Laporan Akhir KUSWORO S PD M PD
Laporan Akhir KUSWORO S PD M PD
Dibiayai Oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak Penelitian
Nomor: 126/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/III/2018
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
NOVEMBER, 2018
i
ii
PRAKATA
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan akhir Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penyusunan Penelitian Dosen Pemula ini tidak lepas
dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
2. Dr. (H.C). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya Group.
4. Dr. Ali Maddinsyah, SE, M.M selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
5. Dr. Ir. H. Boedi Hasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pamulang.
6. Dr. E. Nurzaman AM, MM, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
7. Dr. Zaenal Abidin, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang.
8. Saiful Anwar, S.Pd., S.E., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Pamulang.
iii
9. Semua pihak yang telah memberikan dorongan semnagat dan membantu peneliti
banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian ini. Untuk itu,
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan
iv
Analisis Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis gambaran umum tentang mahasiswa Prodi
Manajemen dan mengalisis bagaimana paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Program
studi Manajemen Universitas Pamulang. Penetapan informan sebagai sumber data yang
dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui
credibility, transferability, dependability, dan confirmatory. Analisis data kualitatif:
reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa program studi manajemen tahun
ajaran 2017/2018 yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A sejumlah 19
mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55 mahasiswa.
Berbagai bidang usaha yang dijalankan mahasiswa antara lain dibidang jasa,
perdagangan, dan kuliner. Usia usaha mahasiswa dimulai dari 0 hingga 5 tahun. Sumber
modal usaha yang diperoleh mahasiswa berasal dari modal sendiri dan pinjaman.
Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan difokuskan pada karakteristik, inovasi
dalam wirausaha dan memiliki modal usaha. Paradigma mahasiswa mengenai
karakteristik wirausaha seperti pantang menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan
yang baik, berani mengambil resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi
dengan cepat atau responsif terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur,
tekun, dan disiplin. Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan layanan
dan pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan hal yang sangat
penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi, produk dan layanan akan
membantu seorang wirausaha dalam mempertahankan usaha yang dijalankan.
Paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu berupa uang yang digunakan untuk
menjalankan aktivitas usaha. Modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
memulai sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah
modal berupa ide kreatif.
Kata Kunci: Paradigma, Kewirausahaan, Mahasiswa
v
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xi
vi
2.2.4 Keterampilan Wirausaha ................................................................... 27
vii
5.4.1 Paradigma mahasiswa tentang karakteristik kewirausahaan .............. 75
LAMPIRAN ................................................................................................................ 88
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1 Data Jumlah Mahasiswa Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018 ........... 56
Wirausaha ............................................................................................................. 58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini tentu memengaruhi berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara. Pesatnya
arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan negara merupakan hal
yang sulit untuk dihindari di zaman yang modern ini. Perkembangan globalisasi
maupun negatif. Pengaruh globalisasi ini tidak hanya berdampak pada bidang
ekonomi, industri, namun dampak perubahan juga terlihat jelas dalam bidang
pendidikan.
globalisasi. Oleh karena itu, Indonesia harus siap mempersiapkan diri menghadapi
era globalisasi seperti yang terjadi sekarang ini agar tidak semakin tertinggal. Salah
satu hal yang harus dipersiapkan bangsa Indonesia untuk menghadapi globalisasi
yaitu berupaya meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya
manusia memiliki peran yang penting pada era globalisasi. Tinggi atau rendanya
kualitas SDM yang ada salah satunya dapat dilihat berdasarkan Indeks
1
Sebagaimana hasil laporan United Nations Development Program (UNDP)
terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia/ IPM disebutkan bahwa bagian yang
penting dari kehidupan dapat dilihat dari rentang usia yang panjang dan kehidupan
yang sehat. Selain itu, tingkat pendidikan yang baik, dan standar hidup yang layak.
UNDP telah menetapkan empat unsur utama dalam pembangunan manusia, yaitu
dijabarkan data tentang indeks Pembangunan Manusia/ IPM dari berbagai negara
Tabel 1.1
Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Dunia
Gross
Human Life Expected Mean National
Ranking Nations Development expectancy years of years of Income Category
Index (HDI) at birth schooling schooling (GNI) Per
Capita
Very High
1 Norway 0.949 81.7 17.7 12.7 67,614
HDI
Very High
5 Singapore 0.925 83.2 15.4 11.6 78,162
HDI
Brunei Very High
30 0.865 79.0 14.9 9.0 72,843
Darussalam HDI
59 Malaysia 0.789 74.9 13.1 10.1 24,620 High HDI
87 Thailand 0.740 74.6 13.6 7.9 14,519 High HDI
Medium
113 Indonesia 0.689 69.1 12.9 7.9 10,053
HDI
Medium
115 Vietnam 0.683 75.9 12.6 8.0 5,335
HDI
Medium
116 Philippines 0.682 68.3 11.7 9.3 8,395
HDI
Timor Medium
133 0.605 68.5 12.5 4.4 5,371
Leste HDI
Medium
138 Laos 0.586 66.6 10.8 5.2 5,049
HDI
Medium
143 Cambodia 0.563 68.8 10.9 4.7 3,095
HDI
Medium
145 Myanmar 0.556 66.1 9.1 4.7 4,943
HDI
187 Niger 0.353 61.9 5.4 1.7 889 Low HDI
Sumber: Human Development Report Tahun 2015
Berdasarkan data Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa negara Indonesia terdapat
pada peringkat 113 dari total 188 negara yang ada di dunia. Di lingkup yang lebih
2
kecil yaitu Asia Tenggara, Indonesia bahkan tertinggal jauh dari Singapura
kategori medium HDI. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang perlu segera
penting dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia. Dalam hal ini
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keilmuan dan kemandirian. Hal tersebut
Nasional.
Tuntutan jenjang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM sudah tidak bisa
dihindari lagi, karena perkembangan zaman dan teknologilah yang membuat semua
itu terjadi. Selain berdampak pada pendidikan itu sendiri, hal ini tentu juga akan
SDM. Perkembangan ekonomi harus didukung oleh semua pihak agar kondisi
3
Seiring dengan hal tersebut, perkembangan dunia kerja juga mengalami
ketatnya persaingan pada dunia usaha dan industri, dengan kata lain sangat
harapan akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Akan tetapi, kesempatan
kerja (lapangan kerja) yang dibutuhkan tidak sebanding dengan pencari kerja. Hal
mengalami kenaikan 4,56 % di tahun 2013 dan 6,29 % di tahun 2014. Hal ini juga
menunjukkan data 365.838 rumah tangga di tahun 2013 dan mengalami kenaikan
mencapai 391.141 rumah tangga di tahun 2015. Hal ini sudah cukup menjadi dasar
sumber penghasilan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sudah menjadi tanggung kita semua agar
tingkat pengangguran tidak semakin bertambah. Untuk itu perlu alternatif lain
pengangguran. Oleh karena itu mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus agar
4
Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu mengambil tindakan agar tingkat
masyarakat. Program menumbuhkan jiwa wirausaha ini tidak akan maksimal tanpa
dukungan dari semua pihak, termasuk pola pikir orang tua yang harus mendukung
sepenuhnya atas daya kreativitas anak yang sudah mempunyai bakat untuk
perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara bisa dilihat dari
berbagai indikator, misalnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita akan
menhasilkan produk atau jasa yang dihasilkan. Hal ini tentu akan berdampak pada
permintaan tenaga kerja untuk bekerja. Semakin banyak pelaku usaha maka akan
peran usaha-usaha kecil maupun menengah memegang peran yang sangat penting
dalam perekonomian suatu bangsa dan negara. Semakin banyak usaha-usaha kecil
juga sebaliknya. Sehubungan dengan hal tersebut usaha kecil menengah yang ada di
Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data Dinas
5
Tabel 1.2 Jumlah Pelaku UKM Kota Tangerang Selatan
No Klasterisasi Jumlah
1 UMKM Mikro 15.102
2 UMKM Kecil 6.728
3 UMKM Menengah 4.170
Jumlah 26.000
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa pelaku UMKM sampai
pada tahun 2017 untuk kategori Mikro berjumlah 15.102. Pelaku UMKM kategori
4170. Pelaku UMKM seperti inilah yang perlu dikembangkan dari segi kualitas dan
adalah merubah pola pikir mahasiswa dari mencari pekerja menjadi pembuka
lapangan kerja. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan karena budaya yang terbentuk
atau pola pikir yang sudah tertanam bahwasanya mencari kerja lebih mudah dan
aman dari sisi finansial. Kurangnya kesadaran bahwa persaingannya semakit ketat,
sehingga untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai sulit dilakukan. Rasa aman
oleh perusahaan/instansi.
terbesar di lingkungan Kota Tangerang Selatan. Visi dari UNPAM Pada tahun
2024 menjadi universitas yang berada pada peringkat 40 besar tertinggi nasional
6
yang dilandasi oleh nilai-nilai humanis dan religius. Berbagai upaya dilakukan oleh
akademik, vokasi, dan profesi bagi kelompok masyarakat kurang mampu secara
kualitas dari pendidikan itu sendiri. Oleh karenanya UNPAM mengangkat tenaga
meningkatkan kualitas SDM dan daya jual dan harga diri masyarakat Indonesia
Saat ini UNPAM memiliki kurang lebih 84.000 mahasiswa yang tersebar
dalam berbagai program studi. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada prodi
Prodi Manajemen tidak kurang dari 14.501 mahasiswa merupakan potensi yang
tinggi. Melihat fenomena yang ada bahwasanya mahasiswa lebih tertarik untuk
7
1.2 Fokus penelitian
ini lebih mengarah pada pembahuruan informasi yang diperoleh dari lokasi
terhadap kewirausahaan. Oleh sebab itu, fokus penelitian dalam penelitian ini
adalah:
2017/2018.
Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pradigma
bukunya yang berjudul Tao of Physics, “paradigma adalah asumsi dasar yang
seperangkat konsep, nilai, teknik, dll yang digunakan secara bersama dalam
solusinya”.
Secara umum, pada buku kedua Kuhn yang berjudul The Essentuial
diterima, seperti hukum, teori, aplikasi, dan instrumen yang diterima bersama
9
sehingga merupakan model yang dijadikan sebagai sumber dan tradisi yang
pandangan mendasar dari para ilmuwan ataupun peneliti mengenai apa yang
sebagai konsensus dari para ilmuwan yang dapat melahirkan suatu komunitas
atau subkomunitas yang berbeda dengan yang lain. Paradigma yang berbeda
konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis membentuk sebuah
10
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa
sehari-hari.
tiga paradigma besar yaitu, “paradigma fakta sosial, definisi sosial, dan
atau sesuatu yang nyata ada, sedangkan kesatuan yang bersifat non-
11
tiga teori utama dalam paradigma definisi sosial, yaitu teori aksi
selintas.
berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam
disiplin intelektual.
12
pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari
individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.”
sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkemabangan, tugas
(Yusuf, 2012).
13
mahasiswa dalam melakukan segala tindakan. Sikap, perilaku, dan
2.2 Kewirausahaan
perkasa, dan kata “usaha” yaitu melakukan suatu kegiatan untuk tujuan
tertentu. “Wirausaha diartikan sebagai orang yang gagah berani atau perkasa
kesempatan.
lebih kreatif dalam bertahan hidup. Berbagai cara dilakukan agar mampu
baik dalam bentuk produk barang maupun jasa. Berwirausaha pada umumnya
melakukan susuatu yang bernilai untuk mendapatkan uang. Hal ini sesuai
persaingan, dan menyadari imbalan yang akan diperoleh dari usaha yang
dilakukan.
14
Menurut Alma (2010) mengatakan bahwa “wirausaha adalah orang
besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain
dalam menghadapi segala tantangan. Hal ini juga dikemukakan oleh Saiman
kemauaan sendiri.”
untuk memenuhi kebutuhannya dan orang lain. Hal ini sesuai dengan
dan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi dari yang sudah ada
15
menciptakan sesuatu yang bernilai perlu dimiliki oleh seoarang wirausaha.
new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
“kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki
(Dewi, 2016). Pendidikan wirausaha merupakan salah satu cara yang dapat
maupun informal. Kegiatan atau pendidikan formal yaitu dimulai dari sekolah
16
mempunyai kemampuan mengonsolidasikan berbagai sumber, memiliki
Menurut John Kao dalam Lubis (2011), juga menyatakan bahwa ada
dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya
17
merencanakan arah dan tujuan jalannya usaha. Target dalam menjalankan
usaha. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Gedik dkk (2015) bahwa
karakteristik di antaranya;
18
Karakteristik menurut Gedik dkk (2015) bahwa seorang wirausaha
mengelola usaha, serta mampu belajar dari kesalahan orang lain. Alma (2010)
meyatakan bahwa terdapat beberapa sifat yang perlu dimiliki oleh seorang
wirausaha di antaranya;
a. Percaya diri
pendapat atau saran orang lain yang belum tentu akan memudahkan
menuju kesuksesan.
Seorang wirausaha juga harus tekun, ulet, dan pekerja keras untuk
19
seorang wirausaha yang haus akan prestasi. Motivasi berprestasi akan
bagi dirinya. Oleh karena itu, seorang wirausaha akan totalitas dalam
c. Pengambilan resiko
Resiko dalam dunia bisnis tentunya sulit untuk dihindari. Akan tetapi
resiko seperti persaingan, barang tidak terjual, serta harga turun naik
merupakan hal yang wajar dalam dunia usaha. Oleh karena itu, seorang
d. Kepemimpinan
kesalahan, oleh karena itu seorang wirausaha yang bijak harus mampu
20
terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk membangun usahanya
e. Keorisinilan
Orisinal dalam hal ini merupakan bagian penting bagi setiap wirausaha
produk lainnya. Seorang wirausaha harus memiliki ide yang kreatif untuk
usaha produk sejenis. Selain itu, seorang wirausaha juga harus mampu
Visi misi merupakan pedoman dan langkah yang harus dilakukan oleh
dilakukan ke depan serta apa yang ingin dicapai oleh seorang wirausaha.
Orientasi dalam visi misi juga akan menjadi salah satu bahan evaluasi
jika dalam perjalanan usaha terdapat perbaiakan untuk lebih baik lagi.
Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki orientasi yang jelas
tapu berkelanjutan.
nilai tambah.
21
Beberapa karakteristik atau ciri diatas menunjukkan bahwa wirausaha
perlu kerja keras untuk dapat menjadi wirausaha sukses yang nantinya akan
dengan kerja keras, teliti, dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa
pengakuan atas usahanya (Kristanto, 2009). Rye dalam Saiman (2015) juga
lingkungan, 3) sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak
22
merugikan orang lain, 4) menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, 5)
kepemimpinan.”
merupakan salah satu indikator yang terdapat pada seorang wirausaha. Hal ini
dimiliki oleh seoarang wirausaha yaitu “percaya diri, berorientasi pada pada
23
dalam menciptakan suatu produk barang dan jasa yang unik dan baru. Hal ini
muncul secara tiba-tiba. Hal ini perlu adanya pengetahuaan dan pengalaman
mengenai kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Saiman (2015)
evaluasi. Hal ini senada dengan pendapat dari Zimmerer yang menyatakan
a. Persiapan
24
seseoarang bertambah sehingga akan membangkitkan kemampuan dalam
berpikir.
b. Investigasi
c. Transformasi
dilakukan.
d. Inkubasi
relax dan santai. Selain itu juga, seoarang wirausaha juga dapat melakukan
aktivitas seperti olahraga, senam, berkebu dan lain yang membuat suasana
25
e. Iluminasi
Proses iluminasi ini merupakan hal yang tanpa sadar secara spontan
muncul ide baru. Seorang wirausaha dalam konsisi tenang akan mengalami
proses iluminasi.
f. Verifikasi
ide baru yang muncul dapat terealisasi. Oleh karena itu, dalam proses ini
produk baru. Tes ini dilakukan untuk melihat apakah produk dari ide
g. Implementasi
baru.
keberanian dan rasa bebas untuk menciptakan sesuatu yang baru. Karyawan
26
yang bebas dalam berpikir untuk membuat suatu yang beda dapat memberi
antaranya:
pasar kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan tentu saja pesaing, hubungan
teknis. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Keit dalam Alma (2010),
27
wirausaha yaitu keterampilan konsep, keterampulan komunikasi dan
a. Keterampilan konsep
b. Keterampilan komunikasi
c. Keterampilan teknis
28
a.) “Keterampilan teknis,
1.) Writing,mampu membuat tulisan/laporan;
2.) Oral communication,mampu berkomunikasi lisan;
3.) Monitoring environment,mamapu memonitoring lingkungan;
4.) Technical business management, mampu memanajmen usaha
secara teknis;
5.) Technology; penguasaan teknologi (teknologi komputer dan
informasi internet);
6.) Interpersonal,hubungan diri antar perseorangan;
7.) Listening, pendengar yang baik;
8.) Ability to organize, kemampuan untuk mengorganisasikan
bawahan;
9.) Network building, membangun jaringan;
10.) Management style, memiliki gaya pemimpinan;
11.) Coaching,kemampuan melatih;
12.) Being a team player,berperan sebagai pemain tim.
b.) Keterampilan manajemen bisnis,
1.) Planning and goal setting, mengeset tujuan dan perencanaan;
2.) Decisien making, pengambil keputusan;
3.) Human relations,, hubungan personal;
4.) Marketing, pemasaran;
5.) Finance, keuangan;
6.) Accounting, akuntansi;
7.) Management, manajemen;
8.) Control, pengendalian/pengawasan
9.) Negotitation,negosiasi/berunding;
10.) Venture launch, peluncur usaha baru termasuk aktivitas
yang mengandung resiko/bahay sekalipun;
11.) Managing growth, pelaksana pertumbuhan;
c.) Keterampilan berkewirausahaan secara personal,
1.) Inner control/disciplined, memiliki disiplin atau pengawasan
pribadi;
2.) Risk taker, seorang pengambil resiko;
3.) Innovative, seorang yang inovatof atau pembaru;
4.) Change oriented,berorientasi pada perubahan;
5.) Persistent,keras hati atau gigih;
6.) Visionary leader,kepemimpinan yang pemimpi besar;
7.) Ability to manage change,memiliki kemampuan mengelola
perubahan.”
2.2.5 Modal wirausaha
sendiri maupun pinjaman dari luar. Menurut Suryana (2017) bahwa terdapat
sumber utama pendanaan usaha yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas diperolah
29
dari pemilik yang menginvestasikan uangnya untuk ditempatkan pada
pendanaan internal yang diperoleh dari pemilik usaha. Utang diperoleh dari
sumber pendanaan pinjaman dari luar yang dapat diperoleh dari Bank atau
pendanaan usaha memiliki tingkat resiko yang rendah. Hal ini karena jika
usaha yang dilakukan tidak mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha
akan merugi sebatas pada modalnya yang berkurang. Berbeda dengan sumber
30
c.) Pemungutan suara, peningkatan modal sendiri melalui pinjaman
yang mensyaratkan pemilik untuk membagi pengawasan dengan
pihak investor luar.”
Kemandirian dalam menjalankan usaha penting dilakukan oleh
bahwa syarat seoarang wirausaha yang mandiri harus memiliki tiga jenis
mengelolah dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih besar lagi. Oleh
modal tersebut untuk dapat menjadikan usaha yang dijalankan menjadi lebih
berfokus pada dana yang terlihat dalam bentuk uang. Modal dapat berupa
31
oleh seorang wirausaha dapat dikatakan sebagai modal intelektual. Hal ini
intelektual yaitu suatu sumber daya pengetahuan yang dimiliki oleh seoarang
usahanya. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Skaikh (2004) yang
intelektual penting dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini karena dengan
untuk melaksanakan usahanya. Oleh karena itu, modal intelektual ini sebagai
input yang diperlukan oleh seorang wirausaha untuk menciptakan nilai suatu
perdagangan yang sedang dijalani saat ini”. Lama usaha adalah “lamanya
suatu usaha industri kecil itu dilakukan atau umur dari usaha kecil tersebut
semenjak industri kecil itu berdiri sampai pada saat penulis melakukan
positif ataupun negatif” (Furqon, 2018). Lama usaha juga diartikan oleh
32
Utami (2013) “sebagai lamanya waktu yang sudah dijalani pedagang dalam
informal, yaitu pengalaman sehari-hari yang dilakukan secara sadar atau tidak
usaha yang dijalankannya maka akan semakin banyak juga pengalaman yang
(Artaman, 2015).
33
kembali/penurunan. Berikut ini gambar yang menjelaskan tahapan usaha
Fase 5
Pertumbuhan
Ulang/penurunan
Ukuran Pertumbuhan
Fase 4
Fase 3 Kedewasaan
Pertumbuhan/
penurunan
Fase 2
Pengembangan
Fase 1 /pembatalan
Konsep/tes
12 24 36 48 60
Waktu (bulan)
tahapan khas yang berkaitan dengan jangka waktu lama usaha. Pada tahap
34
usaha dimulai dari ide atau gagasan dalam memulai usaha sampai
maupun dalam menghadapi tantangan dan persaingan dalam usaha. Selain itu,
pengalaman yang cukup dengan waktu usaha yang lama dapat memberikan
terhdap fakta lapangan. Oleh karenanya dalam penulisan ini, penulis mengacu pada
35
Jurnal Ilmu Terhadap paradigma Ditemukan pengaruh signifikan
Ekonomi dan Sikap dan mahasiswa kuliah Kewirausahaan terhadap
Sosial. Jilid 2 Intensi terkait sikap berwirausaha dan
No. 2. Berwirausah dengan pengaruh
November a Mahasiswa kewirausahaa sikap kewirausahaan terhadap
2013. Hal. (Studi n intensi berwirausaha.
129-146. komparatif
antara UBL
dan UMB
Jakarta)
3 Pinaryo Persepsi Kewirausaha Program “persepsi mahasiswa program
(2014) Jurnal Mahasiswa an menjadi kewirausahaan wirausaha mahasiswa (KWU)
Aristo Vol.2 Universitas variabel yang dilakukan menyatakan bahwa program
N0 2 Juli Muhammadi terikat oleh mahasiswa KWU baik sekali, dan menarik
2014. Hal yah khususnya dalam menyiapkan
53-66 Ponorogo dirinya menjadi wirausaha”
Terhadap
Program
Kewirausaha
an
Mahasiswa.
4. Happy Konsep Konsep Membahas Di dalam suatu ilmu tertentu
Susanto Paradigma Paradigma paradigma secara terdapat berbagai macam
MUADDIB Ilmu-Ilmu luas, tidak hanya paradigma yang berkembang.
Vol.04 Sosial dan terkait dengan Faktor lain yang harus
No.02 Juli- Relevansinya kewirausahaan diperhitungkan adalah bahwa
Desember bagi suatu paradigma hanya cocok
2014 Perkembanga untuk realitas tertentu.
ISSN 2088- n
3390 Pengetahuan
5. Utami, Pengaruh Salah satu Jenis penelitian Hasil pengujian hipotesis
Setyaningsi Modal Kerja indikator yang digunakan menunjukkan bahwa lama
h Sri Dan Terhadap variable yaitu penelitian usaha berpengaruh positif dan
Edi Pendapatan yaitu lama dengan pendekatan signifikan terhadap pendapatan
Wibowo. Dengan usaha kuantitatif pedagang di Pasar Klithikan
(2013). Lama Usaha sedangkan penulis Notoharjo Surakarta.
Jurnal Sebagai menggunakan
Ekonomi Variabel pendekatan
Dan Moderasi penelitian kualitatif
Kewirausah (Survei Pada
aan Vol. 13, Pedagang
No. 2, Pasar
Oktober Klithikan
2013: Hal. Notoharjo
171180. Surakarta).
36
6. Firdausa, Pengaruh Salah satu Jenis penelitian Hasil penelitian ini
Rosetyadi Modal indikator yang digunakan menunjukkan
Artistyan & Usaha, variable yaitu penelitian bahwa variabel modal usaha,
Fitrie Lama yaitu lama dengan pendekatan lama usaha dan jam kerja
Arianti. Usaha dan usaha kuantitatif berpengaruh
(2013). Jam Kerja sedangkan penulis secara signifikan terhadap
Diponegoro terhadap menggunakan jumlah pendapatan pedagang
Journal Of Pendapatan pendekatan kios Bintoro
Economics. Pedagang penelitian kualitatif Demak.
Volume. 2, Kios di
Halaman 1- Pasar
6. Bintoro
Demak.
7. Nurul Indarti ”Intensi Objek Penelitian Nurul Secara umum, penelitian
dan Rokhima Kewirausaha penelitian Indarti berfokus menemukan bahwa faktor-
Rostiani, an yaitu pada intensi faktor yang memengaruhi
2008, Jurnal Mahasiswa: mahasiswa kewirausahaan intensi kewirausahaan berbeda
Ekonomika Studi dan focus sedangkan peneliti antara satu negara dengan
dan Bisnis Perbandinga penelitian berfokus pada negara yang lain. Efikasi diri
Indonesia, n antara yakni paradigma atau terbukti memengaruhi intensi
Fakultas Indonesia, kewirausahaa pandangan mahasiswa Indonesia dan
Ekonomi, Jepang dan n mahasiswa terkait Norwegia. Kesiapan instrumen
Universitas Norwegia”, kewirausahaan. dan pengalaman bekerja
Gadjah Sample penelitian sebelumnya menjadi faktor
Mada, Vol. ini diambil dari 3 penentu intensi kewirausahaan
23, No. 4, Universitas dari 3 bagi mahasiswa Norwegia.
Oktober Negara yang Latar belakangan pendidikan
2008. Hal. 1- berbeda sedangkan menjadi faktor penentu intensi
27. sampel peneliti bagi mahasiswa Indonesia,
berasal dari 1 hanya dengan arah berlawanan.
Universitas.
8. Artaman, Analisis Salah satu Tempat dan Jenis Hasil analisis menunjukkan
Dewa Made Faktor- indikator penelitian yaitu variabel modal usaha, lama
Aris. (2015). Faktor Yang variable kuantitatif. usaha, jam kerja, parkir dan
E-Jurnal Memengaruh yaitu lama lokasi usaha berpengaruh
Ekonomi dan i Pendapatan usaha signifikan terhadap
Bisnis Pedagang pendapatan pedagang pasar
Universitas Pasar Seni Seni Sukawati.
Udayana Sukawati Di
4.02 (2015) : Kabupaten
87-105, Gianyar.
ISSN : 2337-
3067
37
9. Danang Pengaruh Salah satu Jenis penelitian Hasil
Faisal Modal indikator dimana penelitian penelitian menunjukkan bahwa:
Furqon Usaha, Lama variable Furqon (1) terdapat pengaruh positif
(2018) Usaha, Dan yaitu lama menggunakan ex dan signifikan modal
Jurnal Sikap usaha post facto dengan usaha terhadap pendapatan
Kewirausaha pendekatan pengusaha
Pendidikan (2) terdapat pengaruh positif
an Terhadap kuantitatif
dan dan signifikan lama usaha
Pendapatan sedangankan
Ekonomi, terhadap pendapatan pengusaha
Pengusaha peneliti
Volume 7, Lanting menggunakan dan (3) terdapat pengaruh
Nomor 1, Di Lemah penelitian kualitatif signifikan modal usaha,
Tahun 2018 Duwur, lama usaha, dan sikap
Kecamatan kewirausahaan secara bersama-
Kuwarasan, sama terhadap pendapatan
Kabupaten pengusaha
Kebumen
10. Ni Luh Pengaruh Lingkup Fokus penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Anggita Sikap penelitian berada pada sikap bahwa (1) sikap kewirausahaan
Dewi. Kewirausaha terkait wirausahawan pada peserta PMW Undiksha
(2016). an terhadap dengan sedangkan peneliti Tahun 2015 adalah baik dengan
Jurnal Kemampuan wirausaha lebih berfokus pada total skor 5112 berada pada
Program Mengelola dan pandangan rentang skor 4652,25745,6, (2)
Studi Usaha pada kewirausahaa mahasiswa yang kemampuan mengelola usaha
Pendidikan Peserta n. merupakan pada peserta PMW Undiksha
Ekonomi Program wirausahawan. Tahun 2015 adalah baik dengan
(JPPE) Mahasiswa total skor 1690 berada pada
Volume: 7 Wirausaha rentang skor 1151,41915,2, (3)
Nomor: 2 (PMW) ada pengaruh sikap
Tahun: 2016. UNDIKSHA kewirausahaan terhadap
kemampuan mengelola usaha
yang ditunjukkan dengan
besarnya nilai R Square 0,507.
Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan pengaruh dari
variabel sikap kewirausahaan
(X) terhadap kemampuan
mengelola usaha (Y) sebesar
50,7%.
38
BAB III
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
terhadap:
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan masukan
kalangan mahasiswa.
3. Bagi Penulis
39
4. Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk digunakan
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
41
sampai dengan menyusun laporan penelitian. Berikut ini prosedur penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
1) Tahap Persiapan
42
Pengambilan data pendahuluan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengambilan data yang diperlukan dalam
dari observasi, wawancara maupun kuesioner. Tahap ini dimulai dari bulan
3) Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini peneliti mulai menganalisis data-data yang telah diperoleh,
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 148). Instrumen
permasalahan yang ada dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Instrumen yang
a. Kuesioner
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
43
mengetahui gambaran kewirausahaan secara umum pada mahasiswa program
b. Pedoman wawancara
untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan juga apabila peneliti ingin
Pada penelitian ini penetapan informan sebagai sumber data yang dipilih
bahwa subyek yang dipilih dianggap paling penting dan tahu tentang yang
peneliti menjelajahi situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012). Data pada
a. “Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari subjek penelitian dalam
bentuk verbal atau ucapan lisan dan perilaku subjek (narasumber penelitian)
44
Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang memiliki
berdasarkan usia atau lama melakukan wirausaha yang sama yaitu usia usaha di
atas 5 tahun.
b. “Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer
berupa dokumen, foto, dan catatan lain yang dapat dipakai sebagai sumber data”
(Sugiyono, 2012).
Sumber data tempat atau informasi diperoleh melalui observasi. Melalui sumber
data tempat atau peristiwa dapat diketahui keadaan mahasiswa, keadaan kampus
Universitas Pamulang.
b. Informan
permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat,
keterangan, atau data yang dapat membantu dalam memahami persoalan atau
semester ganjil.
c. Dokumen
45
4.6 Teknik Pengumpulan Data
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono,
2012). Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
b. Wawancara
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”
46
dilakukan secara langsung kepada responden agar informasi dapat diperoleh
c. Dokumentasi
2017). Analisis dokumen berasal dari dokumen yang diperoleh dari Universitas
Pamulang. Tidak semua dokumen dianalisis, tetapi hanya dokumen yang bisa
Tangerang Selatan.
data. Oleh karena itu menurut Moleong (2011) untuk “keabsahan data kualitatif
diperlukan pemeriksaan, dalam pemeriksaan ini ada empat kriteria yang digunakan
47
a. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Untuk mempertinggi derajat kredibilitas maka dapat dicapai dengan tiga teknik
1) Perpanjang Pengamatan
pengamatan, bertemu lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dalam hal ini
2) Meningkatkan Ketekunan
48
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis”
(Sugiyono, 2012).
3) Triangulasi
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
artinya untuk menarik simpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu
b. Keteralihan (Transferability)
tersebut.
c. Kebergantungan (Dependability)
yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi proses penelitian
ditunjukkan dengan replikasi studi. Jika dua atau lebih diadakan pengulangan
suatu studi dan hal temuannya secara esensial sama maka dikatakan reliabel
49
(Moleong, 2011). Pencapaian tahap ini perlu dilakukan audit kebergantungan,
mengkaji dengan penelitian yang sejenis, hal ini dilakukan apakah esensi kajian
bisa sama.
d. Kepastian (Confirmatory)
demikian penekanannya tentang kepastian ini tetap pada data, oleh karena itu
Berdasarkan empat kriteria keabsahan data maka yang merupakan faktor yang
sangat penting adalah kredibilitas, oleh karena itu untuk mencapai tingkat
keabsahan ini ialah dengan mencapai kredibilitas yang dilakukan dengan teknik
triangulasi.
Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa “analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain.” Analisis data dalam penelitian ini adalah:
50
berlangsung selama penelitian berlangsung. Jika proses pengumpulan data
selesai, semua data dibaca untuk dipahami dan dibuat ringkasan yang berisi
diteliti.
lapangan yang berupa kalimat, satu paragraf dan urutan paragraf. Pengkodean
2008) oleh karena itu kode bisa dikembangkan sendiri, hanya saja perlu
diperhatikan bahwa kelompok kode yang dihasilkan harus dapat menjadi alat
data. Kegiatan selajutnya dari reduksi data adalah penyortiran data, dimana
menemukan suatu makna dari data yang diperoleh, kemudian disusun sistematis
kualitatif data yang diperoleh berwujud kata-kata, oleh karena itu umumnya
penyajian data dalam bentuk teks naratif. Data yang telah disortir pada reduksi
51
c. Penarikan Kesimpulan Data dan Verifikasi (Conclusion Drawn/Verification)
Kegiatan akhir dari analisis data adalah membuat kesimpulan sehingga dapat
terjadi. Analisis data yang terus menerus dilakukan selama penelitian akan
selama proses akan memberikan keluwesan pada peneliti karena masih bersifat
longgar dan terbuka, dengan selesainya proses akan mengarahkan pada proses
52
BAB V
5.1.1.1 Visi
religius.”
5.1.1.2 Misi
sosial.
53
5.1.1.3 Tujuan
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi orang
lain.
perubahan dari pola manajemen baik dari sisi Sumber Daya Manusia
54
masyarakat Indonesia maka secara otomatis akan mengurangi tingkat
Hal ini sesuai dengan tujuan berdirinya UNPAM yang murah dan berkualitas
UNPAM berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda.
Tidak mudah bagi perguruan tinggi untuk megelola kurang lebih berjumlah
ini, UNPAM berusaha menyelaraskan visi, misi, dan tujuan untuk dapat
tinggi.
55
5.2 Gambaran Umum Responden
Pamulang tahun ajaran 2017/2018 terbagi menjadi 3 bagian yaitu Reguler A (Pagi)
menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Jumlah mahasiswa non aktif terdiri dari
mahasiswa yang dinyatakan non aktif, cuti, dan tidak ada keterangan.
Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu
terdiri dari program studi S1 Ilmu Hukum. Fakultas Sastra terdiri dari 2 program
56
studi, yaitu program studi S1 Sastra Inggris dan program studi S1 Sastra Indonesia.
Fakultas Teknik terdiri dari 5 program studi yaitu: program studi S1 Teknik Mesin,
program studi S1 Teknik Industri, program studi S1 Teknik Elektro, program studi
dan Ilmu pendidikan terdiri dari 2 program studi yaitu program studi S1 Pendidikan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari program studi S1
Magister Hukum dan program studi S2 Magister Manejemen. Pada penelitian ini
57
menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi kreatif
terhadap kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat melalui barometer kurangnya antusias
untuk menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi dan bernilai untuk memenuhi
kebutuhannya dan orang lain. Berdasarkan hasil data koesioner dan wawancara
58
Mahasiswa yang melakukan wirausaha diberbagai jenis usaha. Jenis usaha
2017/2018 diantaranya melakukan usaha dibidang jasa, kuliner. Hal ini dapat
Berdasarkan Tabel 5.4, dapat diketahui bahwa terdapat berbagai bidang usaha
kuliner berjumlah 21. Bidang usaha jasa yang dilakukan oleh mahasiswa Program
Studi Manajemen berjumlah 34. Selanjutnya untuk bidang usaha perdagangan juga
dilakukan oleh mahasiswa Program studi Manajemen yaitu berjumlah 53. Semua
bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen tersebut
modal yang beranekaragam mulai dari modal dibawah satu juta rupiah sampai
59
Tabel 5.5 Sumber Permodalan Awal Wirausaha Mahasiswa Program
Studi Manajemen Tahun Ajaran 2017/2018
Sumber Modal Usaha
Reguler
Internal Eksternal
A (Pagi) 17 2
B (Malam) 30 4
C (Eksekutif) 47 8
Jumlah 94 14
Sumber: Data Diolah Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 5.5, bahwa sumber modal awal usaha yang digunakan
oleh mahasiswa Program Studi Manajemen ayitu bersal dari sumber internal dan
eksternal. Sumber internal modal usaha diperoleh dari pemilik usaha sendiri
sedangkan sumber ekternal diperoleh melalui pinjaman dari luar pemilik usaha.
Program Studi Manajemen. lama usaha berkaitan dengan seberapa matang usaha
melakukan usaha dapat dilihat dari usia lama berwirausaha. Sesorang yang sudah
matang dalam melakukan usaha memiliki pengamatan yang berbeda dalam melihat
60
Tabel 5.6. Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang yang Memiliki Usaha Lebih dari 3 Tahun
Mahasiswa Lama Usaha (tahaun)
Reguler
Berwirausaha ≤1 ≤2 ≤3 ≤4 ≤5
A (Pagi) 19 8 6 2 3 -
B (Malam) 34 17 10 3 2 2
C (Eksekutif) 55 31 14 4 2 4
Jumlah 56 30 9 7 6
Sumber: Data Diolah Tahun 2018
memiliki usia usaha kurang dari 1 Tahun sebanyak 56 mahasiswa. Lama usia usaha
mahasiswa kurang dari 2 tahun sebanyak 30. Selanjutnya mahaswa yang memiliki
usia usaha kurang dari 3 tahun sebanyak 9. Lama usaha yang kurang dari 4 tahun
Lama usia usaha akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
oleh seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, lama usaha
jukan menentukan kestabilan dalam menjalankan usaha baik dari segi modalitas
maupun keuntungan.
untuk dijadikan sumber daya, kiat, serta proses, untuk mencapai tujuan berupa hasil
bisnis. Kewirausahaan juga sebuah nilai yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha
untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih
sesuatu yang baru dan berbeda untuk agar dapat bermanfaat dalam memberikan
61
nilai lebih untuk masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian diketahui
Pamulang.
harus memiliki karakter. Hal ini dapat diketahui dari pemaparan informan 1:
“Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit dari
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh informan 2, salah
harus memiliki motivasi serta sikap yang tidak mudah menyerah. Hal ini
karena dalam aktivitas usaha tentunya memiliki risiko yang besar dalam
62
kegagalan. Saat awal pendirian terdapat untung dan rugi yang tidak
diketahui.
Tidak jauh berbeda denga apa yang dikatakan oleh informan 3 terkait
seorang wirausaha yang berhasil adalah gigih atau pantang menyerah. Hal
kepemimpinan:
karyawannya”
63
menyampaikan ide atau gagasan kepada karyawan sehingga apa yang
akan bisa membawa usaha melalui karyawannya ke arah yang lebih baik.
Jika pemimpin tidak bisa melakukan hal itu, maka karakteristik berupa
“Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan tidak
yang baik. Pemimpin yang baik mampu melakukan kerja sama untuk
64
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha terletak peran seorang
pemimpin yang dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga
karyawannya.
mengenai karakteristik:
ketidakpastian”
65
“Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang wirausaha
terancam.
Karakter lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang tidak
kalah penting adalah memiliki visi yang jelas. Hal ini seperti apa yang
masa depan”
didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu,
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur, tekun. Jujur
pada diri sendiri maupun seluruh karyawannya, tekun dalam mencari ide-ide
baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam
66
karakteristik seorang wirausaha adalah seorang wirausaha yang ingin
terhadap perubahan, visioner atau berorientasi pada masa depan, jujur tekun
seorang wirausaha.
pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Mahasiswa program studi
yang dilakukannya”.
produk baru yang belum ada sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan
67
handphone, dimana pembeli bisa menentukan desain casing handphone
Menurut salah seorang informan 3 yang lain juga didapatkan hal yang
pendapatnya:
lainnya”
68
Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa kemampuan berpikir
yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai perlu
dan inovatif dapat dijadikan dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari
ternacam”
dalam pengembangan produk dan pelayanan jasa dalam suatu usaha bisnis.
kita bisa melakukan perbaikan atau perubahan ke arah yang lebih baik”.
69
yang ada misalnya perubahan kondisi pasar atau persaingan, dan hal itu
sangat penting”.
seseorang”
situasi dan kondisi usaha atau bisnisnya pada zaman sekarang. Adanya
“Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun dalam
Ide – ide kreatif inilah yang bisa menjadi pembeda antara usaha yang satu
sangat diperlukan dalam sebuah usaha”. Hal ini dikatakan informan 13.
70
Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan oleh informan di atas
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah usaha. Tanpa adanya
inovasi sebuah usaha tidak akan mampu menghadapai tantangan yang ada.
Inovasi dapat dilakukan dengan cara meminta kritik dan saran untuk
perubahan tersebut.
“penting banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada modal
uangnya”
sebuah usaha tidak dapat dijalankan. Modal menjadi salah satu bagian yang
71
modal yang dimiliki, memengaruhi besar kecilnya usaha yang akan
dibangun.
modal:
resiko yang rendah. Hal ini karena jika usaha yang dilakukan tidak
mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha akan merugi sebatas pada
“Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki” hal ini
merupakan hal pertama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin
memulai usahanya. Tanpa adanya modal sebuah usaha tidak bisa dimulai.
72
Sementara itu pendapat yang berbeda dikatakan oleh informan 7
bahwa sebuah usaha tidak harus diawali dengan sebuah modal yang besar:
Tetapi tidak semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar” kata
informan 8.
semua usaha membutuhkan modal awal yang besar, bahkan terdapat usaha
Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa usaha
“Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan teman.
Jadi teman saya yang menyediakan modal berupa barang kemudian saya
berupa uang”
73
mendirikan suatu usaha yang disesuaikan dengan tujuan dalam
berwirausaha.
mengungkapkan pendapatnya:
“Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu tidak
kalah penting dari modal yang berupa uang, sebab kalau kita punya uang
tetapi tidak punya ide mau buat usaha apa ya percuma saja” kata informan
11.
modal berwirausaha:
penting tetapi modal yang lain pun juga tidak kalah penting, misalnya
“Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan dalam
informan 13.
Jika selama ini sebagian orang hanya berfokus pada modal material
untuk mendirikan sebuah bisnis, ide yang juga dikenal sebagai modal
74
Tanpa ide unik dan kreatif, modal usaha berupa materi tidak dapat
modal yaitu modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai
sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting
dimiliki seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011)
kepemimpinan.
75
Karakteristik lainnya yang diungkapkan oleh informan yaitu seorang
pemikir kreatif, pemecah masalah, dan pemikir objektif. Oleh karena itu,
depan agar lebih baik dari sebelumnya. Perubahan kondisi ekonomi seprti
yang dijelaskan bahwa memiliki kemakmuran lebih baik dari pada kondisi
76
diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan,
yang dikatakan oleh informan salah satunya pembaharuan pada produk yang
dalam melaksanakan usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011)
mahasiswa tersebut sesuai dengan yag dikatakan oleh Gedik dkk (2015)
usaha. Berkaitan dengan daur sklus hidup produk juga menekankan bahwa
dalam setiap tahap produk ada masa diamana pesaing akan memasuki dunia
usaha yang digeluti. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mampu untuk
seperti yang ungkapkan oleh Gedik dkk (2015) bahwa seoarang wirausaha
77
harus memiliki rencana strategis yang responsif terhadap perubahan selama
eksterna. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryana (2017) bahwa terdapat
sumber utama pendanaan dalam usaha yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas atau
modal usaha merupakan modal yang bersumber dari pemilik atau internal
seorang wirausaha.
kemandirian. Salah satu modal modal usaha yang dimiliki oleh seoarang
wirausaha adalah uang. Modal usaha dalam bentuk uang merupakan salah
satu sumber daya eksternal yang dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa salah satu
jenis modal utama seoarang wirausaha selain sumber daya internal yaitu
sumber daya eksternal yaitu uang yang cukup untuk membiayai modal
modal tersendiri untuk seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat
78
ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa kesempatan merupakan salah satu
sumber daya modal berupa faktor X yang dimiliki oleh seoarang wirausaha.
79
BAB VI
penelitian dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan, dimulai dari bulan April 2018 sampai
dengan Oktober 2018, yang menjadi objek penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi
sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diversifikasian, memaparkan data dan
yang dikonfirmasi dengan teori-teori dan diperkuat oleh penelitian terdahulu, yang
pada tahapan akhir dibuat kesimpulan penelitian. Setelah selesai dilakukan analisis
80
membuat luaran penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah berISSN dalam jurnal
PEKOBIS.
Tahun Ajaran 2017/2018)” dilakukan mulai dari Pra Penelitian sampai dengan
analisis data untuk ditarik kesimpulan dan sara. Selain itu, Penelitian ini juga
memiliki rencana tahapan berikutnya yang berkaitan dengan luaran hasil penelitian
berupa jurnal ber ISSN. Adapun rincian waktu dan kegiatan penelitian terjabarkan
Tabel 6.1
Rincian Kegiatan Penelitian
2018
No. Kegiatan
April Mei Juni Juli Agust Sept Okt
1 Pra Penelitian √
2 Pelaksanaan Penelitian √ √ √ √
3 Analisis Data √ √
Publikasi Luaran
4 √
Penelitian (Jurnal)
81
BAB VII
7.1 Kesimpulan
2017/2018 terdiri dari berbagai latar belakang karakter, sosial dan daerah
dari pinjaman. Lama usaha yang dilakukan oleh mahasiswa mulai rentang 0
82
modal usaha. Paradigma mahasiswa mengenai karakteristik wirausaha seperti
hal yang sangat penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi,
dengan modal yaitu berupa uang yang digunakan untuk menjalankan aktivitas
usaha. Modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai sebuah
usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah modal
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian
dan minat yang beragram dalam berwirausaha. Hal ini diharapkan agar
83
berwirausaha dan modal usaha. Oleh karena itu, diharapkan kepada lembaga
84
DAFTAR PUSTAKA
Ahimsa-Putra, H.S. 2008. Paradigma dan Revolusi Ilmu Dalam Antropologi Budaya:
Sketsa Beberapa Episode. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta; Universitas
Gadjah Mada.
Firdausa, Rosetyadi Artistyan & Fitrie Arianti. 2013. Pengaruh Modal Usaha, Lama
Usaha dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro
Demak. Diponegoro Journal Of Economics. Volume. 2, Halaman 1-6.
Furqon, Danang Faisal.2018. Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, Dan Sikap
Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting Di Lemah Duwur,
Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan dan
Ekonomi.Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018
Gedik, S., Miman, M., Kesici, Mehmet S. 2015. Characteristics and Attitudes of
Entrepreneurs Towards Entrepreneurship. doi: 10.1016/j.sbspro.2015.06.153.
85
Hadiyati, Ernami. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan
Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan . Vol 13, No. 1. Hal. 8-16.
Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan
Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Indarti, Nurul dan Rostiani, Rokhima. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi
Perbandingan Antara Indonesia, Jepang Dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan
Bisnis Indonesia. Vol. 23 No. 4 Oktober 2008. Hal. 1-27.
Kuhn, T.S. 1962. The Structure of Scientific Revolution. Peran Paradigma Dalam
Revolusi Sains. Edisi Terjemahan.Bandung: Rosda Karya.
Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T. and Johansen, M.R. 2002. Developing and
managing knowledge through intellectual capital statements. Journal of Intellectual
Capital, Vol. 3 No. 1, pp. 10-29.
86
Saiman, L. 2015. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba
Empat.
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sunardi dan Primastiwi. 2015. Pengantar Bisnis: konsep, strategi dan kasus.
Yogyakarta: CAPS.
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis :kiat dan sukses menuju sukses edisi
ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana. 2017. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses edisi keempat. Jakarta:
Salemba Empat.
Utami, Setyaningsih Sri Dan Edi Wibowo. (2013). Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada
Pedagang Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan
Kewirausahaan Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: Hal. 171180.
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
87
LAMPIRAN
88
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di Program Studi Manajemen
89
Lampiran 2. Surat Izin Pengambilan data di IT Center Universitas Pamulang
90
Lampiran 3. Surat Izin ke Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan
91
Lampiran 4. Surat Izin ke Dinas Koperasi Tangerang Selatan
92
Lampiran 5. Pedoman Wawancara
93
Lampiran 6. Hasil Olah Data Wawancara
HASIL OLAH DATA WAWANCARA
Kode
Indikator No. Hasil Wawancara
Informan
1 IFN 1 Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit
dari kegagalan, gagal coba lagi, gagal coba lagi
2 IFN 2 Resiko kegagalan pasti ada, yang paling penting bagaimana kita
bisa bangkit dari kegagalan tersebut
3 IFN 3 Kita harus bisa bangkit dari setiap kegagalan, wirausaha yang
berhasil adalah wirausaha yang gigih atau pantang menyerah
4 IFN 4 Tidak ada usaha yang langsung berhasil, semua pasti perah
mengalami tahap kegagalan
6 IFN 6 Sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika pemimpin mampu
memimpin karyawannya, mampu mengarahkan karyawannya,
Karakteristik
mampu menggerakkan karyawannya ke arah yang lebih baik
lagi
7 IFN 7 Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan
tidak mungkin akan menjadi besar dan memiliki karyawan. Di
sinilah kita sebagai pemimpin memiliki peran yang sangat
penting terhadap kelangsungan usaha
94
10 IFN 10 Salah satu yang membedakan antara seseorang biasa dan
wirausaha adalah berani mengambil rsiko karena dalam dunia
usaha terdapat ketidakpastian
13 IFN 13 Hal yang juga harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah
kejujuran, tekun dan disiplin
14 IFN 1 Seorang wirausahawan harus selalu memberikan inovasi pada
usaha yang dilakukannya
16 IFN 3 Dalam sebuah usaha harus selalu berinovasi agar bisa bersaing
dengan lainnya, misalnya dari segi desain dan lainnya
95
22 IFN 9 Menurut saya inovasi merupakan syarat utama dari
kelangsungan usaha seseorang
23 IFN 10 Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun
dalam dunia usaha, kalau tidak ya ketinggalan
25 IFN 12 Inovatif dan kreatif itu sangat penting, kalau tidak berinovasi ya
pasti kalah bersaing dengan kompetitornya
28 IFN 2 Penting banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada
modal uangnya
31 IFN 5 Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki
Modalitas
dalam 32 IFN 6 Harus punya modal dulu, baru usahanya bisa dimulai
Wirausaha
33 IFN 7 Saya memulai sebuah usaha awalnya ikut dengan teman tapi
sekarang saya menjalankannya sendiri, usaha saya seperti
reseller jadi tidak memerlukan modal
35 IFN 9 Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan
teman. Jadi teman saya yang menyediakan modal berupa
barang kemudian saya bagian penjualannya. Saya hanya
menjual tidak mengeluarkan modal berupa uang
96
36 IFN 10 Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha, tetapi
modal disini bisa juga beupa ide, ide kreatif
37 IFN 11 Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu
tidak kalah penting dari modal yang berupa uang, sebab kalau
kita punya uang tetapi tidak punya ide mau buat usaha apa ya
percuma saja
39 IFN 13 Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan
dalam sebuah usaha, keduanya saling melengkapi
97
Lampiran 7. Data Informan Wawancara
98
Lampiran 8. Kuesioner Pemetaan Wirausaha
Nama Lengkap :
Kelas :
Ruang :
Reguler :
99
STUDENT PARADIGM ANALYZE TOWARDS ENTREPRENEURSHIP
(CASE STUDY OF MANAGEMENT PROGRAM STUDENTS
PAMULANG UNIVERSITY 2017/2018 SCHOOL YEAR)
ABSTRACT
ABSTRAK
TINJAUAN PUSTAKA
Pradigma
Menurut Capra (1991) dalam bukunya yang berjudul Tao of Physics, “paradigma
adalah asumsi dasar yang membutuhkan bukti pendukung untuk asumsi-asumsi
yang ditegakkannya, dalam menggambarkan dan mewarnai interpretasinya
terhadap realita sejarah sains. Selanjutnya menurut Ahimsa (2009) mendefinisikan
paradigma sebagai “seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara
logis membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami,
menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan/ atau masalah yang dihadapi”.
Paradigma Mahasiswa
Mahasiswa merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan bangsa.
Mahasiswa merupakan unit bagian dari masyarakat yang harus memberikan
kebermanfaatan untuk masyarakat melalui berbagai karyanya. Untuk
menghasilkan karya yang bermanfaat perlu adanya paradigma (cara pandang)
yang tepat sebagai landasan. Paradigma merupakan cara pandang seseorang
mengenai suatu pokok permasalahan yang bersifat fundamental untuk memahami
suatu ilmu maupun keyakinan dasar yang membimbing seseorang untuk bertindak
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa paradigma
mahasiswa merupakan pandangan mendasar dalam memahami suatu ilmu maupun
landasan dasar yang menuntun mahasiswa dalam melakukan segala tindakan.
Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi dan bernilai untuk memenuhi
kebutuhannya dan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Kristanto (2009)
bahwa “kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha)”. Selanjutnya
menurut Kasmir (2006), menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu
kemampuan menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan ini dilakukan untuk
menciptakan dan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi dari yang sudah ada
sebelumnya”.
Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik Entrepreneur Abad 21 terdapat sepuluh karakteristik yang paling
sering muncul (Lubis, 2011) diantaranya, “mampu mengenali dan memanfaatkan
peluang, memiliki aneka ragam kemampuan, kreatif, memiliki impian masa
depan, berpikiran bebas, pekerja keras, optimis, inovator, berani mengambil
resiko, dan memiliki jiwa kepemimpinan”. Karakteristik menurut Gedik at al
(2015) bahwa seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik berupa
kemampuan dalam membuat perencanaan, kemampuan berkomunikasi,
keterampilan-keterampilan dalam mengelola usaha, serta mampu belajar dari
kesalahan orang lain.
Terdapat indikator-indikator yang terwujud pada karakteristik seorang wirausaha.
Sikap optimis dan keyakinan dalam menjalankan usaha merupakan salah satu
indikator yang terdapat pada seorang wirausaha. Hal ini seperti yang diungkapkan
oleh Suryana (2017) menyatakan bahwa ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam
komponen penting beserta indikator yang dimiliki oleh seoarang wirausaha yaitu
“percaya diri, berorientasi pada pada hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan. Ciri-ciri
tersebut indikatornya adalah penuh percaya diri, memiliki inisiatif, Memiliki
motif berprestasi, Memiliki jiwa kepemimpinan, Berani mengambil resiko dengan
penuh perhitungan”.
Kreativitas Wirausaha
“Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang
menyerah” (Alma, 2010). Kreativitas ini akan memberikan bekal untuk seorang
wirausaha untuk berpikir dan bertindak kreatif. Seorang wirausaha yang kreatif
akan mampu untuk menjadikan tantangan bukan sebuah ancaman melainkan akan
merubahnya menjadi suatu peluang. Wirausaha yang kreatif juga memiliki
keterampilan berpikir yang kreatif dalam menciptakan suatu produk barang dan
jasa yang unik dan baru. Hal ini senada dengan pendapat Conny dalam Alma
(2010) bahwa “kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan suatu
produk baru”.
Modal wirausaha
Kemandirian dalam menjalankan usaha penting dilakukan oleh seorang
wirausaha. Kemandirian merupakan sikap yang terdapat pada seorang wirausaha.
Kemandirian ini menunjukkan bahwa ketidak tergantungan seoarang wirausaha
dalam menjalankan usahanya baik seperti halnya dalam pendanaan modal usaha.
Syarat seoarang wirausaha yang mandiri harus memiliki tiga jenis modal utama
yaitu sumber daya internal, sumber daya eksternal, Faktor X.
Pemahaman tentang modal dalam penelitian ini bukan hanya berfokus pada dana
yang terlihat dalam bentuk uang. Modal dapat berupa suatau pengetahuan atau
pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya.
Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dapat
dikatakan sebagai modal intelektual. Hal ini sesuai dengan pendapat Mouritsen et
al (2002) yang mengartikan modal intelektual yaitu suatu sumber daya
pengetahuan yang dimiliki oleh seoarang wirausaha atau perusahaan secara
menyeluruh untuk menjalankan aktivitas usahanya. Hal ini juga sejalan dengan
pendapat Skaikh (2004) yang mendefinisikan modal intelektual merupakan suatu
nilai atau materi intelektual baik dari segi pengetahuan, informasi, pengalaman
dan paten yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan kekayaan.
Lama Usaha
Lama usaha merupakan jangka waktu seorang wirausahawan dalam menjalankan
atau menekuni usahanya. “Lama usaha diartikan sebagai lamanya waktu yang
sudah dijalani pedagang dalam menjalankan usahanya” (Utami, 2013). “Lamanya
suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku” (Sukirno, 2009).
Stokes dan wilson (2006) menjelaskan model tahapan dari manajemen perusahaan
dan kewirausahaan kecil yang terdiri dari lima tahapan yaitu mulai dari konsep,
pengembangan atau pembatalan, pertumbuhan atau penurunan, kedewasaan, dan
pertumbuhan kembali/penurunan
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Moleong (2011), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Pamulang, dimulai dari tahap persiapan
pada bulan maret 2018 sampai dengan tahap penyusunan laporan pada bulan
Agustus 2018. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data (Data
Reduction), paparan data (Data Display) dan penarikan kesimpulan data dan
verifikasi (Conclusion Drawn/Verification).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil observasi dan
dukumentasi yang telah dilakukan diketahui jumlah mahasiswa Universitas
Pamulang tahun ajaran 2017/2018 terbagi menjadi 3 bagian yaitu Reguler A
(Pagi) sebanyak 4.509 mahasiswa, Reguler B (Malam) sebanyak 5.820
mahasiswa, dan Reguler C (Eksekutif) sebanyak 9.162 mahasiswa. Jumlah
mahasiswa aktif terdiri dari mahasiswa yang dinyatakan aktif dalam perkuliahan
dan sedang menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Jumlah mahasiswa non aktif
terdiri dari mahasiswa yang dinyatakan non aktif, cuti, dan tidak ada keterangan.
Jumlah mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Pamulang reguler A sebanyak
1.403 mahasiswa, jumlah mahasiswa program studi manajemen reguler B
sebanyak 1.222 mahasiswa dan jumlah mahasiswa program studi manajemen
reguler C sebanyak 1.911 mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan potensi yang
besar untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir
ekonomi kreatif melalui kewirausahaan. Mahasiswa program studi manajemen
tahun ajaran 2017/2018 yang merupakan wirausahawan reguler A sejumlah 19
mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55
mahasiswa. Bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya tergolong
dalam usaha kuliner sebanyak 21 mahasiswa, bidang jasa sebanyak 34 mahasiswa,
dan bidang usaha perdagangan sebanyak 53 mahasiswa. Sumber permodalan
mahasiswa mayoritas berasal dari sumber mandiri yaitu sebanyak 94 mahasiswa
dan sebagiannya memperoleh modal dari pinjaman. Lama usaha yang dilakukan
oleh mahasiswa mulai rentang 0 sampai dengan 5 tahun. Mahasiswa UNPAM
secara umum belum memiliki minat terhadap kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat
melalui barometer kurangnya antusias mahasiswa menyikapi kewirausahaan yang
diadakan oleh perguruan tingggi baik melalui seminar kewirausahaan maupun
lomba proposal bisnis kewirausahaan.
Kewirausahaan yaitu sikap yang dimiliki oleh seorang wirausaha serta
kemampuan untuk berkreasi dalam menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi
dan bernilai untuk memenuhi kebutuhannya dan orang lain. Berdasarkan hasil
penelitian dan wawancara yang telah dilakukan kepada mahasiswa Universitas
Pamulang tahun ajaran 2017/2018 diketahui mahasiswa yang memiliki usaha di
samping menjadi seorang mahasiswa masih relatif sedikit jika dibandingkan
dengan jumlah mahasiswa Universitas Pamulang. Hal ini dikarenakan hampir
sebagian besar mahasiswa Universitas Pamulang adalah pekerja. Kematangan
wirausaha dalam hal ini berkaitan dengan pengalaman dalam melakukan usaha
dapat dilihat dari usia lama berwirausaha. Sesorang yang sudah matang dalam
melakukan usaha memiliki pengamatan yang berbeda dalam melihat peluang dan
hambatan dalam berwirausaha. Lama usia usaha akan memberikan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dalam menjalankan
usahanya. Oleh karena itu, lama usaha jukan menentukan kstabilan dalam
menjalankan usaha baik dari segi modalitas maupun keuntungan.
Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibentuk dalam sebuah perilaku untuk
dijadikan sumber daya, kiat, serta proses, untuk mencapai tujuan berupa hasil
bisnis. Kewirausahaan juga sebuah nilai yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha
untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih
besar. Kewirausahaan juga dapat didefinisikan suatu proses untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda untuk agar dapat bermanfaat dalam memberikan
nilai lebih untuk masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian
diketahui paradigma kewirausahaan mahasiswa program studi manajemen
Universitas Pamulang.
Karakteristik Kewirausahaan
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat peluang kedepan.
Pandangan kedepan dalam memakasimalkan peluang dengan berfikir penuh
perhitungan mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya.
Selain itu, untuk menjadi seorang wirausahawan harus memiliki karakter. Hal ini
dapat diketahui dari pemaparan informan 1:
“Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit dari kegagalan,
gagal coba lagi, gagal coba lagi”
Berdasarkan pernyataan tersebut seorang wirausaha harus memiliki karakter
pentang menyerah. Pantang menyerah merupakan salah satu karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahaan, meskipun rintangan yang dihadapi
penuh pengorbanan demi mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mendapatkan
keuntungan.
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh informan 2, salah seorang
mahasiswa program studi manajemen:
“Resiko kegagalan pasti ada, yang paling penting bagaimana kita bisa bangkit
dari kegagalan tersebut”
Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik. Seorang yang berwirausaha harus memiliki
motivasi serta sikap yang tidak mudah menyerah. Hal ini karena dalam aktivitas
usaha tentunya memiliki risiko yang besar dalam kegagalan. Saat awal pendirian
terdapat untung dan rugi yang tidak diketahui.
Tidak jauh berbeda denga apa yang dikatakan oleh informan 3 terkait dengan
karakteristik dalam berwirausaha:
“Kita harus bisa bangkit dari setiap kegagalan, wirausaha yang berhasil adalah
wirausaha yang gigih atau pantang menyerah”
Berdasarkan pernyataan dari informan tersebut diketahui bahwa syarat seorang
wirausaha yang berhasil adalah gigih atau pantang menyerah. Hal ini dikarenakan
apabila seorang wirausaha tidak memiliki karakter seperti itu maka bagaimana
mungkin usaha yang dilakukan akan berhasil. Sedangkan informan 4 mengatakan:
“Tidak ada usaha yang langsung berhasil, semua pasti perah mengalami tahap
kegagalan”
Berwirausaha juga belum tentu menjamin kesuksesan. Sebelum merasakan
kesuksesan, mayoritas wirausahawan pasti pernah mengalami kegagalan. Hanya
wirausaha yang pantang menyerah yang akan berhasil melewati tahap kegagalan.
Berkaitan dengan karakteristik informan 5 menyikapi dari segi kepemimpinan:
“Tumbuh kembangnya sebuah usaha tergantung bagaimana seorang wirausaha
memiliki sifat kemepimpinan untuk memimpin bawahan atau karyawannya”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peran pemimpin sangat besar dalam
memberikan pengarahan terhadap karyawan atau dalam menyampaikan ide atau
gagasan kepada karyawan sehingga apa yang menjadi pemikiran pempinan bisa
tersampaikan dengan baik. Kemampuan seorang wirausaha dapat dilihat dari
bagaimana seorang wirausaha mampu untuk menelola usahanya dengan baik.
Keterampilan dalam mengelola suatu usaha perlu dimiliki oleh seorang wirausaha
diantaranya dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan karyawan
serta mengevaluasi hasil usaha yang dijalankannya.
Hal senada juga diungkapakan oleh informan 6 terkait dengan karakteristik berupa
kepemimpinan:
“Sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika pemimpin mampu memimpin
karyawannya, mampu mengarahkan karyawannya, mampu menggerakkan
karyawannya ke arah yang lebih baik lagi”
Pendapat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik akan bisa
membawa usaha melalui karyawannya ke arah yang lebih baik. Jika pemimpin
tidak bisa melakukan hal itu, maka karakteristik berupa kepemimpinan yang baik
tidak terpenuhi dalam sebuah usaha.
“Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan tidak mungkin
akan menjadi besar dan memiliki karyawan. Di sinilah kita sebagai pemimpin
memiliki peran yang sangat penting terhadap kelangsungan usaha” pendapatan
yang dikemukakan oleh informan 7.
“Salah satu karakteristik dalam kewirausahaan adalah kepemimpinan yang baik.
Pemimpin yang baik mampu melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan” ujar informan 8.
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha terletak peran seorang pemimpin dalam
mengelola usaha. Pemimpin perusahaan merupakan pemain utama dan sumber
yang langka di dalam setiap perusahaan. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil, pemimpin yang dapat menguasai dan mengembangkan
diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan
para karyawannya
Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh informan 9 mengenai
karakteristik:
“Kalau menurutku salah satu karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah berani mengambil resiko. Apabila hanya bermain di zona
nyaman maka akan sulit berkembang”
Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan
sukar memulai atau berinisiatif.
Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 10:
“Salah satu yang membedakan antara seseorang biasa dan wirausaha adalah
berani mengambil rsiko karena dalam dunia usaha terdapat ketidakpastian”
Hal tersebut semakin menjelaskan bahwa salah satu karakteristik yang harus
dimiliki oleh seorang wirausaha adalah berani mengambil resiko. Salah satunya
adalah resiko kegagalan atau kerugian.
“Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang wirausaha bisa
mengatasi permasalahan yang sedang dialami” kata informan 11.
Permasalahan dalam berwirausaha bisa datang dari berbagai hal misalnya masalah
keuangan, masalah persaingan dunia usaha dan sebagainya. Apabila seorang
wirausaha tidak bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan segera maka
kelangsungan usahanya pun juga akan terancam.
Karakter lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang tidak kalah penting
adalah memiliki visi yang jelas. Hal ini seperti apa yang dikemukakan oleh
informan 12:
“Seorang wirausaha yang baik harus visioner atau beorientasi pada masa depan”
Seseorang wirausaha harus mempunyai visi ke. Sebuah usaha bukan didirikan
hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang
wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar
jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Sementara itu informan 13 mengatakan bahwa “hal yang juga harus dimiliki oleh
seorang wirausaha adalah kejujuran, tekun dan disiplin”. Untuk menjadi seorang
wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur, tekun. Jujur pada diri sendiri maupun
seluruh karyawannya, tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari
ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai
berkembang dan disiplin.
Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan oleh beberapa informan di atas
dapat diketahui bahwa paradigma mahasiswa mengenai karakteristik seorang
wirausaha adalah seorang wirausaha yang ingin berhasil harus memiliki
karakteristik yang baik seperti: pantang menyerah jika terjadi kegagalan,
kepemimpinan yang baik, berani mengambil resiko, bisa mengatasi permasalahan
yang dihadapi dengan cepat atau responsif terhadap perubahan, visioner atau
berorientasi pada masa depan, jujur tekun dan disiplin. Semua karakteristik itu
sangat menunjuang keberhasilan seorang wirausaha.
Inovasi wirausaha
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi memiliki
fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan
baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada
dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada
menjadi ada. Mahasiswa program studi manajemen selaku informan 1
memberikan pendapatnya:
“Seorang wirausahawan harus selalu memberikan inovasi pada usaha yang
dilakukannya”.
Kewirausahaan adalah suatu proses menciptakan sebuah bidang usaha yang
dijalankan oleh seseorang untuk memanfaatkan peluang dengan modal dan
kesiapan dalam menghadapi risiko. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara
maksimal melalui sebuah inovasi atau penciptaan produk baru yang belum ada
sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif. Salah satu contoh
inovasi yang dilakukan oleh wirausahawan mahasiswa program studi manajemen
adalah custom casing handphone, dimana pembeli bisa menentukan desain casing
handphone mereka sendiri sesuai dengan keinginan.
Hal serupa juga dikemukakan oleh informan 2 berkaitan dengan inovasi dalam
wirausaha:
“Inovasi diperlukan untuk keberlangsungan sebuah usaha, kita harus terus
berinovasi agar usaha tetap bertahan”
Kewirausahaan yang inovatif dimana seoarang wirausaha mampu melakukan
proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi tersebut haruslah
merupakan sesuatu revolusioner, serta mampu memberikan persaingan dalam
dunia usaha.
Menurut salah seorang informan 3 yang lain juga didapatkan hal yang sama.
Usaha yang dilakukan bergerak dibidang clothing:
“Dalam sebuah usaha harus selalu berinovasi agar bisa bersaing dengan lainnya,
misalnya dari segi desain dan lainnya”.
Hal tersebut menandakan bahwa dalam sebuah usaha inovasi merupakan hal yang
sangat dibutuhkan, karena tuntutan dari perkembangan teknologi dan persaiangan.
Apabila seorang wirausaha tidak berinovasi maka akan tertinggal.
Berkaitan dengan inovasi, informan 4 juga mengemukakan pendapatnya:
“Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dalam usaha adalah berinovasi,
baik inovasi produknya, inovasi pelayanannya dan yang lainnya”
Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa kemampuan berpikir yang kreatif
dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai perlu dimiliki oleh seoarang
wirausaha. Kemampuan berwirausaha yang kreatif dan inovatif dapat dijadikan
dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses.
Hal senada diungkapkan oleh informan 5:
“Inovasi merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam sebuah usaha atau
bagi wirausaha. Tanpa inovasi keberlangsungan usaha akan ternacam”
“Sangat penting. Inovasi dalam sebuah usaha sangat penting. Tanpa inovasi
sebuah usaha tidak akan bisa berkembang” ujar informan 6.
Peran inovasi dan kreativitas sangat penting dilakukan sebagai upaya dalam
pengembangan produk dan pelayanan jasa dalam suatu usaha bisnis. Seoarang
Kesuksesan dalam wirausaha tidak lain karena adanya kreativitas yang dilakukan
dalam mengembangkan produk. Daya saing yang tinggi dalam berwirausaha
tentunya akan mendorong wirausaha untuk lebih memiliki kreativitas yang lebih
tinggi.
“Inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya kita meminta masukan
kepada pelanggan setelah menggunakan produk kita, sehingga kita bisa
melakukan perbaikan atau perubahan ke arah yang lebih baik”. Hal ini dikatakan
oleh informan 7.
Sedangkan informan 8 mengatakan “inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara
misalnya sikap responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada misalnya
perubahan kondisi pasar atau persaingan, dan hal itu sangat penting”.
Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa “menurut saya
inovasi merupakan syarat utama dari kelangsungan usaha seseorang”
Seoarang wirausaha perlu memiliki sikap inovatif dalam berwirausaha. Sikap ini
merupakan syarat utama agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi usaha yang selalu berubah. Inovasi dapat memberikan perubahan dalam
berwirausaha baik dalam materil maupun nonmateril. Keberlangsungan suatu
usaha sangat dipengaruhi oleh inovasi yang dilakukan.
“Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun dalam dunia
usaha, kalau tidak ya ketinggalan” kata informan 10.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan 11 bahwa “inovatif dan
kreatif sangat diperlukan dalam usaha apapun”.
Inovasi merupakan hal penting jika ingin usahanya bertahan dan semakin
berkembang. Untuk melakukan inovasi tentu diperlukan ide kreatif. Ide – ide
kreatif inilah yang bisa menjadi pembeda antara usaha yang satu dengan usaha
yang lain.
Sikap inovatif sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan usaha. Sama
seperti yang dikemukakan oleh informan 12:
“Inovatif dan kreatif itu sangat penting, kalau tidak berinovasi ya pasti kalah
bersaing dengan kompetitornya”
“Inovasi dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang baru dan itu sangat
diperlukan dalam sebuah usaha”. Hal ini dikatakan informan 13.
Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan oleh informan di atas diketahui
bahwa paradigma mahasiswa mengenai inovasi yaitu inovasi merupakan hal yang
sangat penting dalam sebuah usaha. Tanpa adanya inovasi sebuah usaha tidak
akan mampu menghadapai tantangan yang ada. Inovasi dapat dilakukan dengan
cara meminta kritik dan saran untuk pengambangan produk dan kualitas layanan.
Selain itu, responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar serta
strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.
Modal Wirausaha
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
kewirausahaan. Modal dapat berasal dari diri sendiri maupun pinjaman. Sumber
pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda. Seoarang wirausaha harus
mampu memperhitungkan tingkat resiko agar tidak menghambat usaha
kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri dalam pendanaan usaha memiliki
tingkat resiko yang rendah.
”Modal merupakan langkah awal untuk memulai sebuah usaha”. Hal ini yang
dikatakan oleh informan 1.
Sama halnya dengan apa yang telah dikemukakan oleh informan 2: “penting
banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada modal uangnya”
Modal merupakan kunci dari sebuah usaha. Tanpa adanya modal sebuah usaha
tidak dapat dijalankan. Modal menjadi salah satu bagian yang penting dalam
memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha. Besarnya modal yang
dimiliki, mempengaruhi besar kecilnya usaha yang akan dibangun.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh informan 3 terkait dengan modal:
“Modal berkaitan dengan keuangan. Seorang wirausaha harus pintar mengelola
keuangan untuk kelangsungan usahnya”
“Kalau menurut saya, besar kecilnya modal akan mempengaruhi kelancaran
sebuah usaha” Hal ini dikemukakan oleh informan 4.
Modal sangat berkaitan dengan keuangan sebuah usaha. Apabila keuangan suatu
usaha „sehat‟ maka kelangsungan usaha tersebut akan berlangsung lama, begitu
juga sebaliknya. Sumber pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda.
Seoarang wirausaha harus mampu memperhitungkan tingkat resiko agar tidak
menghambat usaha kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri dalam
pendanaan usaha memiliki tingkat resiko yang rendah. Hal ini karena jika usaha
yang dilakukan tidak mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha akan
merugi sebatas pada modalnya yang berkurang.
“Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki” hal ini dikatakan
oleh informan 5.
Sama seperti apa yang dikatakan oleh informan 6 bahwa: “Harus punya modal
dulu, baru usahanya bisa dimulai:
Berdasarkan pendapat dari informan tersebut diketahui bahwa modal merupakan
hal pertama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memulai usahanya.
Tanpa adanya modal sebuah usaha tidak bisa dimulai.
Sementara itu pendapat yang berbeda dikatakan oleh informan 7 bahwa sebuah
usaha tidak harus diawali dengan sebuah modal yang besar:
“Saya memulai sebuah usaha awalnya ikut dengan teman tapi sekarang saya
menjalankannya sendiri, usaha saya seperti reseller jadi tidak memerlukan
modal”.
“Modal dalam berwirausaha merupakan hal yang sangat penting. Tetapi tidak
semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar” kata informan 8.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua usaha
membutuhkan modal awal yang besar, bahkan terdapat usaha yang tidak
memerlukan modal seperti reseller.
Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa usaha tidak harus
diawali dengan modal yang besar:
“Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan teman. Jadi teman
saya yang menyediakan modal berupa barang kemudian saya bagian
penjualannya. Saya hanya menjual tidak mengeluarkan modal berupa uang”
Dalam mendirikan suatu usaha, dapat membentuk suatu usaha sesuai dengan
modal yang dimiliki. Kebutuhan akan modal berdampak pada pemilihan bentuk
usaha yang akan dijalankan. Bentuk usaha dapat dilakuakan dengan mendirikan
perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), persekutuan (partnership), dan
kerja sama manajemen (franchising). Hal ini dapat disesuaikan dengan
perencanaan awal dalam mendirikan suatu usaha yang disesuaikan dengan tujuan
dalam berwirausaha.
Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha. Informan 10
mengungkapkan pendapatnya:
“Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha, tetapi modal disini bisa
juga beupa ide, ide kreatif”
“Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu tidak kalah penting
dari modal yang berupa uang, sebab kalau kita punya uang tetapi tidak punya ide
mau buat usaha apa ya percuma saja” kata informan 11.
Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang menyerah.
Kreativitas ini akan memberikan bekal untuk seorang wirausaha untuk berpikir
dan bertindak kreatif.
Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 12 tentang modal
berwirausaha:
“Menurut saya modal (uang) dalam berwirausaha memang sangat penting tetapi
modal yang lain pun juga tidak kalah penting, misalnya modal berupa ide – ide
kreatif dan inovatif”
“Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan dalam sebuah usaha,
keduanya saling melengkapi”. Hal ini dikemukakan oleh informan 13.
Jika selama ini sebagian orang hanya berfokus pada modal material untuk
mendirikan sebuah bisnis, ide yang juga dikenal sebagai modal intelektual
ternyata sangat penting untuk dimiliki oleh para wirausahawan. Tanpa ide unik
dan kreatif, modal usaha berupa materi tidak dapat dikembangkan menjadi sebuah
bisnis kreatif. Namun sebaliknya, jika ide sudah dimiliki sebelum memiliki modal
material, ide tersebut kemudian dapat menjadi magnet tersendiri untuk menarik
investor dalam membantu mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, ide
merupakan modal intelektual yang dapat membentuk modal usaha lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh informan di atas
diketahui bahwa paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu modal
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai sebuah usaha. Selain
modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah modal berupa ide kreatif.
PEMBAHASAN PENELITIAN
Paradigma mahasiswa tentang karakteristik kewirausahaan
Hasil analisis paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan menunjukkan bahwa
karakteristik kewirausahaan menurut informan di antaranya pantang menyerah
dalam menjalankan usaha. Seorang wirausaha dalam menjalankan usaha tentunya
pernah mengalami kegagalan. Sifat pantang menyerah, semangat dalam
menjalankan aktivitas usaha penting dimiliki seoarang wirausaha. Hal ini sesuai
dengan pendapat Lubis (2011) yang menyatakan bahwa “seoarang wirausaha
memiliki karakteristik diataranya kretif, memiliki impian masa depan, berpikiran
bebas, pekerja keras, optimis, inovator, berani mengambil resiko, dan memiliki
jiwa kepemimpinan”.
Karakteristik lainnya yang diungkapkan oleh informan yaitu seorang wirausaha
harus mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi selama menjalankan usaha
yang dijalankan. Hambatan atau permasalahan baik yang berasal dari internal
maupun eksternal., seoarang wirausaha harus mampu melewati dan
menyelesaikannya. Upaya tersebut dilakukan agar usaha yang dilakukan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut Rye dalam saiman
(2015) mengungkapkan bahwa seoarang wirausaha yang sukses mempunyai
beberapa karakteristik diantaranya “pengendalian diri, mengusahakan
terselesaikannya urusan, mengarahkan diri sendiri, mengelola dengan sasaran,
penganalisis kesempatan, pengendali pribadi, pemikir kreatif, pemecah masalah,
dan pemikir objektif”. Oleh karena itu, seoarang wirausaha harus mampu menjadi
seoarang yang dapat memecahkan permasalahan selam melaksanakan usaha.
Seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha memiliki visi kedepan untuk
menuju kesuksesan dalam berwirausaha. Seperti yang diungkapkan oleh informan
bahwa seorang wirausaha memiliki berorientasi pada masa depan agar lebih baik
dari sebelumnya. Perubahan kondisi ekonomi seprti yang dijelaskan bahwa
memiliki kemakmuran lebih baik dari pada kondisi sebelum berwirausaha.
Orientasi kedepan merupakan karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang
wirausaha. Orientasi kedepan untuk memacu motivasi seoarang wirausaha untuk
sukses dalam menjalankan usaha. Seperti yang dijelaskan oleh Suryana (2017)
yang menjelaskan bahwa indikator yang dimiliki seorang wirausaha dianatanya
memiliki “sifat percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan”.
Paradigma mahasiswa tentang inovasi dalam wirausaha
Paradigma mahasiswa berkaitan dengan inovasi dalam kegiatan wirausaha
merupakan aktivitas pembaharuan dalam kegiatan usaha. Seperti yang dikatakan
oleh informan salah satunya pembaharuan pada produk yang dihasilkan. Seoarang
wirausaha harus menjadi seoarang yang inovator dalam melaksanakan usaha. Hal
ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011) yang menayatakan bahwa seoarang
wirausaha memiliki karakteristik inovator yang berkaitan dengan usaha yang
dijalankan.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengambangkan suatu usaha di antaranya
dengan meminta saran dan masukan yang berkaitan dengan kelebihan dan
kekurangan produk atau pelayanan usaha. Paradigmana mahasiswa tersebut sesuai
dengan yag dikatakan oleh Gedik at al (2015) yang mengatakan bahwa seoarang
wirausaha harus terhubung dengan karyawan atau pelanggan untuk mendapatkan
informasi dalam meningkatkan proses pelayanan dan produk yang dihasilkan.
Persaingan dalam usaha merupakan hal yang wajar dalam dunia usaha. Berkaitan
dengan daur sklus hidup produk juga menekankan bahwa dalam setiap tahap
produk ada masa diamana pesaing akan memasuki dunia usaha yang digeluti.
Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mampu untuk mempersiapkan diri untuk
merespon persaingan usaha tersebut. Hal ini seperti yang ungkapkan oleh Gedik at
al (2015) bahwa seoarang wirausaha harus memiliki rencana strategis yang
responsif terhadap perubahan selama menjalankan kegiatan usaha.
Paradigma mahasiswa tentang modal dalam berwirausaha
Keuangan atau permodalan penting dimiliki oleh seoarang wirausaha untuk
menjalankan proses produksi dan pelayanan dalam usaha. Sumber keuangan
dalam berwirausaha dapat berasal dari sumber internal dan eksterna. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suryana (2017) bahwa “terdapat sumber utama pendanaan dalam
usaha yaitu ekuitas dan utang”. Ekuitas atau modal usaha merupakan modal yang
bersumber dari pemilik atau internal seorang wirausaha.
Modal usaha yang dimiliki seoarang wirausaha harus memiliki sifat kemandirian.
Salah satu modal modal usaha yang dimiliki oleh seoarang wirausaha adalah
uang. Modal usaha dalam bentuk uang merupakan salah satu sumber daya
eksternal yang dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat
Ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa salah satu jenis modal utama seoarang
wirausaha selain sumber daya internal yaitu sumber daya eksternal yaitu uang
yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, dan jaringan sosial.
Ide kreatifitas seoarang wirausaha merupakan sebuah pemikiran yang penting
dimiliki oleh seoarang wirausaha. Seoarang wirausaha harus memiliki ide dalam
memanfaatkan peluang atau kesempatan agar mampu menghasilkan pelayanan
dan produk yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kepemilikan ide
kreatif dengan kesempatan akan memberikan modal tersendiri untuk seoarang
wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa
kesempatan merupakan salah satu sumber daya modal berupa faktor X yang
dimiliki oleh seoarang wirausaha.
KESIMPULAN
1. Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang (UNPAM) tahun
ajaran 2017/2018 terdiri dari berbagai latar belakang karakter, sosial dan
daerah yang berbeda-beda. Secara umum segmen pasar mahasiswa Unpam
adalah masyarakat menengah ke bawah. Mahasiswa program studi manajemen
yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A sejumlah 19 mahasiswa,
reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55 mahasiswa
Jumlah tersebut merupakan potensi yang besar untuk menghasilkan mahasiswa
yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi kreatif melalui kewirausahaan.
Bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya tergolong dalam
usaha kuliner sebanyak 21 mahasiswa, bidang jasa sebanyak 34 mahasiswa,
dan bidang usaha perdagangan sebanyak 53 mahasiswa. Sumber permodalan
mahasiswa mayoritas berasal dari sumber mandiri yaitu sebanyak 94
mahasiswa dan sebagiannya memperoleh modal dari pinjaman. Lama usaha
yang dilakukan oleh mahasiswa mulai rentang 0 sampai dengan 5 tahun.
2. Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan yaitu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang untuk menciptakan dan melaksanakan usaha. Seorang
wirausaha memiliki karakteristik, inovasi dalam wirausaha dan memiliki modal
usaha. Paradigma mahasiswa mengenai karakteristik wirausaha seperti pantang
menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan yang baik, berani mengambil
resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan cepat atau responsif
terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur, tekun, dan disiplin.
Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan layanan dan
pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan hal yang sangat
penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi, produk dan layanan
akan membantu seorang wirausaha dalam mempertahankan usaha yang
dijalankan. Paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu berupa uang yang
digunakan untuk menjalankan aktivitas usaha. Modal merupakan sesuatu yang
sangat penting untuk memulai sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal
yang tidak kalah penting adalah modal berupa ide kreatif.
Saran
1. Mahasiswa program studi manajemen merupakan memiliki keberagaman
dalam hal budaya, sosial, maupun ekonomi. Mahasiswa tersebut juga memiliki
motivasi dan minat yang beragram dalam berwirausaha. Hal ini diharapkan
agar mahasiswa program studi manajemen dapat meningkatkan kualitasnya
dalam hal wawasan dan pengalaman tentang kewirausahaan.
2. Paradigma mahasiswa memberikan gambaran tentang pandangan atau asumsi
dasar tentang kewirausahaan. Terdapat indikator yang belum dipahami dan
dilaksanakan oleh mahasiswa tentang karakteristik wirausaha, inovasi
berwirausaha dan modal usaha. Oleh karena itu, diharapkan kepada lembaga
Universitas Pamulang agar dapat memberikan wadah kepada mahasiswa untuk
menambah wawasan dan keterampilan tentang kewirausahaan. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan membuat program atau kebijakan yang mengarah
kepada kewirausahaan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahimsa-Putra, H.S. 2008. Paradigma dan Revolusi Ilmu Dalam Antropologi
Budaya: Sketsa Beberapa Episode. Pidato Pengukuhan Guru Besar.
Yogyakarta; Universitas Gadjah Mada.
Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.
Capra, F. 1991. Tao of Physics. London: Flamingo.
Gedik, S., Miman, M., Kesici, Mehmet S. 2015. Characteristics and Attitudes of
Entrepreneurs Towards Entrepreneurship. Doi:
10.1016/j.sbspro.2015.06.153.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kristanto, Heru. 2009. Kewirausahaan (Entrepreneurship): Pendekatan
Manajemen dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lubis, Hari. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Moleoang, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdaharya.
Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T. and Johansen, M.R. 2002. Developing and
managing knowledge through intellectual capital statements. Journal of
Intellectual Capital, Vol. 3 No. 1, pp. 10-29.
Skaikh, J.M. 2004. Measuring and Reporting of Intellectual Capital Performance
Analysis. The Journal of American Academy of Business, March: pp.439-448.
Stokes, D. and Wilson, N. 2006. Small Business Management and
Entrepreneurship, 5th ed., Thomson, London.
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Suryana. 2017. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses edisi keempat.
Jakarta: Salemba Empat.
Utami, Setyaningsih Sri Dan Edi Wibowo. 2013. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada
Pedagang Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan
Kewirausahaan Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: Hal. 171180.