SOCA ENGLISH - NUG
kemotaksis PMN.
1. Diagnosis
NUG (Nekrotizing Ulcerative Gingivitis)
adalah pemyakit mikroba dari ginggiva yang
menyerang respon inang. Penyakit ini merupakan
kematian dan deskuamasi(pengelupasan) jaringan
gingiva. Pemyakit ini ditandai dengan nyeri,
perdarahan spontan, ulcerasi yang berkembang pesat
yang dimulai dari papilla interdental, tersebar
sepanjang margin gingiva, dan destruksi jaringan
periodontal.
Nama lain NUG : Trench mouth, acute
membranous gingivitis, vincent’s gingivostomatitis
2. Differential diagnosis
- Herpetic gingivostomatitis
- Chronic periodontitis
- Desquamative gingivitis
- streptococcal gingivostomatitis
- aphthous stomatitis
- gonococcal gingivostomatitis
- diphtheritic and syphilitic lesions
- tuberculous gingival lesions
3. Etiologi
 Bakteria (primer)
Fuscobacterium necrophorum, prevotella
intermedia, fuscobacterium nucleatum,
phorpyromonas gingivalis, treponema,
selemonas spps.
Predisposisi :
 Sistem imun
Terdapat peningkatan imunoglobulin (IgG dan
IgM) dari bakteri medium-sized spirochetes
and P. intermedia pada pasien NUG
dibandingkan dengan pasien dengan radang
gusi kronis dan gusi sehat.
 Malnutrisi
Kalo kekurangan vitamin C akan menganggu
fungsi PMN dan terjadi peningkatan histamin.
Peningkatan histamin menyebabkan
hiperemia gingiva karena meningkatnya
permeabilitas kapiler dan menurunnya
 Stress
Stress menyebabkan meningkatnya sekresi
adrenokortikal dan menyebabkan pelepasan
hormon peptida yang menekan kekebalan
spesifik dan non spesifik. Stress juga bikin
berkurangnya level MMP(matriks
metaloprotein) jaringan.
4. Patogenesis
Stress  peningkatan produksi kortikosteroid
 konsumsi obat immunosuppresi (sistem
imun tertekan) peningkatan pertumbuhan
dan invasi bakteri  NUG  NUP 
necrotizing stomatitis
5. Tanda gejala
Tanda :
 Dapat terlokalisasi atau menyeluruh atau tbtb
nyeri hebat
 Ulserasi, papillary necrosis, perdarahan,
terdapat pseudomembran yang melapisi
papilla yg terulserasi berwana abu-abu
Gejala :
 Nyeri gingiva parah
 Bau mulut/halitosis dan berbau metal
 Malaise
 Demam
 Pembesaran nodus limfa servikal atau
limfadenopati
6. Treatment
 KIE
 Pengobatan fase akut : menghilangkan
jaringan nekrotik dengan H2O2 yang
diletakkan diatas kapas steril lalu diusapkan
sehingga jaringan nekrotik terlepas, spooling
dengan chlorhexidine hexadon
 Kontrol OHI : scaling dan root planing, kontrol
faktor sistemik (berhenti merokok)
 Antibiotik/antiinflamasi
7. Lapisan lesi
 Lapisan bakteri superficial : terdiri dari serabut
membran yang penuh dengan bakteri fuciform
bacilli dan spirochetes
 Lapisan neutrofil : terdapat leukosit PMN yang
menandakan adanya infamasi akut
 Lapisan nekrotik : terdapat debris cell, bakteri
bacilli gram -, dan spirochetes
 Lapisan invasi : terdapat infiltrasi spirochetes
pada jaringan ikat