Anda di halaman 1dari 3

6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Nilai Potensial
No Konsentrasi Sebelum Sesudah
Absolut

1. 0,14 -3,43 Bar

2. 0,16 -3,93 Bar

3. 0,18 -4 Bar

4. 0,20 -4,9 Bar

5. 0,22 -5,3 Bar

6. 0,26 -6,3 Bar


7

m 0,14 gr
0,14 : = =0,014= =gr=0,014 x 342=4,8 gram
0,1l 0,1l 342
m 0,16 gr
0,16 : = =0,016= =gr=0,016 x 342=5,4 gram
0,1l 0,1l 342
m 0,18 gr
0,18 : = =0,018= =gr=0,018 x 342=6 gram
0,1l 0,1l 342
m 0,20 gr
0,20 : = =0,020= =gr=0,020 x 342=6,9 gram
0,1l 0,1l 342
m 0,22 gr
0,22 : = =0,022= =gr=0,022 x 342=7,6 gram
0,1l 0,1l 342
m 0,26 gr
0,26 : = =0,026= =gr=0,026 x 342=8,9 gram
0,1l 0,1l 342
- 22,4 (0,14) (26 + 273) - 937, 664
ψs= bar = bar = -3,43 bar
273 273
- 22,4 (0,16) (26 + 273) - 1.071,616
ψs= bar = bar = -3,93 bar
273 273
- 22,4 (0,18) (26 + 273) - 1.205,568
ψs= bar = bar = -4 bar
273 273
- 22,4 (0,20) (26 + 273) - 1.339,52
ψs= bar = bar = -4,9 bar
273 273
- 22,4 (0,22) (26 + 273) - 1.473,472
ψs= bar = bar = -5,3 bar
273 273
- 22,4 (0,26) (26 + 273) - 1.741,376
ψs= bar = bar = -6,3 bar
273 273

4.2. Pembahasan
Hasil pengamatan mengukur potensial osmotis dengan cara plasmolisa. Pada
percobaan pertama dengan konsentrasi 0,14 didapatkan hasil nilai potensial
absolut nya yakni -3,43 bar, pada percobaan kedua dengan konsentrasi 0,16
didapatkan hasil nilai potensial absolut nya yakni -3,93 bar, Pada percobaan
ketiga dengan konsentrasi 0,18 didapatkan hasil nilai potensial absolut nya yakni -
-4 bar, Pada percobaan keempat dengan konsentrasi 0,20 didapatkan hasil nilai
potensial absolut nya yakni -4,9 bar, Pada percobaan kelima dengan konsentrasi
0,22 didapatkan hasil nilai potensial absolut nya yakni -5,3 bar, Pada percobaan
8

keenam dengan konsentrasi 0,26 didapatkan hasil nilai potensial absolut nya yakni
-6,3 bar.
Faktor penyebab plasmolisis antara lain sel berada di lingkungan hipertonik,
yaitu pada konsentrasi zat terlarut terlalu tinggi (larutan sukrosa), perbedaan
potensial air didalam dan diluar sel, konsentrasi zat terlarut. sehingga potensial
osmosis juga semakin tinggi dan menyebabkan osmosis. Berdasarkan hasil
pengamatan saat diteteskan air, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan
normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma
berwarna ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk
lingkungan isotonik baik didalam maupun diluar sel, sehingga bentuk sel normal.
Ketika sel diteteskan larutan sukrosa sel tersebut mengalami plasmolisis. Hal ini
dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakkan pada larutan sukrosa dan
menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang
menyebabkan tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan
terjadinya plasmolisis. Jika itu terjadi, maka sitoplasma akan mengkerut dan
membran sel akan terlepas dari dindingnya.

Anda mungkin juga menyukai