Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ETIKA BATUK DAN TEMPAT SAMPAH

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KONSEP ETIKA BATUK DAN TEMPET SAMPAH
Di RUANG 21 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
MAHASISWA STIKES KENDEDES MALANG

Mengetahui:

Pembimbing Institusi, Pembimbing Lahan,

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pemilahan Sampah dan Etika Batuk


SASARAN : pasien dan keluarga
HARI/TANGGAL : Kamis,26 September 2019
WAKTU :
TEMPAT : RSSA Malang Ruang 21

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan
dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik,
sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun menciptakan
kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks
berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi
lingkungan, sosial dan teknologi.
Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit
adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit ini
mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam lingkungan rumah sakit
yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan kontribusi kuat terhadap
pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan perkantoran, pedagang asongan,
prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok dan sejumlah barang
atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu menambah jumlah sampah dan mengotori
lingkungan rumah sakit.
Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara pelayanan
kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana pelayanan kesehatan harus
menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat di sekitarnya.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan baik.
Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius.
Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. Percampuran tersebut justru
memperbesar permasalahan limbah medis.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis
termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis termasuk
kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah
medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic
dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah
infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada
petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah
infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur,
bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang
diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan
beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan
akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS,
influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
C. POKOK BAHASAN
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkanpasien dan keluarga mampu
memahami pemilahan sampah dengan benar.
D. SUB POKOK BAHASAN
a. Menjelaskan pengertian sampah
b. Menjelaskan jenis sampah
c. Menjelaskan manfaat pemilahan sampah
d. Menjelaskan masing – masing tempat sampah sesuai warna
E. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/


Kegiatan Penyuluh Alat

Pendahuluan 2 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah


2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan Tanya
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan jawab
penyuluhan
4. Penjelasan TIU/TIK 4. Mendengarkan
5. Relevansi materi
(manfaat dan alasan) 5. Mendengarkan
6. Apersepsi peserta

7. Kontrak waktu 6. Mengemukakan


jawaban
7. Mendengarkan
Penyajian 15 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah
menit 2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan Tanya
peserta tentang jawab
pokok materi yang
diberikan
3. Menuliskan jawaban 3. Memperhatikan
peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang kondusif
Penutup 3 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan Tanya
materi jawab
3. Menjawab
3. Kontrak topik
penyuluhan 4. Menjawab salam
berikutnya
4. Salam penutup

PENGATURAN TEMPAT

Keterangan:
Moderator : Oktavia Dwi S
Pemateri : Ridwan Meilanda F
Dokumentator :Nur Safitri
Fasilitator :

F. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi :Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Px dan keluarga siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan (klien dan
keluarga):
1. pengertian sampah
2. jenis sampah
3. manfaat pemilahan sampah
4. masing – masing tempat sampah sesuai warna
H. MATERI PENYULUHAN DAN REFERENSI
- Terlampir
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
PEMILAHAN SAMPAH
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
B. Jenis Sampah
1. Sampah Medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan
tindakan medis terhadap pasien.
Jenis Sampah Medis
 Limbah benda tajam : jarum suntik
 Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru
 Limbah jaringan : darah
 Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa
 Limbah kimia : alkohol
 Limbah radioaktif : cairan kemoterapi
2. Sampah Non Medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang
tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.
Contoh sampah non medis
 Sisa makanan
 Bungkus makanan
 Kertas bekas
 Plastik pembungkus makanan
 Kresek dll.
C. Manfaat Pemilahan Sampah
1. Mempermudah pengelolaan sampah. Sampah medis harus dikelola secara khusus karena
bisa mengandung kuman dan virus yang akan menyebar ke jika pengelolaannya tidak
sesuai dengan prosedur.
2. Pengelolaan sampah medis yang baik, dapat mencegah penularan dan penyebaran virus
dan kuman dalam sampah medis ke masyarakat.
D. Penggolongan sampah 3 warna
1. Tempat sampah warna kuning untuk sampah medis
 Limbah benda tajam : jarum suntik
 Limbah infeksius : dahak pasien TB atau infeksi paru, cairan tubuh pasien infeksius
 Limbah jaringan : darah
 Limbah farmasi : obat-obatan kadaluarsa
 Limbah kimia : alkohol
2. Tempat sampah warna hijau untuk sampah non medis
 Sisa makanan
 Bungkus makanan
 Kertas bekas
 Plastik pembungkus makanan
 Kresek dll
3. Tempat sampah ungu untuk sampah radioaktif
 Limbah radioaktif : cairan kemoterapi
4. Tempat sampah hitam untuk organik dan anorgnik
 Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan
sekitarnya Contoh : sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
 Sampah Anorganik : plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., 2008, ‘Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan’, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,

Depkes RI 2009 , ’Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya’. Jakarta

Kusminarno, K., 2004, ‘Manajemen Limbah Rumah Sakit’, Jakarta

Nainggolan, R., Elsa, Musadad A., 2008, ‘Kajian Pengelolaan Limbah Padat Medis
Rumah Sakit’, Jakarta

Notoadmodjo, S., 2007, ‘Ilmu Kesehatan Masyarakat’, Rineka Cipta, Jakarta

Paramita, N., 2007, ‘Evaluasi Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Gatot Soebroto’, Jurnal Presipitasi Vol. 2 No.1 Maret 2007, Issn 1907-187x, Semarang

Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan


RI.http://www.depkes.go.id

Shofyan, M., 2010, ‘Jenis Limbah Rumah Sakit Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Serta Lingkungan’, UPI

Suripto, A., 2002, ‘Pengelolaan Limbah Radioterapi Eksternal Rumah Sakit’, Buletin
Alara, Volume 4 (Edisi Khusus), Serpong

Zaenab, 2009, ’Teknologi Pengolahan Limbah “Medis” Cair’, Makassar

Anda mungkin juga menyukai