Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian teknologi pendidikan
Pengertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara
umum. Kebanyakan orang berpikir bahwa teknologi adalah hanya mesin atau alat-
alat, akan tetapi teknologi memiliki makna sebagai proses yang meningkatkan nilai
tambah. Menurut Salisbury (1996) teknologi adalah “systematic application of
scientific or other organized knowledge to practical task,” (Aplikasi sistematik sains
atau pengetahuan lain dalam tugas partikal.) dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa
bila kita mengembangkan suatu produk, kedisiplinan, prosedur-prosedur, alat-alat
dan teknik-teknik yang disatukan untuk membuat suatu inovasi disebut teknologi.
Dalam dunia pendidikan maka teknologi pendidikan merupakan aplikasi sistematik
sains dan pengetahuan lain dalam tugas kependidikan.
Dalam artian teknologi sebagai proses, maka pendidikan dapat dikatakan sebagai
salah satu teknologi, karena pendidikan itu merupakan proses untuk menjadikan
manusia terdidik, atau proses untuk memperoleh nilai tambah (added value),
sehingga dapat dikatakan education as technology. Menurut Habibie (1991) “
teknologi agar dapat menghasilkan nilai tambah harus memenuhi tiga kriteria, yaitu
(1) mempunyai landasan teori untuk pengembangannya, (2) mengandung cara
khusus, (3) dapat digunakan untuk mengatasi problem konkrit.” Semua bentuk
teknologi adalah sistem yang diciptakan manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang
pada dasarnya adalah mempermudah manusia dan memperingan usahanya,
meningkatkan hasil dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Teknologi
itu pada hakikatnya adalah bebbas nilai, namun dalam penggunaannya akan sarat
dengan aturan nilai dan estetika.
Sedangkan Rogers (1983, 12) mempunyai pandangan bahwa “teknologi
merupakan suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan
mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan, dan
dikatakan juga bahwa teknologi umumnya mempunyai dua komponen yaitu: aspek
perangkat keras yang berupa peralatan dan aspek perangkat lunak yang berupa
informasi.”
Teknologi berarti penerapan sistematis dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke tugas-tugas praktis.” (Galbarith, 1967, h.24). Lumsdaine (1964)
dalam Romiszoswki (1981: 12) menyebutkan bahwa “Penggunaan istilah teknologi
pada pendidikan memiliki keterkaitan dengan konsep produk dan proses. Konsep
produk, berkaitan dengan perangkat keras atau hasil-hasil produksi, yaitu dengan
digunakannya berbagai peralatan dalam proses pengajaran.” Pada tahapan teknologi
yang sederhana digunakan papan tulis, bagan, objek nyata, dan model-model
sederhana. Pada tahapan teknologi menengah digunakan OHP, slide, film proyeksi,
peralatan elektronik yang sederhana untuk pengajaran, dan peralatan proyeksi
(LCD). Sedangkan tahapan teknologi yang tinggi berkaitan dengan penggunaan
paket-paket yang kompleks seperti belajar jarak jauh dengan menggunakan radio,
televisi, modul, computer assisted instruction, serta pengajaran atau stimulasi yang
kompleks, dan sistem informasi dial-access melalui telepon, dan lain sebagainya.
Penggunaan perangkat keras ini sejalan dengan perkembangan produk industri dan
perkembangan masyarakat, seperti e-learning yang memanfaatkan jaringan internet
untuk kegiatan pembelajaran. Konsep proses atau perangkat lunak, dipusatkan pada
pengembangan pengalaman belajar yang merupakan penerapan pendekatan ilmu
dalam pembuatan program pembelajaran. Pengembangan pengalaman belajar ini
diusahakan melalui pengembangan program pembelajaran yang sistematik dan
sistematis dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dalam kaitannya dengan
hal tersebut, konsep proses dan konsep produk pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan, dalam makna bahwa keduanya bersama-sama ditujukan untuk
memberikan pengalaman belajar yang optimal kepada peserta didik.
Teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus-menerus karena adanya
kebutuhan nyata yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu: (a)
tekad mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, (b) keharusan
meningkatkan mutu pendidikan berupa penyempurnaan kurikulum, menyediakan
berbagai saran pendidikan, (c) penyempurnaan sistem pendidikan dengan penelitian
dan pengembangan.
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa
masalah, mencari pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Fungsi-fungsi
teknologi pendidikan meliputi: sumber belajar, pengelolaan pendidikan, dan
pengembangan pendidikan. Sumber belajar ada yang dirancang khusus untuk
pembelajaran dan ada yang dirancang untuk dapat dimanfaatkan sebagai keperluan
pembelajaran dan sumber belajar dapat berasal dari bahan, alat atau perlengkapan,
manusia dan tempat atau lingkungan. Pengelolaan pendidikan meliputi pengelolaan
organisasi dan pengelolaan orang. Pengembangan pendidikan terdiri atas
pengembangan teori penelitian, perancangan, produksi, penilaian dan pemanfaatan.
Semua fungsi atau kawasan teknologi pendidikan bertujuan agar proses
pembelajaran bagi peserta didik dapat berjalan dengan baik.
Dari fungsi-fungsi ini, teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai; “Teknologi
Pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagaimana masalah-masalah
belajar manusia diidentifikasi dan dipecahkan.”
Teknologi pendidikan merupakan profesi dalam bentuk usaha yang terorganisir
untuk menetapkan teori, teknik intelektual, dan penerapan praktis teknologi
pendidikan.
Perkembangan terakhir, teknologi pendidikan secara konseptual didefinisikan
sebagai: teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
penilaian dan penelitian, proses, sumber dan sistem untuk belajar (Barbara Seels,
1994).
B. Perkembangan teknologi pendidikan
C. Peran teknologi informasi dalam ruang kelas
D. Peran guru dalam penggunaan teknologi informasi

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai