PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU Nomor 20 Bab I Pasal 1 ayat 1).
mutu proses dan mutu hasil pendidikan. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk
dan pembebasan peserta didik dari berbagai kewajiban yang bersifat administratif,
dilakukan karena kita menyadari bahwa guru sebagai tenaga kependidikan adalah
yang disebut dengan MGMP. Dalam kegiatan MGMP para guru dapat berbagi dan
1
sekolah masing- masing, dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sawahlunto.
melaksanakan tugas.
2
e. Meningkatkan kualifikasi akademik guru-guru mata pelajaran menuju
proses sertifikasi;
kualitatif.
C. Sasaran
/MTs Kota Sawahlunto ini adalah guru- guru yang mengajar mata pelajaran
diharapkan:
meningkat;
berkesinambungan;
pendidikan nasional;
3
4. Berkembangnya kompetensi profesional guru mata pelajaran Bahasa
tanggung jawab terhadap mata pelajaran dan peserta didik ke arah yang
lebih baik.
E. Manfaat
4
4. Bagi pemerintah kota dan Dinas Pendidikan dan Tenaga Kerja Kota
BAB II
A. Identifikasi Masalah
tahun 20017 dan 20018 jika di cocokan dengan keadaan yang sehari-hari dihadapi
5
dengan kehidupan siswa sehari-hari. Beberapa guru masih belum dapat menyusun
pembelajaran , membuat alat ukur yang baik untuk melihat perkembangan hasil
yang masih terpengaruh dengan cara lama, penguasaan materi yang dangkal dan
dengan paradigma lama, yaitu guru mengajar dalam kelas, sementara siswa
pembelajaran yang tepat juga menjadi masalah bagi sebagian besar guru. Padahal
Selama kegiatan MGMP, masalah lain yang juga sering muncul adalah
kehadiran peserta yang tidak tepat waktu. Hal ini dimaklumi karena sebagian
besar peserta berasal dari daerah luar kota yang jauh dari pusat kegiatan. Oleh
karena itu seringkali kegiatan harus terundur beberapa waktu dengan kompensasi
jam pulang diundur pula selang beberapa waktu dengan maksud agar alokasi
B. Kualitas Program
6
Materi sajian selama kegiatan MGMP 20017 dan 20018 terkelompokkan atas
3 bagian, yaitu;
3. Materi Penunjang, berisi karya tulis, diskusi sejawat, dan lain sebagainya
waktu yang memadai. Namun kenyataannya waktu yang disediakan hanya 6 kali
minggu. Dimana setiap minggu disediakan waktu 8 jam pelajaran. Akibatnya hasil
yang diharapakan belum sesuai dengan kehendak. Dalam arti kata belum
langsung dengan sumber belajar dalam ruang belajar. Bila ada materi praktik lebih
Selama tahun 20018 kegiatan MGMP dilaksanakan selama enam kali pertemuan
7
E. Keterlibatan Peserta
suatu hal baru bagi guru- guru di semua sekolah di Kota Sawahlunto. Pada
bagaiman cara merancang KTSP, apa saja unsur- unsur yang ada pada KTSP, dan
melatih peserta untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk bekal
Selama kegiatan ini peserta terlihat begitu antusias dan penuh semangat.
Tak dapat dibedakan sama ada peserta itu berstatus PNS maupun Tenaga Pendidik
Honorer.
8
3. Rekapitulasi pebiayaan dan bukti fisiknya.
BAB III
A. Jenis Program
I. Jenis Program
1. Program Umum
9
a. Kebijakan Dinas Pendidikan kota Sawahlunto
2. Program Inti
(RPP);
Tahun 2007);
j. Peer Teaching
10
3. Program Penunjang
b. Refleksi
berikut:
kamus, buku teks, buku referensi, kartu kata, kartu kalimat, surat kabar,
majalah, dll
Depdiknas.
11
2. tujuh puluh enam persen peserta diharapkan mampu mengembangkan bahan
ajar sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi.
5. tujuh puluh lima persen peserta telah mampu menyusun proposal penelitian
III. Kegiatan
Sumatera Barat yang akhirnya peserta memperoleh ilmu baru yang sangat
bermanfaat bagi guru itu sendiri dan bagi dunia pendidikan umumnya. MGMP
Bahasa Indonesia yang difasilitasi oleh LPMP provinsi Sumatera Barat melalui
dana block grant diharapkan memiliki dampak yang luar biasa terhadap
menyentuh para guru yang selama ini belum terjamah oleh berbagai kegiatan dan
12
1. peserta MGMP menyadari pentingnya layanan pembelajaran yang
mandiri.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Nomor 22, 23, dan 24
wujud otonomisasi pendidikan membutuhkan pola dan kerangka berfikir yang mapan.
ujung tombak proses pendidikan pada tingkat dan jenjang pendidikan, mulai dari
dalam kegiatan ini. Diharapkan berbagai permasalahan yang dibahas dalam kegiatan
pendidikan.
14
B. Saran
1. kegiatan ini diharapkan berlanjut di masa-masa yang akan datang. Hal ini
2. kegiatan MGMP tahun tetap berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada.
3. kegiatan MGMP diharapkan lebih efektif dan efisien dari tahun sebelumnya.
dan keinginan para guru untuk memperbaiki mutu proses dan mutu hasil
berkelanjutan.
profesionalisasi.
15
16