Ponek Asi
Ponek Asi
di Fasilitas Kesehatan
2
2
Gambaran Umum Modul:
Latar Belakang
• Inisiatif nasional untuk menambah jumlah rumah
sakit yang berkomitmen terhadap “Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui”
(WHO/UNICEF pada tahun 1989)
• Dokter bertanggung jawab untuk melaksanakan
dan mengupayakan pendidikan pemberian ASI di
tempat kerjanya masing-masing
3
3
Analisis Tugas: Tugas
4
4
Analisis Tugas: Kompetensi 1
6
6
Analisis Tugas: Kompetensi 2
9
9
Analisis Tugas: Kompetensi 5
11
11
Latar Belakang
Urban Rural
n=2690 n=4447
Kontak Asuhan Neonatus 79% 61%
13
13
Studi HSP: Tantangan
Urban Rural
15
15
Tujuan Pembelajaran (lanj.)
17
17
AIR SUSU IBU
18
18
ASI EKSKLUSIF
19
19
ASI dan hormon prolaktin
• Hormon prolaktin merupakan hormon yang
akan menyebabkan sel sekretori di alveoli
menghasilkan ASI.
• Reflek produksi ASI-hormon prolaktin:
– Bayi menyusu mengeluarkan ASI dari gudang ASI
– Rangsang sensoris mengalir ke otak
– Kelenjar hipofise bagian depan di dasar otak
mengeluarkan prolaktin
– Prolaktin merangsang pabrik untuk mengeluarkan
ASI
20
20
ASI dan hormon oksitosin
• Oksitosin dibentuk lebih cepat daripada
prolaktin. Hormon ini mulai bekerja saat
ibu memiliki keinginan untuk menyusui.
• Pengaliran ASI-hormon oksitosin
– Bayi menyusu
– Rangsangan sensoris mengalir ke otak
– Kelenjar hipofise bagian belakang
menghasilkan oksitosin
– Oksitosin merangsang sel-sel otot
mengkerut mengeluarkan ASI 21
21
INISIASI MENYUSU DINI
22
22
AIR SUSU IBU
24
24
AIR SUSU IBU
25
25
Keuntungan Menyusui
Dengan Segera
• Pengisapan bayi pada payudara merangsang
pelepasan oksitosin sehingga membantu involusi
uterus dan membantu mengendalikan perdarahan.
• Memfasilitasi kedekatan hubungan ibu dan
neonatus.
• Mengoptimalkan produksi ASI.
• Mudah dan ekonomis bagi ibu.
26
26
Penting Pemberian ASI Eksklusif
30
30
FISIOLOGI MENYUSUI
31
31
KOLOSTRUM
32
32
TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI
33
33
TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI
35
35
TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI
37
37
• Dukungan ayah dalam pemberian ASI juga
merupakan kunci keberhasilan rencana pemberian
ASI.
• Dukungan pemberian ASI di tempat kerja bagi
karyawan.
38
38
Posisi Menyusui yang Benar
• Tubuh bayi dekat dengan tubuh ibu
• Bayi datang dari arah bawah bayi sehingga dagu
bayi adalah bagian pertama yang melekat pada
payudara dengan hidung menghadap puting ibu
• Kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus. Dagu
bayi menyentuh payudara ibu, dada bayi melekat
pada dada ibu
• Seluruh tubuh bayi disangga, tidak hanya bagian
leher dan bahu saja.
39
39
Indikator Pelekatan yang Baik
– Dagu menyentuh payudara
• Pencegahan:
- Memberikan ASI yang sering dan sesuai
permintaan
- Pemberian kompres hangat akan membantu
saluran ASI tetap terbuka dan ASI mengalir.
- Masase payudara dengan lembut
- Pengeluaran ASI dengan tangan bisa membantu
mencegah pembengkakan
42
42
Masalah dalam Menyusui:
Pembengkakan Payudara (lanj.)
• Tata Laksana:
-Mengevaluasi berbagai tanda mastitis atau infeksi
payudara yang mungkin perlu diobati dengan
antibiotik sistemik sebelum komplikasi lebih jauh
(abses payudara)
-Pemberian ASI harus terus dilakukan selama
pembengkakan
43
43
Masalah dalam Menyusui:
Pembengkakan Payudara (lanj.)
• Tata Laksana
- Pemberian kompres hangat bisa menghilangkan
pembengkakan
44
44
Masalah dalam Menyusui:
Puting Lecet
• Pencegahan:
– Pengeluaran ASI untuk merangsang aliran ASI
– Masase payudara untuk menjaga patensi saluran ASI
– Memulai pemberian ASI dari payudara yang tidak sakit atau
tidak terkena
– Posisikan bayi dengan hati-hati, dekat dengan ibu untuk
memastikan kelekatan yang tepat
– Perubahan posisi yang sering akan membantu mencegah
iritasi jaringan
45
45
Masalah dalam Menyusui:
Puting Lecet (lanj.)
• Tata Laksana:
– Puting harus dijaga tetap bersih dan kering untuk
mendukung penyembuhan. Puting harus dioles
dengan ASI yang keluar (tidak dengan sabun atau
alkohol) dan kering oleh udara.
– Puting yang retak atau lecet dapat disebabkan oleh
jamur. Ibu dan neonatus harus diperiksa oleh
dokter jika kondisi ini terus berlanjut
46
46
Asuhan Neonatus dengan
Kesulitan Menyusu
48
48
Asuhan Neonatus dengan
Kesulitan Menyusu (lanj.)
• Pada bayi dengan riwayat gawat napas atau anemia, terutama
kurang bulan, pertimbangkan pemberian oksigen tambahan
melalui kanula nasal atau oksigen untuk memastikan oksigenasi
memadai.
• Selama meneteki Bayi Berat Lahir Rendah atau kurang bulan,
dukungan suhu diperlukan dan dipantau dengan seksama.
• Kontak kulit ibu-bayi dan topi bayi mengurangi kehilangan panas
melalui kepala dan tidak mengganggu kontak kulit dengan kulit.
49
49
Asuhan Neonatus dengan
Kesulitan Menyusu (lanj.)
• Alasan
– Pembengkakan payudara
– Neonatus sakit dan berisiko yang memerlukan asupan
alternatif
– Ibu tidak hadir untuk menyusui dan ASI harus disimpan
– Sebagai persediaan saat bayi dan ibu terpisah
– Meningkatkan produksi ASI
– Menghilangkan sumbatan duktus
51
51
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
• Alasan
- Memberi minum bayi sambil bayi belajar
mengisap dari puting yang terbenam.
- Memberi minum bayi yang mengalami kesulitan
mengisap.
- Memberi minum bayi yang ‘menolak’ sambil
bayi belajar minum.
- Memberi minum BBLR yang tidak dapat
menyusu
52
52
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
• Alasan
- Memberi minum bayi sakit yang tidak dapat
mengisap dengan kuat.
- Menjaga keberadaan ASI apabila ibu atau bayi
sakit.
- Menyediakan ASI, bila ibu pergi atau bekerja
- Mengeluarkan ASI langsung ke mulut bayi
- Mencegah puting dan areola menjadi kering
atau lecet
53
53
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
57
57
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
58
58
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
60
60
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
• Prosedur memerah ASI dengan tangan
- Setiap kali memerah ASI, mungkin jumlah ASI yang
keluar akan berbeda, dan ini merupakan hal yang
normal
- Tampilan ASI berubah selama pemerasan. Pada
beberapa sendok pertama akan terlihat bening dan
kemudian menjadi putih susu. Beberapa makanan,
obat, vitamin, mungkin akan sedikit merubah
warna ASI. Lemak ASI akan naik ke atas apabila
disimpan
61
61
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
• Prosedur memerah ASI dengan tangan
- Setelah selesai oleskan beberapa tetes ASI pada
setiap puting dan biarkan mengering sendiri
- Jelaskan bahwa memerah ASI perlu waktu 20 – 30
menit terutama pada beberapa hari pertama, apabila
hanya sedikit ASI yang diproduksi. Penting diketahui
untuk tidak memerah untuk waktu yang lebih pendek
- ASI yang disimpan harus ditutup rapat dan diberi
label waktu dan jumlah. Segera dinginkan / bekukan
62
62
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
64
64
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
66
66
Memerah dan Menyimpan ASI (lanj.)
• Prosedur: memerah ASI secara mekanis
– Penampilan ASI akan berubah selama pengeluaran.
Beberapa sendok pertama akan terlihat bening dan
setelahnya ASI akan berwarna putih susu. Sejumlah
obat, makanan dan vitamin juga dapat sedikit
mengubah warna ASI . Lemak susu akan berada di
bagian atas ASI ketika ASI disimpan
– Jika berencana menyimpan ASI: Segera setelah
dikeluarkan, tutup dan beri label pada wadah yang
bertuliskan tanggal, waktu dan jumlah. 67
67
Panduan Penyimpanan ASI
Pilihan Wadah:
Keluarkan langsung ke dalam gelas atau wadah plastik yang steril
dan bersih. Pemakaian kantung plastik lunak tidak disarankan.
– Untuk neonatus cukup bulan:
• Harus digunakan botol plastik keras atau kaca yang bersih.
Wadah harus dicuci dengan baik menggunakan air sabun
yang panas serta dibilas dengan air panas.
– Untuk bayi prematur atau sakit
• Harus digunakan botol plastik keras atau kaca steril.
69
69
Panduan Penyimpanan ASI (lanj.)
• Panduan Umum
– Cuci tangan Anda dengan seksama menggunakan
air dan sabun sebelum menangani ASI
– Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah. Wadah
kemudian siap disimpan di bagian terdingin dari
lemari es. Jangan menyimpannya di area pintu
lemari es.
– Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan terakhir
70
70
Panduan Penyimpanan ASI (lanj.)
• Panduan Umum (Lanj.)
– Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang bisa
dihabiskan neonatus dalam satu kali menyusu
– Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal dan waktu
serta jumlah.
– Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang dalam wadah
untuk pemuaian ASI.
– Bayi prematur atau sakit
• Dianjurkan untuk lebih hati-hati dalam pengumpulan dan
penyimpanan. Yang paling aman adalah mendinginkan
ASI segera dan tidak membiarkannya di suhu kamar. 71
71
Panduan Penyimpanan ASI (lanj.)
Metode Penyimpanan Waktu
Milk Storage
Kolostrum Methods
(suhu kamar)and Their Maximum
12 jamStorage Times
Suhu ruangan 16°C 24 jam
Suhu ruangan 19–22°C 10 jam
Suhu ruangan 26°C 4-6 jam
Suhu ruangan 30–38°C 4 jam
Lemari es (4–5°C) 5 hari
Freezer di lemari es 1 pintu 2 minggu
Freezer di lemari es 2 pintu 3-6 bulan
(-18 – -20°C)
72
72
Mencairkan ASI
• Cairkan ASI beku dengan “slow defrost” selama satu
malam dalam lemari pendingin.
• Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku
hingga hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi
atau menghancurkan enzim dan protein.
• Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena
lemaknya terpisah selama proses pembekuan.
• Jangan pernah menggunakan microwave untuk
mencairkan atau menghangatkan ASI.
• Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24
jam.
73
73
Membekukan Kembali ASI
77
77
• Cara :
– Beri label berisi nama bayi, tanggal, dan jam pelaksanaan
pasteurisasi pada botol kaca
– Masukkan ASI perah sebanyak 50-150 ml ke dalam botol
kaca dengan tutup metal
– Tuangkan air sebanyak 450 mL ke dalam panci aluminium,
permukaan air harus berada 2 cm di bawah bibir panci. Rebus
air sampai mendidih. Setelah mendidih, api dimatikan
– Botol kaca tertutup berisi ASI diletakkan di dalam panci berisi
air mendidih tersebut selama 20 menit
– Angkat botol, buka tutup, biarkan sampai cukup dingin untuk
diberikan pada bayi
78
78
b. Flash Heating
• Peralatan :
– Panci berukuran 1 liter
– Botol kaca tanpa tutup untuk menampung
ASI sebanyak 50-150 mL
– Kompor atau pemanas listrik
79
79
• Cara :
– Beri label berisi nama bayi, tanggal, dan jam pelaksanaan
pasteurisasi pada botol kaca
– Perah ASI antara 50-150 ml dan masukkan ke dalam botol
kaca tanpa tutup
– Masukkan botol kaca berisi ASI ke dalam panci aluminium
berisi 450 mL air. Pastikan air berada sekitar 2 cm di atas
batas permukaan susu agar susu terpanaskan dengan baik
– Letakkan pemberat di atas botol bila mengapung
– Panaskan air hingga mendidih (1000C), lalu angkat segera
botol kaca dari panci
– Dinginkan susu pada suhu ruangan selama 15 detik dan
berikan kepada bayi
80
80
Ringkasan: Tujuan Pembelajaran
81
81
Ringkasan: Tujuan Pembelajaran
82
82