Anda di halaman 1dari 32

KONSEP

PATOFISIOLOGI DAN
PSIKODINAMIKA
GANGGUAN JIWA

oleh: Ns. Sri Padma Sari, S.Kep. MNS


NO HEALTH
WITHOUT
MENTAL HEALTH
Keperawatan jiwa (American
Nurses Associations)
 adalah area khusus dalam praktek
keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusia sebagai dasar dan
menggunakan diri sendiri secara teraupetik
dalam meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan mental klien dan
kesehatan mental masyarakat dimana klien
berada.
Keperawatan jiwa
 adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan
pada ilmu perilaku, pada manusia sepanjang siklus
kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif
yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan
menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa
(komunikasi terapeutik dan terapi modalitas
keperawatan kesehatan jiwa) melalui pendekatan
proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan
jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas )
(UU Keswa)
Kesehatan jiwa merupakan suatu
keadaan individu yang sehat secara
emosional, psikologis, dan sosial (WHO)

Kesehatan jiwa merupakan suatu


keseimbangan antara diri dan ligkunga,
keselarasan antara diri dan orang lain,
kesamaan antara kenyataan terhadap
diri dan orang lain serta lingkungan
KESEHATAN JIWA (WHO, 2013)
- Status kualitas hidup individu dimana setiap
individu menyadari potensinya, dapat
mengatasi stress dalam kehidupannya, bekerja
produktif dan dapat berkontribusi pada
masyarakat.
- Positif tentang identitasnya, mampu
mengendalikan pikiran, emosi dan perilaku
serta mampu mengembangkan interaksi social
dengan lingkungannya
Kesehatan jiwa
Kondisi sehat secara emosional, psikologis
dan sosial yang dapat dilihat dari:
 Hub interpersonal yang memuaskan
 Perilaku dan koping yang efektif
 Konsep diri yang positif
 Emosi yang stabil
(Videbeck, 2008)
Shives, 2011
Patofisiologi gangguan jiwa
 Terjadinya gangguan jiwa merupakan proses
interaksi yang kompleks antara faktor-faktor
seperti genetik, organo-biologis, psikologis, serta
sosio-kultural.
 Stimulus yang berasal dari faktor-faktor tersebut
diteruskan ke saraf sensori menuju otak. Di otak
proses terjadinya stimulus tersebut pada sistem
saraf otak.
 Struktur saraf otak dibagi menjadi empat yaitu
serebrum, serebelum, batang otak dan sistem
limbic.
 Semua bagian tersebut berperan penting dalam
pengendalian dan pengatura fungs fungsi tubuh.
 Dalam hal gangguan jiwa, saraf otak yang
berperan adalah sistem limbic.
 Sistem limbic merupakan area otak yang terletak
di atas batang otak meliputi hipotalamus,
thalamus, hipokampus, amigdala.
 Talamus berfungsi untuk mengatur aktivitas
emosi dan sensasi.
 Hipotalamus juga terlibat dalam pengontrolan
nafsu makan, seksual, suhu tubuh, perasaan
marah, gembira maupun mengamuk.
 Hipokampus dan amigdala dalam pembangkitan
emosi serta memori.
 Apabila terjadi gangguan pada sistem limbic, akan
berpengaruh juga terhadap kejiwaan orang
tersebut.
Neurotransmiter
 Neurotransmiter merupakan zat kimia
yang disintesis dalam neuron yang
berperan dalam menyalurkan informasi ke
seluruh tubuh.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan jiwa?

Biologis

Psikologis Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan jiwa (Sethi & Nair, 2011)
 Biologis: usia, genetik, hormon dan neurotransmitter,
perubahan dalam struktur orak
 Psikologis: early development, personality, gangguan
pola asuh, trauma (anak2),kerentanan/ daya tahan/
resilience, otonomi dan kemandirian, konsep diri, koping,
dsb.
 Sosiobudaya: budaya, spiritualitas, pola asuh yang tidak
adekuat, dukungan sosial (keluarga dan teman),
Interpersonal: komunikasi yang efektif, keintiman,
significant others, dukungan keluarga dan sosial,sosial
ekonomi, kemiskinan,
Genetik
 Ortu mengalami gangguan jiwa anak
beresiko juga mengalami
 Ex: Skizofrenia
 Bipolar
Psikologis
 Masa kanak2: penolakan dari orang tua,
sibling rivalry, abuse, pola asuh
permintaan yg tidak realistik dalam
penampilan di sekolah dan masyarakat,
komunikasi abNormal, overproteksi
 Kegagalan dalam set prioritas
Sosbudaya
 Kemiskinan, diskriminasi, tidak bekerja
The diathesis-stress model
 Stress - fisiologis, psikologis dan
perilaku
 Pengaruh negatif
 Koping efektif/ tidak
Psikodinamika gangguan jiwa

 Teori psikodinamika adalah teori yang


berusaha menjelaskan hakikat dan
perkembangan kepribadian. Unsur-unsur
yang diutamakan dalam teori ini adalah
motivasi, emosi dan aspek-aspek internal
lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi
konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis
tersebut, yang pada umumnya terjadi pada
anak-anak dini.
Teori Perkembangan
Psikoanalitik - Sigmund Freud
- pengkajian pada tingkat perkembangan
Konsep utama

• kecemasan
• ketidakpuasan kebutuhan
• interpersonal security
• konsep diri

- digunakan untuk intervensi


keperawatan untuk mendapatkan fungsi
interpersonal
?
Perkembangan psikopatologi
Faktor resiko dan faktor protekstif
 Individu: genetik, fisik, emosi dll
 Keluarga
 Lingkungan
Perumusan
Pengkajian masalah/ diagnosa
keperawatan

Evaluasi Intervensi

Implementasi
Skizofrenia

Mendengar
Tanda Waham, curiga suara2, tampak
mendengarkan

dx. kep Ggn persepsi


Ggn proses
sensori
pikir
(halusinasi)

Anda mungkin juga menyukai