Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

Disusun oleh :
Nama : Kiswah Choiru Nastiti
NIM : H3114053

DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
PELUANG & TANTANGAN PROFESI TEKNOLOGI PANGAN
DI ERA GLOBAL

“ When a man’s stomach is full it makes no difference whether he is rich or


poor” (Euripedes, “Electra”, 413 BC).

Food – sangat fundamental bagi setiap mahluk hidup tanpa membedakan ras,
bangsa, warna kulit & agama. Jumlah penduduk dunia 6.7 milyard & dgn
konsumsi pangan senilai US$ 2/hr, maka total konsumsi pangan sekitar US$ 5
trillion/tahun Indonesia dg 230 juta orang konsumsi pangan ideal sekitar US$
167,9 milliar. Saat ini konsumsi baru sekitar US$ 110 milliar (Rp. 1.000
trillion).

As we all know, the consequences of hunger are far reaching – “An empty
stomach will not listen to anything” (Spanish proverb)

Realitas masih banyak kemiskinan & kelaparan didunia (854 juta-FAO


2006), banyak industri pangan besar tetap berkembang & nilai sahamnya
meningkat. Kenaikan harga pangan & energi karena kenaikan di bursa
komoditi yang mencari perolehan yang lebih besar dari pasar saham, harus
diimbangi dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Profil Lulusan Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian


1. Praktisi Industri Pangan
a. Pengusaha
b. Manajer
-R&D
-Produksi
-QAC
2. Akademisi
Berkecimpung dalam bidang akademik sebagai peneliti, pengajar.
3. Praktisi Bidang Jasa
Konsultan, hotel, catering, retail, perbankan, dll.
Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Ahli Madya Teknologi Hasil
Pertanian :
1. Menguasai pengetahuan, teknik, keterampilan, dan manajemen di bidang
Teknologi Hasil Pertanian
2. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip sains dan teknologi
3. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan, menganalisis, dan
menginterpretasi hasil-hasil penelitian dan mengaplikasikan hasil-hasil
penelitian untuk memperbaiki proses industri hasil pertanian
4. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan kreativitas dalam
perancangan sistem, komponen, atau proses pengolahan hasil pertanian
5. Memiliki kemampuan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan
memecahkan persoalan-persoalan teknis industri hasil pertanian
6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dalam tim
7. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif
8. Memiliki kesadaran akan pentingnya belajar yang terus menerus.
9. Memiliki kemampuan untuk memahami tanggungjawab profesi, etika, dan
social
10. Menghormati perbedaan dan responsif terhadap issue-issue mutahir dalam
profesi, sosial, dan global
11. Memiliki komitmen terhadap perbaikan kualitas, ketepatan waktu, dan
perbaikan yang berkesinambungan
12. Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan potensi hasil pertanian lokal
(Legum, Sereal, dan Umbi-umbian serta Herba)
Prioritas Pengembangan Industri Pangan Untuk Masa Depan
1. Industri tepung-tepungan singkong, ketela, beras, sagu, jagung sebagai
alternatif terigu & untuk produk roti, biskuit, mie, kripik, sorbitol, citric
acid, snack.
2. Industri mie instant dengan bahan tepung alternatif, juga mengembangkan
industri freeze dried / sayur / daging / ikan / ayam, bawang goring.
3. Industri kecap, saos & seasoning dengan berbagai bahan baku spices lokal,
cabe, tomat, bumbu-bumbu tradisional, kedele hitam, jahe, gula
kelapa/merah.
4. Industri snack, biskuit & kacang untuk mengolah kacang tanah, mete,
jagung, kedele, singkong, ketan, opak untuk pasar lokal & ekspor.
5. Industri minyak kelapa sawit, kelapa, jagung, kedele & minyak nilam.
6. Industri gula konsumsi, rafinasi, raw sugar, alkohol, MSG, bioenergi.
7. Industri pengolahan ikan, udang & daging dengan kedekatan dari sumber
bahan baku & pelabuhan yang ada, hasil laut & perikanan darat.
8. Industri minuman olahan dari teh, kopi, coklat & bahan alami seperti teh,
kopi, mengkudu, lidah buaya, rumput laut, jamu, bandrek, jahe wangi.
9. Industri garam konsumsi & industri, untuk pengganti garam impor.
10. Industri bunga melati/lemon untuk teh wangi, perfume, pewangi & spa.
11. Industri pengawetan buah & sayur untuk manisan, selai, acar, kripik dll.
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
(TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN)

A. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah cara manusia untuk memanfaatkan penemuan-
penemuannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi industri bisa berarti :
1. Sebuah perusahaan yang memproduksi barang tertentu seperti sepatu,
atau buku, atau jasa pendidikan, dengan tujuan profit/keuntungan.
2. Kumpulan perusahaan yang barangnya sejenis seperti industri mobil
berarti kumpulan berbagai perusahaan yang memproduksi mobil.
3. Kumpulan perusahaan barang dan jasa yang meliputi segala jenis
barang dan jasa. Dalam hal ini perusahaan dagang termasuk, karena
jasa distribusinya dapat dianggap sebagai hasil produksi juga.
B. Proses Produksi
Untuk bisa menghasilkan prosuk suatu industri memerlukan enam jenis
masukan/input keenam masukan ini diproses secara efisien, efektif dan
produktif untuk kemudian berubah menjadi keluaran/output berupa produk
(barang atau jasa). Keenam masukan itu adalah :
1. Sumber daya alam, baik yang bisa diperbaharui maupun tidak bisa
diperbaharui.
2. Modal, yang bisa berarti dua hal yaitu untuk membayar upah pekerja,
bayar listrik dan beli bahan baku.
3. Tenaga kerja, merupakan faktor manusia yang menjalankan mesin,
menangani bahan, mengatur produksi dan sebagainya.
4. Manajemen, yaitu ilmu tentang cara-cara mengelola masukan-
masukan untuk industri dan kumpulan orang yang mempraktekkan
ilmu ini.
5. Teknologi yaitu ilmu tentang pemanfaatan sains menjadi alat / sarana
hidup, sarana berproduksi dan sebagainya.
6. Moral, yang terdapat di dalam diri manusia, baik yang berposisi
sebagai tenaga kerja maupun manajemen.
C. Teknologi Industri Pertanian
Ilmu yang menerapkan cara-cara dan analisis “Engineering” terhadap
produksi barang dan jasa dibidang pertanian. Ahli Teknik industri
menentukan cara-cara yang paling efektif dan ekonomis bagi sebuah
organisasi dalam memanfaatkan orang, mesin dan bahan.
Ahli industri juga mengembangkan pelatihan dan program evaluasi kerja
serta standar unjuk kerja dan membantu menentukan upah dan tunjungan
bagi buruh. Disiplin ilmu yang menitikberatkan pada rekayasa sistem,
teknologi dan manajemen di bidang agroindustri (agro-industrial systems
engineering, technology and management).
D. Sistem Industri Pertanian
Disiplin ilmu sistem pertanian merupakan ilmu yang memberikan
pengetahuan bagaimana agar suatu kegiatan industri dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
o SISTEM adalah suatu kesatuan elemen yg berdiri sendiri dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang berguna.
o SISTEM INDUSTRI adalah kumpulan elemen masukan (Manusia,
Material, Mesin, Money) & lingkungan yg berdiri sendiri, tapi bila
berinteraksi melakukan kegiatan produksi akan menghasilkan tujuan
akhir yang bernilai tambah.
o SISTEM INDUSTRI PERTANIAN yaitu suatu usaha di bidang
pertanian yg berorientasi pada komersial & tidak bisa berdiri sendiri
yg mempunyai beberapa subsistem, antara lain pengadaan agroinput
termasuk sarana produksi, yaitu pengadaan bahan baku, teknologi
proses, pemanfaatan & pengolahan limbah, pemasaran, transportasi,
fasilitas kelembagaan ekonomi & non ekonomi.
E. Tipe Sistem Industri

Contoh : Kawasan Ekologi Agroindustri


F. Faktor Pendukung Industri Pertanian
1. Terdapatnya sumber daya alam yang selalu dapat diperbarui dan
keterkaitannya dengan tingkat teknologi yang semakin maju.
2. Terdapatnya cukup banyak tenaga kerja yang kerja dengan latar
belakang pendidikan yang memadai.
3. Pasar domestik dan internasional yang selalu membutuhkan produk
pertanian.
4. Ciri khusus : Optimasi nilai tambah sistem produksi hayati melalui
peningkatan teknik dan manajemen produksi, teknik proses
pengubahan dan teknik penyampaian produk.
5. Ruang lingkup produk yang ditangani adalah seluruh produk pertanian
/ hayati seperti : peternakan, perikanan, holtikultura, perkebunan dan
bioteknologi, tanpa mengurangi kemampuan menangani produk
industri lainnya.
6. Orientasi pengembangan ilmu yang difokuskan adalah : sistem
industri, serta manajemen industri dan finansial. Sistem manajemen
mutu merupakan salah satu topik yang akan mendapat prioritas.

G. Bagan Proses Produksi Hasil Pertanian

Hasil Akhir

Material
Manusia Proses Produksi
Mesin
Lingkungan

Limbah
H. Gambar Sistem Industri Pertanian

Kondisi Lingkungan
(Sosial, ekonomi, Politik, Musim, dll)

Manajemen

Proses Industri Standar Perencanaan


Performansi:
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Waktu Kerja

Input Proses Output

I. Subsistem dari Sistem Industri Pertanian


1. Bagaimana pengadaan agroinput
2. Bagaimana mendapat bahan baku kontinyu dengan kualitas stabil
3. Mengupayakan teknologi penyimpanan yang murah
4. Memenuhi syarat subsistem teknologi proses yang efektif & efisien
5. Penanganan hasil perlu dilakukan sortasi & teknik pengepakan yang
menarik
6. Pengelolaan limbah
7. Fungsi pemasaran yang efektif & efisien
J. Perbedaan Teknologi Industri dan Manajemen Industri
Teknologi Industri Manajemen
 Problem teridentifikasi dg  Problem teridentifikasi
jelas kurang jelas
 Sub sistem material  Sub sistem manusia
 Faktor serba pasti  Banyak ketidakpastian
 Asumsi berlangsung secara  Asumsi tdk berlaku secara
kontinyu kontinyu
 Data bisa dikembangakan dg  Data base tidak lengkap
baik  Keputusan diambil atas
 Keputusan diambil secara dasar intuisi
analitis

 Teknik Industri Pertanian penekanannya dalam merancang, merencanakan,


mengorganisir atau mengendalikan proses produksi, sehingga istilahnya
berubah menjadi TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRI.
 Profesi seorang sarjana teknik & manajemen industri adalah bertanggung
jawab merancang cara berproduksi sehingga tercapai sasaran yaitu
mengembalikan investasi dengan kualitas yang optimal

K. Langkah-Langkah Proses Engineering

Gejala-gejala permasalahan

Definisi & formulasi permasalahan serta sasaran yg


ingin dicapai

Analisis permasalan (dg eksperimen atau tidak)

Perumusan atau sintesa pengembangan alternatif penyelesaian


masalah

Penetapan alternatif yang layak


L. Teknologi Informasi
1. Pengantar Teknologi Informasi
Sejarah perkembangan teknologi informasi, konsep data, informasi
dan keputusan serta informasi sebagai pendukung fungsi-fungsi
manajemen, komunikasi data dan jaringan komputer.
2. Manajemen Lingkungan Industri
Pencemaran dan Prinsip dasar pengelolaan lingkungan: sistem deteksi
dini, audit lingkungan, “cleaner production”, beberapa teknik
permodelan lingkungan (BAT, BMP). Metodologi pengelolaan
masalah lingkungan. Ekonomi lingkungan.
3. Perencanaan Proyek Industri
Pembahasan tentang pengertian perencanaan proyek industri,
karakteristik output, aspek perencanaan dan komponen biaya
investasi, profitability, cost benefit proyek sosial, cost efectiviness,
multi kriteria. Depresiasi dan replacement serta hubungan antar
alternatif proyek.
4. Teknik Optimasi
Falsafah teknik optimasi, integral, deferensial, matriks dan aplikasinya
pada teknik optimasi, persamaan non linear, optimasi tanpa kendala,
optimasi dengan kendala dan optimasi kriteria jamak.
5. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Proses produksi peramalan, perencanaan agregat, jadwal untuk
produksi pengendalian bahan baku pada suatu sistem dalam
perusahaan.
MEKANISASI PERTANIAN

Mekanisasi Pertanian turut menjamin pertumbuhan populasi agar memiliki


kebutuhan yang diperlukan untuk hidup antara lain:
1. Makanan dan air yang berlimpah dan aman
2. Kayu dan serat untuk perlindungan dan pakaian
3. Sumber energi terbarukan dan berlimpah
4. Lingkungan yang sehat untuk hidup.
Hal yang dilakukan dalam Mekanisasi Pertanian antara lain :
1. Merencanakan hal yang praktis, solusi yang efisien untuk produksi,
penyimpanan, transportasi, pengolahan dan pengemasan produk pertanian
2. Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem, proses dan
mesin yang berhubungan dengan manusia, tanaman, hewan, mikroorganisme
dan bahan biologi
3. Mengembangkan solusi alternatif penggunaan produk pertanian, produk
samping dan limbah serta sumber alam-tanah, air, udara dan energi.
Mekanisme Pertanian meliputi :
1. Teknik budidaya pertanian: menelaah persoalan kebutuhan tenaga dan alat
untuk budidaya pertanian
2. Teknik tanah dan air: menelaah persoalan yang timbul dalam usaha
menciptakan keadaan tanah dan air
3. Lingkungan dan bangunan pertanian: menelaah masalah desain dan kontruksi
bangunan pertanian
4. Elektrifikasi pertanian: menelaah persoalan listrik untuk pertanian
5. Teknik pengolahan hasil pertanian: menelaah persoalan penggunaan mesin-
mesin dalam usaha menyiapkan hasil pertanian
6. Teknik pengolahan pangan: menelaah persoalan penggunaan alat serta syarat-
syarat yang diperlukan bagi suatu pengolahan pangan
7. Instrumentasi dan perbengkelan: untuk penunjang dari semua kegiatan
mekanisasi.
Keadaan Pertanian Indonesia
Pembangunan pertanian yang dilaksanakan pemerintah bertujuan terutama
untuk pengadaan pangan yang berkecukupan. Cukup pangan dalam arti keadaan
harga yang mantab dan terjangkau oleh konsumen lemah atau rakyat kecil. Selain
itu pembangunan pertanian harus dapat merangsang produsen petania kecil,
peningkatan kemampuan ekonomi petani produsen, peningkatan hasil devisa
negara, peningkatan daya kerja petani.
Sejarah Mekanisasi Pertanian (Smith dan Wilkes, 1976)
 Sebelum abad 19: perkakas pertanian masih kasar
 1920: dengan perlatan yang ditarik kuda, mampu mejunjang kehidupan 10
orang
 1955: dengan perlatan bertenaga modern, mampu mencukupi pangan 18 orang
 1970-an: setiap petani mampu mencukupi pangan lebih dari 55 orang.
Tahapan Menuju Mekanisasi Pertanian (Rijk, 2000)
 Prasejarah: Hand tool technology
 Tahap II: Draft animal power application
 Tahap III: Stationary Power Substitution
 Tahap IV: Motive Power Substitution
 Tahap V: Human Control Substitution
 Tahap VI: Adaptation of Cropping Practices
 Tahap VII: Farming system Adaptation
 Tahap VIII: Plant Adaptation
 Tahap IX: Pracision in Agriculture

Mekanisasi Pertanian saat ini menurut Rijk adalah penggunaan peralatan,


implemen dan mesin untuk pengembangan sumber daya lahan pertanian, produksi
tanaman, permanenan, penyimpanan dan on-farm / off-farm processing.

Anda mungkin juga menyukai