Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Agus Abadi
Berat bayi lahir rendah ( BBLR) , adalah istilah untuk bayi yang lahir terlalu kecil
( dalam ukuran berat ).
Persalinan preterm adalah istilah yang digunakan untuk persalinan yang terjadi terlalu
awal ( dalam ukuran waktu/usia hamil ).
Pada tahun 1872 setiap bayi lahir tidak pernah ditimbang. Ranson ( 1900 )
mengemukakan bahwa di USA saat itu beribu-ribu bayi lahir prematur, sebagian besar
mati begitu saja tanpa tindakan-tindakan penyelamatan yang berarti.
Dengan kemajuan ilmu diabad 20, maka kita makin sadar bahwa bayi-bayi preterm
memerlukan perawatan khusus , dibuktikan dengan pengembangan dibidang
perawatan intensif neonatal. Prematuritas ini menjadi masalah nasional oleh karena
memberikan kontribusi pada kematian bayi yang cukup tinggi , padahal kematian bayi
ini menjadi tolok ukur untuk sistem pelayanan kesehatan secara international.
Sebagai contoh tahun 1993 , USA menempati urutan ke 22 setelah Jepang, Singapura,
Jerman dan sebagian besar negara -negara Skandinavia ( Paneth 1995 ).
Negara-negara yang mempunyai angka persalinan preterm yang cukup tinggi makin
tinggi pula angka kematian bayinya.
Tahun 1994 di USA ditemukan 31000 bayi meninggal, dimana 63% meninggal dalam
4 minggu pertama kelahiran ( 0-27 hari ) dan prematuritas memberikan kontribusi
paling sedikit 2/3 dari kematian bayi ini.
Definisi
Tahun 1935 Akademi Pediatric Amerika mendefinisikan prematuritas adalah kelahiran
hidup bayi dengan berat < 2500 gram ( Cone 1985 ). Kriteria ini dipakai terus secara
luas ,sampai tampak bahwa ada perbedaan antara usia hamil dan berat lahir yang
disebabkan adanya hambatan pertumbuhan janin.
WHO 1961 menambahkan bahwa usia hamil sebagai kriteria untuk bayi prematur
adalah yang lahir sebelum 37 minggu dengan berat lahir dibawah 2500 gram.
ACOG 1995 mengusulkan bahwa persalinan preterm apabila bayi lahir sebelum usia
37 minggu. Dengan perbaikan perawatan pada bayi prematur maka kelompok
kerjasama pengobatan steroid antenatal ( 1981 ) melaporkan bahwa morbiditas dan
mortalitas terbesar pada bayi yang lahir preterm adalah pada usia hamil dibawah 34
minggu.
Pengelompokan bayi-bayi yang lahir preterm antara lain :
- Low Birth Weight ( LBW ) bila berat lahir < 2500 gram
- Very Low Birth Weight ( VLBW ) bila berat lahir < 1500 gram.
- Extreemly Low Birth Weight ( ELBW ) bila berat lahir < 1000 gram.
Dari pandangan usia hamil janin bisa lahir preterm, term dan post term. Sedangkan
dari sudut pandang berat lahir maka janin bisa lahir AGA ( Appropriate for
Gestational Age )
, SGA ( Small for Gestational Age ) dan LGA ( Large for Gestational Age ).
SGA yang lahir dibawah 10 persentile disebut juga IUGR ( Intra Uterine Growth
Retardation ). Dalam 5 tahun terakhir ini istilah “ retardasi “ telah dirubah menjadi “
restriksi “ oleh karena retardasi lebih ditekankan untuk mental.
LGA adalah bayi yang lahir diatas 90 persentile , sedangkan bayi yang lahir diantara
10-90 persentile disebut dengan AGA.
Permasalahan.
Yang menjadi masalah dalam persalinan preterm adalah :
1. Seberapa jauh kemampuan seorang ahli kebidanan dalam mengupayakan agar bayi
yang lahir tersebut mempunyai kemampuan hidup yang cukup tinggi diluar rahim
dengan jalan : - menunda persalinan sehingga mencapai usia hamil yang cukup
bulan.
- pemberian obat-obat untuk memacu kematangan paru janin
didalam
rahim.
- merencanakan cara persalinan preterm yang tepat.
2. Seberapa jauh kemampuan seorang neonatologist merawat bayi yang lahir preterm
antara lain dengan upaya-upaya :
- perawatan intensif untuk bayi prematur yang baru lahir ( NICU ).
- pemberian obat-obat yang mampu menanggulangi komplikasi kegagalan
napas pada bayi ( RDS ), misalnya pemberian surfaktan intratracheal pada
neonatus preterm.
3. Seberapa besar dana yang diperlukan untuk merawat bayi-bayi yang lahir
preterm ,
dengan perencanaan perawatan intensif neonatus.
4. Seberapa jauh kemampuan kita untuk menanggulangi masalah-masalah yang
berkaitan dengan kualitas hidup bayi - bayi yang berhasil diselamatkan baik
akibat
dari kondisi yang berkaitan dengan prematuritas maupun akibat dari perawatan
yang
dilakukan dirumah sakit.
Dengan kemajuan dalam perawatan intensif neonatus maka makin tinggi
kemungkinan hidup bayi-bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) terutama
dengan berat lahir yang sangat rendah ( Copper 1993 ).
Dari semua indikator yang telah diteliti diatas maka indikator klinis (kontraksi uterus
dan penipisan servik) dan indikator laboratorik sederhana (lekosit serum) merupakan
indikator yang sangat bermanfaat oleh karena murah dan sangat mudah dilaksanakan
di lapangan dibanding dengan pemeriksaan biokimiawi ( sitokin ) yang sangat mahal
dan tidak selalu bisa diperiksa disetiap tempat. Penggunaan kombinasi dari 2 atau
lebih indikator diatas akan meningkatkan nilai prediksi untuk terjadinya persalinan
preterm.
Tabel 1. Risiko relatif dan nilai prediksi positip indikator tunggal (Abadi, 2000).
4. Cara persalinan.
Upayakan persalinan preterm yang aman dan non traumatis serta perawatan intesif
untuk bayi prematur. Cara persalinan yang dianjurkan adalah spontan pervaginam
atau
SC atas indikasi obstetrik yang ada ( kelainan letak , gawat janin).