Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

ETNOMATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK


PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI SMK
BIDANG TEKNOLGI

JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Maulida Yulianti

NIM 12313244010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... (Maulida Yulianti) 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS


ETNOMATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI SMK BIDANG
TEKNOLOGI
THE DEVELOPMENT OF LEARNING AIDS BASED ON ETHNOMATHEMATICS WITH SCIENTIFIC APPROACH
FOR LEARNING GEOMETRY AT TECHNOLOGY MAJOR OF VOCATIONAL SCHOOL

Oleh: Maulida Yulianti, (maulidayulianti@gmail.com), Marsigit (marsigitina@gmail.com), Endah Retnowati


(e.retno.uny@gmail.com); Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS berbasis etnomatematika dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran matematika
pada materi geometri SMK bidang teknologi. Ada tiga aspek kualitas yang diteliti yaitu kevalidan, kepraktisan
dan keefektifan.
Hasil pengembangan ditujukan untuk siswa SMK Bidang Teknologi, dan sebagai subjek coba produk
adalah peserta didik kelas X TL 3 dan guru mata pelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Pengembangan
perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi
analysis, design, development, implementation dan evaluation. Penilaian kevalidan RPP dan LKS dilakukan
oleh dosen ahli materi, ahli desain, dan guru mata pelajaran dengan mengisi instrumen validitas. Penilaian
kepraktisan dilakukan oleh guru mata pelajaran dan peserta didik dengan mengisi angket respon. Penilaian
keefektifan LKS dilakukan dengan analisis nilai sikap, keterampilan dan tes hasil belajar sedangkan keefektifan
RPP dilakukan dengan observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika yang diangkat dari budaya Candi Borobudur yang
dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran RPP dan LKS, masing-masing memiliki nilai kevalidan 3,73
dan 3,91 (dari nilai maksimal 5). Kemudian perangkat pembelajaran juga praktis dipakai (skor 4,10 dari
maksimal 5), dan efektif untuk pembelajaran 54,17 persen dalam segi pemahaman siswa setelah mempelajari
LKS dan 79,68 persen untuk keterlaksanaan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang disusun.

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, ethnomatematika, pendekatan saintifik, geometri.

Abstract
This research was aimed to describe the quality of learning aids such as lesson plan and worksheets
developed based on ethnomathematics. The lesson used a scientific approach to learn on geometry for
vocational class of technology. There were three aspect of quality investigated. These were validity, practicality
and effectiveness.
The learning aids were developed for technology major of vocational school students and the subject of
product testing were students of class X TL 3 and the mathematics teacher at SMK Negeri 3 Yogyakarta,
Indonesia. This development of learning aids used ADDIE model that includes five steps: analysis, design,
development, implementation, and evaluation. The assessment of validity of lesson plan and worksheet was
done by expert lecturer of the media development, expert lecture of instructional design, and mathematics
teacher. The assessment of practicality was done by mathematics teacher and student. The effectiveness of
worksheet was seen from the learning outcomes and the effectiveness of lesson plan was observed during the
learning process.
The result of this research showed that Candi Borobudur as an ethnomathematics object which was
developed into lesson plan and worksheet had validity score 3,75 and 3,91 (both of the maximum value 5)
respectively. Then, it was shown to be easily used (score 4,10 from maximum 5), and effective for learning
54.17 percent of students understanding after learning worksheet, and 79,68 percent of developed lesson plan
could be implemented.

Keywords: learning tools, ethnomathematics, scientific approach, geometry


2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ...
PENDAHULUAN its overall content, its direction of movement,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana respond to the pressures of society.”
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Dalam pembelajaran matematika, peserta
pembelajaran agar peserta didik secara aktif didik akan sering berinteraksi dengan angka dan
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki simbol yang bersifat abstrak (Hersh, 1994:12). Hal
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, ini seringkali mengakibatkan peserta didik kesulitan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta dalam memahami matematika. Khususnya di SMK
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, lebih konsentrasi kepada materi sesuai jurusan yang
bangsa dan Negara (Undang-Undang No. 20 tahun di ambil, motivasi peserta didik juga kurang untuk
2003). Pendidikan di Indonesia sekarang belajar pelajaran yang bukan pelajaran penjurusan.
menggunakan Kurikulum 2013 yang disarankan Dengan demikian, perlu ada strategi khusus untuk
untuk mengintegrasikan budaya bangsa Indonesia membuat pembelajaran matematika lebih menarik
agar membangun kehidupan bangsa yang lebih baik agar memotivasi peserta didik di SMK dan
di masa depan. kemudian meningkatkan hasil belajarnya.
Kurikulum 2013 mengembangkan Pembelajaran akan lebih baik jika
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi (RPP) sistematis dan lengkap, dengan pendekatan
dan memahami budaya Indonesia yang diperlukan pembelajaran, model pembelajaran, media
bagi kehidupannya. Mempersiapkan peserta didik pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi (Majid, 2004). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kepedulian para pendidik. Melalui kurikulum, (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
kehidupan generasi muda bangsa, tugas dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi lebih kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
terarah. mencapai Kompetensi Dasar (KD). Silabus
Matematika adalah salah satu mata pelajaran merupakan acuan penyusunan kerangka
wajib di sekolah. Berdasarkan Suherman, dkk. pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
(2003) matematika merupakan ilmu tentang pelajaran.(UU No. 65 Tahun 2013)
hubungan antara bilangan dan prosedur operasional Selain Silabus dan RPP, perangkat
yang digunakan dalam penyelesaian masalah pembelajaran yang lain yang diperlukan dalam
mengenai bilangan. Matematika berperan penting mengelola proses belajar mengajar adalah Lembar
dalam kehidupan sosial, karena sering digunakan Kegiatan Siswa (LKS). LKS bertujuan untuk
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, matematika membantu peserta didik untuk menemukan konsep.
itu sendiri juga merupakan produk budaya, seperti LKS berisi petunjuk-petunjuk yang mengarahkan
yang dinyatakan oleh Hersh, (1994:15-16), peserta didik dalam proses penyelesaikan suatu
“Mathematics is a cultural product, in the sense that permasalahan.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... (Maulida Yulianti) 3
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan kelas X. Kompetensi dasar yang terkait adalah
dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang nomor 3.13 dan 3.14; yaitu menentukan dan
digunakan adalah pembelajaran berbasis student menghitung jarak dan sudut yang terbentuk antara
centered. Kegiatan pembelajaran seperti itu titik, garis dan bidang (Permendikbud No. 60 tahun
diharapkan mampu memberdayakan semua potensi 2014).
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang Indonesia adalah negara kepulauan atau
diharapkan. Guru diharapkan bisa menjadi fasilisator sering juga disebut Nusantara. Terdapat beragam
yang baik serta dapat mengarahkan peserta didik suku bangsa, bahasa, seni dan budaya, hingga
untuk menemukan konsep secara mandiri ataupun kekayaan flora dan fauna di dalamnya. Khusus
berkelompok selama proses pembelajaran dengan dalam hal seni dan budaya, Indonesia menyimpan
menggunakan metode yang sesuai dalam Kurikulum banyak peninggalan sejarah yang bernilai seni
2013. tinggi, seperti Candi Borobudur. Dalam
Pada proses pembelajaran dalam kurikulum pembelajaran di sekolah, semua cerita tentang
2013, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kebudayaan Indonesia termasuk sejarah Candi
saintifik. Pendekatan saintifik menurut Borobudur hanya dipelajari dalam mata pelajaran
Permendikbud nomor 103 tahun 2013 merupakan Seni Budaya dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Padahal
pendekatan berbasis proses keilmuan yang budaya juga dapat dipelajari melalui matematika.
merupakan pengorganisasian pengalaman belajar Etnomatematika adalah mode, gaya dan
dengan urutan logis. Seperti yang dijelaskan dalam teknik menjelaskan, memahami dan menghadapi
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan lingkungan alam dan budaya dalam sistem budaya
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 tahun yang berbeda (D’Ambrosia (1994:234). Kajian
2014, proses pembelajaran dengan pendekatan etnomatematika dalam pembelajaran matematika
saintifik meliputi lima pengalaman belajar yaitu dapat mencakup segala bidang. Etnomatematika
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan menggunakan konsep matematika secara luas yang
mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik ini terkait dengan berbagai aktivitas matematika,
dilaksanakan dengan menggunakan modus meliputi aktivitas mengelompokkan, berhitung,
pembelajaran langsung atau tidak langsung sebagai mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain,
landasan dalam menerapkan berbagai strategi dan menentukan lokasi dan lain sebagainya
model pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar (D’Ambrosia, 1994:232).
yang ingin dicapai. “In coining the word ethnomathematics we
incurred, intentionally, in an etymological
Geometri merupakan salah satu materi
abuse: ethno stands for culture or cultural
pembelajaran yang masih dirasa sulit bagi peserta roots, mathema is the Greek root for
explaining, understanding, learning, dealing
didik. Hal ini terlihat dari nilai geometri siswa SMK
with reality, tics is a modified form of techné,
tergolong rendah dibandigkan nilai matematika yang which stands for arts, techniques or modes.
Thus ethno mathematics stands for distinct
lain. Pembelajaran geometri membutuhkan banyak
modes of explaining and copinrg with reality
contoh-contoh kontekstual untuk memahami dengan in different cultural and environmental
settings.” (D’Ambrosia, 1994:232)
lebih mudah. Pembelajaran geometri terdapat pada
4 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ...
Mengingat hal tersebut, perlu adanya Candi Borobudur merupakan salah satu objek
pengembangan perangkat pembelajaran yang budaya yang dapat dijadikan bahan ajar
menggunakan objek-objek budaya Borobudur pembelajaran matematika khususnya pada materi
tersebut untuk pembelajaran matematika, khususnya geometri, karena terdapat banyak bentuk-bentuk
pada materi geometri, agar peserta didik pun juga geometri yang dapat terlihat dari bentuk relief-relief
dapat mengenal budaya Indonesia saat mempelajari serta struktur bangunanya.
matematika. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas,
Perangkat pembelajaran perlu dikembangkan maka perlu dibuat perangkat pembelajaran berbasis
karena perangkat pembelajaran yang digunakan budaya (etnomatematika) dengan pendekatan
banyak yang belum diketahui nilai kevalidan, saintifik, khususnya pada pembelajaran matematika
kepraktisan dan keefektifannya. Selain itu, berkaitan materi geometri SMK bidang teknologi. .Setelah
dengan sumber belajar matematika terdapat perangkat pembelajaran dibuat, selanjutnya perlu
beberapa objek budaya di Indonesia yang dapat adanya pendeskripsian kualitas (kevalidan,
digunakan sebagai bahan ajar pada pembelajaran kepraktisan, keefektifan) (Mulyatiningsih, 2011:
matematika, tetapi belum banyak dimanfaatkan 182) dari perangkat pembelajaran yang telah
untuk pembelajaran di sekolah. dirancang dengan metode angket dan juga tes, agar
Di sekolah, budaya Indonesia diperkenalkan diketahui apakah perangkat pembelajaran telah
kepada peserta didik hanya pada saat mata pelajaran sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Kurikulum
seni budaya atau pada kegiatan ekstrakulikuler, 2013.
belum di pembelajaran matematika. Padahal, ada
objek budaya di Indonesia yang dapat digunakan METODE PENELITIAN
sebagai bahan ajar pada pembelajaran matematika Jenis Penelitian
khususnya materi geometri, yaitu Candi Borobudur. Penelitian ini merupakan penelitian
Candi Borobudur adalah objek budaya yang pengembangan dengan menggunakan metode
terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pengembangan model ADDIE (Assume, Design,
dunia. Candi Borobudur merupakan monumen Development, Implementation, Evaluation) (Dick
Buddha termegah dan kompleks stupa terbesar di and Carrey, 2009:13) yang bertujuan untuk
dunia yang diakui oleh UNESCO. Tidak hanya mengembangkan perangkat Pembelajaran berupa
megah dan besar, dinding Candi Borobudur RPP dan LKS berbasis etnomatematika dengan
dipenuhi pahatan sebanyak 2672 panel relief yang pendekatan saintifik pada materi geometri SMK
jika disusun berjajar akan mencapai panjang 6 km. bidang teknologi yang berkualifikasi baik dengan
Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha memperhatikan tiga aspek kualitas yaitu valid,
terbesar dan terlengkap di dunia, tak tertandingi praktis,dan efektif. Paradigma penelitian ini adalah
dalam nilai seni (Miksic, 2012:17). Borobudur tidak kualitatif sehingga mendeskripsikan hasil
hanya memiliki nilai seni yang teramat tinggi, karya pengembangan sesuai di mana hasil pengembangan
agung yang menjadi bukti peradaban manusia pada tersebut digunakan.
masa lalu ini juga sarat dengan nilai filosofis.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... (Maulida Yulianti) 5
Waktu dan Tempat Penelitian 4. Implementation
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran Pada tahap ini rancangan dan metode yang
2015-2016 sejak bulan Maret hingga April di SMK telah dikembangkan diimplementasikan pada
Negeri 3 Yogyakarta yang beralamat di Jl. RW. situasi yang nyata yaitu di kelas.
Monginsidi 2, Jetis, Yogyakarta DIY. 5. Evaluasi
Target/Subjek Penelitian Pada tahap ini dilakukan evaluasi lanjut
Subjek penelitian dalam penelitian untuk memperbaiki perangkat yang di-
pengembangan ini adalah peserta didik kelas X TL 2 kembangkan.
SMKN 3 Yogyakarta dan guru matematika SMK N Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
3 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
Prosedur observasi, metode angket dan juga metode tes.
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick dan 1. Metode Observasi
Carry (1996) (Dick and Carrey, 2009:13). Tahap Observasi dilakukan untuk
yang harus dilakukan pada penelitian dalam model memperoleh data-data pendukung. Observasi
ADDIE seperti yang dijelaskan oleh Mulyatiningsih yang dimaksud merupakan observasi
(2011: 179) adalah sebagai berikut: katerlaksanaan pembelajaran dan penilaian
1. Analysis sikap peserta didik. Pengumpulan data
Pada tahap ini, kegiatan utama adalah dilakukan dengan mengisi lembar observasi
menganalisis kebutuhan pengembangan keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh
model/metode pembelajaran baru dan guru matematika atau observer dan jurnal
menganalisis kelayakan dan syarat-syarat yang diisi oleh guru matematika selama
pengembangan model/metode pembelajaran proses pembelajaran.
baru. a. Lembar Penilaian Sikap Peserta Didik
2. Design Instrumen ini bertujuan untuk
Kegiatan ini merupakan proses sistematik mengetahui kualitas keefektifan
yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, berdasarkan penilaian guru dan peserta
merancang skenario atau kegiatan belajar didik. Lembar penilaian sikap peserta
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, didik disusun berdasarkan skala Likert
merancang materi pembelajaran dan alat dengan lima alternatif jawaban yaitu
evaluasi hasil belajar. Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-
3. Development kadang (KD), Pernah (P) dan Tidak
Development dalam model ADDIE berisi Pernah (TP).
kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam b. Lembar Observasi Keterlaksanaan
tahap pengembangan, kerangka yang masih Pembelajaran
konseptual tersebut direalisasikan menjadi Lembar observasi ini bertujuan
produk yang siap diimplementasikan. untuk menilai keterlaksanaan pem-
belajaran serta untuk mendapatkan data
6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ...
perbaikan RPP dan LKS yang 3) Angket Penilaian LKS oleh Guru
dikembangkan setelah dilakukan Matematika
pembelajaran. Lembar penilaian ini Angket penilaian LKS
disusun berdasarkan Skala Guttman diberikan kepada guru matematika.
dengan pilihan jawaban “Ya” dan Angket penilaian ini digunakan untuk
“Tidak”. mengetahui kualitas kevalidan LKS
2. Metode Angket yang dikembangkan berdasarkan
Terdapat tiga jenis angket yang kelayakan isi, kebahasaan, penyajian
digunakan, yaitu angket penilaian RPP, dan kegrafikan. Angket Respon
angket penilaian LKS dan angket respon 1) Angket Respon Peserta didik
yang diisi setelah pembelajaran. Angket Angket respon peserta didik
penilaian ini disusun dengan skala Likert diberikan kepada peserta didik pada
dengan penilaian Sangat Tidak Baik (STB), akhir penelitian. Instrumen ini
Tidak Baik (TB), Kurang Baik (KB), Baik bertujuan untuk mengetahui kualitas
(B), Sangat Baik (SB). kepraktisan berdasarkan respon dan
a. Angket Penilaian RPP tanggapan peserta didik terhadap
Lembar penilaian ini digunakan aspek kebermanfaatan dan kemu-
untuk mengetahui kualitas kevalidan dahan.
yang dijadikan dasar untuk memperbaiki 2) Angket Respon guru
RPP untuk dapat digunakan dalam Angket respon guru diberikan
pembelajaran matematika pada materi pada akhir penelitian. Instrumen ini
geometri. bertujuan untuk mengetahui kualitas
b. Angket Penilaian LKS kepraktisan berdasarkan tanggapan
1) Angket Penilaian LKS oleh Ahli guru terhadap kebermanfaatan dan
Materi kemudahan pembelajaran mengguna-
Angket penilaian ini digu- kan perangkat pembelajaran yang
nakan untuk mengetahui kualitas telah dikembangkan.
kevalidan LKS yang dikembangkan 3. Metode Tes
berdasarkan aspek kelayakan isi. Tes hasil belajar merupakan akumulasi
2) Angket Penilaian LKS oleh Ahli nilai tugas yang dilaksanakan saat
Media penggunaan LKS dan tes akhir yang
Angket penilaian ini digu- bertujuan untuk mengukur pencapaian
nakan untuk mengetahui kualitas peserta didik setelah mempelajari materi
kevalidan LKS yang dikembangkan geometri menggunakan LKS tersebut. Tes
berdasarkan aspek kelayakan keba- hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui
hasaan, penyajian dan kegrafikan. kualitas keefektifan penggunaan perangkat
Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... (Maulida Yulianti) 7
pembelajaran dalam pembelajaran ma- pembelajaran berupa LKS dan RPP dengan kriteria
tematika. cukup efektif, praktis dan valid.
Perangkat pembelajaran berbasis etnoma-
Teknik Analisis Data tematika dengan pendekatan saintifik adalah
Terdapat dua jenis data, data kualitatif dan perangkat pembelajaran yang disusun dengan
data kuantitatif. Data-data ini dianalisis untuk menggunakan Candi Borobudur sebagai objek
mendukung deskripsi dari hasil pengembangan etnomatematika. Candi Borobudur dipilih sebagai
dalam penelitian ini. objek etnomatematika yang cocok untuk
1. Data Kualitatif pembelajaran geometri sebab objek ini merupakan
Data kualitatif terdiri dari catatan peneliti salah satu peninggalan terbesar dan mengandung
selema proses pengembangan, dan saran atau objek-objek geometri pada gambar relief, serta
komentar pada lembar penilaian LKS oleh struktur dari Candi Borobudur itu sendiri.
validator serta angket respon peserta didik Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis juga mengacu pada langkah-langkah pembelajaran
data ini sebagai bahan revisi LKS yang dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati,
dikembangkan. menanya, mencoba, mengasosiasi, serta meng-
2. Data Kuantitatif komunikasikan. Lima langkah pembelajaran tersebut
Data kuantitatif dalam penelitian ini diaplikasikan pada RPP dengan menjabarkannya
dikumpulkan untuk mempermudah penilaian pada kegiatan pembelajaran dan pada LKS sebagai
terhadap hasil pengembangan. Data ini didapat langkah dalam penyelesaian masalah dan penemuan
dengan beberapa tahap. Tahap pertama yaitu konsep.
melakukan tabulasi data dengan merubah hasil Perangkat pembelajaran ini diujicobakan
dari data kualitatif (dari skala likert di angket) kepada anak SMK khususnya bidang teknologi,
menjadi data kuantitatif. Selanjutnya adalah karena tujuan peneliti untuk memperkenalkan
menghitung skor rata-rata yang kemudian pembelajaran berbasis budaya pada peserta didik
dikonversi kembali menjadi data kualitatif khususnya yang berada pada jenjang SMK. Selain
berupa tingkat kualitas produk. Untuk itu, penelitian tidak langsung dilakukan di daerah
menyusun rata-rata skor dan kualifikasinya Magelang, Jawa Tengah atau di daerah sekitar
perlu disusun tabel distribusi frekuensi untuk Candi Borobudur karena, pembelajaran berbasis
klasifikasi penilaian. etnomatematika ini sama seperti pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual dimana peserta didik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN diharapkan dapat langsung belajar menggunakan
Pengembangan perangkat pembelajaran yang benda-benda yang ada di sekitar. Jadi, objek
dilakukan dengan langkah-langkah pengembangan etnomatematika (Candi Borobudur) dalam perangkat
model ADDIE (Analysis, Design, Development, pembelajaran ini hanyalah sebuah objek/sumber
Implementation, Evaluation) yang dikembangkan belajar yang disajikan dalam bentuk gambar dan
oleh Dick dan Carry (1996) menghasilkan perangkat
8 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ...
kemudian di abstraksikan menuju matematika bertindak sebagai ahli materi dan juga ahli media.
formal oleh peserta didik. Hasil penilaian RPP oleh ahli materi dan guru mata
Unsur-unsur Candi Borobudur yang digu- pelajaran menunjukkan nilai rata-rata skor 3,73
nakan sebagai bahan ajar dalam perangkat pembe- dengan klasifikasi valid. Berdasarkan hasil tersebut,
lajaran bervariasi mulai dari relief pada dinding RPP yang dikembangkan telah memenuhi kisi-kisi
Candi, tangga candi, dan letak stupa dan tumpukan pada aspek kualitas penyusunan RPP seperti yang
bebatuan yang ada pada Candi Borobudur. tertulis dalam Permendikbud nomor 65 tahun 2013
1. Relief pada dinding Candi digunakan hampir dan Permendikbud nomor 103 tahun 2014.
pada semua bahasan, karena terdapat ukiran- Hasil penilaian LKS oleh ahli materi, media
ukiran berbentuk titik, garis dan bidang dan guru mata pelajaran menunjukkan bahwa nilai
didalamnya. Selain itu, bebatuan pada dinding rata-rata skor 3,91 dengan klasifikasi valid.
Candi juga bisa dibayangkan sebagai suatu Berdasarkan hasil tersebut, LKS dikatakan layak
bangun ruang seperti kubus atau balok. untuk digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa LKS
2. Letak stupa digunakan pada tahap mengamati yang dikembangkan telah memenuhi kisi-kisi pada
kedudukan titik pada bahasan kedudukan titik, aspek kualitas kelayakan bahan ajar yang ditinjau
garis dan bidang. dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan
3. Tangga Candi digunakan saat bahasan sudut kegrafikkan.
antara titik, garis dan bidang. Dari segi keefektifan, perangkat pem-
4. Tumpukan bebatuan digunakan pada bahasan belajaran yang dikembangkan masih kurang efektif.
jarak dan juga sudut antara titik, garis dan Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantara
bidang, karena tumpukan bebatuan tersebut berasal dari peserta didik, pendidik dan alokasi
berbentuk kubus atau balok. waktu yang melewati rencana awal. Secara
Dalam penggunaan perangkat pembelajaran ini, keseluruhan perangkat pembelajaran yang telah
peserta didik banyak dituntut untuk mampu dikembangkan ini sudah bisa digunakan dalam
membayangkan objek matematika apa saja yang ada pembelajaran matematika pada materi geometri
pada Candi Borobudur dan kemudian selanjutnya.
mengabstraksikannya kedalam bentuk matematika
formal. SIMPULAN DAN SARAN
Perangkat pembelajaran berupa RPP disusun Simpulan

menjadi tiga pertemuan, sedangkan LKS terbagi 1. Perangkat pembelajaran berbasis

menjadi 3 jenis kegiatan, yaitu kedudukan titik, garis etnomatematika dengan pendekatan saintifik

dan bidang, jarak antara titik, garis dan bidang, serta untuk pembelajaran matematika pada materi

sudut yang dibentuk antara titik, garis dan bidang. geometri ini menggunakan Candi Borobudur

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan sebagai bahan ajar.

sebelumnya telah divalidasi oleh satu dosen ahli 2. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis

materi, satu dosen ahli media dan satu guru etnomatematika dengan pendekatan saintifik

matematika SMK Negeri 3 Yogyakarta yang untuk pembelajaran matematika pada materi
Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... (Maulida Yulianti) 9
geometri SMK Bidang Teknologi menggunakan angket respon guru diktakan praktis dengan
model pengembangan ADDIE yang meliputi rata-rata 4,18 dan angket respon peserta didik
tahap analisis, desain, pengembangan, dikatakan praktis dengan rata-rata 3,92.
implementasi dan evaluasi. Perangkat 7. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
pembelajaran yang dikembangkan sebelumnya selama proses pembelajaran yang telah
telah divalidasi oleh satu dosen ahli materi, satu dikembangkan menunjukkan presentase
dosen ahli media dan satu guru matematika keterlaksanaan rata-rata 79,68 %. Berdasarkan
SMK Negeri 3 Yogyakarta yang bertindak pedoman kualifikasi keterlaksanaan
sebagai ahli materi dan juga ahli media. pembelajaran yang telah dikembangkan,
3. Hasil penilaian RPP oleh ahli materi dang guru pelaksanaan pembelajaran menggunakan
mata pelajaran menunjukkan nilai rata-rata skor perangkat pembelajaran yang telah
3,73 dengan klasifikasi valid. Berdasarkan hasil dikembangkan memenuhi kriteria cukup.
tersebut, RPP yang dikembangkan telah
Saran
memenuhi kisi-kisi pada aspek kualitas
1. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS
penyusunan RPP seperti yang tertulis dalam
berbasis etnomatematika dengan pendekatan
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 dan
saintifik untuk pembelajaran matematika pada
Permendikbud nomor 103 tahun 2014.
materi geometri perlu dikembangkan lebih
4. Hasil penilaian LKS oleh ahli materi, media dan
lanjut dengan memadukan model pembelajaran
guru mata pelajaran menunjukkan bahwa nilai
yang dirasa cocok untuk peserta didik
rata-rata skor 3,91 dengan klasifikasi valid.
khususnya di SMK Bidang Teknologi.
Berdasarkan hasil tersbut, LKS dikatakan layak
2. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS
untuk digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa
berbasis etnomatematika dengan pendekatan
LKS yang dikembangkan telah memenuhi kisi-
saintifik untuk pembelajaran matematika pada
kisi pada aspek kualitas kelayakan bahan ajar
materi geometri perlu dikembangkan lebih
yang ditinjau dari aspek kelayakan isi,
lanjut dengan memilih objek etnomatematika
kebahasaan, penyajian dan kegrafikkan.
lainnya yang cocok dengan kondisi peserta
5. Berdasarkan hasil analisis data dari ketiga
didik khususnya di SMK Bidang Teknologi.
penilaian kompetensi yang dicapai oleh peserta
didik setelah menggunakan perangkat DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran yang dikembangkan maka
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran.
perangkat pembelajaran dikatakan cukup efektif Bandung:PT Remaja
dengan presentase ketuntasan 54,17%. D’Ambrosio, U. (1994), Ethno-mathematics, the
Nature of Mathematics and Mathematics
6. Berdasarkan hasil analisis data angket respon Education, in (Mathematics, Education and
guru dan peserta didik, setelah menggunakan Philosophy: an Internatioan Perspective)
Edited by (Ernest, P.). London: the falmer
perangkat pembelajaran yang dikembangkan, press
maka perangkat pembelajaran dikatakan praktis
dengan rata-rata total 4,05 dengan rincian
10 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ... Tahun ...
Dick, W., Carey, L., & O’Carey, J. (2009). The 2013 tentang Standar Isi. Jakarta:Sekretariat
Systematic Design Of Instruction. 7th Negara.
Editions, Pearson Education Ltd.,: London. Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri
Hersh, P. (1994). Fresh Breezes in the Philosophy of Pendidikan dan Kebudayaan No.65 Tahun
Mathematics. in Mathematics, Education and 2013 tentang Standar Proses.
Philosophy: an International Perspective. Jakarta:Sekretariat Negara.
Edited by Ernest, P. London: the falmer press Republik Indonesia (2014). Peraturan Menteri
Miksic, J. (2012). Borobuddur: Golden Tales of The Pendidikan dan Kebudayaan No.60 Tahun
Buddhas. Singapore: Tuttle Publishing. 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Mulyatiningsih, E. (2011). Riset terapan Bidang
Kejuruan. Jakarta:Sekretariat Negara.
Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta: UNY
Press. Bisa diakses di Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain- Pendidikan dan Kebudayaan No.103 Tahun
lain/apri-nuryantospdstmt/buku-riset-terapan- 2014 tentang Pembelajaran Pada
apri.pdf Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Jakarta:Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2003). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.20 Tahun Suherman, E, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Jakarta:Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.64 Tahun

Anda mungkin juga menyukai