Makalah Diskusi Bahasa Indonesia
Makalah Diskusi Bahasa Indonesia
BAHASA INDONESIA
“TINDAKAN KRIMINAL”
Disusun oleh :
WURYANTORO
1. Ilham Fajar Wicaksono (06)
2. Ima Widayanti (08)
3. Lita Ristiana (15)
4. Mulatsih Siswinarti (23)
5. Ninda Arumsari (25)
KELAS XI IPA 3
SMAN 1 WURYANTORO
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam tercurah kepada
Nabi Agung Muhammad SAW atas segala limpahan rahmat-Nya dan yang kita
tunggu – tunggu safa’atnya di akhirat, sehingga mampu menyelesaikan tugas
makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Tindakan
Kriminal”. Terima kasih kepada ibu Heni Rahmawati, S.Pd yang telah memberikan
tugas Bahasa Indonesia kepada kelompok kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca,
terutama bagi pelajar zaman sekarang. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini, hal ini disebabkan oleh kemampuan
penulis yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan karya tulis ini.
PENDAHULUAN i
1. Latar Belakang
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindakan
kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun
dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian motor, perampokan, ranjau
paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa yang
mereka lakukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang
mementingkan dirinya sendiri.
Pidana atau tindakan kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum
atau sebuah tindakan kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut orang kriminal.
Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh,
perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak
berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan
motif politik atau paham.
Berbagai cara yang dilakukan pemerintah guna memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat pun kurang berhasil untuk
menghentikan atau untuk mengurangi tindakan kriminal yang terjadi di
Indonesia. Mulai dari menambah undang-undang sampai memperketat
patrol, tapi para pelaku kriminal pun tak gentar dan tak takut mengerjakan
niat buruknya itu.
Cara lain yang ditempuh yaitu dengan mengaktifkan peran serta orang
tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak, selektif terhadap budaya
asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa sendiri, serta
menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat
dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural seperti sekolah,
pengajian, organisasi masyarakat.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu kriminalitas?
b. Apa saja sebab – sebab terjadinya kriminalitas?
c. Apa saja bentuk – bentuk tindak kriminalitas yang sering terjadi di
masyarakat Indonesia?
d. Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
e. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal
di Indonesia?
1
3. Tujuan
Tujuan dilakukan penulisan makalah ini adalah penyampaian tinjauan
penyebab, akibat dan solusi tindakan kriminalitas.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyampaikan bahwa
kriminalitas terjadi bukan karena niat tetapi juga karena adanya
kesempatan. Maka dari itu disetiap tempat dan setiap keadaan kita wajib
waspada guna menjaga diri kita dari tindakan kriminal.
4. Manfaat
Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat, antara lain :
Meningkatkan rasa waspada dan selalau hati – hati dimana pun
berada.
Mengoptimalkan segala cara untuk mengurangi atau bahkan
menghentikan tindakan kriminalitas .
Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan
dalam mendidik anak
Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak
nilai busaya bangsa sendiri
Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam
masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural ,
seperti sekolah , pengajian dan organisasi masyarakat
PEMBAHASAN
2
1. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan.
Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara
yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat dipidanakan, yang
diatur dalam hukum pidana.
Kriminalitas atau tindakan kriminal segala sesuatu yang melanggar
hukum atau sebuah tindakan kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut orang
kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri,
pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir,
teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya
berdasarkan motif politik atau paham.
Arti hukum menurut Immanuel Knt sendiri yaitu : “norc suchen die
yuristen eine definition zu ihrem begriffe von recht”. (L.j Van
Apeldoorn,Pengantar Ilmu Hukum,Jakarta,1981,hlm.13)
Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang
hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan
asas dasar sebuah negara hukum : seseorang tetap tidak bersalah sebelum
kesalahannya terbukti. Pelaku tindakan kriminal yang dinyatakan bersalah
oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana
atau narapidana.
b. R.Susilo
Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu
perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan undang-
undang.
Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai
perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan penderita
atau korban juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa
hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban.
c. M.A. Elliat
Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau
3
tingkah laku yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi
hukuman yang bisa berupa hukuman penjara, hukuman mati, hukuman
denda dan lain-lain.
Pada masa usia lanjut, kekuatan fisik maupun psikis sudah mulai
menurun. Produktivitas juga menurun. Karena penghasilan menurun,
dorongan untuk melakukan delik terhadap kekayaan ada kecenderungan
meningkat namun dengan cara anak-anak. 10
Cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal yaitu:
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku
kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat.
2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam
mendidik anak.
3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai
busaya bangsa sendiri.
4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat
dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah,
pengajian, dan organisasi masyarakat.
12
A.Kesimpulan
Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta
merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang
lain serta dirinya sendiri.
Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi juga
merugikan negara serta mengganggu stabilitas negara.
Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi. Semua
tindakan itu dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab
diantaranya yaitu akibat himpitan ekonomi yang memaksa mereka
melakukan itu semua. Memang mereka tidak memikirkan dampak yang
diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya memikirkan dirinya
sendiri.
Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang
salah satunya disebabkan oleh pencurian, trauma berat yang salah satunya
disebabkan oleh perampokan menggunakan senjata, cacat tubuh yang salah
satunya disebabkan oleh tindak pemerkosaan, atau bahakan menyebabkan
kematian yang salah satunya disebabakan oleh tindak mutilasi.
Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya
dengan cara memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau
status sosial dan memberikan hukuman yang pantas dengan apa yang mereka
lakukan, agar para pelaku tindak kriminal jera dana tak akan mengulangi
tindakan kriminalitas. Penulis rasa cara itu paling efektif guna mengurangi
tindak kriminal.
Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu kita
bisa mengambil bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan apapun
kita harus bisa lebih waspada dan berhati-hati. Dan kita lebih bisa
menegaskan norma – norma yang berlaku di masyarakat.
Jadi intinya kriminalitas itu bisa terjadi bukan karena niat dari pelaku tetapi
jaga karena adanya kesempatan maka dari itu kita harus bisa tidak
memberikan kesempatan pada pelaku kriminal untuk bertindak.
14
B. Saran
15
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA