan dan tanggung
yang berkualitas dan relevan dengan jawab untuk mendukung fungsi
tujuan untuk mendukung fungsi komponen lain dari pengendalian
komponen lain dari pengendalian internal. Serta perusahaan
intern ? memperoleh atau menghasilkan
dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk
mendukung fungsi komponen
lain dari pengendalian intern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Pengawasan
1 apa yang dilakukan perusahaan untuk : organisasi mengevaluasi dan
melakukan penilaian pengawasan? mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian interen , dan
perusahaan maupun manajemen
melakukan evaluasi berkelanjutan
dan atau terpisah untuk
meyakinkan apakah komponen
pengendalian intern yang ada
sudah berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai