Anda di halaman 1dari 6

1) Tentukan departemen area penelitian ?

Keperawatan Jiwa
2) Tentukan spesifikasi dari area departemen yang dipilih ?
Gambaran tingkat stres dan gangguan pola tidur pada mahasiwa skripsi
dengan yang tidak skripsi
3) Buatlah 10 pertanyaan dari nomor 2 ?
1. Apa yang dimaksud dengan stress?
2. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan stress?
3. Bagaimana cara manilai tingkat kecemasan?
4. Apa itu insomnia?
5. Apa saja macam2 insomnia?
6. Faktor apa saja yang menyebabkan insomnia?
7. Bagaiman pola tidur yang baik?
8. Apa yang dimaksud dengan mahasiswa?
9. Apa yang dimaksud dengan skripsi?
10. Bagaimana hubungan tingkat stress dan gangguan pola tidur pada
mahasiswa skripsi dan tidak skripsi?
4) Pilih salah satu pertanyaan yang menarik untuk diteliti?
Bagaimana hubungan tingkat stress dan gangguan pola tidur pada mahasiswa
skripsi dan tidak skripsi
5) Kumpulkan pustaka/literatur baik dari buku ataupun penelitian terdahulu?
(daftar pustaka)
6) Rangkum dalam latar belakang, buat tujuan dan rumusan masalah?

