1
hal ini tidak dibenarkan baik secara etika dan juga secara hukum. Tindakan ini
dapat dikategorikan sebagai sebuah tindakan yang tidak manusiawi. Sebab pada
dasarnya baik pekerja ataupun pengusahan memiliki hak serta kewajiban yang
harus dilakukan satu sama lain.
3. Mengatur
Ciri utama dari adanya Hukum ketenagakerjaan ialah sifatnya yang
mengatur ditandai dengan adanya aturan yang tidak sepenuhnya memaksa dengan
kata lain boleh dilakukan penyimpangan atas ketentuan tersebut dalam perjanjian.
Sebagi contoh: perjanjian kerja, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja
bersama
4. Memaksa
Dalam melaksanakan hubungan kerja terutama dalam masalah‐masalah
tertentu diperlukan campur tangan dari pemerintah. Campur tangan ini akan
menjadikan hukum ketenagakerjaan bersifat publik. Adapin sifat publik dari
Hukum Ketenagakerjaan ini ditandai dengan ketentuan‐ketentuan memaksa
(dwingen), jika hak ini tidak dipenuhi maka negara/pemerintah dapat melakukan
aksi tertentu berupa sanksi. Hal ini berarti hukum yang harus ditaati secara
mutlak, tidak dan boleh dilanggar.
2
karena tenaganya sudah tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu, pemerintah dengan
mengeluarkan peraturan perundang-undangan, turut serta melindungi pihak yang
lemah (Pekerja/Buruh) dari kekuasaan penguasa, guna menempatkannya pada
kedudukan yang layak sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
Dengan demikian, pada hakikatnya hukum kerja dengan semua peraturan
perundang-undangan yang ada bertujuan untuk melaksanakan keadilan sosial
dengan jalan memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh terhadap kekuasaan
penguasa. Tujuan tersebut akan tercapai apabila pemerintah mengeluarkan
peraturan perundang-undangan yang bersifat memaksa dan memberikan sanksi
yang tegas kepada pengusaha yang melanggarnya. Dengan siifatnya yang
memaksa ikut campur tangannya pemerintah, membuat hukum kerja menjadi
hukum publik dan hukum privat sekaligus.