Anda di halaman 1dari 4

10/5/2018 Sektor Perikanan

Sektor Perikanan (/index.php/data-


informasi/potensi-daerah/47-potensi-
daerah/201-sektor-perikanan)

PUBLISHED IN POTENSI DAERAH (/INDEX.PHP/DATA-INFORMASI/POTENSI-DAERAH/47-POTENSI-DAERAH) HITS: 8798


 CETAK

Provinsi Kepri memiliki luas wilayah 251,810.71 km2, terdiri dari lautan 241.2153 ka (96%) dan
daratan 10.595,41 km2 (4%), dan panjang garis pantai 2367.6 km. Dengan kondisi demikian,
Provinsi Kepulauan Riau tentunya menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar,
terutama potensi marikultur dan pariwisata bahari.

Sumberdaya Kelautan
Sumberdaya kelautan meliputi ekosistem terumbu karang, pantai dan pulau kecil tersebar di
beberapa lokasi di Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau memiliki kondisi
ekosistem terumbu karang yang potensial untuk dikembangkan menjadi daerah wisata bahari,
dengan prioritas kawasan yaitu: Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, Kota Batam, Kabupaten
Bintan, dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Beberapa lokasi memiliki ekosistem terumbu karang
yang indah, masih dalam kondisi baik dan jenis-jenis ikan karang yang cukup banyak dengan
bentuk dan warna yang menarik. Lokasi tersebut diantaranya yaitu, Natuna Bagian Selatan (Selat
Lampa) tepatnya di Pulau Burung dan Pulau Setahi, Natuna Bagian Utara (Teluk Buton) tepatnya di
Pulau Panjang dan Pulau Pendek, Natuna Bagian Timur tepatnya Selat Senua dan Pulau Senua,
serta Natuna Bagian Timur Laut tepatnya di Pulau Sahi.Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi
pantai yang tinggi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan kategori rekreasi pantai.
http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-informasi/potensi-daerah/47-potensi-daerah/201-sektor-perikanan?tmpl=component&print=1&page= 1/4
10/5/2018 Sektor Perikanan
Hal ini didukung dengan banyaknya pulau kecil yang dimiliki oleh Kepulauan Riau. Beberapa pantai
yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan kategori rekreasi pantai,
tersebar di Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas. Kabupaten Karimun, Kabupaten
Lingga, Kota Batam, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.

Perikanan
Lebih dari 95% wilayah Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) adalah perairan laut, mengidentifikasikan
bahwa potensi sumber daya perikanan laut sangat besar. Secara garis besar, jenis sumber daya
ikan yang terdapat di perairan laut Kepri adalah: kelompok sumber daya ikan pelagis (tongkol,
tenggiri, kembung, layang, teri dan sebagainya), kelompok sumber daya ikan demersal [kakap
merah, kurisi, beloso, bawal, dsb), kelompok sumber daya ikan karang (kerapu, baronang,
napoleon, dsb), kelompok sumber daya moluska (cumi-cumi, sotong, dsb), dan kelompok sumber
daya krustase [kepiting, rajungan], dan kelompok sumber daya udang.

Perikanan Tangkap
Potensi sumber daya ikan laut di Laut Cina Selatan (WPP 711) diperkirakan sebesar 1.057.050
ton/tahun dan diperkirakan wilayah perairan laut Kepulauan Riau memiliki potensi sumber daya ikan
sebesar 860.650,11 ton/tahun meliputi ikan pelagis besar sejumlah 53,802.34 ton/tahun, ikan
pelagis kecil sejumlah 506.025.30 ton/tahun, ikan demersal sejumlah 272.594,16 ton/tahun, ikan
karang sejumlah 17.562.29 ton/tahun, lainnya (cumi, udang, lobster) sejumlah 10.666,02
ton/tahun. Sementara, dengan pendekatan hasil survei kapal riset MV. SEAFDEC tahun 2006
diperkirakan total potensi sumber daya ikan di perairan laut Kepri sebesar 689.345.17 ton/tahun
terdiri dari ikan pelagis besar sejumlah 16.48329 ton/tahun, ikan pelagis kecil sejumlah 14630934
ton/tahun, ikan demersal sejumlah 491.653,06 ton/tahun, Krustase (Udang, Kepiting, Rajungan,
Lobster, Mantis) sejumlah 4402,70 ton/tahun, Moluska (Cumi, Sotong, Gurita) sejumlah 30.496,77
ton/tahun.Potensi perikanan tangkap di Provinsi Kepulaun Riau terbesar berada di perairan Natuna
dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 4-6% dari total potensi Kabupaten Natuna sebesar
504.212,85 ton/tahun [58,59% dari total potensi Provinsi Kepulauan Riau) , diikuti Kabupaten
Bintan, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Lingga.

Budidaya Laut
Provinsi Kepri yang memiliki laut seluas 24.121.530,0 ha (95,79%] dan daratan seluas 1.059.511,0
ha (4,21%) menyimpan potensi pengembangan perikanan budidaya (akuakultur) yang sangat
besar, terutama budidaya laut [marikultur). Diperkirakan terdapat kurang lebih 455.7799 ha areal
laut yang berpotensi untuk pengembangan marikultur, yang terdiri dari 54.672,1 ha untuk
marikultur pesisir (coastal marine culture) dan 401.1079 ha untuk marikultur lepas pantai [offshore
marine culture) yang tersebar hampir di setiap kabupaten/kota,
Potensi pengembangan marikultur yang tinggi adalah Kabupaten Lingga, yakni mencapai 19.054 ha
untuk coastal marine culture dan sekitar 226.538 ha untuk offshore marine culture.

http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-informasi/potensi-daerah/47-potensi-daerah/201-sektor-perikanan?tmpl=component&print=1&page= 2/4
10/5/2018 Sektor Perikanan

Budidaya Air Payau dan Tawar


Dengan luas daratan 1.059.511,0 ha, Propinsi kepri memiliki potensi pengembangan perikanan
budidaya air payau dan tawar yang diperkirakan masing-masing seluas 2.063 ha dan 819 ha, dan
menyebar hampir di semua Kabupaten/Kota.

PELUANG INVESTASI SEKTOR PERIKANAN


Potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Kepulauan Riau sangat besar karena sekitar 96%
wilayah Kepulauan Riau adalah lautan. Potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau
terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan produk perikanan, industri
bioteknologi kelautan, industri sumberdaya laut-dalam dan pemanfaatan muatan barang kapal
tenggelam, wisata bahari dan potensi mangrove dan terumbu karang. Komoditas hasil kelautan dan
perikanan yang dikembangkan merupakan komoditas unggulan yang terdiri dari rumput laut
(seaweed), ikan dan biota laut ekonomis tinggi serta komoditi hasil budidaya perikanan. Potensi
perikanan berupa ikan kecil (pelagis) dengan potensi sekitar 513.000 ton namun pemanfaatannya
baru sekitar 65%. Ikan demersal potensi 656.000 ton baru dimanfaatkan 75%. Lobster dan cumi-
cumi dengan potensi masing-masing 400 ton dan 2.700 ton. Ikan karang dan ikan hias dengan
potensi 27.600 ton dan 293.600 ton, dimana yang baru dimanfaatkan pada tahun 2008 tercatat
225.439 ton atau sebesar 97,23%.
Peluang pasar sektorperikanan antara lain :
•Meningkatnya kebutuhan masyarakat lokal maupun ekspor luar negeri khususnya Singapore,
Vietnam, Malaysia, Hongkong, dan China
•Produk ekspor berupa ikan segar maupun ikan yang bisa diolah dalam kalengan sehingga lebih
tahan lama dan bisa mencakup pengiriman produk hasil olahan ikan yang lebih banyak
•Pemenuhan restoran, hotel, rumah makan dan tempat kuliner baik local maupun eskpor
Singapore, Vietnam, Malaysia, Hongkong, dan China

Berkaitan dengan potensi alam serta potensi pasar pengembangan sektor perikanan, maka peluang
investasi di sektor perikanan yang dapat di kembangkan antara lain :
Jenis ikan pelagis memiliki potensi produksi sebesar 559.928 ton/tahun namun hanya sebesar
84.060 ton /tahun [15,02%) saja yang baru dimanfaatkan oleh masyarakat. Selebihnya yaitu
sebesar 475.574 ton /tahun merupakan peluang besar yang bernilai Rp. 3,9 triliun/tahun. Peluang
besar ini memerlukan penyediaankapal purse seine 60 GT sebanyak 416 unit dari perikanan industri
dan armada drift gillnet [jaring insang hanyut) 5 GT sebanyak 2.854 unit dari perikanan
masyarakat.Produksi ikan demersal hanya sebesar 27,67% atau sebesar 75.435 ton/tahun dari
keseluruhan potensi produksi sebesar 272.594 ton/tahun. Dengan demikian masih terdapat 197.159
ton/tahun yang dapat diproduksi per tahunnya atau senilai Rp 1,38 triliun/tahun. Peluang ini
memerlukan penyediaan alat tangkap berupa rawai dasar 5 GT dan lampara dasar 60 Gtsejumlah
1.183 unit rawai dasar 5 GT dan 172 unit lampara dasar 60 GT. Selain ikan tangkap juga terdapat
potensi perikanan budi daya dengan potensi unggulan sebagai berikut:
http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-informasi/potensi-daerah/47-potensi-daerah/201-sektor-perikanan?tmpl=component&print=1&page= 3/4
10/5/2018
•Budi daya air laut : rumput laut, ikan dan biota laut Sektor Perikanan
bernilai ekonomis tinggi serta komoditi hasil
budidaya perikanan
•Budi daya air payau : usaha budidaya udang (vannamei dan windu) dan ikan (bandeng, kakap
putih dan kerapu lumpur). usaha budidaya rumput laut Gracilaria
•Budi daya air tawar : budidaya ikan lele (lele dumbo, lele sangkuriang), nila, gurami, mujair dan
ikan air tawar lainnya

Potensi pasar yang tersedia antar lain banyak jenis ikan konsumsi dari budidaya laut yang
mempunyai nilai jual tinggi. Diantaranya, ikan Kerapu, Bawal bintang dan Kakap putih yang
merupakan komoditi ekspor dan banyak diminati pasar luar negeri (Vietnam, Thailand, Iepang dan
Korea). Investasi yang dapat di kembangkan :
•budidaya karamba (jaring apung dan tancap),
•kolam, tambak, bak.
•Usaha Pengolahan Hasil Perikanan yang Dilakukan Secara Terpadu dengan Penangkapan ikan di
Perairan Umum
•Pengolahan rumput laut
•Usaha pemasaran, distribusi hasil perikanan
•Pengolahan kitin kitosan

Hak Cipta © 2016 Bappeda Provinsi Kepulauan Riau.

http://bappeda.kepriprov.go.id/index.php/data-informasi/potensi-daerah/47-potensi-daerah/201-sektor-perikanan?tmpl=component&print=1&page= 4/4

Anda mungkin juga menyukai