A. Latar Belakang

Mahasiswa adalah pelajar yang menempuh pendidikan lanjutan di tingkat


perguruan tinggi atau universitas. Mahasiswa pun dituntut untuk lebih mandiri
dalam segala hal dan mampu mengambil keputusan sendiri.Seorang mahasiswa
juga diharapkan mampu berprestasi yang ditunjukan dengan IPK (Indeks Prestasi
Komulatif) yang tinggi. Terkadang mahasiswa sedikit mengalami permasalahan
dan beban karena tugas-tugas yang diberikan oleh para dosen, termasuk penulisan
skripsi yang merupakan beban untuk para mahasiswa sehingga mengalami stres.
Stres merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu.
Siapapun bisa terkena stres baik anak anak, remaja, dewasa maupun lansia. Setiap
individu pasti akan mengalami peristiwa atau stimulus dalam hidupnya. Setiap
peristiwa atau stimulus itu terkadang akan menimbulkan stres bagi individu
(Nursalam, 2013). Stres dapat dialami oleh siapa saja, dimana saja, dan kapanpun
dapat terjadi. Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti dampak
fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual (Rasmun, 2004).
Mahasiswa termasuk kelompok remaja tingkat akhir yang tidak luput dari
stres.Tingkat stres pada mahasiswa dapat meningkat ketika banyaknya tuntutan
oleh orang-orang terdekat untuk segera menyelesaikan tugasnya sebagai
mahasiswa. Akibat tuntutan itu muncul lah stres yang bersifat negatif karena
kurangnya kemampuan yang dimiliki individu dalam menghadapi tuntutan
tersebut dan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dengan kemampuan yang
dimiliki. Begitu banyaknya hambatan yang dihadapi pada mahasiswa terutama
yang sedang menyusun skripsi dapat memicu timbulnya stres. Mahasiswa tingkat
akhir akan dihadapkan dengan banyak masalah dalam proses penyusunan dalam
menyelesaikan skripsinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya stres. Stresor
atau penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan
akademiknya apalagi pada mahasiswa tingkat akhir karena dibebankan pada
skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi merupakan bukti
kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas. Stresor atau penyebab stres lainnya pada mahasiswa
tingkat akhir seperti kesulitan dalam pencarian data dan pengumpulan data,
sumber atau referensinya, kesulitan membagi waktu dengan aktifitas lainnya,
kesulitan dalam menuangkan isi pikiran dalam bentuk ilmiah, kesulitan menemui
dosen atau pembimbingnya, tuntutan orang tua, optimisme yang menurun dan
kurangnya percaya diri serta kurangnya motivasi. Hal tersebut dapat
menyebabkan timbulnya stres.
Stres dapat dianggap sebagai ancaman yang dapat menyebabkan kecemasan,
depresi, disfungsi sosial bahkan niat untuk mengakhiri hidup (Nandamuri & Ch,
2011). Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi oleh individu akan
memunculkan dampak negatif. Pada mahasiswa, dampak negatif secara kognitif
antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran dan sulit memahami
pelajaran. Dampak negatif secara emosional antara lain sulit memotivasi diri,
munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan efek negatif lainnya.
Dampak negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan
tubuh yang menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu, lemah
dan insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda
penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol,
terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko
tinggi (Spagenberg & Theron, 1998; Heiman & Kariv, 2005).
Stres merupakan suatu kejadian yang dapat disebabkan oleh
tuntutan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol. Prevalensi
kejadian stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta penduduk dunia
mengalami stres. Penelitian yang pernah dilakukan di Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel menyatakan bahwa tingkat stres mahasiswa mengerjakan skripsi
yaitu 30,76% stres tinggi dan 69,23% stres sedang. Mahasiswa mengalami
kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan tidak satu pun mahasiswa yang tidak
mengalami stres (Rozaq, 2014). Berdasarkan data awal yang diambil secara acak,
10 mahasiswa semester delapan di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
menyebutkan bahwa 60% dari mahasiswa tersebut mengalami stres tingkat sedang
dalam mengerjakan skripsi, sedangkan 20% dari mereka mengalami tingkat stres
ringan dalam menyelesaikan skripsi.
Mahasiswa tingkat akhir atau yang sedang dalam proses
penyusunan skripsi sering mengalami hambatan dan tersendat ketika mengerjakan
skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki semangat, motivasi dan minat yang
tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu menurun seiring dengan kesulitan-
kesulitan yang dialami. Kesulitan itu membuat mahasiswa sering putus asa dan
menyebabkan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini
membuat mahasiswa menjadi ansietas, stres bahkan depresi yang pada akhirnya
dapat menyebabkan gangguan pada dirinya sendiri seperti gangguan tidur
(insomnia).Student Health and Welfare (2004) menyatakan bahwa jika seseorang
sedang mengalami keadaan stres mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Insomnia adalah gejala yang dialami oleh orang yang
mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur dan tidur
singkat atau tidur nonrestoratif. Pada mahasiswa tingkat akhir atau yang sedang
dalam proses menyelesaikan skripsinya sering mengalami gangguan tidur, hal itu
disebabkan oleh banyak hal seperti perasaan cemas, stres bahkan depresi karena
sulit menemukan data, kesulitan menemui dosen pembimbing, tuntutan orang tua
dan lain-lain. Sehingga berdampakterhadap proses belajar, seperti penurunan
konsentrasi, motivasi belajar, kesehatan fisik, kemampuan berpikir kritis,
kemampuan berinteraksi dengan individu atau lingkungan di kampus, dan
penurunan kemampuan menyelesaikan tugas (Gaultney, 2010).Penderita insomnia
mengalami ngantuk yang berlebih pada siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup (Qimy, 2009; Perry dan Potter, 2006). Gejala-gejala
insomnia secara umum adalah seseorang mengalami kesulitan untuk memulai
tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur.
Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit
untuk tidur kembali (Widya, 2010).
Kebutuhan manusia untuk tidur pada bayi adalah 13-16 jam untuk
pertumbuhan bayi, pada anak adalah 8-12 jam untuk perkembangan otak anak-
anak untuk ketahanan memori, pada dewasa adalah 6-9 jam untuk menjaga
kesehatan dan pada usia lanjut adalah 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena
usia yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat
berfungsi optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan kesehatan dibutuhkan
energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai (Lumbantobing, 2006).
Pada tahun 2008 di Indonesia sekitar 28 juta dari total 238 juta penduduk
Indonesia menderita insomnia dan meningkat dari tahun ke tahun ( Widya, 2010).
Berdasarkan penelitian Dewi (2008), prevalensi penderita insomnia pada tahun
2008 di Yogyakarta 45,19 % dari seluruh mahasiswa di Daerah Istimewa
Yogyakarta.Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di STIKES
Muhammadiyah Klaten pada tanggal 4 maret 2015 dari data diperoleh jumlah
mahasiswa S1 Keperawatan tingkat akhir sebanyak 92 mahasiswa.Dari hasil
wawancara tentang kecemasan dan gangguan tidur dengan 10 mahasiswa
didapatkan 60 % mahasiswa mengalami tanda-tanda kecemasan berupa pikiran
kacau, mudah marah, sulit konsentrasi, dan tidak bersemangat. Sedangkan 40%
mahasiswa mengalami gangguan tidur seperti sulit tidur, jam tidur berkurang rata-
rata mahasiswa hanya bisa tidur kira-kira 4-5 jam, bangun terlalu pagi, sering
mengalami pusing, lesu, sering menguap dan mengantuk, serta mimpi
buruk.Berdasarkan hasil wawancara tanggal 12 Februari 2016 pada 10 orang
mahasiswa tingkat akhir DIV Bidan Pendidik Reguler di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta didapatkan pengakuan bahwa mereka mengalami stres menghadapi
tugas skripsi dan kualitas tidurnya tidak adekuat saat penyusunan skripsi, dari 10
orang tersebut semuanya mengatakan hal yang sama yaitu merasa stres saat
menyusun skripsi dan merasa bermasalah dengan tidurnya, seperti susah untuk
memejamkan mata saat di tempat tidur, sering bangun di tengah malam dan sulit
untuk tidur kembali dan bahkan sampai mimpi buruk.Berdasarkan latar belakang
permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
gambaran tingkat stres dan gangguan pola tidur pada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi dengan yang tidak skripsi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang diteliti yakni belum
diketahui
“Bagaimana hubungan tingkat stress dan gangguan pola tidur pada
mahasiswa skripsi dan tidak skripsi”.

C. Tujuan
Tujuan umum :
Untuk mengetahui gambaran tingkat stres dan gangguan pola tidur pada
mahasiswa skripsi dengan yang tidak skripsi.
Tujuan khusus :
1. Untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stress pada mahasiswa yang sedang
skripsi dan yang tidak skripsi
2. Untuk mengidentifikasi gangguan pola tidur pada mahasiswa yang sedang
skripsi dan yang tidak skripsi

7) Buat kerangka konsep

Variabel Bebas Variabel Terkait


Mahasiswa
Tingkat stress gangguan
skripsi
pola tidur

8) Hipotesis
Ada hubungan antara mahasiswa skripsi terhadap tingkat stress
gangguan pola tidur.

Anda mungkin juga menyukai