ASN (Aparatur Sipil Negara) berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi golongan dan partai politik. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, tentang fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang sangat sering kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik. Calon PNS Daerah Kabupaten Trenggalek merupakan generasi penerus birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Trenggalek. Sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) seorang CPNS harus menjalani Diklat Pelatihan Dasar (DIKLATSAR). Pendidikan Latihan Dasar yang dilaksanakan kali ini merupakan pola baru dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA). Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting bagi Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Depkes, 2011). Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan sehari – hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama di kota – kota besar pada zaman pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit dan memerlukan pemecahan secara terorganisir. STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM satu – satunya program sanitasi yang menyasar langsung ke tingkat Rumah Tangga pada perubahan perilaku bukan poembangunan sarana. Sanitarian adalah tenaga profesional yang bekerja dalam bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan dengan latar belakang pendidikan yang beragam dan yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan khusus dibidang sanitasi dan kesehatan lingkungan. Bisa menjadi pegawai negeri sipil ( PNS) yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan, pengamatan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara – cara hidup bersih dan sehat. Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Bodag saat ini adalah belum maksimalnya pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan STBM di Desa Bodag, nyatanya masih ada masyarakat Desa Bodag yang masih mengalami penyakit berbasis lingkungan misalnya Hepatitis A. Dan sebagai desa terdekat dari puskesmas seharusnya mendapat perhatian lebih dari pada desa yang lain tapi desa Bodag malah jarang disentuh atau jarang diperhatikan oleh Petugas kesehatan, karena dinggap desa yang mampu melakukan program kesehatan termasuk STBM. Namun ternyata masyarakat yang paham dengan STBM belum benar – benar maksimal. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengambil judul rancangan aktualisasi “PENERAPAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT) DENGAN METODE IMPLEMENTASI UNTUK KADER POSYANDU BALITA PUSKESMAS BODAG KABUPATEN TRENGGALEK”. Dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar PNS yang mencakup akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan akuntabilitas diharapkan setiap peserta mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar tersebut dalam setiap langkah pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta pelatihan dasar di tempat tugas.
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Tujuan dalam perancangan Aktualisasi dan Habituasi ini yaitu: a. Jangka Pendek Peningkatan Pemahaman STBM dengan metode implementasi untuk Kader posyandu balita Desa Bodag, Puskesmas Bodag b. Jangka Menengah Penerapan STBM pada masyarakat atau kader posyandu balita Desa Bodag, Puskesmas Bodag c. Jangka Panjang Terwujudnya Desa STBM 1.2.2 Manfaat Melalui penerapan dengan metode implementasi, manfaat yang diperoleh yaitu: 1. Manfaat Internal 1. Menciptakan cara penyampaian dengan metode implementasi pada kader posyandu Desa Bodag, Puskesmas Bodag b. Meningkatkan Pengetahuan para Kader posyandu Desa Bodag, Puskesmas Bodag c. Mendukung tercapainya Desa STBM 2. Manfaat Eksternal a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang STBM b. Meningkatkan perilaku berSTBM untuk sehari – hari c. Menurunkan masalah penyakit berbasis lingkungan pada masyarakat 1.2.3 Ruang Lingkup Aktualisasi Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup atau batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:
1. Melapor secara lisan kepada Kepala Puskesmas Bodag
2. Meminta izin kepada Mentor untuk koordinasi dan pelaksanaan Rencana Aktualisasi 3. Membuat media penyuluhan dalam bentuk leaflet 5 pilar STBM 4. Melakukan koordinasi dengan perawat Desa dan bidan desa Bodag 5. Melakukan penyuluhan 5 pilar STBM di pos posyandu 3 6. Melakukan penyuluhan 5 pilar STBM di pos posyandu 4 7. Melakukan penyuluhan 5 pilar STBM di pos posyandu 5 8. Melakukan penyuluhan 5 pilar STBM di pos posyandu 2 9. Melakukan penyuluhan 5 pilar STBM di pos posyandu 1 10. Memberikan sampah plastic untuk sampah organic dan anorganik untuk kader pos 1-5. 11. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi