Anda di halaman 1dari 16

11

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan berbagai
objek yang berhubungan dengan Metode Penelitian.

2.2 Pengertian Penelitian


Kegiatan penelitian merupakan suatu proses yang lengkap terencana dan
perlu dilaksanakan dengan cermat. Penelitian yang dewasa ini di Indonesia
diidentikkan dengan pengumpulan data belaka adalah pandangan yang keliru.
Penelitian dalam arti yang sebenarnya adalah merupakan suatu kegiatan
yang pada setiap tahapnya dibuat keputusan-keputusan yang tepat dengan tetap
menaati nilai-nilai ilmiah. Suatu tulisan disebut ilmiah apabila pokok pikiran yang
dikemukakan disimpulkan melalui prosedur yang sistematis dengan
mempergunakan pembuktian-pembuktian yang cukup meyakinkan yang biasanya
merupakan faktor-faktor yang diperoleh secara obyektif dan berhasil lolos dari
berbagai proses pengujian.
Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf
keilmuan. Ilmu disini maksudnya suatu kumpulan pengetahuan yang
dikomunikasikan segera kepada pihak-pihak lain dan diuji oleh mereka. Manusia
ingin mengetahui sebab musabab suatu atau serentetan akibat. Hasrat ingin tahu
yang tak pernah padam inilah yang mendorong penelitian. Penelitian adalah
pemikiran yang sistematik mengenai berbagai jenis masalah dan pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta atau kenyataan. Secara singkat
dapat dinyatakan bahwa penelitian berarti mempertanyakan.
Timbul pertanyaan: apa yang disebut “research” atau penelitian?. Jika
ditinjau dari segi Etimologi (asal usul kata), maka kata research berasal dari
bahasa inggris yaitu dari “re” artinya kembali dan “search” artinya mencari atau
memeriksa. Jadi kata research dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mencari atau
memeriksa kembali sesuatu dengan teliti. Apabila kata research itu dihubungkan
dengan kata “metode” maka terjalinlah suatu pengertian tersendiri.
Kata metode berasal dari bahasa latin yang asal katanya “mete’ artinya
sesuatu dan “hodos” artinya jalan. Jadi metodos atau metode dapat diartikan
sebagai suatu cara (jalan) untuk melakukan sesuatu atau suatu cara untuk
mengatur sesuatu, bisa juga dikatakan suatu ilmu tentang cara-cara (jalan) untuk
melakukan sesuatu.
Dengan demikian jika kedua kata tersebut dihubungkan yaitu: “research
dan metode” menjadi metode research maka artinya adalah menunjukkan tentang
cara-cara/jalan untuk mencari atau memeriksa kembali sesuatu dengan teliti.
Research dapat pula dibagi dalam beberapa fase (tingkat) kegiatan.
Misalnya dimulai dari fase menemukan masalah yang patut diteliti, lalu
dilanjutkan dengan fase pengumpulan data, fase analisa dan akhirnya sampai
dengan fase pembuatan dan pengumuman hasil research tersebut. Metode
penelitian dibedakan menurut dimensi waktu menjadi:
12

(a) Metode penelitian historis yaitu: apabila kita akan meneliti data yang telah
lampau.
(b) Metode penelitian deskriptif yaitu: apabila kita akan meneliti data yang ada
pada masa sekarang.
(c) Metode penelitian eksperimental yaitu: apabila kita mengadakan penelitian
untuk maksud meramal peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di kemudian
hari.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah beberapa definisi yang diberikan
beberapa tokoh:
(a) Marzuki, Drs. mengutip dari Harfer W. Boyd.
Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisa fakta-fakta suatu masalah.
(b) A. Abdurrahman.
Dalam ensiklopedia keuangan dan perdagangan penelitian adalah suatu
penyelidikan secara sistematis atau dengan giat dan berdasarkan ilmu
pengetahuan mengenai sifat dari kejadian atau keadaan-keadaan dentgan
maksud akan menetapkan daftar-daftar atau akan menemukan faham-faham
baru, dalam memperkembangkan metode-metode baru dan lain-lain.
(c) Webster New Internasional
Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta-
fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk
menetapkan sesuatu.
(d) T. Hilway yang dikutip oleh Moh. Natsir
Penelitian adalah suatu metode studi yang akan dilakukan seseorang melalui
penyidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
(e) Sutrisno Hadi, MA
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan menggunakan metode
ilmiah.
(f) David H. Penny yang dikutip Marzuki
Penelitian adalah pemikiran yang sistematik mengenai berbagai jenis masalah
yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2.3 Prosedur Penelitian


Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian, maka terdapatlah
berturut-turut bentuk-bentuk laporan penelitian berupa makalah/ paper hasil
pembahasan buku-buku, skripsi, thesis dan disertasi.
Walaupun namanya berbeda-beda sehubungan dengan luasnya masalah,
dalam tinjauan permasalahan dan manfaat yang diharapkan dari tiap-tiap jenis
penelitian, namun secara garis besar persyaratannya sama.
Berikut ini akan disampaikan prosedur atau langkah-langkah penelitian. Untuk
mempermudah keterangannya, maka langkah-langkah tersebut akan di
visualisasikan dalam bentuk bagan arus.
13

Di dalam bab ini akan disampaikan secara singkat seluruh langkah-


langkah yang dilalui. Selanjutnya mulai bab berikutnya secara berturut-turut akan
diuraikan lebih luas dalam bab-bab tersendiri.
Sebenarnya masih dapat disebutkan langkah-langkah penelitian yang lain
yang lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu:
(a) Pembuatan Rancangan Penelitian.
(b) Pelaksanaan Penelitian.
(c) Pembuatan Laporan Penelitian
Ketiga langkah inipun pendekatan praktik, sesuai dengan maksud penulisan
buku ini. Namun pada hemat penulis, ketiga langkah ini terlalu besar jaraknya.
Oleh karena itu peneliti mengemukakan langkah-langkah yang lebih kecil, terinci,
sifatnya merupakan kegiatan langkah pemikiran tetapi praktis.
Selengkapnya, langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
4a. Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
Langkah ke-1 sampai ke-6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan penelitian,
langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian, langkah
terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
Kesebelas langkah ini dapat dilihat dalam bagan arus pada halaman
berikut.

Langkah 1: Memilih masalah.


Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki
masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula
yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang juga tidak
dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena
tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi
orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan
kepekaan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-
masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan
pemenuhannya.

Langkah 2: Studi pendahuluan.


Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan
penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan,
yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti.
14

Prof. Dr. Winarno Surachmad menyebutnya sebagai studi eksploratoris. Studi


pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh
peneliti agar masalahnya manjadi lebih jelas kedudukannya.
.
Langkah 3: Merumuskan masalah.
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi
eksploratis, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya
sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.

Langkah 4: Merumuskan anggapan dasar.


Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di
dalam melaksanakan penelitiannya. Misalnya kita akan mengadakan penelitian
tentang prestasi belajar siswa, kita mempunyai anggapan dasar bahwa prestasi
belajar siswa adalah berbeda-beda, tidak seragam. Jika prestasi siswa ini seragam ,
maka bukanlah merupakan variabel yang perlu diteliti.

Langkah 4a: Hipotesis.


Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita
mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis merupakan
kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan
atau dites atau diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu di mana
penelitian kita arah-pandangkan ke sana, sehingga ada yang menuntut kegiatan
kita.

Langkah 5: Memilih pendekatan.


Yang dimaksud dengan “pendekatan” di sini adalah metode atau cara
mengadakan penelitian seperti halnya: eksperimen atau non eksperimen. Tetapi di
samping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang
dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi
pandangan dari subyek penelitiannya misalnya populasi atau kasus.
Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa variabel atau obyek
penelitian yang akan ditatap, dan sekaligus menentukan subyek penelitian atau
sumber di mana kita akan memperoleh data.
15

Gambar 1. Bagan Arus Kegiatan Penelitian

BAGAN ARUS KEGIATAN PENELITIAN

Langkah 1
Memilih Masalah

Langkah 2
Studi Pendahuluan

Langkah 3
Merumuskan Masalah

Langkah 4
Merumuskan Anggaran Dasar
Langkah 4a
Hipotesis
Langkah 5
Memilih
Pendekatan

Langkah 6-a Langkah 6-b


Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Langkah 7
Menentukan & Menyusun Instrumen

Langkah 8
Mengumpulkan Data

Langkah 9
Analisis data

Langkah 10
Menarik Kesimpulan

Langkah 11
Menyusun Laporan
Langkah 6: Menentukan variabel dan sumber data.
Langkah ke-6 ini menjawab pertanyaan:
16

(a) Apa yang akan diteliti


(b) Dari mana data diperoleh.
Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat
ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya.

