Anda di halaman 1dari 124

Lampiran

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang
Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)

JDIH Kementerian PUPR


DAFTAR ISI

BAB I KETENTUAN UMUM .................................................................................................................... 2


A. PENGERTIAN ISTILAH ........................................................................................................................ 2
B. TUJUAN................................................................................................................................................... 4
C. RUANG LINGKUP ................................................................................................................................. 4
BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................ 6
A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN ........................................................ 6
B. PEMAKETAN PEKERJAAN ................................................................................................................ 8
C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) ................................................................. 8
D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK .................................................................................. 9
E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA...................................................................................... 11
F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK .......................................................................................... 12
G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM .................................................................................................................................................... 14
BAB III EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI .............. 15
A. UMUM .................................................................................................................................................... 15
B. PERSIAPAN .......................................................................................................................................... 15
C. PELAKSANAAN ................................................................................................................................... 16
BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .............................................. 25
A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ...................................................... 25
B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI ...................................................................................... 27
C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI ................................................. 28
D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 28
E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN............................................. 30
F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ...................................................................... 31
G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................................... 31
H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT
TEKNIS .................................................................................................................................................. 36
1. KETENTUAN UMUM EVALUASI ....................................................................................... 36
2. METODE EVALUASI KUALITAS ....................................................................................... 37
3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA ................................................................ 47
4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN ........................................................................ 56
5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH ....................................................................... 63
I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI .............................................................................................. 69
J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI........................................................................................ 73
K. SANGGAHAN ....................................................................................................................................... 73
BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS ....................................... 75
A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ...................................... 75
B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ............................................................... 75
C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS) .......................................................... 77
BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ........................................... 79
A. SELEKSI GAGAL ................................................................................................................................. 79
B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ............................................................................................... 80
BAB VII LAIN-LAIN ..................................................................................................................................... 84
A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI .................................................................................... 84
B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN ......................... 84
C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN ................................. 84
BAB IX LAMPIRAN .................................................................................................................................... 85

JDIH Kementerian PUPR


BAB I
KETENTUAN UMUM

A. PENGERTIAN ISTILAH
Dalam pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa
Konsultansi, yang dimaksud dengan :
1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan
keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware).
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD.
3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
4. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat
permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
5. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah
Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP)
yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia jasa.
6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa
Konsultansi.
7. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang Perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan/melaksanakan layanan jasa
konsultansi.
8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Jasa
Konsultansi.
9. Peserta seleksi adalah penyedia jasa yang mengikuti seleksi penyedia jasa
yang telah lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek konsultan
(untuk prakualifikasi) atau mendaftar dan mengambil dokumen seleksi
(untuk pascakualifikasi).
10.Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis.
11.Dokumen seleksi adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja ULP yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak
dalam proses pengadaan jasa konsultansi.
12.Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah hasil perhitungan seluruh volume
pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh
beban pajak dan keuntungan.
13.Dokumen penawaran adalah surat penawaran dan seluruh dokumen
lampirannya termasuk dokumen kualifikasi (untuk pascakualifikasi).
14.Substansi penawaran adalah hal-hal pokok dalam penawaran yang
menentukan sah atau tidaknya penawaran yang dinyatakan dalam
dokumen seleksi.
2

JDIH Kementerian PUPR


15.Kontrak Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.
16.Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan jasa konsultansi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berbasis
input, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.
17.Kontrak Lump Sum adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi
didasarkan atas produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan
konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang
pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa,
sedangkan pembayaran berbasis output.
18.Jangka waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan
pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (100%).
19.Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
20.Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh
PPK.
21.Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama
pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
22.Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
23.Hari adalah hari kalender untuk proses seleksi secara elektronik dan
batas akhir setiap tahapan adalah hari kerja.
24.Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan atas substansi
penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi dokumen
penawaran.
25.Konfirmasi adalah kegiatan meminta penegasan terhadap hal-hal yang
diperlukan.
26.Negosiasi adalah kegiatan untuk mencapai kesepakatan teknis maupun
harga untuk melaksanakan pekerjaan.
27.Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik
sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau
penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak.
28.Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa
serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi
tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi

JDIH Kementerian PUPR


teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum.
29.Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk
mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam
Pengadaan Barang/Jasa.
30.Prakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan
sebelum pemasukan penawaran.
31.Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan
setelah pemasukan penawaran.
32.Formulir Isian Kualifikasi adalah isian dari peserta pengadaan
barang/jasa dalam proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya.
33.Daftar Isian Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh peserta
berisi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.
34.Daftar Hitam adalah daftar yang memuat identitas Penyedia
Barang/Jasa dan/atau Penerbit Jaminan yang dikenakan sanksi oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berupa larangan ikut
serta dalam proses pengadaan barang/jasa diseluruh Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya.

B. TUJUAN
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi ini
disusun dengan tujuan :
1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan
evaluasi dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jasa konsultansi;
2. Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan
pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling
menguntungkan negara;
3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka
dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

C. RUANG LINGKUP
1. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi Penawaran ini
digunakan untuk pelaksanaan seleksi mencakup:
a. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
yang seluruh pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah
(pusat/daerah).
b. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
yang sebagian pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah
(pusat/daerah) dan sebagian bersumber dari pinjaman atau hibah
dalam negeri.
2. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah/menuntun Pokja ULP
dalam pelaksanaan seleksi sesuai dengan yang tercantum dalam standar
dokumen pengadaan meliputi:
a. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem
Kualitas.
b. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem
Kualitas dan Biaya.
c. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi
Sistem Kualitas dan Biaya.

JDIH Kementerian PUPR


d. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi
Sistem Pagu Anggaran.
e. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul,
Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.
f. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem
Biaya Terendah.
g. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi
Sistem Biaya Terendah.
h. Seleksi Umum/Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul,
Evaluasi Sistem Kualitas (Perseorangan)

JDIH Kementerian PUPR


BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN

Proses Perumusan Persiapan pengadaan jasa konsultansi dimulai dari


identifikasi kebutuhan jasa konsultansi sampai dengan pengumuman rencana
pengadaan tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional.
Dokumen yang diperlukan antara lain:
- Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket pekerjaan;
- Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi;
- Rencana Anggaran Biaya (RAB);
- Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masing-masing;
- Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.

A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN


PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi
kebutuhan pekerjaan jasa konsultansi dan menetapkan metode pengadaan,
serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan
adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang
telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya.
2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan jasa konsultansi sesuai
kebutuhan teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro,
usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi,
persaingan sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan
teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia,
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan
sehingga dapat difungsikan sesuai rencana.
4. Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi seperti
perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey, persetujuan
kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya yang
harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya.
5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di
dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode
pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku.
Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat
dan kompleksitas pekerjaan antara lain:
a. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Sampul:
1). Evaluasi kualitas dengan prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi yang
mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang
menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara
keseluruhan dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan
dalam KAK.
Sebagai contoh: desain pembuatan pembangkit tenaga nuklir,
perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain pembangunan
bandara internasional.

JDIH Kementerian PUPR


2). Evaluasi kualitas dan biaya dengan prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output),
waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik
dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan
mudah, jelas dan tepat.
Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi
kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-
gedung.
3). Evaluasi kualitas dan biaya dengan pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output),
waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik
dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan
mudah, jelas dan tepat.
Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi
kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-
gedung.
b. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Satu Sampul
1). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang
mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya
tidak melampaui pagu tertentu.
Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung
serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang
serupa.
2). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang
mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya
tidak melampaui pagu tertentu.
Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung
serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang
serupa.
3). Evaluasi Biaya Terendah dengan Prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan
standar.
Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana
dan pengukuran skala kecil.
4). Evaluasi Biaya Terendah dengan Pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan
standar.
Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana
dan pengukuran skala kecil.
5). Evaluasi Kualitas dengan Pascakualifikasi (Perseorangan)
Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan
ketentuan teknologi sederhana dan/atau resiko kecil, kecuali
ditentukan lain.
7

JDIH Kementerian PUPR


B. PEMAKETAN PEKERJAAN
PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan jasa konsultansi wajib
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi
kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil.
2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,- diperuntukkan
bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali untuk pekerjaan
jasa konsultansi yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat
dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa konsultansi
untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan
prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan
kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket kecil
dengan maksud untuk menghindari seleksi.
5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan yang
tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan
tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-
masing.
6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket
pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat dipisahkan
dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh usaha mikro,
usaha kecil dan koperasi kecil.
7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur
pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak
objektif.

C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali
untuk Kontes/Sayembara.
2. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS
yang ditetapkan oleh PPK.
3. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
4. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum
batas akhir pemasukan penawaran pada pemililihan dengan
pascakualifikasi;
5. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum
batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya
proses prakualifikasi pada pemilihan dengan prakualifikasi;
6. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk negosiasi biaya terkait biaya
langsung non personil.
7. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang
diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya
Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;

JDIH Kementerian PUPR


c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor tunggal;
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah
Bank Indonesia;
f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan
dengan instansi lain maupun pihak lain;
g. norma indeks; dan/atau
h. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
i. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan:
1). Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan
2). keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia
maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya tidak
termasuk PPN.
8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan
Pajak Penghasilan (PPh) penyedia.
9. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik.

D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK


1. Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun
Jamak) sebelum melaksanakan proses pengadaan. Dokumen tersebut
harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
2. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan dengan kontrak tahun
jamak (Multi Years Contract) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari
rupiah murni (APBN/APBD).
b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau
penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12
(dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian
program sesuai target yang telah ditetapkan.
c. sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket
Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan
persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri
Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).
d. Dalam melaksanakan seleksi kontrak tahun jamak dilakukan
sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan
sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di
tahun pertama (bertahap).
3. Dokumen Pengadaan disusun sesuai jenis kontrak sebagai berikut:
a. Kontrak Harga Satuan
Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah:
1) Buku JK 04 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga
Satuan (Seleksi Umum)

JDIH Kementerian PUPR


2) Buku JK 05 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Umum).
3) Buku JK 06 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Umum).
4) Buku JK 07 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Umum).
5) Buku JK 08 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Sederhana).
6) Buku JK 09 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Perseorangan)
Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga
Satuan (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana).
b. Kontrak Lump Sum
Dokumen Acuan/Referensi yang digunakan adalah:
1) Buku JK 04 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Lump
Sum (Seleksi Umum)
2) Buku JK 05 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak
Lump Sum (Seleksi Umum).
3) Buku JK 06 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak
Lump Sum (Seleksi Umum).
4) Buku JK 07 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak
Lump Sum (Seleksi Umum).

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1). Undangan/Pengumuman
Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun
anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut
dan Jangka waktu pelaksanaan.
2). Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian
Harga (Price Adjustment).

10

JDIH Kementerian PUPR


E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA
1. Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak
berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;
b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan
dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;
c) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang bersifat
borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.
2. Undangan/Pengumuman
Pada undangan/pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber
pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk
Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.
3. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price Adjustment)
pada SSUK sebagai berikut:
“Penyesuaian Harga:
a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya
penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang
masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan.
c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya operasional, "at
cost", dan jenis pekerjaan Lump Sum.
d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.
Agar diperhatikan pengambilan indeks penyesuaian harga:
1) pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
2) pada saat pekerjaan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan
pekerjaan menggunakan indeks harga pada saat realisasi
pelaksanaan pekerjaan; atau
3) Pada saat pekerjaan terlambat karena kesalahan Penyedia
penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks
harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
pada kontrak awal. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesalahan Pengguna diberlakukan penyesuaian
harga berdasarkan indeks harga sesuai jadwal realisasi
pekerjaan.
e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara
asal tersebut.
f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat
adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.

11

JDIH Kementerian PUPR


g) Penyesuaian Harga Satuan mempertimbangkan/memperhitungkan
biaya langsung personil dan biaya langsung non personil.
h) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Eselon
I Satminkal terkait dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus
Kontrak.
i) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS yang
merupakan indeks komponen terbesar dari pekerjaan.
j) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
k) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-
data;
l) Penyedia dapat mengajukan penyesuaian harga secara berkala
selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.”

4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)


Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan
koefisien komponen bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan bahan bakar
pada SSKK sebagai berikut:
“Penyesuaian harga
a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan adalah indeks dari komponen
pekerjaan yang terbesar yang dikeluarkan oleh .................... [diisi BPS
atau Instansi Teknis Lainnya (jika indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS)].
b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan
sebagai berikut: ......................... [koefisien komponen adalah
perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap
Harga Satuan dari pembobotan HPS, dapat dilakukan sesuai
pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS].

F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK


1. Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara elektronik perlu
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum wajib menayangkan Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan
alokasi DIPA pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
(SIRUP) segera setelah rencana kerja dan anggaran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetujui oleh DPR;
b. Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket kegiatan
administrasi umum, swakelola, dan kontraktual.
c. Dalam penerapan secara elektronik :
1. Pokja ULP wajib mengunggah (upload) dokumen pengadaan dalam
sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyedia wajib
mengunduh (download) untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa;
2. Pada prinsipnya data kualifikasi dan data penawaran dari peserta
disampaikan secara elektronik dan penyerahan dokumen asli
(hardcopy) hanya dilakukan terhadap penawaran yang akan
diusulkan sebagai calon pemenang (calon pemenang lelang, calon
pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2 apabila
ada);

12

JDIH Kementerian PUPR


3. Substansi yang akan dievaluasi (administrasi, teknis, harga, dan
kualifikasi) yang disampaikan secara elektronik wajib ditetapkan
oleh Pokja ULP dalam dokumen Pengadaan;
4. Isian data kualifikasi yang disampaikan secara elektronik akan
dilakukan pembuktian berdasarkan dokumen asli atau copy yang
telah dilegalisir oleh yang berwenang;
5. Jaminan penawaran asli dari penyedia yang mengikuti pengadaan
secara elektronik wajib disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP
sebelum batas akhir memasukkan penawaran;
6. Pembukaan dokumen penawaran disaksikan oleh wakil peserta
yang hadir dan berita acara ditandatangani oleh Pokja ULP dan dua
orang saksi sesuai dengan dokumen pengadaan;
7. Data yang digunakan oleh Pokja dalam evaluasi dokumen
penawaran dan penyedia jasa adalah data yang diunggah (upload)
pada sistem pengadaan secara elekronik sesuai dengan yang
tertulis dalam dokumen pengadaan;
8. Jika suatu paket seleksi setelah seluruh proses ekstraksi berhasil
dan terdapat lebih dari satu dokumen elektronik yang tidak rusak,
berbeda isinya, dan tidak saling melengkapi serta tidak ada
keterangan penggantian dokumen maka dokumen yang digunakan
untuk evaluasi adalah dokumen yang diunggah (upload) paling
akhir. Tetapi jika waktu diunggahnya (upload) sama maka yang
digunakan adalah dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir.
Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen administrasi,
teknis, harga, dan dokumen kualifikasi sesuai yang ditentukan
dalam dokumen pengadaan;
9. Dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari
LSPE (Kemen PU-PR)) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh
Penyedia Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat
dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik
tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat;
10. Usahakan Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap)
serta tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak
menimbulkan salah pengertian bagi penyedia;
11. Setelah dapat dipastikan dokumen telah diunggah seluruhnya
secara utuh, Pokja ULP mencantumkan keterangan bahwa
dokumen telah diunggah (upload) secara lengkap dengan diberi
“tanda khusus dan waktu” misalnya “selesai/lengkap tanggal ....
hari .... pukul .....”;
12. Apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem
pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat
mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh atau
mengunduh (download) pada saat pembukaan penawaran maka
segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait, dalam hal ini
pengelola sistem LPSE, untuk diadakan perubahan/penyesuaian
jadwal dengan memperhatikan alokasi waktu yang cukup;
13. Dalam penyusunan dokumen pengadaan agar Pokja ULP
menyesuaikan ketentuan yang masih mengatur proses seleksi
secara manual (hard copy) menjadi dokumen pengadaan secara
elektronik;
14. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas dimungkinkan terjadi
penyesuaian mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
diatur dalam ketentuan/peraturan lebih lanjut

13

JDIH Kementerian PUPR


G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM
Dalam hal pengadaan secara elektronik di Kementerian/Lembaga/
Daerah/Instansi lain (di luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat
menggunakan ketentuan pengadaan secara elektronik di Kementerian/
Lembaga/ Daerah/Instansi bersangkutan

14

JDIH Kementerian PUPR


BAB III
EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN
KUALIFIKASI

A. UMUM
1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan
usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia
Barang/Jasa.
2. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan
sebelum pemasukan penawaran.
3. Dalam proses prakualifikasi, Pokja ULP segera membuka dan
mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kalender
setelah diterima.
4. Dalam proses Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka
data yang kurang dapat dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Kualifikasi.
5. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas
akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.
6. Persyaratan prakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan
minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud
persaingan yang sehat secara luas
7. Pokja ULP dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan
diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
berlaku.
8. Pokja ULP wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan:
a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir kualifikasi; dan
b. tidak meminta melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan
kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi.
9. Penilaian Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian
Kualifikasi, yang terdiri dari:
a. evaluasi Persyaratan Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Gugur;
dan
b. evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem
Nilai untuk menghasilkan Calon Daftar Pendek.
10.Proses prakualifikasi menghasilkan Calon daftar pendek Penyedia Jasa
Konsultansi.
11.Dalam hal terdapat perusahaan Badan Usaha baru kurang dari 3 (tiga)
tahun maka urutan daftar pendek berdasarkan paling baru berdirinya
badan usaha.
12.Dalam hal terdapat Perusahaan Badan Usaha Baru kurang dari 3 (tiga)
tahun dan perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun, maka urutan daftar
pendek dimulai dari Perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun yang memenuhi
syarat kemudian disusul oleh Perusahaan Badan Usaha baru.
13.Dalam hal seleksi umum, Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (short
list) paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima) peserta dari daftar
peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan
terbaik.

B. PERSIAPAN
Pokja ULP menyusun dan menetapkan dokumen kualifikasi.
15

JDIH Kementerian PUPR


1. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :
a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi;
b. formulir isian kualifikasi;
c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara penyampaian Dokumen
Kualifikasi;
d. lembar data kualifikasi;
e. pakta integritas; dan
f. tata cara evaluasi kualifikasi.
2. Pokja ULP memeriksa/meneliti persyaratan dan data Formulir Isian
Kualifikasi dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:
a. kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi; dan
b. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
3. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00 (dua
belas ribu rupiah).
4. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
Pokja ULP meminta klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
5. Diupayakan agar dialokasikan untuk diadaksn penjelasan dokumen
prakualifikasi.
6. Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran dari APBN
dari persyaratan kualifikasi dengan nilaia dapat didiskusikan ke Badan
Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum.

C. PELAKSANAAN
1. Pengumuman Prakualifikasi
a. Pokja ULP dalam mengumumkan proses prakualifikasi untuk
pekerjaan yang akan dilaksanakan pemilihannya sesuai dengan
ketentuan y a n g berkaitan dengan metode pemilihan jasa
konsultansi.
b. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana
Prakualifikasi melalui website LPSE yang bersangkutan dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak
dan/atau elektronik untuk Seleksi Umum paling kurang 7 (tujuh) hari
kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. Dan untuk Seleksi
Sederhana paling kurang 4 (empat) hari kalender dan setiap tahapan
diakhiri hari kerja.
c. Pengumuman Seleksi Umum Prakualifikasi paling sedikit memuat:
1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;
2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
4). syarat-syarat peserta seleksi;
5). tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk mengambil Dokumen
Kualifikasi.
d. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan:
1). penyedia harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat
lokasi seleksi;
2). pendaftaran harus dilakukan oleh :
16

JDIH Kementerian PUPR


a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
3). persyaratan lain yang sifatnya diskriminatif;
4). persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kecuali
diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
e. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam
negeri yang mampu mengerjakan, maka pengumuman prakualifikasi
dilakukan di website komunitas internasional (seperti
www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain), serta
diberitahukan kepada penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.
f. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka
kepada:
1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
2). penyedia yang terlibat dimasukkan ke dalam daftar hitam
dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi


a. Pengambilan Dokumen Kualifikasi untuk prakualifikasi pada hari,
tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam
pengumuman.
b. Semua penyedia wajib melakukan pendaftaran sebelum
mengambil Dokumen Kualifikasi.
c. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi, Pokja
ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Kualifikasi melalui aplikasi
sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh
(download) oleh penyedia jasa.
d. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada penyedia jasa.

3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan)


a. Untuk memperjelas Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat
mengadakan pemberian penjelasan (aanwijzing) apabila diperlukan.
b. Apabila dilakukan pemberian penjelasan (aanwijzing) Dokumen
Kualifikasi maka disusun Berita Acara Pemberian Penjelasan
(aanwijzing) Dokumen Kualifikasi.
c. Adendum Dokumen Kualifikasi
1). Sebelum batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi
oleh peserta, Pokja ULP dapat mengubah Dokumen Kualifikasi
dengan menetapkan Adendum. Setiap Adendum yang ditetapkan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Kualifikasi dan disampaikan kepada semua peserta.

17

JDIH Kementerian PUPR


2). Pokja ULP dapat mengundurkan batas akhir waktu
penyampaian Dokumen Kualifikasi apabila ada Adendum
Dokumen Kualifikasi.

4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi


a. Peserta mengisi Formulir Isian Kualifikasi dan melengkapi Pakta
Integritas dalam Dokumen Kualifikasi.
b. Pemasukan dokumen kualifikasi untuk prakualifikasi dilakukan
terpisah dengan pemasukan dokumen penawaran.
c. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Kualfikasi
harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen
Kualifikasi.
d. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pokja
ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi.
e. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah
batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.
f. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan Dokumen Kualifikasi kecuali keadaan kahar. Apabila
terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan
pemasukan Dokumen Kualifikasi maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam Adendum Dokumen Kualifikasi dan disampaikan
kepada seluruh peserta.
g. Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi
dimulai paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.

5. Penilaian Dokumen Kualifikasi


Penilaian Dokumen Kualifikasi berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi,
yang terdiri dari:
a. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi
Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukandengan Sistem Gugur,
peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Kualifikasi apabila:
1). formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan
yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian
atau perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
2). memiliki surat izin usaha jasa konsultansi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
3). menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan
usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;
4). salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
5). memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
pajak terakhir (SPT Tahunan);

18

JDIH Kementerian PUPR


6). memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia
jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali perusahaan yang berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
7). memiliki kemampuan pada sub klasifikasi/klasifikasi pekerjaan
yang sesuai;
8). menandatangani Pakta Integritas;
9). memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
10).dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :
a) wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang
mewakili kemitraan tersebut; dan
b) penilaian kualifikasi pada angka 1) sampai dengan angka 8)
dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam
Kerja Sama Operasi/kemitraan.
c) Penilaian angka 9 (Sembilan) dapat digabungkan
11).untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen
mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga
ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu.
12).Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan
administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan
Teknis Kualifikasi.

b. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi


1). Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan
Sistem Nilai, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Teknis
Kualifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40-55%;
b) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah
diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan
dengan bobot 35-45%;
c) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat
Kabupaten/Kota dengan bobot 5-15%;
d) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,
kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%;
e) jumlah a), b), c), dan d) sama dengan 100 %.
Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang
bersangkutan mendapat bobot 5% dari 100% dan urutan short list
dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru.
2). Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan
peringkat berdasarkan waktu berdirinya perusahaan terbaru.
3). Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi
Persyaratan Teknis Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar
Pendek untuk kemudian dilakukan pembuktian kualifikasi.
4). Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang
kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis dan
ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta, namun tidak boleh
mengubah persyaratan kualifikasi.

19

JDIH Kementerian PUPR


5). Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang
kurang masih dapat diminta untuk dilengkapi paling lambat
sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi.
6). Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka prakualifikasi
dinyatakan gagal.
7). Detail Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi sebagai berikut:
a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan
yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Lembar Data
Kualifikasi (LDK) Jumlah paket pengalaman perusahaan yang
paling banyak dijadikan penyebut untuk mendapatkan nilai.
Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam
LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:
JPP X
NP X   100  Bobot Sub Unsur
JPP tertinggi
Keterangan:
X = Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan

Contoh:
Jumlah Paket
Nama Bobot (40-
Pengalaman Nilai Pengalaman
Perusahaan 55%)
Sejenis
1 2 3 4
PT.A 20 40% 20
100  40%  20
40
PT.B 10 40% 10
100  40%  10
40
PT.C 40 40% 40
100  40%  40
(tertinggi) 40

b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah


diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan,
dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi. Nilai kontrak
kontrak tertinggi yang sama degan atau lebih besar dari HPS
diberi nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan
nilai pada saat pekerjaan dilaksanakan). Nilai kontrak yang
kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara membandingkan nilai
kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan. Rumusan
perhitungan sebagai berikut:
1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan
HPS
NKPS  Bobot 100
1) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS
Nilai Kontrak Tertinggi
NKPS  100  Bobot
HPS
Keterangan:

20

JDIH Kementerian PUPR


NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis
Untuk penyedia yang bermitra/KSO, penilaian pengalaman
pada pekerjaan sejenis dinilai dari lead firmnya.

Contoh:
HPS = Rp. 500.000.000,-
Nama NPT Bobot (35-
NKPS
Perusahaan (Rp) 45%)
1 2 3 4
PT.A 1.000.000.000 45% 45
PT.B 550.000.000 45% 45
PT.C 400.000.000 45% 36

c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat


Kabupaten/Kota
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan
yang sesuai pada tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah paket
pengalaman perusahaan yang paling banyak pada tingkat
Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk
mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot
yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai
berikut:
JPPL X
NPL X   100  Bobot Sub Unsur
JPPL Tertinggi
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

Contoh:
1) Lokasi Pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y
Nilai
Jumlah Paket
Pengalaman
Nama Pengalaman Bobot (5-
Sejenis pada
Perusahaan Sejenis pada 15%)
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(NPL)
1 2 3 4
PT.A 10 10% 10
100 10%  10
(tertinggi) 10
PT.B 6 10% 6
100 10%  6
10
PT.C 8 10% 8
100 10%  8
10
2) Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta
Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi
DKI

21

JDIH Kementerian PUPR


Jakarta, tidak dibedakan wilayah administrasi di
bawahnyanya.
Nilai
Jumlah Paket
Pengalaman
Nama Pengalaman Bobot (5-
Sejenis pada
Perusahaan Sejenis pada 15%)
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(NPL)
1 2 3 4
PT.A 10 10% 10
100 10%  10
(tertinggi) 10
PT.B 6 10% 6
100 10%  6
10
PT.C 8 10% 8
100 10%  8
10

d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,


kecualiProvinsi DKI Jakarta).
Contoh:
1) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y
Domisili Nilai
Nama Domisili
Perusahaan Bobot (5%)
Perusahaan
Induk (Bobotx100)

1 2 3 4

PT.A Provinsi Y 5% 5

PT.B Kabupaten X 5% 5

PT.C Provinsi DKI 5% 0

2) Lokasi pekerjaan di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta


Nama NPT Bobot (35-
NKPS
Perusahaan (Rp) 45%)

1 2 3 4
PT.A Provinsi Y 5% 0

PT.B Kabupaten X 5% 0

PT.C Provinsi DKI 5% 0

e. Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%

Contoh:
Nama Nilai Nilai Nilai
NKPS Total
Perusahaan Pengalaman Pengalaman Domisili*)

22

JDIH Kementerian PUPR


Sejenis pada
Kabupaten/Kota

Bobot Bobot
Bobot 40% Bobot 10% 100%
45% 5%
1 2 3 4 5 6
PT.A 20 45 10 5 80
PT.B 10 45 6 5 66
PT.C 40 36 8 0 84
*) lihat contoh pada angka 4) huruf a)

6. Pembuktian kualifikasi
a. Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari nilai terbaik peserta
yang masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 3 – 5
daftar pendek untuk Seleksi Umum.
b. Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan
terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi
diumumkan.
c. Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara
memeriksa/meneliti keaslian dokumen dan meminta salinannya.
d. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.
e. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka
peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus yang memalsukan,
dimasukkan dalam Daftar Hitam.

