Anda di halaman 1dari 26

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N
Nomor 78 PK/Pdt/2012

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan

do
gu sebagai berikut dalam perkara :
Ir. OKY HARWANTO JOEDO, bertempat tinggal di Jalan Tegal

In
A
Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberikan
kuasanya kepada Anantha Budiartika, S.H., dan Rekan, para
ah

lik
Advokat yang berkantor di Gedung Ikatan Advokat Indonesia
Jalan Panglima Polim Raya Nomor 46 – 47, Kebayoran Baru,
am

ub
Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24
Maret 2010;
ep
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Penggugat;
k

M e l a w a n:
ah

1. Ir. GALAILA KAREN AGUSTIAWAN, Direktur Utama PT.


R

si
Pertamina (Persero), berkedudukan di Jalan Medan

ne
Merdeka Timur 1 A Jakarta, dalam hal ini memberikan
ng

kuasanya kepada Amrizal, S.H., dan Rekan, para Pekerja


pada PT. Pertamina (Persero) yang berkedudukan di Jalan

do
gu

Medan Merdeka Timur 1 A Jakarta, berdasarkan Surat


Kuasa Khusus tanggal 18 Pebruari 2011;
In
A

2. AGUS HIMAWAN, General Manajer Unit Pemasaran III


PT.Pertamina (Persero), berkedudukan di Jalan Kramat
ah

lik

Raya Nomor 59, Jakarta Pusat;


Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat I dan II;
m

ub

Mahkamah Agung tersebut;


Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata
ka

ep

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Penggugat telah mengajukan


permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
ah

Pusat Nomor 212/Pdt.G/2009/PN JKT.PST., tanggal 10 Pebruari 2010 yang


R

es

telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan para Termohon


M

Peninjauan Kembali dahulu Tergugat I dan II pada pokoknya atas dalil-dalil;


ng

on

Hal. 1 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa, antara Penggugat dengan Tergugat telah ditandatangani Perjanjian

R
Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar

si
Minyak Untuk Umum (SPBU) tanggal 20 Juni 2005 dengan Nomor Spj-081/

ne
ng
E23000/2005-S3, yang didasari dari/berdasarkan Surat Penunjukan sebagai
Pengusaha SPBU Nomor 124/FS/PENJ/72 tanggal 21 September 1972 dan

do
gu Perjanjian SPBU Nomor 124/FS/PENJ/72 tanggal 21 September 1972,
SPBU yang dikelola oleh Penggugat setempat dikenal sebagai SBPU
31.12101;

In
A
2. Bahwa, dengan perkataan lain dapat dikatakan hubungan kerjasama antara
Penggugat dan Tergugat yang terjalin dari tahun 1972 sampai dengan tahun
ah

lik
2007 berlangsung dengan harmonis, akan tetapi pada tanggal 4 Juli 2007
dengan surat Nomor 726/F13000/2007-S3 perihal Pemberitahuan, Tergugat
am

ub
secara sepihak memutuskan perjanjian, dimana surat pemberitahuan
tersebut ditandatangani oleh Dani Adriananta, yang dalam hal ini bertindak
ep
sebagai Pejabat Sementara General Manajer Unit Pemasaran III PT.
k

Pertamina, yang pada pokoknya isi suratnya sebagai berikut:


ah

R
“Mengacu surat kami Nomor 224/F13100/2007-S3, tanggal 7 Pebruari 2007,

si
perihal Pengoperasian SPBU 31.12101, Nomor 481/F13000/2007-S3,

ne
ng

tanggal 12 April 2007, perihal Renovasi SPBU, Nomor 685/F13100/2007-S3,


tanggal 25 April 2007, perihal Penghentian Suplai BBM dan surat Penggugat
tanggal 13 Juni 2007 perihal Penjelasan Kelanjutan Pengoperasian SPBU

do
gu

31.12101. Sehubungan dengan hal tersebut dengan ini kami beritahukan,


bahwa sesuai Pasal 13 ayat 1 Surat Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan
In
A

Penggunaan SPBU Nomor SPJ-081/E23000/2005-S3, tanggal 20 Juni 2005,


bahwa Pertamina tidak berkeinginan untuk memperpanjang lagi pengelolaan
ah

lik

SPBU 31.12101 dengan pihak saudara dan SPBU 31.12101 akan kami
operasikan sendiri”;
m

ub

3. Bahwa, terhadap Surat Nomor 726/F13000/2007-S3 perihal pemberitahuan,


Penggugat telah menanggapi dengan surat tertanggal 23 Juli 2007 perihal
ka

tanggapan atas surat Nomor 726/F13000/2007-S3, yang prinsipnya berisi


ep

mengenai keberatan atas pemutusan tersebut;


ah

4. Bahwa, pada tanggal 30 Juni 2007, Achmad Faisal sebagai General


R

es

Manager Unit Pemasaran III PT. Pertamina (Tergugat II) memberikan surat
M

balasan dengan Nomor : 774/F130000/2007-S3, perihal : Pengelolaan SPBU


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
31.12101, yang pokoknya berisi “bahwa SPBU 31.12101 tetap akan

R
dioperasikan sendiri”

si
5. Bahwa, para Tergugat telah melakukan pengalihan pengelolaan SPBU

ne
ng
31.12101 tersebut secara sepihak kepada pihak lain dan memutuskan
perjanjian tersebut di atas tanpa ada persetujuan dari pihak Penggugat;

do
gu 6. Bahwa, Penggugat telah beberapa kali menyampaikan surat permohonan
waktu pertemuan kepada para Tergugat yang pada pokoknya Penggugat
keberatan terhadap pengalihan pengelolaan SPBU 31.12101 yang dilakukan

In
A
secara sepihak oleh para Tergugat akan tetapi Penggugat tidak
mendapatkan tanggapan dari para Tergugat, maka dalam hal ini Penggugat
ah

lik
menganggap adanya itikad tidak baik dari para Tergugat untuk
menyelesaikan permasalahan pengelolaan SPBU 31.12101 secara adil dan
am

ub
tuntas;
7. Bahwa, Penggugat adalah sebagai pemegang hak pengelolaan terhadap
ep
SPBU 31.12101 tersebut untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya
k

sehingga pengalihan pengelolaan SPBU 31.12101 yang dilakukan oleh para


ah

R
Tergugat kepada pihak lain secara sepihak dianggap sebagai perbuatan

si
melawan hukum oleh karena telah merugikan Penggugat baik secara moriil

ne
ng

maupun materiil;
8. Bahwa, atas perbuatan para Tergugat tersebut maka sangat wajar bilamana
Penggugat meminta ganti rugi terhadap semua biaya yang timbul akibat

do
gu

pengalihan pengelolaan tersebut, termasuk keuntungan yang didapatkan


selama pengelolaan SPBU 31.12101 tersebut berjalan yaitu dari bulan
In
A

Januari 2008 sampai dengan Desember 2010, yang ditaksir sebesar


Rp143.950.000,00 (seratus empat puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh
ah

lik

ribu rupiah) setiap bulannya yang dikalikan selama 36 bulan sehingga total
keseluruhannya adalah Rp5.182.200.000,00 (lima milyar seratus delapan
m

ub

puluh dua juta dua ratus ribu rupiah);


9. Bahwa, selain ganti rugi tersebut diatas, para Tergugat juga harus
ka

membayar biaya atas semua pengeluaran selama tahap renovasi sampai


ep

sejak pengalihan pengelolaan oleh para Tergugat, berupa gaji/THR


ah

karyawan dan biaya listrik dari bulan Maret sampai dengan Desember 2007,
R

es

yaitu sebesar Rp282.645.000,00 (dua ratus delapan puluh dua juta enam
M

ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk gaji/THR karyawan dan
ng

on

Hal. 3 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp20.632.195,00 (dua puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu seratus

R
sembilan puluh lima rupiah) untuk biaya listrik;

si
10. Bahwa, pengalihan pengelolaan SPBU dan pemutusan perjanjian tersebut

ne
ng
diatas yang dilakukan oleh para Tergugat mengakibatkan karyawan
Penggugat kehilangan pekerjaannya, maka sangatlah wajar bilamana

do
gu Penggugat meminta ganti rugi kepada para Tergugat untuk dikeluarkannya
sejumlah uang (pesangon) bagi para karyawan yang besarnya ditentukan
dengan masa kerja masing-masing karyawan diantaranya pesangon untuk

In
A
Arifin A. Salam sebesar Rp22.059.000,00, Dwi Sunarto sebesar
Rp20.506.500,00, Hafid M. sebesar Rp20.506.500,00, Deef Herryanto
ah

lik
sebesar Rp13.520.250,00, Darman Huri sebesar Rp18.954.000,00 Nasor
sebesar Rp18.177.750,00, Syahnuri sebesar Rp4.981.500,00, Othman
am

ub
sebesar Rp20.506.500,00, Rachmat sebesar Rp22.059.000,00, Ridwan
sebesar Rp18.954.000,00, Subagyo sebesar Rp22.059.000,00 Sukino
ep
sebesar Rp18.177.750,00, Sumarno sebesar Rp16.625.250,00, Supaijo
k

sebesar Rp17.401.500,00, Suranto sebesar Rp20.506.500,00, Tukiman


ah

R
sebesar Rp18.177.750,00, Zarmadi sebesar Rp22.059.000,00, Rachmat

si
Sugenta sebesar Rp16.625.250,00, Sofyan sebesar Rp20.506.500,00, A.

ne
ng

Akil sebesar Rp3.429.000,00, Radikal SK sebesar Rp20.506.500,00, Ausi


sebesar Rp19.730.250,00, Hendri sebesar Rp32.680.000,00, Thohir sebesar
Rp30.380.000,00, dengan total sebesar Rp459.089.250,00 (empat ratus lima

do
gu

puluh sembilan juta delapan puluh sembilan ribu dua ratus lima puluh ribu
rupiah) dan atau mempekerjakan kembali karyawan-karyawan sebagaimana
In
A

yang telah disebutkan di atas;


11. Bahwa, untuk menjamin terpenuhinya tuntutan Penggugat maka Penggugat
ah

lik

mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meletakkan sita jaminan
atas tanah dan bangunan milik Tergugat I yang terletak di Jalan Perkici B2
m

ub

Nomor 30 atau 32 Sektor 5, Bintaro Jaya Jakarta Selatan;


12. Bahwa, oleh karena gugatan Penggugat didasarkan bukti-bukti otentik yang
ka

tidak dapat disangkal lagi kebenarannya oleh para Tergugat sehingga


ep

putusan ini memenuhi syarat hukum untuk dinyatakan dapat dijalankan


ah

terlebih dahulu walaupun timbul bantahan, banding, kasasi ataupun upaya


R

es

hukum lainnya dari para Tergugat;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat memohon kepada

R
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya memberikan putusan sebagai berikut:

si
ne
ng
Dalam Provisi:
Memerintahkan kepada para Tergugat untuk menghentikan seluruh

do
gu kegiatan pada SPBU 31.12101 tersebut hingga putusan ini memperoleh
kekuatan hukum tetap;
Dalam Pokok Perkara:

In
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
ah

lik
hukum;
3. Menyatakan sah dan berharganya sita jaminan tersebut diatas;
am

ub
4. Menghukum para Tergugat untuk membayar ganti rugi terhadap semua
biaya yang timbul akibat pengalihan pengelolaan SPBU 31.12101 tersebut
ep
dan termasuk juga keuntungan yang didapatkan selama pengelolaan SPBU
k

tersebut berjalan, yakni dari bulan Januari 2008 sampai dengan Desember
ah

R
2010 sebesar Rp143.950.000,00 (seratus empat puluh tiga juta sembilan

si
ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulannya yang dikalikan selama 36 bulan;

ne
ng

5. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya atas semua pengeluaran


selama tahap renovasi sampai sejak pengalihan pengelolaan oleh Tergugat
berupa gaji/THR karyawan dan biaya listrik dari bulan Maret sampai dengan

do
gu

Desember 2007, yakni sebesar Rp282.645.000,00 (dua ratus delapan puluh


dua juta enam ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk gaji/THR karyawan
In
A

dan sebesar Rp20.632.195,00 (dua puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu
seratus sembilan puluh lima rupiah) untuk biaya listrik;
ah

lik

6. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang pesangon kepada para


karyawan Penggugat yang besarnya Rp459.089.250,00 (empat ratus lima
m

ub

puluh sembilan juta delapan puluh sembilan ribu dua ratus lima puluh
rupiah) sebagai akibat dari pengalihan pengelolaan SPBU 31.12101 tersebut
ka

dan atau mempekerjakan kembali karyawan-karyawan yang telah di PHK


ep

yang namanya sebagaimana telah disebutkan di atas;


ah

7. Menghukum para Tergugat untuk membayar ongkos perkara ini;


R

es

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun timbul


M

verzet atau banding, kasasi ataupun upaya hukum lainnya;


ng

on

Hal. 5 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Subsidair:

R
Mohon putusan yang seadil-adilnya;

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut para Tergugat

ne
ng
mengajukan eksepsi dan gugat balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalil-dalil
sebagai berikut:

do
gu Dalam Eksepsi:
1. Gugatan Tidak Jelas dan Kabur (obscuur libel);
Bahwa, hubungan keperdataan yaitu perikatan dalam Perjanjian Penunjukan

In
A
Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk
Umum (SPBU) Nomor SPJ-081/E23000/2005-S3, tanggal 20 Juni 2005
ah

lik
(untuk selanjutnya disebut "Perjanjian") dilakukan antara Penggugat dengan
PT. Pertamina (Persero), yaitu sebuah badan hukum yang didirikan
am

ub
berdasarkan Akte Notaris Lenny Janis Ishak,SH., Nomor 20 tanggal 17
September 2003 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
ep
dan Hak Asasi Manusia sesuai Keputusan Nomor C-24025
k

HT.01.01.TH.2003 tanggal 9 Oktober 2003, yang anggaran dasarnya terakhir


ah

R
diubah dengan Akta Nomor 3 tanggal 3 Juli 2008, dibuat dihadapan Notaris

si
yang sama, yang persetujuan terakhir atas perubahan anggaran dasarnya

ne
ng

sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor


AHU-49347JVH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Agustus 2008;
1. Bahwa, Gugatan Ditujukan Keliru Dan Salah Alamat (error in persona),

do
gu

karena Penggugat menunjukkan gugatan kepada Tergugat I dan


Tergugat II secara pribadi bukan kepada badan hukum sebagaimana
In
A

dimaksud pada butir 1.1 di atas, yaitu PT. Pertamina (Persero);


Bahwa, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung tentang pihak-
ah

lik

pihak yang berperkara, yaitu:


a. Putusan Mahkamah Agung tanggal 5 Maret 1975, Nomor 1035 K/
m

ub

Sip/1973 yang isinya:


“Karena Tatsuhiko Matshuda/Tergugat asal adalah wakil sah Shin
ka

ep

Asahigawa Co. Ltd., ia sebagai representative dapat digugat. Yang


digugat dalam perkara ini adalah Tatsuhiko Matsuda sebagai kuasa
ah

dari dan atas nama Shin Asahigawa Co. Ltd., yang berkedudukan di
R

es

Jalan Kramat Raya 94-96 yang oleh Shin Asahigawa Co. Ltd., Tokyo
M

diakui sebagai kantornya di Jakarta. Oleh Pengadilan Negeri dengan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi telah diputuskan, menyatakan

R
gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat pribadi tidak

si
dapat diterima”;

ne
ng
b. Putusan Mahkamah Agung tanggal 20 April 1977 Nomor 601 K/
Sip/1975 yang isinya gugatan tidak dapat diterima dalam surat

do
gu gugatan tergugat digugat secara pribadi, padahal dalam dalil
gugatannya disebutkan Tergugat sebagai pengurus yayasan”;
Bahwa, Tergugat I dan Tergugat II pada saat ditandatanganinya perjanjian

In
A
belum menjabat sebagai pengurus Perseroan dan bukan pejabat yang
bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam penandatanganan
ah

lik
perjanjian serta dalam hal ini tidak pernah memiliki hubungan hukum apapun
dengan Penggugat, maka berdasarkan hal-hal tersebut hendaknya gugatan
am

ub
yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II secara
pribadi dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
2. Petitum Tidak di atas Posita ;
k

Bahwa, dalam Posita gugatan, Penggugat tidak secara jelas dan tegas
ah

R
mencantumkan apa yang menjadi haknya dan yang menjadi dasar hukum

si
petitum gugatan dalam perkara a quo. Tetapi dalam Petitum gugatan,

ne
ng

Penggugat langsung saja memohon “mengabulkan gugatan Penggugat


seluruhnya, menyatakan bahwa para Tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum, menyatakan sah dan berharga sita jaminan, menghukum

do
gu

para Tergugat untuk membayar ganti rugi atas keuntungan yang mungkin
didapat sebesar Rp143.950.000,00 (seratus empat puluh tiga juta sembilan
In
A

ratus lima puluh ribu rupiah) dikalikan 36 (tiga puluh enam) bulan atau sama
dengan sebesar Rp5.182.200.000,00 (lima milyar seratus delapan puluh dua
ah

lik

juta dua ratus ribu rupiah), membayar biaya listrik sebesar Rp20.632.195,00
(dua puluh juta enam ratus tiga puluh dua ribu seratus sembilan puluh lima
m

ub

rupiah), gaji/THR Karyawan sebesar Rp282.645.000,00 (dua ratus delapan


puluh dua juta enam ratus empat puluh lima ribu rupiah) dan pesangon
ka

ep

karyawan sebesar Rp..459.089.250,00 (empat ratus lima puluh sembilan juta


delapan puluh sembilan ribu dua ratus lima puluh rupiah)”;
ah

Dalam Rekonvensi:
R

es

Bahwa berdasarkan data dan fakta sebagai berikut:


M

ng

on

Hal. 7 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat General Manager Unit Pemasaran III PT. Pertamina (Persero) Nomor

R
556/F13000/2006-S3, tanggal 27 Desember 2006 perihal Pemberitahuan.

si
Bahwa, telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam

ne
ng
Perjanjian, maka berdasarkan Pasal 11 dan Pasal 13 perjanjian Pertamina
berhak untuk mengakhiri perjanjian secara sepihak dan efektif 30 (tiga puluh)

do
gu hari kalender sejak surat tersebut akan dilakukan pemutusan hubungan
usaha atau pengakhiran perjanjian serta Penggugat berkewajiban untuk
menyelesaikan hutang pembelian BBMK sebesar Rp132.679.920,00

In
A
(seratus tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan
ratus dua puluh rupiah) meskipun telah dilakukan PHU;
ah

lik
2. Surat Pernyataan di bawah tangan yang ditandatangani oleh Penggugat di
atas meterai pada tanggal 16 Januari 2007 butir 4 yang isinya “bahwa, saya
am

ub
akan memenuhi kewajiban melunasi hutang Pertamax dan Pertamax Plus
senilai Rp132.679.920,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh
ep
sembilan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) yang merupakan fasilitas dari
k

PT. Pertamina sebagaimana kebiasaan yang sudah berjalan dan ketentuan


ah

R
umum yang berlaku”;

si
Bahwa, berdasarkan hal tersebut di atas PT. Pertamina (Persero) telah

ne
ng

mengalami kerugian materiil yang nyata sebesar Rp132.679.920,00 (seratus


tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
puluh rupiah), untuk itu PT. Pertamina mengajukan gugatan rekonvensi agar

do
gu

Penggugat untuk mengganti kerugian sebesar Rp132.679.920,00 (seratus


tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
In
A

puluh rupiah) kepada PT. Pertamina (Persero);


Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam
ah

lik

Rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya


memberikan putusan sebagai berikut:
m

ub

• Menghukum Penggugat untuk membayar ganti rugi atas kewajiban melunasi


hutang BBM dan BBMK yang belum dilaksanakan sebesar
ka

ep

Rp132.679.920,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh
sembilan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) kepada PT. Pertamina
ah

(Persero);
R

es

Atau:
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex

R
aequo et bono;

si
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

ne
ng
Nomor 212/Pdt.G/2009/PN JKT.PST., tanggal 10 Pebruari 2010 adalah sebagai
berikut:

do
gu Dalam Konvensi:
Dalam Eksepsi:
• Menyatakan eksepsi para Tergugat tidak dapat diterima;

In
A
Dalam Pokok Perkara:
• Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ah

lik
Dalam Provisi:
• Menolak tuntutan provisi Penggugat;
am

ub
Dalam Rekonvensi:
• Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/para Tergugat Konvensi
ep
k

• Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar


ah

kewajiban hutang BBM dan BBMK yang belum dilaksanakan sebesar


R

si
Rp132.679.920,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh
sembilan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) kepada PT. Pertamina

ne
ng

(Persero);
Dalam Konvensi Dan Rekonvensi:

do
gu

• Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar


ongkos yang timbul dalam perkara ini yang ditaksir sebesar Rp581.000,00
In
(lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah) ;
A

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


hukum tetap tersebut, yaitu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
ah

lik

212/Pdt.G/2009/PN JKT.PST., tanggal 10 Pebruari 2010 diberitahukan kepada


Pemohon Kasasi dahulu Penggugat pada tanggal 10 Pebruari 2010 kemudian
m

ub

terhadapnya oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat diajukan permohonan


ka

peninjauan kembali secara lisan/tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


ep

Jakarta Pusat pada tanggal 12 Juli 2010, permohonan mana disertai dengan
memori peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di
ah

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 12 Juli


es

2010 itu juga;


M

ng

on

Hal. 9 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut

R
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 11

si
Januari 2011 kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya, yaitu para Termohon

ne
ng
Peninjauan Kembali telah diajukan jawaban memori peninjauan kemabali yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 1 Maret

do
gu 2011;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan
72 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah

In
A
dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, permohonan peninjauan kembali a quo
ah

lik
beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan
cara yang ditentukan undang-undang, secara formal dapat diterima;
am

ub
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat telah
mengajukan alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai
ep
berikut:
k

1. Bahwa, Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 212/Pdt.G/2009/


ah

R
PN JKT.PST telah diberitahukan secara patut pada tanggal 10 Pebruari

si
2010, setidak-tidaknya antara tenggang waktu putusan tersebut dengan

ne
ng

permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu sebagaimana


ditentukan oleh undang-undang, yakni 6 (enam) bulan setelah
pemberitahuan isi putusan tersebut;

do
gu

2. Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali menyampaikan peninjauan kembali


atas putusan tersebut karena berpendapat dan merasakan bahwa putusan
In
A

dalam perkara ini:


A. Terdapat bukti baru yang menimbulkan dugaan kuat bahwa jika bukti itu
ah

lik

sudah diketahui pada waktu sidang/proses pemeriksaan perkara masih


berlangsung, hasilnya akan berupa putusan yang mengabulkan gugatan
m

ub

Penggugat, setidak-tidaknya lain dari putusan yang ada sekarang ini


sebagaimana tercantum dalam Pasal 67 butir b Undang Undang Nomor 14
ka

ep

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;


Pemohon akan mengajukan bukti baru bahwa apa yang didalilkan oleh para
ah

Termohon Peninjauan Kembali tersebut adalah sama sekali tidak benar oleh
R

es

karena setelah jangka waktu perjanjian diantara Pemohon Peninjauan


M

Kembali dengan para Termohon Peninjauan Kembali telah berakhir yakni


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tanggal 31 Maret 2007 sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 ayat 1

R
Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian

si
Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3

ne
ng
tertanggal 20 Juni 2005 namun pada tanggal 23 April 2007, Pemohon
Peninjauan Kembali telah melakukan pembelian BBM kembali dari PT.

do
gu Pertamina (para Termohon Peninjauan Kembali) sesuai dengan Nomor
faktur 808463922 dan faktur Nomor 808463923 dimana kedua faktur
tersebut digabungkan menjadi satu dalam Aplikasi Penebusan BBM/NBBM

In
A
Nomor AAA089368 tertanggal 23 April 2007 sebesar Rp..139.680.000,00
(seratus tiga puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah)
ah

lik
sehingga jelas terlihat bahwa setelah jangka waktu perjanjian telah berakhir,
yakni tanggal 31 Maret 2007 diantara Pemohon Peninjauan Kembali dengan
am

ub
para Termohon Peninjauan Kembali masih terdapat kerjasama dalam
pembelian BBM. Hal ini menunjukkan belum adanya pengakhiran perjanjian
ep
diantara Pemohon Peninjauan Kembali dengan para Termohon Peninjauan
k

Kembali walaupun jangka waktu perjanjian telah berakhir berdasarkan


ah

R
Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian

si
Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3

ne
ng

tertanggal 20 Juni 2005, sehingga dalam hal ini telah terbukti bahwa telah
terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh para
Termohon Peninjauan Kembali;

do
gu

Bahwa, apabila bukti tersebut diatas ditemukan pada saat proses


pemeriksaan perkara masih berlangsung, maka hasilnya akan berupa
In
A

putusan yang mengabulkan gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya lain


dari putusan yang ada sekarang ini;
ah

lik

Dalam Konvensi:
Dalam Pokok Perkara:
m

ub

1. Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat adalah pemegang hak


pengelolaan SPBU 31.113 (yang kini dikenal dengan sebutan SPBU
ka

31.12101) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya sebagaimana


ep

tercantum dalam Pasal 12 Perjanjian Stasiun Pengisi Bahan Bakar Untuk


ah

Umum (SPBU) Nomor 419/FS/PENJ/'85 tertanggal 11 Pebruari 1985;


R

es

2. Bahwa, antara Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dengan Termohon


M

Peninjauan Kembali I/Tergugat I dan Termohon Peninjauan Kembali II/


ng

on

Hal. 11 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II telah menandatangani Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan

R
Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor

si
Spj-081/E23000/2005-S3 tertanggal 20 Juni 2005;

ne
ng
3. Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat merupakan pemegang
hak pengelolaan SPBU 31.12101 sejak tahun 1985 dimana antara Pemohon

do
gu Peninjauan Kembali/Penggugat dengan Termohon Peninjauan Kembali I/
Tergugat I dan Termohon Peninjauan Kembali II/Tergugat II sudah terjalin
hubungan kerjasama yang berlangsung dengan harmonis;

In
A
4. Bahwa, pada tanggal 12 April 2007, Termohon Peninjauan Kembali II/
Tergugat II melalui Suratnya Nomor 481/F13000/2007-S3 perihal renovasi
ah

lik
SPBU menyampaikan kepada Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat
mengenai biaya renovasi SPBU 31.12101 dengan design pertamina pola
am

ub
baru yang akan diberlakukan sistem cash bonus yang ditanggung secara
bersama-sama, yakni 50% dari pihak PT. Pertamina dan 50% dari pengelola
ep
(Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat) dan untuk itu, Pemohon
k

Peninjauan Kembali/Penggugat diminta kesediaannya untuk


ah

R
menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan memenuhi ketentuan

si
SPBU cash bonus dan diberikan waktu selama 1 (satu) bulan terhitung dari

ne
ng

surat untuk melakukan persiapan dan menyerahkan surat pernyataan


kesanggupan tersebut;

do
5. Bahwa, menanggapi surat tertanggal 12 April 2007 tersebut, Pemohon
gu

Peninjauan Kembali/Penggugat meminta penjelasan kepada para Termohon


Peninjauan Kembali/para Tergugat atas besarnya biaya renovasi tersebut
In
A

melalui surat tertanggal 26 April 2007 sehingga Pemohon Peninjauan


Kembali/Penggugat dapat memutuskan kesanggupan dalam sistem cash
ah

lik

bonus yang akan diberlakukan akan tetapi bukan penjelasan yang didapat
oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat melainkan pemutusan
m

ub

perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan


Kembali/para Tergugat melalui suratnya Nomor 726/F13000/2007-S3
ka

ep

tertanggal 4 Juli 2007 perihal pemberitahuan yang intinya PT. Pertamina


tidak berkeinginan untuk memperpanjang lagi pengelolaan SPBU 31.12101
ah

dengan Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dan SPBU 31.12101 akan


R

es

dioperasikan sendiri oleh PT. Pertamina;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa, Surat Nomor 726/F13000/2007-S3 tertanggal 4 Juli 2007 dari para

R
Termohon Peninjauan Kembali telah melanggar ketentuan Pasal 12 ayat 4

si
Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian

ne
ng
Bahan Bakar Minyak Untuk Umum (SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3
tertanggal 20 Juni 2005 yang berbunyi:

do
gu “Apabila salah satu pihak menghendaki atau tidak menghendaki untuk
memperpanjang perjanjian ini, maka pihak yang menghendaki atau tidak
menghendaki harus memberitahukan secara tertulis paling lambat enam

In
A
puluh (60) hari kalender sebelum berakhirnya masa perjanjian ini”;
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 ayat 1 Perjanjian Penunjukan
ah

lik
Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk
Umum (SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3 tertanggal 20 Juni 2005
am

ub
mengenai jangka waktu perjanjian yang menyebutkan bahwa “Perjanjian ini
mulai berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung berlaku mulai
ep
tanggal 1 April 2005 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan dapat
k

diperpanjang lagi atas persetujuan kedua belah pihak”;


ah

R
Dalam hal ini apabila para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat

si
tidak menghendaki untuk memperpanjang perjanjian dengan Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali/Penggugat, maka seharusnya para Termohon


Peninjauan Kembali/para Tergugat harus memberitahukan secara tertulis

do
paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum berakhirnya masa
gu

perjanjian, yakni 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal 31 Maret 2007


sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 12 ayat 4 Perjanjian Penunjukan
In
A

Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum


(SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3 tertanggal 20 Juni 2005 sehingga
ah

lik

dapat disimpulkan para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat telah


melanggar isi perjanjian;
m

ub

7. Bahwa, kemudian Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat mengirimkan


surat tertanggal 23 Juli 2007 perihal keberatan atas surat Nomor 726/
ka

ep

F13000/2007-S3 tertanggal 4 Juli 2007 dari para Termohon Peninjauan


Kembali yang kemudian surat tersebut ditanggapi oleh para Termohon
ah

Peninjauan Kembali dengan suratnya Nomor 774/F13000/2007-S3


R

es

tertanggal 30 Juli 2007 yang pada intinya SPBU 31.12101 akan tetap
M

ng

dioperasikan sendiri oleh PT. Pertamina;


on

Hal. 13 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa, tindakan pengakhiran perjanjian ini yang dilakukan oleh para

R
Termohon Peninjauan Kembali dapat dikategorikan sebagai pemutusan

si
perjanjian dan tidak terkait dengan jangka waktu perjanjian dimana telah

ne
ng
sangat jelas tercantum bahwa perjanjian antara Pemohon Peninjauan
Kembali/Penggugat dengan para Termohon Peninjauan Kembali berlaku

do
gu sejak tanggal 1 April 2005 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan
secara otomatis, perjanjian antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan
para Termohon Peninjauan Kembali telah berakhir namun melalui suratnya

In
A
Nomor 726/F13000/2007-S3 tertanggal 4 Juli 2007, Termohon Peninjauan
Kembali I/Tergugat I dan Termohon Peninjauan Kembali II/Tergugat II
ah

lik
menyampaikan kepada Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat bahwa
tidak akan memperpanjang perjanjian lagi dan SPBU 31.12101 akan
am

ub
dioperasikan sendiri oleh PT. Pertamina, yang seharusnya hal tersebut
diberitahukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat dalam
ep
jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya perjanjian, yakni 60
k

(enam puluh) hari sebelum tanggal 31 Maret 2007. Hal ini menunjukkan
ah

R
bahwa para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat nyata-nyata telah

si
mengakui bahwa memang masih ada hubungan kerjasama antara Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali/Penggugat dengan para Termohon Peninjauan Kembali/


para Tergugat walaupun jangka waktu perjanjian telah berakhir akan tetapi
karena alasan yang menurut Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat

do
gu

merupakan alasan yang tidak mendasar yang dijadikan acuan untuk


mencari-cari kesalahan Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat sehingga
In
A

terjadilah pemutusan perjanjian yang melanggar ketentuan-ketentuan isi


Pasal perjanjian atau yang lazim disebut sebagai “pemutusan secara
ah

lik

sepihak”. Pemutusan perjanjian yang dilakukan oleh para Termohon


Peninjauan Kembali telah melanggar ketentuan Pasal 13 ayat 2 Perjanjian
m

ub

Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar


Untuk Umum (SPBU) Nomor Spj-081/E23000/2005-S3 tertanggal 20 Juni
ka

2005 yang berbunyi:


ep

“Pihak Pertama berhak mengakhiri perjanjian ini dengan memberitahukan


ah

secara tertulis kepada Pihak Kedua 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
R

es

tanggal pengakhiran perjanjian ini, apabila:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Tercantum dalam Pasal-Pasal surat perjanjian ini berikut lampiran-

R
lampiran yang tidak terpisahkan dengan surat perjanjian ini;

si
b. Pihak Kedua melanggar ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan

ne
ng
yang ditetapkan oleh Pihak Pertama;
c. Pihak Kedua melakukan tindakan yang dapat merugikan citra/nama baik

do
gu Pihak Pertama;
d. Pihak Kedua dinyatakan pailit atau diletakkan dibawah pengampuan
(curatele), dibubarkan atau mengalami likuidasi;

In
A
e. Pihak Kedua terlibat kasus pidana/perdata yang berpengaruh secara
langsung atau tidak langsung terhadap perjanjian ini;
ah

lik
f. Ijin usaha Pihak Kedua dicabut oleh yang berwenang baik untuk
sementara maupun seterusnya;
am

ub
g. Harta benda Pihak Kedua disita oleh yang berwenang baik sebagian
maupun seluruhnya, sehingga mengganggu pengelolaan SPBU;
ep
Alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas yang hanya dapat dijadikan
k

dasar untuk melakukan pemutusan perjanjian akan tetapi pada saat


ah

R
persidangan para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat tidak dapat

si
membuktikan hal-hal tersebut oleh karena pada kenyataannya, Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali/Penggugat tidak pernah melanggar ketentuan-ketentuan


dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh para Termohon Peninjauan
Kembali/para Tergugat. Pemohon Peninjauan Kembali tidak pernah

do
gu

melakukan tindakan yang dapat merugikan citra/nama baik para Termohon


Peninjauan Kembali/para Tergugat baik dengan merubah mutu BBM, BBMK,
In
A

pelumas atau produk lainnya serta mengurangi takaran yang merugikan


konsumen dan belum pernah adanya complaint dari customer mengenai
ah

lik

pelayanan buruk sebagaimana yang menjadi alasan para Termohon


Peninjauan Kembali/para Tergugat. Pemohon Peninjauan Kembali tidak
m

ub

dinyatakan pailit. Pemohon Peninjauan Kembali tidak terlibat kasus pidana/


perdata yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap
ka

ep

perjanjian, ijin usaha Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat tidak dicabut


oleh yang berwenang dan harta benda Pemohon Peninjauan Kembali tidak
ah

disita oleh yang berwenang. Hal ini menunjukkan bahwa pemutusan


R

es

perjanjian yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali


M

merupakan pemutusan secara sepihak dimana dalam Pasal 1338 Kitab


ng

on

Hal. 15 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Undang Hukum Perdata berbunyi “Semua perjanjian yang dibuat

R
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

si
Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua

ne
ng
belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan

do
gu itikad baik”. Dari ketentuan Pasal 1338 Kitab Undang Undang Hukum
Perdata tersebut dapat disimpulkan bahwa pemutusan perjanjian hanya
dapat dilakukan apabila ada kesepakatan kedua belah pihak in casu adanya

In
A
kesepakatan antara Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dengan para
Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat akan tetapi Pemohon
ah

lik
Peninjauan Kembali/Penggugat justru merasa keberatan terhadap
pemutusan perjanjian yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan
am

ub
Kembali/para Tergugat. Pemutusan perjanjian secara sepihak yang
dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat ini
ep
merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian
k

kepada orang lain sebagaimana tercantum dalam Pasal 1365 Kitab Undang
ah

R
Undang Hukum Perdata yang berbunyi: “Tiap perbuatan melanggar hukum,

si
yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang

ne
ng

karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”;


9. Bahwa, berdasarkan Pasal 12 Perjanjian Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Untuk Umum (SPBU) Nomor 419/FS/PENJ/’85 tertanggal 11 Pebruari 1985

do
gu

mengenai jangka waktu perjanjian disebutkan bahwa “perjanjian mulai


berlaku pada tanggal 11 Pebruari 1985 dan diadakan untuk jangka waktu
In
A

yang tidak ditentukan lamanya”. Perjanjian tahun 1985 ini harus tetap
dianggap sebagai perjanjian yang mengikat kedua belah pihak oleh karena
ah

lik

sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 2005. belum pernah ada perjanjian
yang membatalkan perjanjian terdahulu yakni perjanjian tahun 1985
m

ub

sehingga perjanjian ini dianggap masih berlaku dan mengikat kedua belah
pihak dan oleh karenanya Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat masih
ka

ep

tetap dianggap sebagai pemegang hak pengelolaan SPBU 31.12101 sampai


dengan adanya pencabutan/pembatalan perjanjian oleh perjanjian baru;
ah

10. Bahwa, sebagaimana tercantum dalam Pasal 15 Perjanjian Stasiun


R

es

Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor 419/FS/PENJ/'85


M

tertanggal 11 Pebruari 1985 butir c disebutkan “Hak pakai tanah dalam ayat
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a, b tersebut di atas diserahkan kepada Pertamina untuk jangka waktu 25

R
tahun”. Untuk itu, Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat sebagai

si
pemegang hak pengelolaan SPBU 31.12101 berhak untuk meminta

ne
ng
penggantian rugi kepada para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat
atas pemutusan perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh para

do
gu Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat;
11. Bahwa, atas perbuatan para Termohon Peninjauan Kembali sebagaimana
tersebut diatas maka Pemohon Peninjauan Kembali meminta ganti rugi

In
A
terhadap semua biaya yang timbul akibat pengalihan pengelolaan tersebut
termasuk keuntungan yang didapatkan selama pengelolaan SPBU 31.12101
ah

lik
tersebut berjalan yakni dari bulan Januari 2008 sampai dengan Desember
2010 yang ditaksir sebesar Rp143.950.000,00 (seratus empat puluh tiga juta
am

ub
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulannya yang dikalikan selama
36 bulan sehingga total keseluruhannya sebesar Rp5.182.200.000,00 (lima
ep
milyar seratus delapan puluh dua juta dua ratus ribu rupiah);
k

12. Bahwa, selain ganti rugi tersebut diatas, para Termohon Peninjauan Kembali
ah

R
juga harus membayar biaya atas semua pengeluaran selama tahap renovasi

si
sampai sejak pengalihan pengelolaan oleh para Termohon Peninjauan

ne
ng

Kembali, berupa gaji/THR karyawan dan biaya listrik dari bulan Maret sampai
dengan Desember 2007, yaitu sebesar Rp282.645.000,00 (dua ratus

do
delapan puluh dua juta enam ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk gaji/
gu

THR karyawan dan Rp20.632.195 (dua puluh juta enam ratus tiga puluh dua
ribu seratus sembilan puluh lima rupiah) untuk biaya listrik;
In
A

13. Bahwa, pengalihan pengelolaan SPBU dan pemutusan perjanjian tersebut


diatas yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik

mengakibatkan karyawan Pemohon Peninjauan Kembali kehilangan


pekerjaannya maka sangatlah wajar bilamana Pemohon Peninjauan Kembali
m

ub

meminta ganti rugi kepada para Termohon Peninjauan Kembali untuk


dikeluarkannya sejumlah uang (pesangon) bagi para karyawan yang
ka

ep

besarnya ditentukan dengan masa kerja masing-masing karyawan


diantaranya : Pesangon untuk Arifin A.Salam sebesar Rp22.059.000,00, Dwi
ah

Sunarto sebesar Rp20.506.500,00, Hafid M sebesar Rp20.506.500,00, Deef


R

es

Herryanto sebesar Rp13.520.250,00, Darman Huri sebesar


M

Rp18.954.000,00, Nasor sebesar Rp18.177.750,00, Syahnuri sebesar


ng

on

Hal. 17 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp4.981.500,00, Othman sebesar Rp20.506.500,00, Rachmat sebesar

R
Rp22.059.000,00, Ridwan sebesar Rp18.954.000,00, Subagyo sebesar

si
Rp22.059.000,00, Sukino sebesar Rp18.177.750,00, Sumarno sebesar

ne
ng
Rp16.625.250,00, Suparjo sebesar Rp17.401.500,00, Suranto sebesar
Rp20.506.500,00, Tukiman sebesar Rp18.177.750,00, Zarmadi sebesar

do
gu Rp22.059.000,00, Rachmat Sugenta sebesar Rp16.625.250,00, Sofyan
sebesar Rp20.506.500,00, A. Akil sebesar Rp3.429.000,00, Radikal SK
sebesar Rp20.506.500,00, Ausi sebesar Rp19.730.250,00, Hendri sebesar

In
A
Rp32.680.000,00, Thohir sebesar Rp30.380.000,00, dengan total sebesar
Rp459.089.250,00 (empat ratus lima puluh sembilan juta delapan puluh
ah

lik
sembilan ribu dua ratus lima puluh rupiah);
Dalam Rekonvensi:
am

ub
• Bahwa, para Termohon Peninjauan Kembali mendalilkan telah mengalami
kerugian sebesar Rp132.679.920,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus
ep
tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) atas pembelian
k

pertamax dan pertamax plus. Untuk itu Pemohon Peninjauan Kembali


ah

R
dituntut untuk mengganti kerugian tersebut. Kerugian yang dialami oleh para

si
Termohon Peninjauan Kembali tidak sebanding dengan kerugian yang

ne
ng

dialami oleh Pemohon Peninjauan Kembali akibat pemutusan perjanjian


yang dilakukan secara sepihak oleh para Termohon Peninjauan Kembali

do
sebagaimana tercantum dalam point 11,12 dan 13 tersebut diatas. Pemohon
gu

Peninjauan Kembali akan melunasi hutang-hutangnya atas pembelian


pertamax dan pertamax plus, yakni sebesar Rp132.679.920,00 (seratus tiga
In
A

puluh dua juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
puluh rupiah) setelah para Termohon Peninjauan Kembali memberikan ganti
ah

lik

rugi kepada Pemohon Peninjauan Kembali sebagaimana tercantum dalam


point 11,12 dan 13 tersebut diatas sebagai akibat dari pemutusan perjanjian
m

ub

secara sepihak yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali dan
atau dikurangi dengan kerugian yang dialami oleh Pemohon Peninjauan
ka

ep

Kembali0;
B. Putusan ini dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atau
ah

sesuatu kekeliruan yang nyata dalam pertimbangan hukumnya sebagaimana


R

es

tercantum dalam Pasal 67 butir f Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985


M

tentang Mahkamah Agung oleh karena setelah kami mempelajari isi putusan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut ternyata hal tersebut hanya

R
dipertimbangkan secara sepihak saja (hanya bukti dari para Termohon

si
Peninjauan Kembali) tanpa melihat sejauh mana pembuktian yang diajukan

ne
ng
oleh Pemohon Peninjauan Kembali yakni sebagai berikut:
Dalam Konvensi:

do
gu Dalam Pokok Perkara:
1. Bahwa, Majelis Hakim Tingkat Pertama telah salah dalam menerapkan
hukumnya dimana pada halaman 17 paragraf I disebutkan bahwa beban

In
A
pembuktian terletak pada Penggugat, hal ini sebagaimana ketentuan dalam
Pasal 163 HIR yang menyatakan : “barang siapa mengatakan mempunyai
ah

lik
sesuatu hak atau mengemukakan suatu perbuatan untuk meneguhkan
haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, haruslah membuktikan
am

ub
adanya hak itu atau adanya perbuatan itu”. Dan disebutkan pula dalam Pasal
1865 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang menyatakan “setiap orang
ep
yang mengaku mempunyai hak, atau menunjuk suatu peristiwa untuk
k

meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib
ah

R
membuktikan adanya hak itu dan kejadian yang dikemukakan itu”;

si
Menurut hemat Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat bahwa dirinya

ne
ng

telah cukup membuktikan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat


merupakan pemegang hak pengelolaan atas SPBU 31.12101 untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan lamanya berdasarkan Pasal 12 Perjanjian

do
gu

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor 419/FS/


PENJ/’85 tertanggal 11 Pebruari 1985 dan perjanjian tersebut sampai
In
A

dengan terjadi pemutusan secara sepihak yang dilakukan oleh para


Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat, belum pernah dilakukan
ah

lik

pencabutan/pembatalan terhadap perjanjian tersebut sehingga Pemohon


Peninjauan Kembali/Penggugat masih tetap merupakan pemegang hak
m

ub

pengelolaan SPBU 31.12101;


Pemutusan yang dilakukan secara sepihak oleh para Termohon Peninjauan
ka

Kembali/para Tergugat sangat merugikan Pemohon Peninjauan Kembali/


ep

Penggugat oleh karena hak-hak Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat


ah

sebagai pemegang hak pengelolaan tidak dapat digunakan padahal


R

es

sebagaimana tercantum dalam Pasal 15 butir c Perjanjian Stasiun Pengisian


M

Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) Nomor 419/FS/PENJ/’85 tertanggal 11


ng

on

Hal. 19 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pebruari 1985 disebutkan bahwa “Hak pakai tanah dalam ayat a, b tersebut

R
di atas diserahkan kepada Pertamina untuk jangka waktu 25 tahun”. Hal ini

si
jelas sangat terlihat bahwa pemutusan perjanjian secara sepihak yang

ne
ng
dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat
mengakibatkan kerugian bagi Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat

do
gu yang seharusnya masih memiliki hak pengelolaan hingga jangka waktu hak
pakai telah berakhir yakni hingga tahun 2010;
Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat telah menunjukkan bukti-bukti

In
A
kepada Majelis Hakim Tingkat Pertama pada saat persidangan yakni berupa
Perjanjian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) 31.12101
ah

lik
tertanggal 11 Pebruari 1985;
2. Bahwa, Majelis Hakim Tingkat Pertama telah salah menerapkan hukumnya
am

ub
dimana dalam hal 17 paragraf 5 disebutkan bahwa tentang bukti surat
berupa fotocopy, Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam
ep
yurisprudensinya, yaitu putusan Nomor 701 K/Sip/1974 tertanggal 14 April
k

1976 telah menyatakan sebagai berikut : “karena Judex Facti mendasarkan


ah

R
keputusannya atas surat surat bukti yang terdiri dari fotocopy yang tidak

si
secara sah dinyatakan sesuai dengan aslinya, sedang terdapat diantaranya

ne
ng

yang penting-penting yang secara substansi masih dipertengkarkan oleh


kedua belah pihak, Judex Facti sebenarnya telah memutuskan perkara
berdasarkan bukti-bukti yang tidak sah”. Dan didalam ketentuan Pasal 1888

do
gu

BW/Kitab Undang Undang Hukum Perdata menyebutkan “kekuatan


pembuktian dari surat atau alat bukti tertulis terletak pada aslinya” ;
In
A

Bahwa, mengenai bukti-bukti yang Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat


ajukan pada persidangan, yakni bukti P-2, P-4, P-6, P-7, P-8 dan P-9
ah

lik

memang tidak ditunjukkan asli oleh karena data-data asli sudah ada yang
hilang dan sebagian alat bukti Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat
m

ub

merupakan surat yang dikirimkan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/


Penggugat kepada para Termohon Peninjauan Kembali sehingga bukti asli
ka

ep

tersebut berada ditangan para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat


namun menurut Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat, adanya fotocopy
ah

atas suatu surat tentunya pasti diperoleh dari yang asli sehingga
R

es

pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama sangat tidak mendasar


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana ketentuan Pasal 1889 Kitab Undang Undang Hukum Perdata

R
yang berbunyi:

si
“Apabila alas hak yang asli sudah tidak ada lagi, maka salinan-salinannya

ne
ng
memberikan bukti, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan yang berikut:
1 salinan-salinan pertama memberikan pembuktian yang sama

do
gu dengan akta aslinya ; demikian pun halnya dengan salinan-salinan
yang diperbuat atas perintah Hakim dengan dihadiri oleh kedua
belah pihak, atau setelah para pihak ini dipanggil secara sah

In
A
seperti pun salinan-salinan yang diperbuat dengan dihadiri oleh
kedua belah pihak dengan perjanjian mereka;
ah

lik
1 salinan-salinan otentik dari salinan-salinan otentik
atau dari akta-akta di bawah tangan, dapat, menurut
am

ub
keadaan, memberikan suatu permulaan pembuktian
dengan tulisan;
ep
Dapat disimpulkan bahwa bukti-bukti Pemohon Peninjauan Kembali/
k

Penggugat berupa fotocopy seharusnya oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama


ah

R
dianggap sebagai alat bukti yang sah karena sebagaimana tercantum dalam

si
Pasal 1889 butir 1e dan 4e diatas dinyatakan bahwa salinan-salinan pertama

ne
ng

memberikan pembuktian yang sama dengan yang aslinya sehingga alat bukti
surat berupa fotocopy yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/
Penggugat dipersidangan seharusnya dianggap sebagai alat bukti yang sah;

do
gu

3. Bahwa, Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat sebagai pemegang hak


pengelolaan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya berdasarkan
In
A

Pasal 12 Perjanjian Stasiun Pengisi Bahan Bakar Untuk Umum Nomor 419/
FS/PENJ/85 dan dalam Pasal 15 butir c perjanjian tersebut juga disebutkan
ah

lik

bahwa hak pakai tanah dalam ayat a, b tersebut di atas diserahkan kepada
Pertamina untuk jangka waktu 25 tahun sehingga Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali/Penggugat mempunyai hak pengelolaan sejak tahun 1985 dan baru


berakhir pada tahun 2010 akan tetapi para Termohon Peninjauan Kembali
ka

melalui suratnya Nomor 726/F13000/2007-S3 tertanggal 4 Juli 2007


ep

melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak terhadap Pemohon


ah

Peninjauan Kembali/Penggugat yang mengakibatkan Pemohon Peninjauan


R

es

Kembali/ Penggugat menderita kerugian baik secara materiil maupun secara


M

moriil;
ng

on

Hal. 21 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa, Majelis Hakim tingkat pertama telah salah menerapkan hukum pada

R
saat persidangan dengan ditolaknya saksi-saksi yang diajukan oleh

si
Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dengan alasan bahwa saksi-saksi

ne
ng
tersebut merupakan orang yang pernah dipekerjakan oleh Pertamina. Hal ini
bertentangan dengan Pasal 1909 dan Pasal 1910 Kitab Undang Undang

do
gu Hukum Perdata;
Pasal 1909 Kitab Undang Undang Hukum Perdata : “Semua orang yang
cakap untuk menjadi saksi, diharuskan memberikan kesaksian di muka

In
A
Hakim”;
Namun, dapatlah meminta dibebaskan dari kewajibannya memberikan
ah

lik
kesaksian:
1e. siapa yang ada pertalian kekeluargaan darah dalam garis samping dalam
am

ub
derajat kedua atau semenda dengan salah satu pihak;
1 siapa yang ada pertalian darah dalam garis lurus tak terbatas dan dalam
ep
garis samping dalam derajat ke dua dengan suami atau isteri salah satu
k

pihak;
ah

R
1 segala siapa yang karena kedudukannya, pekerjaannya

si
atau jabatannya menurut undang-undang, diwajibkan

ne
ng

merahasiakan sesuatu, namun hanya semata-mata


mengenai hal-hal yang pengetahuannya dipercayakan
kepadanya sebagai demikian;

do
gu

Pasal 1910 Kitab Undang Undang Hukum Perdata : “dianggap sebagai tak
cakap untuk menjadi saksi dan tidak boleh didengar ialah para anggota
In
A

keluarga dan semenda dalam garis lurus dari salah satu pihak, begitu pula
suami atau isteri, sekalipun setelahnya suatu perceraian”;
ah

lik

Bahwa, Majelis Hakim tingkat pertama telah menolak saksi-saksi yang


diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat dengan dalil bahwa
m

ub

saksi-saksi tersebut pernah dipekerjakan oleh para Termohon Peninjauan


Kembali akan tetapi sebagaimana tercantum dalam Pasal 1909 dan Pasal
ka

1910 Kitab Undang Undang Hukum Perdata tersebut di atas, seharusnya


ep

saksi-saksi tersebut dapat diperdengarkan kesaksiannya di muka


ah

persidangan dengan pertimbangan:


R

es

1. Saksi-saksi tersebut tidak memiliki pertalian kekeluargaan darah dalam


M

garis samping dalam derajat ke dua atau semenda baik dengan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat maupun dengan para

R
Termohon Peninjauan Kembali;

si
2. Saksi-saksi tersebut tidak ada pertalian darah dalam garis lurus tak

ne
ng
terbatas dan dalam garis samping dalam derajat ke dua dengan suami
atau isteri baik dari Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat maupun

do
gu dari para Termohon Peninjauan Kembali;
3. Saksi-saksi tersebut memang pernah bekerja di Pertamina akan tetapi
kesaksian yang akan diberikan bukanlah menyangkut rahasia

In
A
perusahaan (yang sifatnya khusus) para Termohon Peninjauan Kembali
(Pertamina) akan tetapi menyangkut perjanjian antara Pemohon
ah

lik
Peninjauan Kembali/ Penggugat dengan para Termohon Peninjauan
Kembali dimana saksi-saksi tersebut yang pastinya mengetahui akan hal
am

ub
tersebut karena saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
Kembali/Penggugat merupakan orang-orang yang pernah bekerja di
ep
Pertamina;
k

Akan tetapi Majelis Hakim tingkat pertama justru menolak saksi-saksi


ah

R
tersebut yang membuat kesan seolah-olah Pemohon Peninjauan Kembali/

si
Penggugat tidak dapat membuktikan apa yang memang menjadi haknya

ne
ng

sebagaimana yang tercantum dalam halaman 17 dalam pertimbangan


hukum yang menyatakan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 163
Herziene Indonesische Reglement/HIR dinyatakan: “barangsiapa

do
gu

mengatakan mempunyai hak atau mengemukakan suatu perbuatan untuk


meneguhkan, haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, haruslah
In
A

membuktikan adanya hak itu atau adanya perbuatan itu” dan dalam Pasal
1865 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang menyatakan : “setiap
ah

lik

orang yang mengaku mempunyai hak, atau menunjuk suatu peristiwa untuk
meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib
m

ub

membuktikan adanya hak itu dan kejadian yang dikemukakan itu”;


Sebagaimana tercantum dalam Pasal 1866 Kitab Undang Undang Hukum
ka

ep

Perdata mengenai alat bukti yang berbunyi : “alat bukti terdiri atas:
a. Bukti tulisan ;
ah

b. Bukti dengan saksi-saksi;


R

es

c. Persangkaan-persangkaan;
M

d. Pengakuan;
ng

on

Hal. 23 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Sumpah;

R
Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat sudah berusaha untuk

si
mengajukan 2 (dua) orang saksi oleh karena keterangan seorang saksi saja

ne
ng
tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti. Hal ini diperkuat dalam Pasal 1905
Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang berbunyi : “keterangan seorang

do
gu saksi saja, tanpa suatu alat bukti lain, di muka Pengadilan tidak boleh
dipercaya”. Akan tetapi Majelis Hakim tingkat pertama nyata-nyata dalam
persidangan menolak saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan

In
A
Kembali/Penggugat sehingga Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat
merasa tidak diberikan hak untuk membuktikan bahwa dirinya memang
ah

lik
mempunyai hak atas pengolaan SPBU 31.12101 tersebut;
Dalam Rekonvensi:
am

ub
• Bahwa, para Termohon Peninjauan Kembali mendalilkan telah mengalami
kerugian sebesar Rp.132.679.920,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus
ep
tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua puluh rupiah) atas pembelian
k

pertamax dan pertamax plus. Untuk itu Pemohon Peninjauan Kembali


ah

R
dituntut untuk mengganti kerugian tersebut. Kerugian yang dialami oleh para

si
Termohon Peninjauan Kembali tidak sebanding dengan kerugian yang

ne
ng

dialami oleh Pemohon Peninjauan Kembali akibat pemutusan perjanjian


yang dilakukan secara sepihak oleh para Termohon Peninjauan Kembali

do
sebagaimana tercantum dalam point 11,12 dan 13 tersebut diatas. Pemohon
gu

Peninjauan Kembali akan melunasi hutang-hutangnya atas pembelian


pertamax dan pertamax plus yakni sebesar Rp132.679.920,00 (seratus tiga
In
A

puluh dua juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus dua
puluh rupiah) setelah para Termohon Peninjauan Kembali memberikan ganti
ah

lik

rugi kepada Pemohon Peninjauan Kembali sebagaimana tercantum dalam


point 11,12 dan 13 tersebut diatas sebagai akibat dari pemutusan perjanjian
m

ub

secara sepihak yang dilakukan oleh para Termohon Peninjauan Kembali dan
atau dikurangi dengan kerugian yang dialami oleh Pemohon Peninjauan
ka

ep

Kembali;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
ah

Mahkamah Agung berpendapat:


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, alasan-alasan keberatan Pemohon Peninjauan Kembali tidak

R
dapat dibenarkan, karena Judex Facti tidak salah dalam menerapkan hukum

si
dan pertimbangan Judex Facti sudah tepat serta benar;

ne
ng
Bahwa, alasan peninjauan kembali, berupa bukti-bukti baru, yaitu PK-1,
PK-2 dan PK-3 yang dibantah oleh Termohon Peninjauan Kembali sebagaimana

do
gu tertera dalam kontra memori peninjauan kembali tanggal 18 Pebruari 2011
dengan bantahan, bahwa faktur Nomor 80843922 (bukti PK-1), Faktur Nomor
80843923 (bukti PK-2) dan Aplikasi Penebusan BBM Nomor AAA.089368 (bukti

In
A
PK-3) menurut sistem SAP Termohon Peninjauan Kembali adalah ditujukan
kepada PT. Pertamina Retail bukan untuk Pemohon Peninjauan Kembali dan
ah

lik
karena PK-1, PK-2 dan PK-3 adalah bukti di bawah tangan (onderhands acte)
yang dibantah oleh Termohon Peninjauan Kembali, oleh karenanya adalah
am

ub
irrelevant untuk dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka
ep
permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
k

Kembali Ir. OKY HARWANTO JOEDO tersebut adalah tidak beralasan sehingga
ah

R
harus ditolak;

si
Menimbang, bahwa karena permohonan peninjauan kembali ditolak,

ne
ng

maka ongkos perkara dalam tingkat peninjauan kembali ini harus dibebankan
kepada Pemohon Peninjauan Kembali;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009

do
gu

Tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985


sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor
In
A

5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun
2009 Tentang Mahkamah Agung serta peraturan perundang-undangan lain
ah

lik

yang bersangkutan;
MENGADILI:
m

ub

Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan


Kembali Ir. OKY HARWANTO JOEDO tersebut;
ka

ep

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar ongkos


perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500.000,00
ah

(dua juta lima ratus ribu rupiah);


R

es

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


M

ng

Agung pada hari Kamis, tanggal 29 November 2012 oleh Dr. H. Andi Syamsu
on

Hal. 25 dari 26 hal. Put. No. 78 PK/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alam, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

si
sebagai Ketua Majelis, H. Djafni Djamal, S.H., M.H., dan H. Mahdi Soroinda
Nasution, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan

ne
ng
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut
beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Febry Widjajanto,

do
gu S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

In
A
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,
ttd.
ah

lik
H. Djafni Djamal, S.H., M.H ttd.
ttd.
am

ub
H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H.,
M.H
ep
Panitera Pengganti,
k

Ongkos Peninjauan Kembali :


ah

1. M e t e r a i …….... Rp. 6.000,00


R
2. R e d a k s i ……... Rp. 5.000,00 ttd.

si
3. Administrasi PK … Rp2.489.000,00
J u m l a h …..........Rp2.500.000,00

ne
ng

Febry Widjajanto, S.H.,

M.H

do
gu

Untuk Salinan
In
A

Mahkamah Agung Republik Indonesia


a.n. Panitera
ah

lik

Panitera Muda Perdata


m

ub
ka

PRI PAMBUDI TEGUH, SH,MH


ep

NIP.1961 0313 1988 03 1003


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Anda mungkin juga menyukai