BAB I Metode Ilmiah
BAB I Metode Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
karena ada rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal. M. Natsir Phd., dalam
bukunya metode penelitian (hal 10) mengatakan bahwa konsep antara ilmu dan
berfikir adalah sama. Dengan memecahkan masalah keduanya dimulai dari
adanya rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum. Kemudian
timbul suatu pertanyaan yang khas dan selanjutnya dipilih suatu pemecahan
tentatif untuk penyelidikan. Bagaimana dengan proses yang terjadi dengan
kegiatan proses berfikir, langkah-langkah berfikir mempunyai urutan-urutan
tertentu yaitu sebagai berikut:
(a) Adanya rasa sakit.
(b) Mendefinisikan rasa sakit tersebut sebagai suatu bentuk permasalahan.
(c) Timbul keinginan memecahkan dengan mereka-reka hipotesis dan lain-lain.
(d) Ide-ide pemecahan diikuti dengan pengumpulan bukti-bukti sebagai
pertimbangan.
(e) Menguatkan ide-ide pemecahan dan menyimpulkan.
(d) Intuitif
Kebenaran dengan cara intuitif dilakukan tanpa penalaran dan proses
berfikir ataupun melalui suatu renungan, tapi melalui proses luar sadar.
(c) Pragmatis
Suatu pernyataan yang dianggap benar karena adanya sifat pragmatis atau
mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis (sehari-hari).
Misalnya: Orang percaya pada agaman secara pragmatis agama berfungsi
dalam memberikan pegangan atau aturan hidup pada manusia.
1.8 Rangkuman
Ciri-ciri pokok dari suatu ilmu: ilmu itu rasional, ilmu itu bersifat empiris,
ilmu itu bersifat umumdan ilmu itu bersifat akumulatif. Proses berfikir mempunyi
langkah-langkah: adanya rasa sakit, mendefinisikannya, timbul keinginan untuk
memecahkannya dan menguatkan ide pemecahan serta menyimpulkannya.
10
Ada dua cara pendekatan yang digunakan oleh manusia yaitu: pendekatan
non ilmiah dan pendekatan ilmiah. Metode ilmiah mempunyai 6 macam kriteria
dan 8 langkah. Ada 2 ciri berfikir secara ilmiah yaitu: ada unsur logis dan ada
unsur analitis.
Dalam memecahkan suatu persoalan atau masalah dapat digunakan 2 cara
berfikir, yaitu deduktif dan induktif.