Anda di halaman 1dari 1

Penjelasan

Nilai buku (disebut juga dengan carrying value) merupakan istilah dalam akuntansi yang
digunakan untuk memperhitungkan dampak penyusutan aset. Meskipun aset kecil
dicatat dalam buku sesuai harga perolehannya, aset besar seperti gedung dan
peralatan harus disusutkan seiring waktu. Aset ini masih dicatat di buku sesuai nilai
perolehannya, tetapi akun lain dibuat untuk mencatat akumulasi penyusutan aset.
Mempelajari cara mencatat nilai buku tidak lebih dari mengurangi akumulasi
penyusutan biaya aset.

Nilai buku aset adalah besar biaya perolehan awal dikurangi semua akumulasi penyusutan.
Sesuai dengan prinsip biaya akuntansi, aset selalu dicantumkan di buku besar sesuai biaya
perolehan; hal ini membantu menciptakan konsistensi dalam standar pelaporan. Aset besar
seperti perlengkapan pabrik, tidak mungkin mempertahankan nilainya terus-menerus sehingga
disusutkan seiring waktu. Kurangi biaya asli aset dengan penyusutannya untuk memperoleh
nilai buku aset.

untuk mencerminkan banyaknya nilai aset yang dibebankan setiap tahun sebagai
penyusutan. Anda bisa menghitungnya dengan beberapa cara. Cara yang paling umum
digunakan adalah metode garis lurus, tetapi metode lainnya, seperti metode saldo
menurun dan jumlah angka tahun, yang mempercepat penyusutan, juga cukup sering
digunakan. Metode yang dipilih tergantung dari jenis aset yang disusutkan.
 Metode garis lurus paling sering digunakan akuntan untuk menjaga beban penyusutan
tetap sederhana dan konstan sepanjang masa guna aset.
 Metode saldo menurun dan jumlah angka tahun digunakan untuk menghitung
penyusutan aset yang paling produktif dan bermanfaat pada awal masa gunanya, dan
cenderung berkurang menjelang akhir masa gunanya. Biasanya metode ini diterapkan
pada mesin-mesin produksi karena mampu beroperasi lebih cepat dan mulus di awal
masa gunanya.
 Penyusutan adalah beban usaha yang dapat menjadi pengurang pajak penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai