Anda di halaman 1dari 22

I

JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Hak Cipta ©
2015 Pada Penulis

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya,
tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.

201508



ISBN : 978-602-0823-04-1

Publisher Android
Jasakom Toko Mahal

Web Site Penulis


http://www.jasakom.com Agus Prasetiyo
agusprasetiyo27@gmail.com
Toko Online http://fb.me/aoktox
http://www.TokoMahal.com 

Penerbit dan Penerimaan Naskah
admin@jasakom.com

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling se-
dikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000.00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cip-
ta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

II
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7



Agus Prasetiyo

III
JASAKOM
how-to ?
WWW.JASAKOM.COM

+ support IT COMMUNITY

DOWNLOAD
Buku yang tidak disertai dengan CD/DVD, bisa
mendownload semua software/source code disini

DISKUSI & SUPPORT


Tempat Anda berdiskusi mengenai berbagai isue
dengan pembaca lain dan juga penulis buku

KRITIK & SARAN


Kecewa atau tidak puas? Kami akan
mendengarkan suara Anda. Sampaikan kritik dan
saran Anda disini.

WWW.JASAKOM.COM
DAFTAR ISI

PDKT Dengan Debian 1


Debian? Makanan apa itu? 1
Kenapa Harus Debian? 2
Dimana Mendapatkan Debian? 3
Instalasi Debian 7 3

Pengenalan Hak Akses 19

Dasar Konfigurasi 21
Topologi Jaringan 21
Mengaktifkan NIC 22
Mencari eth0 dan eth1 24
Konfigurasi IP Address 24
Konfigurasi DNS 26
Konfigurasi Repository 26
Repository via DVD 27
Repository via Jaringan 27
Konfigurasi IP Alias 28
Konfigurasi Hostname 29
SSH (remote) 30
Instalasi Open SSH Server 30
Konfigurasi 31

Konfigurasi Router 33
IP address 33
Hostname 34
Repository 35
SSH (remote) 35
DHCP Server 37

V
JASAKOM
Instalasi 38
Konfigurasi DHCP 38
Pengujian 40
IP Tables & Forwarding 40
Pengujian 42
VPN 43
PPTP (PPTPD) 44
Instalasi 44
Konfigurasi 44
Open VPN 46
Instalasi 46
Konfigurasi 46
NTP Server 48
Instalasi 49
Konfigurasi 49
Pengujian 51

Konfigurasi Server 53
IP address dan IP Alias 53
Hostname 54
Repository 55
SSH (remote) 56
NTP Client 56
DNS Server 57
Instalasi 59
Konfigurasi 59
Pengujian 62
Web Server 63
Instalasi 64
Konfigurasi 64
Pengujian 64
Virtualhost 65
Virtualhost Via IP 65
Pengujian 68
Virtualhost Via Domain/Hostname 69
Dukungan PHP 72

VI
JASAKOM
Pengujian 72
Database (MySQL Server) 73
Instalasi 74
Konfigurasi 74
Pengujian 75
PhpMyAdmin 76
Mail Server 78
Instalasi 78
Konfigurasi 79
Pengujian 82
Web Mail 85
SquirrelMail 85
Instalasi 86
Konfigurasi 86
Pengujian 87
RoundCube 88
Instalasi 88
Konfigurasi 90
Pengujian 92

Konfigurasi Firewall pada Router 93


Apa Sih Firewall Itu? 93
Apa Sih Pentingnya Firewall? 93
Firewall Pada Debian 93
Contoh Implementasi Firewall 95
DMZ 99

Pengujian pada Client 105


Setting IP Address Client 105
Pengujian VPN Server 108
PPTPD 108
OpenVPN 113
DNS Server 116
Web Server 118
Database (MySQL) 118
Mail Server 123

VII
JASAKOM
Web Mail 126
SquirrelMail 126
RoundCube 128

Praktik dengan VirtualBox 129


Instalasi VirtualBox 129
Tambahan (Optional), Menghapus “Virtualbox Host-Only Network” 131
Membuat Loopback Adapter 132

VIII
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Debian? Makanan Apa Itu?

PDKT Dengan Debian


Ibarat mencari pacar yang dimulai dengan PDKT dahulu agar bisa dengan
mudah mendapatkan sang pujaan hati (becanda), begitu juga dengan
menggunakan debian. Sebelum memulai menggunakan debian kita akan
melakukan PDKT terlebih dahulu supaya bisa lebih memahami tentang Debian
sebelum memacarinya :)

Debian? Makanan apa itu?


Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari
Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama
Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra
Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding
Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya
sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux)
dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia
berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun
1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995.
Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin
Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif
untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines,
memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian.
Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi
debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan
managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai
konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi
terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari
paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan
untuk paket-paket binari seperti itu.

1
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Kenapa Harus Debian?

Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar
bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan
lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut
adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya
hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut
menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur
yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb,
hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file
dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem
Debian standar.
Ada banyak distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint,
dan sebagainya. Jika dilihat dari distro berbasis debian di atas maka Debian
merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
(*wiki)

Kenapa Harus Debian?


Sebenarnya, tidak harus debian loh, karena pada dasarnya semua sistem
operasi berbasis linux itu sama, karena kernelnya juga sama kok. Lantas kenapa
saya memilih debian? Menurut saya, kenapa SAYA harus menggunakan debian
adalah karena debian memiliki konsep release yang ketat dan teruji, debian
memiliki 3 tahap release, yaitu

Stable Memuat rilis distribusi resmi terbaru dari Debain.


Mengandung paket-paket yang belum diterima pada rilis stable, tapi
Testing mereka berada dalam antrian untuk stabil. Anda dapat mencoba versi
terbaru dari perangkat lunak pada distribusi versi ini.
Distribusi unstable merupakan versi dimana terjadi pengembangan
Unstable
aktif terhadap Debian. Distribusi ini dinamakan “sid”.

Dari 3 tahap di atas dapat kita simpulkan bahwa debian harus diuji secara ketat
sebelum dirilis ke versi Stable. Selain itu debian mendukung multi architecture,
dimana debian dapat digunakan pada Intel x86-based, AMD64 & Intel EM64T,
ARM, HP PA-RISC, Intel IA-64, MIPS (big endian), MIPS (little endian), IBM/
Motorola PowerPC, Sun SPARC, IBM S/390.
Debian juga mendukung beberapa kernel. Kernel adalah sebuah software
(library) yang menjembatani komunikasi antara hardware dan software, bisa

2
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

dikatakan kernel adalah translator dari bahasa software ke bahasa mesin. Jika
pada umumnya sebuah sistem operasi hanya mendukung 1 jenis kernel (misal:
centos mendukung kernel linux, freebsd mendukung kernel bsd), tapi tidak
untuk debian, kita bisa menggunakan kernel linux (Debian GNU/LINUX) maupun
menggunakan kernel BSD (Debian GNU/kFreeBSD). Debian GNU/kFreeBSD 6.0
mendukung 2 architecture , Intel x86-based dan AMD64 & Intel EM64T. Debian
juga dapat digunakan pada Raspberry Pi yaitu Raspian.

Dimana Mendapatkan Debian?


Walaupun begitu powerfull, Anda tidak harus membeli Debian bila ingin
menggunakannya. Untuk mendapatkan debian, Anda bisa mendownloadnya
secara gratis di:
• http://cdimage.debian.org/debian-cd/ : Server resmi debian
• http://kebo.pens.ac.id/debian-cd/ : Server PENS (EEPIS) Surabaya
• http://kambing.ui.ac.id/iso/debian/ : Server Universitas Indonesia

Di dalam buku ini, saya menggunakan debian 7.1.0.

Instalasi Debian 7
1. Pada instalasi kali ini saya menggunakan Debian 7 DVD 1 sampai DVD 3.
Fungsi ketiga DVD tersebut adalah : DVD 1 sebagai installer dan DVD 2-3
sebagai repository offline, apa itu repository? Repository adalah tempat
aplikasi-aplikasi berada atau bisa Anda bayangkan sebagai sebuah gudang
tempat semua aplikasi disediakan, tinggal Anda mau menggunakan yang
mana dari aplikasi ini. Oke langsung saja, nyalakan PC dan masukkan DVD
installer debian 7 (disc 1) ke optical Drive.
2. Kemudian pilih mode instalasi, bisa via Cli maupun graphical (GUI), kali ini
saya memilih mode Cli karena lebih sederhana dan cepat. Pilih “Install”

3
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

3. Kemudian pilih bahasa yang akan digunakan saat instalasi debian,


sekaligus menjadi bahasa default System saat sudah terinstal. Pada contoh
ini, saya menggunakan bahasa inggris. Tekan “ENTER”
4. Selanjutnya tentukan lokasi geografis Anda, sebagai contoh saya memilih
“other” kemudian “Asia” kemudian “Indonesia” Kemudian tekan “ENTER”
Pilih other, karena indonesia tidak muncul di tampilan utama kemudian
pilih Asia dan Indonesia.
5. Tentukan encoding/locale default untuk System Anda, kemudian tekan
“ENTER”. Catatan : locale/encoding berfungsi sebagai penyandian/
dukungan terhadap karakter, sintaks bahasa markup, font yang akan di
proses oleh sistem operasi.
6. Selanjutnya pilih layout keyboard yang digunakan kemudian tekan
“ENTER”. Saya menggunakan jenis keyboard American English
7. Jika debian mendeteksi LANcard lebih dari 1, maka kita akan diminta untuk
menentukan sebuah lancard sebagai primary. LANcard yang dipilih sebagai
primary akan diset sebagai DHCP Client. Saya memilih eth0 karena eth0
terhubung ke DHCP server/gateway di jaringan yang saya gunakan. Jika
bingung untuk menentukan lancard mana yang berperan sebagai eth0
mapun eth1, silakan baca bagian “Mencari eth0 dan eth1”.
8. Isikan hostname untuk PC Anda (Short hostname), misalnya :
server,router,client,dll kemudian tekan “ENTER”

4
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

5
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

9. Kemudian isikan domain untuk network Anda atau yang akan Anda buat.
Domain di sini akan melengkapi hostname di atas sehingga menjadi
FQHN. Misalnya : smkn1kediri.edu, maka full hostname dari PC menjadi:
router.smkn1kediri.edu. Apasih hostname itu? Kenapa ribet banget? Ini
akan saya bahas di bagian “Konfigurasi Hostname”.
10. Selanjutnya tentukan password root (super admin) dari PC kita, usahakan
password yang mudah dihafal tetapi sulit ditebak kemudian tekan
“ENTER”. Selanjutnya lakukan verifikasi password robot, ulangi password ini
kemudian tekan “ENTER”
11. Buat user standar atau non-root. Perbedaan antara user root dan non-
root antara lain, root merupakan administrator sistem (hak akses tak
terbatas) sedangkan non-root adalah user biasa yang hak akses(command)
nya sangat terbatas. Masukkan full name untuk user yang akan dibuat
kemudian tekan “ENTER”. Selanjutnya isikan username dan tekan “ENTER”.
Isikan password dan tekan “ENTER” kemudian ulangi password yang telah
dimasukkan sebelumnya kemudian tekan “ENTER”

6
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

7
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

12. Kemudian tentukan zona waktu yang kita gunakan kemudian tekan
“ENTER”. Karena saya menempati zona waktu WIB maka saya memilih zona
waktu western. Jika anda berada pada zona waktu yang berbeda silakan
memilih pada Central (WITA) atau Eastern (WIT)
13. Selanjutnya adalah partisi. Dalam proses partisi kita bisa memilih apakah
ingin membuat partisi secara otomatis ataukah secara manual. Kali ini saya
menggunakan proses partisi secara manual. Pilihannya adalah:
wwGuided – Use entire disk : proses partisi secara otomatis, menghapus
semua partisi sebelumnya ( jika ada).
wwGuided – Use entire disk and set up LVM : proses partisi secara otomatis,
menghapus semua partisi sebelumnya ( jika ada), dan menggunakan
skema partisi LVM.
wwGuided – Use entire disk and set up LVM : proses partisi secara otomatis,
menghapus semua partisi sebelumnya ( jika ada), dan menggunakan
skema partisi LVM yang di enkripsi.
wwManual : proses partisi secara manual.

Kali ini saya menggunakan proses partisi secara manual. Tekan “ENTER”,
k emudian akan muncul daftar harddisk yang terpasang pada PC, pilih
harddisk yang akan di partisi atau digunakan dan tekan “ENTER”
Jika harddisk yang digunakan masih baru/belum memiliki partition table,
maka kita akan diminta untuk membuat partition table baru. Pilih “yes”
kemudian tekan “ENTER”
Setelah membuat partition table, maka akan muncul unalocated partition
(FREE SPACE). Untuk membuat partisi baru, pilih pada free space kemudian
tekan “ENTER”
Kemudian akan muncul tampilan mengenai free space yang berisi
pertanyaan bagaimana Anda akan mempartisi free space tersebut, apakah
secara otomatis (automatically) atau secara manual. Kali ini saya memilih
cara manual, pilih “create a new partition” kemudian tekan “ENTER”
Kemudian isikan besarnya (size) partisi yang akan kita buat. Kita bisa
memasukkan format persen dalam proses ini, misal : 20%. Kali ini saya akan
membuat partisi dengan ukuran 2 GB yang akan saya gunakan sebagai
SWAP. SWAP adalah partisi yang berfungsi sebagai perantara atau pengganti
RAM bilamana diperlukan.

8
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

9
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

Kemudian tentukan type partisi, bisa menggunakan “Primary” untuk


system bisa juga menggunakan “Logical” untuk data.. Untuk SWAP saya
menggunakan type “Primary”. Jika sudah tekan “ENTER”
Kemudian pilih lokasi partisi, mau kita tempatkan di bagian awal partisi atau
di akhir. Jika sudah tekan “ENTER”. Berikut pilihan yang tersedia:
wwUse as Menunjukkan format partisi
wwMount point Menunjukkan lokasi mounting partisi
wwMount options Opsi yang digunakan saat mounting partisi
wwLabel Nama partisi
wwReserved blocks Persentase ukuran partisi yang digunakan untuk
super-user (dedicated)
wwTypical usage Penggunaan pertisi
wwBootable flag Flag apakah partisi merupakan bootable ataukah
tidak.
Selanjutnya, pilih “swap area”. Jika semua sudah selesai, pilih “Done setting up
the partition” Kemudian pilih lagi “FREE SPACE”. Kali ini saya menggunakan
opsi untuk membuat partisi secara otomatis, jadi free space di atas akan
dipartisi secara otomatis

10
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

11
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

Anda akan melihat form Partition disks. Disini, terdapat beberapa pilihan
yaitu:
wwAll files in one ... Semua file (/,/home,/usr,/var,dll) semua akan
ditempatkan dalam 1 partisi
wwSeparate /home partition System akan membuat 2 partisi yaitu untuk
/ (root) dan /home
wwSeparate /home, /usr,... Semua file baik /, /home, /usr, /var dan /tmp
semua akan dibuatkan partisi sendiri
(terpisah)
Kali ini saya memilih opsi yang kedua (Separate /home partition). Kemudian
akan ada 2 partisi baru yaitu untuk / dan /home. Karena kita memilih opsi
auto, maka partisi swap yang kita buat tadi akan berubah menjadi tidak
aktif. Pilih partisi swap yang tadi. Selanjutnya, pilih “use as” dan pilih “swap
area”. Jika sudah, pilih “Done setting up the partition”. Kemudian pilih “Finish
partition...” untuk mengakhiri proses partisi
14. Kini system akan mulai proses instalasi, silakan tunggu prosesnya.
15. Selanjutnya, akan muncul tampilan yang menanyai apakah kita ingin
memindai DVD lain (DVD 2 dan DVD 3) atau tidak. DVD 2 dan DVD 3 disini
berfungsi sebagai repository offline. Jika Anda ingin memindai DVD lain,
keluarkan DVD 1 dari optical drive dan ganti dengan DVD 2, kemudian
pilih “yes”

12
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7

Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

13
JASAKOM
Membangun Server dengan Debian 7
Pdkt Dengan Debian | Instalasi Debian 7

16. Jika DVD telah selesai dipindai, akan muncul tampilan pemindaian DVD
yang lain. Jika ingin memindai DVD lain, keluarkan DVD 2 dari optical drive
dan ganti dengan DVD 3, kemudian pilih “yes”
17. Jika sudah selesai memindai semua DVD, pilih “no”
18. Upps, jangan lupa kembalikan DVD 1 ke optical drive kemudian pilih
“continue”
19. Jika sudah, proses instalasi akan dilanjutkan.
20. Kemudian jika muncul tampilan seperti error,tenang saja itu bukan error
atau gagal. Itu disebabkan karena paket yang akan diinstall berada pada
DVD lain (DVD yang berlabel sesuai tampilan form). Dalam contoh ini,
Anda diminta untuk memasukkan DVD 2 ke optical drive. Masukkan DVD 2
ke optical drive kemudian pilih “continue”
21. Kemudian akan muncul dialog tasksel, pilih paket/aplikasi yang ingin di
install. Kemudian pilih “Continue”. Pada contoh ini, saya hanya menginstall
“Standard system utilities” untuk paket yang lain akan saya install secara
manual.

14
JASAKOM

Anda mungkin juga menyukai