Langkah 7: Menentukan dan menyusun instrumen.


Setelah peneliti menentukan dengan pasti apa yang akan diteliti dan dari mana
data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil adalah menentukan
dengan apa data akan dikumpulkan.
Instrumen ini sangat tergantung dari jenis data dan dari mana diperoleh.
Sebagai contoh data tingkah laku siswa, tentu hanya dapat diperoleh dari siswa
dengan cara mengobservasi atau diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari
dengan siswa, melalui interviu atau kuesioner.

Langkah 8: Mengumpulkan data.


Apabila peneliti sudah menentukan data apa yang akan dikumpulkan, dari
mana data tersebut dapat diperoleh dan dengan cara apa, maka dirinya sendiri
maupun orang lain yang akan membantu, sudah mengetahui dengan pasti apa
yang berikutnya dilakukan. Mengumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar,
karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya salah pula,
dan hasil penelitiannya menjadi palsu.

Langkah 9: Analisis data.


Tugas menganalis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga maupun
pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan dan
pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data.
Sebagai misal, hubungan antara data nominal dengan nominal tidak dapat
dianalisis dengan teknik korelasi product-moment, tetapi sangat sesuai jika
dianalisis dengan teknik Chi-kuadrat. Demikian pula dengan jenis data yang lain.

Langkah 10: Menarik kesimpulan.


Langkah ke-10 ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari
kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal
mengambil konklusi dari hasil pengolahan data, dicocokkan dengan hipotesis
yang telah dirumuskan. Sesuaikah data yang terkumpul dengan hipotesis atau
dugaan peneliti sebelumnya? Di sinilah peneliti bisa merasa lega karena
hipotesisnya terbukti,atau kecewa karena tidak terbukti. Satu hal yang harus
dimiliki oleh peneliti yaitu sifat jujur. Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian,
ia tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak
terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan
oleh peneliti itu salah dan harus malu.

Langkah 11: Menyusun laporan.


Di dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat contoh adanya penemuan-
penemuan. Tetapi ada kalanya penemuan-penemuan tersebut bukan daripekerjaan
meneliti. Penemuan-penemuan itu hanya didapat dari pekerjaan coba-coba, dan
17

setelah dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan, tanpa sempat dituliskan


dalam bentuk laporan.
Kegiatan penelitian menuntuk agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk
laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya diketahui
orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.

2.4 Perkembangan Metodologi Penelitian


Di depan telah dijelaskan bahwa metode penelitian merupakan cara atau
jalan mengadakan penelitian atau cara mencari atau memeriksa kembali sesuatu
dengan teliti. Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai metode-metode yang
digunakan dalam proses penelitian.
Dilihat dari tujuannya penelitian adalah merupakan usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu
peristiwa atau suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode.
Dalam perkembangannya sampai sekarang metodologi penelitian
mengandung beberapa tahap. Rummel menguraikan, seperti yang dikutip oleh
Kartini Kartono, ada empat periode perkembangan metodologi penelitian:

2.4.1 Periode Coba-coba (Period of Trial and Error)


Pada periode ini ilmu pengetahuan masih belum dikembangkan dan masih
bersifat embrional. Di mana dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhan
keingintahuannya, orang-orang masih melakukan dengan cara mencoba-coba lalu
gagal dan mencoba lagi dengan mengulang-ulang sampai diketemukan suatu
jawaban yang memuaskan. Penelitian pada periode ini mempunyai ciri-ciri antara
lain:
(a) Permasalahannya tidak dibatasi dengan jelas.
(b) Tata kerja dan pemecahannya masih bersifat tentatif.
(c) Penelitian dilakukan dengan cara mencoba-coba terus sampai diketemukan
suatu jawaban.
(d) Observasi berlangsung sangat sederhana.
(e) Tujuan penelitian hanya ingin mengetest benar tidaknya suatu peristiwa.

2.4.2 Periode Otoritas dan Tradisi (Period of Authority and Tradition)


Setelah periode trial and error, beberapa lama kemudian mulai beranjak ke
periode yang dinamakan periode otoritas (kewibawaan) dan tradisi (kebiasaan).
Pada periode ini masyarakat mulai percaya pada perilaku dan kata-kata para
pemimpin atau penguasa dan juga orang-orang yang cerdik pandai, karena
pemimpin tersebut pada umumnya mempunyai kemampuan, baik itu kemampuan
ilmu pengetahuan, kekuatan dan kekuasaan, dll. Dan pada saat itu pula
masyarakat benar-benar patuh sehingga apa yang dilakukan maupun apa yang
dikatakan oleh para pemimpin tersebut dianggap suatu doktrin yang benar dan
harus diikuti, akhirnya timbul suatu istilah “ The master always says the truth”
(kata-kata pemimpin selalu benar). Adapun kata-kata dan perilaku yang timbul
dari seseorang yang bukan pemimpin dan kata-kata tersebut bertentangan dengan
pemimpin mereka, maka kata-kata tersebut dianggap salah. Seperti misalnya,
penemuan sarjana Copernicus Th 1543 yang mengatakan bahwa pusat alam
semesta adalah matahari (heliosentris) dan bumi yang kita tempati ini adalah salah
18

satu satelit dari matahari. Pendapat Copernicus ini sangat bertentangan dengan
pendapat kaum Gereja sebagai penguasa pada waktu itu, yang berpendapat bahwa
pusat alam ini adalah bumi (geosentris) dan matahari adalah satelit dari bumi,
sedangkan bintang-bintang adalah sunar kerohanian serta syurga adanya di sekitar
bumi.
Karena perbedaan pendapat itu Copernicus benar-benar dikutuk terutama
oleh pendeta Jesuit. Namun beberapa lama kemudian dan sampai sekarang,
ternyata pendapat Copernicuslah yang benar, dan bahkan dijadikan landasan
perkembangan ilmu pengetahuan. Pendapat dari Copernicus tersebut kemudian
dikembangkan oleh sarjana Kepler, Newton, Laplace, dll.
Jadi kesimpulannya pada periode ini perkembangan penelitian ada
peningkatan namun banyak mengalami hambatan.

2.4.3 Periode Spekulasi dan Alasan (Period of Speculation and


Argumentation)
Karena makin lama banyaklah orang yang mau berfikir sendiri dan tidak
hanya semata-mata mau mengikuti kata-kata dan perilaku orang lain, maka lama-
kelamaan makin pupuslah kepercayaan atau ketergantungan masyarakat pada
kaum penguasa, dan mulai beranjaklah pada periode yang baru yaitu periode
spekulasi dan alasan, di mana ciri-ciri periode ini antara lain:
(a) Untuk memecahkan suatu masalah orang-orang melakukannya dengan diskusi,
dialektika dan ketangkasan berbicara.
(b) Pendapat-pendapat yang dianggap benar adalah pendapat yang disertai dengan
alasan-alasan atau penalaran yang kuat dan bisa mengalahkan argumen
(alasan) orang lain. Hal inilah yang menyebabkan banyak bermunculan
pendapat-pendapat yang sifatnya spekulasi.
(c) Timbullah teori-teori misalnya, teori Darwin mengenai Natural Selection and
Survival of the Fittest.
(d) Perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan pada periode ini masih
lambat, karena orang-orang terlalu mengandalkan ketangkasan akal atau
pikiran dan ketajaman lidah, sedangkan pembuktian dengan fakta-fakta
ditinggalkan. Namun perkembangan ketangkasan akal pikiran ini merupakan
suatu sarana yang dapat mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan pada
periode berikutnya.
Pada tahap ini dikatakan periode spekulasi dan argumentasi,karena pada
periode ini banyak bermunculan pendapat-pendapat dengan argumen-argumen
yang bersifat spekulasi agar bisa diterima kebenarannya.

2.4.4 Periode Hipotesis dan Eksperimen (Period of Hypotesis and


Experimentation)
Pada periode ini orang-orang berpikir dengan menggunakan cara deduktif
dan induktif dengan berdasarkan penyelidikan atau penelitian yang dilakukan
19

dengan melalui cara-cara tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta sebagai bukti,


dimana proses aktivitasnya sebagai berikut:
Masalah.............Hipotesis............Fakta(bukti).......Analisa........Kesimpulan
Dalam proses penganalisaannya dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti dengan
mempergunakan bermacam-macam media seperti buku-buku ilmiah, dokumen,
naskah dan catatan-catatan, dll, juga sering melakukan eksperimen (percobaan).
Pada periode ini, ilmu metode penelitian mulai berkembang capat, dimana
ada beberapa ciri-ciri:
(a) Memakai alat pengukur, dan perhitungan matematis.
(b) Adanya perencanaan-perencanaan yang jelas, pertimbangan-pertimbangan
logis dengan konsep-konsep yang matang.
(c) Adanya syarat-syarat penelitian secara ilmiah, yaitu objektivitas tinggi, jujur,
pembuktian faktual, penelitian bersifat terbuka dan cukup kompeten.
Masa sekarang inilah kalau kita kelompokkan, maka akan termasuk dalam
periode hipotesis dan eksperimen.

2.5 Jenis-jenis Penelitian


Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian, kita dapat membeda-bedakan
atau mengelompokkan dalam berbagai bidang atau segi tinjauan, seperti yang
telah diuraikan oleh Kartini Kartono dalam Ach. Mohyi Machdhoero (1993):

2.5.1 Dilihat dari tujuan esensialnya


(a) Penelitian Dasar (Basic Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menemukan generalisasi atau keumuman, dan berusaha untuk menemukan
dalil-dali atau teori-teori yang berlaku secara umum.
Misalnya: - Penelitian yang dibuat oleh sarjana Einstein untuk menemukan
teori relativitas.
- Penelitian oleh Max Plank dengan temuannya Quantum
Theory.
(b) Penelitian Terapan (Applied Research; Practical Research) yaitu
penyelidikan yang hati-hati dan sitematik dan terus menerus terhadap
suatu masalah dengan tujuan agar bisa digunakan untuk keperluan suatu
hal.
Misalnya: Penelitian terhadap pengaruh penggunaan mesin-mesin modern
terhadap penyerapan tenaga kerja.

2.5.2 Menurut bidangnya


Penelitian pendidikan, sejarah, ekonomi, politik, bahasa, tehnik, hukum,
militer, pertanian, peternakan, kehutanan dll.

2.5.3 Menurut tempat dilaksanakannya penelitian


(a) Penelitian laboratorium
Yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada suatu tempat khusus untuk
mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
20

(b) Penelitian lapangan (field reseach)


Yaitu penelitian yang di lakukan di tempat atau dalam kancah kehidupan
yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Misalnya penelitian mengenai
perilaku konsumen suatu barang.
(c) Penelitian kepustakaan
Yaitu penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dan bertujuan untuk
mengumpulkan data-data informasi yang berupa buku-buku, majalah,
naskah-naskah, catatan, kisah sejarah dan dokumen-dokumen dan lain-
lain.

2.5.4 Menurut tujuan umum


(a) Penelitian Eksploratif (penjajagan, penjelajahan)
Penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematik-problematik
yang baru.
(b) Penelitian Pengembangan (development research)
Bertujuan untuk mengembangkan atau memperluas dan menggali lebih
dalam realitas/problem yang ada.
(c)Penelitian Verifikatif (untuk menguji kebenaran)
Penelitian yang bertujuan untuk menguji kembali tenteng kebeneran suatu
hal.

2.5.5 Menurut taraf penyelesaian masalah

(a) Penelitian deskriptif (berupa penulisan)


Penelitian di mana orang atau (si peneliti) hanya melukiskan,
memaparkan, melukiskan dan melaporkan suatu keadaan, suatu objek,
suatu peristiwa tanpa menarik suatu kesimpulan umum.
(b) Penelitian inferensial (menarik kesimpulan umum)
Pada penelitian ini orang tidak hanya melukiskan pada suatu peristiwa
saja, tetapi juga mengambil suatu kesimpulan umum dari masalah tengah
dibahasnya. Kesimpulan tersebut waktunya dan dijadikan deduktif dan
prediktif meramalkan peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
2.5.6 Menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian
(a) Penelitian historis dokumenter (untuk menetapkan status data di masa
lampau).
(b) Penelitian eksperimental (untuk bisa meramalkan keadaan di masa
mendatang atau untuk menjelaskan sebab musabab berlangsungnya suatu
proses dan dampak suatu kondisi tertentu.
2.5.7 Menurut jenis aktifitas yang dilakukan
(a) Penelitian penemuan fakta (fact finding)
(b) Interpretasi kritis (critical interpretation)
21

Bertujuan mengungkap suatu pemikiran mengenai suatu masalah dalam


bentuk uraian kritis dan logis.
(c) Penelitian langsung (complete research) yaitu bertujuan untuk mengadakan
generalisasi berdasarkan fakta yang ada kemudian berdasarkan interpretasi
yang kritis sekaligus mencari metode pemecahannya.
2.5.8 Menurut pemakaian hipotesanya
(a) Penelitian Non Hipotesis, yaitu penelitian yang tidak memakai hipotesa,
dimana saat menganalisa data si peneliti mengadakan komparasi
(perbandingan) status (kriteria) fenomena dengan standard yang telah
ditetapkan.
Standard yang telah ditetapkan tersebut didasarkan pada landasan yang
kuat, misalnya peraturan-peraturan, hukum, teori, yang telah dianggap
benar,dll.
Penelitian non hipotesis ini umumnya terdiri dari penelitian deskriptif
yang bersifat eksploratif maupun yang bersifat developmental.
(b) Penelitian berhipotesis yaitu penelitian yang memakai hipotesis, di mana
data yang dikumpulkan diolah, dianalisa untuk menguju kebenaran
hipotesis yang telah dibuat.

2.5.9 Menurut jenis masalah atau sifat analisa antar variabel


(a) Penelitian korelasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisa dan
mengetahui masalah hubungan antas dua variabel atau lebih.
(b) Penelitian komparasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisa
dan mengetahui perbedaan serta persamaan antara dua variabel atau lebih.
Sedangkan Edy Suryobroto dalam Ach. Mohyi Machdhoero (1993) membagi-
bagi bentuk penelitian berdasarkan sifat-sifat masalahnya antara lain:

2.5.10. Historical Research


Tujuan: Untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, meverifikasi,
serta mensintesiskan bukti,bukti untuk menguatkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.
Contoh: Penelitian mengenai praktik “bawon” di daerah pedesaan di Jateng.
Dengan maksud memahami dasar-dasarnya di waktu lampau dan
relevansinya untuk masa kini. Bahwa nilai-nilai sosial tertentu dan
rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan
penting ekonomi pedesaan.

Ciri-ciri:
 Tergantung pada data yang diobservasi oleh orang lain dengan yang
di observasi penulis.
 Data dan informasinya tertib, sistematis dan, disebut sebagai koleksi
informasi.
 Tergantung pada dua macam data yaitu data primer dan data sekunder.
22

 Bobot data, dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan
internal.
 Juga menggali informasi yang lebih tua dari pada yang umum dituntut
dalam penelaahan perpustakaan.
 Menggali bahan-bahan tak ditertibkan dan tidak dikutip dalam acuan
yang standar.
Langkah-langkah pokok:
(a) Definisikan masalah.
(b) Rumuskan tujuan penelitian, jika mungkin rumuskan hipotesis yang
akan memberiarah dan fokus bagi tujuan penelitian.
(c) Kumpulkan data.
(d) Evaluasi data, dengan kritik eksternal dan internal.
(e) Tuliskan laporan.

2.5.11. Penelitian deskriptif atau descriptif research


Tujuan: Membuat pecandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Contoh:
 Survey mengenai kebutuhan akan tenaga kerja oleh perusahaan-
perusahaan di Jawa Tengah.
 Survey mengenai pendapatan umum untuk menilai bentuk rumah
yang akan dibangun di suatu daerah.
 Studi dalam suatu daerah mengenai kebutuhan akan pendidikan dan
keterampilan.
Ciri-ciri:
 Ada akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak
perlu mencari/menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis,
membuat ramalan dan mendapatkan makna dari implikasi.
 Dalam arti luas digunakan arti istilah survey.
 Tujuan penelitian survey.
 Mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang
ada.
 Untuk mengidentifikasi masalah-masalah.
 Untuk membuat komposisi dan evaluasi.
 Untuk mengetahui apa yang dikerjakan orang lain dalam menangani
masalah/situasi yang sama.

Langkah-langkah pokok:
(a) Definisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai.
(b) Rancangkan pendekatannya
- bagaimana data dikumpulkan.
- bagaimana cara menentukan sampel.
- alat yang digunakan untuk observasi apa.
- metode pengumpulan perlu ditry-outkan atau tidak.
- pengumpulan data perlu dilatih atau tidak.
(c) Kumpulkan data.
23

(d) Susun laporan.

2.5.12. Development Research

Tujuan: Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau


perubahan sebagai fungsi waktu.
Contoh: Situasi mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur
sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak
pada taraf perkembangan yang berbeda-beda.
Ciri-ciri:
 Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan
perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
 Tugas menjawab pertanyaan bagaimana pola pertumbuhannya,
lajunya, arahnya, perurutannya dan bagaimana berbagai faktor
berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat
perkembangan itu.
 Masalah sampling pada studi ini adalah komplek karena terdapatnya
subyek yang harus diikuti dalam waktu yang lama.
 Studi kecenderungan, merupakan suatu kelemahan bahwa faktor-faktor
yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau
membuat kecenderungan yang didasarkan pada masa lampau menjadi
tidak sah.
Langkah-langkah pokok:
(a) Definisikan masalah atau rumuskan tujuan.
(b) Lakukan penelaahan kepustakaan.
(c) Rancangan cara pendekatan.
(d) Kumpulkan data.
(e) Evaluasi data yang terkumpul.
(f) Susun laporan hasil evaluasi.

2.5.13. Case Study dan Field Research


Tujuan: Untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang
dan interaksi lingkungan sosial: individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat.

Contoh:
 Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami
ketidakmampuan dalam belajar yang dilakukan oleh ahli psikologi.
 Studi lapangan yang tuntas mengenai kehidupan ekonomi kelompok
masyarakat kecil.

Ciri-ciri:
 Merupakan penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang
hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir baik
mengenai unit tersebut.
 Ruang lingkup yaitu keseluruhan atau hanya segmen-segmen tertentu
saja.
24

 Cenderung meneliti unit yang terkecil tetapi mengenai variabel-


variabel dan kondisi yang besar jumlahnya.
Langkah-langkah pokok:
(a) Rumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
(b) Rancangan cara mendekati.
(c) Kumpulkan data.
(d) Organisasikan data dan informasi yang diperoleh menjadi rekonstruksi
unit-unit yang koheren dan terpadu secara baik.
(e) Susun laporan dan diskusikan maknanya.
Keunggulan:
(a) Sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan
penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial
(b) Data yang diperoleh memberikan contoh-contoh yang berguna untuk
memberikan ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang
digeneralisasikan.
Kelemahannya:
(a) Sifat representatifnya tidak mungkin dapat digeneralisasikan kepada
populasinya sebelum penelitian lanjutan dikerjakan.
(b) Subyektivitasnya tinggi.

