KALA 2 (PERSALINAN)
Disusun Oleh :
I. KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus,
ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan intensitas
kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks serta keluarnya
lendir darah (“show”) dari vagina. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001)
Menurut WHO persalinan normal adalah : persalinan yang dimulai secara
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
persalinan. Dari seluruh persalinan, didapatkan lebih dari 80% proses persalinan
berjalan normal dan sekitar 15-20% terjadi komplikasi persalinan. UNICEF dan
WHO menyatakan bahwa hanya 5% - 10% saja yang membutuhkan seksio
sesarea. Namun kenyataannya menurut sensus survey demografi dan kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 bahwa kematian ibu penyebab utama adalah
komplikasi karena partus lama. Insiden ini menyebabkan persalinan sering
berlangsung ditengah proses persalinan dengan tindakan.
B. ETIOLOGI
Sebab-sebab terjadinya persalinan sampai saat ini belum diketahui secara
pasti, kemungkinan adanya banyak faktor yang saling berkaitan, sehingga
pemicu persalinan menjadi multifaktor. Beberapa teori yang kompleks yang
dianggap berpengaruh terhadap kejadian persalinan, yaitu faktor hormon, fetus,
plasenta, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi.
Pada kala dua persalinan his atau kontraksi yang semakin kuat dan
teratur. Umumnya ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap
dengan diikuti keinginan meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk
meneran akan mendorong bayi keluar. Kala dua berlangsung hingga 2 jam
pada primipara dan 1 jam pada multipara.
Kala II
Perangansangan
reseptor nyeri pada Resiko Kerusakan Integritas Janin terjepit di jalan lahir
uterus dan serviks Kulit (Ibu)
G. KOMPLIKASI
Efek yang diakibatkan oleh partus lama bias mengenai ibu maupun janin
diantaranya:
1. Infeksi Intrapartum
Infeksi merupakan bahaya serius yang mengancam ibu dan janinya pada
partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban. Bakteri didalam cairan
terjadi bakterimia, sepsis dan pneumonia pada janin akibat aspirasi cairan
partus lama, terutama pada wanita dengan paritas tinggi dan pada mereka
yang dengan riwayat seksio sesarea. Apabila disproporsi antara kepala janin
dan panggul sedemikian besar sehingga kepala tidak engaged dan tidak terjadi
penurunan, sehingga segmen bawah uterus menjadi sangat teregang yang
paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandl. Cincin ini disertai
peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus, cincin ini sebagai
bawah uterus.
4. Pembentukan fistula
Apabila bagian terbawah janin menekan ke pintu atas panggul tetapi tidak
maju untuk jangka waktu lama, maka bagian jalan lahir yang terletak
sirkulasi sehingga dapat terjadi nekrosis yang akan jelas dalam beberapa hari
H. PENATALAKSANAAN
1. Medis
a. Memberikan rehidrasi pada ibu
b. Berikan antibiotika
c. Rujukan segera
d. Bayi harus dilahirkan
e. Selalu bertindak aseptic
(Sarwono, 2012).
2. Keperawatan
Persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di
vulva dengan diameter 5-6 cm.
a. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan: mendampingi
ibu
b. Menjaga kebersihan diri
c. Memassage untuk menambah kenyamanan bagi ibu
d. Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau
ketakutan ibu
e. Mengatur posisi ibu
f. Menjaga kandung kemih tetap kosong
g. Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk
mengambil nafas
h. Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk
Martin, Reeder dkk. 2011. Keperawatan Maternal Kesehatan Wanita, Bayi dan