Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK

3.1 MANAJEMEN PROYEK


Manajemen proyek merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien, agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Proyek merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Unsur-unsur yang
dikelola dalam sebuah proyek yaitu:
1. Money (uang dan material)
2. Man (tenaga kerja dan tenaga ahli)
3. Machine (alat-alat untuk mempermudah pelaksanaan proyek)
4. Methode (mekanisme dan prinsip kerja dalam menjalankan proyek)
Jika unsur tersebut tidak ada ataupun kurang, maka proyek tersebut tidak akan
berjalan dengan baik dan lancar.
Perencanaan proyek yang baik tak lepas dari prinsip plan
(merencanakan), do (kerjakan), check (periksa), dan action (menindak). Tahapan
plan adalah tahap untuk menetapkan target atau sasaran yang ingin dicapai
pada suatu proyek. Setelah ditetapkan sasaran lalu kerjakan target tersebut.
Selesai di kerjakan lakukan pemeriksaan pada hasil pekerjaannya, hal ini untuk
mengetahui sesuai atau tidaknya pekerjaan tersebut dari rencana awal. Jika
terdapat kesalahan lakukan tindakan untuk memperbaiki kesalahannya sehingga
dapat sesuai dengan rencana awal. Jika plan, do, check, dan action
dilaksanakan dengan baik dalam proyek, pasti akan menekan kegagalan atau
kesalahan pada pelaksanaan proyek.
Proyek konstruksi, pengorganisasian pada proyek juga memiliki faktor
penting dalam keberhasilan proyek. Pengorganisasian yang baik akan membuat
hubungan kerja antar salah satu rekan dengan rekan lainnya menjadi efektif.
Dampaknya akan membuat proyek menjadi cepat selesai. Sebaliknya jika ada
salah satu rekan dalam organisasi proyek yang kerjanya kurang terampil, maka

10
akan mempengaruhi keseluruhan kinerja dan ketepatan waktu selesainya
proyek. Namun ada beberapa penjelasan umum mengenai siklus manajemen
pada sebuah proyek, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Peramalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan
peramalan tersebut. Bentuk dari perencanaan dapat berupa:
perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan
standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya dan
perencanaan program (rencana kegiatan beserta jadwal).
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen,
bertujuan untuk melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan
proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika ketidaktepatan
pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung
terhadap tujuan proyek.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan proyek yaitu implementasi suatu rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan dan disetujui sebelumnya. Pelaksanaan proyek di
lapangan yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada melalui
kerjasama seluruh anggota organisasi hingga tercapainya tujuan
bersama.
4. Pengendalian (Controlling)
Proses penetapan yang telah dicapai, evaluasi kerja dan langkah
perbaikan yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek berjalan
dengan lancar. Pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian
pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumber daya secara efektif,
perbaikan atau koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan.
5. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan dalam kegiatan yang
dilaksanakan, seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang dibuat.
Tujuannya agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan dapat terselenggarakan. Hasil evaluasi
11
dimaksudkan untuk perencanaan kembali, sebagai administrasi dan
manajemen yang terakhir.
Manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal
yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan, karena tanpa manajemen
proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan biaya, waktu
maupun kualitas. Tujuan dari proses manajemen adalah usaha untuk
mengusahakan agar semua rangkaian kegiatan tersebut:
1. Tepat waktu, tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari
perencanaan biaya yang telah dia anggarkan.
3. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

3.2 PERENCANAAN PROYEK


Perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting bagi kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya perencanaan, diperoleh
gambaran secara jelas dan terperinci tentang lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan, baik dalam hal bentuk fisik, struktur organisasi, teknis pekerjaan,
waktu maupun biaya, agar proyek tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Secara garis besar, kegiatan perencanaan ini berfungsi untuk
meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan lamanya proyek
berlangsung, besarnya anggaran yang diperlukan dan mutu dari material-
material yang digunakan dalam pembangunan.
Metode yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung A Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma adalah metode kurva S. Kurva S
adalah hasil plot dari sebuah grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai
nilai kumulatif biaya atau penyelesaian kegiatan dan sumbu horizontal sebagai
waktu. Visualisasi kurva S memberikan informasi mengenai kemajuan proyek
dengan membandingkannya dengan jadwal rencana proyek. Melalu visualisasi
kurva S tersebut, kita dapat mengetahui apakah ada keterlambatan pengerjaan
atau percepatan pengerjaan sesuai dengan jadwal proyek yang telah
direncanakan dan dapat dijadikan sebagai informasi awal bagi para pelaksana
guna melakukan tindakan koreksi dalam pengendalian jadwal. Kelemahan dalam
kurva S ini adalah kurangnya penjelasan akan keterkaitan antara kegiatan satu

12
dengan lainnya, serta tidak dapat secara langsung memberikan informasi
mengenai akibat-akibat yang akan terjadi bila ada suatu perubahan.
Sebuah manajemen proyek harus membuat langkah-langkah proaktif
dalam melakukan perencanaan yang baik agar sasaran dalam tujuan dapat
dicapai. Adapun tujuan dari perencanaan proyek adalah untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan
waktu ditambah dengan terjaminnya faktor keamanan (safety).

3.3 ORGANISASI PROYEK


Organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya
yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga
tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk
memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien,
tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Terdapat 3 unsur
penting agar proyek dapat berjalan dengan baik, yaitu owner, konsultan dan
kontraktor, mereka saling bekerjasama dalam kelompok-kelompok kerja yang
saling berkaitan, bertanggung jawab dan bekerjasama secara harmonis untuk
mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Proyek Pembangunan Gedung A
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma dilakukan secara swakelola
sehingga pihak yang terkait berada pada lembaga yang sama. Skema hubungan
kerja proyek dapat dijelaskan dalam gambar berikut:

13
Gambar 3.1 Skema Hubungan Kerja Proyek
Sumber: Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma, 2019
Pihak yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi yaitu owner
(pemilik proyek), konsultan dan kontraktor. Hubungan dari ketiga pihak tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Konsultan dengan pemilik proyek
Konsultan memberikan layanan konsultasi kepada pemilik proyek
berupa karya perencanaan teknis bangunan gedung serta
kelengkapannya. Pemilik proyek memberikan imbalan jasa/biaya
perencanaan.
2. Kontraktor dengan pemilik proyek
Kontraktor menyerahkan jasa bangunan gedung dan kelengkapannya.
Pemilik proyek memberikan imbalan atas jasa/biaya perencanaan.
3. Konsultan dengan kontraktor
Konsultan memberikan karya perencanaan teknis bangunan gedung
serta kelengkapannya. Kontraktor melakukan tugasnya merealisasikan
menjadi bangunan yang diinginkan dan telah disetujui.

3.3.1 Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pemilik Proyek Pembangunan
Gedung A Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma yaitu Yayasan

14
Pendidikan Universitas Gunadarma. Peran utamanya adalah sebagai pengguna
jasa dan penyedia dana dalam proses pembangunan gedung kuliah Universitas
Gunadarma. Tugas dan wewenang pemilik proyek adalah sebagai berikut:
1. Menunjuk penyedia jasa (kontraktor dan konsultan).
2. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
3. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.

3.3.2 Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau perorangan baik
swasta atau instansi pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang bertugas
mengawasi dan mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang
optimal menurut persyaratan yang ada. Konsultan pengawas pada Proyek
Pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma ini
adalah PSDA Universitas Gunadarma yang juga bertugas sebagai Manajemen
Konstruksi. Tugas yang dilakukan konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar.
2. Mempersiapkan, mengawasi dan melaporkan hasil pelaksanaan proyek
kepada pemilik proyek.

3.3.3 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau perorangan yang
diberi tugas oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain bangunan
sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Perencana juga harus membuat
gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam proyek.
Pekerjaan perencanaan meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal, dan
elektrikal, anggaran biaya serta memberikan saran yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan. Tugas dan kewajiban konsultan perencana adalah
sebagai berikut:
15
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
2. Membuat gambar revisi apabila ada perubahan rencana.
3. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
4. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.

3.3.4 Kontraktor Utama


Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan
dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan. Kontraktor pada Proyek Pembangunan Gedung A Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Gunadarma yaitu dari lembaga Yayasan Pendidikan
Universitas Gunadarma. Tugas dan wewenang kontraktor utama adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan,
syarat-syarat, penjelasan pekerjaan yang ditetapkan oleh pemilik
proyek.
2. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan kepada konsultan manajemen konstruksi.
3. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Struktur organisasi kontraktor utama dalam Proyek Pembangunan Gedung A
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma dapat dilihat secara lengkap
dalam lampiran pada bagian akhir laporan ini.

16
DIREKTUR
TEKNIK

PROJECT
MANAGER

FILE
ENGINEERING

PROJECT ADMINISTRASI
KEUANGAN
MANAGER PROJECT

LOGISTIK PERALATAN

KEPALA
PELAKSANA

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


SIPIL FINISHING LISTRIK MEKANIKAL

MANDOR MANDOR TELEPON LISTRIK

BESI KAYU

FIRE ALARM DATA


PEKERJA PEKERJA

CCTV CCTV

MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR


BESI BESI BESI AC AC AC PLUMBINGG

PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA PEKERJA

Gambar 3.2 Struktur organisasi Proyek


Sumber: Yayasan Pendidikan Universitas Gunadarma, 2019

17
Bagian-bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Proyek (Project Manager)
Kepala proyek adalah pemimpin dalam sebuah pelaksanaan proyek
yang sedang berlangsung dan memiliki kewenangan mutlak dalam
pelaksanaan pekerjaan hingga proyek selesai dilaksanakan. Tugas dan
wewenang kepala proyek adalah sebagai berikut:
a. Membina hubungan kerja dengan owner, konsultan
perencana/supervisi, mitra kerja, sub Kontraktor, mandor dan
seluruh personil yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
b. Membuat RAP (Rencana Anggaran Pelaksana) dan perencanaan
kegiatan, spesifikasi dan memahami metode pelaksanaan.
c. Mengadakan evaluasi terhadap progress fisik, biaya, mutu dan
kualitas.
d. Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal maupun
eksternal.
2. Site Engineering Manager (SEM)
SEM adalah pembantu tugas manager proyek yang memilki tugas
dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan
seluruh shop drawing dan membuat perhitungan konstruksi yang
diperlukan. Tugas SEM adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
b. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan
dokumen kontrak.
c. Mengatur bersama project manager masalah pembesian yang
meliputi jumlah pemesanan dan jadwal pembelian dalam Bar
Bending Schedule (BBS).
3. Site Operation Manager (SOM)
SOM adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan operasi
fisik pada pelaksanaan proyek yang memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengkordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan dokumen kontrak.

18
c. Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi
dan efektifitas yang tinggi.
4. Pengendali Kualitas (Quality Control)
Quality Control merupakan penanggung jawab dalam pengendalian
mutu pelaksanaan proyek. Tugas Quality Control adalah sebagai
berikut:
a. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada
pelaksana, sub kontraktor atau mandor apabila terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan atau pengadaan material yang
mempengaruhi mutu hasil pekerjaan dilapangan.
b. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkan
maupun yang sudah tiba di lokasi untuk memberikan status kepada
bahan bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah
melihat kualitas bahan.
c. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap
penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu
pekerjaan bisa di cegah.
d. Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sudah sesuai dengan gambar pelaksaan atau shop drawing.
5. Kepala Pelaksana (Supervisor)
Kepala pelaksana adalah seseorang yang bertanggung jawab mengenai
masalah-masalah teknis di lapangan serta mengkoordinasikan
pekerjaan kepada anggotanya. Tugas kepala pelaksana adalah sebagai
berikut:
a. Membuat program kerja mingguan untuk mengarahkan pekerjaan
staff di bawahnya setiap hari.
b. Memimpin pelaksanaan tugas di lapangan yang harus sesuai
dengan biaya, mutu serta waktu pengerjaan sesuai dengan desain
kerja.
c. Memahami desain konstruksi dan teknisnya.
d. Mengadakan evaluasi dan pembuatan laporan mengenai kondisi
dan progress dilapangan kepada atasannya.

19
6. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat gambar pelaksanaan atau
shop drawing yang merupakan acuan dalam pelaksanaan di lapangan.
Tugas dari pekerjaan Drafter adalah sebagai berikut:
a. Membuat gambar pelaksanaan atau shop drawing.
b. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di
lapangan.
c. Membuat gambar akhir pekerjaan atau asbuilt drawing.
d. Menjelaskan gambar kepada pelaksana lapangan atau surveyor.
7. Pelaksana Pengukuran (Surveyor)
Surveyor adalah seseorang yang betugas untuk menentukan koordinat
bangunan di lapangan yang telah di tentukan dalam gambar rencana.
Pekerjaan ini menggunakan alat bantu berupa waterpass atau
theodolite. Tugas pekerjaan surveyor adalah sebagai berikut:
a. Menentukan titik-titik batas area proyek untuk pembuatan alur pagar
proyek dan penentuan koordinat gedung.
b. Membaca gambar dan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk
di aplikasikan di lapangan.
c. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai
basement. Kesalahan dalam penentuan elevasi dapat
menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.
d. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang.
e. Marking atau menentukan as kolom gedung.
f. Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass.

3.3.5 Subkontraktor
Subkontraktor adalah orang atau badan hukum yang mengambil
pekerjaan spesialis tertentu pada kontraktor utama sebagai bagian dari sebuah
proyek dan bertanggung jawab kepada kontraktor utama. Tugas pekerjaan
subkontraktor adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor utama
sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan.
20
b. Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama mengenai
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
c. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor utama sesuai batas
waktu yang telah ditetapkan.

3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK


Pelaksanaan proyek merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap
rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan
membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga
diperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Manajemen
pelaksanaan proyek sangat diperlukan untuk kemajuan suatu proyek. Kemajuan
suatu proyek biasanya di gambarkan melalui laporan harian, mingguan dan
bulanan.

3.4.1 Laporan Kemajuan Proyek


Setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi
kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan yang
menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan
proyek.
Tujuan laporan kemajuan proyek untuk membantu semua pihak dalam upaya
memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan
atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan.
Laporan kemajuan proyek dapat berupa laporan harian, laporan mingguan dan
laporan bulanan yang disiapkan oleh kontraktor kepada manajemen konstruksi
kepada pemberi tugas (owner).
1. Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang mencatat kegiatan setiap hari pada
lembar yang telah disediakan terhadap semua hal yang berkaitan
dengan kegiatan proyek selama kegiatan berlangsung dalam satu hari.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang
telah dibuat kontraktor dalam kurun waktu satu minggu. Laporan ini di
tandatangani oleh pihak kontraktor dan pengawas dalam rapat
koordinasi mingguan.
21
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang berisikan tentang kemajuan
proyek selama satu bulan yang dibuat berdasarkan laporan harian dan
laporan bulanan.

3.4.2 Pelaksanaan Disiplin Kerja


Kedisiplinan merupakan fungsi operasional manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja pegawai, semakin
baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
untuk mencapai hasil yang optimal. Tata tertib dibuat bagi pegawai yang terlibat
dalam Proyek Pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Gunadarma yaitu sebagai berikut:
1. Waktu kerja
Jam kerja yang ditetapkan untuk staff dalam Proyek Pembangunan
Gedung A Rumah Sakit Pendidikan Universitas Gunadarma yaitu mulai
dari hari senin sampai sabtu. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00-17.00
WIB. Jam kerja untuk pekerjaan di lapangan di lakukan setiap hari mulai
pukul 07.00-17.00 WIB.
2. Jam Lembur
Pegawai yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan maka
kelebihan waktu kerjanya di perhitungkan sebagai jam lembur.

3.5 PENGENDALIAN PROYEK


Pengendalian proyek yaitu suatu kegiatan pengawasan/monitoring suatu
proyek agar proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang
baik, penggunaan biaya dan waktu serta evaluasi atau pengambilan langkah-
langkah yang diperlukan pada saat pelaksanaan, agar proyek dapat selesai
sesuai dengan yang direncanakan. Dalam rangka pengendalian dan
pengawasan pekerjaan di lapangan. Pengendalian dan pengawasan pada suatu
pelaksanaan proyek sangat di perlukan saat terjadi penyimpangan pada suatu
rencana yang nantinya akan menghambat tercapainya tujuan proyek, berhasil
atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung pada peran pengendalian dan
pengawasan proyek.

22
3.5.1 Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian mutu bahan adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan
proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam kontrak. Mutu bahan untuk struktur bangunan harus sesuai
dengan standar kualitas yang telah di tetapkan. Kegiatan pengawasan dan
pengendalian mutu perlu dilakukan untuk mecapai tujuan, kegiatan tersebut
meliputi: pemilihan bahan, pengujian berkala, cara pelaksanaan, perawatan dan
pemeliharaan.
Selama masa pelaksanaan pengendalian material dilakukan dengan
cara pemeriksaan dan pengujian terhadap bahan-bahan yang akan digunakan,
seperti mutu beton dan mutu pelaksanaan perlu diawasi dan diperiksa dengan
cara membuat dan menerima benda uji yang diambil dari campuran beton.
Penggunaan beton pada proyek gedung kuliah Universitas Gunadarma ini
adalah beton siap pakai (ready mix) karena melihat efisiensi pembuatan beton.
Sebelum dilakukan pengecoran, beton segar harus dilakukan pengujian slump
test untuk menentukan konsistensi suatu campuran beton.

3.5.2. Pengendalian Waktu


Pengendalian waktu atau penjadwalan merupakan alat yang di
pergunakan untuk menyelesaikan suatu proyek. Penjadwalan dibutuhkan agar
pekerjaan yang di lakukan sesuai dengan target dan tidak melebihi batas waktu
yang direncanakan. Pengendalian waktu pada proyek umumnya dilakukan
dengan pembuatan time schedule.
Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan
setiap pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang
ditetapkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Manfaat pembuatan time
schedule adalah sebagai berikut:
1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
2. Pedoman waktu untuk pengadaan material yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang akan di laksanakan.
3. Alat ukur untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.
4. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
5. Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja.
23
3.5.3 Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dilakukan dengan cara membuat rekapitulasi biaya
yang telah di keluarkan. Biaya yang telah dikeluarkan akan di bandingkan
dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pengendalian biaya merupakan hal
yang sangat penting agar biaya yang dikeluarkan tidak melampaui batas rencana
anggaran biaya yang telah di setujui. Fungsi pengendalian biaya merupakan
fungsi penting dalam suatau proyek sehingga wajib dilakukan dengan
pengawasan biaya agar yang dikeluarkan secara nominal untuk kegiatan
operasional dapat tercatat secara efektif dan efisien. Pengendalian biaya
dilakukan secara rutin selama pelaksanaan proyek dan hasilnya di wujudkan
dalam bentuk laporan yang berisi rincian pemasukan dan pengeluaran
operasional maupun non operasional.

3.6 KENDALA DI LAPANGAN DAN SOLUSI DALAM MANAJEMEN


PROYEK
Proses perjalanan kegiatan konstruksi tidak selalu berjalan dengan
lancar banyak kendala di lapangan yang terjadi. Kendala di lapangan merupakan
hal yang sangat wajar di temui dalam kegiatan konstruksi. Banyak faktor yang
menyebabkan permasalahan itu terjadi dan ada berbagai macam jenis
permasalahan yang biasa terjadi dalam suatu proses konstruksi. Kontraktor
utama harus membuat solusi dari permasalahan tersebut agar tidak menggangu
jadwal yang telah di rencanakan.
Kendala yang sering terjadi dalam bidang manajemen konstruksi serta
solusi yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung A Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Gunadarma adalah sebagai berikut:
1. Keluhan warga terhadap kegiatan proyek
Polusi suara yang di timbulkan dari kegiatan proyek menyebabkan
terganggunya ketenangan dan kenyamanan warga, sehingga warga
mengeluh terhadap kegiatan proyek. Permasalahan ini menjadi kendala
bagi proyek dan solusi yang di ambil adalah menjadwalkan kegiatan
yang mengakibatkan kebisingan hingga pukul 17.00 wib selanjutnya
boleh melakukan kegiatan yang tidak menimbulkan suara bising hingga
pukul 22.00 wib.

24
2. Kesadaran pekerja terhadap keselamatan kerja
Proyek Pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Gunadarma kurang memperhatikan keselamatan kerjanya seperti tidak
menggunakan safety belt saat berada di ketinggian, tidak menggunakan
safety shoes dan beberapa tidak menggunakan helm proyek. Solusi dari
masalah ini adalah dilakukannya safety morning talk setiap seminggu
sekali untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja terhadap faktor
keselamatan.

25

Anda mungkin juga menyukai