1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum metallograpy adalah :
a) Mengetahui langkah-langkah untuk mengamati struktur mikro dari suatu
material.
b) Mengetahui perbandingan struktur mikro serta tampilan fisik material etsa
dan non-etsa.
c) Mengetahui pengaruh komposisi struktur mikro dan komposisi kimia
terhadap sifat mekanik dan klasifikasi material.
3. Langkah percobaan
Langkah-langkah yang dilakukan saat melakukan percobaan metallography
antara lain :
1. Persiapan alat untuk mengambil spesimen dari benda
2. Spesimen dipotong menggunakan alat las acetylene
3. Spesimen dipotong menggunakan wirecut untuk menghilangkan/
memperkecil efek Heat Affective Zone
4. Specimen dipotong menggunakan gergaji mesin untuk menghilangkan dari
Heat Affective Zone proses wirecut
5. Spesimen di grinding dengan menggunakan kertas gosok mulai grid 80
sampai 2000
6. Spesimen dipoles menggunakan kain beludru yang diberi serbuk alumina
7. Spesimen di etsa selama 3-5 detik lalu spesimen segera dicuci dengan air
aquades dan dilap hingga kering
8. Spesimen diletakkan pada mikroskop optis dan mengatur pembesaran
hingga 400x
9. Struktur mikro digambar seperti yang terlihat pada mikroskop
10. Komposisi struktur mikro dihitung dari hasil pengamatan
Matriks : Pearlitik
4.1.2 Besi Cor Kelabu (etching)
Gambar 4.2. Struktur mikro baja cor kelabu (etching) yang di grid
Matriks : Ferritik
4.1.3 Baja Poros (etching)
Matriks : Ferritik
4.1.4 Besi Cor Kelabu (non-etsa)
Diketahui :
ρ pearlite = 7,78 gr/cm3 ; %Cmax = 0,008%
ρ ferrite = 7,84 gr/cm3 ; %Cmax = 0,8%
ρ graphite = 2,267 gr/cm3 ; %Cmax = 100%
Asumsi :
Volume = 1 cm3
Penyelesaian :
Massa pearlite = % pearlite* ρ pearlite * volume
43,3
Massa Pearlite = 7,89 × 100 = 3,42 𝑔𝑟
Massa ferrite = % ferrite * ρ ferrite * volume
49,23
Massa Ferrite = 7,78 × = 3,83 𝑔𝑟
100
= 3,05 %
Diketahui :
ρ pearlite = 7,78 gr/cm3 ; %Cmax = 0,008%
ρ ferrite = 7,84 gr/cm3 ; %Cmax = 0,8%
Asumsi :
Volume = 1 cm3
Penyelesaian :
Massa pearlite = % pearlite* ρ pearlite * volume
42,67
Massa Pearlite = 7,89 × = 3,36 𝑔𝑟
100
4.3. Pembahasan
4.3.1 Spesimen Besi Cor Nodular
Perbesaran : 400X
Ferrite : 27,02%
Pearlite : 64,98%
Graphite : 8%
Matriks : Pearlitic
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada perbesaran 400x dengan
mikroskop tampak bahwa struktur mikro yang terlihat pada spesimen besi tuang
nodular yang dietsa adalah ferrite, pearlite dan grafit. Dari perhitungan
berdasarkan grid, diperoleh persentase ferrite (bagian terang) sebesar 27,02%,
persentase pearlite (bagian gelap) sebesar 64,98%, dan persentase grafit (bagian
berbentuk bulat hitam) sebesar 8%. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
dilakukan dengan mengalikan persen karbon masing-masing struktur mikro,
maka didapatkan massa karbon dalam ferrite sebesar 2,10 gram, pada pearlite
5,12 gram, dan pada grafit 0,21 gram. Pada perhitungan akhir dalam mencari
persen carbon secara keseluruhan untuk besi tuang nodular ini adalah 3,38%
dimana hasil tersebut sesuai dengan teori yang ada, yaitu bahwa besi tuang
memiliki kandungan karbon sebesar 2% - 4,3%.
Pada gambar perbesaran struktur mikro besi tuang di gambar 4.4, tampak bahwa
ada ferrite, pearlite dan grafit berbentuk nodular (spheroid) dalam susunannya.
Bentuk grafit lebih bulat daripada grafit pada malleable cast iron. Terbentuknya
grafit berbentuk spheroid tersebut disebabkan karena adanya penambahan elemen
paduan tertentu seperti magnesium dan cerium. Penambahan tersebut biasanya
dilakukan tepat sebelum casting. Berdasarkan struktur mikronya, bentuk grafit
spheroid pada besi tuang mengurangi kontinyuitas matriks tidak sebanyak besi
tuang abu-abu. Sehingga, besi tuang nodular ini memiliki keuletan yang lebih
tinggi, namun kekuatan dan ketangguhan yang lebih kecil daripada besi tuang
abu-abu. Selain itu, dapat dilihat juga bahwa matriks spesimen tersebut adalah
pearlite karena warna matriksnya cenderung dominan lebih gelap dari bagian yang
lain. Hal ini membuktikan bahwa dilakukan pendinginan yang cepat (Quenching)
pada spesimen. Spesimen ini digunakan sebagai bahan untuk perpipaan dan suku
cadang khusus.
Perbesaran : 400X
Ferrite : 49,23 %
Pearlite : 43,30 %
Graphite : 7,4 %
Matriks : Ferritic
Perbesaran: 400x
Ferrite : 57,32 %
Pearlite: 42,67 %
Graphite: 0
Matriks: Ferritic
Perbesaran : 400X
Ferrite :-
Pearlite :-
Graphite :-
Matriks :-
Pada spesimen besi cor kelabu (grey cast iron) non-etsa yang dilihat pada
perbesaran mikroskop 400x hanya terlihat warna kelabu polos sehingga tidak
dapat ditentukan komposisi struktur mikronya. Hal tersebut disebabkan oleh
spesimen yang hanya melalui proses grinding dan polishing, tanpa melalui proses
etching. Sehingga tidak dapat ditentukan matriks dari spesimen tersebut karena
tidak terlihat struktur mikronya.
Spesimen yang di non etsa hanya menunjukkan informasi umum dari jenis
baja yang diamati tetapi tidak sampai detail untuk menghitung struktur mikronya.
Hal ini disebabkan oleh fungsi dari mengetsa spesimen sendiri yaitu untuk
mengikis material pada permukaannya sehingga setiap struktur mikro akan
memiliki kemapuan terkikis yang berbeda-beda sehingga hasilnya akan nampak
jelas ketika sesudah dietsa kandungan ferrite pearlit sama karbonya.
4. Kesimpulan
Hasil kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu :
1. Spesimen 1 yakni baja poros (etsa) merupakan baja hypoeutectoid dengan
kadar karbon 0,34% dengan struktur mikro penyusun yakni 57,32 %
ferrite, 42,67% pearlite. Baja poros tidak mengandung grafit sehingga
material bersifat ulet tapi tidak memiliki kekerasan yang baik.
2. Spesimen 2 yakni besi cor kelabu (etsa) dengan kadar karbon 3,05%
dengan struktur mikro penyusun yakni 49,23% ferrite. 43,3% pearlite,
7,4% graphite dan memiliki matriks ferritik
3. Spesimen 3 yakni besi cor kelabu (non etsa) tidak dapat diketahui
penyusun dan kadar karbonnya karena belum dilakukan peng-etsaan.
Sehingga batas butirnya tidak terlihat
4. Spesimen 4 yakni besi cor nodular (etsa) dengan kadar karbon 4,53%
dengan struktur mikro penyusun yakni 27,02% ferrite, 64,98% pearlite,
dan 8 % graphite dan memiliki matriks pearlitik. Besi cor nodular
memiliki grafit berbentuk bulatan kecil yang membuat material bersifat
kuat, keuletan dan ketangguhannya tinggi.