2.5.14. Corelational Research


Tujuan: Untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi terhadap suatu faktor
berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi.
Contoh: Menyelidiki efek pemberian tambahn pupuk tanaman jagung
diperbandingkan dengan hasil tanaman jagung sejenis yang tidak
diberi pupuk tambahan.
Ciri-ciri:
 Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental secara tertib dan ketat baik dengan kontrol/manipulasi
langsung maupun dengan randomisasi.
 Menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk
dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimen.
 Memusatkan usaha pada pengontrolan varians.
 Untuk memaksimalkan varians variabel (variable-variable) yang
berkaitan dengan hipotesis penelitian.
 Untuk meminimalkan varians variabel pengganggu.
 Untuk meminimalkan varians kekeliruan/varians rambang termasuk
apa yang disebut kekeliruan pengukuran.
 Eksternal validity adalah seberapa representatifkah penemuan panel ini
dan seberapa jauh hasilnya dapat digeneralisasikan pada
subyek/kondisi yang sama.
Langkah-langkah pokok:
(a) Lakukan survey kepustakaan yang relevan dengan masalah.
(b) Indentifikasikan dan definisikan masalah.
(c) Rumuskan hipotesis dengan dasar penelaahan kepustakaan.
(d) Definisikan pengertian variabel.
25

(e) Susun rencana eksperimen.


(f) Laksanakan eksperimen.
(g) Aturlah semua data dalam cara yang mempermudah analisa selanjutnya.
(h) Terapkan test signifikasi untuk menentukan taraf signifikasi hasil.
(i) Interpretasikan hasilnya dengan diskusi dan menulis laporan.

2.5.15. Action Research


Tujuan: Untuk mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan-
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan
langsung di dunia kerja/dunia aktual yang lain.
Contoh:
 Suatu program in-service training untuk melatih para konselor bekerja
dengan anak putus sekolah.
 Penelitian untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan
kecelakaan pada pendidikan pengemudi.

Ciri-ciri:
 Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
 Menyediakan kerangka kerja yang teratur antara pemecahan masalah
dan perkembangan baru yang lebih baik dengan cara pendekatan
inpresionalistik dan pragmatis.
 Empiris, dalam arti mendasarkan pada observasi aktual dan data
mengenai tingkah laku.
 Fleksible dan adpatif.
 Berusaha sistematis, kurang ketertiban ilmiah karena validitas internal
dan eksternal lemah.

Langkah-langkah pokok :
1. Definisikan masalah dan tetapkan tujuan.
2. Lakukan penelaahan kepustakaan.
3. Rumuskan hipotesis dan strategi pendekatan
serta menyatakannya dengan bahasa yang jelas dan spesifik.
4. Aturlah research settingnya dan jelaskan
prosedur serta kondisinya.
5. Tentukan kriteria evaluasi.
6. Analisa data.
7. Tulis laporan.

2.5.16. Grounded Research


Grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan
diri pada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk
mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan
teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa
berjalan pada yang bersamaan.
26

Penelitian dengan metode ini merupakan lawan dari penelitian


verifikasi (expost facto). Dimana penelitian pada expost facto beranjak dari
teori, kemudian dibuat hipotesa-hipotesa sesuai dengan masalah yang ingin
dipecahkan, dan diadakan verifikasi untuk menguji kebenaran hipotesa
(teori). Namun pada penelitian grounded bertolak dari adanya fakta-fakta
yang kemudian ditarik atau dibuatlah suatu teori.
Jenis penelitian ini, pertama kali metodenya dicetuskan oleh Glaser
dan Strauss (1967), dan kemudian dikembangkan oleh Schlegel di Aceh
tahun 1974, dan dinamakan Grounded Research.
2.6 Rangkuman
Metode penelitian menunjukkan tentang cara-cara/jalan untuk mencari
atau memeriksa kembali sesuatu dengan teliti. Langkah-langkah (prosedur) :
memilih masalah; studi pendahuluan; merumuskan masalah; merumuskan
anggapan dasar; merumuskan hipotesis; memilih pendekatan; menentukan
variabel dan sumber data; menentukan dan menyusun instrumen; mengumpulkan
data; analisis data; menarik kesimpulan dan menyusun laporan.
Perkembangan metode penelitian dibagi dalam empat periode. Jenis-jenis
penelitian dapat dibedakan atas 9 jenis.
2.7 Tugas dan Latihan
(a) Buatlah 10 definisi tentang metode penelitian.
(b) Buatlah suatu diagram alir dari suatu penelitian.
2.8 Tes Formatif
(a) Jelaskan mengapa prosedur penelitian dibagi atas beberapa langkah !.
(b) Sebutkan dan jelaskan 4 periode perkembangan metode penelitian !.

Anda mungkin juga menyukai