Anda di halaman 1dari 1

PEDOMAN PELAYANAN IGD RS SITI KHODIJAH

KEJANG DEMAM SEDERHANA & KEJANG DEMAM KOMPLIKATA

Salah satu kasus emergensi pada anak adalah kejang. Kejang sendiri bisa dibedakan menjadi dua,
kejang disertai demam dan kejang tanpa demam. Kejang tanpa demam mengarah ke epilepsi dan
gangguan elektrolit berat seperti pada pasien DSS dan GEA dehidrasi berat. Kasus yang demikian
jarang terjadi di RS Siti Khodijah. Yang lebih sering adalah kejang pada anak-anak yang demam.

Anamnesa yang wajib ditanyakan adalah

1. Apakah ada kejang? Kapanm kejang nya ? berapa kali ? berapa menit? Setelah kejang
apakah menangis? Apakah ada riwayat kejang demam sebelumnya ? jika ada, kapan kejang
demam terakhir?

Kejang demam adalah kasus yang sangat mudah penegakan diagnosa nya karena orangtua pasien
sendiri sudah bisa membedakan ini pasien yang kejang pada kondisi panas. Yang perlu diperhatikan
adalah berhati hati dengan memastikan bahwa pasien memang kejang, bukan menggigil akibat
panasnya. Pastikan bahwa pasien tidak hanya gemetar tangan dan kakinya atau gerahamnya, karena
ini hanyalah menggigil. Tanyakan apakah mata pasien melirik lirik dan atau ada gerakan tonik klonik.
Akan lebih mudah untuk mengenalinya jika pasien datang masih dalam kondisi kejang. Namun, jika
pasien masih kejang, wajib dilakukan pertolongan pertama dengan memberikan stesolid supp dan
pemberian oksigen nasal supportif. Jika demikian, setting selanjutnya adalah MRS dengan dpjp Sp.
Anak.

Segera pasang akses i.v agar bisa diberikan antipiretik sesuai kan dengan dosis dan ditampung
darahnya agar bisa segera di periksa laborat. Pada kasus demam yang sangat tinggi dapat diberikan
dexamethasone sesuai berat badan untuk mempercepat penurunan suhu.

Pemeriksaan yang wajib dilakukan adalah DL ( Darah Lengkap ) dan SE ( Serum Elektrolit ). SE
dilakukan untuk mengetahui prognosa pasien dan untuk pemilihian cairan rumatan. Segera
konsulkan jika DL sudah jadi.

Karena kasus yang dihadapi berkaitan dengan status neurologis, makan saat konsul status kesadaran
atau GCS harus benar-benar diperiksa, karena berpengaruh pada tatalaksana berikutnya. Pasien
pasien yang koma atau delirium setelah pemberian stesolid dan observasi dalam waktu ½ - 1 jam
maka diagnosanya mengarah ke meningoencephalitis. Walaupun anak sadar membuka mata
spontan tapi jika kontak negatif atau ada gerakan involunteer, maka laporkan temuan-temuan
tersebut, karena akan menjadi catatan dari DPJP dalam memberikan advis berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai