PENDAHULUAN
Hampir semua alat dan mesin modern seperti komputer, mesin cuci, dan bor
listrik memiliki rangkaian listrik di dalamnya. Untuk mengalirkan arus dalam suatu
rangkaian, diperlukan sebuah tge (tegangan gerak elektrik) atau sering disebut juga ggl
(gaya gerak listrik). Sumber ggl dapat berupa aki atau baterai. Namun untuk sebagian
besar alat alat listrik yang digunakan dalam rumah tangga dan industri, sumber ggl-nya
yaitu pusat pembangkit listrik dengan mengkonversi energi lain menjadi energi listrik.
Peristiwa konversi energi ini dipelajari dalam Induksi Elektromagnetik. Jika fluks
magnetik yang melalui suatu rangkaian berubah, maka ggl dan arus akan diinduksi
dalam rangkaian itu.
Sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan timbulnya ggl
di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian (self
inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga
yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance)
disebut dengan Induktansi. Pada keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl.
Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul
medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubah terhadap
waktu, akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan
fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya
timbul ggl induksi.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini adalah :
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Induktansi.
2. Jenis-jenis Induktansi.
3. Bunyi Hukum Faraday I dan II.
4. Contoh Penerapan Hubungan Induktansi dalam Kehidupan Sehari-hari.
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai
pengembangan ilmu,sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini. Secara
praktis, makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini
diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah
yang dibahas dalam makalah ini.
2
2. Pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan
dan sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Induktansi Diri adalah Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau
solenoida, terjadi perubahan fluks magnetik di dalam kumparan yang akan
menginduksi GGL pada arah yang berlawanan.
4
GGL terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang
melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi GGL dengan
arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa GGL induksi ε sebanding dengan laju perubahan arus yang
dirumuskan :
∆𝐼
ε = −𝐿
∆𝑡
Dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa GGL
yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L
disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H),
yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu
rangkaian tertutup yang menghasilkan GGL satu volt bila arus listrik di dalam
rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.
Contoh Soal :
1. Sebuah Induktor atau kumparan memiliki besar induktansi diri H, arus yang
melewati kumparan mengalami perubahan dari 1 A menjadi 2 A dalam 0,2 detik.
Besar gaya gerak listrik yang timbul pada kumparan adalah?
Jawab :
Rumus besar gaya gerak listrik (GGL) yang timbul pada kumparan jika menerima besar
arus yang berubah adalah :
𝑑𝐼
ε = −𝐿
𝑑𝑡
(2 − 1)
ε = −10−3
0,2
−10−2
ε= Besar gaya gerak listrik yang timbul adalah ε = −5 × 10−2 V
2
5
2. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan tersebut dialiri
arus searah yang besarnya 50 mA. Berapakah besar GGL induksi diri kumparan
apabila dalam selang waktu 0,4 sekon kuat arus menjadi nol?
Jawab :
Diketahui :
L = 2,5 H
I1 = 50 mA = 5 × 10−2 A
I2 = 0
Δt = 0,4 s
Ditanya : ε =…?
Pembahasan :
∆𝐼 0 − (5 × 10−2
ε = −𝐿 = −2,5 [ ] = (−2,5)(−0,125) = 0,31 V
∆𝑡 0,4
3. Kuat arus listrik pada suatu rangkaian tiba-tiba turun dari 10A menjadi 2A dalam
waktu 100 ms. Selama peristiwa itu mucul tegangan induksi dalam kumparan
sebesar 32 Volt. Tentukalah induktansi yang ada dalam rangkaian tersebut!
Jawab :
Diketahui :
∆𝐼 ∆𝐼 0,1
ε=𝐿 → 𝐿 = ε → 𝐿 = 32 [ ] = 0,4 H
∆𝑡 ∆𝑡 8
6
4. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 500 mH. Dalam 10 ms dalam
kumparan terjadi perubahan arus listrik dari 40 mA menjadi 100 mA.
TentukanlahGGLyang muncul dalam kumparan tersebut!
Jawab :
Diketahui :
Jawab :
Diketahui :
7
b. Induktansi Diri Selenoida dan Toroida
Besarnya induktansi seleonida dan toroida dapat kita ketahui dengan mengunakan
persamaan berikut :
𝜇 𝐴𝑁 2
𝐿=
𝑙
Dimana :
L = Induksi diri kumparan (H).
I = Arus (A).
l = Panjang solenoida (m2 )
N = Jumlah lilitan.
µ = Permeabilitas Vakum (Wb/Am).
Contoh Soal :
1. Sebuah induktor terbuat darai kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah :
a. Induktansi Induktor,
b. Energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2 A!
Jawab :
Diketahui :
N = 50 Lilitan
I = 5 cm = 5 × 10−2 m
A = 1 cm2 = 10−4 m2
Ditanya:
a. L = …?
b. U jika I = 2 A = …?
8
Pembahasan :
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 2, maka sebuah
arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ
yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksiGGLpada kumparan tersebut.
