Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN PROFESI PNS PELATIHAN DASAR CPNS OLONGAN II


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

Disusun Sebagai Prasyarat Memenuhi Kelulusan


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Oleh:
NAMA : SANI ABDURAHMAN A.Md.
NIP : 198911202019011001
JABATAN : PENGELOLA DATA
UNIT KERJA : DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
CORE ISSUE : PANDUAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN
KESISTEMAN PADA APLIKASI HELPDESK
KATEGORI SPRI DI SUBDIREKTORAT
PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN
ANGKATAN : V

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PELATIHAN DASAR GOLONGAN II
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

NAMA : SANI ABDURAHMAN, A.Md.


NIP : 198911202019011001
UNIT KERJA : DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

Tanggal Pengesahan telah diseminarkan di BPSDM Hukum dan HAM


Depok, 15 Oktober 2019

Peserta Latsar CPNS Mengetahui,


Pembimbing

Sani Abdurahman A.Md. Muhammad Arief Hamdi, A.Md.Im, S.H., MAP


NIP.198911202019011001 NIP. 198303112001121002

Menyetujui,

Mentor Penguji

Martson Hasudungan Sihaloho S.Kom. __________________________


NIP.197303302003121001 NIP. ...............................

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenan atas limpahan berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN pada Subdirektorat Pemeliharaan dan
Pengamanan, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat
Jenderal Imigrasi dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini di susun dengan judul
“Panduan Penyelesian Permasalahan Kesisteman Pada Aplikasi Helpdesk
Kategori SPRI di Subdirektorat Pemeliharaan dan Pengamanan”.

Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis telah mendapatkan banyak


bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun menyampaikan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Muhammad Arief Hamdi, A.Md.Im, S.H., MAP selaku coach yang
telah memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada penulis selama
pengerjaan laporan rancangan aktualisasi.

2. Bapak Martson Hasudungan Sihaloho S.Kom., selaku mentor yang telah


memberikan bimbingan dan masukan selama pengerjaan laporan rancangan
aktualisasi.

3. Para Widyaiswara yang telah meluangkan waktunya dalam melakukan


bimbingan, arahan, serta masukan dalam menyelesaikan laporan rancangan
aktualisasi ini.

4. Keluarga penulis yang memberikan doa, dukungan, dan kasih sayang yang
luar biasa kepada penulis.
5. Teman-teman peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil golongan II
angkatan V tahun 2019 yang selalu memberikan dukungan, motivasi,
semangat serta diskusi luar biasa yang membantu penulis.

6. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang
baik, sehingga laporan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan
lancar.

iii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan aktualisasi
ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga laporan rancangan aktualisasi ini berguna bagi penulis
dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA di unit kerja di tempat
penulis bekerja.

Depok, 15 Oktober 2019

Sani Abdurahman
NIP. 19891120201901100

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 6
1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 6

1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 8

1.3. Manfaat .................................................................................................................... 8

1.4. Profil Organisasi ...................................................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup ...................................................................................................... 15

1.6. Data Diri Peserta.................................................................................................... 15

1.7. Lembar Konfirmasi ............................................................................................... 16

1.8. Judul ...................................................................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................. 17


2.1. Dasar Hukum ......................................................................................................... 17

2.2. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ............................................................................... 17

2.3. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI ............................................................. 20

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................................... 21


3.1. Identifikasi Permasalahan/Isu................................................................................ 21

3.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................................... 21

3.3. Jadwal Rancangan Aktualisasi .............................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 29

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, yang dimaksud dengan dengan Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sejalan dengan lahirnya
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang disusul terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN, pemerintah terus-
menerus melakukan perubahan dan perbaikan guna mendapatkan Sumber Daya
Manusia yang profesional. ASN yang profesional diharapkan mampu mendorong
dan mendukung gerak laju pembangunan pemerintah sehingga dapat mewujudkan
cita-cita Bangsa Indonesia yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.

Pengadaan PNS dilakukan melalui perencanaan yang matang dan proses


yang bersih dan trasnparan. Setelah itu, para calon PNS juga wajib menjalani masa
orientasi melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi yang biasa disebut
Pelatihan Dasar (Latsar). Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertangung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.

Sebagai upaya internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS guna membentuk


pribadi yang berkualitas, selama menjalani Pelatihan Dasar (Latsar) para CPNS
diberikan materi tentang nilai dasar profesi PNS yang dikenal oleh istilah ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Selain itu peserta latsar juga dibekali dengan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS yang meliputi manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of
Government (WoG). Penanaman nilai-nilai dasar dilanjutkan dengan
implementasi nilai dasar yang sering disebut sebagai aktualisasi diri yang
bertujuan agar modal nilai yang sudah dimiliki oleh ASN dapat
diimplementasikan di lingkungan kerja sehari-hari.

6
Direktorat Jenderal Imigrasi melalui direktorat sistem teknologi dan
informasi keimigrasian mempunyai peran penting dalam membangun citra positif
khususnya bidang pemeliharaan dan pengamanan melalui pelayanan kesisteman
seputar spri. Spri merupakan surat perjalanan republik indonesia
Aplikasi Helpdesk yang berada di Direktorat Sistem dan Teknologi
Informasi Keimigrasian khususnya di Subdirektorat pemeliharaan dan
Pengamanan Merupakan sebuah aplikasi yang menjembatani antara UPT
Keimigrasian dengan petugas sistik untuk melayani permasalahan seputar
kesiteman. UPT Keimigrasian yang memiliki permasalaahn kesisteman dapat
membuat sebuah tiket sesuai dengan kategori permasalahan, tiket tersebut
nantinya akan di ambil oleh pegawai sistik untuk di kerjakan dan diselesaikan
permasalahannya.Terdapat beberapa kategori permasalahan pada aplikasi
helpdesk diantaranya :
1. Kategori Adjudikator pusat
2. Kategori Administratif
3. Kategori BMN
4. Kategori Visa/E-Office/Izin Tinggal
5. Kategori (Surat Perjalanan Republik Indonesia) SPRI & paspor
6. Kategori Network
Namun dalam hal penyelesaian permasalahan kesisteman seputar spri masih
ditemukannya kesalahan prosedur penyelesaian permasalahannya dan kurangnya
pengetahuan seputar penyelesaian permasalahan kesisteman seputar spri pada
pegawai CPNS yang baru atau pegawai PNS yang baru menangani masalah
kesisteman .
Atas latar belakang tersebut, penulis menyusun sebuah rancangan aktualisasi
yang mengangkat isu mengenai"Panduan Penyelesaian Permasalahan Kesisteman
Pada Aplikasi Helpdesk Kategori SPRI di Subdirektorat Pemeliharaan dan
Pengamanan "

7
1.2. Tujuan
1.2.1. Bagi peserta
a. Sebagai prasayarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
di lingkungan KEMENKUMHAM tahun anggaran 2019;
b. Mampu membangun karakter sebagai ASN yang menjunjung tinggi nilai
nilai profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA);
c. Dapat menjalankan peran serta kedudukan PNS dalam Manajemen ASN,
Pelayanan Publik serta Whole of Government dalam rangka membangun
organisasi menjadi lebih baik dan memberikan pelayanan kepastian
hukum untuk masyarakat.

1.2.2. Bagi Organisasi


a. Menciptakan lingkungan kerja yang memiliki prinsip nilai – nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi);
b. Mewujudkan pelayanan kepastian hukum kepada publik yang
memenuhi prinsip PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif).

1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Peserta
Mampu mengaktualisasikan lima nilai profesi ANEKA dan peran serta
kedudukan PNS pada instansi tempat bekerja, terkait dengan menerapkan
akuntabilitas terhadap tugas yang diberikan, mengedepankan sikap
nasionalisme agar terciptanya profesionalitas dalam bekerja, membangun
komunikasi dan berkoordinasi dalam rangka penerapan etika publik,
mengembangkan inovasi dan ide ide kreativitas dalam rangka menjaga
komitmen mutu serta membangun sikap kejujuran yang merupakan
bagian dari semangat Anti Korupsi.

8
1.3.2. Bagi Organisasi
Terwujudnya lingkungan kerja yang mengedepankan nilai nilai
ANEKA dan pelayanan prima dalam memberi kepastian hukum kepada
publik yang memenuhi prinsip PASTI.

1.4. Profil Organisasi


Cikal Bakal Direktorat Jenderal Imigrasi ada sejak masa Hindia- Belanda.
Pada tahun 1913 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk kantor Sekretaris
Komisi Imigrasi yang bertugas mengatur arus kedatangan warga asing ke wilayah
Hindia Belanda. Seiring tugas dan fungsinya yang terus berkembang, pada tahun
1921 Sekretaris Komisi Imigrasi berubah menjadi Immigratie Dients (Dinas
Imigrasi).

Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, kebijakan keimigrasian yang


ditetapkan adalah politik pintu terbuka (opendeur politiek). Melalui kebijakan ini,
pemerintah Hindia Belanda membuka kesempatan bagi orang asing untuk masuk,
tinggal, dan menjadi warga Hindia Belanda. Tujuan utama dari kebijakan imigrasi
“pintu terbuka” sendiri adalah untuk memperoleh sekutu dan investor dari
berbagai negara dalam rangka mengembangkan ekspor komoditas perkebunan di
wilayah Hindia Belanda. Selain itu, keberadaan warga asing juga dapat
dimanfaatkan untuk bersama- sama mengeksploitasi dan menekan penduduk
pribumi.

Peristiwa yang cukup penting terjadi pada era revolusi kemerdekaan


Indonesia. Imigrasi yang sejak semula di bawah Departemen Kehakiman, pada
tahun 1947 pernah beralih menjadi di bawah kekuasaan Departemen Luar Negeri.
Selain itu, untuk mengatasi kevakuman hukum, peraturan perundang-undangan
keimigrasian produk pemerintah Hindia Belanda harus dicabut dan digantikan
dengan produk hukum yang selaras dengan jiwa kemerdekaan.

Memasuki masa Orde Baru, sekitar tahun 1978 untuk pertama kalinya
dibangun sistem komputerisasi di Direktorat Jenderal Imigrasi, sedangkan
penggunaan komputer pada sistem informasi keimigrasian dimulai pada tanggal 1
Januari 1979. Pada masa ini pula dibuat Undang-Undang Keimigrasian yang baru
yaitu Undang Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
9
Republik Indonesia Nomor 3474), yang disahkan oleh DPR pada tangal 4 Maret
1992.

Sementara itu globalisasi informasi membuat dunia menyatu tanpa batas,


mendorong negara-negara maju (WTO) untuk menjadikan dunia berfungsi sebagai
sebuah pasar bebas mulai tahun 2000, serta mengutamakan perlindungan dan
penegakam HAM serta demokratisasi. Tugas keimigrasian saat ini semakin berat
seiring dengan semakin maraknya masalah terorisme dan pelarian para pelaku
tindak pidana ke luar negeri. Untuk mengatasi dinamika lingkungan strategis yang
bergerak semakin cepat, paradigma fungsi keimigrasian juga diubah. Jika
sebelumnya paradigma fungsi keimigrasian dalam pelaksanaan Undang Undang
Nomor 9 Tahun 1992 lebih menekankan efisiensi pelayanan untuk mendukung isu
pasar bebas yang bersifat global, namun kurang memperhatikan fungsi penegakan
hukum dan fungsi sekuriti, mulai pada era ini diimbangi dengan fungsi keamanan
dan penegakan hukum.

Direktorat Jenderal Imigrasi adalah unsur pelaksana yang berada di bawah


dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal
Imigrasi menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan kebijakan di bidang penegakan hukum dan keamanan
keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan
kerja sama luar negeri keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang penegakan hukum dan keamanan
keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan negara dan
kerja sama luar negeri keimigrasian, dan teknologi informasi keimigrasian;

3. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penegakan hukum dan


keamanan keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian, perlintasan
negara dan kerja sama luar negeri keimigrasian, dan teknologi informasi
keimigrasian;
4. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penegakan
hukum dan keamanan keimigrasian, pelayanan dan fasilitas keimigrasian,

10
perlintasan negara dan kerja sama luar negeri keimigrasian, dan teknologi
informasi keimigrasian;
5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi; dan
6. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

1. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

Masyarakat memperoleh kepastian hukum.


Visi :
Misi : 1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang
berkualitas;
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan
perlindungan HAM;
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi
Kementerian Hukum dan HAM; serta
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM
yang profesional dan berintegritas.

2. Tata Nilai Organisasi

Direktorat Jenderal Imigrasi adalah unsur pelaksana yang berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang menjunjung tinggi tata nilai organisasi "P-A-S-T-I":

A. Profesional: Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat


yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan
bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi;

B. Akuntabel: Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah


dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku;
C. Sinergi: Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
11
terbaik, bermanfaat, dan berkualitas;
D. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
E. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya

1. Struktur Organisasi

Dalam pendelegasian dan penyelenggaraan pelaksanaan tugas,


Direktorat Jenderal Imigrasi terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal dan
6 (empat) Direktorat.

Direktorat Jenderal Imigrasi

Sekretariat Direktorat
Jenderal

Direktorat Direktorat
Direktorat Lalu Direktorat izin Direktorat Pengawasan Direktorat Sistem dan
Lintas Tinggal Intelijen dan Kerja Sama Teknologi
Keimigrasian Keimigrasian Keimigrasian Penindakan Keimigrasian Informasi
Keimigrasian Keimigrasian

Gambar 1 - Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi

Penulis saat ini ditempatkan pada Direktorat Sistem dan Teknologi


Informasi Keimigrasian yang mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan
teknologi informasi keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi. Direktorat Sistem dan Teknologi
Informasi Keimigrasian menyelenggarakan fungsi:

12
1) penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang sistem dan
teknologi informasi keimigrasian;

2) perencanaan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi


keimigrasian;

3) penyusunan standardisasi di bidang sistem dan teknologi informasi


keimigrasian;

4) pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang sistem dan


teknologi informasi keimigrasian;

5) pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan sistem dan teknologi


informasi keimigrasian;

6) pelaksanaan kerja sama dan pemanfaatan teknologi informasi


keimigrasian;

7) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang sistem dan teknologi


informasi keimigrasian; dan

8) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta evaluasi dan
penyusunan laporan di lingkungan Direktorat Sistem dan Teknologi
Informasi Keimigrasian.

13
Secara spesifik, Penulis ditempatkan di subdirektorat pemeliharaan
dan pengamanan yang bertugas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, perencanaan dan pengembangan,
standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemeliharaan,
pengamanan dan pengawasan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian
yang telah digelar serta memastikan keberfungsian sistem.

Keimigrasi Gambar 2 - Struktur Organisasi Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi

14
1.5. Ruang Lingkup
Pelaksanaan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu aneka
dengan ruang lingkup tugas dan fungsi yaitu :
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Penulisan ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Sasaran Kinerja
Pegawai dan Inisiatif sendiri atas persetujuan pimpinan, yaitu :
a. Mempelajari dan mengkaji karakteristik, spesifikasi teknis dan hal - hal yang
terkait kesisteman, pemeliharaan dan pengamanan SIMKIM dalam rangka
penyusunan konsep perbaikan kinerja Subdit Harman Wilayah III dalam
bentuk rapat dan workshop.
2. Kegiatan inisiatif sendiri
1. Menyampaikan rencana kegiatan pembuatan buku panduan penyelesian
permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk kategori spri dan paspor
kepada pimpinan.
2. Membuat form design dan template buku panduan
3. Melakukan inventarisasi permasalahan yang ada pada aplikasi helpdesk sesuai
dengan kategorinya.
4. Membuat format buku panduan
5. Membuat buku panduan permasalahan pada aplikasi helpdesk kategori spri
6. Menyimpan buku manual yang sudah selesai di buat ke media penyimpanan
Google Drive

1.6. Data Diri Peserta


a. Peserta
Nama : Sani Abdurahman A.Md.
NIP : 198911202019011001
Pangkat/Gol. Ruang : Pengatur (II/c)
Jabatan : Pengelola data
Unit Kerja : Direktorat Jenderal Imigrasi
b. Mentor
Nama : Martson Hasudungan Sihaloho S.Kom
NIP : 197503211999031001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Tingkat I (III/d)

15
Jabatan : Kasi Pemeliharaan dan Pengamanan
Wilayah III
Unit Kerja : Direktorat Jenderal Imigrasi

c. Coach
Nama : Muhamad Arief Hamdi, A.Md.Im.,
S.H.,MAP
NIP : 19830311 200112 1 002
Pangkat/Gol. Ruang : Penata (III/c)
Jabatan : Asisten Ahli
Unit Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Hukum dan Ham

1.7. Lembar Konfirmasi


Persetujuan Coach dan Mentor
Coach, Mentor,

Muhamad Arief Hamdi, A.Md.Im, S.H., Martson Hasudungan Sihaloho S.Kom


MAP. NIP. 197503211999031001
NIP. 198303112001121002

1.8. Judul
“Panduan Penyelesian Permasalahan Kesisteman Pada Aplikasi Helpdesk Kategori
SPRI ”

16
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil;
4. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2015-2019
5. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;

2.2. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-
aspek akuntabilitas antara lain:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks
ini, setiap individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan
berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan dan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap

17
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
4. Akuntabilitas konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung
jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi
tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Nasionalisme
Nasionalisme pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
(Lembaga Administrasi Negara,2015). Sedangkan menurut Latief (2015)
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme sangat
penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.

3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tugas maupun tanggung jawab
pelayanan public (Kumorotomo, 2015). Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi
etika publik:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik. Oleh karena
itu, etika publik mengarahkan analisa politik sosial budaya (polsosbud)

18
dalam perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik dengan
memperhitungkan interaksi antara nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh lembaga-lembaga publik.

2) Dimensi Modalitas
Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan
korup menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan
penyalahgunaan kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas
pejabat publik, kurangnya partisipasi dan lemahnya pengawasan.

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik


Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau
kecurangan. Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai
dengan nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral
yang tercermin dalam kesederhanaan hidup. Integritas publik juga
dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan
moral yang diterima masyarakat.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain
mengedepankan komitmen terhadap kualitas pelayanan, memberikan kepuasan
pelayanan kepada publik serta memunculkan kreatifitas dan inovasi di dalam
pelayanan kepada publik (Yuniarsih dan Muhammad Taufiq, 2015).`

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara dan
masyarakat baik secara langsung maupun tidak (Komisi Pemberantasan
Korupsi, 2015).

19
2.3. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemenn ASN terdiri dari manajemen PNS dan manajemen PPPK dan
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat, dan jabatan,
pengembangan karir, pola karir, promosi, mutase, penilaian kinerja, penggajian,
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari
tua, dan perlindungan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administrasi yang di sediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
3. Whole Of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.

20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi Permasalahan/Isu


Adapun beberapa isu yang ditemukan selama penulis bekerja di pemeliharaan dan
pengamanan wilayah III, Subdirektorat Pemeliharaan dan Pengamanan, Direktorat Sistem
dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi antara lain:

Dampak Jika Isu Tersebut Tidak


No. Sumber Isu Isu/Permasalahan
dipecahkan
1 Pembuatan buku panduan Belum tersedianya buku Terjadinya kesalahan yang di
penyelesaian permasalahan panduan penyelesaian lakukan oleh petugas pada saat
pada aplikasi helpdesk permasalahan penyelesaian permasalahan
kategori spri kesisteman pada aplikasi seputar spri dan paspor.
helpdesk kategori spri Apabila terdapat case baru
mengenai permasalahan spri,
petugas harus melihat catatan
pribadinya sehingga membuat
waktu penyelesaian
permasalahannya lama.

2 Monitoring ceklist perangkat Belum optimalnya Terjadinya kekeliruan pada saat


hardware dan infrastruktur laporan bulanan ceklist pengecekan ceklist sarana dan
bagunan pada DRC Bali perangkat hardware dan prasarana di DRC Bali oleh
infrastruktur bangunan petugas piket.
3 Monitoring kondisi suhu Belum adanya form Apabila tidak dilakukan
server pada pusat data ceklist suhu server harian pengecekan suhu secara rutin
keimigrasian 1 di Direktorat yang di lakukan oleh maka berdampak pada
sistem dan teknologi petugas piket di pusat kerusakan mesin ac server yang
informasi keimigrasian data keimigrasian 1 ada di pusdakim 1

21
1. Pemilihan isu
Jika dilihat dari isu organisasi pada tabel diatas, kita dapat menentukan isu dengan
tingkat prioritas tertinggi dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness
and Growth). Metode ini menggunakan penilaian tingkat kepentingan/ prioritas dari
skala 1-5 dan isu dengan skor tertinggi ditetapkan menjadi core issue. Definisi dari
metode USG dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Urgency dilihat dari seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
2. Seriousness menunjukkan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
3. Growth memberikan pemahaman seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya
Berdasarkan metode tersebut, Penulis mencoba untuk menilai kualitas isu yang akan
Penulis angkat dalam tabel di bawah ini:

KRITERIA
No. Isu/Permasalahan TOTAL
U S G

Belum tersedianya buku panduan penyelesaian


1 5 4 5 14
permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk kategori
spri
Belum Optimalnya laporan bulanan ceklist perangkat hardware
2 4 3 5 12
dan infrastruktur bangunan
Belum adanya form ceklist suhu server harian yang dilakukan
3 4 4 3 11
oleh petugas piket di pusat data keimigrasian 1
1=Sangat Penting, 2=Kurang Penting, 3=Cukup Penting, 4=Penting, 5=Sangat Penting

Berdasarkan analisis permasalahan menggunakan metode USG diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa yang menjadi core issue adalah belum adanya buku panduan
penyelesaian permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk kategori spri dan paspor.
Dampak yang akan terjadi jika hal tersebut tidak dipecahkan adalah:
1. terjadinya kesalahan yang di lakukan oleh petugas pada saat penyelesaian
permasalahan seputar spri,

22
2. apabila terdapat permasalahan yang baru petugas harus melihat catatan
pribadinya sehingga membuat waktu penyelesaiannya menjadi lama.

2. Gagasan Pemecahan Isu


Dari permasalahan/isu diatas, perlu dilakukan beberapa langkah
pemecahan masalah antara lain:
1. Menyampaikan rencana kegiatan pembuatan buku panduan penyelesian
permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk kategori spri kepada
pimpinan.
2. Membuat format design dan template buku panduan.
3. Melakukan inventarisasi permasalahan yang ada pada aplikasi helpdesk sesuai
dengan kategorinya.
4. Membuat buku panduan permasalahan pada aplikasi helpdesk kategori spri
5. Menyimpan buku manual yang sudah selesai ke media penyimpanan Google
Drive.
6. Melakukan Sosialisasi mengenai buku panduan spri ke petugas di subdirektorat
pemeliharaan dan pengamanan.

23
3.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

PANDUAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN KESISTEMAN PADA APLIKASI HELPDESK KATEGORI SPRI DI


SUBDIREKTORAT SITEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN,
DIREKTORAT SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI KEIMIGRASIAN

Unit Kerja : Seksi Pemeliharaan dan Pengamanan Wilayah III, Subdirektorat Pemeliharaan dan Pengamanan,
Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi.

Identifikasi Isu : 1. Belum tersedianya buku panduan penyelesaian permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk
kategori spri di subdirektorat pemeliharaan dan pengamanan .
2. Belum optimalnya laporan bulanan ceklist perangkat hardware dan infrastruktur bangunan.
3. Belum adanya form ceklist suhu server harian yang di lakukan oleh petugas piket di pusat data
keimigrasian 1.

Isu yang Diangkat : Belum tersedianya buku panduan penyelesaian permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk
kategori spri .

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan buku panduan penyelesaian permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk untuk
kategori spri dengan format pdf.

21
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Kontribusi
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No. Sumber Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Inisiatif Menyampaikan 1. Mengajukan Diperolehnya Akuntabilitas: Berkontribusi Sinergi:
Sendiri rencana kegiatan rancangan Persetujuan dan izin Saya akan melaksanakan terhadap misi Adanya kerja sama
pembuatan buku kegiatan Pelaksanaan progam kegiatan yang sudah di Kementrian antara bawahan
panduan aktualisasi aktualisasi dari berikan kepada saya oleh Hukum dan HAM dengan atasan seta
penyelesian kepada mentor. pimpinan. atasan dengan sebaik- “Mewujudkan dengan pegawai
permasalahan baiknya dan penuh aparatur lainnya.
kesisteman pada 2. Berdiskusi Adanya masukan dan tanggung jawab Kementerian
aplikasi helpdesk arahan mengenai Hukum dan HAM
tentang rencana Akuntabel:
kategori spri rancangan aktualisasi. Nasionalisme: yang profesional
kepada pimpinan kegiatan, waktu dan berintegritas”. Bertanggung jawab
Semua masukan yang
pelaksanaan, dan atas kegiatan
diberikan kepada saya
sasaran kegiatan
yang akan oleh atasan untuk
Transparan:
membuat rancangan ini
diaktualisasikan keterbukaan
lebih baik akan saya
informasi yang
terima dengan baik.
3. Meminta jelas dengan atasan
persetujuan Komitmen mutu : dan teman sesama
atasan langsung Dengan adanya jadwal dan pegawai.
terkait rancangan target kerja yang jelas,
aktualisasi maka pekerjaan yang akan
saya lakukan menjadi
efektif dan efisien

22
Whole of
Government:
Terjalinnya kerja sama
antara pegawai dan
atasannya

2 Inisiatif Membuat format 1. Mencari format Didapatkan format Komitmen Mutu: Berkontribusi Inovasi:
sendiri design cover dan design cover dan design cover buku Saya akan membuat Desain terhadap misi Membuat
template buku template buku panduan yang format buku secara teliti dan
Kementrian pembaharuan menuju
panduan panduan yang sesuai. cermat. Hukum dan HAM perbaikan.
menarik. “Mewujudkan
2. Meminta Diperoleh Etika Publik: aparatur
persetujuan dari persetujuan dari Saya akan berkonsultasi Kementerian
atasan terkait atasan mengenai kepada atasan dengan sopan Hukum dan HAM
dengan format format buku santun dan berkomunikasi yang profesional
buku panduan panduan tersebut. yang baik. dan berintegritas”.

Dokumentasi (foto)

3 Inisiatif Melakukan 1. Masuk ke Diperolehnya akses Akuntabilitas: Berkontribusi Akuntabel:


sendiri inventarisasi Aplikasi masuk ke Aplikasi Ketika Melakukan terhadap misi Adanya bukti laporan
permasalahan Helpdesk dan Helpdesk pemisahan data tiket sesuai Kementrian yang sudah jadi dan
yang ada pada memasukan kategori saya lakukan Hukum dan HAM disetujui.
aplikasi username serta dengan teliti agar tidak “Mewujudkan
helpdesk sesuai password Diperoleh terjadi kesalahan. aparatur Profesional:
dengan 2. Melakukan daftar/list Kementerian Mengerjakan
kategorinya pemisahan data permasalahan sesuai Hukum dan HAM pekerjaan dengan
tiket kusus dengan kategori spri yang profesional cermat dan tekun.
untuk kategori dalam format excel dan berintegritas”.
spri

23
3. Mengidentif
ikasi tiket Tersedianya data Nasionalisme:
permasalahan sebanyak 7 Segala masukan yang telah
spri berdasarkan permasalahan yang diberikan oleh Atasan untuk
tiket akan di buat buku menyempurnakan rancangan
permasalahan panduan aktualisasi saya terima
yang sering berdasarkan dengan baik.
muncul permasalahan yang
4. Menetapkan sering di laporkan Komitmen Mutu:
Mengelola data
jumlah dari Aplikasi
permasalahan dengan
permasalahan Helpdesk
cermat, cepat, akurat,
yang akan di serta efektif dan efisien.
buatkan buku
panduan Didapatkan
Etika Publik:
5. Meminta saran persetujuan dari Saya akan berkonsultasi
dan masukan dari atasan kepada atasan dengan sopan
atasan terkait santun dan berkomunikasi
dengan yang baik.
permasalahan
yang akan di ambil
untuk dibuat buku
panduan

24
4 Inisiatif Membuat buku 1. Melakukan Tersedianya folder Anti Korupsi: Berkontribusi Sinergi:
sendiri panduan wawancara kepada hasil screenshoot Tepat waktu dalam terhadap misi Adanya hubungan
permasalahan senior terkait cara tahapan pembuatan buku panduan Kementrian kerjasama yang
pada aplikasi penyelesaian penyelesaian Hukum dan HAM dilakukan penulis
helpdesk permasalahan spri permasalahan sputar “Mewujudkan dengan senior dalam
kategori spri 2. Menggunakan spri. aparatur menentukan alur
aplikasi snipping Kementerian penyelesaian
tool untuk Komitmen Mutu: Hukum dan HAM permasalahan seputr
melakukan Tersedianya buku Saya mengetik buku yang profesional spri
screenshoot kasus panduan sesuai panduan secara rapi dan dan berintegritas”.
permasalahan serta dengan design meminimalisir kesalahan
langkah-langkahnya format yang sudah pengetikan. Inovasi:
pada halaman di setujui oleh Membuat
aplikasi SPRI dan pimpinan. pembaharuan menuju
aplikasi Helpdesk perbaikan dengan
3. Menyimpan hasil membuat buku
screenshoot secara Adanya masukan dan panduan yang menarik
terpisah sesuai arahan mengenai buku
dengan case panduan yang sudah
permasalahannya selesai.
4. Membuat buku
panduan sesuai
dengan format
yang sudah di
setujui oleh atasan.
5. Membuat
langkah-langkah
cara
penyelesaian
tiap
permasalahan
dengan
melakukan
25
6. Melaporkan
kepada atasan
untuk buku
panduan yang
sudah selesai.
7. Meminta saran
dan pendapat
kepada atasan
mengenai buku
panduan yang
sudah selesai.

5 Inisiatif Menyimpan 1. Meminta Diperoleh Akuntabilitas: Berkontribusi Transparan:


sendiri buku manual persetujuan dari persetujuan izin dari Tersedianya file buku terhadap misi keterbukaan
yang sudah atas langsung pimpinan untuk panduan yang bisa di akes Kementrian informasi yang jelas
selesai ke media terkait dengan menyimpan file oleh pegawai di lingkungan Hukum dan HAM dengan atasan dan
penyimpanan rencana buku paduan subdirektorat pemeliharaan “Mewujudkan teman sesama
Google Drive penyimpanan buku tersebut. dan pengamanan aparatur pegawai.
panduan ke media Kementerian
penyimpanan Hukum dan HAM Inovasi:
google drive yang profesional Membuat
2. Melakukan Tersedianya link dan berintegritas”. pembaharuan menuju
upload file ke untuk mendownload perbaikan.
google drive file buku panduan

26
3. Membuat link
untuk di bagikan
ke petugas di
lingkungan
subdirektorat
pemeliharaan
dan
pengamanan.

6 SKP Melakukan 1. Meminta Diperoleh izin untuk Etika Publik: Berkontribusi Profesional:
Sosialisasi persetujuan dari melakukan Saya akan memberikan terhadap misi Tercapainya
mengenai buku atas langsung sosialisasi di sosialisasi mengenai buku Kementrian pemahaman rekan
panduan spri ke terkait dengan lingkungan panduan spri kepada rekan Hukum dan HAM kerja dan senior
petugas di sosialisasi yang subdirektorat kerja “Mewujudkan dalam penggunaan
subdirektorat akan di lakukan. Pemeliharaan dan dan senior dengan sopan aparatur buku panduan
pemeliharaan 2. Melakukan Pengamanan dan jelas. Kementerian penyelesaian
dan sosialisasi kepada Hukum dan HAM permasalahan spri
pengamanan. pegawai di yang profesional
subbdirektorat Jadwal sosialisasi dan berintegritas”.
pemeliharaan dan pengenalan buku
pengamanan. panduan
penyelesaian spri
kepada rekan kerja
dan senior

Dokumentasi (foto)

27
3.3. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan selama 30 (tiga puluh) hari
dimulai sejak 17 Oktober s/d 25 November 2019.
Minggu ke
NO Kegiatan
I II III IV
1 Menyampaikan rencana kegiatan pembuatan buku panduan
penyelesian permasalahan kesisteman pada aplikasi helpdesk
kategori spri kepada pimpinan
2
Membuat format buku panduan
3 Melakukan inventarisasi permasalahan yang ada pada aplikasi
helpdesk sesuai dengan kategorinya
4 Membuat buku panduan permasalahan pada aplikasi helpdsk
kategori spri
5 Menyimpan buku manual yang sudah selesai ke media penyimpanan
Google Drive
6 Melakukan Sosialisasi mengenai buku panduan spri ke petugas di
subdirektorat pemeliharaan dan pengamanan
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta: LAN, 2015
_______ , Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan
Golongan III, Jakarta: LAN, 2015
________, Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
LAN, 2015
________, Habituasi, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: LAN, 2017
________, Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Jakarta: LAN, 2015
________, Manajemen Aparatur Sipil Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta:
LAN, 2017
________, Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Jakarta: LAN, 2015
________, Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: LAN, 2017
________, Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: LAN, 2017

Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5494.
________, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63.
__________, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 tahun 2015 tentan
Organisasi dan tata kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186.
__________, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Tahun 2015-
2019, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 653.
__________, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1441.
__________, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1800.

30

Anda mungkin juga menyukai