Anda di halaman 1dari 7

AGRITECH : Vol. XV No.

1 Juni 2013 : 32 – 38 ISSN : 1411-1063

PENERAPAN HERBISIDA ORGANIK EKSTRAK ALANG-ALANG


UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA MENTIMUN

Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas


Fak. Pertanian Univ. Muhammadiyah Purwokerto

Masuk: 25 Mei 2013; Diterima: 5 Juni 2013

ABSTRACT

This research was conducted to study the application of thatch grass extract to weed
control, to study the growth and yield of cucumber. The experiment was carried out from
January 2013 to April 2013 and was conducted in Dukuhwaluh village, Kembaran District in
Banyumas Regency. The research was arranged in a Complete Randomized Design with 1
factor and 5 replications. The factor was application concentration of thatch grass extract
consisted of: without application, 100 g/l, 200 g/l, 300 g/l and clean weeding. The results
showed that the application concentration of thatch grass extract (200 g/l) can reduce weed
population in cucumber crops. Concentration’s application of thatch grass extract (200 g/l)
effective to increase fruit number/plant and fruit weight/plant of cucumber.

Key words: thatch grass extract, weed populatio and cucumber.

PENDAHULUAN (Cucumis sativus L.), banyak dikonsumsi


Indonesia sebagai negara agraris masyarakat dalam bentuk segar maupun
berada di sekitar garis katulistiwa (daerah olahan. Mentimun mempunyai manfaat
tropis) secara klimatologis sangat cocok yaitu memiliki sifat diuretik, efek
untuk diusahakan berbagai macam pendingin, dan pembersih yang berguna
tanaman sepanjang tahun, salah satunya bagi kulit. Mentimun mengandung kadar
adalah tanaman sayuran. Berbagai macam air yang tinggi, vitamin A, B, dan C serta
sayuran banyak dibudidayakan petani di mineral seperti : magnesium, kalium,
Indonesia baik di dataran tinggi maupun mangan dan silika yang dapat digunakan
dataran rendah. Sayuran merupakan salah untuk perawatan kulit. Kandungan asam
satu sumber vitamin dan mineral essensial askorbat dan asam caffeic dalam mentimun
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dapat menurunkan tingkat retensi air
manusia, selain itu sayuran banyak sehingga bisa mengurangi pembengkakan
mengandung serat yang sangat bermanfaat di sekitar mata (Siswanto, 2013). Secara
membantu mempelancar pencernaan dan lengkap kandungan nutrisi mentimun
dapat mencegah kanker (Haryanto, dkk adalah sebagai berikut : gula : 1,67 gm,
2006). karbohidrat : 3,63 gm, serat diet : 0,5 gm,
Salah satu sayuran yang banyak riboflavin (vitamin B2) : 0,033 mg, niacin
digemari masyarakat adalah mentimun (vitamin B3) : 0,098 mg, asam pantothenic

32
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

(vitamin B5) : 0,259 mg, thiamin (vitamin Menurut Rao (2000), gulma
B1) : 0,027 mg, vitamin B6 : 0,040 mg, berperan sebagai kompetitor unsur hara,
lemak : 0,11 gm, protein : 0,65 gm, air, cahaya matahari dan ruang tumbuh
vitamin C : 2,8 mg, asam folat (vitamin bagi tanaman pokok, selain itu gulma
B9) : 7 µg, zat besi : 0,28 mg, calcium : 16 dapat menjadi inang bagi hama dan
mg, magnesium : 13 mg, fosfor : 24 mg, patogen penyebab penyakit bagi tanaman.
zinc : 0,20 mg, dan potassium : 147 mg Hal ini mengharuskan petani untuk selalu
(Anon, 2013). melakukan pembersihan atau penyiangan
Sejalan dengan pertambahan gulma dengan tangan maupun dengan
jumlah penduduk, peningkatan peralatan yang ada. Pada skala
kesejahteraan, peningkatan daya beli, pertanaman yang luas tindakan
peningkatan pengetahuan gizi dan pengendalian gulma oleh petani banyak
peningkatan kesadaran tentang pentingnya menggunakan herbisida kimia sintetik
kesehatan bagi masyarakat maka yang dirasakan efektif dan lebih efisien.
kebutuhan mentimun terus meningkat. Namun hal ini sering menimbulkan
Oleh karenanya budidaya tanaman ini berbagai masalah yaitu : pencemaran
mempunyai prospek komersial yang sangat lingkungan, pencemaran hasil panen,
baik sehingga banyak ditanam petani. resistensi gulma dan musnahnya musuh
Dalam budidaya mentimun selalu alami gulma (Zimdahl, 2007).
dihadapkan pada masalah yang dapat Sekarang ini terus dikembangkan
menghambat pertumbuhan dan hasil oleh para ahli maupun praktisi cara
tanaman baik berupa faktor abiotik seperti pengendalian gulma yang lebih ramah
: kesuburan tanah, suhu, kelembaban, lingkungan. Beberapa spesies gulma
curah hujan, maupun faktor biotik yaitu dilaporkan mengeluarkan senyawa kimia
hama, penyakit dan gulma. Gulma (allelokimia) yang dapat menghambat
merupakan tumbuhan pengganggu yang tumbuhan di sekitarnya. Apabila senyawa
mudah dan cepat sekali tumbuh di sekitar ini dapat menghambat gulma tetapi tidak
tanaman mentimun dan menjadi pesaing berpengaruh negatif atau bahkan
faktor kebutuhan hidup. Tanaman berpengaruh positif terhadap tanaman
mentimun yang merupakan tanaman pokok, maka gulma tersebut sangat
semusim sangat peka berkompetisi dengan berpotensi untuk dikembangkan sebagai
gulma. Dilaporkan bahwa apabila gulma herbisida organik.
dibiarkan tumbuh kerugian tanaman dapat Gulma alang-alang (Imperata
mencapai 50%-60% (Anon, 2013). cylindrica) dilaporkan menghasilkan

33
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

senyawa kimia polifenol yang dapat mulai bulan Januari 2013 sampai dengan
menghambat perkecambahan beberapa bulan April 2013. Benih mentimun yang
jenis biji gulma di dalam tanah (Syawal, digunakan dalam penelitian ini adalah
2011). Hasil penelitian Ardi (1994) Misano F1.
menunjukkan bahwa ekstrak alang-alang Rancangan percobaan
dapat menghambat pertumbuhan gulma menggunakan Rancangan Acak Lengkap
Mimosa pigra 59,8%. Berdasarkan tingkat faktor tunggal. Faktor yang dicoba adalah
bahayanya terhadap tanaman pokok, alang- konsentrasi ekstrak alang-alang, terdiri
alang termasuk golongan noxious weed atas:
yaitu gulma ini apabila berkompetisi A0 = Tanpa ekstrak alang-alang, gulma
dengan tanaman pokok akan menimbulkan dibiarkan tumbuh
kerugian yang berat. Pengaruh senyawa A1 = Diberi ekstrak alang-alang 100g/l air,
kimia polifenol asal gulma alang-alang gulma dibiarkan tumbuh
untuk mengendalikan gulma lain dan juga A2 = Diberi ekstrak alang-alang 200g/l air,
bagaimana pengaruhnya terhadap tanaman gulma dibiarkan tumbuh
pokok belum banyak diteliti. A3 = Diberi ekstrak alang-alang 300g/l air,
Berdasarkan uraian di muka, maka gulma dibiarkan tumbuh
perlu dikaji lebih lanjut penerapan ektrak A4 = Disiang terus-menerus (bebas gulma)
gulma alang-alang yang mengandung Setiap perlakuan diulang 5 kali.
senyawa allelokimia untuk mengendalikan Larutan ekstrak gulma alang-alang
gulma dan juga dikaji bagaimana diberikan dengan cara disiramkankan pada
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan tanah secara merata, volume setiap
hasil mentimun. Pentingnya penelitian ini penyiraman : 1000 ml/polybag.
dilaksanakan agar dapat diketahui Penyiraman dilakukan pada umur : 0, 10,
efektivitas ekstrak alang-alang dalam dan 20 hari setelah tanam. Variabel yang
mengendalikan gulma secara ramah diamati : Panjang Tanaman (cm), Jumlah
lingkungan, sekaligus diharapkan dapat buah/tanaman (bh), Berat buah/tanaman
meningkatkan hasil mentimun. (g), Identifikasi gulma dan Berat kering
gulma per polybag (g)
METODE PENELITIAN Data yang diperoleh selama
Penelitian dilaksanakan di wilayah pengamatan di lapangan ditabulasi,
Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, kemudian dianalisis dengan menggunakan
Kabupaten Banyumas. Jenis tanah : uji F untuk mengetahui keragaman.
latosol, pH : ±6,5. Penelitian dilaksanakan Apabila perlakuan berpengaruh nyata atau

34
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

sangat nyata, maka dilanjutkan dengan Uji secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.
BNT 5% (Gaspersz, 1991). Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa
perlakuan ekstrak alang-alang berpengaruh
nyata terhadap semua variabel yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
diamati, kecuali terhadap panjang tanaman.
Hasil analisis statistik data
perlakuan penyiraman ekstrak alang-alang

Tabel 1. Matrik Hasil Analisis Statistik Uji F Pengaruh Ekstrak Gulma Alang-Alang terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Mentimun serta Berat Kering Gulma
No Variabel Yang Diamati Perlakuan ( P )
1. Panjang Tanaman (cm) tn
2. Jumlah Buah/Tnm (bh) *
3. Berat Buah/Tnm (g) *
4. Berat Kering Gulma/polybag (g) *
Keterangan : * : berpengaruh nyata tn : tidak nyata

Perlakuan penyiraman ekstrak positif terhadap hasil tanaman mentimun


gulma alang-alang berpengaruh nyata yaitu jumlah buah/tanaman dan berat
terhadap jumlah buah/tanaman, berat buah/tanaman menjadi lebih tinggi.
buah/tanaman, berat kering gulma/polybag Menurut Rao (2000), populasi gulma yang
dan berpengaruh tidak nyata terhadap semakin sedikit di sekitar tanaman pokok
panjang tanaman. menjadikan tanaman semakin optimal
dalam memanfaatkan faktor kebutuhan
Hasil dan Pembahasan Pertumbuhan hidup berupa air, unsur hara, cahaya
dan Hasil Mentimun serta Populasi
matahari, CO2 dan O2 serta ruang tumbuh.
Gulma
Hal tersebut menjadikan petumbuhan
Analisis statistik pertumbuhan,
tanaman bisa maksimal dan hasil panen
hasil mentimun dan populasi gulma
lebih tinggi.
meliputi : panjang tanaman, jumlah
Pada pemberian ekstrak alang-
buah/tanaman, berat buah/tanaman dan
alang 200g/l dan 300g/l (A2 dan A3)
berat kering gulma disajikan pada Tabel 2.
menjadikan senyawa allelokimia yang
Data pada Tabel 2 menunjukkan
terkandung di dalam tanah dimungkinkan
bahwa perlakuan penyiraman ekstrak
lebih banyak dan persistensinya lebih
gulma alang-alang 200g/l dan 300g/l (A2
lama, sehingga berpengaruh lebih kuat
dan A3) dapat menurunkan secara nyata
dalam hal menghambat perkecambahan
berat kering gulma, hal ini berpengaruh
biji gulma maupun menghambat

35
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

pertumbuhan gulma. Hal ini dapat dilihat perlakuan A2 dan A3 lebih ringan.
pada data bahwa berat kering gulma pada

Tabel 2. Angka Rata-Rata Hasil Analisis Statistik Tinggi Tanaman, Jumlah Daun/Tanaman,
Luas Daun/Tanaman, Berat Segar Tanaman Mentimun dan Berat Kering Gulma.
Perlakuan Panjang Jumlah Berat Buah /Tnm Berat Kering
Tanaman (cm) Buah/Tnm (bh) (g) Gulma/Polybag (g)
A0 175.6 a 2.6 a 277.6 a 70.4 a
A1 171.8 a 2.4 a 294.0 a 59.9 ab
A2 185.4 a 3.6 ab 393.2 ab 40.4 b
A3 200.4 a 5.0 b 582.0 b 41.3 b
A4 203.6 a 4.8 b 557.6 b -
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.

Berat kering populasi gulma memberikan pengaruh munculnya spesies


semakin kecil pada luasan tertentu gulma lebih sedikit, namun hal ini perlu
mengindikasikan kemampuan kompetisi dikaji lebih lanjut (Tabel 3). Alang-alang
lebih lemah terhadap tanaman pokok dilaporkan menghasilkan senyawa kimia
(Radosevich and Holt, 1984). Keadaan polifenol yang dapat menghambat
tersebut juga menunjukkan bahwa tanaman pertumbuhan gulma Mimosa pigra dan
pokok lebih optimal dalam menyerap menghambat perkecambahan beberapa
faktor tumbuh yang diperlukan untuk jenis biji gulma lain di dalam tanah (Ardi,
pertumbuhan dan perkembangannya. Di 1994 ; Syawal, 2011).
samping itu perlakuan A2 dan A3 juga

Tabel 3. Identifikasi Gulma


Perlakuan Identifikasi Gulma
A0 Ac, Cr, Ei, Ic, Ag, Ecc, Mi
A1 Ar, Ag, Ecc, Ei, Ic, Po, Eo, Ck
A2 Ac, Ck, Ecc, Eo, Ar, Mi,Ba
A3 Ac, Ck, Cr, Ic, Cd
A4 -
Keterangan :
Ac : Ageratum conyzoides Ecc : Echinochloa crusgalli
Ag : Amaranthus gracilis Ei : Eleusine indica
Ar : Alternanthera repens Eo : Eupatorium odoratum
Ba : Borreria alata Ic : Imperata cylindrica
Cd : Commelina diffusa Mi : Mimosa invisa
Ck : Cyperus kilingia Po : Portulaca oleracea
Cr : Cyperus rotundus

36
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

Gambar Pertanaman Mentimun (umur 30 hst) Gambar Mentimun Siap Panen (umur 40 hst)

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan
a. Penyiraman ekstrak gulma alang-alang Anon. 2013. Vertikultur Kebun Mini di
Dalam Rumah.
konsentrasi 200 g/l air dapat http://zuldesains.wordpress.com/
menghambat populasi gulma di category/info-hortikultura/ [diakses
04-04-2013].
pertanaman mentimun.
Ardi. 1994. Study on Potency Leaf and
b. Penyiraman ekstrak gulma alang-alang Rhizome of Alang-Alang (Imperata
konsentrasi 200 g/l air dapat cylindrical L.) Beauv as Enviro-
Herbicide. Proc.Conf XII. Weed
meningkatkan jumlah buah dan berat Science Society of Indonesia,
buah mentimun. Padang, West Sumatera.

Saran Azrul, 2011. Budidaya Mentimun di Pot.


http://www.tabloidhunianku.com/in
Perlu dilakukan uji aplikasi secara dex.php?
langsung ekstrak alang-alang pada option=com_content&task=view&i
d=714&Itemid=1 [diakses 08-07-
beberapa biji gulma penting agar diketahui 2013].
daya hambat terhadap perkecambahan biji
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan
gulma. Percobaan Untuk Ilmu-Ilmu
Pertanian dan Teknik Biologi.
CV. Amico, Bandung.

37
Gayuh Prasetyo Budi dan Oetami Dwi Hajoeningtijas : Penerapan Herbisida Organik ...

Haryanto B, Suhartini T, Rahayu E, dan Rao, V.S. 2000. Principles of Weed


Sunarjo. 2006. Sawi dan Selada. Science. Science Publishers Inc.,
Penebar Swadaya. Jakarta. California, USA.

Kurniadie, D. 2010. Weed Control Without Siswanto, 2013. Budidaya Mentimun


Chemical Substances. Journal of Organik. Gramedia, Jakarta.
Tropical weeds & Invasive Plants.
Weed Science Society of Indonesia Syawal, Y. 2011. Dasar Pengendalian
vol (1):2. Gulma. Penerbit Universitas
Sriwijaya, Palembang.
Muslikah,S., Pujiwati, Istirokhah. 2007.
Potensi Alang-alang (Imperata Zimdahl, R.L. 2007. Fundamentals of
Cylindrica) Sebagai Bioherbisida. Weed Science. Elsevier Inc. Fort
Diakses melalui Collins, Colorado.
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/ind
ex.php/searchkatalog /byId/57141

Radosevich, S.R. dan J.S. Holt. 1984.


Weed Ecology Implication of
Vegetation Management. John
Wiley and Sons, Inc., New York.

38

Anda mungkin juga menyukai