Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN STEMI ( S-T ELEVASI MIOKARD INFARK )

A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Rori Ariesta. S S.Kep Tgl. Pengkajian : 24 -08-2015
Ruang Rawat : Ruang Jantung No. Register :

1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 55 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Tgl Masuk RS : 22 agustus 2015
g. Dx Medis : STEMI (S-T Elevasi Miokard Infark)
h. Alamat : Manggala, Tulang Bawang

2. Pengkajian Primer
a. Airway
 Sekret (-)
 Reflek Menelan (+)
 Reflek batuk ada (+)
b. Breathing
 Sesak (+)
 RR 26 x/i
 Irama tidak teratur
 Bunyi nafas vesikuler
c. Circulation
 TD : 140/90 mmhg
 Nadi : 84 x/i
 Suhu : 36,6 °C
 RR : 26 x/i

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
 BJ I-II (lup – dup)
 Akral klien hangat
 CRT 2 detik

d. Dissability
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tidak ada gangguan mobilitas fisik
 Skala nyeri 5
 Kekuatan Otot 555 555
555 555

3. Pengkajian Sekunder
1. Keluhan Utama
Nyeri dada

2. Riwayat kesehatan Sekarang


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Agustus 2015 jam 13.00 wib,
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri dengan skala : 3, nyeri terasa
menjalar dari perut hingga ke dada sebelah kiri dan nyeri mentap, nyeri
bertambah jika bergerak banyak dan disertai dengan sesak nafas RR : 28
x/m, berkurang jika klien tidur dengan relaksasi taknik tarik nafas dalam
sekitar ± 30 menit. Tanda –tanda vital : TD : 140/90 mmHg, P : 84x/m, T :
36,6 0 C, RR : 28 x/m, CRT :< 2 detik.
Keluhan Penyerta : Klien sesak nafas terutama jika nyeri dada datang,
klien juga merasakan lemas dan mudah capek

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
B. PENGKAJIAN BERDASARKAN RESPON

1. Kesadaran : Compos Mentis


2. Keadaan Umum : Lemah
3. Tanda-tanda vital :
TD : 140/ 90 mmHg
ND : 84x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,6oC

4. Oksigenisasi
Respon :
 Klien sesak napas
 Klien bernafas dengan menggunakan nasal kanul 1 lt/menit
 Hasil pemeriksaan :
Klien Sesak dengan RR28x/i, mukosa bibir kering, penggunaan otot bantu
pernapasan tidak ada dan CRT 2 detik.

5. Nutrisi
Respon : Klien tidak mendapatkan msalah dalam nutrisi, klien
makan dengan sendiri
Hasil pemeriksaan :
 Nutrisi Paranteral : Aminofluid 1000 ml / hari
 Nutrisi Enteral : Diit Jantung 3

6. Cairan dan Elektrolit


Respon : kebutuhan cairan klien melalui infus
Hasil Pemeriksaan :
Terpasang infus Aminofluid1000cc, makan dan minum ± 500 cc,
IWL : 10 % x Berat badan/24 x 7 jam
: 10 x 65/24 x 7
: 200 cc / shif

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Balance Cairan : Intake - (output + IWL )
: 1500 – ( 600 + 200)
: 1500 - 400
: + 1100

7. Jantung
Hasil Pemeriksaan :
I : Tampak thorak simetris, dan tidak tampak adanya pembesaran
P: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembengkakan atau massa
P: Bunyi rongga thorak sonor
A: BJ I – II ( Lup Dup) tidak ada bunyi jantung tambahan berupa mur mur dan
lainnya.

8. Abdomen
Hasil pemeriksaan :
I : abdomen simetris antara kanan dan kiri, terlihat gerakan dafragma, tidak
ada lesi atau luka
P : Tidak terdapat nyeri tekan dan penambahan massa di abdomen, tidak ada
pembesaran hati dan tidak ada distensi.
P : Terdengar bunyi timphani
A : terdengar peristaltik usus 11 x/m

9. Eliminasi
Respon :-
Hasil pemeriksaan : Klien BAK lancar kurang lebih 3 kali sehari dengan
konsentrasi air berwarna kuning jernih, output urin
±600 cc / 24 jam,

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
10. Aktivitas
Respon : Klien mampu beraktivitas
Hasil pemeriksaan : Klien bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri tanpa
harus dengan bantuan orang lain.

11. Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan EKG (tgl 24 Agustus 2015)
Terdapat gelombang S-T elevasi pada V2, V3 dan AVf

2. Pemeriksaan Laboratorium (22 agustus 2015)


Pemeriksaan Hasil Normal
1. Hemoglobin 14,3 g/dl L : 14.0 – 18,0 g/dl
P : 12.0 – 16. 0

2. Leukosit 10.900 /µl 4.800 – 10.00 / µl

3. Eritrosit 4,8 L : 4.7 – 6.1 juta / µl


P: 4.2 – 5.4

4. Hematokrit 41 L : 42 – 52 %
P : 37 – 47

5. Trombosit 205.000 150.000 – 450.000/ µl


6. MCV 86 79 – 99 fL
7. MCH 30 27 – 31pg
8. MCHC 35 33 – 37 g/dl
9. LED 15 0 – 10 mm/jam

No Jenis pemeriksaan Nilai normal Hasil pemeriksaan


SGOT < 37 u/l 21 gr/dl
1
SGPT <41 u/l 16 u/l
2
Ureum 13-43 mg/dl 29 mg/dl
3
Creatinin 0,72-1,148 mg/dl 1,00 mg/dl
5
CK- Nac 38-171 u/l 104 u/l
6

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
CK-MB 7-25 u/l 17 u/l
7
Natrium 135-145 mmol/l 136 mmol/l
8
Kalium 3,5-5,0 mmol/l 3,3 mmol/l
9
Calsium 8,6-10,0 mg/dl 8,4 ,g/dl
10
Chloride 96-106 mmol/l 106 mmol/l
10

12. Penatalaksanaan
a. Terapi Medik
Tanggal : 24 Agustus 2015
 IVFD 1000 CC, RL / gtt 10 x/m
 Inj. Arixstra 2,5 mg/ hr
 Aspilet 80 mg 1 x 1 tab
 CPG / Clopidogrel 75 mg/ hr
 ISDN 5 mg 3 x 1 tab/ 24 jam
 Ramipril 5 mg 0 -0-1
 KSR (potasium chloride) 2 x 1 tablet

Tanggal : 25 Agustus 2015


 IVFD 1000 CC, RL / gtt 10 x/m
 Inj. Arixstra 2,5 mg 1 x 1 2 mg/ hr
 Aspilet 80 mg 1 x 1 tab
 CPG / Clopidogrel 75 mg/ hr
 ISDN 5 mg 3 x 1 tab/ 24 jam
 Ramipril 5 mg 0 -0-1
 KSR (potasium chloride) 2 x 1 tablet

b. Tindakan Keperawatan
1. Memonitor keadaan umum klien : klien tampak sakit ringan
2. Mengkaji karakteristik nyeri

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
3. Memonitor tanda- tanda vital
4. Meberikan posisi yang nyaman semi fowler 30 o.
5. Mengajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam untuk menguragi nyeri
6. Memonitor cairan infuse
7. Mengobservasi intake – output ( balance cairan
8. Menganjurkan klien untuk tidak beraktivitas yang berat.
9. Berkolaborasi dengann dokter dalm pemberian therapi.

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
C. ANALISA DATA

Nama klien : Tn M

Ruang rawat : Jantung

Diagnosa Medis : STEMI

No Data Senjang Etiologi Masalah


1. DS :
 Klien mengatakan nyeri dada Iskemia Nyeri Akut
 Klien mengatakan dada panas
seperti terbakar.
 Klien mengatakan badanya terasa
lemah.

DO :
 Keadaan umum : tampak sakit
sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tampak gelisah
 Skala nyeri : 6
 TTV :
TD : 140/90 mmHg
P: 64 x/m
RR : 28 x/m
T: 36,6 oC
 Lab : 22 Agustus 2015
CK – MB : 17 u/L
EKG : gelombang S-T elevasi pada
V2, V3 dan AVf

2 DS :
DO : Perubahan Resiko penurunan
 Keadaan umum : tampak sakit karakteristik miocard curah jantung
sedang
 Sesak nafas
 Nadi teraba lemah
 Klien tampak lemas
 TTV :
TD : 140/90 mmHg
P: 64 x/m
RR : 28 x/m
T: 36,6 oC

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
3. DS :
 Klien mengatakan mudah lemas Ketidakseimbangan Intoleransi Aktivitas
dan jantung berdetak cepat suplai O2 miocard
DO :
 ADL banyak dibantu oleh
keluaraga
 Tampak lemas

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d iskemia
2. Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan karakteristik miocard
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai O2 miocard

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
E. Nursing Care Planning

Nama : Tn. M
Umur : 55 Th
No. RM :
Dx. Medis : Infrac Miocard (MCI)

No. Diagnosa Tujuan Dan Intervensi


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Nyeri akut b.d NOC : NIC :
iskemia 1. Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri
2. pain control, secara komprehensif termasuk
3. comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
Setelah dilakukan tinfakan presipitasi
keperawatan selama …. Pasien tidak 2. Observasi reaksi nonverbal
mengalami nyeri, dengan dari ketidaknyamanan
Kriteria hasil: 3. Bantu pasien dan keluarga
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu untuk mencari dan
penyebab nyeri, mampu menemukan dukungan
menggunakan tehnik 4. Kontrol lingkungan yang
nonfarmakologi untuk dapat mempengaruhi nyeri
mengurangi nyeri, mencari seperti suhu ruangan,
bantuan) pencahayaan dan kebisingan
2. Melaporkan bahwa nyeri 5. Kurangi faktor presipitasi
berkurang dengan nyeri
menggunakan manajemennyeri 6. Kaji tipe dan sumber nyeri
3. Mampu mengenali nyeri untuk menentukan intervensi
(skala, intensitas, frekuensi dan 7. Ajarkan tentang teknik non
tanda nyeri) farmakologi: napas dala,
4. Menyatakan rasa nyaman relaksasi, distraksi, kompres
setelah nyeri berkurang hangat/ dingin
5. Tanda vital dalam rentang 8. Berikan analgetik untuk
normal mengurangi nyeri: ……...
6. Tidak mengalami gangguan 9. Tingkatkan istirahat
tidur 10. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
11. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
2. Resiko penurunan NOC : NIC :
curah jantung b.d 1. Cardiac Pump effectiveness 1. Evaluasi adanya nyeri dada
perubahan 2. Circulation Status 2. Catat adanya disritmia jantung
karakteristik 3. Vital Sign Status 3. Catat adanya tanda dan gejala
miocard 4. Tissue perfusion: perifer penurunan cardiac output

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
4. Monitor status pernafasan yang
Setelah dilakukan asuhan menandakan gagal jantung
selama………penurunan kardiak 5. Monitor balance cairan
output klien teratasi dengan 6. Monitor respon pasien terhadap
Kriteriahasil : efek pengobatan antiaritmia
1. Tanda Vital dalam rentang 7. Atur periode latihan dan istirahat
normal (Tekanan darah, Nadi, untuk menghindari kelelahan
respirasi) 8. Monitor toleransi aktivitas
2. Dapat mentoleransi aktivitas, pasien
tidak ada kelelahan 9. Monitor adanya dyspneu,
3. Tidak ada edema paru, perifer, fatigue, tekipneu dan ortopneu
dan tidak ada asites 10. Anjurkan untuk menurunkan
4. Tidak ada penurunan kesadaran stress
5. AGD dalam batas normal  Monitor TD, nadi, suhu, dan
6. Tidak ada distensi vena leher RR
7. Warna kulit normal  Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
 Monitor jumlah, bunyi dan
irama jantung
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yangmelebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
 Jelaskan pada pasien tujuan
dari pemberian oksigen
 Sediakan informasi untuk
mengurangi stress
 Kelola pemberian obat anti
aritmia, inotropik, nitrogliserin
dan vasodilator untuk
mempertahankan kontraktilitas
jantung
 Kelola pemberian antikoagulan
untuk mencegah trombus
perifer

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
3. Intoleransi NOC : NIC :
aktivitas b.d Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan
ketidakseimbangan 1. Toleransi aktivitas klien dalam melakukan aktivitas
suplai O2 miocard 2. Konservasi eneergi 2. Kaji adanya faktor yang
menyebabkan kelelahan
Setelah dilakukan tindakan 3. Monitor nutrisi dan sumber
keperawatan selama … Pasien energi yang adekuat
bertoleransi terhadap aktivitas dengan 4. Monitor pasien akan adanya
Kriteria Hasil : kelelahan fisik dan emosi secara
1. Berpartisipasi dalam aktivitas berlebihan
fisik tanpa disertai peningkatan 5. Monitor respon kardivaskuler
tekanan darah, nadi dan RR terhadap aktivitas (takikardi,
2. Mampu melakukan aktivitas disritmia, sesak nafas, diaporesis,
sehari hari (ADLs) secara mandiri pucat, perubahan hemodinamik)
3. Keseimbangan aktivitas dan 6. Monitor pola tidur dan lamanya
istirahat tidur/istirahat pasien
7. Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi
yang tepat.
8. Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
9. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
10. Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
11. Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
12. Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
13. Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
14. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
15. Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
16. Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
17. Monitor respon fisik, emosi,
sosial dan spiritual

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
F. Implementasi Dan Evaluasi

Nama : Tn. M
Umur : 52 Th
No. RM :
Dx. Medis : STEMI

Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan

Selasa, Nyeri akut b.d Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib
25 -08- iskemia
2015 1. Melakukan pengkajian S:
nyeri secara - Klien mengatakan
komprehensif termasuk masih merasakan
lokasi, karakteristik, nyeri walaupun ringan
durasi, frekuensi, kualitas - Klien mengatakan
dan faktor presipitasi dadanya sudah tidak
R/ : begitu terasa panas
P : iskemic pada jantung lagi.
Q: kualitas nyeri : ringan O:
dan menjalar di daerah - Kualitas nyeri ringan
dada - Skala :4
R: daerah dada - Klien tampak sudah
S: 4 bisa istirahat
T: brulang ketika - Klien sudah tidak
beraktivitas berat gelisah
TTV :
2. Mengobservasi reaksi TD : 140/90 mmHg
nonverbal dari P : 84 x/m
ketidaknyamanan RR : 27 x/m
R/ : Klien tampak cemas T : 36, 5 o C
A:
3. Mengontrol lingkungan - Masalah teratasi
yang dapat sebagian
mempengaruhi nyeri P:
seperti suhu ruangan - Intervensi diteruskan
1. Lakukan pengkajian
4. Mengurangi faktor nyeri secara
presipitasi nyeri dengan komprehensif
tidak banyak aktivitas termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
5. Mengajarkan tentang frekuensi, kualitas
teknik non farmakologi: dan faktor presipitasi
napas dalam, relaksasi. 2. Observasi reaksi
nonverbal dari
6. Meningkatkan istirahat ketidaknyamanan
7. Memberikan informasi 3. Kontrol lingkungan
tentang nyeri seperti yang dapat
penyebab nyeri, berapa mempengaruhi nyeri
Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep
Stase KGD (R. Jantung)
lama nyeri akan seperti suhu ruangan
berkurang dan antisipasi 4. Kurangi faktor
ketidaknyamanan dari presipitasi nyeri
prosedur dengan tidak banyak
8. Mengobserpasi vital sign aktivitas
5. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dalam, relaksasi.
6. Tingkatkan istirahat
7. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
8. Monitor vital sign

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Selasa, Resiko Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib


25 -08- penurunan
2015 curah jantung 1. Mengevaluasi adanya nyeri S:
b.d perubahan dada - Klien mengatakan
karakteristik 2. Mencatat adanya tanda dan masih merasakan
miocard gejala penurunan cardiac nyeri walaupun
output ringan
3. Mengobservasi status - Klien mengatakan
pernafasan yang menandakan dadanya sudah tidak
gagal jantung begitu terasa panas
4. Mengatur periode latihan dan lagi.
istirahat untuk menghindari O:
kelelahan - Nyeri ringan, Skala :
5. Memonitor adanya dyspneu, 4
fatigue, tekipneu dan ortopneu - Sesak nafas (+)
6. Menganjurkan untuk - Irama jantung
menurunkan stress teratur
 Mengobservasi TD, nadi, - Klien tampak sudah
suhu, dan RR bisa istirahat
 mengobservasi jumlah, - Klien sudah tidak
bunyi dan irama jantung gelisah
 Mengobservasi frekuensi TTV :
dan irama pernapasan TD : 130/90 mmHg
P : 84 x/m
RR : 27 x/m
T : 36, 5 o C
A:
- Masalah teratasi
sebagian
P:
- Intervensi
diteruskan
1. Evaluasi adanya
nyeri dada
2. Catat adanya
disritmia jantung
3. Catat adanya tanda
dan gejala
penurunan cardiac
output
4. Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
5. Monitor balance
cairan
6. Monitor respon

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
pasien terhadap efek
pengobatan
antiaritmia
7. Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari
kelelahan
8. Monitor toleransi
aktivitas pasien
9. Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan
ortopneu
10. Anjurkan untuk
menurunkan stress
 Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
 Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD
pada kedua lengan
dan bandingkan
 Monitor TD, nadi,
RR, sebelum,
selama, dan setelah
aktivitas
 Monitor jumlah,
bunyi dan irama
jantung
 Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
 Monitor pola
pernapasan
abnormal
 Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis
perifer
 Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yangmelebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
 Identifikasi

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
penyebab dari
perubahan vital
sign
 Jelaskan pada
pasien tujuan dari
pemberian oksigen

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan

Selasa, Intoleransi Jam : 10.00 wib Jam : 12.00 wib


25 -08- aktivitas b.d
2015 ketidakseimbangan 1. Mengobservasi adanya S:
suplai O2 miocard pembatasan klien dalam - Klien mengatakan
melakukan aktivitas masih sering lemas
- Klien mengatakan
2. Mengkaji adanya faktor tidak berani
yang menyebabkan melakukan aktivitas
kelelahan berat
O:
3. Mengobservasi nutrisi dan - Klien masih tampak
sumber energi yang lemas
adekuat - Lemas ketika
beraktivitas
4. Mengobservasi pasien - Takikardi
akan adanya kelelahan - Sesak nafas
fisik dan emosi secara - Klien tampak
berlebihan gelisah
TTV :
5. Mengobservasi respon TD : 140/90 mmHg
kardivaskuler terhadap P : 84 x/m
aktivitas (takikardi, RR : 27 x/m
disritmia, sesak nafas, T : 36, 5 o C
diaporesis, pucat, A:
perubahan hemodinamik) - Masalah teratasi
sebagian
6. Monitor pola tidur dan P:
lamanya tidur/istirahat - Intervensi
pasien diteruskan
1. Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
2. Kaji adanya faktor
yang menyebabkan
kelelahan
3. Monitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
4. Monitor pasien akan
adanya kelelahan
fisik dan emosi
secara berlebihan
5. Monitor respon
kardivaskuler
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
6. Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasie
7. Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan
progran terapi yang
tepat.
8. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
9. Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
10. Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Rabu, Nyeri akut b.d Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib
26 -08- iskemia
2015 9. Melakukan pengkajian S:
nyeri secara - Klien mengatakan
komprehensif termasuk masih merasakan
lokasi, karakteristik, nyeri walaupun ringan
durasi, frekuensi, kualitas - Klien mengatakan
dan faktor presipitasi dadanya sudah tidak
R/ : begitu terasa panas
P : iskemic pada jantung lagi.
Q: kualitas nyeri : ringan O:
dan menjalar di daerah - Kualitas nyeri ringan
dada - Skala :4
R: daerah dada - Klien tampak sudah
S: 4 bisa istirahat
T: brulang ketika - Klien sudah tidak
beraktivitas berat gelisah
TTV :
10. Mengobservasi reaksi TD : 140/90 mmHg
nonverbal dari P : 84 x/m
ketidaknyamanan RR : 27 x/m
R/ : Klien tampak cemas T : 36, 5 o C
A:
11. Mengontrol lingkungan - Masalah teratasi
yang dapat sebagian
mempengaruhi nyeri P:
seperti suhu ruangan - Intervensi diteruskan
9. Lakukan pengkajian
12. Mengurangi faktor nyeri secara
presipitasi nyeri dengan komprehensif
tidak banyak aktivitas termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
13. Mengajarkan tentang frekuensi, kualitas
teknik non farmakologi: dan faktor presipitasi
napas dalam, relaksasi. 10. Observasi reaksi
nonverbal dari
14. Meningkatkan istirahat ketidaknyamanan
15. Memberikan informasi 11. Kontrol lingkungan
tentang nyeri seperti yang dapat
penyebab nyeri, berapa mempengaruhi nyeri
lama nyeri akan seperti suhu ruangan
berkurang dan antisipasi 12. Kurangi faktor
ketidaknyamanan dari presipitasi nyeri
prosedur dengan tidak banyak
16. Mengobserpasi vital sign aktivitas

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
13. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dalam, relaksasi.
14. Tingkatkan istirahat
15. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
16. Monitor vital sign

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Rabu, Resiko Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib


26 -08- penurunan
2015 curah jantung 7. Mengevaluasi adanya nyeri S:
b.d perubahan dada - Klien mengatakan
karakteristik 8. Mencatat adanya tanda dan masih merasakan
miocard gejala penurunan cardiac nyeri walaupun
output ringan
9. Mengobservasi status - Klien mengatakan
pernafasan yang menandakan dadanya sudah tidak
gagal jantung begitu terasa panas
10. Mengatur periode latihan dan lagi.
istirahat untuk menghindari O:
kelelahan - Nyeri ringan, Skala :
11. Memonitor adanya dyspneu, 4
fatigue, tekipneu dan ortopneu - Irama jantung
12. Menganjurkan untuk teratur
menurunkan stress - Klien tampak sudah
 Mengobservasi TD, nadi, bisa istirahat
suhu, dan RR - Klien sudah tidak
 mengobservasi jumlah, gelisah
bunyi dan irama jantung TTV :
 Mengobservasi frekuensi TD : 130/90 mmHg
dan irama pernapasan P : 84 x/m
RR : 27 x/m
T : 36, 5 o C
A:
- Masalah teratasi
sebagian
P:
- Intervensi
diteruskan
1. Evaluasi adanya
nyeri dada
2. Catat adanya
disritmia jantung
3. Catat adanya tanda
dan gejala
penurunan cardiac
output
4. Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
5. Monitor balance
cairan
6. Monitor respon
pasien terhadap efek

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
pengobatan
antiaritmia
7. Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari
kelelahan
8. Monitor toleransi
aktivitas pasien
9. Anjurkan untuk
menurunkan stress
 Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
 Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD
pada kedua lengan
dan bandingkan
 Monitor TD, nadi,
RR, sebelum,
selama, dan setelah
aktivitas
 Monitor jumlah,
bunyi dan irama
jantung
 Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
 Monitor pola
pernapasan
abnormal
 Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis
perifer
 Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yangmelebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
 Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
 Jelaskan pada
pasien tujuan dari

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
pemberian oksigen

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Rabu, Intoleransi Jam : 10.00 wib Jam : 12.00 wib


25 -08- aktivitas b.d
2015 ketidakseimbangan 7. Mengobservasi adanya S:
suplai O2 miocard pembatasan klien dalam - Klien mengatakan
melakukan aktivitas masih sering lemas
- Klien mengatakan
8. Mengkaji adanya faktor tidak berani
yang menyebabkan melakukan aktivitas
kelelahan berat
O:
9. Mengobservasi nutrisi dan - Klien masih tampak
sumber energi yang lemas
adekuat - Lemas ketika
beraktivitas
10. Mengobservasi pasien - Takikardi
akan adanya kelelahan - Klien tampak
fisik dan emosi secara gelisah
berlebihan TTV :
TD : 140/90 mmHg
11. Mengobservasi respon P : 84 x/m
kardivaskuler terhadap RR : 27 x/m
aktivitas (takikardi, T : 36, 5 o C
disritmia, sesak nafas, A:
diaporesis, pucat, - Masalah teratasi
perubahan hemodinamik) sebagian
P:
12. Monitor pola tidur dan - Intervensi
lamanya tidur/istirahat diteruskan
pasien 1. Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
2. Kaji adanya faktor
yang menyebabkan
kelelahan
3. Monitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
4. Monitor pasien akan
adanya kelelahan
fisik dan emosi
secara berlebihan
5. Monitor respon
kardivaskuler
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
6. Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasie
7. Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalam merencanakan
progran terapi yang
tepat.
8. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
9. Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
10. Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Kamis, Nyeri akut b.d Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib
27 -08- iskemia
2015 17. Melakukan pengkajian S:
nyeri secara - Klien mengatakan
komprehensif termasuk masih merasakan
lokasi, karakteristik, nyeri walaupun ringan
durasi, frekuensi, kualitas - Klien mengatakan
dan faktor presipitasi dadanya sudah tidak
R/ : begitu terasa panas
P : iskemic pada jantung lagi.
Q: kualitas nyeri : ringan O:
dan menjalar di daerah - Kualitas nyeri ringan
dada - Skala :4
R: daerah dada - Klien tampak sudah
S: 4 bisa istirahat
T: brulang ketika - Klien sudah tidak
beraktivitas berat gelisah
TTV :
18. Mengobservasi reaksi TD : 140/90 mmHg
nonverbal dari P : 84 x/m
ketidaknyamanan RR : 27 x/m
R/ : Klien tampak cemas T : 36, 5 o C
A:
19. Mengontrol lingkungan - Masalah teratasi
yang dapat P:
mempengaruhi nyeri - Intervensi di hentikan
seperti suhu ruangan
Mahasiswa Profesi &
20. Mengurangi faktor Perawat jaga,
presipitasi nyeri dengan
tidak banyak aktivitas
Rori Ariesta S
21. Mengajarkan tentang
teknik non farmakologi:
napas dalam, relaksasi.

22. Meningkatkan istirahat


23. Memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur

24. Mengobserpasi vital sign

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Kamis, Resiko Jam : 09.00 wib Jam : 12.00 wib


27 -08- penurunan
2015 curah jantung 13. Mengevaluasi adanya nyeri S:
b.d perubahan dada - Klien mengatakan
karakteristik 14. Mencatat adanya tanda dan masih merasakan
miocard gejala penurunan cardiac nyeri walaupun
output ringan
15. Mengobservasi status - Klien mengatakan
pernafasan yang menandakan dadanya sudah tidak
gagal jantung begitu terasa panas
16. Mengatur periode latihan dan lagi.
istirahat untuk menghindari O:
kelelahan - Nyeri ringan, Skala :
17. Memonitor adanya dyspneu, 4
fatigue, tekipneu dan ortopneu - Irama jantung
18. Menganjurkan untuk teratur
menurunkan stress - Klien tampak sudah
 Mengobservasi TD, nadi, bisa istirahat
suhu, dan RR - Klien sudah tidak
 mengobservasi jumlah, gelisah
bunyi dan irama jantung TTV :
 Mengobservasi frekuensi TD : 130/90 mmHg
dan irama pernapasan P : 84 x/m
RR : 27 x/m
T : 36, 5 o C
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi di
hentikan

Mahasiswa Profesi &


Perawat jaga,

Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Kamis, Intoleransi Jam : 10.00 wib Jam : 12.00 wib


27 -08- aktivitas b.d
2015 ketidakseimbangan 13. Mengobservasi adanya S:
suplai O2 miocard pembatasan klien dalam - Klien mengatakan
melakukan aktivitas masih sering lemas
- Klien mengatakan
14. Mengkaji adanya faktor tidak berani
yang menyebabkan melakukan aktivitas
kelelahan berat
O:
15. Mengobservasi nutrisi dan - Klien tampak lemas
sumber energi yang - Klien tampak tidak
adekuat gelisah
TTV :
16. Mengobservasi pasien TD : 140/90 mmHg
akan adanya kelelahan P : 84 x/m
fisik dan emosi secara RR : 27 x/m
berlebihan T : 36, 5 o C
A:
17. Mengobservasi respon - Masalah teratasi
kardivaskuler terhadap P:
aktivitas (takikardi, - Intervensi di
disritmia, sesak nafas, hentikan
diaporesis, pucat,
perubahan hemodinamik) Mahasiswa Profesi &
Perawat jaga,
18. Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien Rori Ariesta S

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)
LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.M DENGAN STEMI/ MCI
DI RUANG JANTUNG RSUD H . ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Disusun Oleh :
Rori Ariesta Setiawan , S. Kep
1426050050

Perseptor Co.Perseptor

(Ns. Ida Rahmawati S.Kep) (Ns. Siti Masyitoh S.Kep )

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2015

Laporan Kasus Rori Ariesta, S. S.Kep


Stase KGD (R. Jantung)

Anda mungkin juga menyukai