Gambar 2.2 Perubahan arus di salah satu kumparan akan menginduksi arus pada
kumparan yang lain
∆𝐼1
𝜀2 = −𝑀
∆𝑡
9
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. Nilai
M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya.
∆𝐼2
𝜀1 = −𝑀
∆𝑡
Pengertian Hukum Faraday dan Bunyi Hukum Faraday – Hukum Faraday adalah
Hukum dasar Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana arus listrik
menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik pada sebuah konduktor. Hukum Faraday inilah yang
kemudian menjadi dasar dari prinsip kerja Induktor, Transformator, Solenoid,
Generator listrik dan Motor Listrik. Hukum yang sering disebut dengan Hukum Induksi
Elektromagnetik Faraday ini pertama kali dikemukakan oleh seorang Fisikawan
Inggris yang bernama Michael Faraday pada tahun 1831.
10
Percobaan Faraday
Dalam percobaan Faraday atau sering dikenal dengan istilah Eksperimen Faraday
ini, Michael Faraday mengambil sebuah magnet dan sebuah kumparan yang
terhubungkan ke galvometer. Pada awalnya, magnet diletakkan agak berjauhan dengan
kumparan sehingga tidak ada defleksi dari galvometer. Jarum pada galvometer tetap
menunjukan angka 0.
Ketika magnet bergerak masuk ke dalam kumparan, jarum pada galvometer juga
bergerak menyimpang ke satu arah tertentu (ke kanan). Pada saat magnet didiamkan
pada posisi tersebut, jarum pada galvometer bergerak kembali ke posisi 0. Namun
ketika magnet digerakan atau ditarik menjauhi kumparan, terjadi defleksi pada
galvometer, jarum pada galvometer bergerak menyimpang berlawanan dengan arah
sebelumnya (ke kiri).
11
Pada saat magnet didiamkan lagi, jarum pada galvometer kembali ke posisi 0.
Demikian juga apabila yang bergerak adalah Kumparan, tetapi Magnet pada posisi
tetap, galvometer akan menunjukan defleksi dengan cara yang sama. Dari percobaan
Faraday tersebut juga ditemukan bahwa semakin cepat perubahan medan magnet
semakin besar pula gaya gerak listrik yang di induksi oleh kumparan tersebut. Catatan
: Galvometer adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik
yang mengalir.
Hukum Faraday 1
Hukum Faraday 2
Namun ada juga mengabungkan kedua hukum Faraday tersebut menjadi satu
pernyataan yaitu :
∆Φ
𝜀 = −𝑁 ( )
∆𝑡
12
Keterangan :
Berikut dibawah ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar
kecilnya Gaya Gerak Listrik (GGL).
Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan, fluks magnet dalam kumparan berubah
sebesar 5 x 10-3 weber dalam selang waktu 10ms (milidetik). Hitunglah Gaya Gerak
Listrik atauGGLinduksi pada kumparan tersebut.
Diketahui :
N = 50 Lilitan
13
∆t = 10 ms = 10 × 10−3 s
∆Φ = 5 × 10−3 weber
Ditanya :
Jawaban :
∆Φ
𝜀 = −𝑁 ( )
∆𝑡
5 × 10−3
𝜀 = −50 ( )
10 × 10−3
𝜀 = −50(0,5)
𝜀 = −25
2.5.1 Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak
pada bentuk cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada
generator arus bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada generator
14
arus searah terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau
komutator).
Ggl atau arus induksi pada alternator dapat diperbesar dengan empat cara :
2.5.2 Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan
bolak-balik (AC) dari suatu nilai ke nilai tertentu. Trafo terdiri dari pasangan kumparan
primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak.
Pacu jantung (pacemaker) adalah sebuah alat tenaga baterai yang ditanamkan
dengan pembedahan ke dada dan mengirimkan sinyal untuk mengatur detak jantung.
Ini direkomendasikan bagi pasien yang memiliki masalah jantung yang menyebabkan
jantungnya berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga menimbulkan beragam
gejala, seperti pingsan, pusing ringan, napas pendek, dan mudah lelah.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrodinamika
https://www.academia.edu/36623343/Makalah_Kalkulus_II_Bab_Fungsi
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Electronic_component_inductors.jpg
https://physicsranggaagung.wordpress.com/2017/06/26/induktansi/
http://fisikazone.com/induktansi/https://teknikelektronika.com/pengertian-
hukum-faraday-bunyi-hukum-faraday/
https://wibawairvan.blogspot.com/2013/12/penerapan-induksi-
elektromagnetikdalam.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_elektromagnetik
https://teorifisikadasar.blogspot.com/2016/12/contoh-soal-induktansi-
dirihttps://nadeadn.wordpress.com/2014/04/30/contoh-soal-dan-pembahasan-
induktansi/
Mikrajudin, Abdullah, 2017, Buku Fisika Dasar II, Kampus Ganesa Bandung
Douglas C. Giancoli, 2001, Fisika Jilid 2, Erlangga Jakarta
17