ASHRI INDRIATI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Ashri Indriati
NIM F351124111
RINGKASAN
ASHRI INDRIATI. Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk
Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah. Dibimbing oleh M
SYAMSUL MAARIF dan AJI HERMAWAN.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian terpenting
di dalam perekonomian suatu negara. Hal tersebut dikarenakan UKM mampu
menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Salah satu faktor penting
di dalam suatu usaha yaitu sumber daya manusia (SDM). SDM memiliki peran
penting dalam mencapai keberhasilan, karena fasilitas yang canggih dan lengkap
belum merupakan jaminan akan berhasilnya suatu usaha tanpa diimbangi oleh
kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Pengembangan SDM
khususnya di UKM masih sangat kurang. SDM menjadi salah satu masalah yang
mempengaruhi peningkatkan kinerja UKM.
Tujuan dari penelitian yaitu: (1) mengaudit kinerja UKM; (2) menganalisis
dan memformulasikan arah pengembangan UKM; (3) menganalisis dan
memformulasikan strategi untuk meningkatkan kinerja UKM melalui peningkatan
kualitas SDM.
Penelitian dimulai dengan mengaudit kinerja UKM. Pemilihan UKM
berdasarkan data keuangan dan manajemen yang telah diaplikasikan di UKM.
Sampel pada penelitian ini berjumlah delapan UKM. Hasil audit kinerja UKM
menghasilkan skor yang mengelompokan UKM menjadi empat kelompok
berdasarkan kinerja. Selain itu data audit dianalisis untuk diperoleh kekuatan dan
kelemahan UKM. Hasil analisis menjadi bahan pertimbangan pengumpulan
asumsi untuk peningkatan kualitas SDM beserta tingkat kepentingan dan
kepastiannya. Metode yang digunakan yaitu Strategic Assumption Surfacing and
Testing (SAST). Pakar yang terlibat sebanyak tiga orang yang berasal dari
lembaga yang terkait dengan peningkatan SDM UKM. Pakar paad tahap ini
memberikan asumsi dan memperikan bobot asumsi berdasarkan tingkat
kepentingan dan kepastiannya. Selanjutnya, asumsi yang memiliki tingkat
kepentingan dan kepastian yang tinggi dipilih untuk dilakukan pemrioritasan
asumsi.
Penentuan prioritas asumsi dilakukan dengan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Pemilihan pakar dilakukan berdasarkan reputasi, kedudukan, dan
pemahaman terhadap UKM sebagai objek penelitian. Pakar mengisi kuesioner
yang dibuat berdasarkan asumsi strategi dan hal terkait pemilihan kebijakan. Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan Software Expert Choice 11. Hasil analisis
menunjukan diklat berbasis kebutuhan menjadi prioritas alternatif. Diklat berbasis
kebutuhan merupakan strategi prioritas untuk peningkatan kualitas SDM sehingga
akan berdampak pada peningkatan kinerja di UKM Manisan Cianjur.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
USAHA KECIL DAN MENENGAH
ASHRI INDRIATI
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Penguji pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Titi Candra Sunarti, MS.
Judul Tesis : Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk
Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah
Nama : Ashri Indriati
NIM : F351124111
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilik dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 ini ialah Sumber Daya
Manusia, dengan judul Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsul Maarif,
M.Eng dan Dr. Ir. Aji Hermawan, MM selaku pembimbing, yang telah banyak
memberi saran. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Pelaku
UKM Cianjur, Dinas Koperasi dan UMKM Cianjur, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Cianjur, Inkubator Bisnis Cianjur, Dosen-Dosen yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ibu, ayah, kakak dan seluruh keluarga atas doa dan kasih sayangnya.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan
mahasiswa pascasarjana S2 TIP IPB angkatan 2012 atas segala dukungan.
Semoga karya ilmiah ini bermafaat.
Ashri Indriati
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Usaha Kecil Menengah 3
Sumber Daya Manusia 4
Kinerja 4
Kinerja dan Sumber Daya Manusia 7
METODOLOGI PENELITIAN 7
Kerangka Berpikir 7
Penelitian Terdahulu 8
Waktu dan Tempat Penelitian 9
Pengumpulan Data 9
Metode 10
HASIL DAN PEMBAHASAN 17
Kinerja Usaha Kecil dan Menengah 17
Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 21
Asumsi Strategi 21
Formulasi Strategi 26
Strategi Operasional 28
Implikasi Manajerial 30
SIMPULAN DAN SARAN 30
Simpulan 30
Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 35
RIWAYAT HIDUP 57
DAFTAR TABEL
1 Kualifikasi kinerja perusahaan menurut Malcolm Baldige Criteria 6
2 Kualifikasi usaha kecil 6
3 Pakar SAST 12
4 Skala nilai perbandingan berpasangan 14
5 Pakar AHP 15
6 Pengelompokan Kinerja UKM 17
7 Kelemahan dan Keunggulan UKM Manisan Cianjur 18
8 Asumsi Strategi Peningkatan Kualitas SDM 21
9 Pembobotan asumsi strategi peningkatan kualitas SDM 22
DAFTAR GAMBAR
1 Langkah penelitian 8
2 Peringkat grafik asumsi 12
3 Diagram alir Metoda AHP 16
4 Pemeringkatan asumsi strategis 23
5 Sebaran Asumsi pada Kuadran I 24
6 Sebaran Asumsi Kuadran Penting (rendah-tinggi)-Pasti (rendah) 25
7 Hierarki AHP 27
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan memenuhi kriteria. Kriteria usaha menengah yaitu kekayaan
bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
Kinerja
Result yang dihasilkan dapat berupa jumlah penjualan, jumlah produksi, tingkat
kualitas, efisiensi biaya, profit, dan sebagainya.
Penilaian kinerja merupakan cara untuk mengetahui seberapa baik pekerjaan
yang dilakukan oleh karyawan yang dibandingkan dengan seperangkat standar
yang hasilnya akan dikomunikasikan terhadap karyawan. Pengukuran kinerja
perusahaan meliputi proses perencanaan,pengendalian, dan proses transaksional
(Tita dan Aulia 2007).
Kriteria yang digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan
(Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2013) yaitu:
1. Kepemimpinan
Pemimpin perusahaan yang mempunyai pandangan ke depan (visioner
leadership) dan berjiwa salesmenship yaitu pemimpin yang mampu menuntun
perusahaan menetapkan nilai-nilai, arah dan kinerja yang diharapkan.
Pemimpin mampu berkomunikasi dan memahami karyawan, mampu mereview
kinerja perusahaan, mampu menciptakan situasi yang kondusif untuk
mendorong kearah kinerja unggul.
2. Perencanaan Strategis
Pemimpin mempunyai visi, misi, nilai-nilai dan sasaran strategis yang
didukung secara terpadu oleh semua. Mampu menterjemahkan strategi ke
dalam rencana kegiatan (action plan) dan target serta pencapaian target
tersebut. Memiliki strategi kunci agar kualitas hasil produk sesuai dengan
persyaratan yang dikehendaki pelanggan.
4. Fokus pelanggan
Selalu memuaskan pelanggan, mencari pemahaman terhadap harapan
pelanggan dan pasar, mengelompokan pelanggan dan pasar, meningkatkan
loyalitas pelanggan. Mengetahui siapa yang jadi pesaing utama, dimana, kapan
dan bilamana, apa keunggulan dan kelemahan pesaing. Serta apa kunci
keunggulan pesaing utama.
6. Manajemen proses
Memiliki cara pengelolaan semua proses yang merupakan inti dari
peningkatan efisiensi dan efektivitas. Memiliki konsep perbaikan secara terus-
menerus. Memiliki agility (kemampuan menyesuaikan diri secara cepat,
fleksibel dan efektif terhadap perusahaan). Perubahan produksi secara cepat
kepada produksi lain, kecepatan menjawab perubahan permintaan, atau
kemampuan memproduksi suatu jasa yang disesuaikan dengan lingkup yang
luas. Memiliki fleksible manufacturing dengan inovasi, ECRD, R&D, QRS,
dll.
7. Hasil usaha
Mengevaluasi hasil usaha dan menindak lanjuti temuan. Memiliki data
dan analisis tentang seberapa baik hasil usaha. Memiliki hasil evaluasi yang
memuaskan dari pelanggan terhadap:
a. kualitas dan kuantitas produk (barang/jasa),
b. kinerja keuangan dan pemasaran,
c. kinerja karyawan,
d. struktur pengawasan dan pengendalian,
e. tanggungjawab kepada pemerintah dan sosial,
f. hasil semua proses dan kegiatan perbaikan proses untuk dibandingkan
dengan data hasil usaha pesaing.
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Berpikir
Adapun gambaran dari tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat
pada Gambar 1.
Memformulasikan strategi
Penelitian Terdahulu
Pengumpulan Data
b. Wawancara
Wawancara (Arikunto 2007) adalah suatu metode atau cara yang
digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-
jawab sepihak karena pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi.
Wawancara dilakukan pada pelaku usaha dan konsumen. Wawancara
dilakukan kepada pelaku UKM dan pakar.
c. Survei Pakar
Survei (Arikunto 2006) yaitu metode mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung yang
kemudian dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut. Sedangkan
10
Metode
Penelitian dilakukan dengan tiga tahap seperti yang terdapat pada Gambar 1
yaitu:
1. Audit kinerja UKM
Audit adalah suatu kegiatan sistematis untuk mencari bukti-bukti
kesesuaian dengan persyaratan atau standar, melakukan evaluasi, penilaian dan
pengembangan perusahaan (Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2013).
Fungsi dari audit yaitu:
a. Mencari kesesuaian dengan persyaratan;
b. Mencaribukti-bukti apakah telah memenuhi standar ideal.
Tujuan Audit:
a. Mengevaluasi kesesuaian perencanaan dengan realisasi produk, persyaratan
standar sistem dan perusahaan;
b. Menilai kekuatan dan kelemahan;
c. Mengidentifikasi peluang penyempurnaan kinerja.
Setiap kelompok diwakili oleh satu orang pakar (Tabel 3). Penetapan
pakar dilakukan dengan pertimbangan dan kriteria (Marimin 2004):
a. Keberadaan responden, keterjangkauan dan kesediaan untuk
diwawancarai,
b. reputasi, kedudukan, dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai
pakar, dan
c. pengalaman pribadi yang menunjukkan bahwa orang tersebut mampu
memberikaan saran yang benar dan membantu memecahkan masalah.
12
No Nama Keterangan
1 Dedi Sudjana, S.Ap - Kepala Seksi Promosi dan Akses
Pasar Dinas KUMKM Cianjur
- Kepala PLUT-KUMKM Kab.
Cianjur
2 Euis Sukaeni, S.IP Kepala Seksi Bina Perindustrian Agro-
Dinas Perindustrian Cianjur
3 Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd Ketua Inkubator Bisnis Cianjur
2) Spesifikasi asumsi
Hasil analisis audit berupa kelemahan dan kelebihan UKM di setiap
kategori kinerja dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapatkan asumsi
strategi. Setiap kelompok mengidentifikasi asumsi yang melekat dalam
masalah yang dihadapi kemudian mendaftar semua asumsi sesuai sudut
pandang masing-masing kelompok.
3) Fase dialektika
Fase dialektika dilakukan untuk menghilangkan asumsi yang tidak
relevan. Pada tahap ini peneliti kesulitan melakukan pertemuan dengan
semua pakar sehingga dilakukan sintesis asumsi yang diperoleh dari setiap
pakar. Hasil sintesis asumsi dilist untuk diberi bobot tingkat kepentingan
dan kepastian asumsi dari setiap pakar. Pembobotan dilakukan dengan
mengisi kuesioner SAST (Lampiran 3). Seluruh asumsi yang telah memiliki
bobot tingkat kepentingan dan kepastian dimasukan ke dalam matriks yang
terdiri dari (penting/tidak penting dan relatif tertentu/pasti).
Most Certain
“Certain
Planning
Region”
Least Most
Important Important
“Problematic
Planning
Region”
Least Certain
4) Sintesis akhir
Pada tahap sintesis akhir, asumsi dari setiap kelompok dikumpulkan.
Kemudian mengintegrasikan setiap asumsi menurut sudut pandang setiap
kelompok.
3. Formulasikan strategi
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh strategi peningkatan kinerja.
Strategi dipilih berasal dari asumsi yang menjadi dasar dari sebuah kebijakan.
Asumsi tersebut yaitu asumsi yang memiliki tingkat kepentingan dan kepastian
yang tinggi yang diperoleh dari tahap penelitian sebelumnya. Asumsi-asumsi
terpilih dilakukan pemrioritasan. Asumsi yang menjadi prioritas menjadi
strategi untuk peningkatan kinerja di UKM manisan Cianjur.
Pemrioritasan strategi dilakukan dengan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). AHP digunakan untuk memecahkan suatu persoalan dalam
kerangka berfikir yang terorganisir sehingga dapat mengambil keputusan yang
efektif dari persoalan tersebut.
Prinsip kerja dari AHP (Marimin 2004) yaitu penyederhanaan suatu
persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi
bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat
kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti
penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain
dan dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas
tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Adapun yang mendasari prinsip kerja AHP yaitu:
1) Penyusunan hierarki
Hierarki (Maarif dan Hendri 2003) merupakan alat mendasar dari
pikiran manusia yang melibatkan pengidentifikasian elemen-elemen suatu
persoalan, mengelompokkan elemen-elemen itu ke dalam beberapa
kumpulan yang homogen, dan menata kumpulan-kumpulan ini pada tingkat
yang berbeda. Hierarki adalah abstraksi struktur suatu sistem yang
mempunyai bentuk saling berkaitan antara puncak (tujuan akhir) ke bawah,
ke sub tujuan, kemudian faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub
tujuan tersebut, pelaku yang memberikan dorongan, lalu ke tujuan pelaku,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, akhirnya strategis dan hasil strategi yang
dipilih.
Persoalan-persoalan diuraikan menjadi unsur-unsurnya yaitu aktor,
kriteria dan alternatif yang kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Hal
tersebut dilakukan dengan:
a. Penentuan sasaran yang ingin dicapai yaitu peningkatan kualitas SDM
yang merupakan langkah untuk peningkatan kinerja UKM manisan
Cianjur;
14
Nilai Keterangan
1 Alternatif A sama penting dengan alternatif B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 Mutlak lebih penting dati B
2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua pilihan yang berdekatan
Sumber: Saaty (1993)
Penilaian pada setiap aspek yang ada pada hierarki dilakukan oleh
pakar dengan mengisi kuesioner yang disediakan (Lampiran 4). Pakar
tersebut dipilih dengan kriteria tertentu. Pertimbangan dan kriteria
pemilihan pakar menurut Marimin (2004) yaitu:
a) keberadaan responden, keterjangkauan dan kesediaan untuk
diwawancarai,
b) reputasi, kedudukan, dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai
pakar, dan
c) pengalaman pribadi yang menunjukkan bahwa orang tersebut mampu
memberikaan saran yang benar dan membantu memecahkan masalah.
Pakar yang terpilih pada tahap penelitian ini merupakan pakar yang
berbeda dengan pakar pada tahap penelitian sebelumnya. Hal tersebut agar
tidak terjadi penilaian terhadap instansi sendiri/diri sendiri. Sehingga
penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang obyektif. Pakar yang
terpilih diuraikan pada Tabel 5.
15
No Nama Keterangan
1 Widya Sari, SP., MP Dosen Universitas Suryakancana
2 Yuliani, SP., M.Si Dosen Universitas Suryakancana
3 Drs. Ahmad Nur Rizal Dosen Universitas Suryakancana
4 Deni Rustandi, SP Dosen Universitas Suryakancana
5 Ir. Yoyo Suep Dosen Universitas Suryakancana
6 Ir.Ramli, MP Dosen Universitas Suryakancana
7 Eneng Yuliawati, SP Dosen Universitas Suryakancana
8 Muhammad Kamaludin Y, SP Pelaku UKM
3) Penentuan prioritas
Setiap kriteria dan alternatif dilakukan perbandingan berpasangan
(pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif diolah untuk
menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif
maupun kuantitatif dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah
ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas
dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan
matematik.
4) Konsistensi logis
Semua elemen dikelompokan secara logis dan diperingkatkan secara
konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
𝑛
XG = 𝜋 𝑛 𝑥𝑖
i=1
Keterangan:
XG = rata-rata geometrik
n = jumlah responden
xi = penilaian oleh responden ke-i
16
MULAI
PENYUSUNAN HIRARKI
IDENTIFIKASI SISTEM
TIDAK
REVISI PENDAPAT CR MEMENUHI
YA
PENGOLAHAN VERTIKAL
SELESAI
produk dan proses belum sepenuhnya dipahami oleh anggota organisasi UKM
sektor pengolahan. Kristiyanti (2012) menjelaskan adanya faktor internal dan
faktor internal yang penjadi permasalahan umum di UKM. Faktor internal
diantaranya kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan, kualitas
sumber daya manusia yang masih rendah yang berakibat pada rendahnya
manajemen pengelolaan usaha, lemahnya jaringan usaha, mental (semangat
entrepreneurship) pengusaha UKM yang rendah, kurang transparansi antara
generasi. Faktor internal yang menjadi permasalahan pada penelitian Kristiyanti
(2012) yaitu iklim usaha (misalnya kebijakan pemerintah) belum sepenuhnya
kondusif, sarana dan prasarana yang terbatas, pungutan liar, adanya pasar bebas,
sifat produk dengan ketahanan pendek, terbatasnya akses pasar, terbatasnya akses
informasi.
Asumsi Strategi
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja suatu UKM (Ardiana 2010). Selain itu SDM merupakan
hal terpenting dalam suatu organisasi karena perannya sebagai subyek pelaksana
kegiatan (Pakpahan,et al 2014). Sehingga peningkatan kualitas SDM di UKM
harus terus dilakukan.
Hasil audit berupa data kelemahan dan kelebihan di UKM Manisan Cianjur
yang diperoleh dari tahap penelitian sebelumnya dijadikan bahan pertimbangan
untuk menghasilkan asumsi-asumsi strategi. Asumsi strategi bertujuan untuk
meningkatkan kualitas SDM. Asumsi tersebut diperoleh dengan metode SAST.
Asumsi strategi diperoleh dari pendapat pakar, berdasarkan hasil audit yang
dilakukan terhadap UKM manisan Cianjur. Asumsi strategi untuk peningkatan
kualitas SDM dari setiap pakar terdapat pada Tabel 8.
Pakar Asumsi
Dedi Sudjana, S.Ap - Pengembangan diri (pelatihan)
(Dinas Koperasi dan UMKM) - Diklat berbasis kebutuhan
- Pendampingan
- Forum UKM bergerak
- Pembelajaran langsung
Euis Sukaeni, S.IP - Penyuluhan (motivasi usaha,
(DISPERINDAG) manajemen usaha dan teori
kewirausahaan)
- Pelatihan-pelatihan
- Pembentukan jiwa kewirausahaan
- Kelompok pelaku usaha
- Peningkatan wawasan
22
Pakar Asumsi
Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd - Bimbingan teknis (BIMTEK)
(Inkubator Bisnis Cianjur) - Pelatihan
- Pendampingan
- Forum komunikasi
- Pengembangan koperasi
- Pameran
Asumsi dari setiap pakar kemudian disintesis. Hasil dari sinetsis asumsi
diperoleh dua belas asumsi strategi peningkatan kualitas SDM. Asumsi tersebut
diberi pembobotan berdasarkan tingkat kepentingan dan kepastian asumsi.
Pembobotan dilakukan oleh pakar. Pembobotan asumsi berdasarkan tingkat
kepentingan dan kepastian terdapat pada Tabel 9.
Pasti
7 II I
A2
6 Certain A12
Planning
Region A4
5 A3 A5
A7 A6 A10
A9 A11 Sangat
Tidak
4 penting
penting A8 A1
3
Problematic
Planning
2 Region
III IV
1
1 2 3 4 5 6 7
Tidak Pasti
Asumsi pada kuadran I dipandang penting dan pasti; asumsi pada kuadran II
dipandang tidak penting dan pasti; asumsi pada kuadran III dipandang tidak
penting dan tidak pasti; sedangkan pada kuadran IV dipandang sangat penting dan
tidak pasti. Asumsi yang terdapat dalam diagram I dilakukan analisis dan sintesis.
Hal tersebut dilakukan karena pada diagram tersebut merupakan tingkat
kepentingan dan kepastian yang relatif tinggi. Identifikasi asumsi pada diagram I
yaitu:
a. Asumsi dengan nilai 7,6 (amat sangat penting-sangat pasti) adalah A2;
b. Asumsi dengan nilai 7,5 (amat sangat penting-pasti) adalah A10;
c. Asumsi dengan nilai 6,6 (sangat penting-sangat pasti) adalah A12;
d. Asumsi dengan nilai 6,5 (sangat penting-pasti) adalah A4, A5, A6, A11;
e. Asumsi dengan nilai 5,5 (penting-pasti) adalah A3, A7,A9.
f. Asumsi dengan nilai 7,4 (amat sangat penting-pasti) adalah A1;
g. Asumsi dengan nilai 4,4 (penting-pasti) adalah A8.
24
7
I
6 A12
A2
A4
A3
5 A5
A7
A6 A10
A9
A11
4
A8 A1
3
1
IV
4 5 6 7
Asumsi yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kepastian yang
sedang yaitu A10. Bimbingan teknis (BIMTEK) dengan nilai 7,5 (amat sangat
penting- pasti) adalah A10. Selain itu, A12 yang merupakan pelaksanaan pameran
memiliki tingkat kepentingan dan kepastian yang tinggi dengan nilai 6,6. Asumsi
yang memiliki tingkat kepentingan dan kepastian 6,5 (sangat penting-pasti) adalah
A4 (forum UKM bergerak), A5 (pembelajaran langsung), A6 (penyuluhan untuk
meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha dan teori kewirausahaan), dan
A11 (pengembangan koperasi).
Forum UMKM bergerak merupakan suatu kumpulan UMKM yang
melakukan kegiatan diskusi antar pelaku usaha. Forum ini dibuat dengan tujuan
agar pelaku usaha dapat lebih mandiri untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi, dimana usaha yang telah maju membagi pengalamannya. Pelaksanaan
forum ini dibawah pantauan dinas-dinas terkait.
Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran usaha yang dilakukan
dengan melihat langsung pada proses usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha
lain. Hal ini dilakukan agar pelaku usaha memperoleh gambaran usaha atau
pengalaman untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Penyuluhan untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha dan
teori kewirausahaan merupakan suatu penyuluhan yang difokuskan untuk
meningkatkan semangat pelaku usaha untuk mengenal kewirausahaan. Sehingga
nantinya kemampuan palaku usaha dapat meningkat.
7
I
6 A12
A4 A2
A3
5 A5
A7
A6 A10
A9
4
A11
A8 A1
3
1 IV
4 5 6 7
Formulasi Strategi
Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) harus selalu dilakukan. Hal tersebut dikarenakan SDM
termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja suatu UKM. Audit
yang dilaksanakan terhadap UKM berdasarkan empat tingkat kinerja,
menghasilkan 12 asumsi strategi untuk mengingkatkan kualitas SDM yang ada di
UKM. Asumsi tersebut diantaranya pelatihan untuk pengembangan diri, diklat
berbasis kebutuhan, pendampingan, forum UKM bergerak, pembelajaran
langsung, penyuluhan untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha dan
teori kewirausahaan, pembentukan jiwa kewirausahaan, pengelompokan pelaku
usaha, peningkatan wawasan, bimbingan teknis (BIMTEK), pengembangan
koperasi, dan pelaksanaan pameran. Asumsi tersebut dipertahankan untuk
dilakukan analisis selanjutnya.
Asumsi strategi yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan SAST
sehingga diperoleh asumsi beserta tingkat kepentingan dan kepastiannya.
Berdasarkan tingkat kepentingan dan kepastiannya, dari 12 asumsi strategi
diambil 7 asumsi yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi (sangat penting
dan amat sangat penting) dan tingkat kepastian yang tinggi (pasti dan sangat
pasti). Hal tersebut dilakukan karena dengan tingkat kepastian yang tinggi dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas SDM di UKM
manisan. Strategi yang menjadi prioritas merupakan startegi yang sesuai dengan
kendala yang dihadapi oleh UKM. Sehingga diharapkan strategi yang diperoleh
menjadi strategi yang tepat guna.
Asumsi strategi yang memiliki tingkat kepentingan dan kepastian yang
tinggi diantaranya diklat berbasis kebutuhan, bimbingan teknis (BIMTEK),
pelaksanaan pameran, forum UKM bergerak, pembelajaran langsung, penyuluhan
untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha dan teori kewirausahaan,
serta pengembangan koperasi. Kemudian dilakukan pemrioritasan terhadap
asumsi tersebut sebagai strategi. Pemrioritasan strategi dilakukan dengan Analytic
Hierarchy Process (AHP).
Metoda AHP melibatkan delapan pakar yang terdiri dari dosen yang
sekaligus pengamat UKM dan pelaku UKM. Setiap pakar mengisi kuesioner.
Hasil pengisian pakar kemudian dianalisis menggunakan software Expert Choice
11. Tingkat kepakaran dilihat dari Consistency Ratio (CR). Data yang digunakan
yaitu data dengan nilai CR kurang dari 0.10.
Hasil pengolahan dengan software Expert Choice 11 menghasilkan nilai
analisis. Nilai analisis terbesar merupakan prioritas strategi. Selain prioritas pada
strategi, pemrioritasan juga dilakukan pada aktor yang dianggap paling
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM di UKM manisan Cianjur dan
prioritas kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan strategi. Hasil
analisis dapat dilihat pada Gambar 7.
27
A1 A2 A3 A4 AKTOR
(0.284) (0.437) (0.193) (0.086)
K1 K2 K3
(0.525) (0.281) (0.193) KRITERIA
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
(0.285) (0.178) (0.128) (0.118) (0.121) (0.106) (0.066) ALTERNATIF
Keterangan:
A1 : Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)
A2 : Dinas Koperasi dan UMKM (KUMKM)
A3 : Inkubator Bisnis Cianjur (INBIS)
A4 : Pelaku UKM
K1 : Dana
K2 : Waktu
K3 : Sumber Daya Manusia (SDM)
S1 : Diklat berbasis kebutuhan
S2 : Bimbingan teknis (BIMTEK)
S3 : Pelaksanaan Pameran
S4 : Forum UKM Bergerak
S5 : Pembelajaran langsung
S6 : Penyuluhan
S7 : Pengembangan koperasi
Strategi Operasional
Hasil penelitian menghasilkan beberapa strategi terpilih. Strategi yang
menjadi prioritas yaitu diklat berbasis kebutuhan. Selain itu strategi lain yang
memiliki tingkat kepentingan dan kepastian yang tinggi dan diasumsikan dapat
memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM di UKM manisan
Cianjur yaitu bimbingan teknis, pelaksanaan pameran, forum UKM Bergerak,
pembelajaran langsung, penyuluhan, pengembangan koperasi.
Strategi operasional yang dapat dilakukan dari strategi terpilih yaitu
1. Diklat berbasis kebutuhan
Diklat berbasis kebutuhan yaitu diklat yang dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan yang ada pada UKM. Sehingga diklat yang
dilaksanakan dapat menyelesaikan masalah yang ada di UKM. Manfaat yang
akan dihasilkan menjadi solusi yang tepat guna. Sebelum dilakukan diklat,
29
3. Pelaksanaan Pameran
Penyelenggaraan pameran dilakukan dengan melibatkan pelaku UKM.
Hal tersebut dilakukan agar dapat memberi gambaran konsumen yang
dihadapi. Sehingga dapat merangsang daya pikir pelaku untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
5. Pembelajaran langsung
Pembelajaran langsung dilakukan dengan mengajak pelaku UKM
mengunjungi UKM diluar Cianjur (studi banding). Hal tersebut bertujuan
untuk memberikan pengalaman langsung terhadap UKM. Pelaksanaan
pembelajaran langsung pernah dilakukan terhadap beberapa UKM. Hasil yang
terlihat yaitu membuat pelaku UKM termotivasi untuk berusaha membuat
produknya menjadi lebih baik.
6. Penyuluhan
Penyuluhan terhadap pelaku UKM dilakukan dengan materi penyuluhan
yang sesuai dengan masalah utama yang dihadapi UKM. Selain itu narasumber
yang pada penyuluhan yang dilaksanakan dipilih narasumber yang aktraktif
dan komunikatif. Sehingga tujuan dari penyuluhan untuk membantu
menanggulangi masalah UKM dapat tersampaikan dengan baik dan
manfaatnya dapat langsung diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi UKM.
7. Pengembangan koperasi
Pengembangan koperasi dilakukan dengan menyertakan pelaku UKM
sebagai anggota koperasi. Ikut serta pelaku UKM menjadi anggota koperasi
30
Implikasi Manajerial
Hasil audit yang dilakukan terhadap tingkat kinerja UKM manisan Cianjur
menunjukan adanya kelemahan dan kelebihan dari setiap tingkat kinerja UKM.
Hal tersebut bisa dijadikan sebagai acuan atau referensi untuk evaluasi, penilaian
atau pengembangan UKM manisan Cianjur.
Diklat berbasis kebutuhan memiliki nilai kepentingan dan kepastian yang
paling tinggi berdasarkan analisis SAST. Oleh sebab itu, pihak-pihak yang
berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM di UKM semestinya mengadakan
diklat yang berbasis kebutuhan.
Metoda AHP digunakan untuk menganalisis prioritas dari setiap aktor,
kriteria dan alternatif. Hasil dari analisis menunjukan bahwa Dinas Koperasi dan
UMKM menjadi prioritas aktor, dana sebagai prioritas kriteria dan diklat berbasis
kebutuhan menjadi prioritas alternatif. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Koperasi
dan UMKM bisa memfokuskan untuk pelaksanaan diklat berbasis kebutuhan
sebagai bahan pertimbangan dana yang tersedia.
Simpulan
Dari hasil audit kinerja diperoleh kelemahan dan kelebihan UKM. Secara
umum terdapat kelemahan yang ada pada semua tingkat kinerja yaitu tidak ada
standar kinerja bagi karyawan dan tidak pernah melakukan pengukuran kinerja
karyawan, belum memiliki data pelanggan dan tidak ada sarana yang disediakan
khusus untuk menampung saran dan kritik dari pelanggan.
Melalui teknik SAST, pelaksanaan diklat berbasis kebutuhan merupakan
hal yang amat sangat penting dan sangat pasti memberikan pengaruh yang besar.
Hal tersebut juga diperkuat dengan metode pengambilan keputusan AHP dimana
diklat berbasis kebutuhan memiliki nilai analisis lebih tinggi dibanding alternatif
yang lain. Diklat berbasis kebutuhan merupakan strategi prioritas untuk
peningkatan kualitas SDM sehingga akan berdampak pada tumbuhnya kinerja di
UKM Manisan Cianjur.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
AUDIT KINERJA
A. Daftar Pertanyaan.
Pilih salah satu jawaban dengan jujur, sesuai dengan fakta yang saudara alami
sehari-hari di perusahaan dengan memberi tanda ( √ ) pada :
Kolom a apabila anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
Kolom b apabila anda Tidak Setuju,
Kolom c apabila Ragu-Ragu
Kolom d apabila Setuju
Kolom e apabila Sangat Setuju
Setiap pilihan anda harus disertai bukti-bukti, dokumentasi, karena auditor akan
memferifikasi bukti tersebut. Selanjutnya untuk lebih jelasnya baca pada bagian
B (petunjuk pengisian).
a b c d e
1 Kepemimpinan Perusahaan
1a) Saya mengetahui visi, misi, nilai-nilai dan sasaran
perusahaan saya (itulah yang akan kami kerjakan)
1b) Pemimpin perusahaan menggunakan nilai-nilai
perusahaan kami dalam membina kami
1c) Pemimpin perusahaan saya menciptakan kondisi kerja
kondusif sehingga membantu saya dalam
mengerjakan pekerjaan saya
1d) Pemimpin perusahaan berbagi (sharing) informasi
tentang perusahaan
1e) Pemimpin perusahaan memberi dorongan belajar
sehingga membantu dalam meningkatkan karier saya
1f) Perusahaan saya memberi peluang bagi saya untuk
mengetahui hal-hal yang sangat penting buat
perusahaan.
1g) Perusahaan saya menanyakan apa yang saya pikirkan.
36
2 Perencanaan Strategi a b c d e
2a) Dalam menyusun perencanaan perusahaan saya,
menanyakan apa ide dari saya
2b) Saya mengetahui bagian dari rencana perusahaan
yang mempengaruhi saya dan pekerjaan saya.
2c) Saya mengetahui apa yang akan saya katakan jika
kami maju dalam pekerjaan kelompok yang
merupakan bagian dari perencanaan.
6 Manajemen Proses a b c d e
6a) Saya mendapat apa yang saya butuhkan untuk
pekerjaan saya.
6b) Saya mengumpulkan semua informasi (data) tentang
pekerjaan saya.
6c) Kami memiliki proses yang baik dalam mengerjakan
pekerjaan kami
6d) Saya mengendalikan semua proses pekerjaan saya
7 Hasil-hasil Usaha a b c d e
7a) Pelanggan saya puas dengan hasil kerja saya
7b) Hasil pekerjaan saya memenuhi semua apa yang
diharapkan pelanggan.
7c) Saya mengetahui apa yang dilakukan oleh perusahaan
saya dalam hal keuangan.
7d) Perusahaan saya dapat memanfaatkan semua waktu
dan talenta yang saya miliki dengan baik.
7e) Perusahaan saya menghilangkan semua hal yang
menjadi hambatan pada kemajuan oraganisasi.
7f) Perusahaan saya mematuhi semua peraturan
perundangan.
7g) Perusahaan saya memiliki etika dan standar yang
tinggi.
7h) Perusahaan saya membantu saya membantu
masyarakat.
7i) Saya puas dengan pekerjaan saya
38
PERBANDINGAN KUALIFIKASI
MENURUT MALCOLM BALDRIGE CTRITERIA DAN
INDONESIAN PRODUCTIVITY AND QUALITY
Konversi:
550:1000 X 100 = 55 %
1. 0.55 X 150 = 82,5
2. 0.55 X 80 = 44
3. 0.55 X 110 = 60,5
4. 0.55 X 100 = 55
5. 0.55 X 80 = 44
6. 0.55 X 80 = 44
7. 0.55 X 400 = 220
Jumlah = 550
39
Perhitungan Nilai
a b c d e
1 Kepemimpinan Perusahaan 20% 40% 60% 80% 100%
1a) Saya mengetahui visi, misi, nilai-nilai dan
sasaran perusahaan saya (itulah yang akan
kami kerjakan) 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1b) Pemimpin perusahaan menggunakan nilai-
nilai perusahaan kami dalam membina kami 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1c) Pemimpin perusahaan saya menciptakan
kondisi kerja kondusif sehingga membantu
saya dalam mengerjakan pekerjaan saya 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1d) Pemimpin perusahaan berbagi bagi
informasi tentang perusahaan 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1e) Pemimpin perusahaan memmberi dorongan
belajar sehingga membantu dalam
meningkatkan karier saya 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1f) Perusahaan saya memberi peluang bagi
saya untuk mengetahui hal-hal yang sangat
penting buat perusahaan. 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1g) Perusahaan saya menanyakan apa yang saya
pikirkan. 2.4 4.7 7.1 9.4 11.8
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A2 Diklat berbasis kebutuhan 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A3 Pendampingan 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A4 Forum UMKM bergerak 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A5 Pembelajaran langsung 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Penyuluhan Tidak penting penting
A6 1=paling 7=Paling
kewirausahaan.
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Pembentukan jiwa Tidak penting penting
A7 1=paling 7=Paling
kewirausahaan
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Pengelompokan pelaku Tidak penting penting
A8 1=paling 7=Paling
industry
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A9 Peningkatan wawasan 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A10 Bimbingan teknis 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A11 Pengembangan koperasi 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
1=paling 7=Paling
Tidak penting penting
A12 Pelaksanaan pameran 1=paling 7=Paling
Tidak yakin yakin/pasti
44
Latar Belakang :
Salah satu kendala yang dihadapi UKM di Cianjur yaitu rendahnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan SDM merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kemajuan suatu usaha. Oleh sebab itu, dengan diperolehnya
strategi yang tepat dapat meningkatkan kualitas SDM pada pelaku UKM yang
nantinya berdampak pada peningkatan kinerja UKM.
Nilai Keterangan
1 Alternatif A sama penting dengan alternatif B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 Mutlak lebih penting dati B
2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua pilihan yang berdekatan
45
1. Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia ada empat aktor yang ikut
serta di dalam yaitu:
a. Dinas Koperasi dan UMKM (KUMKM)
b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)
c. Inkubator Bisnis (INBIS)
d. Pelaku Usaha (UKM)
2. Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di UKM ada 3 hal
yang menjadi dasar pemikiran utama:
a. Dana
b. Waktu
c. Sumber daya manusia (SDM)
a. Dana
Bandingkan hal yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia terhadap hal lainnya dengan pemikiran dasar dana.
DANA A B C D E F G
A
B
C
D
E
F
G
Keterangan:
A. Diklat berbasis kebutuhan
B. Bimbingan teknis (BIMTEK)
C. Pelaksanaan pameran
D. Forum UMKM bergerak
E. Pembelajaran langsung
F. Penyuluhan untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha, dan
teori kewirausahaan
G. Pengembangan koperasi
48
b. Waktu Pelaksanaan
Bandingkan hal yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia terhadap hal lainnya dengan pemikiran dasar waktu pelaksanaan.
WAKTU A B C D E F G
A
B
C
D
E
F
G
Keterangan:
A. Diklat berbasis kebutuhan
B. Bimbingan teknis (BIMTEK)
C. Pelaksanaan pameran
D. Forum UMKM bergerak
E. Pembelajaran langsung
F. Penyuluhan untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha, dan
teori kewirausahaan
G. Pengembangan koperasi
49
SDM A B C D E F G
A
B
C
D
E
F
G
Keterangan:
A. Diklat berbasis kebutuhan
B. Bimbingan teknis (BIMTEK)
C. Pelaksanaan pameran
D. Forum UMKM bergerak
E. Pembelajaran langsung
F. Penyuluhan untuk meningkatkan motivasi usaha, manajemen usaha, dan
teori kewirausahaan
G. Pengembangan koperasi
50
UKM
Aspek Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8
Kepemimpinan perusahaan 75.4 58.8 51.9 33.2 33.1 23.8 16.8 63.5
Perencanaan strategi 32.2 14.6 35.1 14.6 14.6 14.6 20.6 29.3
Fokus sumber daya manusia 50.6 44.6 46.6 40.6 34.3 26.2 32.3 46.6
Fokus pelanggan dan pasar 44.0 28.6 33.0 30.8 19.8 17.6 19.8 39.6
informasi dan analisis 27.8 16.3 24.8 14.8 11.9 13.4 13.4 19.2
Manajemen proses 35.2 26.4 39.6 28.6 26.4 22.0 24.2 30.8
Hasil-hasil usaha 186.0 151.9 166.5 147.0 137.2 132.3 122.5 176.4
Jumlah skor 451.2 341.2 397.5 309.6 277.3 249.9 249.6 405.4
Good Early Beginning Early Early New New Beginning
Kategori kinerja performance results improvement results results business business improvement
51
UKM
Aspek Kinerja
Good performance Beginning improvement Early results New Business
Kepemimpinan - Memiliki visi, misi dan - memiliki visi, misi - Tidak memiliki - Tidak memiliki
nilai kinerja yang namun tidak memiliki visi, misi, nilai- visi, misi, nilai-
dicapai target kinerja yang nilai dan target nilai dan target
- Menciptakan kondisi ingin dicapai kinerja yang ingin kinerja yang ingin
kerja yang kondusif - Memberi motivasi dicapai. dicapai.
- Melaksanaakan konsep kepada pekerja untuk
keterbukaan terhadap belajar dan
pekerja meningkatkan
- Selalu memberi kompetensi dirinya
motivasi terhadap
pekerja serta
mendorong bekerja
lebih daik dan dorongan
untuk selalu belajar.
52
UKM
Aspek Kinerja
Good performance Beginning improvement Early results New Business
Perencanaan - Memiliki rencana - Memiliki rencana - Memiliki rencana - Tidak memiliki
Strategis jangka pendek dan jangka panjang jangka panjang rencana jangka
jangka panjang usaha - Mengikuti perubahan - Mengikuti panjang maupun
yang dilakukan permintaan pasar perubahan jangka pendek,
- Mengikuti perubahan permintaan pasar usaha berjalan
permintaan pasar, begitu saja tidak
pesaing dan perubahan terpaku target
peraturan pemerintah rencana
- Melakukan SWOT - Tidak mengikuti
analisis perubahan
permintaan pasar
namun dari
penyediaan produk,
konsumen
mengikuti produk
yang disediakan
produsen
53
UKM
Aspek Kinerja
Good performance Beginning improvement Early results New Business
Fokus SDM - Keterampilan pekerja - Memperhatikan - Pekerja hanya - Pekerja bekerja
diperhatikan keterampilan yang memperoleh sesuai yang
- Pegawai bekerja dimiliki pegawai keterampilan dari dicontohkan
sebagai tim dengan pemilik usaha pemilik usaha
- Pemilik usaha mengikutsertakan - Tidak dilaksanakan
memperhatikan pegawai dalam pengembangan
pengembangan karir pelatihan yang karir terhadap
dari pegawai dilakukan oleh pegawai
- Pemilik usaha lembaga yang
menyalurkan menyediakan
pegawainya untuk pelatihan
mengikuti pelatihan
yang ada
Fokus Pelanggan - Kepuasan atau - Kepuasan atau - Kepuasan atau - Kepuasan atau
dan Pasar ketidakpuasan ketidakpuasan ketidakpuasan ketidakpuasan
pelanggan langsung pelanggan langsung pelanggan langsung pelanggan langsung
disampaikan kepada disampaikan kepada disampaikan disampaikan
produsen produsen kepada produsen kepada produsen
54
UKM
Aspek Kinerja
Good performance Beginning improvement Early results New Business
Manajemen Proses - Kualitas proses dilihat - Proses produksi - Proses produksi - Tidak ada
dari produk yang dikendalikan dengan dikendalikan pengendalian
dihasilkan memperhatikan setiap dengan proses produksi
- Proses produksi tahap proses memperhatikan - Berkualitas atau
dikendalikan dengan - Produk yang setiap tahap proses tidaknya proses
memperhatikan setiap dihasilkan menjadi - Berkualitas atau dilihat dari
tahap proses patokan dari kualitas tidaknya proses komplain
- Melakukan kreasi- proses dilihat dari pelanggan
kreasi terhadap proses komplain - Belum dilakukan
produksi untuk pelanggan kreasi untuk
memperbaiki kualitas peningkatan nilai
dari produk yang tambah
dihasilkan
56
UKM
Aspek Kinerja
Good performance Beginning improvement Early results New Business
Hasil Usaha - Kepuasan pelanggan - Kepuasan pelanggan - Kepuasan - Kepuasan
disosialisasikan disosialisasikan pelanggan pelanggan tidak
langsung kepada langsung kepada disosialisasikan disosialisasikan
pekerja pekerja langsung kepada kepada pekerja
- Evaluasi kinerja hanya - Tidak memiliki pekerja - Tidak memiliki
diketahui pemilik usaha evaluasi kinerja - Tidak memiliki evaluasi kinerja
- Terdapat data keuangan - Terdapat data evaluasi kinerja - Tidak memiliki
dan transparan terhadap keuangan namun - Tidak memiliki data keuangan
pekerja hanya pemilik usaha data keuangan - Belum memiliki
- Belum memiliki standar yang mengetahui - Belum memiliki standar kerja dan
kerja dan record - Belum memiliki standar kerja dan record kedisiplinan
kedisiplinan standar kerja dan record kedisiplinan - Belum memiliki
- Belum memiliki data record kedisiplinan - Belum memiliki data pembantuan
pembantuan dan - Belum memiliki data data pembantuan dan komplai dari
komplai dari pembantuan dan dan komplai dari masyarakat
masyarakat komplai dari masyarakat
masyarakat
57
RIWAYAT HIDUP