7. Penetapan Daftar Pendek (short list) hasil kualifikasi


a. Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek ( 3 – 5 daftar pendek untuk
Seleksi Umum) dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian
kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.
b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga)
untuk seleksi umum, maka seleksi dinyatakan gagal.

8. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi


Pokja ULP memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh peserta
kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi di website LPSE dan
papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang memuat paling
sedikit:
a. nama dan nilai paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus
kualifikasi beserta alasannya; dan
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list)


a. Pokja ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar
Pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan.
b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu
pengambilan Dokumen Pemilihan.

23

JDIH Kementerian PUPR


c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.

24

JDIH Kementerian PUPR


BAB IV
TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN


1. TAHAPANSELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN
PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS (BADAN USAHA)
a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pengambilan Dokumen Seleksi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan
(apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
1). Evaluasi Administrasi
2). Evaluasi Teknis
i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I
j. Penetapan Peringkat Teknis
k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis
l. Sanggahan
m. Undangan pembukaan dokumen sampul II;
n. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;
o. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;
p. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga
Catatan: untuk evaluasi pagu anggaran, peringkat teknis diatas HPS/pagu
dana/anggaran dinyatakan gugur
q. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi
r. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
s. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
t. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

2. TAHAPANSELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN


PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pengambilan Dokumen Seleksi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan
(apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
1). Evaluasi Administrasi

25

JDIH Kementerian PUPR


2). Evaluasi Teknis
i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I
j. Penetapan Peringkat Teknis
k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis
l. Undangan pembukaan dokumen sampul II;
m. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;
n. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;
o. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga (termasuk
kombinasi teknis dan harga/biaya);
p. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul II;
q. Penetapan Pemenang;
r. Pengumuman Pemenang;
s. Sanggahan;
t. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
u. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
v. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
w. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

3. TAHAPANSELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN


PENAWARAN SATU SAMPUL, EVALUASI PAGU ANGGARAN, BIAYA
TERENDAH, DAN KUALITAS (PERSEORANGAN)
a. Undangan/pengumuman:
- dalam hal pascakualifikasi, diawali dengan Pengumuman

- dalam hal prakualifikasi, diawali dengan Undangan kepada peserta yang masuk
dalam daftar pendek
b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan/Seleksi:
- dalam hal pascakualifikasi, melakukan Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen
Pengadaan
- dalam hal prakualifikasi, melakukan Pengambilan Dokumen Seleksi bagi peserta
yang lulus kualifikasi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan
(apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran
h. Evaluasi Dokumen Penawaran
1). Koreksi Aritmatik
2). Evaluasi Administrasi
3). Evaluasi Teknis
i. Evaluasi Harga
j. Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi
- dalam hal pascakualifikasi, terdapat tahapan evaluasi kualifikasi dan pembuktian.
- dalam hal prakualifikasi sudah dilakukan pada tahapan prakualifikasi.
k. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi

26

JDIH Kementerian PUPR


l. Penetapan Pemenang;
- Dalam hal evaluasi pagu anggaran, ditetapkan sebagai pemenang adalah
peringkat teknis terbaik di bawah pagu dana/anggaran.
- Dalam hal evaluasi biaya terendah, ditetapkan sebagai pemenang adalah peserta
yang lulus ambang batas dengan harga terendah
- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), ditetapkan sebagai pemenang adalah
peringkat teknis terbaik
m. Pengumuman Pemenang;
n. Sanggahan;
o. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
p. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), pemenang dengan penawaran diatas
HPS atau pagu anggaran dilakukan negosiasi teknis dan biaya
q. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
r. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI
1. Dalam hal prakualifikasi:
a. Pokja ULP mengundang peserta yang lulus kualifikasi dan tercantum
dalam penetapan daftar pendek (short list) untuk mengambil Dokumen
Pemilihan.
b. Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat
pengambilan Dokumen Pemilihan.
c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.
2. Dalam hal pascakualifikasi (Seleksi Umum (Perseorangan)/Seleksi
Sederhana):
a. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan
Pascakualifikasi melalui website LPSE dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau
jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik dengan
ketentuan :
 Paling kurang 7 (tujuh) hari kalender pada Seleksi Umum
(Perseorangan).
 Paling kurang 4 (empat) hari kalender pada Seleksi Sederhana.
b. Pengumuman Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan
Pascakualifikasi paling sedikit memuat :
1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;
2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
4). syarat-syarat peserta seleksi; dan
5). tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen
Pengadaan;
c. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan :
1). peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi
seleksi;
2). pendaftaran harus membawa asli dan/atau rekaman/fotocopy/
legalisir ijazah, sertifikat keahlian, surat referensi kerja milik
Penyedia jasa, dan/atau dokumen lain yang sejenis;

27

JDIH Kementerian PUPR


3). persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan persyaratan
selain yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya kecuali diperintahkan
oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
d. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri
yang mampu mengerjakan, maka Seleksi Umum/Seleksi Sederhana
diumumkan di website komunitas internasional (seperti
www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain) serta diberitahukan
kepada undangan penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.
e. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, kepada:
1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
2). peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam dan/atau
dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI


1. Penyedia melakukan pendaftaran.
2. Penyedia yang sudah mendaftar dapat mengambil Dokumen Pengadaan
sesuai tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan yang ditentukan
dalam undangan/pengumuman.
3. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP :
a. Meneliti data peserta yang dapat dihubungi, untuk keperluan
korespondensi;
b. memberikan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi dalam bentuk file
(softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang;
dan
c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi
melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat
diunduh (download) oleh peserta.
4. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta.
5. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam
pengambilan Dokumen Pengadaan/Pemilihan.

D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN


1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang
ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar/diundang.
2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP
4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Metode pemilihan;
c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. Metode pembukaan Dokumen Penawaran;
e. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;
28

JDIH Kementerian PUPR


f. Jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran;
g. Metode dan tata cara evaluasi;
h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. Jenis kontrak yang akan digunakan;
j. Ketentuan tentang penyesuaian harga;
k. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;
l. Perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila diperlukan).
m. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan
tingkat risiko pekerjaan (tinggi/sedang/kecil), apabila ada; dan
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan
jaminan;
5. Pokja ULP harus menjelaskan bahwa dalam menyiapkan penawaran dan
isian kualifikasi harus dengan data yang benar. Kebenaran isian
kualifikasi akan diminta dan dilakukan pembuktian kualifikasi, apabila
memberikan data/keterangan tidak benar maka akan dikenakan sanksi
daftar hitam.
6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan
lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan.
7. Pemberian penjelasan isi Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi
dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan
dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani
oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi.
8. Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia
menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
Pokja ULP yang hadir.
9. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7 terdapat hal-
hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka
Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.
10. Perubahan rancangan kontrak dan/atau ruang lingkup kegiatan
dan/atau kualifikasi tenaga ahli dan/atau total nilai HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.
11. Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana
dimaksud pada angka 10 di atas, maka Pokja ULP menyampaikan
keberatan PPK kepada PA/KPA untuk diputuskan, dan :
a Jika PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan perubahan;
b Jika PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP, PA/KPA memutuskan
perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk
membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan.
12. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi
maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi awal.
13. Dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP
dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran.
29

JDIH Kementerian PUPR


14. Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta untuk mengambil
salinan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.
15. Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum
Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi (apabila ada) dan dapat
mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara
elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN


1. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL
a. Dokumen Penawaran terdiri atas:
1). Penawaran Administrasi
2). Penawaran Teknis
3). Penawaran Biaya
b. Metode pemasukan dokumen penawaran dengan menggunakan
metode 2 (dua) sampul.
c. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 2 (dua) sampul
yang memuat Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan
Penawaran Biaya (Sampul II).
d. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis), meliputi :
1). Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku
penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tetapi tidak
mencantumkan penawaran biaya;
2). Surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
4). Dokumen penawaran teknis;
5). RK3K; dan
6). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen seleksi.
e. Sampul II (biaya) yang terdiri atas :
1). Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya
penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum
sesuai dengan surat penawaran Sampul I);
2). Rekapitulasi penawaran biaya;
3). Rincian biaya langsung personil (remuneration);
4). Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);
5). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan
(apabila ada).
f. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dimasukkan dalam
Sampul I dan ditulis “Penawaran Sampul I” sedangkan Dokumen
Penawaran Biaya dimasukkan dalam Sampul II dan ditulis
“Penawaran Sampul II”.

2. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL


a. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri
atas:

30

JDIH Kementerian PUPR


- Dalam hal prakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, dan
Biaya; atau
- Dalam hal pascakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, Biaya,
dan dokumen isian kualifikasi.
b. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:
1) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku
penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.
2) Surat kuasa dari pimpinan/ direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada);
Catatan: untuk Perseorangan tidak diperkenankan KSO
4) Dokumen penawaran teknis;
5) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi.
c. Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:
1) Rekapitulasi Penawaran Biaya;
2) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
3) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);
d. Dokumen Isian Kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi) terdiri atas:
1) Pakta Integritas;
2) Formulir Isian Kualifikasi

F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN


1. Cara penyampaian Dokumen Penawaran sesuai ketentuan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
2. Peserta dapat menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen
penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran.
3. Penarikan, penggantian, pengubahan atau penambahan Dokumen
Penawaran harus diberi tanda dengan penambahan pencantuman
“PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau “PENAMBAHAN”,
sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang
sudah disampaikan sebelumnya.
4. Penawaran harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat pada
waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
5. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa
dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan
penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta.

G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN


1. KETENTUAN UMUM
Dalam melakukan pembukaan penawaran perlu diperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

31

JDIH Kementerian PUPR


a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri paling
kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
b. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka seleksi
dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
c. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi,
maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2
(dua) jam.
d. Apabila setelah ditunda 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada
peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap
dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang
ditunjuk oleh Pokja ULP.
e. Dokumen Penawaran dibuka dihadapan peserta pada waktu dan
tempat sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
f. Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan Dokumen Penawaran
tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.
g. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat penugasan kepada
Pokja ULP.
h. Dokumen Penawaran bertanda “PENARIKAN”, ”PENGGANTIAN”,
”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus dibuka dan dibaca
terlebih dahulu.
i. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen
dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda
“PENARIKAN”.
j. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu
pembukaan kecuali untuk peserta yang terlambat memasukkan
penawaran.
k. Pokja ULP harus memastikan bahwa dokumen penawaran yang
disampaikan dan menyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila
dokumen penawaran pokok/utama terpenuhi sesuai dengan ketentuan
yang dimaksud sebagai dokumen penawaran minimal dilengkapi
dengan adanya surat penawaran (tidak termasuk sebagai dokumen
penawaran seperti surat pengunduran diri, berkas-berkas lain yang
dibuat menyerupai dokumen penawaran tetapi sesungguhnya bukan
dokumen penawaran)
l. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
m. Salinan Berita Acara disampaikan kepada peserta yang hadir/tidak
hadir.

2. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (DUA SAMPUL)


a. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
seleksi dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.
c. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis)
1). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran
Sampul I, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat
dengan jelas dalam Berita Acara.

32

JDIH Kementerian PUPR


2). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran
administrasi dan teknis menunjukkan tanda pengenal dan surat
tugas kepada Pokja ULP.
3). Pokja ULP membuka sampul I di hadapan peserta kemudian
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga tidak
boleh dibuka dan sampulnya diparaf oleh Pokja ULP dan wakil
peserta seleksi dari perusahaan yang berbeda sebelum disimpan
kembali oleh Pokja ULP.
4). Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para peserta
mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran Sampul I yang
meliputi:
a) surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku
penawaran tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;
b) surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
d) Dokumen Penawaran Teknis;
e) RK3K (apabila disyaratkan); dan
f) dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen Seleksi.
5). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP
memaraf Dokumen Penawaran asli sampul I dari perusahaan
penawar.
6). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul
I, paling sedikit memuat:
a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
Sampul I (apabila ada);
c) keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul I (apabila ada);
d) Jumlah Dokumen Penawaran Harga (Dokumen Penawaran
Sampul II) yang disimpan oleh Pokja ULP.
e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan
f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir
atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi
dari peserta.
7). Dokumen Penawaran Sampul II yang berisi penawaran harga tidak
boleh dibuka dan pada sampulnya dituliskan identitas perusahaan
penawar kemudian diparaf oleh Pokja ULP dan wakil peserta dari
perusahaan penawar yang berbeda dan/atau saksi tambahan
diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP sebelum disimpan
oleh Pokja ULP.
8). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
9). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I.
10). Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I dan Pokja ULP dapat
mengunggah salinan tersebut melalui website LPSE sebagaimana
tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh peserta.
33

JDIH Kementerian PUPR


d. Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)
1). Apabila tidak terdapat peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta
sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Penawaran
Sampul II selama 2 (dua) jam.
2). Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau
tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Penawaran
Sampul II tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di
luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.
3). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran
Sampul II, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat
dengan jelas dalam Berita Acara.
4). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran
Sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada
Pokja ULP.
5). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II dihadapan
para peserta.
6). dibuka di hadapan peserta yang lulus evaluasi sampul I pada waktu
dan tempat sesuai undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua)
peserta sebagai saksi.
7). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II yang meliputi:
a) Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya
penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum
sesuai dengan surat penawaran Sampul I);
b) Rekapitulasi penawaran biaya;
c) Rincian biaya langsung personil (remuneration);
d) Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);
8). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP
memaraf Dokumen Penawaran asli sampul II dari perusahaan
penawar.
9). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul
II yang paling sedikit memuat :
a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b) harga penawaran masing-masing peserta;
c) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
Sampul II; (apabila ada)
d) keterangan lain yang dijumpai dalam pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul II;
e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan
f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir
atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi
dari peserta;
10). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
11). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II.
12). Salinan Berita Acara disampaikan/dibagikan kepada peserta yang
hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II dan Pokja
ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektonik (SPSE) yang dapat diunduh oleh
peserta.

34

JDIH Kementerian PUPR


3. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (SATU SAMPUL)
a. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.
c. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan dokumen penawaran,
maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam
Berita Acara.
d. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran, menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada
Pokja ULP.
e. Pokja ULP membuka dokumen penawaran di hadapan peserta
f. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai
kelengkapan Dokumen Penawaran meliputi :
1). Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:
a) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa
berlaku penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/
Dokumen Seleksi.
b) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh bermitra
d) dokumen penawaran teknis;
e) RK3K (apabila disyaratkan); dan
f) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi.
2). Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:
a) Rekapitulasi Penawaran Biaya;
b) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); dan
c) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);
3). dokumen isian kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi), terdiri
atas:
a) Pakta Integritas; dan
b) Isian Kualifikasi
g. Pokja ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran yang paling sedikit memuat :
1). jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
2). harga penawaran masing-masing peserta;
3). kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada);
4). keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen
Penawaran;
5). tanggal pembuatan Berita Acara; dan
35

JDIH Kementerian PUPR


6). tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau
saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari
peserta.
h. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2
(dua) orang saksi.
i. Berita acara dilampiri Dokumen Penawaran.
j. Salinan berita acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah
salinan tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik
(SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN


PERINGKAT TEKNIS
1. KETENTUAN UMUM EVALUASI
Dalam melakukan evaluasi penawaran perlu diperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, penelitian, klarifikasi,
konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan
kepada peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai
keputusan pemenang diumumkan.
b. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal
yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
c. Pokja ULP melakukan evaluasi terhadap semua penawaran
berdasarkan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan/seleksi.
d. Pokja ULP DILARANG menambah, mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan/Seleksi.
e. Evaluasi dilakukan terhadap kelengkapan data administrasi,
penawaran teknis dan penawaran biaya, serta dokumen isian
kualifikasi.
f. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah isi dokumen penawaran;
g. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup serta kualifikasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
h. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
1). Penyimpangan dari dokumen pemilihan yang mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2). Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di luar
ketentuan dokumen pemilihan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta
yang memenuhi syarat.
i. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
1). Ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau pembukaan
penawaran; dan/atau
2). Kesalahan yang tidak substansial, misalnya warna sampul
dan/atau surat penawaran tidak berkop perusahaan;

36

JDIH Kementerian PUPR


j. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada
Pokja ULP selama proses evaluasi;
k. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha
yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/
persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1). Peserta yang terlibat dimasukan dalam daftar hitam baik badan
usahanya maupun pengurusnya;
2). Anggota pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan
diganti dan dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;
3). Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta
lainnya yang tidak terlibat yang mempunyai nilai kualifikasi teknis
paling tinggi (apabila ada);
4). Apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal.
l. Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-kurangnya
2 (dua) indikasi di bawah ini:
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran teknis, antara lain
pada: pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi,
kualifikasi tenaga ahli, dan/atau analisa pendekatan teknis;
2). seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS atau pagu
anggaran;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Jasa yang berada dalam
1 (satu) kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan.
5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga Ahli Tetap.
m. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi
dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan
ditolaknya penawaran yang bersangkutan.
n. Untuk menunjang penelitian dalam evaluasi dokumen penawaran,
Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak
jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan
tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi
dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus
dilakukan secara tertulis.
o. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen
penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya
termasuk peninjauan lapangan (apabila diperlukan) kepada pihak-
pihak/instansi terkait.

2. METODE EVALUASI KUALITAS


a. EVALUASI ADMINISTRASI
1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
(gugur/tidak gugur), apabila:
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Pengadaan/Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:
(1). Surat penawaran:
(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):
37

JDIH Kementerian PUPR


Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat perjanjian KSO tidak
diberlakukan
(4). Dokumen penawaran teknis;
(5). Dokumen Penawaran Biaya (khusus untuk Perseorangan);
dan
(6). Dokumen Kualifikasi (khusus untuk Perseorangan)
b) keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:
(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:
(a). Ditandatangani oleh :
i Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik; atau
iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama.
Catatan: dalam hal Perseorangan yang menandatangani adalah
yang bersangkutan
(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;
(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi; dan
(d). Bertanggal.
(2). Surat kuasa:
(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;
(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya.
(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian
kerjasama.
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
3). Dalam hal Seleksi Umum, untuk menghindari kesalahan-
kesalahan kecil yang dapat menggugurkan penawaran, maka
syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi
pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada
dokumen penawaran.
4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi
penawaran.
5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan
gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.
6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis.
38

JDIH Kementerian PUPR


7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam Dokumen
Pengadaan/Seleksi;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah
ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen
Pengadaan/Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Catatan: untuk Perseorangan, yang dievaluasi adalah pengalaman
Perseorangan (bukan pengalaman perusahaan)
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada
pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,
penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
kak untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);

39

JDIH Kementerian PUPR


d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan
referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, dengan
sub unsur yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi :
ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan
yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan
KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu
pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis
keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program
kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi,
kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas
penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan
kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Tenaga
ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam
periode waktu tertentu/ tidak overlapping.
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

40

JDIH Kementerian PUPR


(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi
overlap yang dihitung hanya salah satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka
yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya,
maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang
dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
 sesuai
 menunjang/terkait
ii posisi:
 sesuai
 tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c),
(d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
41

JDIH Kementerian PUPR


(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti
sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek
Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat
pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit
memuat:
a) Nama seluruh peserta;
b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk
alasan ketidaklulusan peserta;
c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap
total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing
unsur penilaian;
e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi
Sampul I, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan
evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai
dilaksanakan.

42

JDIH Kementerian PUPR


11). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang
batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.


Dalam hal Perseorangan, tidak ada tahapan penetapan dan
pengumuman peringkat teknis.

1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta,


berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis,
untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
2). PA menetapkan Peringkat Teknis untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat
usulan dari Pokja ULP, dengan ketentuan:
a) usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan
kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi;
b) apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan
alasan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, maka PA secara tertulis memerintahkan evaluasi
ulang atau menyatakan seleksi gagal.
3). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat :
a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.
4). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat
teknis adalah:
a) Dokumen Pengadaan/Seleksi beserta adendum (apabila ada);
b) BAPP;
c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan
d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis
terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah
diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
5). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada
seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel
papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-
kurangnya memuat:
a) Nama paket pekerjaan;
b) Nama dan alamat peserta;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/
ketidaklulusan disertai penjelasannya);

43

JDIH Kementerian PUPR


e) Nilai teknis; dan
f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur
penilaiannya).
6). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).
a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan
peringkat teknis terbaik yang lulus ambang batas nilai teknis
untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II dengan
ketentuan:
(1). tidak ada sanggahan dari peserta;
(2). sanggahan terbukti tidak benar; atau
(3). masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu
pembukaan Sampul II.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada tahapan undangan pembukaan Sampul
II

d. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II)


1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi
biaya.
4). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

44

JDIH Kementerian PUPR


d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost).
5). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II.
a) Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul II yang sekurang-kurangnya memuat :
(1). nama dan alamat peserta;
(2). kelengkapan isi Sampul II;
(3). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
(4). kesimpulan tentang kewajaran :
(a). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
(b). penugasan tenaga ahli;
(c). penugasan tenaga pendukung; dan
(d). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
(5). tanggal dibuatnya Berita Acara;
(6). keterangan lain yang dianggap perlu;
b) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II dilampiri Dokumen
Penawaran Biaya.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi
Sampul II, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan
evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai
dilaksanakan.

e. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan dilakukan evaluasi
kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dan telah
dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta
yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);

45

JDIH Kementerian PUPR


h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing
dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi
dinyatakan gagal.

f. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan, pembuktian kualifikasi
terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan
setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani
Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama seluruh peserta;
b) nama seluruh peserta;
c) hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk
alasan ketidaklulusan peserta;
d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e) ambang batas nilai teknis;
f) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang
lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;
g) kesimpulan tentang kewajaran biaya terkoreksi untuk peserta
yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis
terbaik;
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
46

JDIH Kementerian PUPR


l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.

3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA


A. EVALUASI ADMINISTRASI DAN TEKNIS (SAMPUL I)
a. EVALUASI ADMINISTRASI.
1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
(gugur/tidak gugur), apabila :
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:
(1). Surat penawaran:
(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):
(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
(4). Dokumen penawaran teknis; dan
(5). RK3K (apabila disyaratkan).
b) Keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:
(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:
(a). Ditandatangani oleh :
i Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik; atau
iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama.
(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;
(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi; dan
(d). Bertanggal.
(2). Surat kuasa:
(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;
(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya.
(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian
kerjasama.
3). Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat
menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang
diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat prakualifikasi
dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.
47

JDIH Kementerian PUPR


4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi
penawaran.
5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan
gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.
6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis.
7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.

b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah
ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada
pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,
penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,

48

JDIH Kementerian PUPR


lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
f) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan
referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur
yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan
menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang
diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK,
konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk
pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan
laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta
jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan
jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan
kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;

49

JDIH Kementerian PUPR


b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi
tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah
satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka
yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya,
maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang
dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
 sesuai
 menunjang/terkait
ii posisi:
 sesuai
 tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c),
(d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),

50

JDIH Kementerian PUPR


(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti
sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek
Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat
pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit
memuat:
a) Nama seluruh peserta;
b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk
alasan ketidaklulusan peserta;
c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap
total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing
unsur penilaian;
e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.

51

JDIH Kementerian PUPR


11). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang
batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.


1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta,
berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis,
2). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat :
a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.
3). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat
teknis adalah:
a) Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada);
b) BAPP;
c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan
d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis
terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah
diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
4). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada
seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel
papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-
kurangnya memuat:
a) Nama paket pekerjaan;
b) Nama dan alamat peserta;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/
ketidaklulusan disertai penjelasannya);
e) Nilai teknis; dan
f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur
penilaiannya).
5). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).
a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta yang lulus
evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan Dokumen
Sampul II segera setelah pengumuman peringkat teknis
diumumkan:
b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu
pembukaan Sampul II.
6). Tidak ada masa sanggah dalam peringkat teknis.

52

JDIH Kementerian PUPR


B. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II).
1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Dalam hal kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Dalam hal kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut
masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total
HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS
tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya
terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi teknis dan biaya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan
nilai penawaran biaya terkoreksi dengan cara perhitungan
sebagai berikut:
NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot
Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya Terkoreksi
x Bobot Penawaran Biaya}.
catatan:
pembobotan nilai/skor teknis dan biaya sesuai dengan
ketentuan Dokumen Seleksi. Pada saat menyusun Dokumen
53

JDIH Kementerian PUPR


Seleksi, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai
dengan rentang sebagai berikut:
- bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;
- bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.
b) nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor tertinggi,
sementara itu untuk nilai penawaran biaya yang lain secara
proporsional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100

dimana :
NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya
terendah;
NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya
yang di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
7). Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai
gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama,
maka penentuan peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai
teknis yang lebih tinggi, dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
8). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan
Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil
Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya, Berita
Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai
dilaksanakan.

9). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil


Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan
Biaya yang sekurang-kurangnya memuat :
a) nama dan alamat peserta;
b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c) nilai/skor penawaran:
(1). teknis; dan
(2). biaya
d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;
e) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
f) keterangan lain yang dianggap perlu;
g) tanggal pembuatan berita acara;
h) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta.
10). Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan
Kombinasi Teknis dan Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
54

JDIH Kementerian PUPR


d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta
yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing
dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi
dinyatakan gagal.

e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian
kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
55

JDIH Kementerian PUPR


5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani
Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama dan alamat peserta;
b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c) nilai/skor penawaran:
(1). teknis; dan
(2). biaya
d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;
e) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
f) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h) tanggal dibuatnya Berita Acara;
i) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
j) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.

4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN


a. EVALUASI ADMINISTRASI.
Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi pagu anggaran mengikuti
ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan
biaya.
b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah : pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
56

JDIH Kementerian PUPR


(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah
ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada
pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,
penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan
referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur
yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi :
ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan
yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan
57

JDIH Kementerian PUPR


KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk
pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan
laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta
jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan
jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan
kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK Seorang
tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu
dalam periode waktu yang sama.
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi
tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah
satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka
yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya,
maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,

58

JDIH Kementerian PUPR


(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang
dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
 sesuai
 menunjang/terkait
ii posisi:
 sesuai
 tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c),
(d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti
sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek
Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat
pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.

59

JDIH Kementerian PUPR


8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang
batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.


1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut
masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total
HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS
tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya
terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);

60

JDIH Kementerian PUPR


d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, dan Biaya yang paling kurang memuat:
a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
h) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
i) tanggal dibuatnya Berita Acara;
j) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
k) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara
Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani
setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.

d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta
yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

61

JDIH Kementerian PUPR


g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing
dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi
dinyatakan gagal.

e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian
kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani
Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1).biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2).penugasan tenaga ahli;
(3).penugasan tenaga pendukung; dan
(4).biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
62

JDIH Kementerian PUPR


i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.

5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH


Tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis pada
metode evaluasi biaya terendah.
a. EVALUASI ADMINISTRASI.
Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi biaya terendah mengikuti
ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan
biaya.

b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah
ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada
pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,
penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas:

63

JDIH Kementerian PUPR


a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan
referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur
yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan
menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang
diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK,
konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk
pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan
laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta
jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan
jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK.

64

JDIH Kementerian PUPR


b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan
kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi
overlap yang dihitung hanya salah satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka
yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya,
maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang
dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
 sesuai
 menunjang/terkait
ii posisi:
 sesuai
 tidak sesuai

65

JDIH Kementerian PUPR


iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c),
(d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti
sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek
Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat
pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang
batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.

c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.


1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
66

JDIH Kementerian PUPR


2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut
masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total
HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS
tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya
terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya
memuat:
a) Tanggal berita acara;
b) nama dan alamat seluruh peserta;
c) hasil evaluasi penawaran administrasi;
d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
f) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan

67

JDIH Kementerian PUPR


(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
i) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara
Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani
setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.

d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta
yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing
dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi
dinyatakan gagal.

68

JDIH Kementerian PUPR


e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian
kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani
Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama paket pekerjaan dan HPS
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1).biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2).penugasan tenaga ahli;
(3).penugasan tenaga pendukung; dan
(4).biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost).
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.

I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI


1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal peserta jasa konsultans dari badan usaha (prakualifikasi),
maka tidak ada tahapan penetapan pemenang seleksi tetapi terdapat
tahapan penetapan peringkat teknis.
a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi berdasarkan
Berita Acara Hasil Evaluasi, untuk nilai sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

69

JDIH Kementerian PUPR


b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan
dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2). nama dan alamat peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang
lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;
dan
5). hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya.
d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan
Kualifikasi; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik
dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf
anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan
mengakibatkan surat penawaran habis masa berlakunya, dilakukan
konfirmasi kepada peserta untuk memperpanjang surat penawaran.
Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran
dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.

2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA


a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi yang
memperoleh nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran biaya
yang terbesar/tertinggi berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran
Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya untuk nilai
sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan
dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
70

JDIH Kementerian PUPR


c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling
banyak 2 (dua) pemenang cadangan yaitu peserta lain yang
mendapatkan nilai kombinasi tertinggi berikutnya.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
2). nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; dan
5). nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya.
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan
Kombinasi Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai kombinasi
terbesar/tertinggi dan nilai kombinasi terbesar/tertinggi ke 2 dan
ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

3. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN


a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang memiliki nilai teknis
paling tinggi diantara peserta yang memiliki nilai teknis di atas ambang
batas nilai teknis (passing grade) dan penawaran biaya terkoreksinya
sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran untuk nilai
sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membuat
Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan
dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling
banyak 2 (dua) pemenang cadangan.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). Nama paket pekerjaan;
2). Nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). Nilai teknis;
5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;
6). Ambang batas nilai teknis; dan
7). Pagu anggaran dan HPS
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
71

JDIH Kementerian PUPR


1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai teknis tertinggi, dan
nilai teknis tertinggi ke 2 dan ke 3 yang penawaran biaya
terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu
anggaran dan telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil
peserta.

4. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH


a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang nilai teknisnya di atas
Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade) dan penawaran biaya
terkoreksinya paling rendah berdasarkan Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, dan Biaya untuk nilai sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan
dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling
banyak 2 (dua) pemenang cadangan.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). Nama paket pekerjaan;
2). Nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). Nilai teknis;
5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;
6). Ambang batas nilai teknis; dan
7). Pagu anggaran dan HPS
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai penawaran biaya
terkoreksi terendah dan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah
ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua)
wakil peserta.

72

JDIH Kementerian PUPR


J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI
1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal jasa konsultansi badan usaha, tidak ada tahapan
pengumuman pemenang seleksi.
Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh
peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya
penawaran terkoreksi; dan
c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, biaya dan evaluasi
kualifikasi untuk peserta yang dievaluasi.

2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA, BIAYA TERENDAH, DAN


PAGU ANGGARAN
Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh
peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya
penawaran terkoreksi; dan
c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya untuk peserta
yang dievaluasi.

K. SANGGAHAN
1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan
secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP, disertai bukti
terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PA/KPA, PPK, dan
APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang
bersangkutan, dengan ketentuan:
a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang; atau
b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang.
Catatan: dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode kualitas,
sanggahan dilakukan terhadap penetapan peringkat teknis.
2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain.
3. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha
yang tidak sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang
berwenang lainnya.
73

JDIH Kementerian PUPR


4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan,
dengan ketentuan:
a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender setelah
menerima surat sanggahan; atau
b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender
setelah menerima surat sanggahan.
5. Apabila sanggahan dinyatakan benar, Pokja ULP menyatakan Seleksi
gagal.
6. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta atau tidak ditandatangani
sebagaimana dimaksud pada angka 2 atau disampaikan kepada PA/KPA,
PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa sanggahan, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses seleksi.
7. Peserta dapat menyampaikan sanggahan terhadap seleksi gagal yang
disebabkan karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.

74

JDIH Kementerian PUPR


BAB V
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS

Apabila seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli yang diusulkan dibawah
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli masih dibawah
Kebutuhan Hidup Layak (KHL), maka SPPBJ terhadap perusahaan yang
bersangkutan tidak dapat dilaksanakan.

A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA


Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, maka
Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang
untuk menghadiri acara klarifikasi teknis.
1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang
untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan
ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
Catatan: Dalam hal metode evaluasi berdasarkan kualitas (Badan Usaha), Pokja ULP
menyampaikan undangan untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya segera setelah acara pembukaan dan evaluasi sampul II selesai.
2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya.

B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA


Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, Pokja
ULP melakukan klarifikasi teknis kepada pemenang seleksi. Hasil klarifikasi
teknis tidak merubah biaya penawaran.

Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada
peserta yang diundang dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja ULP
dengan:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
2. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan
kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau
tenaga pendukung yang ditugaskan, serta mempertimbangkan
kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal;

75

JDIH Kementerian PUPR


b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap
mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran
teknis yang diajukan peserta.
3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personil; dan
h. fasilitas penunjang.
4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran.
5. Klarifikasidan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan
berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan:
a. biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 4,0 (empat koma
nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap dan/atau
maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang diterima oleh
tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari daftar gaji yang
telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli
konsultan yang bersangkutan;
b. unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung
berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut:
1). 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja;
2). 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.
6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik
dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau
manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung
tersebut.
7. Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi yang
melebihi HPS, agar didapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang
memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.
8. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-
Personil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya
Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar berdasarkan
ketentuan pada angka 5.
9. Apabila hasil evaluasi penawaran biaya serta klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, total
penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu anggaran.
10. Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang Seleksi tidak
menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang
pemenang cadangan pertama (apabila ada) untuk melakukan proses
klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan
seterusnya.
Catatan : Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi
kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi dengan peserta yang memiliki peringkat teknis

76

JDIH Kementerian PUPR


terbaik tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang
peserta yang memiliki peringkat teknis kedua dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila
ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses
klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.
11. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang cadangan
pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan
mengundang pemenang cadangan kedua (apabila ada), yang selanjutnya
dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam
angka 1 dan seterusnya.
Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi
kualitas, apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan peringkat teknis kedua tidak
menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang
memiliki peringkat teknis ketiga dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk
menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi
dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1 dan seterusnya.
12. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan 1 (satu)
pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak menghasilkan
kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.
Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi
kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan peserta yang memiliki
peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis
tidak menghasilkan kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.
13. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.
C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS)
1. BAHS merupakan kesimpulan hasil Seleksi yang dibuat oleh Pokja ULP
dan ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota Pokja ULP.
Catatan: Dalam hal seleksi menggunakan metode evaluasi kualitas, BAHS ditandatangani
oleh paling kurang 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pokja ULP
2. BAHS harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi;
Catatan: dalam hal Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan jasa konsultansi
Perseorangan, dimuat nama seluruh peserta Seleksi yang ikut pascakualifikasi
b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek;
c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi teknis;
d. biaya penawaran dan biaya penawaran terkoreksi dari peserta Seleksi
yang lulus ambang batas nilai teknis (passing grade);
e. hasil perhitungan kombinasi teknis dan biaya (khusus untuk metode
evaluasi kualitas dan biaya);
f. hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi (pada Seleksi Sederhana);
g. hasil klarifikasi dan negosiasi;
h. pagu anggaran dan HPS;
i. metode evaluasi yang digunakan;
j. unsur-unsur yang dievaluasi;
k. rumus yang dipergunakan;
l. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal
pelaksanaan Seleksi;
m. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi; dan
n. tanggal dibuatnya Berita Acara.

77

JDIH Kementerian PUPR


78

JDIH Kementerian PUPR


BAB VI
SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

A. SELEKSI GAGAL
1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang
dari 3 (tiga) untuk Seleksi Umum;
b. seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir
dalam pembuktian kualifikasi;
c. apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi
persaingan usaha yang tidak sehat;
d. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas
Pagu Anggaran;
e. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
terhadap hasil Seleksi ternyata benar;
g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan
2, tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima;
h. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis
dan biaya; atau
i. penawaran biaya terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak
gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu
Anggaran, kecuali yang menggunakan metode evaluasi kualitas.
2. PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila:
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani
SPPBJ karena pelaksanaan Seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja
ULP dan/atau PPK, ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia
Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
f. pelaksanaan Seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan;
g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri;
atau
h. pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015
beserta petunjuk teknisnya.
3. Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan Seleksi gagal,
apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan KPA
ternyata benar;

79

JDIH Kementerian PUPR


4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat
adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.
5. Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja ULP memberitahukan kepada
seluruh peserta.
6. PA/KPA/PPK/ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta Seleksi
bila penawarannya ditolak atau Seleksi dinyatakan gagal.

B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL


1. PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab
terjadinya Seleksi gagal, antara lain:
a. kemungkinan terjadinya persekongkolan;
b. adanya persyaratan yang diskriminatif;
c. persyaratan kualifikasi perusahaan dan/atau kualifikasi tenaga ahli
terlalu tinggi atau mengarah pada Penyedia tertentu;
d. nilai total pagu anggaran terlalu rendah;
e. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu besar; atau
f. kecurangan dalam pengumuman.
2. Setelah pemberitahuan adanya Seleksi gagal, Pokja ULP meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya Seleksi gagal, untuk menentukan
langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. Seleksi ulang; atau
d. penghentian proses Seleksi.
3. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya seleksi gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Seleksi, maka dilakukan
Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Seleksi.
4. Pokja ULP menindaklanjuti Seleksi gagal dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. melakukan pengumuman ulang prakualifikasi apabila:
1). jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk
Seleksi Umum. Dilakukan untuk mencari peserta baru selain
peserta yang telah lulus penilaian kualifikasi. Peserta yang sudah
lulus penilaian kualifikasi tidak perlu dilakukan penilaian kembali,
kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi.
b. apabila seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak
hadir dalam pembuktian kualifikasi, Pokja ULP:
1). mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian
kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi;
dan/atau
2). melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang
peserta baru.
c. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak
sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk
mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkan
penawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam;
d. melakukan Seleksi ulang, apabila:

80

JDIH Kementerian PUPR


1). semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta
melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi
Kualitas; atau
2). pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04
Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
e. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta dan/atau
pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peratuan Presiden ini dan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan
ternyata benar, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota
Pokja ULP yang terlibat, kemudian Pokja yang baru:
1). mengundang ulang semua peserta untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan
2). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, dikenakan
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran atau tidak ada
peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya,
maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi
ulang;
g. apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Pengadaan atau sanggahan dari peserta yang memasukan
Dokumen Penawaran atas kesalahan evaluasi penawaran ternyata
benar, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau
Seleksi ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang
peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar
peserta;
h. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta terhadap
Dokumen Pengadaan yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan/atau sanggahan dari
peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar,
maka setelah memperbaiki Dokumen Pengadaan, dilakukan Seleksi
ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru
selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;
i. apabila Seleksi gagal karena calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya atau mengundurkan diri dari penunjukan pemenang,
dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut:
1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama
dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang
mengundurkan diri); atau
2). memberikan sanksi kepada peserta yang tidak
hadir/mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima, dengan cara memasukan ke dalam Daftar Hitam, baik
badan usaha beserta pengurusnya.
j. apabila Seleksi gagal karena tidak tercapai kesepakatan dengan
pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya, dilakukan Seleksi ulang dengan cara
sebagai berikut:
1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama
dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang
mengundurkan diri); atau
81

JDIH Kementerian PUPR


k. apabila Seleksi gagal karena pengaduan masyarakat atas terjadinya
KKN dari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata
benar, diatur ketentuan sebagai berikut:
1). apabila PA, KPA, PPK dan anggota Pokja ULP tidak terlibat KKN,
Pokja ULP:
a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau
b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang
peserta baru.
2). apabila PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP terlibat KKN,
dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang
terlibat KKN, kemudian Kelompok Kerja yang baru:
a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau
b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang
peserta baru.
3). dalam hal Pokja ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN
diantara para peserta, Pokja ULP:
a) meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa rincian
Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil serta
membandingkan dengan biaya-biaya untuk pekerjaan sejenis
yang terdekat;
b) memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan
c) menghentikan proses Seleksi, apabila hasil penelitian dan
pemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN.
4). peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi :
a) dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan usaha beserta
pengurusnya; dan
b) pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN,
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Apabila dalam Seleksi pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka:
a. proses Seleksi dilanjutkan dengan melakukan negosiasi biaya, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau
b. proses Seleksi dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu).
6. Dalam hal Seleksi ulang gagal, Pokja ULP dapat melakukan Penunjukan
Langsung berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap memperhatikan
prinsip efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, dengan ketentuan:
a. hasil pekerjaan tidak dapat ditunda;
b. menyangkut kepentingan/keselamatan masyarakat; dan
c. tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses seleksi dan
pelaksanaan pekerjaan.
7. Apabila Seleksi ulang mengalami kegagalan dan tidak memenuhi kriteria
yang dimaksud pada angka 6 untuk dilakukan Penunjukan Langsung,
maka:

82

JDIH Kementerian PUPR


a. anggaran dikembalikan ke negara dalam hal waktu sudah tidak
mencukupi;
b. dapat dilakukan Seleksi kembali dengan terlebih dahulu melakukan
pengkajian ulang Dokumen Pengadaan; atau
c. PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi anggaran)
untuk pekerjaan lain.

83

JDIH Kementerian PUPR


BAB VII
LAIN-LAIN

A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI


PA/KPA/PPK/Pokja ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta
seleksi bila penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal.
B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN
PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara
semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan selama
umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN
Dalam hal pengumuman seleksi mendahului persetujuan DIPA Tahun
Anggaran maka :
1. Harus dicantumkan dalam Pengumuman/Dokumen Pemilihan bahwa
seleksi ini dilakukan sebelum Dokumen Anggaran disahkan;
2. apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan
Pekerjaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan Penyedia Jasa tidak
dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

84

JDIH Kementerian PUPR


BAB IX
LAMPIRAN

A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS


B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA
1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS
2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
C. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN
D. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN
E. CONTOH BERITA ACARA HASIL SELEKSI

85

JDIH Kementerian PUPR


A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS

PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI :

......................................................................................................

Pokja ULP.............................................................
Satuan Kerja....................................................
Tahun Anggaran ……………………………...

86

JDIH Kementerian PUPR


PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI:
................................................................................................

1. Maksud dan tujuan


Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada Pokja
ULP agar dalam melakukan penilaian dan evaluasi usulan teknis
pekerjaan jasa konsultansi diperlakukan sama terhadap semua penawar.

2. Cara Evaluasi
a. Unsur yang dievaluasi dan persentase bobot masing-masing unsur
ditentukan sebagai berikut :
1). Pengalaman Perusahaan 10% dengan ambang
batas 60
2). Pendekatan & Metodologi 20% dengan ambang
batas 60
3). Kualifikasi Tenaga Ahli 70% dengan ambang batas 60
Jumlah 100%

b. Nilai ambang batas terhadap total penilaian 60.

3. Kriteria penilaian, rincian sub unsur, dan pembobotan untuk masing-


masing sub unsur ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan, seperti
contoh sebagai berikut:
a. Pengalaman Perusahaan :10%
1). Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis*), dengan
bobot sub unsur 40 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan x bobot sub
unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis = NILAI BOBOT
sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis]
*)Kegiatan yang sejenis adalah :
kegiatan yang hampir sama atau mendekati dengan yang
ditentukan dalam KAK, misal : dalam KAK Perencanaan Saluran
Tersier, kegiatan yang sejenis adalah : Perencanaan Saluran
Drainase, dll.
2). Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan, dengan
bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu
10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 5 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75

87

JDIH Kementerian PUPR


c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub
unsurpengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan = NILAI BOBOT
sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan]
3). Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama, dengan
bobot sub unsur 20 %,dan ketentuanpenilaiansub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama
dalam waktu10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan x bobot sub
unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama =NILAI BOBOT
sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.]
4). Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 20% ,dan ketentuan
penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 100
b) memiliki 10 s.d 19 orang tenaga ahli tetap yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10(sepuluh)
tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub
unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga
ahli tetap = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan
fasilitas utama.]
Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur Pengalaman Perusahaan X
bobot unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI PENGALAMAN
PERUSAHAAN.

b. Pendekatan dan Metodologi :20 %


1). Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 40%, dan ketentuan penilaian sub
unsur:
a) apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot
sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK = NILAI BOBOT sub unsur pemahaman atas jasa layanan
yang tercantum dalam KAK.]

88

JDIH Kementerian PUPR


2). Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 20%, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub
unsur kualitas metodologi =NILAI BOBOT sub unsur kualitas
metodologi]
3). Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur 20
%,dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub
unsur hasil kerja(deliverable) = NILAI BOBOT sub unsur hasil kerja
(deliverable)].
4). Sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan
yang diminta dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10 %, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabilatidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :
[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI BOBOT
sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK.]
5). Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaranyang diinginkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 10%, dan ketentuan penilaian sub unsur
:
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) Apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) Apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0

89

JDIH Kementerian PUPR


dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub
unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK =
NILAI BOBOT sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta
untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam
KAK.]

Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot unsur Pendekatan


dan Metodologi = NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI.

c. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 70 %


1). Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 10%, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
a) ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai :
100
b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai :
50
[Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur tingkat pendidikan = NILAI
BOBOT sub unsur tingkat pendidikan].
2). Sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, dengan bobot sub unsur 50 %, dan ketentuan penilaian
sub unsur :
a) Dukungan referensi :
(1). apabilamelampirkan referensi dan dapat dibuktikan
kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi,
maka pengalaman kerja diberikan penilaian,
(2). apabila tidak ada referensi maka tidak diberikan penilaian,
(3). apabila melampirkan referensi namun tidak benar, maka
penawaran digugurkan dan peserta dikenakan Daftar
Hitam.
b) Perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung berdasarkan
ketentuan yang tercantum dalam IKP,
c) Lingkup pekerjaan :
(1). sesuai, diberi nilai : 100
(2). menunjang, diberi nilai :75
(3). terkait, diberi nilai : 50
(4). lingkup pekerjaan yang :
(a). sesuai adalah :…………[deskripsikan dengan jelas
disesuaikan dengan KAK].
(b). Menunjang adalah : …………deskripsikan dengan jelas
menunjang KAK].
(c). Terkait adalah : ………… [deskripsikan dengan jelas
terkait dengan KAK].
d) posisi tenaga ahli yang diusulkan:
(1). sesuai, diberi nilai :100
(2). tidak sesuai, diberi nilai :50
(3). posisi yang :
(a). sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas
disesuaikan dengan KAK].
90

JDIH Kementerian PUPR


(b). Tidak sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan
jelas tidak sesuai dengan KAK].
e) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X nilai posisi
= jumlah bulan kerja professional.
f) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja professional dibagi angka
12 = jangka waktu pengalaman kerja professional
g) Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional : *)
(1). memiliki ≥ 5 tahun pengalaman kerja professional diberi
nilai : 100
(2). memiliki 3 < x < 5 tahun pengalaman kerja professional,
diberi nilai :75
(3). Memiliki < 3 Tahun pengalaman kerja professional, diberi
nilai : 50
Nilai jangka waktu pengalaman kerja professional yang didapatkan
x bobot sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang
disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman
kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK.
3). Sub unsur sertifikat keahlian/profesi keteknikan (engineering),
dengan bobot sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub unsur:
a) Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100
b) Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0
nilai yang didapatkan X bobot sub unsur sertifikat
keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub unsur sertifikat
keahlian/profesi.
4). Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK, dengan bobot
sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk
tenaga ahli asing), bobot 40 %
(1). Baik, diberi nilai : 100
(2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan
bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing)
= NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau
bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing).
b) penguasaan bahasa setempat, Bobot 30 %
(1). Baik, diberi nilai : 100
(2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan
bahasa setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan
bahasa setempat.
c) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi,
dan kondisi (custom) setempat, bobot 30 %
(1). Memahami, diberi nilai : 100
(2). Tidak memahami, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom)
setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom)
setempat.

91

JDIH Kementerian PUPR


Total nilai yang didapatkan X bobot sub unsur lain-lain = NILAI
BOBOT sub unsur lain-lain.

Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur ((1)+(2)+(3)+(4))= NILAI 1


(SATU) ORANG TENAGA AHLI.
Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI BOBOT
tenaga ahli.

5). [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1(satu) maka setiap
tenaga ahli harus diberi bobot]
Bobot tenaga ahli:
a) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 60
b) Tenaga Ahli 2 (Ahli Jalan), diberi bobot = 40
c) dan seterusnya

6). Total NILAI BOBOT seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi
Tenaga Ahli = NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI.

Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI


PENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI

92

JDIH Kementerian PUPR


B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA

Misalnya, ambang batas nilai teknis (passing grade) yang ditentukan dalam
Dokumen Pemilihan (terhadap seluruh metode evaluasi kualitas/kualitas
dan biaya/biaya terendah/pagu anggaran) adalah : 60
1. Evaluasi Pengalaman Perusahaan (diberi bobot 10%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 10%-20%) atau
sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis : bobot nilai 40 %
1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100
2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100
3). memiliki < 10 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100
b. Pengalaman Melaksanakan di lokasi kegiatan/di Indonesia : bobot nilai
20 %
1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu
10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100
3). memiliki < 10 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
c. Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama : bobot nilai 20 %
(dapat dipilih dan disyaratkan dalam KAK : pengalaman manajerial
meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki
fasilitas utama, atau bila tidak sebagai lead firm, pengalaman
manajerial diambil dari perolehan pekerjaan dalam kurun waktu 10
tahun terakhir)
1). memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100
2). memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100
3). memiliki <10 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20 /100
d. Kapasitas perusahaan dgn memperhatikan jumlah TA tetap : bobot
nilai 20 %

93

JDIH Kementerian PUPR


1). memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100
2). memiliki 10 s.d 19 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). memiliki < 10 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100

Contoh Perhitungan Pengalaman Perusahaan:


PT. XYZ dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir pernah
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
 Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (40%), 30 paket, nilai 100
 Pengalaman melaksanakan kegiatan di lokasi kegiatan (20%), 23 paket,
nilai 100
 Pengalaman manajerial & fasilitas utama (20%), 18 paket, nilai 75
(Dalam contoh perhitungan ini, dipilih dan ditetapkan dalam KAK adalah
pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead
firm dan memiliki fasilitas utama)
 Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap (20%), 20 TA,
nilai 100
(Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap dinilai terhadap
TA Tetap yang digunakan/dipakai untuk melaksanakan pekerjaan pada
paket kegiatan dalam kurun waktu 10 tahun)
Perolehan nilai pengalaman perusahaan PT. XYZ adalah :
(100x40/100) + (100x20/100) + (75x20/100) + (100x 20/100)
40 + 20 + 15 + 20 = 95
Bobot nilai pengalaman perusahaan = 95 x 10% = 9,5

2. Evaluasi Pendekatan dan Metodologi (diberi bobot 20%)


pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 20%-40%) atau
sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK : bobot nilai
40%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100
3). Menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 40/100

94

JDIH Kementerian PUPR


b. Kualitas metodologi : bobot nilai 20%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100
c. Hasil kerja (deliverable) = 20%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100
d. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta
dalam KAK: bobot nilai 10%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10 /100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10 /100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100 = 0
e. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diminta
dalam KAK: bobot nilai 10%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100

Contoh Perhitungan Pendekatan dan Metodologi:


PT. XYZ, pendekatan & metodologi atas dokumen seleksi menurut
penilaian Pokja ULP, sebagai berikut :
1). Pemahaman atas jasa layanan (40%) nilai 100

95

JDIH Kementerian PUPR


2). Kualitas Metodologi (20%) nilai 100
3). Hasil kerja (deliverable) (20%) nilai 100
4). fasilitas pendukung (10%) nilai 50
5). Gagasan baru (10%) nilai 75
Catatan: Penilaian terhadap sub unsur pendekatan dan metodologi dilakukan oleh
masing-masing anggota Pokja ULP. Hasil nilai akhir merupakan nilai rata-rata.
Sehingga bobot nilai yang diperoleh adalah :
(100x40/100)+(100x20/100)+(100x20/100)+(50x10/100)+(75x10/100)
40 + 20 + 20 + 5 +
7,5 = 92,5
Bobot nilai pendekatan dan metodologi = 92,5 x 20/100 = 18,5

3. Evaluasi Kualifikasi Tenaga Ahli (diberi bobot 70%)


pemberian bobot tersebut diambil yang terbesar (antara 50%-70%) atau
sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pendidikan : bobot nilai 10%
Pendidikan yang dinilai adalah S1/S2/S3 atau setingkat.
Pendidikan dibawah syarat KAK tidak dinilai
Penilaian :
• S1/S2/S3 sesuai KAK = 100
• S1/S2/S3 tidak sesuai KAK = 50
b. Pengalaman Tenaga ahli pekerjaan sejenis dgn referensi atau copy
kontrak : bobot nilai 50%
Penilaian dilakukan untuk tenaga ahli yang mempunyai referensi.
Nilai pengalaman tenaga ahli :
1). Waktu pengalaman :
a) Tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap
yang dihitung hanya salah satu,
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Bilie, S.H., LL.M. dengan
data pengalaman sebagai berikut :
(1). 1 Maret 1993 – 1 Maret 1996 = 36 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Maret 1993 sampai dengan
Maret 1996.
(2). 1 Januari 1993 – 1 Mei 1993 = 2 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Januari 1993 sampai
dengan Maret 1993
Dari pengalaman (1) dan (2) terjadi overlap selama 3 bulan pada
bulan Maret, April, dan Mei 1993. Pengalaman (2) yang diakui
hanya 2 bulan. Total pengalaman tenaga ahli Ir. Bilie, S.H.,
LL.M. = 38 bulan;
b) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis
secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka
pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila
terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali);

96

JDIH Kementerian PUPR


Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Usman dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman dicantumkan bulan 10 Juni 2008 – 10 Desember
2008
Pokja ULP menghitung jumlah bulan secara penuh = 6 bulan
karena disebutkan tanggal bulan dan tahun dengan rinci
c) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis
bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman
kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1
(satu)bulan;
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan bulan Juni 2001 – November
2001
Karena hanya disebutkan bulan tanpa dirinci tanggalnya, maka
panitia dapat untuk menghitung jumlah bulan dikurangi 1
(satu) = 6 bulan - 1 = 5 bulan.
d) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis
tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman
kerja yang dihitung hanya 25% dari total bulannya.
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan tahun 2002 – 2003
Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka
panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 24 bulan = 6 bulan
karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Paruli dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan tahun 1993 – 1993
Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka
panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 12 bulan = 3 bulan
karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.
2). Kesesuaian lingkup pekerjaan
a) Lingkup sesuai dengan syarat KAK, dinilai =1
b) Menunjang, dinilai = 0,50
c) Terkait, dinilai = 0,25
3). Kesesuaian Posisi /jabatan dalam proyek
a) Sesuai dengan posisi/jabatan sebelumnya, dinilai = 1
b) Tidak sesuai, dinilai = 0,50

c. Sertifikat keahlian : bobot nilai 30%


Sertifikat keahlian harus memenuhi syarat sesuai dalam KAK untuk
yang berpendidikan teknik, sedangkan tenaga ahli diluar teknik tidak
disyaratkan SKA.
1). Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 30/100
2). Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 30/100
97

JDIH Kementerian PUPR


d. Lain-lain ( misal penguasaan bahasa Inggris, atas tata cara, aturan,
situasi dan kondisi setempat, dll) : bobot nilai 10%
1). Bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) :
bobot 40%
a) Baik = 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 40/100
b) Kurang = 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 40/100
2). penguasaan bahasa setempat : bobot 30%
a) Baik = 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100
b) Kurang = 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100
3). Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat : bobot 30%
a) Memahami, diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100
b) Tidak memahami, diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100

98

JDIH Kementerian PUPR


2. PENILAIAN TEKNIS KONSULTAN PT. XYZ

HASIL EVALUASI TEKNIS

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I


NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. ITEM NILAI BOBOT NILAI TOTAL


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengalaman perusahaan 95 0,1 9,5
2. Pendekatan dan 92,5 0,2 18,5
metodologi
3. Kualifikasi tenaga ahli *) 90 0,7 63,0
Jumlah 1 91,0

CATATAN *) :
 Dalam hal Penilaian teknis terhadap perusahaan yang lulus pasing grade
tetapi terhadap penilaian kualifikasi TA dinilai kurang dari yang ditentukan
dalam KAK, maka dalam klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya untuk
diganti dengan TA yang sesuai KAK atau yang lebih tinggi

99

JDIH Kementerian PUPR


EVALUASI PENGALAMAN PERUSAHAAN

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I


NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ JUMLAH NILAI BOBOT NILAI


PEKERJAAN PAKET/TA TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengalaman Melaksanakan
30 paket 100 0,35 35
kegiatan sejenis
2. Pengalaman Melaksanakan
23 paket 100 0,25 25
kegiatan di Indonesia
3. Pengalaman Manajerial dan
18 paket 75 0,20 15
Fasilitas Utama
4. Kapasitas perusahaan dgn
memperhatikan jumlah TA 20 paket 100 0,20 20
tetap
Jumlah 1,00 95

Memenuhi ambang batas terhadap pengalaman perusahaan ≥ 60

100

JDIH Kementerian PUPR


EVALUASI PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ NILAI BOBOT NILAI


PEKERJAAN TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pemahaman atas jasa
layanan yang tercantum 100 0,40 40
dalam KAK
2. Kualitas metodologi 100 0,20 20
3. Hasil kerja (deliverable) 100 0,20 20
4. fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan 50 0,10 5
yang diminta dalam KAK
5. Gagasan baru yang
meningkatkan kualitas
75 0,10 7,5
keluaran yang diminta
dalam KAK
Jumlah 1,00 92,5

Memenuhi ambang batas terhadap pendekatan dan metodologi ≥ 60

101

JDIH Kementerian PUPR


EVALUASI KUALIFIKASI TENAGA AHLI

PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I


NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ

No. JENIS PENGALAMAN/ NILAI BOBOT NILAI


PEKERJAAN TOTAL
1 2 3 4 5
1. Ketua Tim 95 0,60 57
2. Ahli Jalan dan Jembatan 82,5 0,40 33

Jumlah 1.00 90

Memenuhi ambang batas terhadap kualifikasi tenaga ahli ≥ 60

102

JDIH Kementerian PUPR


Pokja ULP Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi
Pengadaan Jasa Konsultansi : Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan
Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU
Tahun Anggaran 2011

CONTOH
Nama Perusahaan : PT XYZ
Ir. Bilie, S.H.,
Nama Personil : LL.M

Posisi yg diusulkan : Ketua Tim


A.
NILAI 100
PENDIDIKAN : S2 Sesuai KAK
B. PENGALAMAN
KERJA
PROFESIONAL
Referensi
POSISI/
No. PERIODE BLN LINGKUP Pengalaman JUMLAH
JABATAN
DARI - SAMPAI Kerja TA
1 2 3 4 5 6 7
1 Feb-08 - Aug-08 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
2 10 May-07 - 10 Nov-07 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
3 1 Mar-06 - 30 Jun-06 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2
4 28 Jun-04 - 16 Ags-04 1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6
5 15 Jul-03 - 25 Ags-03 1,33 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,33
6 2002 - 2003 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5
7 Jun-01 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5
8 Aug-99 - Jan-00 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0
9 Apr-98 - Nov-98 6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 6
10 Jun-97 - Dec-97 6 TS 0,5 S 1,0 V 1,0 6
11 1 Mar-93 - 1 Mar -96 36 S 1,0 S 1,0 V 1,0 36
12 1 Jan-93 - 1 Mei 93 2 S 1,0 S 1,0 V 1,0 2

70,43 BL
PERSYARATAN KAK 5 TAHUN TOTAL =
5,87 TH
NILAI 100

Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50

URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT


PENDIDIKAN 100 30% 30
PENGALAMAN 100 50% 50
SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10
KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5
NILAI TOTAL 100% 95

Keterangan :
Posisi : S = sesuai

103

JDIH Kementerian PUPR


TS = tidak sesuai
Lingkup : S = sesuai
M = menunjang
T = terkait
Sertifikat : M = Memiliki
TM = Tidak memiliki

104

JDIH Kementerian PUPR


Pokja ULP Peningkatan Jalan Nasional
Pengadaan Jasa Konsultansi : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2011
CONTOH

Nama
Perusahaan : PT XYZ
Nama
Personil : Ir. Usman
Posisi yg
diusulkan : Ahli Jalan dan Jembatan
A.
NILAI 100
PENDIDIKAN : S1Sesuai KAK
B. PENGALAMAN
KERJA
PROFESIONAL
Referensi
POSISI/
No. PERIODE BLN LINGKUP Pengalaman JUMLAH
JABATAN
DARI - SAMPAI Kerja TA
1 2 3 4 5 6 7
1 Mar-09 - Sep-09 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
10 Jun-
6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
2 08 - 10 Des-08
3 1 Feb-07 - 30 Mei-07 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2
28 Jul-
1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6
4 04 - 16 Sep-04
15 Jun-
1,3 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,3
5 03 - 25 Jul-03
6 2001 - 2002 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5
7 Jun-00 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5
8 Aug-98 - Jan-99 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0
9 1 Mar-95 - 1 Mar -96 12 S 1,0 S 1,0 V 1,0 12
10 1 Jan-94 - 1 Mei 95 14 S 1,0 S 1,0 V 1,0 14
11 1993 - 1993 3 S 1,0 S 1,0 X 0 0

PERSYARATAN 46,4 BL
5 TAHUN TOTAL =
KAK 3,87 TH
NILAI 75

Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50

105

JDIH Kementerian PUPR


URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT
PENDIDIKAN 100 30% 30
PENGALAMAN 75 50% 37,5
SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10
KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5
NILAI TOTAL 100% 82,5

Keterangan :
Posisi : S = sesuai
TS = tidak sesuai
Lingkup : S = sesuai
M = menunjang
T = terkait
Sertifikat : M = Memiliki
TM = Tidak memiliki

106

JDIH Kementerian PUPR


1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh


Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan
metode evaluasi kualitas, maka lulus passing grade/ambang batas 60,
diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2 dan 3 setelah menunggu
masa sanggahan, diundang peringkat teknis terbaik 1 (misal, PT. XYZ)
untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian
dilakukan negosiasi teknis dan biaya, apabila tidak terjadi
kesepakatan, maka diundang untuk peringkat teknis terbaik 1 untuk
menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan
negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya.
b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, tidak gugur, namun apabila hasil klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya tidak terjadi kesepakatan atau tidak ≤ HPS,
maka penawarannya dinyatakan gugur.

2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh


Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan
metode evaluasi kualitas dan biaya, maka lulus passing grade/ambang
batas 60, diumumkan seluruh yang lulus passing grade tanpa masa
sanggahan, mengundang semua peserta yang lulus passing grade
untuk melakukan pembukaan penawaran biaya.
b. Apabila dalam KAK ditentukan perbandingan bobot teknis : biaya =
0,75 : 0,25, dan penawaran dari masing-masing peserta misalnya:

Bobot teknis :
a). PT. XYZ = 91 91 x 0,75 = 68,25
b). PT. ABC = 85*) 85 x 0,75 = 63,75
c). PT. GHI = 80*) 80 x 0,75 = 60,00

*) Cara/langkah penerapan perhitungan PT.ABC dan PT. GHI sama


seperti cara/langkah penerapan perhitungan PT. XYZ

Nilai usulan biaya ke 3 penawaran adalah:

NBt = (PBt / PBt) x 100


NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana :
NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;
NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.

a). PT. XYZ = 110 jt


Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/110 x 100 = 81,82
Maka nilai bobot biaya adalah: 81,82 x 0,25 = 20,455

107

JDIH Kementerian PUPR


b). PT. ABC = 100 jt
Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/100 x 100 = 90,00
Maka nilai bobot biaya adalah: 90,00 x 0,25 = 22,50
c). PT. GHI = 90 jt
Perhitungan: NBt = (PBt / PBt) x 100 = 90/90 x 100 =100,00
Maka nilai bobot biaya adalah: 100,00 x 0,25 = 25,00

Nilai akhir kombinasi teknis dan biaya adalah:


a). PT. XYZ = 68,175 + 20,455 = 88,63
b). PT. ABC = 63,75 + 22,50 = 86,25
c). PT. GHI = 60,00 + 25,00 = 85,00

Usulan untuk penetapan calon pemenang: PT. XYZ sebagai Calon Pemenang,
PT. ABC sebagai Calon Pemenang Cadangan I, dan PT. GHI sebagai Calon
Pemenang Cadangan II.

c. apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi


aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur.

3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH

a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh


Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan
metode evaluasi biaya terendah, maka lulus passing grade/ambang
batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ), pemenang cadangan
1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan penawaran
terendah, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya kepada pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi
kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang
penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan negosiasi teknis dan
biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3.
b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.

4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN


a. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran dua sampul:
1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B
(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila
menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing
grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2
dan 3, diundang peringkat teknis yang lulus passing grade untuk
menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian
ditetapkan pemenang, pemenang cadangan 1 dan pemenang
cadangan 2 berdasarkan peringkat teknis terbaik dibawah pagu,
selanjutnya dilakukan negosiasi teknis dan biaya terhadap
pemenang, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang
pemenang cadangan 1 untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya,
dan seterusnya sampai pemenang cadangan 2.
2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil
koreksi aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur
b. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran satu sampul:
108

JDIH Kementerian PUPR


1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B
(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila
menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing
grade/ambang batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ),
pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan
urutan peringkat teknis terbaik dibawah pagu anggaran, kemudian
dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada
pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi
kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka
diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan
negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai penawaran
terendah ke 3.
2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil
koreksi aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.

109

JDIH Kementerian PUPR


1. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

BERITA ACARA
PEMBERIAN PENJELASAN SELEKSI (AANWIJZING)
Nomor : .........................................

1. Pada hari ini ....... Tanggal ..... Bulan ...... Tahun...... (.....-.....-............)
bertempat di ......................................, Pokja ............... yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Pokja ULP, nomor ............ tanggal
......................., telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
untuk Paket Pekerjaan sebagai berikut :
Nama Paket Pekerjaan :
Uraian Singkat Pekerjaan :
2. Rapat dipimpin oleh : ...................................
Peserta Rapat :Daftar Hadir Terlampir
Rapat dihadiri oleh :
a. Para anggota Pokja ............
b. Wakil-wakil Perusahaan Calon Penyedia Jasa ....................... yang di
undang untuk mengikuti penjelasan (Aanwijzing).
3. Risalah Rapat :
a. Rapat dibuka oleh Pokja pada jam ..............
b. Panitia membacakan dan menjelaskan tentang isi Dokumen
Pemilihan,termasuk di dalamnya antara lain : Metode pemilihan;Cara
penyampaian Dokumen Penawaran; …………………..dst. sekaligus
diadakan tanya jawab yang akan tercantum dalam Risalah tanya jawab.
c. ..................................................................................................... [diisi
sesuai dengan hasil rapat penjelasan yang dilakukan Pokja].
4. Risalah Tanya Jawab :
Pertanyaan dari peserta :
No Nama Perusahaan Pertanyaan Jawaban
1
2
5. Perubahan substansi dokumen (jika ada)
a. ...................................................................................................... [diisi
rincian perubahan substansi dokumen pemilihan (jika ada)]
b. Jika terdapat perubahan substansi dokumen, akan dituangkan dalam
perubahan/adendum dokumen pemilihan. *)
6. Selanjutnya Pokja menawarkan kepada peserta siapa yangbersedia sebagai
wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan
dan menyepakati bahwa :
Nama : ……………………… dari PT/CV …………………………………… dan
Nama : ……………………… dari PT/CV ………………….......……………,
sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian
Penjelasan paket .................................................[diisi nama paket
pekerjaan]

110

JDIH Kementerian PUPR


7. Hasil peninjauan lapangan (jika diperlukan) :
..............................................................
8. Pokja menutup rapat pemberian penjelasan (Aanwijzing) pada jam
........................ Berita Acara serta Adendum akan disampaikan kepada
seluruh peserta mulai hari ............, tanggal ................. pukul ......................
9. Berita Acara Pemberian Penjelasan dapat diambil pada hari ............. tanggal
.............. dan dapat juga diunduh dari.
10. Berita Acara Pemberian Penjelasan untuk paket ............................. dibuat
......(.....) rangkap.
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini dibuat dengan penuh rasa
tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………, ………………
Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1……………

2. ........................ Sekretaris 2……………

3. ......................... Anggota 3……………

4. ......................... Anggota 4……………

5. ......................... Anggota 5……………

SAKSI-SAKSI
1. ...................................................................... 1
.....................................
2. ...................................................................... 2
.....................................

Keterangan :
*) Adendum (jika ada) dibuat terpisah dari berita acara pemberian penjelasan

2. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN DOKUMEN


PENAWARAN

KOP SURAT SATUAN KERJA


111

JDIH Kementerian PUPR


BERITA ACARA
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI

Nomor : …………..

Pada hari ini ………….. tanggal …………..bulan …………..tahun ………….. pukul


………….. bertempat di ………….., Pokja ………….. yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Pokja ULP nomor ………….. tanggal ………….. yang
selanjutnya dalam Berita Acara ini disebut Pokja, telah mengadakan acara
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Jasa
Konsultansi…………...

Dalam Acara Pemasukan danPembukaan Dokumen Penawaran diperoleh hasil


sebagai berikut :
1. Yang memasukkan dokumen penawaran …….. (……………….) penyedia jasa.
2. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap ........ (................................) dan
jumlah dokumen penawaran yang tidak lengkap ......... (
...................................).
3. Peserta yang menjadi saksi 2 (dua) orang yaitu dari :
PT. ................................................................... Nama :
...............................
PT. ................................................................... Nama :
...............................
4. Hasil Pembukaan Penawaran Sebagai Berikut :

Sampul I
Nama Sampul Keteranga
No Administras
Perusahaan Teknis II*) n
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Catatan :
Kolom (3),(4), diisi sesuai yang disyaratkan dalam dokumen pemilihan.
Kolom (5) tidak dibuka pada saat pembukaan penawaran Sampul I.

Acara Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ditutup pada pukul


............... WIB.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………, ………………
112

JDIH Kementerian PUPR


PokjaPokja ULP……………………………

1. ......................... Ketuamerangkap 1……………


Anggota

2. ........................ Sekretarismerangkap 2……………


Anggota

3. ......................... Anggota 3……………

4. ......................... Anggota 4……………

5. ......................... Anggota 5……………

6. ........................ Anggota 6……………

7. ........................ Anggota 7……………

WAKIL DARI PENYEDIA JASA

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

113

JDIH Kementerian PUPR


3. CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL SELEKSI UNTUK
PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DENGAN
PRAKUALIFIKASI, METODE DUA SAMPUL, SISTEM EVALUASI
KUALITAS DAN BIAYA

KOP SURAT POKJA

ERITA ACARA HASIL EVALUASI SELEKSI


PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
NOMOR : ……………………

Nama Pekerjaan ………………………


:
Lokasi Pekerjaan ………………………
:
Satminkal ………………………
:
Satuan Kerja ………………………
:
PPK ………………………
:
Kelompok Kerja ………………………
:
Sumber Dana ………………………
:
Tahun Anggaran ………………………
:
Harga Perkiraan ……………………… (termasuk PPN 10%)
Sendiri :
Jangka waktu ………………………
pelaksanaan :
Metode Pemilihan Prakualifikasi
:
Metode Penyampaian Dua Sampul
:
Metode Evaluasi Kualitas
:

Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………… tahun ………… kami yang
bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan ULP
Nomor : ………… tanggal ………… telah melaksanakan Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi dengan Seleksi Umum Prakualifikasi, Metode Penyampaian Dua
Sampul, Metode Evaluasi Kualitas dengan hasil sebagai berikut :

1. Pengumuman Prakualifikasi
Pengumuman ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui :

114

JDIH Kementerian PUPR


a. Website LPSEdan Portal Pengadaan Nasional tanggal …………………;
b. Papan Pengumuman Resmi …………….., tanggal…………. s.d.
tanggal………………;
c. Surat Kabar ……………… tanggal ……… (jika diperlukan, sesuai
ketentuan);

2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Kualifikasi


Pendaftaran dimulai tanggal ………… sampai dengan tanggal …………
[pada tahap pendaftaran, Pokja/Pejabat Pengadaan mencatat nama
pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili
dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan
korespondensi]
Penyedia jasa yang mendaftar danmengambildokumen kualifikasi
sebanyak……(……) perusahaan.

ALAMAT,
No NAMA PERUSAHAAN NOMOR KETERANGAN
TELEPON
1

..

dst

3. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Kualifikasi (jika diperlukan)


a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di
…………
b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………)
perusahaan.
Berita Acara Penjelasan Kualifikasi (BAPK) nomor ………… tanggal ………
(jika diperlukan).

4. Penyampaian BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi (jika


diperlukan)
Salinan BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi(jika diperlukan)
dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.

5. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Kualifikasi


a. Batas akhir waktu Hari ……… Tanggal ………… Jam
pemasukan dokumen : …………
kualifikasi
b. Tempat website LPSE
:
c. Peserta yang memasukkan ………… (…………) perusahaan.
Dokumen kualifikasi :

115

JDIH Kementerian PUPR


Alamat dan Nomor
No Nama Perusahaan Keterangan
Telepon
1
2
..
ds
t

d. Peserta yang terlambat : ………… (…………) perusahaan.


memasukkan dokumen
kualifikasi

6. Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi


a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen kualifikasi, meliputi pakta
integritas dan formulir isian kualifikasi.
b. Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan
persyaratan kualifikasi, yaitu .................... [diisi sesuai persyaratan
kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi].
1) Jumlah dokumen = …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu
kualifikasi yang dievaluasi dokumen kualifikasi :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
2) Jumlah dokumen = …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu
kualifikasi yang dinyatakan dokumen kualifikasi :
gugur/tidak lulus, yaitu :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
3) Jumlah dokumen …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu
kualifikasi yang dinyatakan dokumen kualifikasi :
=
memenuhi syarat/lulus
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst

7. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi


Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta
salinannya.
Hasil pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam Berita
Acara Pembuktian Kualifikasi (terlampir)
Alasan gugur/tidak lulus dan tidak termasuk Daftar Pendek masing-masing
peserta adalah sebagai berikut :
a. ……………………
b. ……………………
c. ………………dst
116

JDIH Kementerian PUPR


8. Penetapan Daftar Pendek (short list).
Peserta yang dinyatakan masuk dalam Daftar Pendek sebanyak…… (.........)
peserta, yaitu :
N NPWP
NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KETERANGAN
O
1 min. 5 (lima),
2 maks. 7 (tujuh)
peserta
..
dst

9. Pengumuman Hasil Kualifikasi


Pengumuman Hasil Kualifikasi ………… Nomor : …………, tanggal …………,
melalui :
a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional;
b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d.
tanggal………………;

10. Sanggahan Kualifikasi [diisi jika ada sanggahan]


Masa sanggah hasil kualifikasi mulai tanggal ……………. s.d.
tanggal……………
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan
menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.
Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan
Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........) sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :

NAMA MATERI JAWABAN


No KETERANGAN
PERUSAHAAN SANGGAHAN SANGGAHAN
1
2
..
ds
t

11. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan


Peserta yang termasuk dalam Daftar Pendek diundang untuk mengambil
dokumen pemilihan. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan
disampaikan melalui……………… dengan tanda bukti terlampir.
Pengambilan Dokumen Pemilihan dilakukan pada :
a. Waktu Hari ………… Tanggal ………… Jam
: …………

117

JDIH Kementerian PUPR


b. Tempat ………………………………
:
Peserta yang mengambil dokumen pemilihan sebanyak………(……)
perusahaan.

12. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)


a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di
…………
b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………)
perusahaan.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) No………… tanggal ………
(terlampir).

13. Penyampaian BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada)


Salinan BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) dapat
diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.

14. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II)


a. Batas waktu pemasukan Hari ………… tanggal ………… Jam
Dokumen Penawaran : …………
b. Tempat website : LPSE.
:
c. Peserta yang memasukkan ………… (…………) perusahaan.
Dokumen Penawaran :

ALAMAT DAN NOMOR


No NAMA PERUSAHAAN KETERANGAN
TELEPON
1
2
..
dst

d. Penyedia jasa yang ………… (…………) perusahaan.


terlambat memasukkan :
dokumen penawaran

15. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)


Penawaran dinyatakan ditutup pada Hari ………… tanggal ………… Jam
…………
Pembukaan penawaran dilakukan pada :
a. Waktu Hari ………… Tanggal ………… Jam
: …………
b. Tempat …………
:
Berita Acara Pembukaan Penawaran No………… tanggal ……… (terlampir).

118

JDIH Kementerian PUPR


16. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)
Evaluasi penawaran dengan berpedoman pada ketentuan peraturan yang
berlaku, dan Dokumen Pemilihan. Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut
:
a. Evaluasi Administrasi
Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai
pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi
kelengkapan persyaratan yang diminta dalam dokumen pemilihan.
1). Penawaran yang dievaluasi
Jumlah penawaran yang = …… (.........) penawaran, yaitu
dievaluasi penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst

2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas


dan meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.

3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus


Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu
dinyatakan memenuhi penawaran :
syarat/lulus administrasi
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV...................
4. .................... dst

Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu


dinyatakan gugur/tidak lulus penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..................
4. ..................... dst

Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai


berikut :
(a) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………
(b) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………
(c) ………… dst
Hasil evaluasi administrasi terlampir.

119

JDIH Kementerian PUPR


b. Evaluasi Teknis.
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi.
Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan, meliputi ...............................................
1). Evaluasi teknis dengan sistem nilai :
(a) Persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.
(b) Unsur-unsur yang dievaluasi :
i. Unsur pengalaman perusahaan, bobot .......... [sesuai yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan]
ii. Unsur pendekatan dan metodologi, bobot .......[ sesuai yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan ]
iii. Unsur kualifikasi dan tenaga ahli, bobot ..........[ sesuai yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan]
(c) Nilai ambang batas lulus persyaratan teknis = ............ [diisi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan].

2). Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu


dievaluasi penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst

3). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang


jelas dan meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.
4). Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu
dinyatakan memenuhi
ambang batas lulus

penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. .................... dst
5). Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu
dinyatakan tidak memenuhi penawaran :
ambang batas lulus
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..................
4. ..................... dst
Hasil evaluasi teknis terlampir.

120

JDIH Kementerian PUPR


Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis terlampir.

17. Pengumuman Peringkat Teknis


Pengumuman peringkat Teknis nomor …………, tanggal …………, melalui :
a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional);
b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d.
tanggal………………;
Peringkat Teknis adalah sebagai berikut :

Hasil
Evaluasi
Nilai Amba
Nama Alama Persyarata Peringka Keteranga
No NPWP tekni ng
Perusahaan t n t n *)
s Batas
Administr
asi
1
2
..
dst

*) Diisi diundang/ tidak diundang pembukaan harga.

18. Sanggahan Peringkat Teknis [diisi jika ada sanggahan]


Masa sanggah peringkat teknis mulai tanggal ……………. s.d.
tanggal……………
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan
menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.
Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan
Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........)
sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :

Nama Materi Jawaban


No Keterangan
Perusahaan Sanggahan Sanggahan
1
2
..
ds
t

19. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)


Pembukaan penawaran Sampul II (Harga) dilakukan pada :
a. Waktu Hari ……… Tanggal ………… Jam …………
:

121

JDIH Kementerian PUPR


b. Tempat …………
:
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II (Harga) nomor…………
tanggal ……… (terlampir).

20. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga).


Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran dengan peringkat teknis
terbaik.
a. Koreksi Aritmatik
Penawaran Biaya
No. Jenis Pekerjaan Pada Saat Setelah Koreksi Keterangan
Pembukaan Aritmatik

..

dst

b. Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu : …………… [diisi sesuai dengan yang


ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, misal : kewajaran biaya pada
Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); kewajaran penugasan
tenaga ahli; kewajaran penugasan tenaga pendukung (apabila ada);
kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost)]
c. Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.

21. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi, evaluasi sampul I (administrasi dan
teknis) dan evaluasi sampul II (harga), maka Kelompok Kerja (Pokja) ULP
berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan calon pemenang
seleksi berdasarkan peringkat terbaik adalah :
CALON PEMENANG
Nama Perusahaan : ……………………
Alamat Perusahaan : ……………………
NPWP : ……………………
Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ……………….. (termasuk PPN)

122

JDIH Kementerian PUPR


Demikian Berita Acara Hasil Evaluasi Seleksi ini dibuat dengan penuh rasa
tanggung jawab untuk dipergunakan dalam penetapan pemenang sebagaimana
mestinya.

……………, ………………

Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1……………


2. ......................... Sekretaris 2……………
3. ......................... Anggota 3……………
4. ......................... Anggota 4……………
5. ......................... Anggota 5……………
6. ......................... Anggota 6……………
7. ......................... Anggota 7……………

MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

M. BASUKI HADIMULJONO

123

JDIH Kementerian PUPR

Anda mungkin juga menyukai